A. Pengantar
Budaya politik dalam perkembangannya sudah diteliti oleh para ahli
sejah tahun 1969. Peneliti Amerika Serikat yaitu Gabriel A. Almond dan
Sidney Verba, dalam penelitiannya yang dituangkan dalam buku mereka
“Budaya Politik”, yang merupakan hasil kajian antara tahun 1969 sampai
dengan 1970 atas 5.000 responden yang tersebar di lima negara: Amerika
Serikat, Inggris, Italia, Meksiko, dan Jerman Barat1.
Budaya politik berkaitan erat dengan kehidupan politik dalam suatu
negara. Para peneliti menyatakan bahwa setiap proses politik senantiasa
terjadi dalam lingkup budaya2. Artinya dalam jangka waktu tertentu akan
selalu terjadi proses dialektika antara kehidupan politik di satu pihak dengan
sistem nilai budaya masyarakat di pihak lain. Istilah budaya politik meliputi
masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses pembuatan kebijakan
pemerintah, kegiatan partai-partai politik, perilaku aparat negara, partisipasi
masyarakat dalam pemilu, serta gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang
memerintah3.
Budaya politik dimaknai secara berbeda-beda oleh setiap orang menurut
sudut pandang masing-masing. Pye (1995) dalam Hague dan Harrop,
mengemukakan budaya politik adalah sekumpulan nilai fundamental,
perasaan, dan pengetahuan yang di tampilkan dan secara substansial kedalam
proses4. Gabriel Almond dalam Ismi Hadad (1981) dalam Beddy (2015)
mengatakan bahwa budaya politik adalah suatu pola orientasi yang khusus
dari tindakan politik yang sudah tertanam dalam setiap sistem politik5.
1 Iriawan Maksudi, Beddy. 2015. Sistem Politik Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. 60
2 Ibid. 63
3 Ibid. 63
4 Rod Hague & Martin Harrop. Comparative Government & Politics: An Introductions: 5. Ed.
(Hampshire: Palgrave, 2001). 89
5Iriawan Maksudi, Beddy Op.Cit. 68
1
B. Teori
6Ibid. 70
7Rod Hague & Martin Harrop Op.Cit. 89
2
wajar untuk berasumsi bahwa orang-orang dengan sikap partisipan adalah
model warga dari demokrasi yang stabil.
Definisi Kebudayaan politik elit terdiri dari keyakinan, sikap dan ide
tentang politik yang dipegang oleh mereka yang paling dekat dengan pusat
kekuasaan politik. Nilai-nilai elit lebih eksplisit, sistematis dan konsekuensial
daripada orang-orang dari populasi pada umumnya9.
3
dalam menggunakan hak dan dalam memikul tanggung jawab politiknya yang
mungkin disebabkan oleh isolasi pengaruh penjajahan, feodalisme, bapakisme,
ikatan primordial. Sikap ikatan primodalisme masih sangat mengakar dalam
masyarakat Indonesia dan juga masih kuatnya paternalisme dalam budaya
politik Indonesia11.
11 Suryo, Hening. 2015. Budaya Politik Negara Maju Dan Negara Berkembang: Suatu
Perbandingan. Transformasi No. 27 Tahun 2015. Volume I Halaman 1 – 47 . akses 09 desember
2018. Hlm 38
4
partisipasi 75,11 persen, dan Pilpres 2009 partisipasi sebesar 71,17 persen12.
Angka golput meningkat dari pilpres 2009.
12 Detik.com. Partisipasi Pemilih Di Pilpres 2014 Menurun, Ini Penjelasan KPU. 23 juli 2014.
Akses 05 November 2018. https://news.detik.com/berita/2646389/partisipasi-pemilih-di-pilpres-
2014-menurun-ini-penjelasan-kpu
13 UMY. Partai di Indonesia Masih Bersifat Elit. 24 oktober 2015. Akses 6 November 2018.
http://www.umy.ac.id/partai-di-indonesia-masih-bersifat-elit.html
14 Suryo, Hening. Ibid., hlm 38
15 Pikiran rakyat. Elite Politik Dan Kualitas Pilkada. 31 oktober 2017. Akses 6 November 2018.
http://www.pikiran-rakyat.com/opini/2017/10/31/elite-politik-kualitas-pilkada-412625
16 Serambinews.com .Kisruh Elite, Rakyat Menjeri., 23 mei 2018. Akses 6 November
2018http://aceh.tribunnews.com/2018/05/23/kisruh-elite-rakyat-menjerit?page=1
5
Filipina merupakan salat satu negara yang termasuk kedalam kawasan
asia tenggara. Sama halnya dengan indonesia, filipina juga merupakan negara
kepulauan dengan beberapa pulau-pulau terbesarnya.
Budaya politik di Filipina sangat dipengaruhi oleh penjajah Spanyol
dan Amerika, serta oleh peristiwa besar yang terjadi sejak kemerdekaannya.
Sebagian besar budaya politik yang ada di era pra-kolonial sekarang sudah
usang dan tidak relevan, karena semua atau hampir semuanya tidak lagi
terlihat dalam budaya politik Filipina saat ini17.
Dari keseluruhan budaya politik tersebut tidak lebih jelas dari budaya
politik Filipina pada saat ini. Contoh yang sangat ekstrim dengan membagi
lembaga pemerintahan dan kehadiran masyarakat dengan kelas sosial yang
menunjukkan katidaksama rataan antara masyarakat kota barangay dengan
negara yang menamakan dengan Tumao, Timiwa, Alipin, Magino, Maharlika.
Faktanya budaya politik di Filipina adalah budaya politik tradisional.
Yaitu: Keunggulan hubungan kekeluargaan, Persekutuan, Indulgensi
(penghapusan hukuman), Politik personalistik. Mengingat bahwa elit-elit ini
adalah satu-satunya yang memiliki kapasitas untuk menjalankan karir politik
karena kekayaan baru mereka selama masa awal demokrasi di Filipina, para
elit ini mampu membangun karir mereka dalam politik nasional.
Dan karena nama mereka telah menjadi mapan, orang-orang memiliki
kecenderungan untuk memilih hanya orang-orang yang mereka kenal, dengan
demikian, memperkuat dasar-dasar karier politik mereka18. Filipina memiliki
budaya politik yang hampir sama dengan Indonesia dengan dapat dilihat dari
data Indeks Tingkat Demokrasi 2017 dari Economist Intelligence Unit filipina
masuk dalam kategori cacat demokrasi.
Hal ini berkaitan dengan budaya politik yang ada masyarakat memilih
pemimpin tetapi tidak aktif dalam pemerintahan secara keseluruhan. Dalam
pemilihan umum 2016 partisipasi masyarakat Filipina dengan angka 80
persen.
D. Kesimpulan
17 Prezi. Ecka Franco. Understanding Philippine Political Culture. 7 September 2015.akses 5
November 2018. https://prezi.com/ijicbw5w1_ky/understanding-philippine-political-culture/
18 Academia edu. Ryan Ralph Nicolas. Philippine Political Culture. Akses 5 november 2018.
https://www.academia.edu/6853602/PHILIPPINE_POLITICAL_CULTURE
6
Budaya politik indonesia adalah budaya politik campuran yaitu subjek-
parokial. Hal ini dikarenakan keragaman yang ada di indonesia. Kemudian di
filipina budaya politik yang ada yaitu budaya politik tradisional yang bisa
dikategorikan kedalam budaya politik subjek/kaula. Budaya politik ini
diperkuat dengan hasil analisis Indeks Tingkat Demokrasi 2017 dari
Economist Intelligence Unit.
E. Daftar Pustaka
Iriawan Maksudi, Beddy. 2015. Sistem Politik Indonesia. Jakarta:
Rajawali Pers
Rod Hague & Martin Harrop. Comparative Government & Politics: An
Introductions: 5. Ed. (Hampshire: Palgrave, 2001)
7
Partisipasi Pemilih Di Pilpres 2014 Menurun, Ini Penjelasan KPU. 23
juli 2014. Akses 05 November 2018.
https://news.detik.com/berita/2646389/partisipasi-pemilih-di-pilpres-2014-
menurun-ini-penjelasan-kpu