Disusun Oleh
Muhammad Rizki Hambali : 221186918019
Pada Usianya yang ke 21 Tahun (1930), Sjahrir bergabung dan terpilih sebagai
sekretaris Perhimpoenan Indonesia, dengan Muhammad Hatta sebagai ketuanya. Hatta
merupakan mentor politik Sjahrir dalam membangun gerakan dan revolusi untuk
Indonesia. Hatta dan Sjahrir banyak bekerjasama dalam usaha memerdekakan Indonesia
dan menjalankan Pemerintahan Indonesia. Karir Politik Sutan Sjahrir sangat penuh
dengan tantangan. Pada tahun 1931, Sjahrir pulang ke Hindia Belanda (Indonesia) dan
bergabung dengan PNI Baru. Tiga tahun setelahnya Sjahrir, bersama dengan pimpinan
PNI Baru, ditangkap dan diasingkan oleh pemerintahan kolonial. Kemudian akhirnya
Jepang masuk ke Indonesai dan menggeser Belanda yang pada saat itu menjajah
Indonesia. Sutan Sjahrir mengambil langkah dengan memperkuat gerakan griliya bawah
tanah.
Dasar pikiran dan perjuangan Sutan Sjahrir merupakan penjelmaan ide demokrasi.
Cita-cita masyarakat yang dihayati Sutan Sjahrir adalah masyarakat sosialis yang
dibangun dengan memperhatikan harkat kemanusiaan. Pemikiran politik Sutan Sjahrir
berada pada anti kolonialisme-kapitalisme, anti feodalisme, dan anti fasisme. Strategi
Sutan Sjahrir ialah non-kooperasi, kooperasi, dan mengubah masyarakat Indonesia
melalui pendidikan. Perubahan penting setelah Proklamasi adalah terjadinya pergeseran
pemerintahan presidensial ke pemerintahan parlementer. Sutan Sjahrir memimpin
kabinet parlementer selama tiga periode berturut-turut dari tahun 1945-1947
Sjahrir merupakan seorang aktivis yang ahli dalam berargumen, salah satu lawan
bicara Sjahrir yakni Van Kleffens, diplomat Belanda yang argumennya berhasil
dipatahkan Sjahrir dalam diplomasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat Agresi
Militer I. Kegagalan Kleffens adalah sesuatu yang memalukan bagi Belanda, karena
seorang diplomat berpengalaman di gelanggang Internasional mampu dibantah oleh
diplomat muda dari negeri yang baru saja lahir, Negara Indonesia. Karena keahliannya
tersebut. Syahrir dijuluki “the smiling diplomat” (Hadi, 2015).
Berdasarkan Latar Belakang Masalah di atas, maka rumusan masalah dari tulisan ini
adalah, sebagai berikut:
Almond, Gabriel A dan Sidney Verba. 1984. Budaya Politik, Tingkah Laku
Politik dan Demokrasi di Lima Negara (terj: Sahat Simamora). Jakarta:
Bumi Aksara.
Hadi, Kuncoro. 2015. Ensiklopedia Pahlawan Nasional. Yogyakarta: Istana Media.
Hidayat, Nurul. 2016. Pemikiran Sutan Sjahrir Tentang Demokrasi Indonesia Tahun
1926-1962. Universitas Jember.
Indro, Nur. 2009. Pemikiran Politik Soetan Sjahrir dan Partai Sosialis Indonesia :
Tentang Sosialisme Demokrat. Bandung:
Legge, 1993. Kaum Intelektual dan Perjuangan Kemerdekaan ; Peranan Kelompok
Sjahrir, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
Mani, 1989. Jejak Revolusi 1945 ; Sebuah Kesaksian Sejarah. Jakarta: Pustaka Utama
Grafit.
Romansyah, R. 2013. Pemikiran Sutan Sjahrir Dalam Perjuangan Kemerdekaan
Indonesia 1927-1947. Universitas Jember.
Setiyono, dkk. 2013. Pemikiran Politik Sutan Sjahrir Tentang Sosialisme Sebuah
Analisis Psikologi Politik. Journal of Politic and Government Studies, Vol. 2,
No. 1.