Anda di halaman 1dari 11

BAB 1 PENDAHULUAN 1.

Latar Belakang Dalam proses pendidikan, semua stakeholder yang terkait dengan proses tersebut mempunyai peran dan tanggungjawab sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Masing-masing peran tersebut harus berjalan secara sinergis saling melengkapi sehingga membentuk sustu sistem yang harmonis. Dari peran-peran yang ada, peran bimbingan dan konseling sangat diperlukan sehingga kegiatan belajar dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia memiliki pengertian yang khas. Dengan bimbingan dan konseling tersebut, siswa akan melakukan aktifitas belajar sesuai dengan apa yang telah ditentukan, atau telah diatur dalam suatu aturan (norma). Sebagaimana dikemukakan oleh Moeliono (1993: 208) bahwa disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma. Berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Mengingat pentingnya peran Bimbingan dan konseling untuk membentuk karakter generasi muda, maka pemerintah Indonesia menetapkan perundang-udangna pendidikan tentang layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Dalam cakupannya, layanan Bimbingan dan Konseling ini memiliki tiga wilayah penting dalam pendidikan formal dimana masing-masing wilayah memiliki peran serta tanggung jawabnya masing-masing dalam melaksanakan layanan BK untuk membentuk pribadi generasi muda yang baik.

2. Rumusan Masalah 2. 1 Bagaimana pengertian Layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah secara Umum?

2. 2Apa yang dimaksud Wilayah manejemen kepemimpinan? 2. 3Apa cakupan pelayanan untuk Wilayah manajemen kepemimpinan serta bagaimana perannya? 2. 4Apa yang dimasud dimaksud Wilayah pembelajaran yang mendidik? 2. 5Apa cakupan pelayanan untuk Wilayah pembelajaran yang mendidik serta bagaimana perannya? 2. 6Apa yang dimasud dimaksud Wilayah Bimbingan dan Konseling yang memandirikan? 2. 7Apa cakupan pelayanan untuk Wilayah Bimbingan dan Konseling yang memandirikan serta bagaimana perannya?

3. Tujuan 3.1 Untuk Mengetahui pengertian secara lugas tentang Layanan Bimbingan dan Konseling Di sekolah 3.2 Untuk pengertian dari Wilayah manajemen kepemimpinan 3.3 Untuk mengetahui peran wilayang manajemen kepemimpinan di sekola sebagai pengisi layanan BK 3.4 Untuk pengertian dari Wilayah pembelajaran yang mendidik 3.5 Untuk mengetahui peran Wilayah pembelajaran yang mendidik di sekola sebagai pengisi layanan BK 3.6 Untuk pengertian dari Wilayah Bimbingan dan Konseling yang memandirikan 3.7 Untuk mengetahui peran Wilayah Bimbingan dan Konseling yang memandirikan di sekola sebagai pengisi layanan BK

BAB 2 ISI 1. Pengertian dan Peran Bimbingan dan Konseling di sekolah

Dalam kelangsungan perkembangan dan pertumbuhan anak didik, berbagai pelayanan di selenggarakan. Masing-masing pelayanan itu memiliki peran yang sangat berguna dan bermanfaat untuk memperlancar dan memberikan efek positive dalam proses perkembangan anak didik, khususnya dalam bidang tertentu yang menjadi fokus pelayanan yang dimaksud. Sebagai contoh peran guru dalam pelayanan pendidikan adalah mengajar, mendidik dan membimbing para siswa untuk memperoleh ilmu yang bermanfat dan dapat menggapai cita-cita yang di inginkan.

Seperti halnya pada pelayanan bimbingan konseling, konselor dalam hal ini guru BK berperen dalam upaya pemberian bantuan terhadap siswa agar bisa berkembang secara mandiri dan dapat menyelesaikan permasalahanya yang sedang dihadapi. Dengan adanya pelayanan bimbingan konseling, siswa dapat memperoleh keuntungan. Kegunaan, manfaat , keuntungan, atau jasa yang diperoleh dari adanya suatu pelayanan merupakan hasil dari terlaksananya fungsi pelayanan tersebut. Dengan demikian peran bimbingan konseling dapat diketahuai dengan melihat fungsi fungsi pelayanan bimbingan konseling seperti yang ada di bawah ini:

1. 2. 3. 4.

Fungsi pemahaman Fungsi pencegahan fungsi pengentasan Fungsi pemeliharaan dan pengembangan.

Peran bimbingan konseling di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah. Bimbingan konseling yang sebenarnya paling memiliki peran dalam pemeliharaan pribadi siswa, ditempatkan dalam konteks tindakan-tindakan yang menyangkut disipliner siswa. Memanggil, memarahi, menghukum adalah proses yang dianggap menjadi lebel

bimbingan konseling di banyak sekolah. Dengan kata lain bimbingan konseling di posisikan sebagai musuh bagi siswa yang bermasalah.

Namun ketika merujik pada fungsi- fungsi yang ada dalam layanan bimbingan konseling, bahwasanya bimbingan konseling memiliki peran sebagai berikut:

Bimbingan koseling berperan dalam mendampingi siswa dalam beberapa hal, yaitu:

1. dalam perkembangan beljar di sekolah 2. mengenal didri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi mereka. 3. menentukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya serta menyusun rencana tujuan tujuan tersebut. 4. mengatasi masalah pribadi yang menggangu belajar di sekolah. Secara konseptual ada tiga wilyaha layanan yang secar terpisah sesuai dengan tujuan dan disiplin tugas pelaksanaannya dalam pelaksanaan pendidikan formal, yaitu 1. Wilayah pembelajaan Bidang Studi yang di tunjukan kepada penguasaan kompetensi oleh siswa, dilaksanakan oleh guru bidang studi/mata pelajaran 2. Wilayah manajemen supervisi atau kepemimpinan yang di tunjukan kepada terlaksananya kegiatan pendidikan secara profesional dan berkualitas , dilaksanakan oleh pimpinan sekolah, yairu kepala sekolah 3. Wilayah pembinaan dan pembimbingan siswa yang di tujukan oleh guru BK Selanjutnya dalam pelaksanaan pendidikan formal dengan tiga wilayah layanan tersebut terdapat wilayah tugas yang bersifat komplementer antara guru BK dan guru bidang studi yang memberi ruang gerak untuk bekerja sama anatar guru bidang studi dan guru BK dalam mengarahkan perkembangan setiap peserta didik kearah perkembangan optimum. Pemenuhan kemandirian standar Pemenuhan standar

peserta kompetensi Lulusan :

didik : perwujudan diri Penumbuhan karakter secara akademik, yang kuat serta

vokasional, sosial dan penguasaan hard skills

personal bimbingan

melalui dan soft skills, melalui Konseling pembelajaran mendidik yang

yang memandirikan

Perkembangan optimum peserta didik Wilayah layanan bimbingan Penghormatan Wilayah

kepada keunikan layanan dan pembelajaran

dan konseling komplementalitas yang yang memandirikan layanan mendidik

2.

Pengertian dan Peran Wilayah Manajemen Kepemimpinan dalam Layanan BK dalam jalur pendidikan Formal

Wilayah manajemen supervisi atau kepemimpinan adalah wilayah layanan yang di tunjukan kepada terlaksananya kegiatan pendidikan secara profesional dan berkualitas , yang dilaksanakan oleh pimpinan sekolah, yairu kepala sekolah Kepala sekolah selaku penanggung jawab seluruh penyelenggaraan pendidikan di sekolah memegang peranan strategis dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Secara garis besarnya, Prayitno (2004) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam bimbingan dan konseling, sebagai berikut :

Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis.

Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.

Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tidak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling.

Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Memfasilitasi guru pembimbing/konselor untuk dapat mengembangkan kemampuan profesionalnya, melalui berbagai kegiatan pengembangan profesi.

Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah Bidang BK.

Bertanggung jawab tentang kelancaran semua kegiatan dari semua program-program aktivitas di sekolah itu.

Berpartisipasi aktif untuk menentukan kegiatan-kegiatan manakah yang dapat dilaksanakan oleh pembimbing menurut urgensi dan prioritasnya. Fungsi Kepala Sekolah Dalam Bimbingan dan Konseling Kepala sekolah meupakan petugas utama dalam organisasi dan administrasi program

Bimbingan. Ia memegang peranan penting dan menentukan, baik sebagai pimpinan sekolah, maupun sebagai anggota Dewan Bimbingan. Dalam program Bimbingan Kepala Sekolah mempunyai dua fungsi utama: a. Fungsinya dalam organisasi bimbingan Ia harus mengatur program sekolahnya sedemikian rupa sehingga tersedia waktu untuk pelaksanaan berbagai kegiatan Bimbingan. Bagaimana kegiatan kegiatan Bimbingan itu dikorelasikan dengan pekerjaan kelas hendaknya didemonstrasikan kepada para guru pada kesempatan pertemuan pertemuan khusus dengan guru guru (program pendidikan in service). Guru khusus yang diserahi tugas khusus sebagai Penyuluh, dan merupakan juga anggota Dewan Bimbingan lainnya, hendaknya diberi waktu khusus untuk melaksanakan berbagai kegiatan penyuluhan. b. Fungsinya dalam administrasi bimbingan Kepala Sekolah harus mempersiapkan fasilitas fasilitas dan perlengkapan yang diperlukan, seperti mempersiapkan formulir formulir catatan komulatif atau daftar pribadi, menyediakan ruang khusus serta perlengkapannya bagi Penyuluhan dan mengadakan bahan bahan lainnya yang diperlukan. 3. Pengertian dan Peran Wilayah pembelajaran yang mendidik dalam Layanan BK dalam jalur pendidikan Formal

Pengertian Wilayah pembelajaran yang mendidik dalam Layanan BK dalam jalur pendidikan Formal adalah Wilayah pembelajaan Bidang Studi yang di tunjukan kepada penguasaan kompetensi oleh siswa yang dilaksanakan oleh guru bidang studi/mata pelajaran

Peran Guru Mata Pelajaran Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya. Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling, Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat. Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :

Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang

memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.

Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor

Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).

Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.

Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani

layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.

Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.

Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

Adapun Fungsi Guru Mata pelajaran dalam memberikan layanannya adalah : 1. Guru sebagai pendorong dan fasilitator dalam belajar Guru mendorong anak didik dalam proses belajarnya secara keseluruhan. Berhasil atau tidaknya suatu proses belajarnya secara keseluruhan akan sangat bergantung kepada guru sebagai pendorong. Seorang guru hendaknya mampu membantu anak didiknya dalam mengatasi kesulitan belajar. Guru juga harus terus menerus mengembangkan pengetahuannya sendiri sesuai dengan ilmu pengetahuan. 2. Guru sebagai pembimbing Dalam tugas pokoknya yaitu mendidik, hendaknya guru dapat membantu anak didiknya dapat mencapai, mengembangkan potensi potensinya dan mencapai kedewasaan secara menyeluruh sesuai dengan kodrat yang dimilikinya. Guru hendaknya memperhatikan aspek aspek pribadi setiap anak didiknya, antara lain : kematangan, kebutuhan kebutuhan, kecakapan kecakapan, keterampilannya dan sebagainya. Sebagai pembimbing guru merupakan tangan pertama dalam usaha membantu kesulitan kesulitan anak didik.

3.

Guru sebagai media antara sekolah dengan masyarakat Tugas ini cukup penting karena lancar tidaknya hubungan sekolah dan masyarakat sangat bergantung pada kemampuan guru. Disatu pihak guru memterjemahkan arti kejadian situasi yang bergejolak didalam masyarakat kepada anak didik, dipihak lain guru menyiapkan anak untuk dapat terjun dan menyesuaikan diri kepada masyarakat. 4. Pengertian dan Peran Wilayah Bimbingan dan Konseling yang memandirikan

dalam Layanan BK dalam jalur pendidikan Formal Pengertian Wilayah Wilayah Bimbingan dan Konseling yang memandirikan dalam Layanan BK dalam jalur pendidikan Formal adalah Layanan dan Bimbingan Konseling yang dilakukan oleh konselor atau guru BK itu sendiri.

Sesuai peran dan fungsinya, layanan bimbingan konseling di sekolah diberikan oleh guru Bimbingan Konseling, atau biasa disebut guru BK, sebagai layanan kepada peserta didik yang bertujuan mengarahkan anak didik agar mampu mengenali diri sendiri,

mengembangkan potensi dirinya, dan mengatasi permasalahan yang dihadapi sehingga mereka dapat mandiri dalam mengambil keputusan dan menjadi pibadi yang bertanggung jawab. Dengan demikian diharapkan guru BK berperan mendukung peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Kegiatan konselor dalam komponen responsive services, dilaksanakan terutama untuk memberikan layanan konsultasi kepada guru dan orang tua dalam mengatasi perilaku-perilaku mengganggu (disruptive) peserta didik. Fungsi bimbingan dan konseling lebih bersifat preventif dan developmental. Adapun Tugas guru bimbingan dan konseling antara lain: 1. Menyusun program bimbingan dan konseling bersama kepala sekolah 2. Bertanggung jawab atas jalannya program 3. Memberikan garis-garis kebijakan umum mengenai kegiatan bimbingan dan konseling 4. Memberikan laporan kegiatan kepada kepala sekolah 5. Mengoordinasikan laporan kegiatan pelaksanaan program sehari-hari 6. Membantu siswa untuk memahami dan mengadakan penyesuaian kepada diri sendiri, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial yang semakin berkembang 7. Menyelenggarakan pertemuan staf 8. Menyelenggarakan bimbingan kelompok dan konseling individual 9. Melakukan alih tangan masalah siswa terhadap lembaga atau ahli lain yang berwenang 10. Menyelenggarakan pembicaraan kasus 11. Mengadakan konsultasi dengan orang tua siswa dan kunjungna rumah 12. Menganalisis dan menafsirkan data siswa untuk menetapkan suatu rencana tindakan positif terhadap siswa 13. Memberikan informasi pendidikan dan jabatan kepada siswa-siswa dan menafsirkannya untuk keperluan pendidikan dan jabatan Selain itu juga Guru BK memiliki beberapa tanggung jawab diantaranya 1. Tanggung jawab Guru BK kepada siswa Selain memiliki peranan yang penting dalam pendidikan karakter siswa-siswi di sekolah, guru BK juga memiliki tanggung jawab tersendiri bagi para siswanya, tanggung jawab tersebut dapat di gambarkan dalam beberapa kajian yakni :

a. Memiliki kewajiban dan kesetiaan utama terutama bagi siswa yang harus diperlakukan sebagai individu yang unik b. Memberi tahu siswa tentang teknik dan tujuan layanan bimbingan dan konseling serta aturan atau prosedur yang harus di lalui apabila ia menghendaki bantuan layanan bimbingan dan konseling c. Tidak memaksakan kepada siswa, tentang nilai-nilai tertentu yang sebenarnya hanya sekedar apa yang dianggap baik oleh konselor atau guru Bk d. Menjaga kerahasiaan data siswa e. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan profesional 2. Tanggung jawab kepada orang tua siswa a. Menghormati hak dan tanggung jawab orangtua terhadap anaknya dan berusaha membangun hubungan yang erat dengan orang tua demi perkembangan siswa b. Memberi tahu kepada orang tua tentang peranan guru BK dengan asa kerahasiaan yang di jaga secara teguh c. Menyediakan informasi bagi orang tua tentang perkembangan anaknya dengan cara penyampaian yang baik d. Memberikan informasi tentang siswa dan orang tua hanya kepada pihak-pihak yang berhak menerima informasi tanpa merugikan siswa dan orangtua 3. Tanggung jawab kepada Sekolah dan Masyarakat a. Mendukung dan melindungi program sekolah b. Memberi tahu pihak-pihak yang bertanggung jawab apabila ada sesuatu yang dapat menghambat atau merusak misi sekolah, personal sekolah ataupun kekayaan sekolah c. Mengembangkan dan meningkatkan peranan dan fungsi bimbingan konseling untuk mmenuhi kebutuhan sekolah dan masyarakat d. Bekerjasama dengan lembaga, organisasi dan perorangan, baik sekolah maupaun di masyarakat demi pemenuhan kebutuhan siswa, sekolah dan masyarakat tanpa pamrih.

BAB III PENUTUP KESIMPULAN Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, tidak lepas dari peranan berbagai pihak di sekolah. Selain guru pembimbing atau konselor sebagai pelaksana utama, Bimbingan dan Konseling di sekolah, juga perlu melibatkan kepala sekolah, dan guru mata pelajaran. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab dalam pelaksanaan BK di sekolah perlu mengetahui dan memeriksa semua kegiatan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran dan guru pembimbing. Kegiatan guru pembimbing yang perlu diketahui oleh kepala sekolah diantaranya: melaporkan kegiatan bimbingan dan konseling, dan laporan tentang kelengkapan data. Sedangkan Guru Mata pelajaran bertugas dalam memberikan layanan untuk kemudahan belajar para siswanya hingga tiga wilayah layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah ini memiliki kerja yang sinergis demi terciptanya Pendidikan yang berlandaskan pada karakter bangsa yang luhur.

Anda mungkin juga menyukai