Abstrak
Everyone has the same rights to live healthy. This is not limited by the geographical environment, either in urban or rural areas. But
this is not well realized. In the city community, the problem of health services and information is very accessible, because of the
abundance of facilities and media for health communication. Health promotion can be done by using the media. Media that is widely
used to promote, socialize health is a poster. The research method that will be used is qualitative descriptive is a study intended to
gather information about the status of an existing phenomenon, namely the state of symptoms collected in the field according to what it
was at the time the research was conducted. The results showed that the poster was effectively used as a health communication media
because of its attractive physical appearance, made using colors and the contents of the message useful for its readers. The results of
this research will be published in scientific journals. Keywords: poster, health communication media.
Abstrak
Setiap orang memiliki hak yang sama untuk hidup sehat . Hal ini tidak dibatasi oleh lingkungan geografis yakni
baik di perkotaan atau di pedesaan. Namun hal ini tidak terealisasi dengan baik. Pada masyarakat kota masalah
pelayanan dan informasi kesehatan sangat mudah diakses, karena berlimpahnya sarana dan media komuikasi
kesehatan. Promosi kesehatan dapat dilakukan di antaranya dengan mengguna-kan media. Media yang banyak
digunakan untuk mempromosikan, mensosialisasikan kesehatan adalah poster. Metode penelitian yang akan
digunakan adalah deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala yang dikumpulkan dilapangan menurut apa adanya
pada saat penelitian dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa poster efektif digunakan sebagai media
komunikasi kesehatan karena tampilan fisiknya menarik, dibuat dengan menggunakan warna dan isi pesannya
bermanfaat bagi pembacanya. Hasil penelitiannya ini akan dipublikasikan pada jurnal ilmiah. Kata kunci: poster,
media komunikasi kesehatan.
sangat penting dilakukan. Evaluasi media Poster merupakan pesan singkat dalam
dilakukan dengan cara melihat media yang bentuk gambarr dengan tujuan untuk
diberikan sudah sesuai dan dapat mencapai tujuan mempengaruhi sesorang agar tertarik pada
atau belum, pendistribusian media sudah tepat sesuatu, atau mempengaruhi agar seseorang
sasaran atau belum, relevan atau tidak, isi pesan bertindak akan sesuatu hal. Poster tidak dapat
atau informasi yang disampaikan mudah member pelajaran dengan sendirinya, karena
dimengerti dan tepat atau belum, dan penempatan keterbatasan kata-kata. Poster lebih cocok kalau
atau pemasangan media tersebut sudah sesuai atau diperuntukan sebagai tindak lanjut dari suatu
belum. Salah satu pembelajaran yang didapat pesan yang sudah disampaikan beberapa waktu
dalam suatu proses penggunaan poster supaya yang lalu. Dengan demikian poster bertujuan
efektif harus melakukan evaluasi terhadap media untuk mengingat kembali dan mengarahkan
tersebut (Lawson, 2005). pembaca kearah tindakan tertentu sesuai dengan
Beberapa faktor yang mendukung apa yang diinginkan oleh komunikator.
keberhasilan komunikasi media di antaranya
adalah cara media tersebut dapat meningkatkan Ciri-ciri Media Poster
ketertari-kan dan pemahaman dari audiens Poster, Booklet merupakan media
(Depkes RI, 2004; Khairuna, 2012). Berdasarkan komunikasi yang termasuk dalam kategori media
penjelasan tersebut, maka rumusan masalah lini bawah (below the line media). Sesuai sifat
penelitian ini adalah: “Bagaimana ketertarikan dan yang melekat pada media lini bawah, pesan yang
pemahaman ibu-ibu PKK di Meruyung terhadap ditulis pada media tersebut berpedoman pada
media poster?”. beberapa kriteria yaitu: menggunakan kalimat
pendek, sederhana, singkat, ringkas, menggunakan
Pengertian Poster huruf besar dan tebal. Selain itu penggunaan
Menurut Sabri (dalam Musfiqon, 2012:85) huruf tidak kurang dari 10 pt, dikemas menarik
poster merupakan penggambaran yang dan kata yang digunakan ekonomis (Suleman,
ditunjukkan sebagai pemberitahuan, peringatan, 1998).
maupun penggugah selera yang biasanya berisi Ciri-ciri poster yang baik menurut Arief S.
gambar-gambar. Sadiman (dalam Musfiqon, 2012: 85) yaitu: (1)
Poster merupakan suuatu gambar yang sederhana; (2) menyajikan satu ide dan untuk
mengkombinasikan unsur-unsur visual seperti mencapai satu tujuan pokok; (3) berwarna; (4)
garis, gambar dan kata-kata dengan maksud slogannya; (5) tulisannya jelas; (6) motif dan
menarik perhatian serta mengkomunikasikan tulisannya bervariasi.
pesan secara singkat (Sri Anitah, 2008:12).
Poster adalah sebagai kombinasi visual Kelebihan dan Kelemahan Media Poster
dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan Menurut Ewles (1994) media cetak seperti
pesan dengan maksud untuk menangkap poster, booklet memiliki keunggulan, yaitu: (1)
perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama Klien dapat menyesuaikan dari belajar mandiri; (2)
menanamkan perhatian orang yang lewat tetapi Pengguna dapat melihat isinya pada saat santai; (3)
cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di Informasi dapat dibagi dengan keluarga dan
dalam ingatannya (Nana Sudjana dan Ahmad teman, (4) Mudah dibuat, diperbanyak dan
Rivai, 2010: 51). diperbaiki serta mudah disesuaikan; (5)
Rudi susilana dan Cepi Riana (2009: 14) Mengurangi kebutuhan mencatat; (6) Dapat
menjelaskan bahwa poster yaitu sajian kombinasi dibuat secara sederhana dengan biaya relatif
visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan murah; (7) Awet; (8) Daya tampung lebih luas; (9)
maksud untuk menarik perhatian orang yang Dapat diarahkan pada segmen tertentu.
lewat. Berdasarkan pendapat di atas, dapat peneliti Seperti pada media cetak pada umumnya,
simpulkan bahwa media poster secara umum keunggulan Media Poster adalah sebagai berikut;
adalah suatu pesan tertulis baik itu berupa gambar (1) dapat mempermudah dan mempercepat
maupun tulisan yang ditujukan untuk menarik pemahaman terhadap pesan yang disajikan. (2)
perhatian banyak orang sehingga pesan yang Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga
disampaikan dapat diterima orang lain dengan lebih menarik perhatian siswa. (3) Bentuknya
mudah. sederhana tanpa memerlukan peralatan khusus
Komunikologi Volume 15 Nomor 1, Maret 2018 9
Penggunaan Poster sebagai Media Komunikasi Kesehatan
dan mudah penempatannya, sedikit memerlukan b. Dapat dibaca (eye catcher) orang yang lewat
informasi tambahan. (4) Pembuatannya mudah c. Kata-kata tidak lebih dari tujuh kata
dan harganya murah. d. Menggunakan kata yang provokatif, sehingga
Kelemahan media Poster adalah sebagai menarik perhatian
berikut; (1) Membutuhkan keterampilan khusus e. Dapat dibaca dari jarak enam meter
dalam pembuatannya. (2) diperlukan kemampuan f. Harus dapat menggugah emosi, misal dengan
membaca untuk memahami isi poster. (3) menggunakan faktor iri, bangga, dan lain-lain
Penyajian pesan hanya berupa unsur visual. g. Ukuran yang besar (50X70) cm, kecil (35X50)
cm
Prinsip Penggunaan Media Poster Poster biasanya dipasang ditempat-tempat
Pada dasarnya poster merupakan suatu umum dimana orang sering berkumpul, seperti
media yang lebih menonjolkan kekuatan pesan, pemberhentian bus, dekat pasar, dekat
visual, dan warna untuk dapat mempengaruhi toko/warung, persimpangan jalan desa, kantor
perilaku, sikap seseorang dalam melakukan kelurahan, balai desa, posyandu, dan lain-lain
sesuatu.
Poster yang digunakan dalam pendidikan pada Efektifitas Komunikasi
prinsipnya merupakan gagasan yang diwujudkan Efektivitas berasal dari kata efektif yang
dalam bentuk ilustrasi obyek gambar yang berarti tercapainya yang telah ditetapkan. Effendy
disederhanakan dan dibuat dengan ukuran besar (2001) menyatakan bahwa komunikasi dapat
(Daryanto, 2012: 129). Tujuannya untuk menarik dikatakan efektif, jika dapat menimbulkan dampak
perhatian, membujuk, memotivasi, atau seperti (1) kognitif, yaitu meningkatnya
memperingatkan pada gagasan pokok, fakta atau pengetahuan komunikan; (2) afektif, yaitu
peristiwa tertentu. perubahan sikap dan pandangan komunikan,
karena hatinya tergerak akibat komunikasi; dan (3)
Fungsi dan Manfaat Media Poster konatif, yaitu perubahan perilaku atau tindakan
Sri Anitah (2008: 13-14) mengatakan yang terjadi pada komunikan. Efek pada arah
manfaat poster adalah sebagai berikut: (1) sebagai kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar
penggerak perhatian; (2) sebagai petunjuk; (3) dan tambahan pengetahuan. Pada afektif meliputi
sebagai peringatan, pengalaman kreatif; (3) untuk efek yang berhubungan dengan emosi, perasaan
kampanye. dan sikap; sedangkan efek pada konatif
Secara umum poster memiliki kegunaan, berhubungan dengan perilaku dan niat untuk
yaitu sebagai berikut: (1) memotivasi siswa, poster melakukan sesuatu dengan cara tertentu (Jahi,
dalam pembelajaran sebagai pendorong atau 1988).
memotivasi belajar siswa; (2) peringatan, berisi Suatu komunikasi dikatakan efektif,
tentang peringatan-peringatan terhadap suatu apabila komunikator berhasil menyampaikan apa
pelaksanaan aturan hukum, sekolah, atau sosial, yang dimaksudkannya kepada komunikan
kesehatan bahkan keagamaan; (3) pengalaman (penerima). Komunikasi dinilai efektif bila stimuli
kreatif, melalui poster kegiatan menjadi lebih yang disampaikan dan dimaksudkan oleh pengirim
kreatif untuk membuat ide, cerita, karangan dari pesan berkaitan erat (identik) dengan stimuli yang
sebuah poster yang dipajang (Nana Sudjana dan ditangkap dan dipahami oleh penerima pesan.
Ahmad Rivai, 2010: 56-57). Apabila S melambangkan sumber atau
Berdasar isi pesan, poster dapat disebut pengirim pesandan R adalah penerima pesan,
sebagai Thematic poster, Tactrical poster dan Practical komunikasi dinyatakan mulus apabila keinginan S
poster. Thematic poster yaitu poster yang identik dengan respons yang diberikan R (Goyer,
menerangkan apa dan mengapa, Tractical poster 1970). Penerimaan pesan yang sempurna
menjawab kapan dan dimana, sedangkan Practical sebagaimana yang dimaksudkan pengirim pesan
poster menerangka siapa, untuk siapa, apa, kenyataannya sangat sulit tercapai bahkan tidak
mengapa dan dimana. pernah terjadi, paling-paling hanya dapat
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan : dihampiri saja (Goyer, 1970). Persamaannya
a. Dibuat dalam tata letak yang menarik, misal digambarkan sebagai berikut :
besarnya huruf, gambar warna yang,
mencolok R = makna yang ditangkap penerima =1
Komunikologi Volume 15 Nomor 1, Maret 2018 10
Penggunaan Poster sebagai Media Komunikasi Kesehatan
pesan poster. Pengunjung berpendapat bahwa warna dapat memberikan daya tarik tersendiri
gambar dan tulisan sesuai seperti dalam (Aryani, 2009). Warna huruf yang kontras dengan
pernyataan berikut ini: latar belakang dari keseluruhan warna poster
“gambar di poster sesuai dengan tulisanya. Kalau membantu untuk mempermudah keter-bacaan
tulisannya tentang ibu hamil, maka gambar posternya (Anitah, 2009). Penempatan ukuran huruf juga
juga tentang ibu hamil” menjadi satu hal yang menarik. Pada judul
Gambar lain dinilai menarik karena sesuai digunakan huruf yang lebih besar dari sub judul
dengan aktivitas yang ada di posyandu seperti dan isi pesan. Hal ini menjadi penting karena
gambar penimbangan balita, gambar/foto balita. dengan penempatan huruf yang tepat di setiap
Penggunaan gambar harus menarik perhatian bagian pesan memudahkan pembaca untuk
sasaran hal ini bisa dilakukan dengan melihat pesan tersebut.
menggunakan foto yang akrab dengan kehidupan
sasaran. Hasil peneli-tian ini didukung oleh Isi pesan
penelitian sebelumnya, yaitu pembuatan poster Isi pesan merupakan suatu materi yang
dengan visualisasi yang sesuai dengan karakteristik akan disampaikan komunikator untuk menya-
sosial dan politik etnis Cina berhasil takan maksudnya. Hasil dari wawancara
menumbuhkan partisipasi dalam menangani mendalam dengan pengunjung posyandu
malaria (Bu dan Fee, 2010), berpendapat isi pesan menarik karena isi pesan
Pengggunaan gambar yang merupakan merupakan informasi tentang posyandu, seperti
gambar asli (foto) menarik perhatian pengun-jung, pernyataan sebagai berikut:
membatu mempermudah dan mengingat pesan “isi pesan poster posyandu tentang penimbangan balita
yang disampaikan dalam poster. Hal ini sesuai sangat penting. Karena dengan membaca pesan di poster
dengan penelitian sebelumnya bahwa penggunaan jadi bisa tahu bahwa bayi kita sehat atau tidak bisa
poster kurang efektif karena pesan sulit diingat terlihat dari perkembangan berat badannya. Kalao berat
dan penyebabnya ilustrasi gambar yang bukan badanya selalu bertambah, itu salah satu tanda bayi
menggunakan gambar asli, sehingga dianggap kita sehat”
kurang menarik. Foto berfungsi untuk Kata dan kalimat yang menyusun pesan
meningkatkan motivasi dan minat, juga mendapat perhatiaan. Kata dalam poster
mengembangkan kemampuan berbahasa, dan posyandu dinilai mudah diingat, karena
membatu menafsirkan dan mengingat isi pesan merupakan kata sehari-hari. Kalimat yang
yang berkenaan dengan foto-foto tersebut. Selain digunakan dinilai pengunjung sederhana, karena
untuk menarik perhatian, gambar dapat tidak berbelit-belit dan langsung pada inti
membantu menjelaskan sesuatu, sehingga lebih masalah. Teknik penyampaian pesan dalam
mudah untuk dipahami, memperjelas bagian- poster posyandu menjadi salah satu bahasan
bagian yang penting serta menyingkat suatu uraian dalam wawancara mendalam, pendapat
yang panjang (Anitah, 2009). pengunjung terkait dengan cara penyampaian
pesan dapat dilihat dari pernyataan sebagai
Layout berikut:
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa “….tulisan pada poster posyandu sederhana.
tata letak dalam poster dinilai cukup sederhana soalnya memakai Bahasa Indonesia sehari-
dan mudah untuk diingat. Pemilihan 1 elemen hari dan pesannya langsung saja ke intinya
kunci baik huruf atau ilustrasi dapat dilakukan masalah, tidak berbelit-belit”
supaya pembaca dapat dengan cepat me-nangkap
pesan (Supriono, 2010). Pada poster hipertensi ini, Tempat pemasangan
elemen yang coba ditonjolkan, yaitu dari gambar Berdasarkan hasil observasi, diketahui
yang menjadi pendukung dan memperkuat pesan bahwa pengunjung yang datang sebagian besar
yang disampaikan. hanya melewati lokasi pemasangan tanpa melihat
Tata letak warna juga menjadi perhatian poster. Beberapa pengunjung ada yang be-rada di
pengunjung. Penempatan warna dasar yang sekitar lokasi pemasangan, tetapi tidak
menjadi latar belakang dengan keseluruhan isi memperhatikan keberadaan poster, ada yang
pesan dinilai kontras dan membantu pesan memperhatikan poster tetapi tidak membaca, ada
mudah dibaca. Penulisan huruf dengan variasi juga yang melihat dan membaca poster.
Komunikologi Volume 15 Nomor 1, Maret 2018 12
Penggunaan Poster sebagai Media Komunikasi Kesehatan
sederhana dengan penggunaan kata, kalimat dan Toward a Unified Theory. Journal of
bahasa sehari-hari. Communication 20.
Pesan dapat dipahami karena teks
didukung dengan gambar yang jelas, bahasa yang Huddle, P.A. 2000. How to Present A Paper or
digunakan bahasa Sunda, penggunaan kata dan Poster. Journal of Chemical Educatio, 77(9)
kalimat yang pendek dan tidak mempunyai arti
lain. Isi pesan yang sederhana, dapat dipahami Johnstone, M.J. & Kanitsaki, O. 2006. Culture,
oleh pengunjung secara lebih baik. lan-guage, and patient safety: making the
Untuk lebih menarik perhatian link. International Journal for Quality in Health
pengunjung, gambar, pemasangan, edisi poster Care, 18
posyandu sebaiknya peal ini untuk menghindari
rasa bosan pengunjung dan agar tidak terlihat Khairuna, G. 2012. Penyuluhan Gizi dengan
monoton. Hasil pengamatan terlihat banyak Media Komik untuk Meningkatkan
poster yang sudah terlihat using dengan gambar Pengetahuan tentang Keamanan Makanan
dan warna yang sudah pudar. Jajanan. Jurnal Kemas, 8 (1): 67-73
Untuk lebih meningkatkan pemahaman
pengunjung, sebaiknya isi pesan tidak hanya Kriyantono, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset
disampaikan secara tertulis saja, dan harus diulang Komunikasi. Jakarta: Kencana.
secara lisan oleh petugas, penyuluh, dan ketua
PKK. Lawson, G. 2005. The Poster Presentation: An
Exercise In Eff ective Communication.
Daftar Pustaka Journal of Vascular Nursing, 23
Anitah, S. 2009. Media pembelajaran. Surakarta:
Yuma Presindo Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan
Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT.
Aryani, D. 2009. Buku Cerita Bergambar sebagai Prestasi Pustakarya.
Media Promosi Kesehatan untuk Prevalensi Dini
Kekerasan Seksual pada Siswa SD di Kota Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2010. Media
Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta: Program Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Algensindo.
Bu, L & Fee, E. 2010. Communicating with Sajadian, A. & Montazeri, A. 2004. Do women
Pictures: The Vision of Chinese Anti- read poster displays on breast cancer in
Malaria Posters. American Journal of Public waiting rooms?. Journal of Public Health,
Health, 100 26(4): 355–358
Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Smith, R. 2007. Media Depictions of Health
Satu Nusa Topics: Challenge and Stigma Formats.
Journal of Health Communication: International
Departemen Kesehatan RI. 2004. Pusat Promosi Per-spectives, 12(3): 233-249
Kesehatan, Pengembangan Media
Promosi Kesehatan, Jakarta
Suleman, A.H. (1998). Media audio visual: Untuk
DeVito J. A. 1997. Komunikasi antarmanusia. pengajaran, penerangan dan penyuluhan.
(Terjemahan). Profesional Books, Jakarta. Jakarta: PT Gramedia.
Ewles, L., dan Simnett I., (1994). Promosi kesehatan Wilson, B.J. 2007. Designing Media Message
petunjuk praktis (2nd ed.). Yogyakarta: UGM about Health dan Nutrition: What
Press. Strategies Are Most Eff ective?. Journal
Nutrition Education Behavior, 39: S13-S1
Goyer RS. 1970. Communication,
Communicative Process, Meaning :
Komunikologi Volume 15 Nomor 1, Maret 2018 14