SKRIPSI
OLEH :
ILISINA WENDA
NPM: 13141045
1
2
SKRIPSI
OLEH :
ILISINA WENDA
NPM: 13141045
2
ii
Lembar Persetujuan
NPM : 13141045
Disetujui oleh
Dosen pembimbing
ii
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
Telah dinyatakan LULUS, serta diterima dan disetujui olah komisi Penguji.
.
Drs. Agus Wahono, M.Si. Drs. M. Nadjib, M.Si
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara
iii
iv
18. Dia mengajarkan peganglah perintahKU, Dan bacalah kitab cuci, itu siang dan
malam, Karana masa depan mu sungguh ada, Dan harapan mu tidak akan
hilang.
iv
iv
KATA PENGANTAR
Dengan ucapan puji dan syukur kehadiran Tuhan YME, atas segala berkat
penyusunan skripsi ini dengan tepat waktu. Yang berjudu: “Pengaruh Reformasi
Masyarakat. Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik / Ilmu Administrasi Negara Universitas Wijaya Putra
Surabaya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini, tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak manapun. untuk itu pada kesempatan yang berbahagia
Surabaya;
3. Dr. Esa Wahyu Endarti, SH.M.Si selaku wakil Rektor 2 (dua) Universitas
4. Dr. Sri Juni Woro Astuti,M.Com selaku Dekan Ilmu Sosial dan Ilmu
iv
v
Negara;
segala bimbingan dan arahan dari awal hingga akhir penulis dapat
10. Bapak Ikar Wenda dan Ibu Ogejalekwe Tabuni yang tercinta sebagai
orangtua kandung yang membantu biaya kuliah dari awal sampai selesai;
11. Bapak Olotius Kogoya,SE sebagai suami yang tercint membiayai selama
saya kuliah;
12. Bapak Manasye Wenda, A.Md dan Ibu Desmina Kogoya beserta 4 anak
skripsi ini:
v
vi
14. Segenap Mahasiswa Universitas Wijaya Putra serta kampus lain, yang
15. Segenap Senior Alumni Universitas Wijaya Putra, serta Alumni Kampus
Demikian akhir kata dengan segala kerendahan hati dan pikiran penulis menyadari
skripsi ini. Oleh karena itu, guna penyempurnaan saran dan kritik yang bersifat
membangun penulis sangat harapkan . semoga hasil skripsi ini bermanfaat bagi
Penulis
Serabaya, 20 Juli 2014
Ilisina Wenda
vi
v
ABSTRAK
v
vi
ABSTRACT
viv
vi
DAFTAR ISI
vi
vi
vi
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Agama .............................. 58
4.2 Kelompok Usia, tenaga Kerja dan Pendidikan .......................................... 59
4.3 Jumlah Penduduk menurut Pekerjaan, Purnawiraman dan Pensiun ........... 60
4.4 Jumlah Mobilisasi Penduduk .................................................................... 60
4.5. Jumlah Pegawai menurut Golongan.......................................................... 61
4.6. Distribusi Pegawai menurut Usia ............................................................. 62
4.7. Distribusi Pegawai menurut Pendidikan ................................................... 62
4.8. Hasil Uji Validitas Reformasi Birokrasi ................................................... 68
4.9. Hasil Uji Validitas Kinerja Pelayanan ...................................................... 69
4.10. Hasil Uji reliabilitas ................................................................................. 70
4.11. Tanggapan Responden tentang Transformasi Nilai .................................. 71
4.12. Tanggapan Responden tentang Penataan Organisasi & Tata Kerja ............ 73
4.13. Tanggapan Responden tentang Sistem Manajemen ................................... 74
4.14. Tanggapan Responden tentang Kompetensi SDM .................................... 76
4.15. Tanggapan Responden tentang Kesetiaan ................................................. 77
4.16. Tanggapan Responden tentang Prestasi Kerja ........................................... 79
4.17. Tanggapan Responden tentang Kedisiplinn .............................................. 80
4.18. Tanggapan Responden tentang Kerja Sama .............................................. 81
4.19. Tanggapan Responden tentang Kecakapan ............................................... 83
4.20. Tanggapan Responden tentang Tanggung Jawab ...................................... 84
4.21. Hasil Uji t................................................................................................. 85
4.22. Hasil Uji Determinasi ............................................................................... 86
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Kerangka berfikir ...................................................................................... 46
4.1. Struktur Organisasi.................................................................................... 65
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
pelajaran yang berharga bagi birokrasi di satu pihak, dan warga negara di pihak
lain. Wajah dan sosok birokrasi sudah sepantasnya mengalami perubahan dari
birokrasi itu sendiri (khususnya dalam hal pelayanan publik). Birokrasi tidak
dapat lagi menempatkan diri sebagai sosok institusi yang angkuh dan tak
tersentuh oleh kritik dari pihak luar birokrasi. Tuntutan masyarakat mengenai
publik sampai dengan saat ini. Disamping itu, semakin isu demokratisas
11
2
Kinerja berhubungan dengan hasil kerja dan peran yang telah dilaksanakan
berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan kepadanya.
organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan harus melalui sarana dalam
bentuk organisasi yang digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan aktif
baik organisasi publik maupun organisasi privat. Apalagi dengan kondisi yang
senantiasa berubah cepat dari waktu ke waktu, serta tuntutan perubahan global
aktivitas kerja.
pelayanan harus dinilai atas dasar tujuan organisasi secara keseluruhan yang
mungkin telah dipecah menjadi beberapa target terpisah yang secara bersama-
2
3
proses pelayanan yang telah dilakukan meliputi tingkat ketelitian dan disiplin.
Disamping itu juga kinerja pelayanan publik harus sesuai dengan standar
pelayanan publik yang telah ditetapkan. Apabila terjadi penyimpangan dalam hal
dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik
(Donnely, Gibson and Ivancevich, 1994: 98). Pada dasarnya kinerja pelayanan
merupakan sesuatu hal yang bersifat individual, karena setiap pegawai memiliki
yang diperoleh.
Hal ini berarti bahwa kinerja pelayanan merupakan hasil kerja pegawai
dalam bekerja untuk periode waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja
karena itu, setiap unit kerja dalam suatu organisasi harus dinilai kinerjanya, agar
kinerja pegawai yang terdapat dalam unit-unit dalam suatu organisasi tersebut
dapat dinilai secara obyektif. Pada prinsipnya kinerja unit-unit organisasi baik
3
4
sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Jika
dikaitkan dengan performance sebagai kata benda dimana salah satu entrinya
adalah hasil dari sesuatu pekerjaan, pengertian performance atau kinerja adalah
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu
memang bukanlah suatu hal yang mudah untuk diwujudkan, hal ini dapat
diketahui dari beberapa bukti empirik seperti adanya keluhan masyarakat yang
terkait dengan kualitas pelayanan, dam mekanisme pelayanan yang panjang. Pada
penelitian ini kinerja pelayanan dipengaruhi oleh reformasi birokrasi yang ada di
KKN dan berkurangnya perilaku koruptif pegawai negeri. Kedua, birokrasi yang
efisien dan hemat dalam menggunakan sumber daya yang terbatas (man, money,
material, methode, and time). Ketiga, birokrasi yang transparan, yakni birokrasi
birokrasi yang tidak minta dilayani, tetapi birokrasi yang melayani masyarakat.
4
5
sosial budaya. Ada empat bidang Pemberdayaan Aparatur Negara (PAN) yang
tepat, antara kebutuhan organisasi dengan jumlah dan kualifikasi SDM yang
komposisi, distribusi PNS yang ada pada setiap intansi pemerintah. Di samping
pendidikan dan pelatihan, dan perbaikan sistem penggajian yang lebih adil, layak
undangan yang berlaku, keteladanan dalam arti luas serta budaya malu.
yang lebih cepat, tepat, murah, memuaskan, tidak diskriminatif, bebas pungutan
liar dengan berdasarkan hukum dan aturan yang berlaku melalui paradigma
berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperbaharui. Reformasi birokrasi
5
6
(good governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis
untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna
pemerintahan.
tuntutan masyarakat. Oleh karena itu harus segera diambil langkah-langkah yang
yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Reformasi di sini
pengertian sebagai langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih
berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan
tinggi.
kepemerintahan yang baik. Titik berat dari pemerintahan yang baik adalah pada
6
7
terarah, sistematis, dan terpadu. Reformasi birokrasi, mustahil akan terwujud jika
Korupsi, dan Nepotisme (KKN). Para pegawai negeri harus didorong untuk
meningkatkan budaya kerja yang efektif efisien, dan profesional dalam melayani
perizinan, dsb. Hal yang penting dalam reformasi birokrasi adalah perubahan
secara berkelanjutan, dalam menciptakan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan
bebas KKN.
Undangan yang berlaku. Sedangkan fungsi Kelurahan Lidah Wetan meliputi : (1)
sosial dan (3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas tugas sosial meliputi pembinaan
7
8
Surabaya belum optimal. Untuk itu peneliti ingin mengetahui tinggi atau
8
9
9
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dengan Pendekatan ISO 9001 (Studi Kasus Pada Puskesmas). Hasil penelitiannya
Pencatatan Sipil telah dilakukan dengan baik dan reformasi birokrasi tersebut
telah sesuai dengan Perda No.61 Tahun 2008, namun tetap saja masih ada kinerja
pengguna layanan.
10
11
sertifikasi kendaraan belum terlalu terwujud dengan baik. Hal ini ditunjukkan
pelayanan yang prima, dan kurang terpenuhinya sumber daya pendukung (sumber
logis dari diterimanya bahwa negara mempunyai misi suci yaitu untuk
adanya tumpang tindih kegiatan antar instansi masih tidak jelas, tetapi masih
memproduksi barang dan jasa publik yang diperlukan oleh rakyatnya. Negara
secara aktif terlibat dalam kehidupan sosial rakyatnya, bahkan jika perlu negara
yang memutuskan apa yang terbaik bagi rakyatnya. Untuk itu negara membangun
11
12
pengertian buruk.
pejabat di bawah pejabat politik atau keseluruhan pejabat Negara pada cabang
eksekutif atau suatu organisasi yang berskala besar. Menurut Kristiadi (1994),
yang memiliki ruang lingkup tugas sangat luas serta memerlukan organisasi besar
pemerintahan yang amat buruk. Dikatakan demikian karena kita mencium bahwa
12
13
sekat-sekat formalitas dan sebagainya. Citra buruk yang melekat dalam tubuh
birokrasi dikarenakan sistem ini telah dianggap sebagai “tujuan” bukan lagi
Tapi, birokrasi seperti apa yang sangat menjanjikan bagi kita kalau sudah
hubungann kerja yang berjenjang serta mempunyai prosedur dalam suatu tatanan
organisasi. Dengan demikian, ciri sentral dari model birokrasi adalah pembagian
kerja yang sistematis. Bahkan Albrow (dalam Santoso, 1993) memberikan ciri-ciri
13
14
atas dasar karier dengan promosi yang didasarkan atas dasar kualifikasi
dan penampilan.
bawah departemen dan lembaga non departemen, baik di pusat maupun di daerah,
dibedakan dan ketentuan lain dari suatu organisasi. Beberapa sifat yang amat
14
15
banyak kesan yang dilontarkan kepada birokrasi dalam terminology yang baik.
Birokrasi pemerintah terkesan kurang baik, dan sering menyulitkan orang, bahkan
Kencangnya kritik yang tertuju pada organisasi birokrasi ini, bisa diartikan
dijumpai dalam tatanan realitas. Selain itu pula, pemahaman terhadap birokrasi
akan sangat bergantung kepada pengertian birokrasi dalam arti yang baik dan
rasional, birokrasi sebagai suatu penyakit atau birokrasi dalam pengertian netral.
Dalam pengertian yang terbatas atau tidak terkait dengan pengertian baik dan
dikemukakan oleh Almond dan Powel (dalam Santoso, 1993), yaitu bahwa
birokrasi pemerintah adalah sekalipun tugas dan jabatan yang terorganisasi secara
formal, berkaitan dengan jenjang yang kompleks dan tunduk pada pembuat peran.
bentuk organisasi yang ditandai oleh hirarkhi, spesialisasi peranan dan tingkat
kompetisi yang tinggi yang ditujukan oleh para pejabat yang terlatih untuk
oleh Heady (dalam Riggs, 1989) yang menyatakan bahwa birokrasi negara
merupakan suatu bentuk organisasi berskala besar yang saat ini ada di semua atau
15
16
yang sepenuhnya diserahkan kepada para pejabat resmi atau aparat pemerintah
pemerintahan.
dasar wewenang yang sudah ditentukan. Untuk itu ada tiga elemen pokok yang
yang berlaku.
oleh garis komando yang sangat kaku dari atasan kepada bawahan. Atasan
16
17
menjadi tanggung jawab bawahan. Kelebihan model birokrasi semacam ini adalah
pikiran penting dari definisi di atas adalah bahwa birokrasi merupakan alat untuk
executive atau menurut ideal type Max Webber bukanlah merupakan kekuatan
dalam melaksanakan fungsi pelayanan bisa bersikap adil, tidak memihak dan
untuk menjawab tantangan sekarang dan yang akan datang haruslah mempunyai
pelayanan.
17
18
Secara teknis, seharusnya birokrasi itu bersikap netral, karena ideal type birokrasi
kekuatan politik atau setidaknya telah menjelma menjadi suatu kekuatan politik,
bukanlah sebagai master. Birokrasi lebih banyak menekankan pada aspek teknis
administratif dan teknis operasional dari politik, kalau terpaksa memihak, maka
politics” atau bureaucracy polities, karena memang birokrasi itu tidaklah bebas
politik, khususnya jika politik itu dipahami dalam arti yang luas sebagai
fungsi pendisiplinan dan pengendalian. Dalam pandangan ini, Negara yang selalu
18
19
output yang lebih dari sekedar cukup untuk hidup. Dengan kata lain birokrasi
diperlukan untuk menjamin agar surplus itu diinvestasikan kembali dan untuk
Fungsi dan peran birokrasi yang dinahkodai oleh para aparatur pemerintah
birokrasi, sumber daya manusia yang berupa aparatur pemerintah sebagai faktor
kunci terhadap proses perubahan yang meliputi segenap aspek baik itu sosial,
aparatur pemerintah yang andal dan cekatan dalam menyikapi kebutuhan yang
19
20
Berbicara soal birokrasi, kita pasti teringat konsep yang digagas Max
Weber, sosiolog ternama asal Jerman, yang dikenal melalui ideal type (tipe ideal)
birokrasi modern. Model itulah yang sering diadopsi dalam berbagai rujukan
dilakukan. Tipe ideal itu melekat dalam struktur organisasi rasional dengan
Pada dasarnya, tipe ideal birokrasi yang diusung oleh Weber bertujuan
praktik konsep Weber sudah tidak lagi sepenuhnya tepat disesuaikan dengan
keadaan saat ini, apalagi dalam konteks Indonesia. Perlu ada pembaharuan makna
20
21
PP No. 8 Tahun 2003. Lebih dari itu, reformasi birokrasi publik juga mencakup
perubahan secara gradual terhadap nilai (public value) dan budaya aparat
pemerintah daerah yang berimplikasi pada etos kerja, kualitas pelayanan publik,
orde baru, yang menjadikan birokrasi sebagai mesin politik. Imbas dari itu semua,
beberapa fakta empiris rusaknya layanan birokrasi. Lebih dari itu, layanan
birokrasi justru menjadi salah satu penyebab utama terhadap maraknya Korupsi,
Kondisi ini cukup lama terbangun sehingga membentuk sikap, perilaku, dan opini
bahwa pejabat politik dan pejabat birokrat tidak dapat dibedakan. Ramlan
Kewenangan yang terlalu besar itu, bahkan akhirnya menonjolkan peran birokrasi
21
22
sumber solusi bagi masalah yang dihadapi masyarakat. Fenomena itu terjadi
karena tradisi birokrasi yang dibentuk lebih sebagai alat penguasa untuk
menguasai masyarakat dan segala sumber dayanya. Dengan kata lain, birokrasi
kekuasaan tunggal ada di tangan pemerintah. Selain itu, rancangan besar yang
pelayanan publik, dan peningkatkan mutu layanan (Sutopo dan Suryanto Adi,
2009).
22
23
bidang harus menunjukkan kaitannya dengan bidang yang lain. Apalagi dengan
ditimpa bencana, masih dipersulit dengan birokrasi yang panjang, adalah contoh
lain birokrasi di Indonesia antara lain karena banyak kegiatan yang tidak perlu
pelaksanaan tugas administrasi agar mencapai tujuan dengan lebih efektif dan
dalam suatu negara modern sebagai penghubung antara pemerintah dengan rakyat,
untuk memberikan layanan terbaik kepada publik. Dalam kenyataannya, tidak ada
organisasi yang menyerupai tipe birokrasi ideal. Sedikit sekali organisasi yang
mendekati tipe birokrasi ideal, sedangkan sebagian besar organisasi jauh dari tipe
23
24
Berdasarkan proposisi ini dapat diketahui bahwa budaya tulis menjadi ciri utama
dokumentasi secara tertulis, juga akan memperjelas tanggung jawab setiap eselon
semacam ini sangat berbahaya jika dibiarkan terlalu lama. Karena budaya ini akan
Setelah sekian lama reformasi bergulir, diperoleh data dari penelitian Agus
tidak banyak mengalami perubahan signifikan. Para aparatur negara atau birokrat
reformasi tampak sekali KKN di kalangan birokrat lebih berani dan transparan.
Kualitas layanan publik juga diperparah oleh suatu kenyataan bahwa birokrasi
sering mengedepankan fungsi lain daripada fungsi layanan publik (Santoso, 2008:
120).
24
25
oleh pemerintah sebelum era reformasi telah membangun budaya birokrasi yang
kental dengan KKN. Tetapi, pemerintahan pasca reformasi pun tidak menjamin
pemerintah di Indonesia.
dari reformasi salah satunya adalah memperbaiki pelayanan publik yang selama
ini dinilai kurang baik dan terdapat banyak diskriminasi di dalamnya yang terjadi
pada saat dalam melaksanakan pelayanan kepada public. Dengan adanya tuntutan
dikenal suka mengatur dan memerintah, kini harus diubah menjadi suka melayani,
menolong menuju kearah yang lebih fleksibel kolaboratis dan dialogis serta yang
dulu dari cara-cara yang sloganis menuju cara-cara kerja yang lebih realistis
pragmatis.
tugasnya serta kewenangannya. Guna mencapai suatu pelayanan publik yang baik
memang banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dan salah satunya melakukan
25
26
kemudian yang akan menciptakan birokrasi yang lebih fleksibel, efektif, inovatif,
menjalankan fungsi pelayanan publik yang baik maka dibutuhkan birokrasi yang
a. Transformasi Nilai
26
27
konstitusi negara yang menjadi dasar eksistensi dan acuan perilaku sistem
dengan jelas satu, sama lain sebagai satu kesatuan birokrasi nasional.
mekanisme kerja.
Menurut Prasojo, guru besar sekaligus ahli administrasi negara dari FISIP
27
28
gugatan).
dan emphaty.
(good governance);
28
29
d) pelayanan publik
e) desentralisasi kewenangan.
berbagai isu strategis tersebut, terdapat tiga aspek mendasar yang dapat
a) kelembagaan;
b) manajemen; dan
lain:
29
30
dan budaya;
manajemen wirausaha);
perundang-undangan;
pemerintahan.
beragam.
hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang
30
31
Kinerja seorang pada dasarnya adalah hasil kerja seorang pegawai selama
sasaran atau kriteria yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja adalah
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
kesungguhan serta waktu (Alwi, 2001). Dengan kata lain, kinerja adalah hasil
kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan
pekerjaannya. Ada tiga faktor utama yang berpengaruh terhadap kinerja, yaitu
(a) individu (kemampuan bekerja), (b) usaha kerja (keinginan untuk bekerja), dan
pengetahuan tentang pekerjaan. Kinerja juga dapat dilihat dari individu dalam
dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi Lawler dan Porter
31
32
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang telah
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan harus melalui sarana dalam bentuk
organisasi yang digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai
pelaku yang terdapat pada organisasi tersebut. Dalam hal ini sebenarnya terdapat
kinerja organisasi. Dengan perkataan lain bila kinerja karyawan baik maka
kemungkinan besar kinerja organisasi juga baik. Kinerja seorang karyawan akan
baik bila dia mempunyai keahlian yang tinggi, bersedia bekerja keras, diberi gaji
32
33
pada kinerja para pelaku organisasi bersangkutan. Oleh karena itu, setiap unit
kerja dalam suatu organisasi harus dinilai kinerjanya, agar kinerja sumber daya
manusia yang terdapat dalam unit-unit dalam suatu organisasi tersebut dapat
suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau
perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan
(a) berorientasi pada prestasi, (b) memiliki percaya diri, (c) berperngendalian diri,
(d) kompetensi.
kualitas dan kuantitas yng dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
performance yang berasal dari kata to perform dengan beberapa entries yaitu :
33
34
4. Melakukan sesuatu yang diharapkan oleh orang atau mesin (to do what is
Irawan (2000: 65) menyatakan bahwa kinerja adalah terjemahan dari kata
dimana output tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkret dan dapat
kualitas dan waktu yang digunakan dalam menjalankan tugas. Kuantitas adalah
hasil yang dapat dihitung sejauh mana seseorang dapat berhasil mencapai tujuan
keterlambatan dan lamanya masa kerja dalam tahun yang telah dijalani. Dari
kinerja karyawan adalah hasil kerja karyawan dilihat pada aspek kualitas, kuan-
titas, waktu kerja dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
oleh organisasi.
34
35
sebagai hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan
perbuatan dalam situasi tertentu. Pada dasarnya kinerja menekankan apa yang
dihasilkan dari fungsi-fungsi suatu pekerjaan atau apa yang keluar (out-come).
Bila disimak lebih lanjut apa yang terjadi dalam sebuah pekerjaan atan jabatan
adalah suatu proses yang mengolah in-put menjadi out-put (hasil kerja).
kompetensi dan produktifitas hasil, maka hasil kinerja sangat tergantung pada
instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui
dampak positif dan negatif suatu kebijakan operasional yang diambil. Dengan
adanya informasi mengenai kinerja suatu instansi pemerintah, akan dapat diambil
kegiatan utama, dan tugas pokok instansi, bahan untuk perencanaan, menentukan
menyatakan bahwa kinerja harus dinilai atas dasar tujuan organisasi secara
keseluruhan yang mungkin telah dipecah menjadi beberapa target terpisah yang
35
36
sehingga kedua tujuan tersebut bertemu. Kinerja juga merupakan tindakan atau
pelaksanaan tugas yang telah diselesaikan oleh sesorang dalam kurun waktu
usaha, dan kesempatan yang diperoleh. Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan
hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode waktu tertentu dan
penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan karyawan dalam periode waktu
tertentu
keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang. (2) aktor
psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja (3)
sebagai seluruh hasil yang diproduksi pada fungsi pekerjaan atau aktivitas khusus
selama periode khusus. Kinerja keseluruhan pada pekerjaan adalah sama dengan
jumlah atau rata-rata kinerja pada fungsi pekerjaan yang penting. Fungsi yang
36
37
berkaitan dengan pekerjaan tersebut akan dilakukan dan tidak dilakukan dengan
adalah produk waktu dan peluang. Peluang tanpa waktu untuk mengejar peluang
tersebut bukan apa-apa. Dan waktu, yang tidak kita miliki, yang tidak memberi
dan kelompok. Dalam hal ini sebenarnya terdapat hubungan yang erat antara
merupakan hasil kerja yang dapat dicapai pegawai dalam suatu organisasi, sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan organisasi dalam upaya
mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
kinerja pelayanan masih buruk, tidak profesional dan masih sarat dengan
37
38
padahal di era otonomi daerah ini seharusnya birokrasi adalah sebagai pelayanan
masyarakat. Citra negatif dalam birokrasi tersebut, menurut Toha (2002), masih
tertanam bahkan setelah lima tahun reformasi itu bergulir. Perbaikan birokrasi
kata lain adanya kesan untuk sejauh mungkin menghindari birokrasi pemerintah.
antara lain oleh masih banyaknya fungsi dan peran kelembagaan yang tumpang
biaya dan prosedur pelayanan yang belum jelas; serta sistem insentif,
38
39
pelayanan publik pada tingkat paling bawah, seperti kantor kepolisian, kantor
yang belum berpihak pada kepentingan warga pengguna layanan. Belum banyak
kepentingan dan kepuasan warga pengguna adalah orientasi utama dalam setiap
tidak pula mengenal belas kasih. Birokrasi itu tidak bersifat “Impersonal” semua
hal yang berhubungan dengan masalah pribadi tidak berlaku dalam birokrasi.
39
40
penting dilaksanakan secara berkala dengan standar prosedur yang jelas. Pada
dibuat dalam sebuah kebijakan publik yang sesuai dengan sasaran dan tujuan yang
tersebut. Hal ini juga dapat berkaitan erat dengan jumlah kuantitas dan kualitas
tugas yang telah diselesaikan oleh sesorang dalam kurun waktu tertentu dan dapat
sebagai berikut:
1.Kuantitas kerja
2. Kualitas kerja
40
41
6. Perencanaan Kerja
kinerja dalam periode tertentu. Melalui pengukuran kinerja tersebut akan dapat
diketahui apakah pelayanan yang diberikan oleh aparat pemerintah meningkat dan
aparat secara obyektif dan akurat , maka diperlukan indicator yang menjadi tolak
ukur tingkat kinerja aparat. Indikator sendiri menurut Badrul Munir(2002: 112)
adalah uraian ringkas yang menggambarkan tentang suatu yang akan diukur”
kinerja yang valid dan realiabel, maka system penilaian kinerja harus
bagus,demikian sebaliknya
41
42
independen antara tahun yang satu dengan tahun yang lain,karena ini
pelayanan dapat dikataka baik atau dinilai baik dari beberapa hal:
42
43
kepadanya.;
menyelesaikan tugas ;
kinerja yaitu:
1.Faktor individu:
43
44
(jasmaniah)dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik
maka individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik,karena hal ini
kinerja. Faktor lingkungan oragnisasi yang dimaksud anatara lain uraian jabatan
organisasi
44
45
KKN, mampu melayani publik, netral, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-
nilai dasar dan kode etik aparatur negara. Sehingga sasaran Reformasi Birokrasi
Kerangka berpikir adalah suatu tinjauan mengenai apa yang diteliti dan
yang dituangkan dalam sebuah bagan yang menjadi alur pemikiran penelitian.
45
46
Tabel 2.1
Kerangka Berfikir
2.4. Hipotesis
Ho: Tidak ada pengaruh antara “Reformasi Birokrasi Terhadap Kinerja Pelayanan
46
47
BAB III
METODE PENELITIAN
Namun, ditinjau dari sisi tujuan yang akan dicapai melalui penelitian ini, menurut
Singarimbun dan Effendi (2001: 125), dapat digolongkan dalam tipe penelitian
berikut:
menunjang penelitian
47
48
konsep yang mempunyai variasi nilai.Dari variabel – variabel yang ada, maka
48
49
1. Transformasi Nilai
1. Kesetiaan
2. Prestasi Kerja
3. Kedisiplinan
4. Kerjasama
5. Kecakapan
6. Tanggung jawab
3.4.1 Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan
49
50
3.4.2. Sampel
Sampel yang baik harus mengandung dua kriteria (Hadi, 1989) pertama
cermat yaitu sampel yang diambil tidak akan liar, dimana sampel tersebut tidak
akan memberikan reaksi yang terlalu berlebihan yang dapat mewakili populasi
secara wajar. Kedua tepat yaitu sampel yang diambil dapat meneliti populasi
dengan wajar dengan meneliti sampel yang tepat dan sesuai dengan
Agar penelitian ini dapat menjadi gambaran bagi populasi, maka sampel
yang diambil haruslah cukup representatif, yaitu dapat mewakili populasi dalam
arti semua ciri-ciri atau karakteristik yang ada pada populasi dapat dicerminkan
(Singarimbun dan efendi, 2001). Sampel yang diambil pada peneltian ini sebesar
- RT = 28 orang
- RW = 7 orang
- Masyaraakat = 5 orang
berikut:
50
51
1. Dokumentasi
cara melihat, mencatat dari sumber-sumber tertulis baik yang berupa laporan,
buku notulen rapat, dan gambar kondisi fisik yang sebenarnya dengan
2. Kuesioner
Pengujian ini dilakukan dengan cara mengolah data yang terkumpul dan
dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: Persiapan data yaitu untuk mengumpulkan
data dan memeriksa kelengkapan lembar kuesioner yang diikuti dengan langkah
kebenaran dengan cara pengisian. Melakukan tabulasi dari hasil kuesioner dan
3. Penelitian Kepustakaan:
referensi, bahan kulian dan hasil penelitian lainnya yang ada hubungannya dengan
51
52
adalah suatu alat untuk mengumpulkan data dengan menggunakan angket yang
masalah yang diteliti. Dalam penelitian menggunakan skala Likert, yaitu metode
alat untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
subyek sebagai dasar penentuan nilai skala (Azwar, 2000). Untuk pemilihan
jawaban atas variabel yang disediakan maka skala pengukuran atau pembobotan
2. Skor 4 = setuju
52
53
for Social Science (SPSS) versi 11. Rumus Koefisien korelasi product moment
x y
xy
N
r xy
2 2
x 2
y
x2 y
N N
Keterangan :
Uji reliabilitas yang digunakan untuk melihat apakah suatu alat ukur
Dengan kata lain reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam
Cronbach Alpha > 0,60 (Imam Ghozali 2005 :41-42). Perhitungannya dilakukan
dengan bantuan program Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 11.
n Vi
ral = 1
n 1 Vt
Keterangan :
53
54
liniar berganda. Sifat dari hubungan antara variabel tergantung kinerja pelayanan
(Y) dengan variabel bebas reformasi birokrasi(X), hal ini dapat dilihat pada
namun apabila negatif maka antara X dan Y berubah secara berlawanan. Menurut
Y = a+ ßX
Dimana :
54
55
besar kontribusi dari Reformasi Birokrasi (X) terhadap kinerja pelayanan (Y),
(Ridwan,2004:136):
3.8.3. Uji t
bi
t =
Sbi
Keterangan:
55
56
BAB IV
b. Batas Wilayah
56
56
57
Lakarsantri
Lakarsantri
c. Status Gedung/Kantor
3. Status Kepemilikan:
d. Kondisi Bangunan
1. Sedang
2. Tidak Bertingkat
4.1.2. Pertanahan
1. Status Tanah:
1.Bidang 297,93 Ha
** 148,965 Ha
57
58
d. Staf PNS :1
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Agama
58
59
Tabel 4.2
Kelompok Usia, Tenaga Kerja & Pendidikan
59
60
Tabel 4.3
Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan, Pernawiraaman/Pensiunan
Uraian Juml
Pekerjaan TNI 22
POLRI 18
Wiraswasta 165
Buruh 325
Tukang 415
Pedagang 285
PNS/BUMN/BUMD 48
Purnawirawan TNI 8
POLRI 20
Pensiunan PNS/BUMN/BUMD 22
Sumber: Kelurahan Lidah Wetan Surabaya, 2014
Tabel 4.4
Jumlah Mobilitas Penduduk
1. Laki-laki 27 19 31 19 2
2. Perempuan 19 7 23 12 125
3. Jumlah 46 26 54 31 127
Sumber: Kelurahan Lidah Wetan Surabaya Mulai Januari s/d Maret, 2014
60
61
Tabel 4.5
Jumlah pegawai Menurut Golongan pada
Kantor Kelurahan Lidah Wetan Surabaya
1. II - 1 12
2. III 3 2 63
3. Honorer 1 1 25
4. Jumlah 4 4 100
jumlah pegawai menurut golongan yaitu 8 orang dengan hasil golongan II jumlah
61
62
Tabel 4.6
Distribusi Pegawai menurut Usia
1. < 40 tahun 1 13
2. 41-50 tahun 7 87
Total 8 100
Sumber peneliti: Kelurahan Lidah Wetan Surabaya, 20014
jumlah pegawai menurut usia yaitu usia < 40 tahun,berjumlah 1orang dengan
Tabel 4.7
Distribusi Pegawai menurut Pendidikan Terakhir
1. SMA 3 38
2. Strata 1 4 50
3. Strata 2 1 12
4. Jumlah 8 100
62
63
pemikiran tersebut dan berdasarkan tugas serta fungsi kelurahan Lidah Wetan
Surabaya, maka ditetapkan Visi Kantor Kelurahan Lidah Wetan Surabaya sebagai
berikut:
a. Untuk PKK adalah pembuatan Kue, menempatan sampah basah dan kering
63
64
1. Pertemuan Rutin
2. Posyandu Balita
3. Posyandu Lansia
4. Paud
c. Taman Posyandu
mengetahui secara jelas akan tugas yang dibebankan dan mengetahui kemana ia
harus bertanggungjawab atas hasil kerjanya. Kelurahan terdiri dari lurah dan
dilihat pada gambar 4.1. Sedangkan mengenai tugas dan tanggung jawab dari
64
65
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Kelurahan Manukan Kulon Surabaya
LURAH
M.Syaifudin, S.Sos.MM
SEKRETARIS
Mulyadi, S.Sos
Uraian Tugas :
1. Kepala KelurahanTugasnya:
Fungsi Lurah:
65
66
b. Pemberdayaan masyarakat
4. Sekretaris Kelurahan
dan kemasyarakatan.
66
67
6. Seksi Pembangunan
Lurah;
7. Seksi Kemasyarakatan
kepada Lurah.
Wetan Surabaya:
No.18 tahun 2007 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Kelurahan Kota
Surabaya;
67
68
minggu bahkan satu bulan, tetapi setelah Reformasi Birokrasi bisa satu
5. SDM yang dimilikipun cukup baik terbukti 50% lebih pegawai lulusan
S1 dan S2,begitu juga dalam kepangkatan dan golongan 63% terdiri dari
golongan III.
a. Uji Validitas
dan uji reliabilitas. Untuk lebih jelasnya dapat disajikan pada tabel berikut.
68
69
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Reformasi Birokrasi
KOEFISIEN
PROBABILTAS
ANGKET KORELASI KET.
(P)
(r)
Insedntif
X1 0,323 0,042 Valid
X2 0,486 0,001 Valid
X3 0,540 0,000 Valid
X4 0,667 0,000 Valid
X5 0,613 0,000 Valid
X6 0,619 0,000 Valid
X7 0,706 0,000 Valid
X8 0,704 0,000 Valid
Sumber : Hasil Olahan, 2014
moment, diperoleh koefisien korelasi yang memuaskan untuk semua butir. dan
nilai kecenderungan P =0,000 sampai P= 0,042 atau < P= 0,05, sehingga butir-
moment, diperoleh koefisien korelasi yang memuaskan untuk semua butir. dan
nilai kecenderungan P =0,000 sampai P= 0,039 atau < P= 0,05, sehingga butir-
69
70
b. Uji Reliabilitas
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas
( ) = 0,7235. Ini menunjukkan bahwa harga alpha untuk variabel insentif >
0,60. artinya alat yang dipakai reliabel atau andal. Hasil uji keandalan kinerja
alpha untuk variabel kinerja pelayanan > 0,60. artinya alat yang dipakai reliabel
atau andal.
1. Reformasi Birokrasi
ukur melalui indikator yaitu sebagai berikut: (a) transformasi nilai, (b) penataan
70
71
organisasi dan tata kerja, (c) pemantapan system manajemen dan (d) kompetensi
SDM aparat.
a. Transformasi Nilai
Tabel 4.11.
Tanggapaan Responden tentang Transformasi Nilai
No. Pernyataan Jawaban Responden
STS TS CS S SS
1 2 3 4 5
1 Institusi Kelurahan Lidah 1 13 26
Wetan mampu merubah - (2,5% (32,5% (65) -
pola pikir pegawai dalam
pelaksanaan tugas.
2 Pegawai Kelurahan dalam 14 26
melaksanakan pelayanan - - (35% (65%) -
selalu berpedoman pada
nilai-nilai budaya yang
ditetapkan oleh institusi.
Total - 1 27 52 -[
Rata-Rata - 0,5 13,5 26 -
(1,2%) (33,8%) (65%)
Sumber: Data diolah, tahun 2014
Kelurahan Lidah Wetan mampu merubah pola pikir pegawai dalam pelaksanaan
tugas, yang menilai tidak setuju sebanyak 1 orang (2,5%), yang menilai cukup
(65%), sehingga daapat disimpulkan sebagian besar menilai setuju bahwa Institusi
71
72
Kelurahan Lidah Wetan mampu merubah pola pikir pegawai dalam pelaksanaan
tugas.
institusi, yang menilai cukup setuju sebanyak 14 orang (35%), yang menilai
tata kerja.
visi, misi, sasaran, strategi, agenda kebijakan, program, dan kinerja kegiatan yang
terencana; dan diarahkan pada terbangunnya sosok birokrasi dengan tugas dan
berpertanggung jawaban, terbuka, serta terjalin dengan jelas satu. Untuk itu
72
73
Tabel 4.12
Tanggapan Responden tentang Penataan Organisasi dan Tata Kerja
No. Pernyataan Jawaban Responden
STS TS CS S SS
1 2 3 4 5
1 Pemerintah Kota 14 25 1
mengadakan perubahan - - (35%) (62,5%) (2,5%)
organisasi kelurahan demi
wewujudkan pelayanan
prima.
2 Pemerintah Kota 22 18
mengadakan perubahan - - (55%) (45%) -
tata kerja kelurahan agar
mampu meningkatkan
pelayanan prima
Total - - 36 43 1
Rata-Rata - - 18 21,5 0,5
(45%) (53,8%) (1,2%)
Sumber :Data diolah, tahun 2014
prima, yang menilai cukup setuju sebanyak 14 orang (35%), yang menilai setuju
pelayanan prima.
kerja kelurahan agar mampu meningkatkan pelayanan prima, yang menilai cukup
setuju sebanyak 22 orang (55%), yang menilai setuju sebanyak 18 orang (45%),
mengadakan
73
74
Tabel 4.13
Tanggapan Responden tentang Pemantapan Sistem Manajemen
No. Pernyataan Jawaban Responden
STS TS CS S SS
1 2 3 4 5
1 Istitusi Kelurahan mampu 17 23
memangkas system dan - - (42,5%) (57,5%) -
prosedur kerja agar
memperpendek proses
pelayanan kepada
pengguna jasa.
2 Institusi Kelurahan selalu 20 20
mengevalausi hasil kerja - - (50%) (50%) -
para pegawai yang
berkaitan dengan
pelayanan kepada
masyarakat.
Total - - 37 43 -
Rata-Rata - - 18,5 21,5 -
(46,2%) (53,8%)
Sumber: Data diolah, tahun 2014
proses pelayanan kepada pengguna jasa, yang menilai cukup setuju sebanyak 17
74
75
kerja para pegawai yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat, yang
menilai cukup setuju sebanyak 20 orang (50%), yang menilai setuju sebanyak
cukup setuju Institusi Kelurahan selalu mengevalausi hasil kerja para pegawai
dan prosedur kerja dan mengevalausi hasil kerja para pegawai memberikan
c. Kompetensi SDM.
75
76
Tabel 4.14
Tanggapan Responden tentang Kompetensi SDM
No. Pernyataan Jawaban Responden
STS TS CS S SS
1 2 3 4 5
1 Pemerintah Kota dalam 20 20
menempatkan pegawai - - (50%) (50%) -
yang menduduki jabatan
struktural di Kelurahan
berdasarkan kompetensi
dan analisis jabatan
2 Kelurahan dalam 21 18 1
menempatkan petugas - - (52,5%) (45%) (2,5%)
pelayanan berdasarkan
kemapuan dan keahlian
Total - - 41 38 1
Rata-Rata - - 20,5 19 0,5
(61,3%) (47,5%) (1,2%)
Sumber:Data diolah, tahun 2014
orang (50%), sehingga dapat disimpulkan sebagian besar menilai cukup setuju
sedangkan yang menilai sangat setuju sebanyak 1 orang (2,5%), sehingga dapat
76
77
2. Kinerja Pelayanan
a. Kesetiaan
Tabel 4.15
Tanggapan Responden tentang Kesetiaan
No. Pernyataan Jawaban Responden
STS TS CS S SS
1 2 3 4 5
1 Pegawai kelurahan dalam 4 34 2
melaksanakan aktivitas - - (10%) (85%) (5%)
pelayanan dilakukan
secara sungguh-sungguh
2 Pegawai kelurahan dalam 2 37 1
melaksanakan aktivitas - - (5%) (92,5%) (2,5%)
pelayanan selalu
mementingkan penggua
jasa.
Total - - 6 71 3
Rata-Rata - - 3 35,5 1,5
(7,5%) (88,7%) (3,8%)
Sumber: Data diolah, tahun 2014
77
78
sungguh, yang menilai cukup setuju sebanyak 4 orang (10%), yang menilai
setuju sebanyak 34 orang (85%), sedangkan yang menilai sangat setuju sebanyak
2 orang (5%), sehingga dapat disimpulkan sebagian besar menilai baik terhadap
sungguh.
aktivitas pelayanan selalu mementingkan penggua jasa, yang menilai cukup setuju
sedangkan yang menilai sangat setuju sebanyak 37 orang (92,5%), yang menilai
b. Prestasi Kerja
78
79
Tabel 4.16
Tanggapan Responden tentang Prestasi Kerja
No. Pernyataan Jawaban Responden
STS TS CS S SS
1 2 3 4 5
1 Proses pelayanan kepada 5 34 1
masyarakat pengguna jasa - - (12,5%) (85%) (2,5%)
sesuai standar yang
ditetapkan oleh Kelurahan.
2 Dalam melaksanakan 1 38 1
pelayanan kepada - - (2,5%) (95%) (2,5%)
masyarakat selalu
mementingkan kualitas
Total - - 6 72 2
Rata-Rata - - 3 36 1
(7,5%) (90%) (2,5%)
Sumber: Data diolah, tahun 2014
pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa sesuai standar yang ditetapkan oleh
Kelurahan, yang menilai cukup setuju sebanyak 1 orang (2,5%), yang menilai
setuju sebanyak 38 orang (95%), sedangkan yang menilai sangat setuju sebanyak
1 orang (2,5%), sehingga dapat disimpulkan sebagian besar menilai baik terhadap
ditetapkan.
orang (5%), yang menilai setuju sebanyak 18 orang (45%), sedangkan yang
menilai sangat setuju sebanyak 37 orang (92,5%), yang menilai sangat setuju
kualitas
79
80
c. Kedisiplinan
peraturan yang ada dan melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya. Untuk
Tabel 4.17
Tanggapan Responden menurut Kedisiplin
No. Pernyataan Jawaban Responden
STS TS CS S SS
1 2 3 4 5
1 Dalam menjalankan tugas 11 29
pelayanan berdasarkan - - (27,5%) (72,5%) -
prosedur kerja.
2 Pegawai kelurahan dalam 8 32
melayani masyarakat - - (20%) (80%) -
pengguna jasa tepat
waktu.
Total - - 19 59 -
Rata-Rata - - 53,3 23 -
(66,6%) (28,6%)
Sumber: Data diolah, tahun 2014
orang (72,5%), sehingga dapat disimpulkan sebagian besar menilai baik dalam
80
81
pengguna jasa tepat waktu, yang menilai cukup setuju sebanyak 2 orang (5%),
yang menilai setuju sebanyak 8 orang (20%), sedangkan yang menilai sangat
pengguna jasa tepat waktu. Ini menunjukkan bahwa konstruk pernyataan proses
d. Kerja Sama
pegawai lain dalam menyelesaikan suatu tugas yang ditentukan sehingga hasil
pekejaannnya akan semakin baik. Untuk lebih jelasnya disajikan data kerja sama.
Tabel 4.18
Tanggapan Responden tentang Kerja Sama
No. Pernyataan Jawaban Responden
STS TS CS S SS
1 2 3 4 5
1 Koordinasi yang 9 31
dilakukan pegawai - - (22,5%) (77,5%) -
kelurahan baik.
2 Dalam melaksanakan 7 31 2
aktivitas pelayanan - - (17,5%) (77,5%) (5%)
selalu bekerja sama
dengan rekan kerja
Total 16 62 2
Rata-Rata 1 3 53,3 23 100
(1,2%) (3,6%) (66,6%) (28,6%) (100%)
Sumbert: Data diolah, tahun 2014
81
82
yang dilakukan pegawai kelurahan baik, yang menilai cukup setuju sebanyak 9
sehingga dapat disimpulkan sebagian besar menilai baik dalam koordinasi yang
aktivitas pelayanan selalu bekerja sama dengan rekan kerja, yang menilai cukup
(77,5%), sedangkan yang menilai sangat setuju sebanyak 2 orang (5%), sehingga
pegawai dan bekerja sama dengan rekan kerja, memberikan kontribusi dalam
e. Kecakapan
82
83
Tabel 4.19
Data Responden berdasarkan Kecakapan Pegawai
No. Pernyataan Jawaban Responden
STS TS CS S SS
1 2 3 4 5
1 Setiap ada permasalahan 8 32
pegawai kelurahan cepat - - (20%) (80%)
penaganannya.
2 Pegawai kelurahan selalu 6 23 1
merespon kebutuhan - - (15%) (82,5%) (2,5%)
masyarakat pengguna jasa
Total 14 55 6
Rata-Rata - - 7 22,5 3
(17,5%) (56,2%) (7,5%)
Sumber:Data diolah, tahun 2014
(80%), sehingga dapat disimpulkan sebagian besar menilai baik karena setiap
masyarakat pengguna jasa, yang menilai cukup setuju sebanyak 6 orang (15%),
yang menilai setuju sebanyak 23 orang (82,5%), sedangkan yang menilai sangat
83
84
f. Tanggung Jawab
waktunya serta berani memikul resiko pekerjaan yang dilakukan. Untuk lebih
Tabel 4.20
Data Responden berdasarkan Tanggung Jawab
No. Pernyataan Jawaban Responden
STS TS CS S SS
1 2 3 4 5
1 Pegawai selalu 6 33 1
bertanggung jawab - - (15%) (82,%) (2,5%)
terhadap tugas telah telah
dibebankan.
bertanggung jawab terhadap tugas telah telah dibebankan, yang menilai cukup
setuju sebanyak 6 orang (15%), yang menilai setuju sebanyak 33 orang (82%),
sedangkan yang menilai sangat setuju sebanyak 1 orang (2,5%), sehingga dapat
84
85
4.2.1. Analisis
Y = a+ ß.X
Y = 27,990 + 0,511 X
dengan baik oleh Kelurahan Lidah Wetan Surabaya maka kinerja pelayanan
baik dan benar, akan memperoleh kenaikan sebesar satu satuan, maka akan
sebesar 0,790.
c. Uji t
Tabel 4.21
Hasil Uji t
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 27.990 3.361 8.327 .000
REFORMASI BIROKRASI .511 .118 .576 4.347 .000
a. Dependent Variable: KINERJA PELAYANAN
85
86
Statistical Program for Sosial Science (SPSS). Dari hasil analisis menunjukkan
4,347 pada Sig sebesar 0,000. atau ( sig. < 0,05) Artinya bahwa variabel
b. Uji Determinan
Tabel 4.22
Uji Determinan
Model Summary
86
87
4.2.2. Interpretasi
Ini menunjukkan bahwa tinggi atau rendahnya kinerja pelayanan kelurahan Lidah
tersebut.
bahwa dari segi kinerja pelayanan, birokrasi yang ada cenderung tidak
bahwa suatu perubahan mampu sampai pada perombakan sistem dan struktur.
negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum
87
88
dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu harus segera diambil langkah-
dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
dan berkelanjutan, sehingga tidak termasuk upaya dan/atau tindakan yang bersifat
mereka, sehingga kemudian lahir kesadaran dari internal diri mereka untuk
masyarakat. Akan tetapi perubahan yang dilakukan mereka ini, oleh masyarakat
kelembagaan perlu dibangun agar dicapai lembaga yang efektif dan efisien dalam
profesional kerja dan kompeten merupakan salah satu faktor penentu birokrasi
dalam mencapai tataran kinerja secara optimal. Karena itu sumber daya manusia
dalam birokrasi juga perlu dibangun, dalam arti ditingkatkan kompetensinya. Pada
aspek ketatalaksanaan juga perlu dibangun agar seluruh unsur lembaga dapat
88
89
Dari penjelasan tersebut di atas terlihat ada keterkaitan antara reformasi dengan
89
90
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
- Dalam hal pelayanan surat seperti: KTP, KSK dan syarat lain-lain
9090
91
lulusan S1 dan S2, begitu juga dalam kepangkatan dan golongan 63%
Wetan Surabaya.
5.2. Saran
pekerjaannya.
91
92
b. Bagi Pegawai
c. Bagi Peneliti
92
93
DAFTAR PUSTAKA
Bertens, K (2001), Etika. Seri Filsafat Atmajaya, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Blau, M.P. dan Meyer, M.W. 2000. Birokrasi dalam Masyarakat Modern. Jakarta.
Prestasi Pustakaraya.
93
94
Prasojo, Eko dan Kurniawan, 2008, Reformasi dan Good Governance: Kasus Best
Practices dari sejumlah Daerah di Indonesia, Jurnal Antropologi Indonesia,
Internasional Simposium, Banjarmasin, 22-25 Juli 2008.
94
95
95
96
pengguna jasa
keahlian
96
97
DATA TABULASI
REFORMASI BIROKRASI
No 1 2 3 4 5 6 7 8 TOTAL
1 3 3 4 3 3 3 3 3 25
2 4 4 3 3 3 3 3 3 26
3 4 4 4 3 4 3 3 3 28
4 3 3 4 3 3 3 3 3 25
5 4 4 3 3 4 4 4 3 29
6 4 4 4 4 4 4 3 4 31
7 3 3 5 3 4 3 3 3 27
8 4 4 4 3 4 3 4 4 30
9 4 4 4 4 3 4 4 3 30
10 3 3 3 3 3 3 3 3 24
11 4 4 3 4 4 4 4 4 31
12 4 4 4 3 3 4 3 3 28
13 3 4 4 4 4 4 4 4 31
14 4 3 3 4 3 3 3 4 27
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
16 3 4 4 4 3 4 4 4 30
17 4 3 3 3 3 3 3 3 25
18 4 4 4 4 3 4 3 4 30
19 3 3 3 4 4 3 3 4 27
20 4 4 4 3 3 4 4 3 29
21 4 3 3 3 3 3 3 3 25
22 4 4 4 4 4 3 4 4 31
23 3 4 3 3 3 3 3 3 25
97
98
24 4 3 3 3 3 3 3 3 25
25 3 4 4 4 4 3 3 4 29
26 4 4 3 3 3 3 4 3 27
27 4 4 4 4 4 3 4 4 31
28 3 3 4 4 4 4 4 4 30
29 4 4 4 4 4 3 4 4 31
30 4 3 4 4 3 4 4 4 30
31 4 3 4 3 4 4 3 3 28
32 3 4 4 4 4 4 3 4 30
33 4 4 4 3 4 4 4 3 30
34 4 4 3 3 4 3 4 3 28
35 4 3 4 3 4 4 4 3 29
36 3 4 4 4 4 4 4 4 31
37 3 4 3 3 4 4 3 3 27
38 4 4 4 4 4 4 4 4 32
39 4 3 4 3 4 4 4 5 31
40 4 4 3 3 3 3 3 3 26
DATATABULASI
KINERJA PELAYANAN
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 TOTAL
1 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 40
2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 40
3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 40
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 41
5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 46
6 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 46
7 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 43
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
10 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 43
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
12 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 41
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 42
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
15 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 46
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
17 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
18 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
20 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
21 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 43
22 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 43
23 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 40
24 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 40
25 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 40
26 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
98
99
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
30 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43
31 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 41
32 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 41
33 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 43
34 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 41
35 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 41
36 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43
37 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 40
38 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 46
39 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
40 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 36
Correlations
REFORMASI
X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 BIROKRASI
X11 Pearson Correlation 1 .172 -.079 -.024 .059 .141 .328* .043 .323*
Sig. (2-tailed) . .289 .628 .885 .716 .387 .039 .793 .042
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X12 Pearson Correlation .172 1 .045 .242 .217 .210 .314* .096 .486**
Sig. (2-tailed) .289 . .781 .132 .178 .194 .048 .557 .001
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X13 Pearson Correlation -.079 .045 1 .276 .339* .337* .241 .308 .540**
Sig. (2-tailed) .628 .781 . .085 .033 .033 .134 .053 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X14 Pearson Correlation -.024 .242 .276 1 .269 .302 .302 .734** .667**
Sig. (2-tailed) .885 .132 .085 . .093 .059 .059 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X15 Pearson Correlation .059 .217 .339* .269 1 .253 .354* .415** .613**
Sig. (2-tailed) .716 .178 .033 .093 . .115 .025 .008 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X16 Pearson Correlation .141 .210 .337* .302 .253 1 .400* .274 .619**
Sig. (2-tailed) .387 .194 .033 .059 .115 . .011 .087 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X17 Pearson Correlation .328* .314* .241 .302 .354* .400* 1 .365* .706**
Sig. (2-tailed) .039 .048 .134 .059 .025 .011 . .021 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X18 Pearson Correlation .043 .096 .308 .734** .415** .274 .365* 1 .704**
Sig. (2-tailed) .793 .557 .053 .000 .008 .087 .021 . .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
REFORMASI BIROKRASI Pearson Correlation .323* .486** .540** .667** .613** .619** .706** .704** 1
Sig. (2-tailed) .042 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
KINERJA
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 PELAYANAN
Y1 Pearson Correlation 1 -.012 -.035 .000 .211 .098 .242 .818** -.065 .122 .122 .497**
Sig. (2-tailed) . .942 .831 1.000 .190 .549 .133 .000 .690 .452 .452 .001
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Y2 Pearson Correlation -.012 1 .220 .000 -.056 .183 .170 -.025 .413** .201 -.029 .328*
Sig. (2-tailed) .942 . .172 1.000 .729 .257 .294 .878 .008 .214 .860 .039
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Y3 Pearson Correlation -.035 .220 1 .299 .284 .535** .016 -.073 .367* .586** .084 .577**
Sig. (2-tailed) .831 .172 . .061 .075 .000 .922 .654 .020 .000 .608 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Y4 Pearson Correlation .000 .000 .299 1 .250 .280 .268 .000 .280 .280 .560** .530**
Sig. (2-tailed) 1.000 1.000 .061 . .119 .081 .095 1.000 .081 .080 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Y5 Pearson Correlation .211 -.056 .284 .250 1 .112 .204 .199 -.028 .088 -.053 .426**
Sig. (2-tailed) .190 .729 .075 .119 . .491 .206 .219 .864 .591 .747 .006
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Y6 Pearson Correlation .098 .183 .535** .280 .112 1 .030 .000 .375* .157 .157 .516**
Sig. (2-tailed) .549 .257 .000 .081 .491 . .855 1.000 .017 .335 .335 .001
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Y7 Pearson Correlation .242 .170 .016 .268 .204 .030 1 .245 .329* -.019 .131 .481**
Sig. (2-tailed) .133 .294 .922 .095 .206 .855 . .127 .038 .909 .420 .002
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Y8 Pearson Correlation .818** -.025 -.073 .000 .199 .000 .245 1 .000 .051 .051 .460**
Sig. (2-tailed) .000 .878 .654 1.000 .219 1.000 .127 . 1.000 .753 .753 .003
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Y9 Pearson Correlation -.065 .413** .367* .280 -.028 .375* .329* .000 1 .313* .470** .605**
Sig. (2-tailed) .690 .008 .020 .081 .864 .017 .038 1.000 . .049 .002 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Y10 Pearson Correlation .122 .201 .586** .280 .088 .157 -.019 .051 .313* 1 .529** .586**
Sig. (2-tailed) .452 .214 .000 .080 .591 .335 .909 .753 .049 . .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Y11 Pearson Correlation .122 -.029 .084 .560** -.053 .157 .131 .051 .470** .529** 1 .527**
Sig. (2-tailed) .452 .860 .608 .000 .747 .335 .420 .753 .002 .000 . .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
KINERJA PELAYANAN Pearson Correlation .497** .328* .577** .530** .426** .516** .481** .460** .605** .586** .527** 1
Sig. (2-tailed) .001 .039 .000 .000 .006 .001 .002 .003 .000 .000 .000 .
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
100
101
Statistics
Frequency Table
X11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 2.5 2.5 2.5
3.00 13 32.5 32.5 35.0
4.00 26 65.0 65.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
X12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 14 35.0 35.0 35.0
4.00 26 65.0 65.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
X13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 14 35.0 35.0 35.0
4.00 25 62.5 62.5 97.5
5.00 1 2.5 2.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
X14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 22 55.0 55.0 55.0
4.00 18 45.0 45.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
101
102
X15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 17 42.5 42.5 42.5
4.00 23 57.5 57.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
X16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 20 50.0 50.0 50.0
4.00 20 50.0 50.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
X17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 20 50.0 50.0 50.0
4.00 20 50.0 50.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
X18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 21 52.5 52.5 52.5
4.00 18 45.0 45.0 97.5
5.00 1 2.5 2.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
102
103
Statistics
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11
N Valid 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
Y1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 4 10.0 10.0 10.0
4.00 34 85.0 85.0 95.0
5.00 2 5.0 5.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Y2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 5.0 5.0 5.0
4.00 37 92.5 92.5 97.5
5.00 1 2.5 2.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Y3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 5 12.5 12.5 12.5
4.00 34 85.0 85.0 97.5
5.00 1 2.5 2.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Y4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 1 2.5 2.5 2.5
4.00 38 95.0 95.0 97.5
5.00 1 2.5 2.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
103
104
Y5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 11 27.5 27.5 27.5
4.00 29 72.5 72.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Y6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 8 20.0 20.0 20.0
4.00 32 80.0 80.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Y7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 9 22.5 22.5 22.5
4.00 31 77.5 77.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Y8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 7 17.5 17.5 17.5
4.00 31 77.5 77.5 95.0
5.00 2 5.0 5.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Y9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 8 20.0 20.0 20.0
4.00 32 80.0 80.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Y10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 6 15.0 15.0 15.0
4.00 33 82.5 82.5 97.5
5.00 1 2.5 2.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
104
105
Y11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 6 15.0 15.0 15.0
4.00 33 82.5 82.5 97.5
5.00 1 2.5 2.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P
H A)
Reliability Coefficients
Alpha = .7235
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P
H A)
Reliability Coefficients
Alpha = .7159
105
106
Regression
b
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 REFORMA
SI
. Enter
BIROKRAS
a
I
a. All requested variables entered.
Model Summary
ANOVA b
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 59.085 1 59.085 18.897 .000a
Residual 118.815 38 3.127
Total 177.900 39
a. Predictors: (Constant), REFORMASI BIROKRASI
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 27.990 3.361 8.327 .000
REFORMASI BIROKRASI .511 .118 .576 4.347 .000
a. Dependent Variable: KINERJA PELAYANAN
106