Anda di halaman 1dari 5

Nama : AHMAD SYAFAR SHALEH AR

Kelas : ADM (A)

Nim : 4517021010

Tugas : Ke 5

Nama Pengarang Buku : Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A

Judul Buku : Administrasi Pembangunan

Nama Penerbit dan Tahun Terbit : PT Bumi Aksara/1999

Resume; Bab, halaman : Bab 10 Hal 3 s/d 16

RESUME BAB 1 PENDAHULUAN

Telah umum diketahui dan diakui, baik oleh para negarawan, politisi, birokrat, maupun oleh para
ilmuwan, bahwa administrasi pembangunan marupakan salah satu disiplin ilmiah dalam “rumpun”
Administrasi Negara. Telah diketahui dan diakui pula bahwa fokus analisis Administrasi
Pembangunan adalah prsoes pembangunan yang diselenggarakan oleh suatu nasion dalam rangka
pencapaian tujuan dan cita-cita negara bangsa tertentu, termasuk cara-cara ilmiah yang
dipergunakan dalam pemecahan masalah, mengahadapi tantangan, memanfaatkan peluang, dan
menyingkirkan ancaman.

PENGERTIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

Administrasi pembangunan mencakup dua pengertian, yaitu 1. Administrasi dan 2.


Pembangunan. Telah umum diketahui bahwa yang dimaksud dengan administrasi ialah
keseluruhan proses pelaksanaan keputusan-keputusan yang telah diambil dan diselenggarakan
oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan
perubahan secara terencana sadar yang telah ditempuh oleh suatu negara bangsa menuju
modernitas dalam rangka pembinaan bangsa.
ASAL USUL SERTA PERKEMBANGAN KONSEP ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

Pengamatan yang cermat atas pertumbuhan dan perkembangan administrasi pembangunan


sebagai suatu disiplin ilmiah yang relatif baru menunjukkan bahwa usaha para pakar untuk
mengembangkan teori administrasi pembangunan sesungguhnya telah mulai stelah perang
Dunia II berakhir yang kemudian berlanjut secara lebih intensif pada dekade enam puluhan.

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, timbul pola baru dalam hubungan antar bangsa di dunia.
Pola pertama ialah bahwa disatu pihak ada negara-negara yang menang pada Perang Dunia
tersebut yaitu negara-negara sekutu dan dipihak lain ada negara-negara yang kalah. Salah satu
akibat negatif dari suatu peperangan ialah morat-maritnya kehidupan perekonomian, yang
tentu lebih terasa di negara-negara yang kalah ketimbang di negara-negara yangb menang.
Kenyataan tersebut terlihat dengan jelas sebagai salah satu damfak negatif dari Perang Dunia
tersebut. Akan tetapi sejarah telah membuktikan pula bahwa karena berbagai pertimbangan
termasuk pertimbangan politi, ekonomi, dan kemanusiaan negara-negara yang menang
kemudian menunjukkan hasrat atau keinginan untuk membantu negara-negara yang sangat
menderita akibat berkecamuknya perang, termasuk negara sekutu yang menang maupun
musuhnya yang kalah.

KERJA SAMA DALAM HUBUNGAN ANTARBANGSA SEBAGAI BAGIAN INTEGRAL POLITIK LUAR
NEGERI

Meskipun tidak ada jaminan akan kebenarannya, pernah berkumandang ungkapan yang
mengatakan bahwa Perang Dunia II merupakan suatu perang untuk mengakhiri semua
peperangan karena tak ada orang mengiginkan terulangnya peperangan seperti itu yang hanya
membawa malapetaka dan penderitaan bagi umat manusia. Sementara umat manusia
berusaha untuk mencapai kondisi ideal tersebut, penekanan akan pentingnya hubungan antar
bangsa, baik yang sifatnya multilateral, regional, dan bilateral atas dasar saling menghormati,
saling menguntungkan, dan tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain, terasa
semakin kuat. Salah satu resonansi keinginan luhur itu ialah dengan menjadikan pemberian
bantuan luar negeri sebagai bagian integral dari politik luar negeri negara-negara maju
meskipun sesungguhnya motif pemberian bantuan tersebut berkaitan erat dengan kepentingan
nasional negara pemberi bantuan yang bersangkutan.

BANTUAN DI BIDANG POLITIK


Suatu negara pemberi bantuan di bidang politik menyelubungi bantuan itu dengan nama lain,
misalnya bantuan ekonomi, militer, atau teknik. Motifnya antara lain, ialah:

1. Mempertahankan kelompok elit politik yang bersikap bersahabat dengan negara


pemberi bantuan dalam memegang tampuk kekuasaan pemerintahan.
2. Mempertahankan atau memperluas lingkaran pengaruh
3. Mempertahankan atau memperluas hegemoni negara pemberi bantuan
4. Mencegah terjadinya peralihan kekuasaan politik dari tangan kelompok lain yang
mungkin tidak bersahabat ketangan kelompok lain yang mungkin tidak bersahabat dan,
5. Minimal agar para politisi dinegara penerima bantuan tidak bersikap bermusuhan
dengan negara pemberi bantuan.

BANTUAN DI BIDANG EKONOMI

Jika diterima pandangan bahwa motif negara kaya dan maju dalam memberikan bantuan ke
negara-negara yang sedang berkembang adalah kepentingan nasional negara pemberi bantuan,
berarti pemberian bantuan itu bukanlah bersifat alturuistik meskipun kebijaksanaan yang
ditempuh ikhlas sifatnya. Motif tersebut biasanya tercermin dalam dua hal, yaitu: (1) Agar
negara penerima bantuan menjadi sumber bahan mentah atau bahan baku yang diperoleh
dengan harga yang relatif lebih murah untuk diproses oleh berbagai industri di negara maju yg
bersangkutan, dan (2) menjadikan negara penerima bantuan sebagai bagian dari pangsa pasar
internasional yang dikuasai oleh negara maju yang bersangkutan.

BANTUAN DI BIDANG MILITER

Bukanlah merupakan hal baru apabila dikatakan bahwa berakhirnya Perang Dunia II segera
disusul oleh perang dingin antara negara-negara penganut paham demokrasi ala Barat di satu
pihak dengan Amerika Serikat sebagai pimpinannya dan negara-negara penganut paham
komunisme yang di pimpin oleh Uni Soviet. Perang dingin tersebut berakibat antara lain pada
berlanjutnya perlombaan senjata terutama senjata nuklir dengan daya musnahnya yang benar-
benar mengerikan. Pemberian bantuan militer oleh negara-negara kuat tersebut kepada
sekutu-sekutunya disemua bagian dunia, disamping ke negara negara lain yang ingin
mengikutinya, telah menumbuhsuburkan industri perang yang sangat kuat, baik dilihat dari
sudut ekonomi, segi politik, dan sebagai kekuatan lobby didalam negeri sendiri. Bentuk-Bentuk
bantuan militer itupun beraneka ragam seperti (1) penghibahan dan penjualan senjata dan
berbagai alat perang mutakhir termasuk berbagai jenis pesawat terbang, kapal perang, kapal
selam, personnel carrier, tank, truk, dan lain sebagainya; (2) pendidikan militer bagi para
perwira dari negara-negara penerima bantuan seperti kesempatan menempuh pendidikan
disekolah staf dan komando, pendidikan para penerbang pesawat militer, dan (3) pengiriman
tenaga ahli dari negara pemberi bantuan ke negara-negara penerima bantuan.

BANTUAN DI BIDANG TEKNIK

Di antara sekian banyak bantuan luar negeri yang diberikan oleh negara-negara yang sudah
maju kepada negara-negara yang masuk kategori terbelakang adalah bantuan dibidang teknik
dalam berbagai aspek kehidupan suatu negara bangsa seperti pertanian, perikanan,
pertambangan, komunikasi, pendidikan, pelatihan, binamarga, irigasi, kesehatan, dan lain
sebagainya. Salah satu bentuk bantuan tersebut ialah pengiriman tenaga-tenaga ahli untuk
membantu tenaga lokal dalam bidang tertentu meningkatkan kemahiran dan keterampilannya
dalam bidang yang ditekuninya untuk kemudian diabdikan kepada pembangunan bangsa dan
negara.

PERANAN COMPARATIVE ADMINISTRATION GROUP

Telah digambarkan di muka bahwa bantuan luar negeri dibidang administrasi oleh negara-
negara maju ke negara-negara yang sedang berkembang telah melibatkan lembaga-lembaga
pendidikan tinggi antara lain dalam bentuk pengiriman tenaga-tenaga ahli. Keterlibatan
semakin banyak tenaga ahli tersebut ternyata telah menambah pengertian dari negara-negara
yang memberikan bantuan tentang betapa pelik atau kompleksnya masalah-masalah yang
dihadapi oleh negara-negara berkembang.

Dengan keterlibatan yang semakin meningkat itu maka para ahli semakin menyadari tentang
tiga hal penting. Pertama: bahwa teori ilmu administrasi negara yang selama ini mereka kuasai
dan kembangkan tidak begitu saja dapat dialihkan ke negara-negara yang sedang membangun.
Kedua: Agar bantuan yang diberikan dalam bidang administrasi mencapai sasarannya, para
pakar tersebut merasa perlu untuk menciptakan suatu disiplin ilmiah baru yang dapat
diterapkan dalam menyelenggarakan seluruh kegiatan pembangunan dalam segala seginya.
Ketiga: Demi perkembangan ilmu administrasi yang mutakhir serta sesuai dengan tuntutan
praktek dilapangan, para pakar yang berpangalaman di negeri sendiri dan di negara lain dimana
mereka pernah ditempatkan dalam rangka bantuan luar negeri, merasa perlu untuk
mengembangkan studi perbandingan di bidang administrasi yang salah satu sasarannya ialah
memahami perbedaan-perbedaan yang ada diantara berbagai system administrasi negara yang
berlaku.
PERANAN “EASTERN REGIONAL ORGANIZATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION”

Sadar akan pentingnya penciptaan dan penggunaan system administrasi negara yang sesuai
dengan situasi, kondisi, dan tuntutan kehidupan bernegara, di berbagai bagian dunia timbul
keinginan dan lingkungan pemerintahan dan para akademisi bahwa penciptaan dan
penggunaan sistem administrasi negara tersebut memerlukan kerja sama regional.

PEMBENTUKAN “Development Administration Group”

Salah satu perkembangan yang menarik di lingkungan EROPA ialah kuatnya pandangan bahkan
keyakinan bahwa pengembangan ilmu administrasi negara dan administrasi pembangunan di
kawasan Asia Pasifik serta pemecaha berbagai masalah yang mungkin timbul merupakan
tanggung jawab dari para ahli, teoretisi, atau akademisi di kawasan tersebut tanpa mengurangi
makna kerja sama dengan para pakar dari berbagai bagian dunia lainnya.

Anda mungkin juga menyukai