PROPOSAL
Oleh :
RENI SAFITRI
NPM. D1D018001
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................ i
Halaman Persetujuan ................................................................................. ii
Daftar Istilah............................................................................................. iii
Daftar Isi................................................................................................... iv
Daftat Tabel ............................................................................................... v
Daftar Gambar .......................................................................................... vi
Daftar Grafik ........................................................................................... vii
Abstrak ................................................................................................... viii
Kata Pengantar ......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 22
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 22
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................. 24
2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................. 25
2.2 Kerangka Teori .......................................................................... 33
2.2.1 Tinjauan Pelayanan Publik ........................................... 33
2.2.2 Tinjauan Efektivitas Pelayanan Publik ......................... 36
2.2.3 Efektivitas SLAWE ...................................................... 41
2.3 Kerangka Berpikir Penelitian .................................................... 51
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................... 53
3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................. 53
3.2 Fokus dan Aspek Penelitian ........................................................ 54
3.3 Lokasi Penelitian ......................................................................... 57
3.4 Sumber Data ................................................................................ 57
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 58
3.6 Teknik Pemilihan Informan ........................................................ 61
3.7 Teknik Analisa Data.................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 65
LAMPIRAN ............................................................................................ 69
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
unsur yang harus dilayani oleh pemerintah yang meliputi unsur publik dan unsur
baik oleh pemberi pelayanan. Dapat kita ketahui, bahwa pelayanan publik tidak
lain adalah suatu proses pemenuhan kebutuhan dari masyarakat secara umum,
merupakan produksi birokrasi publik yang diterima oleh warga negara pengguna
maupun masyarakat secara luas, yang mana pelayanan publik dipandang sebagai
publik merupakan salah satu persoalan yang kompleks serta bersifat dinamis,
masyarakat yang wajib diperoleh dari penyelenggara negara. Seperti yang kita
memberikan kualitas pelayanan publik yang memadai, hal ini ditandai dengan
1
2
pelayanan yang panjang dan lama serta keamanan dan keakuratan produk layanan
yang kurang terjamin. Dalam hal ini tata kelola pelayanan publik berbasis digital
publik berbasis teknologi atau transformasi digital, setiap lembaga atau instansi
dengan memuncaki posisi pertama jumlah laporan terbanyak pada April 2020,
Birokrasi tabel 1.1 menunjukan bahwa keluhan masyarakat paling tinggi terdapat
berbagai persoalan yang terjadi disetiap instansi pemerintahan pada tiap daerah.
Tabel 1.1
Beberapa Laporan Keluhan Pelayanan Publik
meningkat membuka pemikiran kita bahwa peran sektor publik menjadi sangat
pelayanan publik, oleh karena itu organisasi sektor publik harus menerapkan
transparan, dan akuntabel yang dengan mengacu standar mutu pelayanan yang
jelas.
4
keharusan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang berdaya guna dan tepat
informasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang telah diatur dalam
secara daring. Persoalan tersebut meliputi masalah jaringan, jaringan yang tidak
sms atau kode konfirmasi saat mendaftar di paket layanan komplit, serta buruknya
sumber daya manusia yang menguasai inovasi tersebut yang membuat masyarakat
lebih memilih datang langsung ke instansi, kurangnya sarana dan prasarana yang
Searah dengan hal tersebut, pemerintahan kota Padang Panjang juga telah
pada proses pelayanan yang panjang yang menghabiskan banyak waktu dan biaya.
akan teknologi yang ada terutama masyarakat yang sudah berusia lanjut, selain
Pemerintah kota Bengkulu dalam hal ini juga telah menerapkan pelayanan
salah satu instansi pemerintah yang begerak di bidang pelayanan publik dibentuk
Dan Pencatatan Sipil Kota Bengkulu adalah “Melayani Dengan Salam, Senyum,
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bengkulu terdiri atas beberapa bidang
Tabel 1.2
Jenis Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Bengkulu
Mengingat jumlah penduduk kota Bengkulu pada tahun 2020 sebanyak 373.591
menyeluruh.
7
nasional. Sarana dan prasarana pendukung serta kapasitas aparatur yang belum
Tabel 1.3
Data Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bengkulu 2021
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bengkulu pada triwulan 1 tahun 2021
IKM sebesar 77,875 persen, yang mana terdapat bebrapa unsur pelayanan dengan
predikat kurang baik yang terdiri atas kemudahan prosedur pelayanan, kecepatan
dan kelemahan yang dilakukan oleh institusi pemerintah sebagai unsur pemberi
Hal ini diperkuat dengan adanya proses evalusi pelayanan publik yang
2017 yang menggunakan enam aspek yang dapat mendorong unit pelayanan
publik untuk dapat memberikan layanan yang prima, meliputi; aspek kebijakan
informasi pelayanan publik, aspek konsultasi dan pengaduan, serta aspek inovasi
pelayanan publik.
Tabel 1.4
Hasil Evaluasi Pelayanan Publik Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Bengkulu Tahun 2020
2020, pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bengkulu yang
baik (B), namun masih dengan berbagai catatan pada beberapa aspeknya. Apabila
ditinjau dari aspek inovasi pelayanan sarana prasaranan memiliki indeks penilaian
yang paling rendah, dimana sarana dan prasarana sangatlah penting dalam
dikategorikan baik namun dengan catatan. Hal ini menunjukan bahwa Pelayanan
predikat baik namun masih tertinggal jauh dengan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kota Bandung yang mendapatkan peredikat pelayanan prima (A).
Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan olah data dari berbagai sumber,
pada tabel 1.5 menunjukan data perbandingan pencapaian kreteria kinerja sebelum
penerapan sistem daring pada tahun 2019 dan setelah penerapan sistem daring
datang langsung ke Dinas Pencatatan Sipil Kota Bengkulu ini berlangsung pada
bulan Juni 2020 sampai dengan bulan September 2021 di Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil kota Bengkulu, ditinjau dari pemohon Kartu Tanda
Penduduk (KTP), Kartu Identitas Anak (KIA) dan akta kelahiran yang akan
Tabel 1.5
Perbandingan Pencapaian Kinerja Manual dan Daring
Sistem SLAWE Tahun 2019, Juni-Des 2020 s/d Jan-Sep 2021
daring. Dalam hal ini, pelayanan secara daring mengalami penurunan apabila
SLAWE karena berdasarkan data tabel 1.5 tersebut permohonan pelayanan yang
secara langsung.
menyatakan bahwa :
pelayanan yang diberikan tidak dapat diberikan secara maksimal. Pelayanan yang
Bengkulu dalam memberikan pelayanan publik. Sebagai salah satu best practice
menyeluruh, tidak hanya itu pelayanan dengan SLAWE ini diharapkan dapat
masyarakat. Pelayanan SLAWE dapat diakses pada pukul 09.00 WIB sampai
dengan pukul 13.00 WIB. Berikut alur pelayanan dokumen kependudukan melalui
Gambar 1.1
Alur Pelayanan SLAWE
z
Pilih dan klik jenis Isi seluruh data, sesuai dengan
Masyarakat masuk ke website
pelayanan yang ingin folmulir permohonan yang
dengan alamat domain
diakses (Permohonan) tampil, pastikan dokumen yang
https://slawe.bengkulukota.go.id
diminta dapat terbaca dengan
jelas
dengan alur pelayanan secara luring atau offline, alur pelayanan luring pelayanan
dilakukan berjenjang dan pengguna layanan harus datang langsung ke kantor. Hal
ini kerap memunculkan berbagai persoalan seperti durasi yang panjang, pelayanan
yang berbelit-belit dan potensi praktik suap. Berbeda dengan pelayanan luring,
website SLAWE tanpa harus mengambil nomor anterian terlebih dahulu. Alur
pelayanan SLAWE pada pembuatan KTP-el berbeda dengan yang lainnya, yang
mana proses pendaftaran KTP-el pada website SLAWE dilakukan melalui online
masyarakat tidak perlu datang untuk mengambil KTP-el yang sudah jadi, karena
nantinya ada pihak kantor pos yang mengantarkan langsung ke pihak yang
bersangkutan.
Gambar 1.2
Pengguna Pelayanan daring SLAWE Tahun Juni 2020-Februari 2021
di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bengkulu
dari permohonan Kartu Tanda Penduduk (KTP-el), Kartu Identitas Anak (KIA),
Akta Kematian, Kartu Keluarga, dan Surat Pindah yang banyak di ajukan
prmohonan pada awal tahun 2021 sebanyak 5.072 pemohon dan juga urutan
kedua pemohon yang banyak di ajukan pada September 2020 yaitu sebanyak
4.157 pemohon, hal ini dapat diindikasikan bahwa pelayanan yang menerapkan
inovasi SLAWE ini masih cenderung naik turun dalam penggunaannya. Dengan
demikian penulis dapat berasumsi dua pemikiran, bahwa inovasi layanan publik
ini masih ada masyarakat yang belum paham dan mengerti, serta adanya
serta dengan adanya SLAWE masyarakat dapat mengefesiensi waktu dan biaya
adanya biaya pengeluaran untuk ongkos yang harus dikeluarkan masyarakat untuk
pelayanan secara daring SLAWE ini masih ada masyarakat yang tidak tahu dan
masih banyak masyarakat yang tidak paham tata cara penggunaan SLAWE serta
tidak tahu akan adanya layanan SLAWE ini dan lebih memilih menggunakan
pelayanan terutama masyarakat yang sudah berusia lanjut serta adanya anggapan
atau sebuah kebiasaan dari masyarakat yang sulit menerima hal yang baru.
Masyarakat dalam hal ini sudah terbiasa dengan alur pelayanan secara tatap
online masyarakat beranggapan hal itu merupakan sesuatu yang sulit untuk dicoba
website SLAWE hanya dapat diakses pada pukul 09.00 sampai dengan 13.00
jam yang telah ditetapkan sebagai oprasional kinerja mengalami kegagalan dalam
pengaksesan. Searah dengan hal tersebut pelayanan dengan sistem SLAWE ini
tidak dapat diakses diluar jam kerja yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan
“Untuk pelayanan SLAWE sendiri dapat diakses hanya pada jam 09.00-
13.00 WIB, dan pas jam kerja aja mulai senin-jumat kalo hari libur itu ga
bisa karena pelayanan dihari liburkan memang enggak ada. Soalnya
pelayanan dengan SLAWE membutuhkan jaringan yang stabil dan bagus.
Nah, pada jam 09.00 sampai jam 13.00 itu sedang bagus-bagusnya
jaringan.” (Sumber: wawancara pra-penelitian tim reaksi cepat tanggap,
04 Oktober 2021).
Selain itu, pelayanan SLAWE ini ditetapkan selsai dalam waktu 2x24 jam
dengan SLAWE ini dapat terselsaikan dalam 1x24 jam yang dilatarbelakangi
sedikitnya jumlah pemohon yang mengakses. Hal ini didasarkan pada aspek
17
kuantitas terkait dengan kecepatan dan ketepatan pelayanan SLAWE yang mana
dengan operator penginputan data Kartu Keluarga SLAWE dan penginputan data
Kartu Keluarga manual pada tanggal 27 Oktober 2021, masyarakat yang membuat
Tabel 1.6
Jumlah Permohonan Kartu Kerluarga
Di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Bengkulu Perhari 2021
Dalam hal kualitas pelayanan website SLAWE sejauh ini sudah berjalan
masih memiliki keluhan, yang mana ada berkas yang diperintahkan upload,
masyarakat tidak dibarengi dengan adanya solusi atas permohonan yang diakses,
karena tidak tertera nomor yang dapat dihubungi oleh masyarakat untuk
mengakses sistem SLAWE yang mana tidak semua masyarakat kota Bengkulu
18
Hal ini sejalan dengan hasil pra-penelitin dengan narasumber Bapak Aan
dan Pencatatan Sipil secara langsung, adapun jawaban terkait pertanyaan SLAWE
“Saya tidak paham dan tau kalau di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil ini menyelenggarakan pelayanan secara Online, tapi menurut saya
lebih enak datang langsung ke dukcapil biar jelas dan ga ribet dek. Saya
juga ga tau kalo dukcapil punya website resmi, sepertinya informasi
tentang pelayanan SLAWE ini belum di sosialisasikan secara menyeluru,
cuman orang tertentu aja yang tau sih” (Sumber : Pra-penelitian, Bapak
Aan Khairul Anwar, 07 Oktober 2021).
SLAWE ini dinilai sangat efektif, adanya lembaga mitra yang telah melakukan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bengkulu. Dalam hal ini, pelayanan
yang dilakukan melalui SLAWE tidak perlu mengambil nomor anterian dan harus
karena pelayanan ini dapat di akses dimanapun berada sehingga dapat menghemat
SLAWE ini dilakukan secara berantai, dimana dari masyarakat satu kemasyarakat
19
dan prasaranan yang dilakukan dalam penyelenggaran pelayanan. Dalam hal ini
ini, yang menjelaskan alur pelayanan SLAWE. Oleh karena itu, tidak semua
Lain halnya dengan Bapak Raflen yang berusia 37 tahun berasal dari
Kecamatan Muara Bangka Hulu, yang sudah mengetahui sitem pelayanan online
beliau ingin mengurus akta kelahiran putrinya, namun pada saat menggunakan
data yang sudah dimasukan tidak terbaca didalam sistem, berikut pernyataannya
“saya sudah pernah mengurus Kartu Keluarga secara online yang berjalan
denga baik tidak harus nunggu antrian lama dan juga saya ga perlu capek-
capek datang ke kantor, namun pada saat saya mau mengurus akte
kelahiran anak saya, data saya selalu gagal di input padahal sistem yang
meminta berkas yang benar saya uploadkan, padahal jaringan saya tidak
bermasala, dan juga ketika saya masuk website berulang kali terjadi
kesalahan.” (Sumber : Pra-penelitian, Bapak Raflen, 07 Oktober 2021).
masyarakat dengan SLAWE ini, Sehingga jenis pelayanan yang dibutuhkan selain
yang termuat dalam tabel 1.7 harus mendatangi kantor Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Bengkulu secara langsung. Adapun tabel 1.7 menunjukan
sebagai berikut :
Tabel 1.7
Jenis Pelayanan SLAWE
Berdasarkan Tabel 1.7 diatas terkait jenis pelayanan SLAWE penulis akan
dan pencetakan Kartu Keluarga (KK) yang mana dalam pelayanan administrasi
ukur perbandingan antara rencana kegiatan dengan proses yang dilakukan dan
dengan hasil yang telah dicapai. Penentuan efektif atau tidaknya suatu program
penelitian ini memiliki nilai kebaharuan (state-of the art) dan menjadi ugen untuk
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bengkulu serta dapat memperbaiki dan
memberi masukan terkait penyelenggaraan layanan publik yang cepat dan masif
merupakan pusat arus informasi dan publikasi di lingkup kota Bengkulu yang
yang dilayani. Oleh karena itu, penelitian yang akan dilakukan ini berjudul
Bengkulu”.
22
rumusan masalah yang akan diteliti adalah Apakah Pelayanan Publik Dengan
maka tujuan penelitian yang hendak dicapai yaitu, Untuk Mengetahui Seberapa
Bengkulu.
Adapun sejumlah manfaat yang hendak diperoleh dari penelitian ini dapat
1. Bagi Penulis
2. Bagi Instansi
objek penelitian.
3. Bagi Universitas
kepada masyarakat akan pelayanan publik yang efesien, tidak berbelit-belit guna
mampu diakses tanpa batasan ruang dan waktu yang disebut dengan pelayanan
mangambil topik pembahasan tersebut. Pada kesempatan kali ini peneliti akan
daerah Indonesia.
publik terkait dengan pelayanan publik secara daring termuat dalam peraturan
akan di kaji dalam bab ini. Sejalan dengan tersebut, kerangka berpikir penelitian
akan di sajikan pula dalam bab ini. Adapun kajian tersebut akan dibahas secara
24
25
terdahulu yang disajikan oleh penulis bersumber dari jurnal nasional dengan
dan legitimasi publik oleh Pemerintah Kota Surakarta dengan adanya program
penelitian ini adalah teori efektivitas menurut Nugroho (2012) terkait tepat
kebijakan, tepat pelaksanaan, tepat target, tepat lingkungan dan tepat proses.
masih terdapat satu indikator yang belum tercapai, yakni tepat target. Target
Serta sumber daya fasilitas sistem yang terkadang mengalami gangguan serta pada
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karanganyar serta faktor-faktor apa saja yang
menghambat pelayanan inovasi Paket Layanan Komplit ini, yang bertujuan untuk
mixed methods.
suatu penelitian, sehingga data yang diperoleh lebih komprehensif, valid, reliabel,
27
data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dalam
penelitian kualitatif dan mencari rerata dalam penelitian kuantitatif. Teori yang
sejalan dengan hal itu, penelitian ini menunjukkan efektivitas inovasi Paket
dengan lima variabel yaitu terkait variabel persyaratan 77,33%, prosedur 77,33%,
waktu pelayanan 76%, produk layanan 76% dan kemudahan penggunaan layanan
73%. Faktor yang menghambat inovasi Paket Layanan Komplit yaitu terkait
penyelenggaraan pelayanan.
berbagai sumber tertulis baik berupa arsip, artikel, buku-buku,dan jurnal. Teori
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori efektivitas yang dikemukakan
berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari faktor input dan output
mengacu pada teori efektivitas yang dikemukakan oleh Ali Muhiddin (2009).
beasiswa kepada aparatur desa untuk meneruskan pendidikan agar nanti dapat
hambatan yang menonjol dalam hal ini yakni, masalah jaringan internet
digunakan dalam penelitian ini adalah teori efektivitas menurut Budiani (2007)
yang dilihat dari indikator ketepatan sasaran program, sosialisasi program, tujuan
PADUKO dapat dikatakan sudah berjalan baik dilihat dari indikator efektivitas
masyarakat paham akan teknologi yang ada terutama masyarakat yang sudah
berusia lanjut, selain itu tidak semua masyarakat memiliki HP android untuk
mahasiswa dan pelajar dari kalangan milenial yang melek akan teknologi
sehingga mereka dapat membantu orang tua atau masyarakat disekitarnya untuk
Sipil Kota Manado”. Penelitian ini mengkaji tentang efektivitas pelayanan akta
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Manado. Teori yang digunakan dalam
kejelasan tujuan yang hendak dicapai, kejelasan strategi pencapaian tujuan, proses
program yang tepat, tersedianya sarana dan prasarana kerja, plaksanaan yang
efektif dan efisien. Metode dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
secara intens kepada masyarakat mengenai layanan berbasis online menjadi salah
satu faktor tidak efektif pelayanan akta kelahiran secara online di kota Manado.
Belum meratanya jumlah penggunaan smartphone juga menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi tingkat pelayanan berbasis online yang ada di Kota Manado
dan dalam menjalankan pelayanan pencatatan sipil secara online juga masih
kesulitan karena server yang sering sibuk pada jam-jam tertentu dan tidak bisa
administrasi kependudukan.
Adapun perbedan penelitian ini dengan penlitian terdahulu ialah; (a). Pada
yang baru diselenggarakan kurang lebih dua (2) tahun dengan berbagai teori
menurut para ahli yaitu menggunakan lima (5) aspek yakni; aspek ketepatan
2016:157), aspek evaluasi oleh pihak luar (Campbell, 1898:124), aspek kuantitas
2007:152).
ahli yakni: penelitian Hanun dan Kurniawan (Creswell, 2012), Farhani dan Adnan
(Budiani, 2007), Fitriani (Ali Muhidin, 2009), Putri dan Yuliani (Nugroho, 2012),
akan dasar kebijakan dalam melakukan penelitian. Adapun Gambar 2.1 dibawah
Hanun dan Kurniawan (2021) Farhani dan Adnan (2021) Takahepis dkk, (2021)
)
“Efektivitas Pelayanan Akta Kelahiran Secara Online
di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
“Efektivitas Inovasi Paket Layanan Komplit Di “Efektivitas Pelayanan Dokumen Manado”
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kependudukan Melalui Sistem PADUKO” Vol.1, No. 2, 2021, ISSN: 2088-2815
Kabupaten Karanganyar” DOI: https://doi.org/10.24036/jess.v5i1 Teori : Efektivitas meurut S.P Siagian (2008:77)
jurnal inovasi Penelitian, vol.2. No. 3 Agustus 2021 Teori : Efektivitas menurut Budiani (2007) Metode : pendekatan kualitatif
Metode : penelitian kombinasi (mixed methods) Metode : Pendekatan kualitatif Hasil : Pelayanan akta kelahiran secara online di
Teori : Efektivitas Hasil : Pelayanan sistem PADUKO dapat Kota Manado belum berjalan dengan maksimal,
Hasil : inovasi Paket Layanan Komplit di Dinas dikatakan sudah berjalan baik kurangnya sosialisasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Karanganyar sudah efektif.
EFEKTIVITAS
PELAYANAN PUBLIK
“ Efektivitas Pelaksanaan Program Satu Paket Urusan “Efektivitas Inovasi Pelayanan Publik
Kependudukan Warga Terpenuhi (SAPUKUWAT) Di Kota “Efektivitas Inovasi Program Smart Kampung Dengan Sistem Layanan Administrasi
Surakarta Sebagai Kota Layak Anak” Di Desa Ketapang Kabupaten Banyuwangi” Warga Elektronik (SLAWE) di Dinas
Teori : Efektivitas menurut Nugroho (2012) DOI : https://doi.org/10.36636/jogiv.v3i1.438 Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Metode : Kualitatif Metode : Studi Literature atau Studi Pustaka Kota Bengkulu”
Hasil : Pengukuran penelitian efektivitas masih terdapat satu Teori : Efektivitas menurut Ali Muhidin (2009) Metode : Kualitatif
Hasil : Efektivitas program Smart Kampung Teori : Siagian (2009), Tjiptono (2016),
indikator yang belum tercapai, yakni tepat target Hidayat (2006), Campbell (1989), Ardianto
berjalan dengan baik
(2007)
Hasil : -
32
2.2. Kerangka Teori
maupun jasa yang dilakukan oleh organisasi publik dalam suatu pemerintahan.
pemenuhan kebutuhan pelayanan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
organisasi baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung dalam rangka
pemenuhan kebutuhan.
aktivitas yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka memenuhi hajat dan
33
34
sebagai abdi masyarakat. Dalam proses penyelenggaraan publik tentu saja tidak
hanya dituntut dari segi kuantitas namun juga kualitas dari proses
prinsip asal bapak senang, atau pemberian pelayanan yang sarat dengan praktek-
memberikan batasan yang jelas mengenai kreteria yang dapat digunakan sebagai
yang mengatur tentang perkara pelayanan publik ini berpendapat dalam Bab 2
publik. Tanpa adanya eksistensi asas-asas tadi di dalam pelayanan publik maka
pelayanan publik yang prima di atas merupakan kesatuan yang bulat. Ini artinya
dalam pelayanan publik tidak boleh hanya menggunakan satu atau dua asas-asas
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang memiliki
makna berhasil atau segala sesuatu dilakukan dengan baik dan berhasil.
tujuan atau sasaran yang sebelumnya telah ditentukan dalam setiap organisasi,
kegiatan atau sebuah program. Dalam hal ini efektif dimaknai sebagai segala
sesuatu yang dilakukan tepat sasaran atau sesuai dengan tujuan yang
direncanakan. Efektivitas yang berarti berhasil atau tepat guna. Efektif dianggap
sebagai kata dasar sementara dengan kata sifat efektivitas. Moenir dalam Widodo
kepentingan aturan dengan aturan pokok dan tata cara yang telah diterapkan.
perencanaan, baik dalam waktu, biaya, maupun mutunya dapat dikatakan efektif.
yang diperoleh maka dapat dinilai semakin efektif. Mahmudi (2010:134) dalam
hal ini berpendapat bahwa efektivitas merupakan tujuan dan output yang saling
berhubungan, tingkat keefektifan akan besar apabila kontribusi yang besar pula
mempunyai hubungan timbal balik antara output dan tujuan, semakin besar
kontribusi output maka semakin efektif suatu kegiatan atau program yang dapat
efektivitas pada dasarnya berasal dari kata efek yang digunakan sebagai hubungan
sebab akibat. Dalam hal ini efektivitas dipandang sebagai suatu sebab dari
dimensi lain, efektivitas yang berarti tujuan yang telah direncanakan sebelumnya
sumber daya, peralatan, dan infrastruktur yang telah ditentukan sebelumnya untuk
kualitas, kuantitas dan waktu yang telah dicapai oleh manajmen, yang mana target
pencapaian tujuan organisasi. Padahal suatu tujuan atau sasaran yang telah
tercapai sesuai dengan rencana dapat dikatakan efektif, tetapi belum tentu efesien.
harapan tujuan yang hendak dicapai dapat memberikan hasil, kegiatan yang
diinginkan dengan hasil yang dicapai, apabila dilihat dari segi kriteria unsur-
orang yang bekerja didalamnya. Sangat sulit untuk mengukur efektivitas kerja,
generalisasi yang akhirnya belaku umum dan dapat diterima oleh masyarakat dan
setiap orang. Suatu pelayanan dapat dikatakan efektif dilihat dari ketepatan
penentuan waktu yang telah disepakati, waktu adalah suatu yang dapat
publik dapat terselsaikan dalam waktu tiga hari, namun pada faktanya pelayanan
tersebut lebih cepat terselsaikan, maka jelaslah pelayanan yang dilakukan berjalan
dengan efektif. Searah dengan hal tersebut, kecermatan dan ketelitian dalam
program, yang mana hanya sia-sia saja apabila pelayanan dilakukan dengan cepat
namun banyak terjadi kesalahan. Gaya pemberi pelayanan juga menjadi hal yang
40
penting, bisa saja masyarakat merasa tidak sesuai dengan gaya pemberi
pelayanannya. Hal ini sangat berkatan dengan nilai-nilai sosial yang dianut oleh
orang yang bersangkutan. Yang dimaksud gaya pemberi pelayanan disini adalah
tepat. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan maupun standar yang berlaku dan
kesesuaian program dengan tujuan. yang dapat dilihat dari 26 dimensi diperoleh
Tabel 2.3
Dimensi Efektivitas Organiasai Menurut Campbell et.al (1989:38-125)
No Dimensi No Dimensi
1. Efektivitas Keseluruhan 14. Konflik/Khoesi
2. Produktivitas 15. Fleksibilitas/Adaptasi
3. Efesiensi 16. Tujuan yang disepakati
4. Profit/Laba 17. Peran kesesuaian aturan
5. Kualitas 18. Kemampuan manajerial
6. Kecelakaan 19. Kemampuan Interpersonal
7. Pertumbuhan 20. Nilai Sumber Daya Manusia
8. Absensi 21. Kesiapan
9. Pergantian 22. Pemanfaatan Ligkungan
10. Kepuasan 23. Evaluasi dari pihak luar
11. Motivasi 24. Stabilitas
12. Moral 25. Internalisasi tujuan organisasi
13. Kontrol 26. Manajemen Informasi Komunikasi
Sumber : Campbell et.al (1989:38-125) The Measurement Of
Organizational Effecitiveness : A Review Of Relevant
Research And Opinion.
41
dengan sistem daring. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Dalam Negeri
pelayanan publik dan pembangunan sektor lain, yang dilakukan melalui media
pencatatan sipil dan bidang komunikasi, informatika dan persandian. Yang mana
elektronik oleh pemerintah pusat. Tanda Tangan Elektronik (TTE) adalah tanda
tangan yaang terdiri atas informasi elektronik yang dilekatkan, terasosiasi yang
elektronik.
Dalam hal ini aplikasi diartikan sebagai program yang secara langsung
Aplikasi merupakan kumpulan dari file-file tertentu yang berisi kode program
media elektronik sebagai alat komunikasi kedinasan, yang dibuat dan atau
pencetakan KTP-el, KIA usia 0-17 tahun, pengajuan sinkronisasi data online,
dan Pencatatan Sipil Kota Bengkulu. Adapun dimensi tersebut dapat menentukan
dan memutuskan suatu program pelayanan yang dijalankan apakah bersifat efektif
atau tidak efektif terdiri dari ketepatan penentuan waktu, Kualitas pelayanan,
dengan rencana agar tidak mengganggu pekerjaan yang lain. Dalam hal
dan Pencatatan Sipil Kota Bengkulu. Selain itu, ketetapan rencana kerja
2. Kualitas Pelayanan
Jika layanan yang diterima sesuai bahkan dapat memenuhi apa yang di
harapkan maka jasa dapat dikatakan baik atau positif. Sebaliknya apabila
pelayanan dipersepsikan negatif atau buruk. Oleh sebab itu, baik tidaknya
sebagai berikut :
dengan cepat dan tanggap yang berkaitan dengan standar cepat dan
3. Kuantitas Pelayanan
oleh seseorang pegawai dalam suatu priode tertentu yang terlihat dari hasil
tercapai, dimana makin besar presentase target yang telah tercapai maka
proses).
Pencatatan Sipil Kota Bengkulu dalam penawaran waktu selama 2x24 jam
Kartu Keluarga.
yang menaunginya. Kuln (1968), Aaker dan Day (1972), dan Thompsan
rekrutmen.
evaluasi oleh piha luar kriteria yang dilihat oleh elemen lingkungannya
sendiri memiliki peran penting seta yang menarik bagi elemen lingkungan
Birokrasi.
49
Bengkulu.
Reformasi Birokrasi.
hasil penilaian yang diberikan oleh lembaga mitra serta tindak lanjut
5. Keterbukaan/Transparansi
a. Prosedur pelayanan adalah rangkaian proses atau tata kerja yang berkaitan
satu sama lain, sehingga menunjukan adanya tahapan secara jelas dan pasti
b. Biaya pelayanan adalah segala biaya dan rinciannya dengan nama atau
sebutan apapun sebagai atas pemberian pelayanan umum yang besaran dan
SLAWE.
lima (5) aspek yakni; aspek ketepatan waktu pelaksana (Siagian, 2009:60), aspek
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir penelitian
Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai hal-hal yang menjadi
penelitian yang digunakan dalam penulisan ini akan di bahas secara jelas dan
ini tidak adanya plagiarism dengan penelitian terdahulu. Tidak hanya itu, pada bab
ini penulis juga akan menguraikan mengenai jenis data dan sumber data yang
dalam proses penelitian akan di paparkan terkait proses wawancara, observasi dan
berikut :
data berdasarkan tujuan dan kegunaan tertentu, yang memiliki perhatian khusus
terhadap cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah yang didasarkan
pada ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Metode diartikan
sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan
penelitian itu sendiri diartikan sebagai sebagai upaya dalam bidang ilmu
(2010:24).
53
54
kualitatif. Metode ini cocok digunakan dalam penelitian ini karena sesuai dengan
pada kondisi objek yang alamiah di mana peneliti sebagai instrumen kunci,
keseluruhan gejala atau keadaan yang ada pada saat penelitian dilakuakan di
Dalam hal ini, pelayanan SLAWE terdiri atas beberapa bidang pemohonan
yang tertera dalam website tersebut adalah kepengurusan pencetakan KTP-el, KIA
usia 0-17 tahun, pengajuan sinkronisasi data online, pembuatan SUKET sebagai
Bengkulu. Adapun Aspek dan Sub Aspek Penelitian diuraikan dalam tabel 3.1
sebagai berikut:
56
Tabel 3.1
Aspek dan Sub Aspek Penelitian
lingkungan, tempat atau wilayah yang direncanakan oleh peneliti untuk dijadikan
penelitian sesuai dengan judul penelitian dan sangat relavan dengan permasalahan
yang diajukan. Adapun lokasi dalam penelitian ini adalah di Dinas Kependudukan
Muara Bangka Hulu, Kota Bengkulu, Kode pos 38119. Alasan peneliti ingin
di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bengkulu salah satu instansi di
tertentu yang telah ditetapkan dalam sebuah penelitian. Adapun jenis dan sumber
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang didapatkan dari objek risetnya atau
2. Data Sekunder
rujukan oleh peneliti. Data ini berupa data berita online, jurnal, artikel, yang
penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian ini adalah mendapatkan data
yang bersifat objektif dan data relevan dalam penyusunan penelitian ini. Tanpa
data yang sesuai dengan standarisasi riset yang telah ditetapkan. Menurut
dan dokumentasi. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data dan informasi
1. Observasi
berfokus kepada satu orag saja, namun kepada pihak lain juga yang nantinya hasil
dari observasi ini dapat dipertanggung jawabkan. Semakin banyak hasil observasi
yang sama diantara obsever maka semakin dapat dipercaya hasil observasi tesebut
Suliyanto (2016:166).
2. Wawancara
tidak diharuskan bertatap muka secaraa langsung tetapi bisa juga dilakukan
melalui media tertentu misalnya telepon, chatting melalui internet, atau tele
memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang cukup lama serta sulitnya mencari
Kelemahan yang lain dalam teknik ini yaitu proses wawancara dapat terus
pembicaraan maka proses wawancara dapat menyimpang dari tujuan yang inggin
dicapai sebelumnya.
peneliti.
3. Dokumentasi
data yang sudah diperoleh oleh peneliti. Dalam penelitian ini dokumentasi yang
skripsi atau penelitian terdahulu dan pendukung yang dimiliki oleh tempat
penelitian dengan tujuan memberikan informasi terkait objek yang diamati. Dalam
misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan yang
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini sejak sebelum memasuki
lapangan, selama dilapangan, dan setelah selsai di lapangan dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, pada saat prosesi wawancara. Analisis data pada
lapangan dengan tujuan menjadikan informasi. Hasil akhir suatu penelitian sangat
bergantung pada data yang diperoleh dan juga proses menganalisis data. Menurut
Sugiyono (2016:89) analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara
kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari serta
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang
lain.
observasi yang dilakukan jauh sebelum proses wawancara berlangsung dan juga
teori efektivitas pada pengaplikasian program SLAWE. Teknik analisis data yang
secara ineraktif dan terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah penuh.
Aktifitas selama analisis data, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang sangat penting, yang dicari
63
berdasarkan tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan dapat mempermudah peneliti untuk
mereduksi data, tidak semua data yang diperoleh peneliti dimasukan dalam
laporan penelitian secara keseluruhan, namun hanya data yang sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai yang diproleh berdasarkan tema peneliti yang memiliki
tingkat keakuratan dan kejelasan dan memiliki tingkat valid yang mampu
Bengkulu. Setelah data semua terkumpul baik dari peroses observasi, wawancara,
dan dokumentasi yang kemudian data tersebut ditelaah, dibaca dan dipelajari, data
penelitian.
data dengan melakukan penyajian data. Hal yang perlu dilakukan dalam penyajian
data adalah memilah mana data yang mengandung informasi penting dan mana
data yang bersifat tidak mendukung karena penyajian data pada dasarnya
memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman kepada orang lain serta kepada
peneliti untuk menyampaikan hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam hal ini
penyajian data yang tepat akan memberikan informasi yang mudah dipahami dan
diterima secara rasional dan ilmiah. Menurut Miles & Huberman dalam Sugiyono,
64
(2016:95) yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan melihat penyajian data
maka akan mempermudah peneliti memahami apa yang sedang terjadi, terkait
3. Penarikan Kesimpulan
penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan dapat terus berkembang setelah
penelitian berada dilapangan. Dalam hal ini apa bila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten pada saat penelitian dilapangan maka dapat dinyatakan dapat menjawab
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Bengkulu. Data Sensus Penduduk kota Bengkulu.2020.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/input/article/viewFile/3191/2288.
Jakarta: Erlangga.
Campbell J.P, Bownas D.A, Peterson N.G, Dunnett, M.D. 1974. The
2021.
Hanun, Muhammad & dan Dwi Kurniawan, Inok .2021. Efektivitas Inovasi Paket
Indonesia. https://menpan.go.id/site/berita-terkini/punya-keluhan-layanan.
Ilmu Manajemen.Yogyakarta.
Refika Aditama
Aksara
67
Bumi Aksara
Publishing
Sihombing, Riama M. 2009. Huruf Jalanan. Still Loving Youth, 01 (02), hlm. 20-
23.
https://peraturan.bpk.go.id.
2020.https://sakip.bengkulukota.go.id.
Alfabeta.
68
Bandung: Alfabeta.
Suliyanto.2016. Metode Penelitian Bisnis cetakan ke- satu .Yogyakarta: CV. Andi
Offset.
Takahepis, Joshua K.R, dkk. 2021. Efektivitas Pelayanan Akta Kelahiran Secara
https://doi.org/10.4108/eai.21-10-2019.2294450.
LAMPIRAN
Bengkulu?
10. Menurut Bapak/Ibu hal apa yang harus dilakukan oleh Dinas
dengan SLAWE?
70
Bengkulu?
pelayanan?
2. Kualitas Pelayanan
melalui SLAWE?
dahulu? Mengapa ?
71
3. Kuantitas Pelayanan
permohonan pelayanan?
Bengkulu?
c. Berapa lama durasi penilaian yang dilakukan oleh lembaga mitra tersebut?
e. Hal apa saja yang biasanya disoroti oleh lembaga mitra terkait pelayanan
SLAWE?
h. Adakah prosesi tindak lanjut dari Dukcapil itu sendiri setelah mendapatkan
5. Keterbukaan
Bnegkulu?
dilakukan?
pelayanan SLAWE?
masyarakat?
tersebut?
73