DOSEN PEMBIMBING
Disusun Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini menguraikan
bahasan yaitu tentang Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
sangat membantu dan memberikan makna penting demi terciptanya makalah ini. Oleh karena
itu pada kesempatan ini, penulis berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat membuat dan menyelesaikan makalah ini.
2. Dr.Aris Baharuddin, S.Pd.,M.AB selaku Dosen mata kuliah Perilaku Konsumen.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca
walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan
kritiknya.
Terimakasih
ii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………1
C. Tujuan Pembahasan…………………………………………………………………….1
Bab II Pembahasan……………………………………………………………………………..3
A. Kesimpulan.....................................................................................................………..20
B. Saran…………………………………………………………………………………………...20
Daftar Pustaka.....................................................................................................………...21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengambilan keputusan konsumen merupakan suatu proses yang terdiri
dari beberapa tahapan. Tahapan ini meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif sebelum pembelian, pembelian, konsumsi, dan
evaluasi alternatif setelah melakukan pembelian (Engel,1995).
Pengambilan keputusan konsumen dapat dipandang sebagai tiga tahap
yang berbeda namun berhubungan satu sama lain yaitu: tahap masukan (input),
tahap proses dan tahap keluaran (output). Tahap masukan mempengaruhi
pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk. Pada tahap ini terdiri
dari dua sumber informasi utama: usaha pemasaran perusahaan (bauran
pemasaran perusahaan yang terdiri dari: produk, harga, promosi dan saluran
distribusi) dan lingkungan sosial budaya adalah berbagai macam pengaruh non
komersial yang terdiri dari: keluarga, teman, tetangga, kelas sosial, budaya dan
subbudaya.
A. Rumusan Masalah
1.Apa yang di maksud dengan pengambilan keputusan?
2. Bagaimanakah model pengambilan keputusan konsumen?
3. Apa yang di maksud dengan pengambilan keputusan sebagai pemecahan
masalah?
4. Apa saja elemen elemen pemecahan masalah
5. Bagaimanakah proses pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan?
6. Apa dan bagaimana yang di maksud dengan disposisi produk?
C. Tujuan Pembahasan
1.Mengetahui apa yang di maksud dengan pengambilan keputusan?
1
5. Mengetahui bagaimanakah proses pemecahan masalah dalam pengambilan
keputusan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
d. Menurut Terry “2003”
Definisi pengambilan keputusan menurut Terry pemilihan alternatif
perilaku dari dua alternatif atau lebih tindakan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang
memungkinkan.
4
B. Model Pengambilan Keputusan
Tidak hanya pemimpin, setiap karyawan juga terkadang harus melakukan
pengambilan keputusan di dalam pekerjaannya. Masalahnya, membuat
keputusan tidak selalu mudah untuk dilakukan terutama bila kamu
dihadapkan pada situasi yang kompleks dan waktu yang mendesak.beberapa
model pengambilan keputusan yaitu :
1. Model pengambilan keputusan rasional
Mendefinisikan masalah
Mengidentifikasi kriteria yang ada untuk menilai kemungkinan
solusi
Memutuskan seberapa penting kriteria tersebut
Menarik berbagai alternatif
Evaluasi alternatif
Memutuskan solusi terbaik
5
dengan melihat pada pengalaman, keahlian, latar belakang, dan
informasi lainnya.
Dari sinilah kamu dapat mengintegrasikan data dan fakta tadi
ke gambaran lengkap dari seluruh masalah sehingga kamu dapat
memahami masalah dan solusi tepat yang harus diambil.Model
pengambilan keputusan ini memberikan hasil yang baik ketika kamu
melakukannya saat berhadapan dengan masalah di bidang yang
sesuai dengan keahlian atau pengalamanmu. Itu sebabnya model ini
kurang efektif dan efisien ketika dihadapkan pada situasi atau
masalah yang baru karena kamu belum memiliki cukup pengalaman
untuk melihat pola masalah yang ada.
3. Model pengambilan keputusan berdasar pengenalan
6
kamu tidak membandingkan beberapa alternatif solusi terhadap
sebuah masalah sekaligus.Model ini cocok diterapkan ketika kamu
berada di bawah tekanan waktu. Namun keberhasilannya akan
berhubungan lagi pada keahlian dan pengalaman yang kamu miliki
pada bidang masalah tersebut.
Time
Diagnosis
7
masalah. Diagnosis menyeluruh penting agar kamu dapat menghindari
bias konfirmasi saat membuat keputusan.
Option
Decide
Act or Assign
Review
8
5. Model pengambilan keputusan The Kepner-Tregoe
Ingatlah bahwa setiap keputusan yang kamu ambil memiliki risiko masing-
masing. Itu sebabnya jangan pernah melakukan pengambilan keputusan
secara asal.
9
C. Pengertian Pengambilan Keputusan Sebagai Pemecahan Masalah
Masalah adalah suatu kondisi yg memiliki potensi untuk menimbulkan
kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar bisa.
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari
proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan
di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan
keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu
tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
Keputusan (decision) berarti pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih
alternatif/kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan
pilihan, ada perbedaan penting diantara keduanya. Mc Kenzei melihat bahwa
keputusan adalah pilihan nyata karena pilihan diartikan sebagai pilihan tentang
tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah pada
tingkat perorangan atau kolektif. Mc Grew dan Wilson lebih melihat pada
kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah akhir dari suatu
proses yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan keputusan. Dipandang
sebagai proses karena terdiri atas satu seri aktifitas yang berkaitan dan tidak
hanya dianggap sebagai tindakan bijaksana.
Morgan dan Cerullo mendefinisikan keputusan sebagai sebuah
kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah
satu kemungkinan dipilih sementara yang lain dikesampingkan. Menurut Pakar :
George R. Terry adalah Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif
perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada. Sedangkan
Menurut pakar James A.F. Stoner Pengambilan keputusan adalah proses yang
digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah Dari
pengertian-pengertian pengambilan keputusan di atas, dapat ditarik suatu
10
kesimpulan bahwa : Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan
alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindak lanjuti
(digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah.
Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah
untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang
dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.
Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan
keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini akan
memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satu kunci pemecahan
masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan. Setelah berbagai
alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi tiap
alternatif.
11
D. Elemen-Elemen Pemecahan Masalah
Elemen satu = mengevaluasi standar. Standar kinerja untuk suatu sistem
biasanya dinyatakan dalam bentuk rencana,anggaran, dan kuota.
Elemen lima = mengevaluasi input dan sumber daya input. Bila tingkat analisis
sistem ini tercapai, sistem konseptual tidak lagi merupakan persoalan, dan
permasalahan ada pada sistem fisik.
12
Elemen enam = mengevaluasi proses transformasi. Prosedur dan praktek yang
tidak efisien mungkin menyebabkan kesukaran dalam mengubah input menjadi
output.
Elemen tujuh = mengevaluasi sumber daya output. Elemen masalah (dalam hal
ini, manajemen ) harus dimengerti segera setelah teridentifikasi. Hakikat
kekurang mampuan manajemen harus ditelusuri. Salah satu tugas yang paling
penting dihadapi oleh manajer adalah definisi masalah.
E. Proses Pemecahan Masalah dalam Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari
proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan
di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan
keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu
tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
Keputusan (decision) berarti pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih
alternatif/kemungkinan.Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan
pilihan, ada perbedaan penting diantara keduanya. Mc Kenzei melihat bahwa
keputusan adalah pilihan nyata karena pilihan diartikan sebagai pilihan tentang
tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah pada
tingkat perorangan atau kolektif. Mc Grew dan Wilson lebih melihat pada
kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah akhir dari suatu
proses yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan keputusan. Dipandang
sebagai proses karena terdiri atas satu seri aktifitas yang berkaitan dan tidak
hanya dianggap sebagai tindakan bijaksana.Morgan dan Cerullo mendefinisikan
keputusan sebagai sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan
pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih sementara yang lain
dikesampingkan.
1. Mengidentifikasi keputusan
13
alasan tentang mengapa keputusan ini akan membuat perubahan bagi
konsumen atau karyawan.
contoh lain adalah Jika sekelompok orang dalam suatu organisasi menghadapi
suatu situasi problematic yang tidak terlalu rumit, dan dapat diidentifikasikan
secara spesifik mereka mengadakan diskusi dimana setiap orang yang terlibat
diharapkan turut serta memberikan pandangannya. Pada akhir diskusi berbagai
pandangan yang dikemukakan dirangkum, sehingga kelompok mencapai suatu
kesepakatan tentang cara-cara yang hendak ditempuh dalam mengatasi
situasi problematic yang dihadapi. Penting diperhatikan dalam teknik ini yaitu:
– Gagasan yang aneh dan tidak masuk akal sekalipun dicatat secara teliti. –
Mengemukakan sebanyak mungkin pendapat dan gagasan karena kuantitas
pandanganlah yang lebih diutamakan meskipun aspek kualitas tidak diabaikan. –
Pemimpin diskusi diharapkan tidak melakukan penilaian atas sesuatu pendapat
atau gagasan yang dilontarkan, dan peserta lain diharapkan tidak menilai
pendapat atau gagasan anggota kelompok lainnya. – Para peserta diharapkan
dapat memberikan sanggahan pendapat atau gagasan yang telah dikemukakan
oleh orang lain. – Semua pendapat atau gagasan yang dikemukakan kemudian
dibahas hingga kelompok tiba pada suatu sintesis pendapat yang kemudian
dituangkan dalam bentuk keputusan.
2. Mengumpulkan informasi
14
yang perlu diketahui yag berpengaruh dengan keputusan, dan tentukan siapa
saja yang perlu dilibatkan.
3. Mengidentifikasi alternatif
4. Menimbang bukti
15
pengambilan keputusan menyangkut dengan naluri, daya pikir, dan serangkaian
metode intuitif yang keseluruhannya dirangkum yang menjadi suatu kreatifitas
(pendekatan holistik).
Menurut pakar manajemen Phil Higson dan Anthony Sturgess, dalam langkah ini
diperlukan “mengevaluasi kelayakan, penerimaan dan keinginan” untuk
mengetahui alternatif manakah yang terbaik. Pengambil keputusan baik itu
manajer/eksekutif atau pelaku usaha harus mampu mempertimbangkan pro dan
kontra kemudian memilih opsi yang memiliki peluang keberhasilan tertinggi.
Mencari opini kedua yang dipercaya mampu memberikan perspektif baru
terhadap permasalahan juga mungkin akan sangat membantu.
Ketika tiba waktunya untuk membuat suatu keputusan, pastikan bahwa adanya
resiko yang menempel pada keputusan yang dipilih. Atau, alternatif lainya,
dengan memilih kombinasi dari beberapa alternatif setelah sepenuhnya
memahami informasi serta potensi resikonya.
6. Bertindak
16
antara performance yang diinginkan dan performance yang menjadi kenyataan.
Sering juga disebut perbedaan antara das sollen dan das sein. Dalam istilah
Downs (Nutt, 1989), perbedaan antara kenyataan yang ada dan kenyataan yang
diinginkan disebut kesenjangan kinerja (performance gap).
Dalam hal ini, setelah keputusan diambil harus segera dibuat rencana
implementasi. Hal ini melibatkan kegiatan mengidentifikasi sumberdaya yang
diperlukan serta mendapatkan dukungan dari karyawan dan para pemangku
kepentingan. Mengumpulkan orang lain yang setuju dengan keputusan yang
diambil adalah komponen kunci untuk melaksanakan rencana kita secara efektif.
7. Meninjau kembali
Kesepakatan atau konsensus akan terjadi kalau semua anggota dari suatu
organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan
ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi
akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti
tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu
metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan
persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.
17
sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak
atau darurat.
F. Disposisi Produk
Disposisi produk adalah instruksi singkat tentang tindak lanjut
(penyelesaian) suatu masukan,dan tanggapankonsumen terhadap suatu
produk.Tujuan membuat disposisi adalah staf dapat menindaklanjuti atau
menyelesaikan rapat atau masukan konsumen seperti yang diminta oleh
pimpinan
Disposisi produk atau wadah produk dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah
menggunakan produk. Atau untuk produk yang benar-benar dikonsumsi, seperti es
krim. Untuk kategori produk banyak, produk fisik mungkin tidak lagi memenuhi
kebutuhan konsumen tetapi masih bisa ditemukan. Sebuah produk mungkin tidak
lagi berfungsi secara fisik (fungsi instrumental) atau mungkin tidak lagi memberikan
arti simbolis seperti yang diinginkan oleh konsumen. Sebuah mobil yang tidak bisa
berjalan lagi adalah contoh fungsi instrumental, sementara mobil yang masih bisa
berjalan tetapi ketinggalan mode adalah contoh fungsi simbolis.
18
lama. Keinginan konsumen ini terdepresiasi nilai dari sebuah item tahan lama dari
waktu ke waktu. Jika item tersebut tidak sepenuhnya keinginan disusutkan, mereka
enggan untuk menulis itu rusak dengan membuangnya untuk mendapatkan yang
baru. Item lama ini bisa dijual kembali untuk mendapatkan nilai kembali.
Kedua, disposisi kadang harus terjadi sebelum pengganti karena ruang atau
keterbatasan keuangan. Sebagai contoh, karena kurangnya ruang penyimpanan,
sebuah keluarga yang tinggal di apartemen mungkin merasa perlu untuk membuang
sebuah kamar tidur yang ada sebelum mendapatkan yang baru. Atau seseorang
mungkin perlu menjual sepeda saat ini untuk mengumpulkan dana tambahan untuk
membeli sebuah sepeda baru. Jadi, itu adalah keuntungan produsen dan pengecer
untuk membantu konsumen dalam proses disposisi.
Ketiga, keputusan konsumen sering untuk menjual, memperdagangkan, atau
memberikan produk yang dapat mengakibatkan pasar berkurang untuk produk baru.
Lelang berkembang karena permintaan konsumen untuk membeli dan menjual
barang bekas.
Keempat untuk perhatian dengan disposisi produk adalah bahwa negara-
negara bersatu tidak sepenuhnya masyarakat yang sekali pakai. Banyak orang
Amerika terus sangat prihatin dengan limbah dan bagaimana mereka mempengaruhi
keputusan pembelian limbah. individu tersebut mungkin bersedia untuk membeli,
misalnya, vacuumcleaner baru jika mereka yakin bahwa yang lama akan dibangun
kembali dan dijual kembali. Namun, mereka mungkin enggan untuk membuang
Vacuums lama mereka pergi atau pergi dengan upaya menjual kembali mesin
sendiri. Dengan demikian, produsen dan pengecer dapat mengambil langkah-
langkah untuk memastikan bahwa produk digunakan kembali.
Kelima adalah bahwa suara disposisi lingkungan keputusan menguntungkan
masyarakat secara keseluruhan dan dengan demikian perusahaan yang merupakan
bagian dari masyarakat itu. Perusahaan pemilik dan karyawan tinggal dan bekerja di
masyarakat yang sama dan lingkungan karena banyak dari konsumen mereka. Oleh
karena itu, dalam kepentingan terbaik mereka untuk mengembangkan produk, paket,
dan program yang mendorong keputusan disposisi yang tepat.
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pegambilan keputusan pembelian konsumen, melalui tahapan
yangmempengaruhinya, diawali dari adanya dorongan secara internal dari diri
konsumen itu sendiri. Konsumen yang merupakan individu, mau tidak mau
sebagai manusia akan berupaya keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
dan akan melakukan dengan cara apapun untuk memenuhi kebutuhannya.
Seperti halnya manusia, makhluk hidup lainnya seperti hewan, akan memiliki
naluri alamiah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan dengan cara apapun.
Sikap manusia dan hewan sepeerti ini adalah suatu hal yang alamiah dan
memunculkan suatu resiko yang dipengaruhi oleh metabolisnya dalam dirinya
secara fisiologis (lapar dan upaya untuk membuat simpanan/ cadangan energi
dasar). Manusia seperti halya hewan sering mengungkapkan preferensi risikonya
untuk mengambil sumber makanan ketika sudah berada di bawah titik referensi
metabolismenya (lapar), dan aman saat semuanya terpuaskan. Hormon akan
mengedarkan cadangan energi dan asupan gizinya dalam sistem saraf pusat
yang mengatur perilaku makan, termasuk untuk mempengaruhi otak dalam risiko
pengambilan keputusan pada manusia. Meskipun demikian, pengaruh fisiologis
belum dipertimbangkan untuk mempengaruhi keputusan ekonomi manusia.
B. SARAN
a. Sebaiknya penelitian selanjutnya, melakukan pra survey untuk
tujuan mengeksplorasi situasi-situasi yang umum terjadi pada
saat melakukan pembelian dan pengkonsumsian produk.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/mazzeko.wordpress.com/2012/05/03/pemecahan-
masalah-pengambilan-keputusan/amp/
https://www.google.com/amp/s/sarumaha02.home.blog/2019/01/21/tahap-
pengambilan-keputusan-dalam-pemecahan-masalah-kinerja/amp/
https://sarumaha02.home.blog/2019/01/21/tahap-pengambilan-keputusan-dalam-
pemecahan-masalah-kinerja/amp/
https://ezziefadhlirridhoblog.wordpress.com/2016/12/13/pelanggan-pasca-pembelian-
kepuasan-komitmen-pelanggan/
http://consumerbehaviorkel8.blogspot.com/2016/?m=1
https://brainly.co.id/tugas/141190
21