Anda di halaman 1dari 3

Pertama, Kecerdasan Yang Menurun dan Tidak Stabil.

Kecerdasan atau yang


lebih kita kenal dengan IQ merupakan penyebab dari berbagai factor yang terdiri
bawaan, lingkungan serta usia dari masing-masing individu.

Pertama, Kecerdasan Yang Menurun dan Tidak Stabil. Kecerdasan atau yang lebih
kita kenal dengan IQ merupakan penyebab dari berbagai factor yang terdiri
bawaan, lingkungan serta usia dari masing-masing individu.

Cara penanganan : dari sisi fisik berikan asupan makanan yang baik, seimbang dan
jangan sampai anak mengalami gagar otak dan sakit panas yang terlalu tinggi
atau yang disebut dengan step karena dapat mempengaruhi saraf pusat pada
anak. Dari sisi psikis, hindarkan anak dari problem atau masalah-masalah berat
seperti permasalahan keluarga (broken home) yang akan membuat anak
menjadi tertekan dan stress. Dari sisi lingkungan, siapkan anak pada lingkungan
yang mendukung, positif atau produktif.

Kedua, Kurang Imajinasi dan Tidak Terarah. Adapun cara penanganan : pada


masalah kedua ini adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk
berimajinasi secara bebas, arahkan imajinasi anak kepada dunia real yang akan
datang melalui contoh dan cerita, Hindari untuk mencela dan melecehkan
imajinasi anak, berikan pendidikan mental dan moral yang tinggi.

Ketiga, Kurang Kreatif dan Tidak Kreatif. Sebab anak kurang kreatif yakni, tidak
adanya kesempatan untuk berkembang, kurangnya motivasi sejak dini, sikap
social yang kurang mendukung terutama dari orang tua, anggota keluarga dan
teman, membatasi ruang gerak anak, orang tua yang terlalu otoriter kepada
anak, anak terlalu banyak melamun. Adapun cara penanganannya yaitu, bebaskan
anak dari tekanan, berikan dukungan penuh dari orang tua, keluarga dan teman,
orang tua jangan terlalu banyak mengatur dan melindungi.

Keempat, Tidak Bisa Melihat Bakatnya. Adapun penyebabnya ialah : keterbatasan


anak dalam memperoleh pengetahuan, dan pengalaman, kurangnya motivasi,
arahan, bimbingan dan kesempatan, sarana pada anak kurang memadai. Cara
penanganan : berikan motivasi, arahan serta bimbingan, memberikan hal-hal
yang positif untuk memberikan perhatian baik dengan cara pujian dan
sebagainya.
Kelima, Mudah Lupa Atau Daya Ingat Yang Lemah. Hal ini terjadi pada anak yang
kurang serius dan kurang perhatian dalam berbagai tugas dan bisa jadi ia tidak
menyukai tugas. Penanganan : berikan teks bacaan yang dimulai dari
kesukaannya, pelatihan diberikan secara perlahan dan konsisten, berikan
semangat serta pujian yang membangun.

Keenam, Kurang Mampu Membagi Waktu Serta Membedakan Waktu. Penanganan :


penjelasan dan motivasi yang konsisten namun tidak membuat anak jenuh,
berikan contoh secara langsung dalam memanfaatkan waktu, berilah pelatihan
rasa tanggung jawab dalam penggunaan waktu dengan sangsi-sangsi ganjaran
yang sesuai dengan kondisi anak.

Ketujuh, Kurang Bernalar. Kurang bernalar atau tidak mampu berpikiran secara
logis tergolong kedalam permasalahan yang serius. Anak yang memiliki
permasalahan tersebut, cenderung melakukan tindakan yang spontan tanpa
berpikir panjang dari dampak yang telah ia lakukan. Penanganan : tugas-tugas
yang diberikan kepada anak sejatinya dimulai dari hal yang paling mudah,
sederhana dan praktis, berikan latihan secara kontinu, berikan keluwesan dalam
mengatasi masalahnya sendiri sebagai pembelajaran hidup untuknya.

Kedelapan, Kurang Serius. Masalah yang kedelapan ini memang banya kita temui
di kalangan siswa siswi dan bahkan pada anak kita sendiri. Masalah yang benar-
benar dihadapi pada permasalahan ini terutama pada kegiatan pembelajaran di
kelas. Banyak anak kita jumpai kurang serius dan terkesan tidak serius dalam
belajar. Penanganan : tugas-tugas yang akan diberikan kepada anak diharapkan
dapat menarik minatnya dan dapat disenanginya, tugas-tugas yang diberikan
disesuaikan dengan tingkat kemampuannya, berikan motivasi dan semangat.

Kesembilan, Kurang Konsentrasi. Penyebab anak kurang konsentrasi biasanya


dapat disebabkan dari bawaan, lingkungan belajarnya, banyak masalah, tugas-
tugas yang mendadak, serta keterbatasan kemampuan anak. Penanganan :
tugas-tugas yang akan diberikan supaya diberikan secara bertahap, lingkungan
yang tenang, damai, aman, berikan dorongan dan kepercayaan, berikan pula
penjelasan dan arahan yang tepat dan jelas.

Kesepuluh, Kurang Tekun. Pada permasalahan berikut terjadi pada anak yang
tidak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar, tidak serius, dan tidak
memiliki kesabaran yang tinggi dalam menghadapi kesulitan. Penanganan :
berilah anak motivasi dan semangat, tugas yang diberikan dimulai dari yang
termudah dan disenanginya, berikan penghargaan pada setiap usahanya,
damping anak dan control pada setiap tugas yang ia kerjakan dengan banyak
memberikan saran.

Kesebelas, Kurang Teliti. Permasalahan berikut terjadi pada anak yang selalu
tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaannya dan tidak memerhatikan petunjuk,
kerjanya asal-asalan yang kemudian diikuti dengan rasa cemas dan
takut. Penanganan : berikan penjelasan agar setiap pekerjaannya selalu berhati-
hati, tidak terburu-buru dan pelan-pelan, tugas yang diberikan sesuai dengan
tingkat kemampuan anak dengan taraf kesukarannya.

Kedua belas, Daya Persepsi Lemah. Hal ini disebabkan karena kemampuan daya
ingatnya kurang, daya tangkap yang lemah. Hal tersebut bisa diakibatkan dari
kondisi fisik anak yang sakit-sakitan. Penanganan : memberikan latihan secara
perlahan-lahan dan secara continue, berikan asupan gizi yang seimbang agar
anak senantiasa selalu sehat dan bugar.

Ketiga belas, Kurang Bisa Menganalisa. Penyebab permasalahan ini dikarenakan


kurang bisa mengurai suatu konsep, kurang bisa berpikir logis, kurang
memahami dan bernalar lemah. Penanganan : peran orang tua selalu memberikan
tugas secara realita, logis dan banyak berlatih dalam membahas permasalahan,
berikan penjelasan secara konkrit agar anak dapat memahaminya dengan baik.

Keempat belas, Minat Atau Hobby Yang Lemah. Dalam hal ini anak tidak
merespon, tidak menanggapi dan tidak melakukan tindakan. Penyebabnya bisa
karena tidak adanya dukungan dari keluarga, sarana kurang, kesempatan
kurang, banyak konflik. Penanganannya : timbulkan perasaan senang kepada anak
dalam setiap mengerjakan tugas atau soal, berilah dukungan dan dorongan,
berikanlah wawasan yang luas arahan dan bimbingan dalam setiap tugas-
tugasnya, janganlah menekan dan atau memaksa pada tugas yang tidak disukai
anak,

Demikian sahabat blogger dimana berada postingan saya kali ini dan tentu
mudah-mudahan dapat bermanfaat. Baca juga artikel-artikel yang lain di blog
kami.

Anda mungkin juga menyukai