SOSIAL”
RESUME
Diajukan untuk Tugas individu Pada Mata Kuliah Filsafat Ilmu dan Riset
Oleh:
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum modal sosial adalah merupakan hubungan-hubungan yang
tercipta dan norma-norma yang membentuk kualitas dan kuantitas hubungan sosial
dalam masyarakat dalam spektrum yang luas, yaitu sebagai perekat sosial (social
glue) yang menjaga kesatuan anggota masyarakat secara bersama-sama.
Modal sosial adalah sumber daya yang dapat dipandang sebagai investasi
untuk mendapatkan sumber daya baru. Seperti diketahui bahwa sesuatu yang disebut
sumber daya (resources) adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk dikonsumsi,
disimpan dan diinvestasikan. Sumberdaya yang digunakan untuk investasi disebut
sebagai modal.
Dalam pembahasan sebelumnya sudah dijelaskan mengenai pemikiran-
pemikran paara tokoh mengenai Modal Sosial. Oleh karena itu dalam pembahasan
kali ini akan disampaikan jenis-jenis modal sosial dan pengaruh-pengaruh modal
sosial..
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-Jenis Modal Sosial
Woolcock (2001) menyebutkan tiga tipe modal sosial. Begitu juga dengan
Abdullah (2013) menyatakan bahwa modal sosial memiliki tiga tipologi, sekaligus
merupakan wujud dari energi atau kekuatan yang dapat mengoptimalkan potensi modal
lainnya. Tipologi modal sosial tersebut meliputi modal sosial sebagai perekat/pengikat,
modal sosial sebagai penyampung/menjembatani dan modal sosial sebagai koneksi atau
akses. Berikut adalah uraiannya:
Di dalam bahasa lain bonding social capital ini dikenal pula sebagai ciri
sacred society. Menurut Putman dikutip Iqram (2012: 9), pada masyarakat
sacred society dogma tertentu mendominasi dan mempertahankan struktur
masyarakat yang totalitarian, hierarchical, dan tertutup. Di dalam pola interaksi
sosial sehari-hari selalu dituntun oleh nilai-nilai dan norma-norma yang
menguntungkan level hierarki tertentu dan feodal.
Menurut Woolcock dikutip Iqram (2012: 9), pada pola yang berbentuk
bonding atau exclusive pada umumnya nuansa hubungan yang terbentuk
mengarah ke pola inward looking. Sedangkan pada pola yang berbentuk
bridging atau inclusive lebih mengarah ke ke pola outward looking.
Tipologi mengenai modal sosial pada akhirnya banyak yang berbeda-beda antara
satu ahli ilmu sosial dengan ilmu lain. Namun kebanyakan membaginya menjadi dua
saja yaitu: modal sosial terikat dan modal sosial yang menjembatani.
Namun demikian ada juga beberapa ahli teori modal sosial yang membuat tipologi
yang berbeda dengan kebanyakan tipologi ini. Seperti apa yang ditipologikan Nan Lin
dikutip Field (2015: 107) di mana ia membedakan modal sosial ikatan kuat dengan
modal sosial ikatan lemah. Lin mendefinisikan ikatan kuat sebagai ikatan yang
mengikuti prinsip homofili, mengikat orang yang mirip dengan dirinya sendiri;
sementara ikatan yang lemah menyatukan orang-orang dari latar belakang sosial dan
budaya yang berbeda.
B. Pengaruh Modal Sosial
Modal sosial mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut:
1) Alat untuk menyelesaikan konflik yang ada di dalam masyarakat;
2) Memberikan kontribusi tersendiri bagi terjadinya integrasi sosial;
3) Membentuk solidaritas sosial masyarakat dengan pilar kesukarelaan;
4) membangun partisipasi masyarakat;
5) Sebagai pilar demokrasi; dan
6) Menjadi alat tawar menawar pemerintah
Disintegrasi sosial terjadi karena potensi konflik sosial yang tidak dikelola
secara efektif dan optimal, sehingga termanifest dengan kekerasan. Sebagai alat
untuk mengatasi konflik yang ada di dalam masyarakat dapat dilihat dari adanya
hubungan antara individu atau kelompok yang ada di dalam masyarakat yang bisa
menghasilkan trust, norma pertukaran serta civic engagement yang berfungsi sebagai
perekat sosial yang mampu mencegah adanya kekerasan. Namun demikian, perlu
dicatat bahwa dalam kehidupan yang positif diperlukan adanya perubahan di dalam
masyarakat. Dari modal sosial yang eksklusif dalam suatu kelompok menjadi modal
sosial yang inklusif yang merupakan esensi penting dalam sebuah masyarakat yang
demokratis.
Sementara itu terkait pengaruh modal sosial sebenarnya ada banyak pendapat
dari para tokoh yang membahas tentang modal sosial dan mengenai pandangan
tersebut bisa kita lihat di tabel berikut:
Penulis Tertambat Pada Kapital Sosial Variabel Dependen
(Independen)
Turner Hubungan sosial, pola Kekuatan Potensi perkembangan
organisasi yang ekonomi
diciptakan individu
Fukuyama Agama, Filsafat Kepercayaan, Kerjasama,
nilai keberhasilan ekonomi
Lawang Struktur sosial mikro, Kekuatan Efisiensi dan efektifitas
mezo, makro sosial dalam pengatasan
komunitas masalah
bersama
kapital-
kapital
lainnya
Tabel 2.B.1. Inti definisi modal sosial dari beberapa penulis (Lawang, 2015: 210)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Woolcock (2002) mencoba membedakan tiga macam tipe modal sosial
yaitu: ( 1) Modal Sosial: karakteristik karena adanya ikatan yang kuat (atau
"perekat sosial") seperti antara anggota atau antara anggota keluarga dari
kelompok etnis; (2) hubungan yang menjembatani; dan (3) hubungan sosial
yakni menghubungkan karakteristik sosial melalui hubungan antara orang
dengan tingkat kekuasaan yang berbeda atau seperti hubungan status sosial
antara elit politik dan masyarakat atau antara individu dari kelas sosial yang
berbeda. Ketiga pandangan tersebut sebenarnya merupakan prinsip yang
menjadi dasar pengelompokan modal sosial, seperti yang sudah dibahas
sebelumnya. Modal sosial yang mengikat (bounding social capital) merupakan
jenis modal sosial lebih banyak bekerja secara internal dan solidaritas yang
dibangun karenanya menimbulkan kohesi sosial yang lebih bersifat mikro dan
komunal karena itu hubungan yang terjalin di dalamnya lebih bersifat eksklusif.
Sedangkan modal sosial yang menjembatani) sebaliknya, ia lebih bersifat
inklusif dengan lebih banyak menjalin jaringan dengan potensi eksternal yang
melekat padanya. Modal sosial yang menghubungkan (social linking)
merupakan modal sosial yang bergerak pada tataran lebih luas, karena mereka
tidak membedakan kelas dan status sosialnya.
Sementara itu, terkait perbedaan para tokoh menjelaskan modal sosial atau
kapital sosial dikarenakan fokus analisis mereka berbeda, meskipun muaranya
sama yaitu peran hubungan sosial dalam mendorong dan membentuk tindakan-
tindakan produktif.
Penulis Tertambat Pada Kapital Sosial Variabel
(Independen) Dependen
Turner Hubungan sosial, pola Kekuatan Potensi
organisasi yang perkembangan
diciptakan individu ekonomi
Fukuyama Agama, Filsafat Kepercayaan, nilai Kerjasama,
keberhasilan
ekonomi
Lawang Struktur sosial mikro, Kekuatan sosial Efisiensi dan
mezo, makro komunitas efektifitas dalam
bersama kapital- pengatasan
kapital lainnya masalah
DAFTAR PUSTAKA