Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KKL ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN

HIDUP PADA DINAS KEBERSIHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA


PEKANBARU

DI SUSUN OLEH :

RUDY EFENDI

SIMPONI RAHMADANI

WINDI LESTARI

REZI UTAMI PUTRI

SHILVIA APRIANI PUTRI

DOSEN PENGAMPU :
Drs. SYAMSIR, M.Si

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan kuliah kerja lapangan untuk mata kuliah administrasi
kependudukan dan lingkungan hidup pada Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup
Kota Pekanbaru yang kami selenggarakan pada 1 April 2019.

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber baik buku, literatur ,pemaparan penyaji, tanya jawab serta
kondisi dan gambaran lingkungan yang ada di Kota Pekanbaru. sehingga dapat
mempelancar kami dalam pembuatan laporan ini. Untuk itu kami dapat memaparkan
laporan ini dengan baik dari berbagai sumber yang kami dapatkan.laporan ini kami
buat sebagai pelengkap tugas mata kuliah Administrasi Kependudukan dan
Lingkungan Hidup.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki laporan ini.

Akhir kata, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua
pihak dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk, ilmu yang
bermanfaat, serta ridha-Nya kepada kita. Amin YaRabbal ‘aalamin.
Padang, 2019

Tim Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang patut untuk diperhatikan.


Sampah merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia,
karena pada dasarnya semua manusia pasti menghasilkan sampah. Sampah
merupakan suatu buangan yang dihasilkan dari setiap aktivitas manusia. Volume
peningkatan sampah sebanding dengan meningkatnya tingkat konsumsi manusia.
Manusia sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat mempunyai
kebutuhan yang bersifat individual maupun kolektif, sehingga selalu ada upaya
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Aktifitas manusia dalam upaya mengelola
sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya semakin beragam seiring
dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Pertumbuhan jumlah penduduk telah
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap lingkungan hidup. Jumlah
penduduk di Kota Pekanbaru semakin meningkat dari tahun ketahun.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pekanbaru,
diketahui bahwa jumlah penduduk Kota Pekanbaru 915.866 Jiwa. Besaran jumlah
penduduk tersebut sebanding dengan peningkatan jumlah konsumsi yang
mempengaruhi besarnya peningkatan volume sampah di Kota Pekanbaru. Jumlah
timbunan sampah pada tahun 2014 di Kota Pekan Baru untuk sampah rumah tangga
418,5 ton/hari, sampah kawasan non pemukinan 492,3 ton/hari, sehingga total
timbulan sampah menjadi 1020,1 ton/hari (DKLH Kota Pekanbaru). Hal ini menjadi
alasan kuat bahwa masalah sampah merupakan masalah utama yang harus
dipecahkan baik dalam jangka pendek, menengah maupun panjang. Setiap aktifitas
manusia secara pribadi maupun kelompok, dirumah, kantor, pasar, sekolah, maupun
dimana saja akan menghasilkan sampah, baik sampah organik maupun sampah
anorganik. Dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 pasal 1 tentang sampah
disebutkan bahwa sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat
terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang
kelingkungan.

Tentu hal di atas akan menyebabkan dampak pada lingkungan jika pengolahan
sampah tidak dilakukan dengan baik, apalagi jika ada aktivitas industri ataupun
kegiatan rumah tangga yang membuang limbah sampahnya kelingkungan, seperti
yang di katakan oleh Bu Ermawati selaku sekretariat DLHK Pekanbaru “kadang
masih ada kegiatan industri dan rumah tangga yang tidak terpantau yang membuang
sampahnya kelingkungan seperti sungai karena banyak dan luasnya wilayah Kota
Pekanbaru”.

Berdasarkan pemaparan masalah di atas yang tentu memberikan dampak pada


lingkungan dan mungkin dapat merusak lingkungan maka dari itu kami ingin
mengupas mengenai permasalahan dan bagaimana pengelolaan sampah di Kota
Pekanbaru tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas mengenai permasalahan sampah di Kota Pekanbaru


maka rumusan masalahnya adalah
1. Apakah masalah lingkungan hidup yang di hadapi Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan Kota Pekanbaru ?

2. Apakah yang menjadi penyebab permasalahan yang dihadapi oleh Dinas


Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru tersebut ?

3. Apakah solusi yang dapat diberikan untuk permasalahan Lingkungan Hidup yang
dihadapi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru ?

C. Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ada, maka tujuan yang akan dicapai
pada kuliah kerja lapangan ini adalah untuk mengetahui apakah yang menjadi
masalah lingkungan hidup pada Kota Pekanbaru, untuk mengetahui penyeb
permasalahannya, dan mencari tahu apa solusi yang di ambil dan dilakuakan oleh
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Permasalahan Lingkungan hidup Kota Pekanbaru

Kota Pekanbaru secara geografis memiliki lokasi yang strategis. Dari posisinya
kota Pekanbaru berada di tengah-tengah pulau Sumatera dengan luas wilayah
632,26 km2. karena posisinya yang strategis ini dan juga kota Pekanbaru yang
sekarang juga merupakan salah satu kota tujuan orang-orang Sumatera untuk
mencari pekerjaan membuat kota Pekanbaru memiliki aktivitas yang banyak.
Besarnya jumlah penduduk sebanding dengan peningkatan jumlah konsumsi yang
mempengaruhi besarnya peningkatan volume sampah di Kota Pekanbaru. Sehingga
saat ini yang menjadi masalah besar dan perhatian yang cukup besar serta pekerjaan
yang sibuk dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota
Pekanbaru adalah permasalahan tentang sampah dan pengelolaannya.

Adapun yang menjadi permasalahan yang dihadapi Dinas Lingkungan Hidup


dan Kebersihan Kota Pekanbaru adalah “Banayaknya jumlah timbunan sampah
setiap harinya yang harus dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
Kota Pekanbaru dari berbagai penyumbang jenis sampah dengan jumlah yang harus
di kelola setiap harinya kurang lebih 1020,1 ton. Adapun sumber penghasil sampah
tersebut ialah 418,5 ton/hari dari sampah rumah tangga, 492,3 ton/hari dari sampah
kawasan non permukiman. Kemudian juga adanya sampah-sampah yang tidak dapat
dikelola langsung oleh DLHK, seperti tindakan yang dilakukan oleh masyarakat
atau industri dalam mengolah limbah sampahnya sendiri sehingga tidak
terkontrolnya kegiatan tersebut dan menyebabkan masyarakat atau oknum
membuang sampah ke lingkungan seperti ke sungai atau membakarnya sendiri
ataupun membuat tempat pembuangan sampah sendiri di sekitar pemukiman tempat
tinggalnya. Kemudian juga kurangnya ketertiban dan kesadaran masyarakat dalam
membuang sampah yang tidak pada jam yang ditentukan oleh DLHK.

2. Penyebab Masalah

Adapun yang menjadi penyebab masalah sampah di Kota Pekanbaru adalah :

a. Jumlah penduduk dan pendatang yang tinggal dan bekerja di Kota Pekanbaru,
sehingga menghasilkan sampah yang sebanding dengan jumlah penduduknya,
b. Luasnya cakupan wilayah Kota Pekanbaru, sehingga menyebabkan tidak
terjangkaunya seluruh wilayah untuk pengelolaan sampah tersebut,

c. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai kebersihan, sehingga mereka


membuang sampah sembarangan tanpa memikirkan akaibat perbuatannya.

d. Kurang tegas pemerintah dalam melaksanakan regulasi tentang sampah, dan


kurangnya sosialisasi terhadap regulasi tersebut.

3. Solusi untuk permasalahan sampah di Kota Pekanbaru

Adapun solusi yang dapat di berikan untuk masalah mengenai sampah di


wilayah Kota Pekanbaru sebagai berikut :

a. Dilakukannya kerjasama oleh DLHK dengan pihak swasta untuk mengelola


pengangkutan dan pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA)
setiap harinya sehingga terjangkau seluruh wilayah Kota Pekanbaru,

b. Dibuatnya Bank sampah, yang merupakan kegiatan pemanfaatan sampah untuk


kegiatan donasi dengan cara mengumpulkan sampah dan kemudian dihargai
dengan uang, contoh kegiatan sosial dari sampah yang dilakukannya adalah
pemberian donasi pada korban bencana di Donggala, Palu.

c. Rumah kompos skala kota, sampah- sampah organik di olah untuk menjadi
kompos yang kemudian dapat di gunakan untuk penyubur tanaman dan diolah
untuk menjadi energi seperti energi listrik dari panas kompos tersebut.

d. Adanya TPS3R (Reuse, Reduce, Recycle), merupakan cara pengolahan dan


mengurangi sampah denagn cara mengolah atau mendaur ulangnya kembali
agar menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

e. Adanya pengepul / lapak, merupakan orang-orang yang memunguti sampah dan


kemudian di jual atau dimanfaatkannya kembali,

f. Pengelolaan mandiri oleh masyarakat, adanya pengelolaan sampah secara


mandiri oleh masyarakat yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sampah
dan juga mendaur ulangnya sehingga juga dapat mengurangi jumlah sampah
yang ada,
g. Memberikan penghargaan sekolah adiwiyata, dengan adanya program sekolah
adiwiyata ini akan mengajarkan masyarakat dari usia dini menjaga lingkungan
tidak hanya sampah namun juga penghijauan alam,

h. Pengadaan event busana dari daur ulang sampah dalam acara peringatan hari
peduli sampah nasional, merupakan acara yang yang dilakukan dengan
melombakan dan memanfaatkan sampah yang kemudian dijakan sesuatu yang
kreatif, berguna dan dapat mengurangi sampah. Perlombaan mengenai desain
baju dari sampah, dompet dari samaph, tas dari sampah dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai