Komunikasi
Nadiyatus Sa’adah
20202200102
Program Study Komunikasi
FBHIS-Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
• Teori Akomodasi Komunikasi adalah teori yang di bentuk
oleh Howard Giles dengan teman-temannya.
Sejarah
Akomodasi adalah kemampuan untuk menyesuaikan,
memodifikasi, atau mengatur perilaku seseorang dalam
responsnya terhadap orang lain (West dan Turner,
2009:217). Akomodasi komunikasi dilakukan untuk
menjelaskan cara cara dimana orang-orang yang
berinteraksi dapat mempengaruhi satu sama lain selama
melakukan komunikasi.
Teori ini berfokus pada premis ketika pembicara
berinteraksi, mereka menyesuaikan pembicaraan, pola
vokal, dan/atau gerak gerik seseorang untuk
mengakomodasi orang lain. Giles dan temannya yakin
bahwa ketika pembicara memiliki berbagai alasan untuk
mengakomodasi orang lain (West & Turner, 2008 : 217).
• Psikologi terkenal J.M. Baldwin adalah orang pertama
yang menggunakan konsep akomodasi.
• Menurutnya, konsep tersebut menunjukkan perubahan
yang di peroleh dalam prilaku individu yang membantu
mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan hunian
nya.
Pengertian Akomodasi
J.M. Baldwin
• Mengurangi pertentangan antara individu akibat
perbedaan paham
• Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok 1
dan lainnya
• Mempererat kerja sama
• Mencegah terjadi konflik yang tiba tiba terjadi
Tujuan Akomodasi
• Pembubaran massa aksi yang rusuh karena telah merusak
fasilitas umum.
• Mengalah berhenti ketika melihat orang yang ingin
menyabrang
• Menghargai perbedaan antar umat beragama
Contoh Akmodasi
Teori Akomodasi Komunikasi juga menggunakan unsur
unsur yang terdapat dalam proses psikologi dalam sebuah
interaksi/berkomunikasi.
Tahukah kamu
Akomodasi memiliki bentuk dalam proses berkomunikasi
secara sosial :
Koersi (Coercion) Ajudikasi
Mediasi Displacement
Konsiliasi Konversi
Bentuk Akomodasi
• Dalam Teori Akomodasi Komunikasi, saat proses
komunikasi dan interaksi terjadi satu sama lain, setiap
individu berhak memiliki pilihan bagaimana mereka
beradaptasi. Dimana strategi adapatasi atau akomodasi
komunikasi tersebut terdiri dari tiga pilihan yaitu
konvergensi, divergensi, dan akomodasi berlebihan.
Konvergensi
• Kedua, ada divergensi.Divergensi merupakan strategi
akomodasi komunikasi yang dilakukan dengan
menonjolkan dan mepertahankan identitas sosial atau
identitas budaya. Seseorang yang melakukan divergensi
cenderung melihat lawan bicara adalah seseorang yang
tidak memiliki kekuasaan dan lawan bicara yang tidak
disukai atau tidak diinginkan.
Divergensi
• Ketiga ada akomodasi berlebihan. Akomodasi berlebihan
adalah “label yang diberikan kepada pembicara yang
dianggap pendengar terlalu berlebihan” (West dan Turner.
2009 : 227). Misalnya, individu etnis Batak yang pindah
menetap di Yogyakarta.Di Yogyakarta notabenenya
mayoritas adalah etnis Jawa, saat berinteraksi dengan
etnis Jawa, etnis Batak berusaha untuk mengikuti bahasa
dan logat Jawa.Logat etnis Batak yang sangat khas,
terkadang dianggap bahan bercandaan, melecehkan dan
merendahkan etnis Jawa.
Akomodasi berlebihan
• yaitu: 1) Pengalaman mengenai topik pembicaraan, 2)
Persepsi & evaluasi informan, 3) Bahasa & dialek
informan, 4) Kepantasan komunikasi selama proses
komunikasi, 5) Kendala selama proses komunikasi.
Contoh Masalah
• Bentuk akomodasi komunikasi yang muncul adalah
konvergensi. Mereka mengesampingkan atribut-atribut
kulturalnya selama proses komunikasi berlangsung.
Individu dari latar belakang kultural Jawa cenderung
mampu untuk menunjukkan akomodasi komunikasinya,
sedangkan individu dari latar belakang kultural Batak
mengalami kesulitan.
Asumsi
dari Jawa dan Batak
• Seseorang dari latar belakang kultural Jawa melakukan
akomodasi komunikasi karena norma dan nilai yang
mereka bawa dari kultur Jawa mengajarkan tentang
perlunya harmoni, keeimbangan dalam masyarakat, yang
membuat mereka memiliki kecenderungan untuk
menyeimbangkan komunikasi yang terjadi dengan
berbagai macam cara.
• Individu dari kultur Batak melakukan akomodasi
komunikasi karena mereka adalah minoritas dari host
culture Jawa, dalam sebuah masyarakat biasanya
kelompok minoritas selalu berusaha untuk diterima
kedalam kelompok mayoritas. Alasan tersebut merupakan
faktor pendorong mereka untuk melakukan akomodasi
komunikasi. Dan kultur Batak sangatlah dominan kuat
terhadap penyesuaian proses berkomunikasi.
• Kesadaran melakukan akomodasi dalam proses komunikasi
merupakan sebuah solusi untuk masalah dengan isu
etnisitas, kultural, agama, kesukuan, dan kelompok. Adanya
kesadaran melakukan akomodasi mendorong munculnya
berbagai cara untuk menjaga harmoni keseimbangan selama
proses komunikasi. Harmoni yang muncul dari kesadaran
akomodasi akan mampu meminimalisir konflik yang
disebabkan oleh perbedaan ide dari masing-masing etnis,
kultur, agama, suku, atau kelompok tertentu.
Penyelesaian
Sekian
Terima Kasih