Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Determinisme berasal dari bahasa Latin determinare yang artinya menentukan atau
menetapkan batas atau membatasi. Secara umum, pemikiran ini berpendapat bahwa keadaan
hidup dan perilaku manusia ditentukan oleh faktor-faktor fisik geografis, biologis, psikologis,
sosiologis, ekonomis dan keagamaan yang ada. Determinisme juga berpegangan bahwa
perilaku etis manusia ditentukan oleh lingkungan, adat istiadat, tradisi, norma dan nilai etis
masyarakat. Istilah ini dimasukkan menjadi istilah filsafat oleh William Hamilton yang
menerapkannya pada Thomas Hobbes. Penganut awal pemikiran determinisme ini adalah
demokritos yang percaya bahwa sebab-akibat menjadi penjelasan bagi semua kejadian.
Teknologi sudah menjadi barang mutlak di era global ini. Apapun yang kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari teknologi. Mulai dari bekerja menggunakan
laptop atau computer, penggunaan internet dan jejaring social, mesin otomatis dalam pabrik
sampai hal kecil seperti memfotokopi kertas pun tak luput dari sentuhan teknologi yang terus
dikembangkan. Di Jepang, telah digunakan seorang robot yang membantu pelayan catering
dalam membagikan makanan bagi karyawan dan karyawati dalam suatu perusahaan. Ini
adalah suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa robot telah menjadi suatu hal mutakhir
yang secara langsung dapat membantu meringankan pekerjaan manusia karena secara fisik
pun, sebagian dari mereka berperawakan layaknya manusia berlapis baja. Bahkan, di Negaranegera maju seperti Jepang dan Jerman, robot sudah mulai diproduksi dan digunakan di
pabrik.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Determinisme Teknologi Komunikasi


Determinisme teknologi, artinya teknologi menjadi penentu dalam perubahan sosial
masyarakat. Meritt Roe Smith mengatakan bahwa determinisme teknologi berawal dari
asumsi bahwa teknologi adalah kekuatan kunci dalam mengatur masyarakat. Dalam paham
ini struktur sosial dianggap sebagai kondisi yang terbentuk oleh materialistis teknologi.
Determinisme teknologi dapat diartikan bahwa setiap kejadian atau tindakan yang
dilakukan manusia itu akibat pengaruh dari perkembangan teknologi. Perkembangan
teknologi tersebut tidak jarang membuat manusia bertindak di luar kemauan sendiri. Pada
awalnya, manusialah yang membuat teknologi, tetapi lambat laun teknologilah yang justru
memengaruhi setiap apa yang dilakukan manusia. Zaman dahulu belum ada Hand Phone dan
internet. Tanpa ada dua perangkat komunikasi itu keadaan manusia biasa saja. Tetapi
sekarang dengan ketergantungan pada dua perangkat itu manusia jadi sangat tergantung.
Pencetus teori determinisme teknologi ini adalah Marshall McLuhan pada tahun 1962
melalui tulisannya The Guttenberg Galaxy : The Making of Typographic Man. Dasar teori ini
adalah perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk
pula keberadaan manusia itu sendiri. Menurut analisis Andrew Feenberg bahwa setidaknya
ada dua premis dalam determinisme teknologi yang bermasalah:
1. Pertama, teknologi berkembang secara unilinier dari konfigurasi sederhana ke arah
yang lebih kompleks.
2. Kedua, masyarakat harus tunduk pada perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia
teknologi.
Kedua premis tersebut sulit diterima karena pola ola teknologi itu sendiri banyak
dipengaruhi oleh kondisi sosial, kultural, dan politik dimana teknologi itu berada. Bijker dan
Pinch juga mengatakan bahwa perkembangan teknologi tidaklah otonom dan tidak melalui
suatu momentum yang bersifat inheren.
Teknologi akan masuk melalui tiga fase dalam interaksi kelompok sosial:
Fase pertama, terjadi fleksibilitas interpretatif, di mana sejumlah kelompok sosial
menginterpretasikan artefak teknologi secara berbeda.
Fase kedua, terjadi proses stabilitas melalui interaksi antarkelompok sosial yang
berujung pada sebuah kompromi.
Fase ketiga, tercapai suatu kesepakatan dan persetujuan akan makna dari peralatan
teknologi tersebut, pada fase ini desain dari artefak teknologi menjadi stabil. Dalam

pandangan instrumentalis ( Sulfikar Amir, 2007 ), teknologi diciptakan untuk membantu


mengatasi keterbatasan fisik manusia.
Pada satu sisi, kemajuan sains dan teknologi telah memudahkan manusia dalam
mengatur berbagai aktivitas kehidupannya. Misalnya : kita bisa berhubungan dengan orang
lain meskipun jaraknya berjauhan, melalui handphone, telepon, e-mail dan lain-lain. Pada sisi
lain, implikasi kemajuan teknologi terasa sangat mengkhawatirkan bagi perkembangan
mental dan moral generasi muda.
Dalam konteks yang lain, perkembangan sains dan teknologi juga sangat berpengaruh
terhadap keyakinan seseorang dalam menaati ajaran agamanya dan bisa melahirkan degradasi
akidah dan ibadah dan menganggap seolah-olah komputer dan internet telah dianggap
Tuhannya. Sebab definisi Tuhan menurut buku Introduction to Philosophy adalah sesuatu
yang digandrungi oleh kita dan kita didominasi olehnya, itulah Tuhan. Menurut Jalaluddin
Rahkmat, di era modern, televisi dan alat-alat teknologi akan dijadikan agama baru.
Dapat dikatakan, kompleksitas teknologi modern telah melampaui batas dimensi
indrawi manusia dalam mencerna. Kondisi ini membentuk sikap (meminjam istilah Amir)
taken for granted dalam masyarakat kontemporer terhadap teknologi, yaitu suatu sikap yang
menerima teknologi dengan mata tertutup. Sikap ini secara perlahan menggali jurang dalam
yang menjebloskan manusia kedalam bencana kemanusiaan. Hal ini pula yang menyebabkan
hilangnya rasa kemanusiaan di antara kita karena aspek nilai, etika dan moral telah banyak
ditinggalkan oleh masyarakat.
Menurut Amir tidak perlu menjadi paranoid dan bersikap antiteknologi karena
manusia tidak akan pernah lepas dari teknologi, yang dibutuhkan adalah suatu tingkat
pemahaman teknologi yang lebih mendalam. Rosalind Williams mengatakan bahwa
determinisme teknologi memungkinkan motivasi politis, ekonomi, dan ideologis para pemilik
modal masuk ke dalam sistem teknologi dan mengurangi otoritas masyarakat dalam memilih
arah teknologi. Namun bagi David Noble, determinisme teknologi tidak hanya memberi
penjelasan yang tidak akurat tentang relasi antara manusia dan teknologi, tetapi juga terlalu
menyederhanakan dan bahkan mematikan makna dalam kehidupan manusia. Menurut Noble,
pada satu sisi determinisme teknologi menawarkan janji-janji modernitas, namun pada sisi
lain memaksakan suatu bentuk fatalisme.
2.2.

Perkembangan Teknologi Komunikasi

Everrt M. Rogers menuliskan bahwa terdapat empat era komunikasi yang terjadi
dimuka bumi ini. Kronologis perkembangan komunikasi antarmanusia sebagaimana
diungkapkan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Periode I : Periode Tulisan, 4000 SM hingga sekarang
Orang Sumeria mulai menulis di tanah liat. Tahun 1041, Pi Sheng ( Cina ) menemukan alat
cetak buku sederhana. Namun, pada tahun 1241 di Korea masih menggunakan tanah liat
sebagai alat tulis.

Periode II : Periode Cetakan, 1456 sekarang


Kitab suci Gutenberg dicetak dengan cetakan besi yang dilakukan dengan mesin hand press.
Tahun 1833, sirkulasi media massa diawali dengan surat kabar Penny Press The New York
Sun. tahun 1839, Daguerre mengembangkan cara praktis fotografi untuk surat kabar.
Periode III : Periode Telekomunikasi,1844 sekarang
Tahun 1880 Heinrich Hertz menemukan elektromagnetik. Tahun 1844, Sammuel Morse
pertama kali mengirim pesan melalui telegraf. Tahun 1876, Alexander Graham Bell pertama
kali mengirim pesan melalui telepon. Tahun 1894, bioskop untuk pertama kali diperkenalkan
kepada public. Tahun 1895, Guigliemo Marconi mengirim pesan melalui radio komunikasi.
Tahun 1912, Lee Forest menemukan vacuum tube (triode). Tahun 1920, siaran radio secara
periodic diadakan oleh KDKA di Pittsburch. Tahun 1933,demonstrasi televisi oleh RCA.
Tahun 1941, siaran televisi koomersial pertama.
Periode IV : Periode komunikasi interaktif atau dua arah, 1946 sekarang.
Tahun 1946, kerangka dasar computer (ENIAC) dengan 18 ribu vacuum tube pertama kali
dibuat oleh University of Pennsylvenia. Tahun 1947, William Shockley, John Bardeen dan
Walter Brattain menemukan transitor. Tahun 1965, video tape diciptakan oleh Ampex
Company di Redwood City California, Amerika Serikat. Tahun 1957, Rusia meluncurukan
satelit Sputnik. Tahun 1969, NASA meluncurkan misi APOLLO XI yang mendaratkan
manusia pertama di bulan, Neil Amstrong, 20 Juli 1969. Apollo XI dikendalikan oleh
minicomputer yang berukuran hanya 2 1/2 feet dan hanya 1/3 ribu dari ENIAC.
Beberapa informasi yang cukup penting diketahui, yaitu : Tahun 1712, Joseph
Newcombs menemukan prinsip dasar mesin uap. Tahun 1769, James Watt membuat mesin
uap dan karena penemuan ini terjadilah revolusi industry di Inggris. Tahun 1983, J. George
Bernodz dan Alex Muller menemukan bahan pembuat integrated circuit atau IC atau chips
dari bahan keramik yang dapat berfungsi pada 30 derajat Kelvin (-243 derajat Celcius), yaitu
dengan membenamkan bahan itu pada nitrogen cair. Oktober 1987, J. George Bernodz dan
Alex Muller memenangkan hadiah Nobel untuk cabang Fisika Murni. Banyak keuntungan
yang akan diperoleh oleh manusia dari bahan baru dari keramik ini karena apabila bahan ini
dipergunakan, energi yang hilang/terbuang relative o (Abrar, 1993 : 3-4).
Media interaktif adalah media yang dipakai untuk saling menukar informasi, baik
untuk keperluan hiburan, pendidikan, bisnis maupun lain-lain dengan menggunakan
computer, terminal video text, telepon atau layar televisi. Ciri utama media interaktif adalah
memberi peluang untuk saling saling tukar informasi. Ciri ini menjadikan media interaktif
berbeda dengan media massa. Sebab media massa adalah saluran komunikasi melalui surat
kabar, majalah, radio, televisi dan film yang bisa menjangkau khalayak luas dengan informasi
yang berasal dari institusi. Maka itu, keliru pendapat yang mengatakan bahwa internet, yang
notabene media interaktif, sebagai media massa (Abrar, 1993 : 18-19).

Teknologi membentuk cara berpikir, berperilaku, dan bergerak dari satu abad
teknologi ke abad teknologi selanjutnya di dalam kehidupan manusia. Contohnya dari
masyarakat yang belum mengenal huruf menjadi masyarakat yang canggih dengan perlatan
cetak maupun electronik. Inti determinisme teori yaitu penemuan atau perkembangan
teknologi komunikasi merupakan faktor yang mengubah kebudayaan manusia. Di mana
menurut McLuhan, budaya kita dibentuk dari bagaimana cara kita berkomunikasi.
Perubahan pada mode komunikasi membentuk suatu budaya dengan melalui beberapa
tahapan, yaitu :
1. Penemuan dalam teknologi komunikasi menyebabkan perubahan budaya
2. Perubahan didalam jenis-jenis komunikasi membentuk kehidupan manusia
3. Peralatan untuk berkomunikasi mempengaruhi kehidupan kita sendiri
Dengan dilaluinya ketiga tahapan di atas, maka akhirnya peralatan tersebut
membentuk atau mempengaruhi kehidupan manusia. Selanjutnya akan terjadi beberapa
perubahan besar yang terbagi dalam empat periode/era, yaitu dapat dijelaskan dalam bagan di
bawah ini :
Pertama, era kesukuan atau the tribal age. Pada periode ini, manusia hanya
mengandalkan indera pendengaran dalam berkomunikasi. Mengucapkan secara lisan berupa
dongeng, cerita, dan sejenisnya. Kedua, era tulisan atau the age of literacy. Manusia telah
menemukan alfabet atau huruf sehingga tidak lagi mengandalkan lisan, melainkan
mengandalkan pada tulisan. Ketiga, era cetak atau the print age. Masih ada kesinambungan
dengan alfabet, namun lebih meluas manfaatnya karena telah ditemukan mesin cetak.
Keempat, era elektronik atau the electronic age. Contoh dari teknologi komunikasi yaitu
telephon, radio, telegram, film, televisi, komputer, dan internet sehingga manusia seperti
hidup dalam global village.
Teknologi komunikasi yang digunakan dalam media massa tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia atau menurut Em Griffin (2003 : 344) disebut nothing remains
untouched by communication technology. Dan dalam perspektif McLuhan, bukan isi yang
penting dari suatu media, melainkan media itu sendiri yang lebih penting atau medium is the
message.
Determinisme teknologi media massa memunculkan dampak. Media massa mampu
membentuk seperti apa manusia. Manusia mau diarahkan pada kehidupan yang lebih baik
media massa punya peran. Namun demikian, media massa juga punya andil dalam
memperburuk keberadaan manusia itu sendiri.
2.3 DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Dewasa ini begitu pesat perkembangan teknologi informasi di Indonesia. Dengan
berkembangnya teknologi informasi yang pesat ini, peran serta dari masyarakat sangat besar
dalam perkembangannya. Teknologi informasi juga membantu hubungan antar masyarakat
menjadi lebih mudah dan efisien. Menurut Agustina (2010) dalam kehidupan sosial
bermasyarakat peran teknologi informasi memberikan memberikan manfaat yang besar bagi

kehidupan manusia. Teknologi informasi mempunyai dampak positif dan negatif bagi
kehidupan sosial di Indonesia.
Dampak positif teknologi informasi tentu yang diharapkan dalam kehidupan sosial,
seperti masyarakat yang mulai mendapatkan informasi mengenai berita apapun dengan
memanfaatkan media online. Majalah ataupun koran sudah mulai ditinggalkan. Selain itu
dampak teknologi informasi juga mempengaruhi dari berbagai bidang, seperti bidang
transportasi dapat diimplementasikan pembuatan E-Toll card (kemudahan pembayaran tol)
yang sekarang juga sudah mulai diterapkan di Jakarta. Dalam bidang bisnis, pemanfaatan
teknologi E-commerce sangat membantu para pengusaha dalam menjalankan usahanya.
Dengan teknologi ini tidak perlu lagi proses jual beli secara face to face, namun cukup
dengan bantuan jaringan internet semua proses bisa dilakukan dengan efisien. Kemudian dari
bidang pendidikan dengan adanya E-learning memungkinkan proses belajar mengajar dari
jarak jauh sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Masih banyak lagi dampak positif dari
berkembangnya teknologi informasi di masa datang. Orang yang dulunya tidak tahu tentang
sesuatu, sekarang menjadi tau; orang yang dulunya bodoh, sekarang menjadi pintar; orang
yang dulunya sangat kolot, sekarang menjadi gaul; dan orang yang dulunya fanatisme buta,
sekarang menjadi lebih toleran.
Namun kemajuan teknologi juga mempunyai dampak negatif pada aspek sosial
budaya seperti kenakalan dan tindak penyimpangan dikalangan remaja dengan mengakses
situs porno, dan oknum-oknum yang menggunakan media facebook sebagai media porstitusi
yang jelas dapat merusak moral para generasi muda. Dampak negatif lain dari teknologi di
masa depan juga melemahkan rasa gotong royong dan tolong menolong sebagaimana ini
menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. orang yang dulu sangat agamis, sekarang lebih
sekuler; orang yang dulu berjiwa gotong royong, sekarang menjadi sangat individualistis;
orang yang dulu sangat familier, sekarang menjadi kurang bersahabat; orang yang dulu sangat
sopan, ramah dan tawaduk sekarang sangat arogan; orang yang dulu sangat produktif,
sekarang menajadi lebih konsumtif; dan seterusnya.
Menurut saya, dampak kehidupan sosial di masa depan jika kita terbawa dampak
negatif mungkin akan melemahnya rasa gotong royong, komunikasi menjadi lebih mudah
sehingga tidak perlu tatap muka, dan dengan kemudahan yang diberikan oleh teknologi
tersebut yang apaun pekerjaan bisa dikerjakan dengan komputer sehingga manusia akan
menjadi malas. Sedangkan dari dampak positifnya yaitu kefektifan dari segi biaya dan waktu,
misal kemajuan teknologi dibidang pendidikan dimana bisa mengajar dari jarak jauh
sehingga meminimalkan biaya dan waktu.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Determinisme teknologi, artinya teknologi menjadi penentu dalam perubahan sosial
masyarakat. Determinisme teknologi dapat diartikan bahwa setiap kejadian atau tindakan
yang dilakukan manusia itu akibat pengaruh dari perkembangan teknologi. Perkembangan
teknologi tersebut tidak jarang membuat manusia bertindak di luar kemauan sendiri. Pada
awalnya, manusialah yang membuat teknologi, tetapi lambat laun teknologilah yang justru
memengaruhi setiap apa yang dilakukan manusia.
Berdasarkan fenomena yang terjadi, disadari atau tidak, telah terjadi perubahan
budaya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Teknologi telah mengubah hidup manusia.
Perubahan itu bisa positif maupun negatif. Dampak positifnya yaitu kefektifan dari segi biaya
dan waktu, misal kemajuan teknologi dibidang pendidikan dimana bisa mengajar dari jarak
jauh sehingga meminimalkan biaya dan waktu. Sedangkan dampak negatif mungkin akan
melemahnya rasa gotong royong, komunikasi menjadi lebih mudah sehingga tidak perlu tatap
muka, dan dengan kemudahan yang diberikan oleh teknologi tersebut yang apaun pekerjaan
bisa dikerjakan dengan komputer sehingga manusia akan menjadi malas.

Daftar Pustaka
Saefullah, Ujang. 2007. Kapita Selekta Komunikasi Pendekatan Budaya dan Agama.
Bandung : Simbiosa Rekatama Media
http://nurmasetiana.blogspot.com/2011/11/teori-determinisme-teknologi.html diakses pada 10
Maret 2013 11.35
http://ronaldylesmana.blogspot.com/2012/11/makalah-perkembangan-teknologi.html diakses
pada
10
Maret
2013

11.35
See
more
at:
http://nurazizahzakiyah.blogspot.co.id/2013/03/determinisme-teknologi-komunikasidan.html#sthash.LqVIpIoC.dpuf

MAKALAH
DETERMINASI TEKNOLOGI
Internet dan Revolusi Teknologi

Oleh:
Wisnu Bangun Saputra
Ahmad Faisol
Muammar Arifin
Klaudia Murdaniati
Dina Loranza

Anda mungkin juga menyukai