Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Psikologi
Belajar Orang Dewasa yang diampu oleh Dr. Achmad Rifai RC M.Pd dan Bapak
Mu'arifuddin S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karuniaNya sehingga kami
dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Teori Belajar
Neo Behavioristik” disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Belajar
Orang Dewasa yang diampu oleh Dr. Achmad Rifai RC M.Pd dan Mu'arifuddin S.Pd., M.Pd.
Makalah ini berisi pandangan tentang belajar pada teori neo behavioristik. Semoga
dengan adanya makalah ini dapat menjadikan masyarakat dan pembaca sadar bahwa teori
belajar neo behavioristik merupakan salah satu bagian penting dari psikologi belajar orang
dewasa.
Makalah ini dapat diselesaikan dengan bantuan dari berbagai pihak. Kami menyadari
bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi EYD, kosa
kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi.
Demikian, semoga makalah ini dapat menyadarkan masyarakat demi kemajuan bangsa ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sedangkan teori yang telah ditawarkan oleh Robert Gagne yang baru ini (revisi atau
penguat dari teori sebelumnya), lebih membidik pada hasil dari tingkah laku seorang
siswa setelah melakukan proses belajar yang tentunya melalui S-R (Stimulus dan
Respon)nya siswa tersebut dalam menghasilkan output yang diharapkan mampu
mencapai perkembangan setelah melewati proses tersebut.
Oleh karena itu dalam kegiatan mengajar tentu saja tidak dapat dilakukan
sembarangan orang, pendidik orang dewasa harus menggunakan teori dan prinsip-prinsip
belajar agar bisa bertindak secara tepat, antara lain keterdekatan (contiguity),
pengulangan (repetition) dan penguatan (reinforcement) . Dalam makalah ini akan
dibahas teori neo behaviorisme, prinsip-prinsip dan kondisi belajarnya kemudian
kategori belajar serta jenis belajar dan kondisinya.
1.3. Tujuan
2.1 Untuk mengetahui pandangan tentang belajar menurut teori neo behavioristik.
2.2 Untuk mengetahui prinsip-prinsip belajar dalam teori neo behavioristik.
2.3 Untuk mengetahui kondisi belajar neo behavioristik.
1
2.4 Untuk mengetahui kategori-kategori belajar dalam teori neo behavioristik.
2.5 Untuk mengetahui jenis dan kondisi belajar pada teori belajar neo behavioristik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pandangan Tentang Belajar
Menurut (Gagne, 1975), belajar merupakan sesuatu yang terjadi dalam otak
seseorang. Terdapat dua komponen belajar menurut (Gagne, 1975) yaitu S-R. S adalah
situasi atau peristiwa yang memberi stimulus. R adalah respon atas stimulus itu, dan
garis diantaranya merupakan penghubung stimulus dan respon yang terjadi dalam
transformasi perangsang yang diterima melalui alat indera. Stimulus merupakan input
yang berada di luar individu dan respon merupakan output yang juga berada di luar
individu yang dapat diamati sebagai hasil belajar (Diezda, 2013).
Gagne secara konsisten mengakui pentingnya memperhatikan kondisi internal dan
eksternal oranng dewasa dalam melaksanakan kegiatan belajar. Karakteristik mecolok
yang membedakan Gagne dar teorisi belajar lainnya adalah : (1) menyampaikan variasi
kategori belajar (secara variatif disebut kategori belajar, hasil belajar, atau yang sekarang
disebut kemahiran intelektual) ; dan (2) mengakui pentingnya memperhatikan fungsi
proses mental internal yang mengatur belajar seseorang (Rifa'i, 2016).
Pada 1977 Gagne menyebutkan bahwa belajar merupakan perubahan kecakapan atau
disposisi orag dewasa belajar yang berlangsung dalam periode waktu tertentu, dan yang
tidak dapat dianggap berasal dari proses pertumbuhan. Pernyataan tersebut didasari oleh
beberapa unsur menurut buku (Rifa'i, 2016) yakni :
1. Perubahan yang diakibatkan oleh belajar adalah berupa perubahan perilaku
2. Perubahan perilaku yang dapat diketahui dengan cara membandingkan perilaku
yang dimiliki oleh orang dewasa sebelum dan setelah berada dalam situasi
belajar
3. Perubahan perilaku dapat berupa peningkatan kecakapan kinera tertentu, ataupun
perubahan disposisi yang disebut sikap, minat, dan nilai
4. Perubahan perilaku yang diperoleh harus dapat bertahan dalam waktu lama
5. Perubahan perilaku harus dapat dibedakan dengan perubahan yang diakibatkan
oleh pertumbuhan, seperti perubahan tinggi atau berat badan, atau perkembangan
otot karena akibat dari kegiatan olahraga.
3
2.2 Prinsip-Prinsip Belajar
Beberapa prinsip belajar lama yang berasal dari teori penelitian tentang belajar masih
relevan dengan beberapa prinsip lain yang dikembangkan oleh Gagne. Prinsip tersebut
adalah : keterdekatan (contiguity) yang menyatakan bahwa situasi stimulus yang hendak
direspons oleh orang dewasa belajar harus disampaikan sedekat mungkin waktunya
dengan respons yang diinginkan ; pengulangan (repetition) menyatakan bahwa situasi
stimulus dan responsnya perlu diulang-ulang, atau dipraktikan, agar belajar dapat
diperbaikidan meningkatkan retensi belajar ; penguatan (reinforcement) menyatakan
bahwa belajar sesuatu yang baru akan diperkuat apabila belajar yang lalu diikuti oleh
perolehan hasil yang menyenangkan, atau dengan kata lain orang dewasa dalam belajar
akan lebih kuat motivasinya untuk mempelajari sesuatu yang baru apabila hasil belajar
yang telah dicapai memperoleh penguatan (Rifa'i, 2016). Prinsip di atas adalah prinsip
yang menurut Gagne mempengaruhi belajar orang dewasa dari kondisi eksternal.
Di samping itu Gagne juga melihat dari kondisi internal yang mempengaruhi belajar
orang dewasa. Prinsip ini harus dimiliki orang dewasa sebelum melakukan kegiatan
belajar. Prinsip tersebut antara lain :
1. Informasi Verbal (Verbal Information)
Informasi ini dapat diperoleh melalui tiga cara yaitu : (1) dikomunikasikan
kepada orang dewasa ; (2) dipelajari oleh orang dewasa belajar sebelum memulai
belajar baru ; dan (c) dilacak dari memori, karena informasi itu sudah dipelajari
dan disimpan dalam memori berbulan-bulan atau bertahun-tahun lalu.
2. Kemahiran Intelektual (Intellectual Skills)
Kemahiran intelektual merupakan keterampilan yang dimiliki orang dewasa
dalam memecahkan masalah (Sugianto, 2013). Namun untuk mengingat
kemahiran intelektual itu harus dengan bantuan beberapa petunjuk verbal.
Kemahiran intelektual harus sudah dipelajari sebelumnya agar dapat digunakan
atau diingat ketika diperlukan.
3. Strategi
Orang dewasa harus mampu menggunakan strategi untuk menghadirkan stimulus
yang komplek, memilih dan membuat kode bagian-bagian stimulus, memecahkan
masalah, dan melacak kembali informasi yang telah dipelajari. Orang dewasa
belajar yang telah belajar menentukan aktivitas belajar umumnya dibantu oleh
kemampuan pengelolaan diri (self-management). Kemampuan mengelola diri
4
dalam belajar ini pada akhirnya menjadikan orang dewasa belajar sebagai orang
dewasa belajar diri (self-learner) (Rifa'i, 2016).
Tipe kemampuan baru harus dimulai dari kemampuan yang telah dipelajari
sebelumnya (prior learning), dan menyediakan situasi eksternal yang bervariasi.
5
dikuasai oleh orang dewasa belajar apabila terlebih dahulu menguasai konsep-konsep
tertentu, begitu seterusnya. Gegne menyusun delapan kategori belajar meliputi: (1)
belajar tanda (signal leaning); (2) belajar stimulus-respons (stimulus-response leaming):
(3) alinan (chaining); (4) jalinan verbal (verbal chaining); (5) belajar membedakan
(discrimination leaming); (6) belajar konsep (concept leaming); (7) belajar kaidah (rule
learning); dan (8) pemecahan masalah (problem solving) (Gagne, 1977; Gagne&Briggs,
1979; Romizoswki, 1981).
1. Belajar Tanda
Kategori belajar ini dapat disamakan dengan respons bersyarat sepertigg yang
disampaikan oleh Pavlov. Perangsang alamiah (unconditioned stimulus, S) secara
spontan menimbulkan reaksi alamiah (unconditioned response, R), kemudian perangsang
alamiah itu dihubungkan dengan perangsang lain (conditioned stimulus, S2) yang secara
spontan tidak menimbulkan reaksi alamiah. Karena terjadi asosiasi antara S1 dengan S2
sampai beberapa kali, akhirnya Sz menimbulkan reaksi yang sama dengan R1 atau mirip
dengan R1. Dalam kegiatan belajar sehari-hari misalnya, pendidik orang dewasa yang
kreatif dalam menyajikan orang dewasa belajar dapat menimbulkan perasaan senang dan
nyaman pada diri orang dewasa belajar dalam belajar, dan perasaan ini berpindah kepada
mata pelajaran yang disampaikan oleh pendidik orang dewasa tersebut.
7. Belajar Kaidah
Kaidah merupakan jalinan antara dua konsep atau lebih. Tipe kaidah paling sederhana
yaitu: jika A, maka B. Misalnya, jika air dimasukkan ke dalam ruang yang bersuhu
kurang dari nol derajat Celsius, maka air akan membeku. Contoh ini berbentuk cair
dengan air yang berbentuk padat setelah suhu air menggambarkan hubungan antara air
yang diturunkan sampai di bawah temperatur non derajat Celsius. Contoh sederhana
lainnya adalah misalnya penggabungan antara kota dengan besar, menjadi kota besar.
Penggabungan antara konsep ini akan membentuk pemahaman baru terhadap suatu objek
yang berkaitan.
8. Pemecahan Masalah
Belajar ini menghasilkan prinsip yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
Proses pemecahan masalah itu dilakukan dengan cara menghubung-hubungkan beberapa
kaidah, sehingga membentuk suatu kaidah yang lebih tinggi (higher order rule), dan hal
ini seringkali dilahirkan sebagai hasil berpikir pada waktu orang dewasa belajar
menghadapi masalah baru. Misalnya, orang dewasa belajar yang telah menemukan cara
memecahkan teka-teki tentang telur yang tidak rubuh pada waktu didirikan di atas tempat
datar. Orang dewasa belajar tersebut kemungkinan telah memiliki pemahaman bahwa
telur yang memiliki sifat tidak bundar maka tidak mungkin dapat didirikan. Kemudian
untuk mendirikan benda yang tidak bundar di alas datar, maka ada suatu bagian yang
harus dibuat rata. Oleh karena itu agar telur dapat didirikan, maka bagian tertentu dari
telur tersebut harus diratakan terlebih dabul Dari delapan kategori belajar itu tampak
bahwa Gagne memasukkan pandangan Skiner, Gilbert, dan Pavlov dalam merumuskan
8
konsep belajar. Pandangan yang menarik dari Gagne yaitu disampaikannya hirarkhi
belajar. Keberhasilan hirarkhi belajar tingkat tinggi tergantung pada penguasaan belajar
pada tingkat yang lebih rendah. Demikian pula Gagne memberikan saran untuk
mengajarkan isi belajar tingkat tinggi, yaitu penggunan strategi ekspositon (dimulai dari
kaidah menuju kepada contoh), dan strategi diskoveri terbimbing (dimulai dari contoh
menuju kepada kaidah).
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Gagne terdapat dua kondisi belajar yang sangat penting dan mempengaruhi
proses belajar orang dewasa, antara lain : kondisi internal dan kondisi eksternal. Prinsip
belajar kondisi eksternal yang dapat mempengaruhi orang dewasa belajar yaitu : (1)
keterdekatan ; (2) pengulangan ; dan (3) penguatan. Di samping itu terdapat prinsip
kondisi internal yang dapat mempengaruhi orang dewasa belajar yaitu : (1) informasi
verbal ; (2) kemahiran intelektual ; dan (3) strategi.
Terdapat delapan kategori belajar menurut Gagne yakni : (1) belajar tanda ; (2) belajar
stimulus-respons ; (3) jalinan ; (4) jalinan verbal ; (5) belajar membedakan ; (6) belajar
konsep ; (7) belajar kaidah ; (8) pemecahan masalah. Lalu ia mengklasifikasikan apa
yang telah dipelajari oleh orang dewasa belajar ke dalam lima macam yakni : (1)
informasi verbal ; (2) kemahiran intelektual ; (3) strategi kognitif ; (4) keterampilan
motorik ; dna (5) sikap.
12
DAFTAR PUSTAKA
Diezda, A. (2013, 05 28). Teori Neobehaviorisme Robert M.Gagne. Dipetik 10 01, 2019, dari
blogspot.com: https://avrieldiezda.blogspot.com/2013/05/teori-neobehaviorisme-
robert-m-gagne_28.html?m=1
Rifa'i, D. (2016). Psikologi Belajar Orang Dewasa. Semarang: Cipta Prima Nusantara.
Sugianto, A. (2013, 09 24). Taksonomi Belajar Gagne & Bloom. Dipetik 10 20, 2019, dari
akhmad-sugiato.blogspot.com: https://akhmad-
sugiato.blogspot.com/2013/09/taksonomi-belajar-gagne-bloom_5009.html?m=1
13