Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

NAMA : MARIA NOVIANA NONO

NIM : 43117101

JURUSAN : ILMU KOMUNIKASI


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori Determinisme dan Utopia perlu dipelajari untuk mengetahui bahwa perubahan yang
terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu
sendiri. Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat
dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi
ke abad teknologi yang lain. Misalnya dari masyarakat suku yang belum mengenal huruf menuju
masyarakat yang memakai peralatan komunikasi cetak, ke masyarakat yang memakai peralatan
komunikasi elektronik. Kita belajar, merasa dan berpikir terhadap apa yang akan kita lakukan
karena pesan yang diterima teknologi komunikasi menyediakan untuk itu. Artinya, teknologi
komunikasi menyediakan pesan dan membentuk perilaku kita sendiri. Radio menyediakan
kepada manusia lewat indera pendengaran (audio), sementara televisi menyediakan tidak hanya
pendengaran tetapi juga penglihatan (audio visual). Apa yang diterpa dari dua media itu masuk
ke dalam perasaan manusia dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita. Selanjutnya, kita
ingin menggunakannya lagi dan terus menerus.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam latar belakang diatas dapat diambil permasalahan yaitu mengapa kita tidak
menyadari bagaimana komunikasi membentuk keberadaan manusia?

1.3 Tujuan

Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para
mahasiswa, mengacu pada setiap ideologi didasarkan pada keyakinan bahwa kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Atau setidaknya membantu untuk memenuhi satu atau lain yang
ideal utopis dan teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam
masyarakat dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu
abad teknologi ke abad teknologi yang lain. Misal mengetahui dari yang sebelum mengenal
huruf menujunmasyarakat yang memakai peralatan komunikasi cetak, ke masyarakat yang
memakai peralatan komunikasi elektronik.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Determinisme

Teori ini dikemukakan oleh Marshall McLuhan pertama kali pada tahun 1962 dalam
tulisannya The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man. Ide dasar teori ini adalah
bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula
keberadaan manusia itu sendiri. McLuhan berpikir bahwa budaya kita dibentuk oleh bagaimana
cara kita berkomunikasi. Paling tidak, ada beberapa tahapan yang layak disimak. Pertama,
penemuan dalam teknologi komunikasi menyebabkan perubahan budaya. Kedua, perubahan di
dalam jenis-jenis komunikasi akhirnya membentuk kehidupan manusia. Ketiga, sebagaimana
yang dikatakan McLuhan bahwa kita membentuk peralatan untuk berkomunikasi, dan akhirnya
peralatan untuk berkomunikasi yang kita gunakan itu akhirnya membentuk atau
mempengaruhikehidupan kita.

Perubahan pada mode komunikasi membentuk suatu budaya dengan melalui beberapa tahapan,
yaitu :

 penemuan dalam teknologi komunikasi menyebabkan perubahan budaya

 perubahan didalam jenis-jenis komunikasi membentuk kehidupan manusia

 peralatan untuk berkomunikasi mempengaruhi kehidupan kita sendiri

Mengikuti teori ini ada beberapa perubahan besar yang mengikuti perkembangan teknologi
dalam berkomunikasi. Masing-masing periode sama-sama memperluas perasaan, dan pikiran
manusia. Di dalam masing-masing kasus yang menyertai perubahan itu atau pergerakan dari era
satu ke era yang lain membawa bentuk baru komunikasi yang menyebabkan beberapa macam
perubahan dalam masyarakat. Mcluhan membaginya ke dalam empat periode yang pertama
adalah era kesukuan, era ini kemudian diikuti oleh era tulisan kemudian era mesin cetak dan
terakhir adalah era media elektronik dimana kita berada sekarang. Bagi masyarakat primitif di
era kesukuan, pendengaran adalah hal yang paling penting.

Peran otak menjadi sangat penting sebagai wilayah yang mengontrol pendengaran, dengan
pengenalan huruf lambat laun masyarakat berubah ke era tulisan. Era ini mendudukkan kekuatan
penglihatan sepenting pendengaran dengan memasuki era tulisan terjadi perubahan yang penting
dan perasaan serta pikiran manusia semakin diperluas. McLuhan menyebutkan bahwa perubahan
dengan penggunaan tulisan sebagai alat berkomunikasi menjadi pendorong munculnya ilmu
matematika, filsafat dan ilmu pengetahuan yang lain. Inti dari teori McLuhan adalah
determinisme teklologi, maksudnya adalah penemuan atau perkembangan teknologi komunikasi
itulah yang sebenarnya yang mengubah kebudayaan manusia. Jika Karl Marx berasumsi bahwa
sejarah ditentukan oleh kekuatan produksi, maka menurut McLuhan eksistensi manusia
ditentukan oleh perubahan mode komunikasi.

Dilema yang muncul seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi
adalah bahwa manusia semakin didominasi oleh teknologi komunikasi yang diciptakannya
sendiri, teknologi komunikasi bukannya dikontrol oleh manusia namun justru kebalikannya kita
yang dikontrol oleh mereka. Kehadiran media massa dan segala kemajuan teknologi komunikasi
yang lainnya, seharusnya menjadikan kehidupan manusia lebih baik. Namun ketika yang terjadi
justru sebaliknya, kita menjadi didominasi oleh media massa dan teknologi komunikasi yang
semakin pesat tersebut, maka ini menjadi sebuah ironi.

2.2 Teori Utopia

Pada abad ke-21 akhir 20 dan awal, ideologi dan gerakan beberapa seperti cyberdelic tandingan
yang Ideologi California, transhumanism, Singularitarianism, telah muncul mempromosikan
bentuk techno-utopia sebagai tujuan terjangkau. Budaya kritikus Imre Szeman berpendapat
utopianisme teknologi adalah rasional narasi sosial karena tidak ada bukti yang mendukungnya.
Dia menyimpulkan bahwa apa yang menunjukkan adalah sejauh mana yang modern masyarakat
menempatkan banyak iman dalam narasi kemajuan dan teknologi mengatasi hal, meskipun
semua bukti yang sebaliknya.
Techno-utopianisme, ateisme , dan rasionalisme telah dikaitkan dengan
demokrasi revolusioner dan utopiskiri untuk sebagian besar dua ratus tahun
terakhir. Radikal seperti Joseph Priestley mengejar penyelidikan ilmiah sementara advokasi
demokrasi dan kebebasan dari tirani agama . Robert OwenCharles Fourier dan Henri de Saint-
Simon pada awal abad ke-19 terinspirasi komunalis dengan visi mereka ilmiah dan masa
depan evolusi teknologi manusia menggunakan akal sebagai yang sekuler agama. Radikal
menangkap evolusi Darwin untuk memvalidasi ide kemajuan sosial . Edward Bellamy's utopia
sosialis di mundur melihat, yang terinspirasi ratusan klub sosialis di abad ke-19 akhir Amerika
Serikat dan partai politik nasional, adalah sebagai teknologi tinggi sebagai imajinasi Bellamy.
Untuk Bellamy dan Sosialis Fabian, sosialisme itu harus dibawa sebagai konsekuensi
menyakitkan dari pembangunan industri.

Marxis berpendapat bahwa kemajuan teknologi meletakkan dasar tidak hanya untuk menciptakan
sebuah masyarakat baru, dengan hubungan properti yang berbeda, tetapi juga untuk munculnya
manusia baru yang menghubungkan kembali ke alam dan diri mereka sendiri. Di bagian atas
agenda untuk diberdayakanproletar adalah untuk meningkatkan jumlah tenaga produktif secepat
mungkin. Bentuk techno-utopianisme mencerminkan keyakinan bahwa perubahan teknologi
merevolusi urusan manusia, dan bahwa teknologi digital khususnya di mana internet hanyalah
pertanda sederhana akan meningkatkan kebebasan pribadi dengan membebaskan individu dari
pelukan kaku birokrasi pemerintah besar.

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Saat ini kita hidup di era yang unik dalam sejarah peradaban manusia yaitu era media massa.
Terutama pada era media elektronik seperti sekarang ini, media pada hakikatnya telah benar-
benar mempengaruhi cara berpikir, merasakan, dan bertingkah laku manusia itu sendiri. Kita saat
ini berada pada era revolusi yaitu revolusi masyarakat menjadi massa, oleh karena kehadiran
media massa. The Electronic Age, era ini juga menandai ditemukannya berbagai macam alat atau
teknologi komunikasi. Telegram, telpon, radio, film, televisi, VCR, fax, komputer, dan internet.
Manusia kemudian menjadi hidup di dalam apa yang disebut sebagai global village. Media
massa pada era ini mampu membawa manusia mampu untuk bersentuhan dengan manusia yang
lainnya, kapan saja, di mana saja, seketika itu juga.

Anda mungkin juga menyukai