Media grafis adalah media yang berfungsi sebagai alat penyimpan dan penyalur
pesan yang dituangkan dalam bentuk lambang atau simbol komunikasi visual.
Sebagai media visual, media grafis dapat memperlancar pemahaman dan
memperkuat ingatan. Selain itu, media grafis ini juga bermanfaat dalam
menumbuhkan minat , dan dapat memberikan hubungan antara isi dengan dunia
nyata.
Media gambar baik berupa foto, gambar, lukisan, dan lain-lain merupakan salah satu
bahasa yang umum dan dapat dengan mudah dinikmati. Media gambar atau foto
dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, dan relatif murah karena tidak
memerlukan alat proyeksi untuk menampilkannya.Media gambar dapat dihasilkan
dengan cara manual dan dengan bantuan mesin. Mesin tersebut lazim disebut
kamera. Ada dua jenis kamera, yaitu kamera analog dan kamera digital.
Peta merupakan salah satu bahan pustaka yang penting bagi perpustakaan. Secara
singkat, peta merupakan gambaran kenampakan muka bumi pada bidang datar
dengan menggunakan skala. Dalam pengertian lainnya disebutkan bahwa peta
adalah suatu gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan
berbagai fenomena kenampakannya pada suatu
Menurut International Cartographic Association, peta adalah gambaran unsur-unsur
permukaan bumi atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi maupun benda-
benda angkasa. Ilmu yang mempelajari peta adalah kartografi, yaitu ilmu dan teknik
pembuatan peta.
Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan
titik-titik, garis atau gambar. Untuk melengkapi grafik ini seringkali digunakan simbol-
simbol verbal. Media Grafik ini berfungsi untuk menggambarkan data kuantitatif
secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu objek atau
peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas, dan menggambarkan
ide atau konsep yang sulit bila hanya disajikan melalui uraian kata tertulis atau
secara verbal. Media grafik dapat berupa tabel, diagram , bagan, grafik dan lain-lain.
Bagan atau chart merupakan bentuk media grafis yang penyajiannya secara
diagramatik dengan menggunakan simbol-simbol atau lambing-lambang visual.
Fungsi media bagan adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep secara lebih
jelas. Informasi suatu bagan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses,
perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Dengan demikian, media bagan
ini mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi atau teks
tertulis.
Grafik merupakan bagian dari bagan. Grafik menyajikan informasi dengan titik-titik,
garis, atau gambar. Berbeda dengan bagan, suatu grafik disusun berdasarkan
prinsip-prinsip matematika dan menggunakan data perbandingan atau komparatif.
Grafik sangat membantu dalam memberikan penjelasan yang telah diuraikan secara
verbal.
Media grafis/ bahan grafika termasuk media visual. Media grafis adalah menyajikan
idea tau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna oleh sivitas akademika.
Bahan visual yang tidak diproyeksikan dapat dimanfaatkan sebagai medium untuk
mengkomunikasikan informasi. Medium ini merupakan medium yang relatif murah
jika dibandingkan dengan bahan visual yang diproyeksikan seperti transparansi,
slide, dan film. Tujuannya untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi,
medium ini mudah diperoleh.
Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung
(misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebagainya) dan yang harus
dilihat dengan bantuan alat (misalnya slide, transparansi, dan filmstrip).
Bahan Kartografi Yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta, atlas, bola dunia, foto udara,
dan sebagainya.
Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka
yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus
memakai alat yang dinamakan microreader. Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak
dimasukkan bahan noncetak.
Bahan-bahan visual ini merupakan media dua dimensi yang memerlukan proses
pembesaran untuk digunakan terhadap sekelompok pemirsa. Banyak cara dan
teknik yang dapat dipergunakan untuk membesarkan bahan-bahan visual, misalnya
dengan menggunakan mesin foto copy dan reproduksi. Media grafis penting di
perpustakaan karena untuk memperjelas aktifitas kegiatan dalam perpustakaan
seperti statistic pengunjung, statistik peminjaman, hiasan gambar untuk
memperindah ruangan. Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis
termasuk media relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Fungsinya adalah
Menggambarkan data kuantitatif secara teliti, membantu mengembangkan dan
meningkatkan penguasaan anak dalam pembelajaran,
1. Diagram
media diagram dalam proses pembelajaran akan sangat membantu bagi guru
maupun siswa dalam menyimak materi pelajaran, karena pada dasarnya diagram
merupakan ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang
akan diuraikan
2.Grafik
3. Poster
Media ini pada umumnya digunakan untuk mengenalkan suatu produk dari suatu
perusahaan atau digunakan sebagai sarana promosi.
4. Kartun
5. Foto/gambar
6. Komik
suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu berita
dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan di rancang untuk
memberikan hiburan pada pembaca.
7. Bagan
Bagan digunakan untuk memperagakan pokok-pokok isi bagan secara jelas dan
sederhana antara lain: perkembangan, perbandingan, struktur, organisasi
8. Papan flannel
9. Bulletin board
Kelemahan
1. Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih
kompleks.
2. Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
Kelebihan
1. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
2. Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3. Pembuatannya mudah dan harganya murah.
https://staff.unand.ac.id/resnia/2017/07/31/media-grafis-di-perpustakaan/
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi Informasi, sangat berpengaruh
terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut para
guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
Dengan menggunakan media komunikasi bukan saja dapat mempermudah dan mengefektifkan
proses pembelajaran, akan tetapi juga bisa membuat proses pembelajaran lebih menarik.
Menurut Sanjay proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses
komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru),
komponen penerima pesan (siswa), dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya berupa
materi pelajaran. Kadang-kadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi.
Artinya, materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru tidak dapat diterima oleh siswa
dengan optimal, artinya tidak seluruh materi pelajaran dapat dipahami dengan baik oleh siswa;
lebih parah lagi siswa sebagai penerima pesan salah menangkap isi pesan yang disampaikan.
Untuk menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran dengan
memanfaatkan berbagai media dan sumber pelajaran.[1][1]
1. Rumusan Masalah
2. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran audio visual?
3. Apa manfaat dari media audio visual ?
4. Apa saja kelebihan dan kelemahan media audio visual ?
5. Bagaimana proses perancangan pembuatan media audio visual ?
6. Bagaimana cara pembuatan media audio visual ?
7. Apa saja macam-macam media audio visual ?
8. Tujuan Penelitian
9. Untuk menjelaskan definisi media audio visual
10. Untuk mejelaskan manfaat dari media audio visual
11. Untuk menjelaskan kelebihan dan kelemahan media audio visual
12. Untuk menjelaskan proses perancangan pembuatan media audio visual
13. Untuk menjelaskan cara pembuatan media audio visual
14. Untuk menjelaskan macam-macam media audio visual
BAB II
PEMBAHASAN
1. PengertianAudio Visual
Sebelum beranjak ke pengertian media audio visual maka terlebih dahulu kita mengetahui arti
kata media itu sendiri. Apabila dilihat dari etimologi “kata media berasal dari bahasa latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar, maksudnya sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu” .
Jika dilihat dari perkembangan media pendidikan, pada mulanya media hanya sebagai alat
bantu guru. Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual misalnya gambar, model, objek dan
alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta mempertinggi
daya serap dan retensi belajar siswa. Namun, karena terlalu memusatkan perhatian pada alat
bantu visual yang dipakainya orang kurang memperhatikan aspek desain, pengembangan,
produksi dan evaluasinya. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar
pertengahan abad ke-20, alat visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan audio
sehingga kita kenal adanya audio-visual . Konsep pengajaran visual kemudian berkembang
menjadi audio-visual pada tahun 1940, istilah ini bermakna sejumlah peralatan yang dipakai oleh
para guru dalam menyampaikan konsep gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera
pandang dan pendengaran.
Sebagai media pembelajaran dalam pendidikan dan pengajaran, media audio- visual
mempunyai sifat sebagai berikut:
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media
ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif
(mendengar) dan visual (melihat).Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual
yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan
dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
Pengertian lain media audio-visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan
gambar bergerak dan bersuara. Paduan anatara gambar dan suara membentuk karakter sama
dengan obyek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio-visual adalah:
televise, video-VCD,sound dan film. [2][2]
1. Manfaat media pembelajaran Audio Visual
Manfaat Mengguanakan Media Berbasis Audio-Visual (Film atau Video). Beberapa manfaat
menggunakan media berbasis Audio visual (film atau video) yaitu
a) Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa
ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam
sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti
carakerja jantung ketika berdenyut;
1. b) Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat
1. c) Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap
dan segi-segi afektif lainnya.
2. d) Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang
secaralangsung;
f) Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil,
1) Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu keterampilan
tangan dan sebagainya.
4) Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni.
6) Kalau film dan video tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang
diperagakan.
1)Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu
film diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien.
2)Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.
3)Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan.
1. Kelebihan video
1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan lainnya.
2)Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapt memperoleh informasi dari
ahli-ahli/ spesialis.
3)Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga dalam waktu
mengajar guru dapat memusatkan perhatian dan penyajiannya.
5)Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan
didengar.
6)Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut, artinya kontrol
sepenuhnya ditangan guru.
7) Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya
b.Kekurangan video
2) Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian bentuk
umpan balik yang lain.
3)Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
1)Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
4)Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.
7)Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam intervice training.
1. Kekurangan-Kekurangan Televisi:
2) Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami
pesan-pesan nya sesuai dengan kemampuan individual siswa.
4) Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa
untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
5) Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa
bisa jadi bersifat pasif selama penayangan.
1) Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak;
2) Perhatian anak-anak dapat dipussatkan pada satu butir tertentu;
9) Relatif sederhana dan murah dibandingkan dengan media TV atau film;
1). Program film bingki yang terdiri dari gambar-gambar lepas mudah hilang atau tertukar apabila
penyimpanannya kurang baik;
3). Penggunaan program slide suara memerlukan ruangan yang gelap, apabila tidak gelap
makagambar yang diproyeksikan kurang jelas;
4). Dibangdingkan dengan gambar, foto, bagan atau papan flannel pembuatan film bingkai jauh
lebih mahal biayanya
1. Kelemahan yang pokok dibandingkan dengan film bingkai adalah bahwa film rangkai sulit
diedit atau direvisi karena sudah merupakan satu rangkaian, sukar dibuat sendiri secara lokal
dan memerlukan peralatan laboraturium yang dapat mengubah film bingkai ke film rangkai.[5]
[5]
2. Proses Perencanaan Pembuatan Media Pembelajaran Audio Visual
Dalam proses perencanaan pembuatan media audio visual ada beberapa langkah yang harus
dikerjakan , diantaranya :
Gaya gambar yang terdapat dalam media audio visual dapat berupa film bebas ataupun yang
sudah ditentukan, karena tidak ada patokan tertentu, tergantung kreatifitas
Gambar sketsa disini sebaiknya disesuaikan dengan materi yang akan di buat animasi ataupun
background yang digunakan. Dalam menggambar isi bisa langsung di program flash atau
dengan software lain seperti adobe photoshop, coreldraw, dan lainnya.
Pembuatan media audio visual TV/Video pembelajaran memerlukan beberapa tahapan kegiatan
antara lain:
Pada tahapan ini terdapat hal-hal yang diperlukan untuk sebuah proses pembuatan film pendek
antara lain:
1. a) Ide cerita
Ide cerita adalah gagasan utama yang nantinya akan dijadikan sebuah scenario. Sebelum
membuat cerita film, kita harus menentukan tujuan pembuatan film. Hanya sebagai hiburan,
mengangkat fenomena, pembelajaran/pendidikan, dokumenter, ataukah menyampaikan pesan
moral tertentu. Hal ini sangat perlu agar pembuatan film lebih terfokus, terarah dan sesuai. Jika
tujuan telah ditentukan maka semua detail cerita dan pembuatan film akan terlihat dan lebih
mudah. Jika perlu diadakan observasi dan pengumpulan data dan faktanya. Bisa dengan
membaca buku, artikel atau bertanya langsung kepada sumbernya. Ide film dapat diperoleh dari
berbagai macam sumber antara lain: Pengalaman pribadi penulis yang menghebohkan,
percakapan atau aktifitas sehari-hari yang menarik untuk difilmkan, cerita rakyat atau dongeng,
biografi seorang terkenal atau berjasa. Adaptasi dari cerita di komik, cerpen, atau novel, dari
kajian musik, dll.
1. b) Skenario
Adalah sebuah naskah yang nantinya akan di pentaskan ataupun di gambarkan pemain pada
sebuah pertunjukan. Ada dua tugas utama penulis skenario yaitu menentukan plot yang menarik
dan menciptakan karakter yang unik. Jika penulis naskah sulit mengarang suatu cerita, maka
dapat mengambil cerita dari cerpen, novel ataupun film yang sudah ada dengan diberi adaptasi
yang lain.
1. Film Bersuara
Film bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang digunakan untuk hiburan seperti film
komersial yang diputar di bioskop-bioskop. Akan tetapi, film bersuara yang dimaksud dalam
pembahasan ini ialah film sebagai alat pembelajaran. Film merupakan media yang amat besar
kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Film yang baik adalah film yang
dapat memenuhi kebutuhan siswa sehubungan dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik
mengemukakan prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : “ The right film in the right
place at the right time used in the right way” .
Secara singkat apa yang telah dilihat pada sebuah film, vidio, ataupun televisi hendaknya dapat
memberikan hasil yang nyata kepada siswa. Film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
b.Video
Video sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer
dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta maupun fiktif, bisa bersifat
informative, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh
video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media video
merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film yang banyak dikembangkan untuk
keperluan pembelajaran.
1. Televisi
Selain film dan video, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran
secara audio-visual dengan disertai unsur gerak. Televisi dalam pengertiannya berasal dari dua
kata, yaitu tele (bahasa Yunani), yang berarti jauh, dan visi (bahasa Latin), berarti penglihatan.
Television (bahasa Inggris) bermakna melihat jauh. Kata melihat jauh mengandung makna
bahwa gambar yang diproduksi pada satu tempat (stasiun televisi) yang dapat dilihat di tempat
lain melalui sebuah perangkat penerima yang disebut televisi minitor atau televisi set.
Televisi merupakan suatu perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar
hidup yang terdiri dari gambar dan suara. Dengan demikian peranan TV baik sebagai gambar
hidup atau radio yang dapat menampilkan gambar yang dapat dilihat dan menghasilkan suara
yang dapat didengar pada waktu yang sama.
Televisi sebagai lembaga penyiaran, telah banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan
dan pengajaran. Banyak siaran televisi yang khusus menginformasikan atau menyiarkan pesan-
pesan materi pendidikan dan pengajaran, yang disebut televisi pendidikan (educational
television).
Menurut Darwanto (via Sukiman, 2011: 195), acara siaran pendidikan yang disiarkan melalui
televisi, ada dua klasifikasi, yaitu:
1. Siaran pendidikan sekolah (school broadcasting)
Yang menjadi sasaran acara ini adalah para murid sekolah, dari tingkat taman kanak-kanak
sampai dengan para mahasiswa di perguruan tinggi. Siaran langsung dikirim ke sekolah-sekolah
yang bersangkutan. Dengan demikian, acara siaran pendidikan jenis ini erat sekali hubungannya
dengan kurikulum sekolah yang berlaku pada tahun ajaran itu. Ini berarti bahwa stasiun
penyiaran yang bersangkutan melakukan kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional.
Hal yang diharapkan dari siaran pendidikan untuk sekolah ini tentu saja disesuaikan dengan
landasan dan tujuan pendidikan dari negara yang bersangkutan. Karena acara siaran pendidikan
untuk sekolah mengacu kepada kurikulum, tentu akan memberikan pengaruh secara langsung
kepada anak-anak tentang:
Dengan adanya tujuan yang ingin dicapai seperti tersebut di atas, acara pendidikan untuk
sekolah merupakan inti dari siaran pendidikan pada umumnya. Karena itu, setiap usaha harus
diarahkan untuk mempersiapkan bahan-bahan pendidikan, agar acara itu dapat disajikan
dengan baik dan sejalan dengan landasan dan tujuan pendidikan nasional, dengan prioritas
utama menyajikan bahan-bahan yang mampu mendorong kegiatan belajar dengan baik.
Berbeda dengan siaran pendidikan yang berlandaskan kurikulum sekolah, acara pendidikan
yang termasuk dalam klasifikasi ini dilandasi oleh nilai-nilai pendidikan yang menjadi sasaran
khalayak umum. Hanya saja khalayak umum dibagi menurut tingkatan tertentu, misalnya: usia,
jenis kelamin, agama, pendidikan, dan sebagainya. Televisi sebagai media pendidikan dan
pengajaran tentu tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dan kekurangan
media televisi menurut Sanaky adalah sebagai berikut:
Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang
berbeda . Audio-visual tidak murni ini sering disebut juga dengan audio-visual diam plus suara
yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti:
Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk
berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau
mendorong lahirnya respon emosional. Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam
pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa
dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit. Dengan menggunakan slide
bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan
semakin banyak indera siswa yang terlibat ( visual dan audio). Dengan semakin banyaknya
indera yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep. Slide bersuara dapat
dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point,
camtasia, dan windows movie maker.[8][8]
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif
(mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu
audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk
membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
3. Proses Perencanaan Pembuatan Media Pembelajaran Audio Visual terdiri dari :
4. Menentukan gaya gambar
5. Membuat sketsa gambar
6. Mengimpor sketsa gambar
7. Cara membuat media Audio Visual terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
8. Tahap Pra Produksi
9. b. Tahap Produksi
10. c. Tahap Pasca Produksi
11. Macam-macam Media Audio Visual
a.Audio-Visual Murni
http://sharingmediapembelajaran.blogspot.com/2012/05/media-pembelajaran-berbasisaudio.html
http://faizal-ahsan.blogspot.com/2014/09/media-pembelajaran-pembuatan-audio.html
http://arsipmakalah.blogspot.com/2008/11/macam-macammedia- pembelajaran.html/
. Media Player
Media player merupakan sejenis perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah
informasi dalam bentuk audio atau video. Beberapa aplikasi media player biasanya
sudah dapat memutar informasi baik video maupun audio. Beberapa software media
player antara lain adalah:
Adobe Photoshop
Software ini merupakan pengolah gambar dan foto yang cukup populer saat ini. Adobe
photoshop dibekali dengan berbagai macam fitur yang lengkap sehingga membuatnya
sebagai salah satu software multimedia terbaik. Software ini dibekali dnegan basis
bitmap yang merupakan kumpulan titik titik dengan kerapatan tertentu yang dikenal
dengan nama pixel. Photoshop sering digunakan para fotografer dan beberapa
perusahaan untuk mengedit hasil gambar dan foto dengan berbagai macam tambahan
efek didalamnya. Saat ini ada beberapa versi photoshop yang beredar di kalangan
pengguna antara lain adalah
Selain ketiga software diatas juga terdapat beberapa software image editor
lainnyaseperti Microsoft paint, Paint shop pro, dan lain-lainnya.
3. Audio/Video Editor
Jenis perangkat lunak ini dapat digunakan untuk mengedit dan membuat media dalam
bentuk video dan audio. Prose pengeditan video dan audio biasanya berupa konversi
format, manipulasi kualitas,dan masih banyak lainnya. Berikut ini beberapa software
editing video dan audio saat ini