Anda di halaman 1dari 5

Kybernology (Ilmu Pemerintahan Baru)

Penulis : Taliziduhu Ndraha


Penerbit : Rineka Cipta
Tahun Terbit : 2015

Pikiran tentang ilmu pemerintahan mencakup aspek yang sangat luas. Mulai
dari hal-hal sangat empirik, misalnya pelayanan kepada warga masyarakat, pada hal-
hal yang mati atau abstrak yang menyangkut tradisi atau kepercayaan. Jadi mau
tidak mau pemikiran tentang pemerintahan dimulai dari wacana ketuhanan dan
berakhir pada keseharian manusia. Pemikiran tentang manusia sebagai penghuni
alam semesta ilmu pemerintahan untuk mempelajari manusia sebagai penduduk
alam semesta. Masyarakat membawa serta kemanusiaan dan kependudukan.
Bangsa dan hubungannya dengan negara. Dalam sejarah Indonesia bangsa lain yang
membentuk negara melalui proklamasi kemerdekaan. Jadi warga bangsa adalah
membawa serta posisi sebagai makhluk, manusia, penduduk dan masyarakat.
Pemikiran tentang negara membawa ilmu pemerintahan ke bidang kajian dan
pemerintahan. Ibarat sebuah perusahaan, negara perlu diurus dan dikelola.
Pemerintahan dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana
memenuhi dan melindungi kebutuhan dan tuntutan tiap orang akan jasa publik dan
layanan, dalam hubungan pemerintahan pada saat dibutuhkan oleh yang
bersangkutan.
Yang diperintah adalah sebuah konsep mengandung nilai-nilai antara lain
manusia, orang, produk Emak warga masyarakat, warga bangsa, rakyat, dan
consumer. Pemerintah dalam segi ini bukanlah pemerintah dalam konteks ini akan
dikupas pemerintah sebagai bagian atau berasal dari yang diperintah. Hubungan
terdapat dalam masyarakat suku atau masyarakat lainnya memilih pemerintahannya
sendiri secara langsung berdasarkan konsensus awal. Posisi pemerintah sebagai
bagian integral yang diperintahkan mengandung implikasi metodologik. Pada
gilirannya pemerintah adalah konsumer produk-produknya sendiri. Oleh sebab itu
populasi atau informan penelitian pemerintah selalu terdiri dari dua unit analisis
atau dua kelompok pihak pemerintah dan pihak yang diperintah. Yang dimaksud
tuntutan disini adalah hak baik bawahan atau yang disebut juga hak eksistensial,
hak- hak yang terkait dengan suatu kewajiban atau kesepakatan. Dalam hukum
pemerintahan, setiap hak dipenuhi melalui dan dilindungi oleh hukum.
Tuntutan adalah tingkat tertinggi realisasi penegakan pemenuhan dan
perlindungan itu. Untuk memenuhi kebutuhan itu diperlukan alat yang di dalam ilmu
ekonomi disebut barang dan jasa. Alat itu juga adalah kebutuhan. Semakin jelas dan
beragam. Jasa dibedakan dengan layanan, sementara itu untuk pedulian yang terdiri
dari kepedulian terhadap sesama dan kepedulian terhadap lingkungan dipandang
sebagai kebutuhan yang semakin penting. Konsep pelayanan meliputi proses output
dan outcome. Hasil pelayanan disebut layanan, maka layanan adalah layanan
pendukung pemasaran. Pelayanan sebagai proses pelayanan sebagai output dan
pelayanan sebagai outcome harus dapat dibedakan satu dengan lainnya dan
karakteristik masing-masing di bidang privat harus pula dapat dibedakan dengan
karakteristik masing-masing di bidang publik.

Wewenang adalah kekuasaan yang sah. Jika wewenang terkait dengan


tanggung jawab maka kewajiban terkait dengan hak, sedangkan hak berkaitan pula
dengan posisi. Dalam hubungannya pemerintah, pihak satu merupakan kewajiban
bagi pihak yang lain. Bertanggung jawab dalam hal pencapaian tujuan negara yang
ditetapkan secara konstitusional. Dalam UUD 1945 hal ini tercantum didalam
pembukaan yang berbunyi dunia segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Hubungan pemerintah adalah hubungan
yang terjadi antara yang diperintah dengan terhadap yang lain pada suatu posisi dan
peran. Hubungan pemerintah mengikuti pola sistem pada umumnya komunikasi
maupun bentuk siklus. Hubungan pemerintah fungsi sebagai pengikat, penghubung
koma pembeda, dan pembatas antara pemerintah dengan yang diperintah. Melalui
hubungan itu disalurkan agar masuk dari pihak yang satu ke pihak yang lain,
perintah dari atas dan laporan dari bawah dan seterusnya.

Hubungan pemerintah yang sehat memerlukan keseimbangan yang dinamis


antara pemerintah dengan yang diperintah. Keseimbangan yang dinamis itu
tergantung pada pilihan terbaik antara hubungan perwakilan dengan hubungan
langsung. Jika alternatif pertama yang dipilih maka hubungan antara sampel dengan
populasi harus benar-benar terjamin. Demikianlah gejala keterwakilan ini menjadi
salah satu bidang kajian ilmu pemerintahan sekarang dan kedepan.

Dari monolog ke dialog. Pertanggungjawaban pemerintah sejauh ini bersifat


monolog dikaitkan dengan prosedur dan aturan yang berlaku bahkan dengan basa-
basi yang sangat sensitif sopan santun dan bahasa retorika.
Setiap persoalan tidak terungkap tuntas dibungkus dengan praduga tak
bersalah dan bukti tidak kuat. Sebaliknya dialog berlangsung jika pihak yang satu
menganggap dan memperlakukan pihak yang lainnya sebagai pihak yang setara dan
mempunyai kesempatan yang sama untuk tawar-menawar yang diakhiri dengan
kompromi dengan ikhlas. Dialog dapat dilakukan antar kekuatan se generasi atau
lintas generasi, dialog antar generasi dan lintas generasi itu yang terpenting.

Menjalankan roda organisasi, gerakan lah relatif, seperti gerak roda. Roda
bergerak pada sumbunya. Di sinilah terletak persentuhan antara gejala
pemerintahan dengan gejala alam atau kondisi tertentu, sehingga berbagai gejala
pemerintah dapat diterangkan melalui hukum fisika. Definisi manajemen
pemerintah dalam hubungan itu terlihat melalui ruang lingkup ciri pokok
kulikulernya antara lain asas dan sistem pemerintahan, hukum tata pemerintahan
ekologi pemerintahan, fisika dan etika pemerintahan, praktik penyelenggaraan
pemerintahan, kepemimpinan pemerintahan dan Reformasi Pembangunan Daerah.
Tujuan organisasi pemerintahan sama dengan tujuan negara. Dimensi kinerja dapat
diartikan proses Tindakan yang diambil menurut keputusan berdasarkan pilihan
pelaku pemerintahan yang bersangkutan dan kesiapan memikul segala resikonya.
Proses tersebut berlangsung di bawah empat control yang juga adalah prinsip
organisasi, koordinasi sebagai hubungan timbal balik semua faktor dalam suatu
situasi, koordinasi dengan kontak langsung antar manusia yang berkepentingan,
koordinasi pada tahap awal Setiap kegiatan dan koordinasi sebagai sebuah proses
berjalan terus menerus.

Setiap organisasi atau udah gajian mempunyai kepala Katolik kepala atau
lembaga yang lebih formal. Kepala adalah gejala kekuasaan. Sumber dari pihak lain.
Kepemimpinan adalah gejala sosial kemampuan seseorang untuk mempengaruhi
orang lain melalui dirinya sendiri dengan cara tertentu sehingga perilaku orang lain
itu berubah atau tetap, menjadi interaktif. Orang yang terbukti memiliki
kepemimpinan disebut pemimpin. Jadi pemimpin itu tidak given, melainkan
achieved. Hasil kegiatan memimpin Suatu unit kerja disebut pimpinan.
Kepemimpinan, nilainya, bervariasi jika nilainya ditambah menurut beberapa kondisi
seperti fungsi bentuk atau tipologi, sifat, dan gaya. Kepemimpinan merupakan salah
satu variabel yang sering dijadikan variabel penelitian.
Gaya kepemimpinan merupakan kombinasi antara variasi nilai
kepemimpinan dengan variasi nilai kekepalaan. Beberapa jenis kepemimpinan yaitu,
kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional, kepemimpinan
multibudaya, kepemimpinan lintas budaya. Kepala yang berkepentingan atau
pemimpin yang adalah kepala adalah pelopor, Princess tema dan pemuka yang
berada di depan, integrasikan dan memberi warna. Jadi dalam konsep
kepemimpinan juga terkait erat fungsi manajemen. Kepemimpinan pemerintah
dalam penerapan teori kepemimpinan di dalam bidang pemerintah. Oleh karena itu
dapat juga dikatakan kepemimpinan pemerintah menunjukkan daerah perbatasan
antara gejala kepemimpinan dengan gejala pemerintahan.

Kepemimpinan dapat juga dilihat sebagai variabel bebas terhadap budaya


suatu masyarakat atau organisasi sebagai variabel tergantung. Kepemimpinan
berfungsi mengkoordinasikan semua kekuatan ke organisasian, termasuk lembaga-
lembaga yang dapat dijadikan vehicles bagi sistem nilai input, eksternal maupun
internal, yang bersama-sama kepemimpinan merupakan variabel bebas bagi budaya.

Organisasi pemerintahan adalah organisasi birokratik. Pemerintahan lama


formal sehingga strukturnya sukar berubah dan cenderung menentang perubahan,
mengamati organisasi publik ketimbang organisasi privat. Struktur organisasinya pun
formal. Maka setiap organisasi memiliki dua macam struktural, struktur formal dan
struktur informal. Pemerintahan, perancangan struktur tidak hanya demi efektivitas
dan efisien tetapi juga Demi keadilan. Bahkan unsur keadilan tersebut yang
terpenting. Membangun sebuah organisasi persis seperti orang membangun sebuah
rumah. Secara objektif, desain atau arsitektur sebuah rumah tinggal tertentu
berbeda dengan desain sebuah gudang atau toko. Pada tujuan atau fungsi
bangunan, bahan bangunan, serta kondisi, tuntunan lingkungan.

Koordinasi pemerintahan dapat didefinisikan sebagai proses kesepakatan


bersama secara mengikat kegiatan atau unsur pemerintahan yang berbeda-beda
pada dimensi waktu, empat, komponen fungsi dan kepentingan antar pemerintah
dengan antar yang diperintahkan sehingga di satu sisi semua kegiatan kedua belah
pihak terarah pada tujuan pemerintahan yang telah ditetapkan bersama dan di sisi
lain keberhasilan pihak yang satu tidak dirusak oleh keberhasilan pihak yang lain.
Dinasti merupakan sebuah proses meliputi beberapa langkah. Sebagai proses input
koordinasi adalah saling memberi informasi hal tertentu melalui pola komunikasi.
Hubungan antara sosiologi dengan kynernologi pada awalnya terdapat
konsep-konsep sociological yang kemudian diambil (dipinjam) oleh kybernologi,
sosiologi pemerintahan berusaha menjadi disiplin tersendiri, menempatkan diri
pada perbatasan antara sosiologi dan kybernologi. Pada sisi lainnya secara teoritik
terjadi juga hal yang sama walaupun dalam praktik tidak begitu gampang karena
secara formal sosiologi lahir jauh lebih dulu ketimbang kybernologi. Kybernologi
didorong oleh tuntutan perubahan mengalami kemajuan pesat, maka terjadinya
proses dominatif, yang satu dominan terhadap yang lain, sehingga garis perbatasan
berubah.

Sosiologi pemerintahan dapat dikembangkan sejajar dengan pendekatan


sosiologi politik, maka sosiologi pemerintahan perlu diperkaya dengan konsep-
konsep dan metodologi disiplin lain, melalui pendekatan transdisiplin. Setiap pokok
bahasan ilmu pemerintahan dan diuraikan ditinjau dan dikaji menurut pendekatan
sosiologikal.

Seni pemerintahan adalah eksplorasi, ekspresi, kemahiran, ketimbang yang


sudah ada, dalam lingkungan yang berbeda dan serba berubah yang dilakukan oleh
pemerintah untuk memperoleh legitimasi dan trust dari yang diperintah.

Anda mungkin juga menyukai