NAMA KELOMPOK
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Pemerintahan di setiap daerah seluruh wilayah Indonesia pada saat ini menghadapi
“tekanan” dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan meningkatkan
partisipasi aktif dalam pemberian informasi bagi masyarakat. Hal tersebut menyebabkan
eGovernment atau pemerintahan berbasis elektronik semakin berperan penting bagi semua
pengambil keputusan. Pemerintah Tradisional (traditional government) yang identik dengan
paper-based administration mulai ditinggalkan. Transformasi traditional government menjadi
electronic government (eGovernment) menjadi salah satu isu kebijakan publik yang hangat
dibicarakan saat ini. Di Indonesia eGovernment baru dimulai dengan inisiatif yang dicanangkan
beberapa tahun lalu.
Dalam makalah ini kami tertarik untuk membahas lebih dalam mengenai penerapan SIAK
sebagai perwujudan E-Government di Jembrana.
BAB II
LANDASAN TEORI
E-Government ini dapat diimplementasikan dalam berbagai cara. Contoh-contohnya antara lain:
Penyediaan sumber informasi, khususnya informasi yang sering dicari oleh masyarakat.
Informasi ini dapat diperoleh langsung dari tempat kantor pemerintahan ataupun dari
Internet (yang dapat diakses oleh masyarakat dimana pun dia berada). Informasi ini dapat
berupa informasi potensi daerah,sumber daya manusia dan administrasi kependudukan.
Kita dapat mengetahui berapa pendapatan daerah , apa komoditas yang paling utama dan
bagaimanakah kualitas sumber daya yang terdapat di daerah tersebut.
o Di era otonomi daerah, fungsi penyedia sumber informasi ini dapat menjadi
penentu keberhasilan. Contoh : manusia seperti apa di daerah tersebut dan berapa
jumlah perguruan tinggi di daerah tersebut.
o Penyediaan mekanisme akses melalui kios informasi yang tersedia di kantor
pemerintahan dan juga di tempat umum. Usaha penyediaan akses ini dilakukan
untuk menjamin kesetaraan kesempatan untuk mendapatkan informasi.
o E-procurement dimana pemerintah dapat melakukan tender secara on-line dan
transparan.
Menurut Eduardo Contreras Budge, E-Government mampu berkontribusi pada hal-hal
seperti peningkatan efisiensi operasi pemerintah, peningkatan transparansi, dan memodernisasi
sektor publik. Efisiensi operasi pemerintah diperoleh berkat otomatisasi/digitasi fungsi-fungsi
administrasi, yang dengan lain kata menyederhanakan proses dan penyampaian layanan.
Sistem Informasi yang berkaitan dengan data penduduk mencakup seluruh aspek
kependudukan. Dipusatkan di Daerah Tingkat II seperti Kabupaten dan Kotamadya, dengan
prasarana teknologi informasi SIAK dapat menangani pendataan status penduduk dengan segala
perubahannya.
Sistem informasi sangat mendukung proses dalam suatu organisasi khususnya dalam
menjalankan fungsi managerial yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.
Berdasarkan UU No 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan adalah suatu sistem informasi yang pengelolaan, pengkajian,
penyimpan dan pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan untuk tercapai
tertib administrasi di bidang kependudukan.
BAB III
PEMBAHASAN
Kabupaten Jembrana pada mulanya terbagi menjadi 4 kecamatan yang kantornya terletak
di jalan utama (jalan Nasional) meliputi dari yang paling barat berturut‐turut adalah Kecamatan
Melaya, Kecamatan Negara, Kecamatan Mendoyo dan Kecamatan Pekutatan. Semenjak Tahun
2008, Kecamatan Negara dimekarkan menjadi 2 yaitu Kecamatan Negara itu sendiri dan
Kecamatan Jembrana. Dan semenjak itu Kabupaten Jembrana dibagi menjadi 5 kecamatan. Total
desa/kelurahan yang terdapat di Kabupaten Jembrana adalah 51 desa/kelurahan. Pada kecamatan
Melaya terdapat 10 desa/kelurahan, pada kecamatan Negara terdapat 12 desa/kelurahan, pada
kecamatan Jembrana terdapat 10 desa/kelurahan, pada kecamatan Mendoyo terdapat 11
desa/kelurahan, dan kecamatan Pekutatan terdapat 8 desa.
Susunan Organisasi Pemerintahan Kabupaten Jembrana di kepalai oleh Bupati dan Wakil
Bupati Jembrana. Pusat pemerintahan berada di Civic Centre Pemerintahan di Jalan Untung
Surapati Negara. Seluruh Dinas (SKPD) pelaksana jalannya pemerintahan berada dalam satu
gedung terpadu, sehingga pelaksanaan roda pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat
berada dalam satu gedung bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana selaku Kepala
Sekretariat Daerah. Sekretaris Daerah dibantu oleh beberapa asisten yang bertanggung jawab
terhadap tugas bidangnya masingmasing yang juga dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh
beberapa kepala bagian.
3.2 Penerapan SIAK di Kabupaten Jembrana
Dalam penerapan SIAK di Kabupaten Jembrana, melalui beberapa alur, yaitu : informasi
dipublikasikan melalui portal resmi kabupaten (http://jembranakab.go.id) dari informasi umum,
persyaratan layanan, waktu yang dibutuhkan, dan biaya administrasi yang mesti dibayar. Setelah
melengkapi persyaratan, berkas yang telah di registrasi langsung dimasukkan melalui kotak
khusus yang secara otomatis terbuka dan tertutup setelah warga bersangkutan menekan
tombolnya Di sinilah asas transparansi dan kepastian hukum menjadi ciri khas dari pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh Kabupaten Jembrana. Bagaimana berbagai langkah terobosan
itu bisa dilakukan, terlebih Jembrana bukanlah kabupaten kaya? Menurut I Gede Winasa, Bupati
dari Kabupaten tersebut, ide dasar pelayanan publik adalah penerapan konsep adil dan makmur.
Untuk meraih adil dan makmur maka Pemkab Jembrana menyusun seluruh kebijakan untuk
mengatasi permasalahn keadilan dan kesejahteraan. Kesejahteraan bermakna kemampuan fisik
dan kompetensi masyarakat untuk memenuhi sandang, pangan, dan papan. Kesejahteraan
memiliki empat komponen, yaitu kesehatan, pendidikan, daya beli masyarakat, dan kualitas
hidup. Keadilan diterjemahkan sebagai pelayanan publik. Karenanya, fokus pemkab Jembrana
adalah bagaimana meningkatkan kualitas hidup dan memberikan pelayanan pada publik.
Penerapan SIAK di Jembrana sudah berjalan dengan efektif, dilihat dari fakta yang ada, yaitu :
Dengan adanya kartu multifungsi ini, setiap pegawai pemerintah dan siswa sekolah cukup
menyimpan satu kartu yang memiliki beragam fungsi: sebagai KTP, kartu pegawai atau kartu
pelajar yang merangkap kartu absen, kartu ATM hingga kartu untuk pembayaran belanja di
kantin sekolah. Hebatnya lagi, kartu itu berisi data rekam medis dan berfungsi sebagai kartu
berobat ke dokter atau rumah sakit. Kartu ini boleh dibilang sebagai terobosan dari Pemkab
Jembrana dalam rangka meningkatkan kinerja layanan publiknya dengan memanfaatkan TI.
2. Adanya layanan e-ticket
Layanan ini bermanfaat untuk keperluan transportasi massal dengan tarif murah — walaupun
untuk sementara layanan ini baru bisa dinikmati pegawai negeri sipil (PNS). Melalui layanan e-
ticket, setiap bus sudah dilengkapi komputer untuk membaca KTP SIAK milik PNS yang
menumpang dan telah terintegrasi dengan rekening masing-masing sehingga langsung
memotong Rp 1.000 untuk satu perjalanan.
Penerapan e-voting untuk menghemat biaya serta mempersingkat dan memudahkan proses
pemilihan kepala desa dan kepala dusun. Selain itu, dengan menggunakan kartu chip sebagai
kartu identitas penduduk dan bagian dari sistem verifikasi, penyimpangan proses pemilihan dapat
dihindari. Dengan sistem ini, calon pemilih hanya menggunakan kartu tanda penduduk yang
sudah dilengkapi chip data untuk mendaftar, kemudian menuju bilik suara dan menyentuh
gambar calon yang tertera pada layar monitor. Prosesi itu dilakukan tidak sampai setengah menit
untuk satu pemilih. Hasil dari sistem ini bisa segera terpampang di layar monitor dan bisa
dihitung seketika, sehingga siapa pemenangnya dan jumlah suara yang diperoleh bisa diketahui.
4. Penerapan e-KTP
Dalam penerapannya e-KTP, masyarakat Jembrana tidak dipungut biaya. Dalam mengurus e-
KTP dilengkapi chip, tidak ada biaya alias gratis. Saat ini 71% penduduk Jembrana telah
memiliki e-KTP bisa difungsikan sebagai kartu berobat gratis, baik ke rumah sakit umum
maupun swasta, pelayanan ambulan hingga ke rumah sakit rujukan di Denpasar juga digratiskan.
Bahkan, di Denpasar, Pemkab menyediakan rumah singgah berkapasitas 20 kamar bagi
masyarakat Jembrana dengan hanya menunjukkan KTP. Tidak hanya pembuatan KTP yang
digratiskan, akta kelahiran dan akta perkawinan juga bisa didapatkan secara gratis.
Pemerintah Kabupaten Jembrana selalu berupaya memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara cepat, mudah dan transparan, hal ini tentunya dapat dilakukan secara efektif
dan efisien dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Salah satu inovasi yang
telah dilakukan guna mewujudkan pelayanan masyarakat yang prima, adalah dengan
memberlakukan J-ID (Jembrana Identitas Diri) yaitu Nomor unik yang terpadu dalam satu kartu
identitas yang diberikan kepada setiap warga Jembrana yang telah memenuhi syarat sesuai
peraturan yang berlaku. J-ID yang diwujudkan dalam bentuk KTP SIAK (Kartu Tanda Penduduk
dari Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) yang didalamnya berisi chip (RFID) menjadi
tanda pengenal seseorang ketika melakukan transaksi kependudukan, kesehatan, pendidikan dan
lain-lajin, baik aktivitas yang berhubungan dengan birokrasi pemerintahan maupun kegiatan
yang menyangkut pelayanan umum dan sosial kemasyarakatan.
Adapun kendala dalam penerapan SIAK tersebut yaitu masyarakat masih relatif sulit
mengakses informasi, serta mengurus pembuatan kartu pengenal dan pencatatan lainnya (KTP,
paspor, SIM, akta kelahiran, pindah alamat, pernikahan, dan sebagainya).
FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL
PELUANG ANCAMAN
(OPPORTUNITY) (THREAT)
1. Keinginan kuat dari berbagai pihak untuk 1. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap
mendukung Sistem Administrasi pentingnya administrasi kependudukan
Kependudukan
2. Adanya persepsi masyarakat tentang sulit /
2. Adanya Undang – Undang tahun 2002 dan mahalnya pengurusan administrasi kependudukan
Undang – Undang Tingginya tingkat mobilitas
3. Adanya potensi tindak kejahatan
penduduk
penyalahgunaan hak akses database
3. Adanya keinginan kuat dari masyarakat kependudukan dan manipulasi data&dokumen
untuk terus melakukan perbaikan dan kependudukan
penyempurnaan pelayanan
Faktor-faktor Internal
Faktor internal terdiri dari Kekuatan (Strenght) dan Weakness (Kelemahan) yang secara spesifik
dapat digambarkan pada Tabel berikut ini :
FAKTOR-FAKTOR INTERNAL
KEKUATAN KELEMAHAN
(STRENGTH) (WEAKNESS)
1. Tersedianya UU, PP dam Perpres 1. Belum memadainya perangkat Teknologi
Informasi dan sarana prasarana pendukung
2. Tersedianya Perda dan Perbup tentang
pelayanan
administrasi kependudukan
2. Belum optimalnya sosialisasi tentang
3. Adanya komitmen pimpinan dan seluruh
administrasi kependudukan
karyawan dalam memberikan pelayanan prima
3. Belum optimalnya kinerja SDM
4. Tersedianya SDM yang memadai. di bidang
teknologi Informasi. 4. Belum memadainya sistem teknologi
informasi
Permasalahan di bidang administrasi kependudukan yang masih dihadapi adalah sebagai berikut:
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
SIAK merupakan suatu aplikasi untuk mengelola kependudukan daerah, yang meliputi
pengelolaan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte Kelahiran, Hasil
Sensus, dan Laporan Demografi penduduk. Aplikasi ini dapat digunakan untuk
mengelola data kependudukan pada Kecamatan / Kelurahan yang lokasinya terpisah,
akan tetapi dengan berbasiskan teknologi internet dimana seluruh data dan aplikasi
ditempatkan di satu titik yaitu Internet Data Center, maka integritas keseluruhan data
selalu terjamin.
DAFTAR PUSTAKA
http://jembranakab.go.id
http://plazaegov.blogspot.com/2010/01/apakah-pemeringkatan-e-government.html
http://plazaegov.blogspot.com/2010/01/mendagri-target-nik-2011-terganjal.html
http://plazaegov.blogspot.com/2010/01/indonesia-targetkan-tahun-2012seluruh.html
http://plazaegov.blogspot.com/2010/01/implementasi-ektp-nasional-nik-2010.html
http://www.cilacapmedia.com/index.php/component/content/article/24–opini/250studi-
kebijakan-pemerintahan-elektronik-e-government-di-kabupaten-jembrana-dan-cilacap