Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS TEORI-TEORI MASALAH SOSIAL NAMA:………………………

Teori Tentang Masalah Sosial


Masalah sosial sendiri dapat dilihat dari teori fungsionalis, teori konflik ,dan teori interaksi simbolis.
a. Teori Fungsionalisme
Menurut Emile Durkheim melihat masyarakat modern sebagai keseluruhan organisme yang memiliki seperangkat kebutuhan atau fungsi-fungsi
tertentu yang harus dipenuhi oleh bagian-bagian yang menjadi anggotanya agar dalam keadaan normal, tetap langgeng.
Menurut teori fungsionalisme, semua bagian masyarakat, seperti keluarga, ekonomi, dan sekolah , mem punayi fungsinya masing-masing dalam
masyarakat. Keluarga membesarkan anak, sekolah mengajarkan pengetahuan dan lembaga ekonomi

menyediakan pekerjaan. Semua bagian masyarakat ini saling bekerjasama untuk membangn tatanan sosial yang stabil. Jika salah satu bagian dari
masyarakat ini tidak menjalankan fungsinya dengan baik, terjadilah ketidakteraturan sosial dalam bentuk masalah sosial.
b. Teori Konflik
Perspektif teori konflik, ada dua pandangan tentang masalah sosial. Kedua pandangan tersebut adalah teori Marxis dan teori Non-Marxis. Teori
Marxis melihat konflik sosial terjadi karena ketidaksetaraan ekonomi sedangkan pandangan Non-Marxis menaruh perhatian pada konflik yang timbul
karena kelompok-kelompok mempunyai kepentingan dan nilai yang berbeda
Menurut teori konflik , masalah sosial timbul dari berbagai macam konflik sosial. Hal yang paling penting dan umum adalah konflik kelas, ras tau
konflik etnis, dan konflik gender. Setiap konflik muncul dari ketimpangan antara yang kuat dan lemah.
Konflik antarkelas sosial adalah konflik ynag umumnya terjadi karena perbedaan kepentingan antara kelas borjuis dan proletar. Konflik rasial atau
etnis dapat menjadi sumber masalah sosial. Konflik rasial biasanya muncul dalam bentuk prasangka dan diskriminasi yan dimiliki dan dipraktekkan
oleh kelompok dominan terhadap minoritas
Konflik gender juga bisa menjadi sumber masalah sosial. Konflik gender muncul dalam bentuk prasangka dan diskriminasi oleh laki-laki terhadap
perempuan. Ketidaksetaraan ini terjadi bersamaan dengan keyakinan bahwa wanita lebih rendah dibanding laki-laki.
c. Teori Interaksionisme Simbolik
Teori ini bersumber dari paradigma defenisi sosial. Buah pikiran yang cukup penting dalam pandangan ini adalah karya weber dalam analisisnya
tentang tindakan sosial. Weber tidak memisahkan dengan tegas antara struktur sosial dan pranata sosial. Keduanya membantu membentuk tindakan
manusia yang penuh arti atau penuh makna. Pokok persoalan dalam paradigma ini adalah tindakan sosial dalam hubungan sosial. Tindakan sosial dapat
berasal dari tindakan individu sepanjang tindakannya itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan bagi tindakan orang lain.
Berbeda dengan teori fungsionalisme dan teori konflik yang melihat masalah sosial sebagai produk masyarakat, teori interaksionisme simbolik
melihat masalah sosial sebagai interaksi simbolis antara individu yang tidak mempunyai masalah sosial dan individu yang mempunyai masalah sosial.
Umumnya, interaksi simbolik adalah interaksi antar seseorang dan orang lain yang diatur oleh makna yang menghubungkan tindakan dan reaksi mereka.
Interaksi akan menjadi menyenangkan jika dua pihak menafsirkan perilaku satu sama lain sebagai sesuatu yang ramah. Tapi interaksi menjadi tidak
menyenangkan jika kedua belah pihak panik karena perilaku masing-masing dianggap sebagai tidak bersahabat.
ANALISIS TEORI-TEORI MASALAH SOSIAL NAMA:………………………

NO TEORI PENJELASAN CONTOH

Teori Fungsionalisme

Teori Konflik

Teori Interaksionisme
Simbolik
ANALISIS TEORI-TEORI MASALAH SOSIAL NAMA:………………………

Anda mungkin juga menyukai