Anda di halaman 1dari 7

Penggunaan Poster sebagai Media Komunikasi Kesehatan

PENGGUNAAN POSTER SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI KESEHATAN


Sumartono1, Hani Astuti2
1
Fikom Universitas Esa Unggul
2
Fikom Universitas Bhayangkara Jaya
Jalan Arjuna Utara No. 9 Tol Tomang Kebon Jeruk Jakarta 11510
sumartono@esaunggul.ac.id

Abstrak
Everyone has the same rights to live healthy. This is not limited by the geographical environment, either in urban or rural areas. But
this is not well realized. In the city community, the problem of health services and information is very accessible, because of the
abundance of facilities and media for health communication. Health promotion can be done by using the media. Media that is widely
used to promote, socialize health is a poster. The research method that will be used is qualitative descriptive is a study intended to
gather information about the status of an existing phenomenon, namely the state of symptoms collected in the field according to what it
was at the time the research was conducted. The results showed that the poster was effectively used as a health communication media
because of its attractive physical appearance, made using colors and the contents of the message useful for its readers. The results of
this research will be published in scientific journals. Keywords: poster, health communication media.

Abstrak

Setiap orang memiliki hak yang sama untuk hidup sehat . Hal ini tidak dibatasi oleh lingkungan geografis yakni
baik di perkotaan atau di pedesaan. Namun hal ini tidak terealisasi dengan baik. Pada masyarakat kota masalah
pelayanan dan informasi kesehatan sangat mudah diakses, karena berlimpahnya sarana dan media komuikasi
kesehatan. Promosi kesehatan dapat dilakukan di antaranya dengan mengguna-kan media. Media yang banyak
digunakan untuk mempromosikan, mensosialisasikan kesehatan adalah poster. Metode penelitian yang akan
digunakan adalah deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala yang dikumpulkan dilapangan menurut apa adanya
pada saat penelitian dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa poster efektif digunakan sebagai media
komunikasi kesehatan karena tampilan fisiknya menarik, dibuat dengan menggunakan warna dan isi pesannya
bermanfaat bagi pembacanya. Hasil penelitiannya ini akan dipublikasikan pada jurnal ilmiah. Kata kunci: poster,
media komunikasi kesehatan.

Pendahuluan mengkomunikasikan pesan secara singkat (Anitah,


Kesehatan merupakan sebuah investasi 2009; Smith, 2007). Poster mempunyai
penting sebagai salah satu factor pendukung keuntungan dalam menarik orang yang
pembangunan ekonomi dan merupakan salah satu mempunyai minat khusus, karena poster dapat
faktor penting dalam upaya penanggulangan menyampaikan atau menyaji-kan pokok dari suatu
kemiskinan. Dalam pengukuran Indeks permasalahan (Lawson, 2005).
Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan Pada penelitian tentang efektivitas poster
merupakan salah satu faktor utama meningkatkan terhadap pengetahuan dan sikap keluarga tentang
kesejahteraan masyarakat selain pendidikan dan kehamilan risiko tinggi dan tanda bahaya
pendapatan. Undang-undang Nomor 23 tahun kehamilan, hasilnya menunjukkan bahwa
1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa, penggunaan poster kurang efektif dalam
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, meningkatkan pengetahuan. Berdasarkan
jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang beberapa hasil penelitian sebelumnya, diketahui
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. bahwa ada perbedaan tentang efektifitas poster.
Promosi kesehatan dapat dilakukan di Dengan demikian, untuk dapat menilai efektivitas
antaranya dengan menggunakan media. Media media poster perlu dilakukan evaluasi terhadap
yang banyak digunakan untuk mempromosikan, media poster.
mensosialisasikan kesehatan adalah poster. Poster Penggunaan poster sebagai media
adalah media gambar yang meng-kombinasikan komunikasi kesehatan di wilayah meruyung tidak
unsur-unsur visual seperti garis, gambar dan kata- pernah dilakukan uji coba maupun evaluasi. Uji
kata untuk dapat menarik perhatian dan coba maupun evaluasi terhadap sebuah media
Komunikologi Volume 15 Nomor 1, Maret 2018 8
Penggunaan Poster sebagai Media Komunikasi Kesehatan

sangat penting dilakukan. Evaluasi media Poster merupakan pesan singkat dalam
dilakukan dengan cara melihat media yang bentuk gambarr dengan tujuan untuk
diberikan sudah sesuai dan dapat mencapai tujuan mempengaruhi sesorang agar tertarik pada
atau belum, pendistribusian media sudah tepat sesuatu, atau mempengaruhi agar seseorang
sasaran atau belum, relevan atau tidak, isi pesan bertindak akan sesuatu hal. Poster tidak dapat
atau informasi yang disampaikan mudah member pelajaran dengan sendirinya, karena
dimengerti dan tepat atau belum, dan penempatan keterbatasan kata-kata. Poster lebih cocok kalau
atau pemasangan media tersebut sudah sesuai atau diperuntukan sebagai tindak lanjut dari suatu
belum. Salah satu pembelajaran yang didapat pesan yang sudah disampaikan beberapa waktu
dalam suatu proses penggunaan poster supaya yang lalu. Dengan demikian poster bertujuan
efektif harus melakukan evaluasi terhadap media untuk mengingat kembali dan mengarahkan
tersebut (Lawson, 2005). pembaca kearah tindakan tertentu sesuai dengan
Beberapa faktor yang mendukung apa yang diinginkan oleh komunikator.
keberhasilan komunikasi media di antaranya
adalah cara media tersebut dapat meningkatkan Ciri-ciri Media Poster
ketertari-kan dan pemahaman dari audiens Poster, Booklet merupakan media
(Depkes RI, 2004; Khairuna, 2012). Berdasarkan komunikasi yang termasuk dalam kategori media
penjelasan tersebut, maka rumusan masalah lini bawah (below the line media). Sesuai sifat
penelitian ini adalah: “Bagaimana ketertarikan dan yang melekat pada media lini bawah, pesan yang
pemahaman ibu-ibu PKK di Meruyung terhadap ditulis pada media tersebut berpedoman pada
media poster?”. beberapa kriteria yaitu: menggunakan kalimat
pendek, sederhana, singkat, ringkas, menggunakan
Pengertian Poster huruf besar dan tebal. Selain itu penggunaan
Menurut Sabri (dalam Musfiqon, 2012:85) huruf tidak kurang dari 10 pt, dikemas menarik
poster merupakan penggambaran yang dan kata yang digunakan ekonomis (Suleman,
ditunjukkan sebagai pemberitahuan, peringatan, 1998).
maupun penggugah selera yang biasanya berisi Ciri-ciri poster yang baik menurut Arief S.
gambar-gambar. Sadiman (dalam Musfiqon, 2012: 85) yaitu: (1)
Poster merupakan suuatu gambar yang sederhana; (2) menyajikan satu ide dan untuk
mengkombinasikan unsur-unsur visual seperti mencapai satu tujuan pokok; (3) berwarna; (4)
garis, gambar dan kata-kata dengan maksud slogannya; (5) tulisannya jelas; (6) motif dan
menarik perhatian serta mengkomunikasikan tulisannya bervariasi.
pesan secara singkat (Sri Anitah, 2008:12).
Poster adalah sebagai kombinasi visual Kelebihan dan Kelemahan Media Poster
dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan Menurut Ewles (1994) media cetak seperti
pesan dengan maksud untuk menangkap poster, booklet memiliki keunggulan, yaitu: (1)
perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama Klien dapat menyesuaikan dari belajar mandiri; (2)
menanamkan perhatian orang yang lewat tetapi Pengguna dapat melihat isinya pada saat santai; (3)
cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di Informasi dapat dibagi dengan keluarga dan
dalam ingatannya (Nana Sudjana dan Ahmad teman, (4) Mudah dibuat, diperbanyak dan
Rivai, 2010: 51). diperbaiki serta mudah disesuaikan; (5)
Rudi susilana dan Cepi Riana (2009: 14) Mengurangi kebutuhan mencatat; (6) Dapat
menjelaskan bahwa poster yaitu sajian kombinasi dibuat secara sederhana dengan biaya relatif
visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan murah; (7) Awet; (8) Daya tampung lebih luas; (9)
maksud untuk menarik perhatian orang yang Dapat diarahkan pada segmen tertentu.
lewat. Berdasarkan pendapat di atas, dapat peneliti Seperti pada media cetak pada umumnya,
simpulkan bahwa media poster secara umum keunggulan Media Poster adalah sebagai berikut;
adalah suatu pesan tertulis baik itu berupa gambar (1) dapat mempermudah dan mempercepat
maupun tulisan yang ditujukan untuk menarik pemahaman terhadap pesan yang disajikan. (2)
perhatian banyak orang sehingga pesan yang Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga
disampaikan dapat diterima orang lain dengan lebih menarik perhatian siswa. (3) Bentuknya
mudah. sederhana tanpa memerlukan peralatan khusus
Komunikologi Volume 15 Nomor 1, Maret 2018 9
Penggunaan Poster sebagai Media Komunikasi Kesehatan

dan mudah penempatannya, sedikit memerlukan b. Dapat dibaca (eye catcher) orang yang lewat
informasi tambahan. (4) Pembuatannya mudah c. Kata-kata tidak lebih dari tujuh kata
dan harganya murah. d. Menggunakan kata yang provokatif, sehingga
Kelemahan media Poster adalah sebagai menarik perhatian
berikut; (1) Membutuhkan keterampilan khusus e. Dapat dibaca dari jarak enam meter
dalam pembuatannya. (2) diperlukan kemampuan f. Harus dapat menggugah emosi, misal dengan
membaca untuk memahami isi poster. (3) menggunakan faktor iri, bangga, dan lain-lain
Penyajian pesan hanya berupa unsur visual. g. Ukuran yang besar (50X70) cm, kecil (35X50)
cm
Prinsip Penggunaan Media Poster Poster biasanya dipasang ditempat-tempat
Pada dasarnya poster merupakan suatu umum dimana orang sering berkumpul, seperti
media yang lebih menonjolkan kekuatan pesan, pemberhentian bus, dekat pasar, dekat
visual, dan warna untuk dapat mempengaruhi toko/warung, persimpangan jalan desa, kantor
perilaku, sikap seseorang dalam melakukan kelurahan, balai desa, posyandu, dan lain-lain
sesuatu.
Poster yang digunakan dalam pendidikan pada Efektifitas Komunikasi
prinsipnya merupakan gagasan yang diwujudkan Efektivitas berasal dari kata efektif yang
dalam bentuk ilustrasi obyek gambar yang berarti tercapainya yang telah ditetapkan. Effendy
disederhanakan dan dibuat dengan ukuran besar (2001) menyatakan bahwa komunikasi dapat
(Daryanto, 2012: 129). Tujuannya untuk menarik dikatakan efektif, jika dapat menimbulkan dampak
perhatian, membujuk, memotivasi, atau seperti (1) kognitif, yaitu meningkatnya
memperingatkan pada gagasan pokok, fakta atau pengetahuan komunikan; (2) afektif, yaitu
peristiwa tertentu. perubahan sikap dan pandangan komunikan,
karena hatinya tergerak akibat komunikasi; dan (3)
Fungsi dan Manfaat Media Poster konatif, yaitu perubahan perilaku atau tindakan
Sri Anitah (2008: 13-14) mengatakan yang terjadi pada komunikan. Efek pada arah
manfaat poster adalah sebagai berikut: (1) sebagai kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar
penggerak perhatian; (2) sebagai petunjuk; (3) dan tambahan pengetahuan. Pada afektif meliputi
sebagai peringatan, pengalaman kreatif; (3) untuk efek yang berhubungan dengan emosi, perasaan
kampanye. dan sikap; sedangkan efek pada konatif
Secara umum poster memiliki kegunaan, berhubungan dengan perilaku dan niat untuk
yaitu sebagai berikut: (1) memotivasi siswa, poster melakukan sesuatu dengan cara tertentu (Jahi,
dalam pembelajaran sebagai pendorong atau 1988).
memotivasi belajar siswa; (2) peringatan, berisi Suatu komunikasi dikatakan efektif,
tentang peringatan-peringatan terhadap suatu apabila komunikator berhasil menyampaikan apa
pelaksanaan aturan hukum, sekolah, atau sosial, yang dimaksudkannya kepada komunikan
kesehatan bahkan keagamaan; (3) pengalaman (penerima). Komunikasi dinilai efektif bila stimuli
kreatif, melalui poster kegiatan menjadi lebih yang disampaikan dan dimaksudkan oleh pengirim
kreatif untuk membuat ide, cerita, karangan dari pesan berkaitan erat (identik) dengan stimuli yang
sebuah poster yang dipajang (Nana Sudjana dan ditangkap dan dipahami oleh penerima pesan.
Ahmad Rivai, 2010: 56-57). Apabila S melambangkan sumber atau
Berdasar isi pesan, poster dapat disebut pengirim pesandan R adalah penerima pesan,
sebagai Thematic poster, Tactrical poster dan Practical komunikasi dinyatakan mulus apabila keinginan S
poster. Thematic poster yaitu poster yang identik dengan respons yang diberikan R (Goyer,
menerangkan apa dan mengapa, Tractical poster 1970). Penerimaan pesan yang sempurna
menjawab kapan dan dimana, sedangkan Practical sebagaimana yang dimaksudkan pengirim pesan
poster menerangka siapa, untuk siapa, apa, kenyataannya sangat sulit tercapai bahkan tidak
mengapa dan dimana. pernah terjadi, paling-paling hanya dapat
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan : dihampiri saja (Goyer, 1970). Persamaannya
a. Dibuat dalam tata letak yang menarik, misal digambarkan sebagai berikut :
besarnya huruf, gambar warna yang,
mencolok R = makna yang ditangkap penerima =1
Komunikologi Volume 15 Nomor 1, Maret 2018 10
Penggunaan Poster sebagai Media Komunikasi Kesehatan

S = makna yang dimaksud pengirim dibaca maupun penekanan yang meng-hendaki


penekanan khusus (Anitah, 2009). Penggunaan
Semakin besar kaitan antara respons yang warna dalam sebuah desain grafis mempunyai
diberikan oleh penerima dengan pesan yang beberapa fungsi, yaitu untuk me-narik perhatian,
disampaikan oleh pengirim berarti semakin efektif menghasilkan efek psikologis, mengembangkan
komunikasi yang dilakukan. Nilai R/S = 0 terjadi asosiasi, membangun retensi dan menciptakan
apabila respons yang diterima dari penerima tidak suasana yang menyenangkan. Perpaduan warna
ada kaitannya dengan pesan yang disampaikan yang kontras menjadi satu kesatuan dalam sebuah
oleh pengirim. Komunikasi dikatakan efektif poster akan membantu mempermudah
apabila pesan yang dimaksud oleh pengirim penyampaian suatu pesan. Sebaliknya, apabila
berkaitan erat dengan pesan yang diterima oleh perpaduan warna tidak kontras akan mempersulit.
penerima. Warna harus dapat saling melengkapi dan
penggunaan warna yang terlalu banyak dapat
Hasil dan Pembahasan melemahkan suatu komunikasi
Ketertarikan pengunjung Huruf
Berdasarkan hasil pengamatan dan Berdasarkan hasil wawancara mendalam dan
wawancara, ketertarikan pengunjung pada poster diskusi kelompok, pengunjung berpendapat
posyandu dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu : bahwa huruf yang digunakan ukurannya cukup
mudah untuk dilihat. Pendapat pengunjung
Desain terhadap huruf dalam poster terlihat pada
Rasa ketertarikan pengunjung pada poster pernyataan sebagai berikut:
posyandu dapat dilihat dari elemen desain yang “ukuran huruf pada poster harus besar karena kalau
dapat dikelompokan dalam beberapa hal, yaitu: hurufnya besar mudah kelihatan sama orang,
pengunjung posyandu yang keluar masuk dan jadi
Warna lebih gampang untuk dibaca” .
Berdasarkan hasil observasi dan Ukuran huruf pada poste untuk
wawancara, diketahui bahwa pengunjung mempermudah keterbacaan ukuran huruf tidak
menyatakan tertarik terhadap poster yang ada di boleh lebih kecil dari 18 poin atau 5mm. Bentuk
posyandu karena mengggunakan warna-warna huruf menggunakan huruf microsoft sains serif dan
yang terang, cerah, kontras dan bervariasi. Warna ditulis kapital. Penggunaan huruf dalam poster
poster yang digunakan antara lain hijau, hijau posyandu tidak terlalu rumit dan sederhana yang
kekuning-kuningan, kuning sehingga poster dapat memudahkan untuk dibaca. Penelitian lain
terlihat cerah dinilai menarik perhatian mata, mendukung hasil penelitian ini, menunjukkan
sehingga pengunjung melihat dan membaca bahwa penggunaan huruf yang tidak kaku dan
poster posyandu. rumit membantu dalam mempermudah orang
Hasil penelitian ini sesuai dengan untuk membaca (Aryani, 2009). Untuk
penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa mempermudah keterbacaan harus menggunakan
pemilihan warna dasar paling disukai pada sebuah huruf yang jelas dan mudah seperti jenis sains serif .
media adalah warna putih, hijau atau merah. Penggunaan warna pada huruf
Penelitian lain memperkuat hasil penelitian ini, mempengaruhi kemudahan pengunjung membaca
yaitu untuk unsur warna yang disukai dan dinilai isi pesan dalam poster hipertensi. Penulisan huruf
menarik adalah warna netral seperti warna hijau dengan variasi warna juga dapat memberikan daya
(Aryani, 2009). Sebuah poster harus eye-catching tarik tersendiri. Warna huruf yang kontras dengan
supaya dapat mem-buat orang berhenti dan latar belakang dari keseluruhan warna poster
membacanya (Huddel, 2000) membantu untuk mempermudah keter-bacaan
Dilihat dari segi warna, pengunjung (Anitah, 2009).
berpendapat warna yang tidak terlalu kontras dan
mencolok kurang membantu dalam membaca. Kesesuaian gambar dan tulisan
Warna latar dan huruf yang kontras Berdasarkan hasil penelitian kehadiran
mempermudah pengunjung membaca dan gambar menjadi daya tarik tersendiri. Gambar
pemperjelas huruf yang dibaca. Warna huruf dan yang paling sering dikatakan menarik perhatian
latar belakang dibuat kontras supaya mudah pengunjung adalah gambar yang sesuai dengan isi
Komunikologi Volume 15 Nomor 1, Maret 2018 11
Penggunaan Poster sebagai Media Komunikasi Kesehatan

pesan poster. Pengunjung berpendapat bahwa warna dapat memberikan daya tarik tersendiri
gambar dan tulisan sesuai seperti dalam (Aryani, 2009). Warna huruf yang kontras dengan
pernyataan berikut ini: latar belakang dari keseluruhan warna poster
“gambar di poster sesuai dengan tulisanya. Kalau membantu untuk mempermudah keter-bacaan
tulisannya tentang ibu hamil, maka gambar posternya (Anitah, 2009). Penempatan ukuran huruf juga
juga tentang ibu hamil” menjadi satu hal yang menarik. Pada judul
Gambar lain dinilai menarik karena sesuai digunakan huruf yang lebih besar dari sub judul
dengan aktivitas yang ada di posyandu seperti dan isi pesan. Hal ini menjadi penting karena
gambar penimbangan balita, gambar/foto balita. dengan penempatan huruf yang tepat di setiap
Penggunaan gambar harus menarik perhatian bagian pesan memudahkan pembaca untuk
sasaran hal ini bisa dilakukan dengan melihat pesan tersebut.
menggunakan foto yang akrab dengan kehidupan
sasaran. Hasil peneli-tian ini didukung oleh Isi pesan
penelitian sebelumnya, yaitu pembuatan poster Isi pesan merupakan suatu materi yang
dengan visualisasi yang sesuai dengan karakteristik akan disampaikan komunikator untuk menya-
sosial dan politik etnis Cina berhasil takan maksudnya. Hasil dari wawancara
menumbuhkan partisipasi dalam menangani mendalam dengan pengunjung posyandu
malaria (Bu dan Fee, 2010), berpendapat isi pesan menarik karena isi pesan
Pengggunaan gambar yang merupakan merupakan informasi tentang posyandu, seperti
gambar asli (foto) menarik perhatian pengun-jung, pernyataan sebagai berikut:
membatu mempermudah dan mengingat pesan “isi pesan poster posyandu tentang penimbangan balita
yang disampaikan dalam poster. Hal ini sesuai sangat penting. Karena dengan membaca pesan di poster
dengan penelitian sebelumnya bahwa penggunaan jadi bisa tahu bahwa bayi kita sehat atau tidak bisa
poster kurang efektif karena pesan sulit diingat terlihat dari perkembangan berat badannya. Kalao berat
dan penyebabnya ilustrasi gambar yang bukan badanya selalu bertambah, itu salah satu tanda bayi
menggunakan gambar asli, sehingga dianggap kita sehat”
kurang menarik. Foto berfungsi untuk Kata dan kalimat yang menyusun pesan
meningkatkan motivasi dan minat, juga mendapat perhatiaan. Kata dalam poster
mengembangkan kemampuan berbahasa, dan posyandu dinilai mudah diingat, karena
membatu menafsirkan dan mengingat isi pesan merupakan kata sehari-hari. Kalimat yang
yang berkenaan dengan foto-foto tersebut. Selain digunakan dinilai pengunjung sederhana, karena
untuk menarik perhatian, gambar dapat tidak berbelit-belit dan langsung pada inti
membantu menjelaskan sesuatu, sehingga lebih masalah. Teknik penyampaian pesan dalam
mudah untuk dipahami, memperjelas bagian- poster posyandu menjadi salah satu bahasan
bagian yang penting serta menyingkat suatu uraian dalam wawancara mendalam, pendapat
yang panjang (Anitah, 2009). pengunjung terkait dengan cara penyampaian
pesan dapat dilihat dari pernyataan sebagai
Layout berikut:
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa “….tulisan pada poster posyandu sederhana.
tata letak dalam poster dinilai cukup sederhana soalnya memakai Bahasa Indonesia sehari-
dan mudah untuk diingat. Pemilihan 1 elemen hari dan pesannya langsung saja ke intinya
kunci baik huruf atau ilustrasi dapat dilakukan masalah, tidak berbelit-belit”
supaya pembaca dapat dengan cepat me-nangkap
pesan (Supriono, 2010). Pada poster hipertensi ini, Tempat pemasangan
elemen yang coba ditonjolkan, yaitu dari gambar Berdasarkan hasil observasi, diketahui
yang menjadi pendukung dan memperkuat pesan bahwa pengunjung yang datang sebagian besar
yang disampaikan. hanya melewati lokasi pemasangan tanpa melihat
Tata letak warna juga menjadi perhatian poster. Beberapa pengunjung ada yang be-rada di
pengunjung. Penempatan warna dasar yang sekitar lokasi pemasangan, tetapi tidak
menjadi latar belakang dengan keseluruhan isi memperhatikan keberadaan poster, ada yang
pesan dinilai kontras dan membantu pesan memperhatikan poster tetapi tidak membaca, ada
mudah dibaca. Penulisan huruf dengan variasi juga yang melihat dan membaca poster.
Komunikologi Volume 15 Nomor 1, Maret 2018 12
Penggunaan Poster sebagai Media Komunikasi Kesehatan

Penilaian pengunjung terhadap lokasi mempersulit untuk mengingat dan memahami


pemasangan poster dapat terlihat dari hasil pesan, karena waktu membaca terbatas. Hasil ini
wawancara mendalam diketahui bahwa didukung oleh pernyataan informan kunci yang
pengunjung dapat melihat poster di tempat berpendapat bahwa di media cetak seperti poster,
pemasangan karena tempatnya cukup luas. Selain apabila terlalu banyak tulisan menjadi kurang
ukuran dari tempat pemasangan poster, menarik dan sulit untuk dipahami.
keberadaan tempat poster menjadi daya tarik Pengunjung berpendapat memahami dan
tersendiri ketika pengunjung berada disekitar mengingat pesan pada poster menjadi mudah
tempat pemasangan. Pengunjung tertarik untuk karena ada gambar. Selain untuk menarik
membaca poster posyandu, karena posisi perhatian, gambar juga dapat membantu
pemasangan poster dinilai sesuai dengan (arah) menjelaskan sesuatu, sehingga lebih mudah untuk
pandangan mata tidak terlalu tinggi, sehingga tidak dipahami, memperjelas bagian-bagian yang
sulit untuk membaca. penting serta menyingkat suatu uraian yang
Lokasi pemasangan poster bisa di tempat- panjang (Anitah, 2009). Dalam penelitian
tempat umum tempat orang sering berkumpul. sebelumnya, diketahui bahwa salah satu penyebab
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pesan sulit diingat karena penggunaan ilustrasi
penempatan poster di tempat yang strategis dapat gambar yang bu-kan menggunakan gambar asli.
menumbuhkan keinginan sehingga perlu Foto berfungsi untuk meningkatkan motivasi dan
menggunakan tangga (Iversen, dkk., 2007). minat, mengembangkan kemampuan berbahasa,
Penelitian lain menun-jukkan bahwa seseorang dan membatu menafsirkan dan mengingat isi
akan berada di ruang tunggu dalam waktu yang pesan yang berkenaan dengan foto-foto tersebut.
cukup lama sehingga memungkinkan untuk dapat Setiap orang akan mempunyai
menyampaikan pesan-pesan kesehatan (Sajadian kemampuan yang berbeda dalam menerima
dan Montazeri 2004). Posisi atau letak poster sebuah pesan. Dalam teori Elaboration Likehold
harus mudah di-jangkau oleh indra penglihatan, Model digambarkan bahwa pesan atau sebuah
sehingga dapat menarik perhatian orang. informasi akan dapat diterima tergantung dari
motivasi yang dimiliki setiap orang dan
Pemahaman pengunjung kemampuannya untuk dapat mem-proses dan
Pemahaman pengunjung terhadap pesan memaknai pesan tersebut (Wilson, 2007).
terlihat dari pengetahuan informan terhadap Kemampuan yang tinggi akan membuat
manfaat dan maksud dari isi pesan serta ada upaya pengunjung merasa pesan yang didapat men-jadi
untuk penerapan isi pesan. Informan berpendapat suatu pemikiran dan fokus pada kualitas pesan
bahwa isi pesan merupakan ajakan untuk tersebut, sehingga banyak muncul pendapat.
berkunjung ke posyandu, melakukan Motivasi maupun kemampuan dari pengunjung
penimbangan bayi, imunisasi bayi dan lain-lain. yang rendah akan melihat pesan secara
Pemahaman terhadap isi pesan dikaitkan keseluruhan tidak melihat sesuatu yang penting,
dengan cara penyampaian, kelengkapan pesan dan sehingga tidak muncul pendapat yang lebih
penggunaan gambar. Kebanyakan informan mendalam.
merasa isi pesan dalam poster posyandu cukup
sederhana. Kata dan kalimat dinilai sederhana dan Kesimpulan
tidak berbelit-belit. Isi pesan mudah untuk dapat Secara keseluruhan, sebagian besar
dimengerti dan dipahami karena langsung pada pengunjung tertarik dan paham pada poster
inti masalah. posyandu. Poster posyandu dapat diterima oleh
Pernyataan lain muncul dari hasil pengunjung karena mereka tertarik pada disain
wawancara, poster dinilai bagus bukan saja karena dan isi pesan dalam posternya.
dari sisi penampilan yang menarik, tetapi juga dari Informan tertarik pada warna poster yang
sisi pesannya yang informasi tentang pentingnya cerah, yaitu kombinasi warna hijau, kuning dan
ke posyandu, melakukan penimbangan, imunisasi merah, ukuran huruf dapat dibaca dengan bentuk
balita dinilai bermanfaat bagi masyarakat. sederhana, gambar yang jelas, dan dekat dengan
Kelengkapan pesan dinilai sudah cukup keseharian mereka dengan layout yang sederhana.
mewakili informasi yang dibutuhkan tentang Dilihat dari isi pesan, informan tertarik
posyandu. Pesan yang terlalu banyak dinilai akan karena tema posyandu yang disampaikan
Komunikologi Volume 15 Nomor 1, Maret 2018 13
Penggunaan Poster sebagai Media Komunikasi Kesehatan

sederhana dengan penggunaan kata, kalimat dan Toward a Unified Theory. Journal of
bahasa sehari-hari. Communication 20.
Pesan dapat dipahami karena teks
didukung dengan gambar yang jelas, bahasa yang Huddle, P.A. 2000. How to Present A Paper or
digunakan bahasa Sunda, penggunaan kata dan Poster. Journal of Chemical Educatio, 77(9)
kalimat yang pendek dan tidak mempunyai arti
lain. Isi pesan yang sederhana, dapat dipahami Johnstone, M.J. & Kanitsaki, O. 2006. Culture,
oleh pengunjung secara lebih baik. lan-guage, and patient safety: making the
Untuk lebih menarik perhatian link. International Journal for Quality in Health
pengunjung, gambar, pemasangan, edisi poster Care, 18
posyandu sebaiknya peal ini untuk menghindari
rasa bosan pengunjung dan agar tidak terlihat Khairuna, G. 2012. Penyuluhan Gizi dengan
monoton. Hasil pengamatan terlihat banyak Media Komik untuk Meningkatkan
poster yang sudah terlihat using dengan gambar Pengetahuan tentang Keamanan Makanan
dan warna yang sudah pudar. Jajanan. Jurnal Kemas, 8 (1): 67-73
Untuk lebih meningkatkan pemahaman
pengunjung, sebaiknya isi pesan tidak hanya Kriyantono, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset
disampaikan secara tertulis saja, dan harus diulang Komunikasi. Jakarta: Kencana.
secara lisan oleh petugas, penyuluh, dan ketua
PKK. Lawson, G. 2005. The Poster Presentation: An
Exercise In Eff ective Communication.
Daftar Pustaka Journal of Vascular Nursing, 23
Anitah, S. 2009. Media pembelajaran. Surakarta:
Yuma Presindo Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan
Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT.
Aryani, D. 2009. Buku Cerita Bergambar sebagai Prestasi Pustakarya.
Media Promosi Kesehatan untuk Prevalensi Dini
Kekerasan Seksual pada Siswa SD di Kota Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2010. Media
Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta: Program Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Algensindo.

Bu, L & Fee, E. 2010. Communicating with Sajadian, A. & Montazeri, A. 2004. Do women
Pictures: The Vision of Chinese Anti- read poster displays on breast cancer in
Malaria Posters. American Journal of Public waiting rooms?. Journal of Public Health,
Health, 100 26(4): 355–358

Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Smith, R. 2007. Media Depictions of Health
Satu Nusa Topics: Challenge and Stigma Formats.
Journal of Health Communication: International
Departemen Kesehatan RI. 2004. Pusat Promosi Per-spectives, 12(3): 233-249
Kesehatan, Pengembangan Media
Promosi Kesehatan, Jakarta
Suleman, A.H. (1998). Media audio visual: Untuk
DeVito J. A. 1997. Komunikasi antarmanusia. pengajaran, penerangan dan penyuluhan.
(Terjemahan). Profesional Books, Jakarta. Jakarta: PT Gramedia.

Ewles, L., dan Simnett I., (1994). Promosi kesehatan Wilson, B.J. 2007. Designing Media Message
petunjuk praktis (2nd ed.). Yogyakarta: UGM about Health dan Nutrition: What
Press. Strategies Are Most Eff ective?. Journal
Nutrition Education Behavior, 39: S13-S1
Goyer RS. 1970. Communication,
Communicative Process, Meaning :
Komunikologi Volume 15 Nomor 1, Maret 2018 14

Anda mungkin juga menyukai