Pendahuluan
Makalah ini akan membahas topik seputar tatanan sosial dan pengendalian sosial Pada
saat ini kita berbicara Tatanan Sosial, ada beberapa konsep penting yang perlu
didiskusikan yaitu tentang: struktur sosial, pranata sosial, dan masyarakat. Sarana
Pengendalian Sosial yang paling utama adalah hukum karena hukum sangat efektif untuk
menertibkan masyarakat yang membangkang. Dalam konteks pengendalian sosial inilah
Negara mendapat legitimasi untuk penggunaan kekerasan fisik terhadap para
pembangkang.
A. Tatanan Sosial
Kita hidup dalam suatu lingkungan sosial yang bukan apa adanya. Lingkungan
sosial tersebut mempunyai sejumlah prasyarat yang menjadikannya dapat terus
berjalan dan bertahan. Prasyarat- prasyarat inilah yang kita sebut tatanan sosial
(sosial order). Konsep tatanan sosial merupakan konsep dasar yang harus
dipahami dengan baik oleh mereka yang mempelajari sosiologi. Karena konsep
tatanan sosial ini terkait erat dengan konsep-konsep dasar lainnya. Apabila Anda
memahami dengan baik konsep-konsep dasar ini, maka Anda akan dapat
menganalisis fenomena sosial dengan baik.
Prinsip yang bisa kita ambil adalah adanya pengaturan dan ketertataan dari
suatu lingkungan sosial. Atas dasar pemenuhan kebutuhan, individu-individu
membentuk lingkungan sosial tertentu, di mana individu-individu tersebut saling
berinteraksi atas dasar status dan peranan sosialnya yang diatur oleh
seperangkat norma dan nilai. Suatu lingkungan sosial di mana individu-
individunya saling berinteraksi atas dasar status dan peranan sosial yang diatur
oleh seperangkat norma dan nilai diistilahkan dengan tatanan sosial (social
order). Demikian juga dengan tatanan sosial. Semua persyaratan, antara lain
adanya sejumlah individu, interaksi, status dan peranan, nilai dan norma serta
proses harus terpenuhi sehingga tatanan sosial tersebut bisa tetap berlangsung
dan terpelihara.
B. Struktur Sosial
· George C. Homans: Struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat
dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
· William Kornblum: Struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena
adanya pengulangan pola perilaku individu dan kelompok.
· Soerjono Soekanto: Struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-
posisi dan peranan-peranan sosial.
· Abdul Syani: Struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan
masyarakat.
Status merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah laku manusia.
Cara-cara memperoleh status atau kedudukan adalah sebagai berikut:
b. Achieved status. Status yang memerlukan kualitas tertentu yang harus diraih
melalui persaingan dan usaha pribadi.
c. Assigned status. Status yang diperoleh melalui penghargaan atau pemberian dari
pihak lain atas jasa-jasa tertentu.
b. Konflik status antarkelompok. Terjadi antara kelompok yang satu dengan yang
lainnya. Contohnya peraturan yang dikeluarkan oleh suatu instansi sering
bertentangan dengan peraturan instansi lain.
c. Konflik status antarindividu. Terjadi antara individu yang satu dengan individu
yang lain. Contohnya seorang istri bertengkar dengan suaminya mengenai
pengasuhan anak.
2. Peranan
Peranan merupakan aspek yang dinamis dari suatu status atau kedudukan. Jika
seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya,
ia telah menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan
dari orang yang memiliki kedudukan atau status. Konflik peranan timbul jika
orang harus memilih peranan dari dua status atau lebih yang dimilikinya.
Umumnya konflik timbul karena peranan-peranan itu saling bertentangan.
Contohnya konflik peranan seseorang yang berstatus sebagai guru sekaligus
ibu.
Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status
dan peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca
ketika mereka berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.
Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam status dan peran indvidu.
Status yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang
berbeda pula.
a. Keadaan geografis
b. Mata pencaharian
c. Pembangunan
Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa
berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur
yang dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan
zaman.
1. Fungsi Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah
kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang
ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai
pembeda dari kelompok lainnya.
2. Fungsi Kontrol
3. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini
dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi.
Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai
dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
C. Institusi Sosial
Elemen yang lain dari struktur sosial adalah institusi sosial. Institusi sosial
berkaitan erat dengan upaya individu untuk memenuhi kebutuhannya, di mana
untuk itu individu berusaha membentuk dan mengembangkan serangkaian
hubungan sosial dengan individu lainnya. Serangkaian hubungan sosial tersebut
terlaksana menurut pola-pola tertentu. Pola resmi dari suatu hubungan sosial ini
terjadi di dalam suatu sistem yang disebut dengan sistem institusi sosial.
Judson R. Landis (1986: 255) mendefinisikan institusi sosial sebagai norma-
norma, aturan-aturan, dan pola-pola organisasi yang dikembangkan di sekitar
kebutuhan-kebutuhan atau masalah-masalah pokok yang terkait dengan
pengalaman masyarakat. Dari definisi ini maka bisa kita pahami bahwa institusi
sosial merujuk pada upaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan atau untuk
mengatasi masalah. Dalam rangka memenuhi kebutuhan atau mengatasi
masalah tersebut, maka kita jumpai banyak sekali institusi sosial dalam
masyarakat. Besar kecilnya sosial yang ada di masyarakat sangat tergantung
pada sederhana dan kompleksnya kebutuhan atau masalah dari masyarakat
tersebut. Para sosiolog telah berusaha membuat penggolongan institusi sosial
yang ada di masyarakat atas dasar fungsi dari institusi sosial tersebut.
1. Institusi Keluarga
Keluarga merupakan lembaga sosial dasar. Bentuk lembaga ini sangat berbeda,
bervariasi. Keluarga yang berdasarkan pertalian perkawinan atau kehidupan
suami istri disebut keluarga kehidupan suami istri (conjungal fanily), yang terdiri
dari suami, istri dan anak-anak. Namun, dalam banyak masayarakat keluarga
bersifat kerabat, hubungan sedarah, (consanguine), yaitu kelompok keluarga
hubungan sedarah yang jauh lebih besar dengan suatu lingkaran pasangan.
Perkawinan adalah suatu pola social yang disetujui, dengan dua orang atau
lebih membentuk keluarga perkawinan neo local yakni pasangan suami istri
membangun rumah tangganya sendiri; perkawinan patri local, dimana pasangan
nikah tinggal bersama keluarga suami; dan dari perkawinan matri local dimana
pasangan suami istri tinggal bersama keluarga istri.
2. Institusi Agama
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti “10 Firman” dalam agama Kristen
atau “5 rukun Islam” dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan
dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi§. Agama juga
mempengaruhi kesenian.
Semua agama besar menekankan kebajikan seperti kejujuran dan cinta sesama.
Kebajikan ini sangat penting bagi keteraturan prilaku masyarakat manusia, dan
agama membantu manusia untuk memandang serius kebajikan seperti itu.
3. Institusi pendidikan
Lembaga pendidikan dikembangkan sebagai suatu upaya sistematis untuk
mengajarkan apa yang tidak bisa dipelajari secara mudah dalam lingkungan
keluarga. Lembaga pendidikan primer adalah sekolah formal, yang bermula dari
jenjang sekolah kanak-kanak hingga jenjang perguruan tinggi. Pendidikan formal
mencangkup berbagi jenis sekolah seperti: sekolah korepondensi, sekolah bagi
para siswa sambilan (part time) dan siswa yang bertempat tinggal jauh; sekolah
kejuruan yang menawarkan beraneka ragam latihan dan keterampilan khusus;
ditambah dengan latihan pendidikan magang; serta program pendidikan industry
yang diselenggarakan oleh banyak perusahaan besar dengan tujuan untuk
melatih para karyawan mereka sendiri. Disamping itu berbagai bentuk
pendidikan informal berlangsung, baik dalam kondisi yang menyenangkan
maupun yang buruk, dirumah, dijalanan, dan melalui media massa_terutama
televisi.
System ekonomi campuran, yang paling banyak berkembang didunia dewasa ini
sedang berjuang menghadapi resesi, inflasi, dan konflik yang menyangkut
masalah sejauh mana batas fungsi Negara dalam mensejahterakan rakyatnya.
D. Pengendalian Sosial
Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan sosial
masyarakat :