Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hingga saat ini pendidikan masih dipercaya sebagai salah satu usaha untuk dapat memajukan
bangsa dan usaha untuk meningkatan kualitas hidup. Sendi-sendi kehidupan turut terbantu karna
latar belakang kualitas pendidikan.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dari observasi ini adalah untuk:

1. Menambah pengetahuan tentang bagaimana pelaksanaan PKBM di suatu daerah


2. Mengetahui profil dari PKBM yang dituju

Tujuan dari observasi ini adalah untuk:

1. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Sepanjang Hayat


2. Mengetahui pelaksanaan PKBM di suatu daerah
3. Mengetahui profil PKBM An-Nur Ibun
4. Mengetahui program yang diadakan di PKBM An-Nur Ibun
5. Mengetahui seberapa besar masyarakat berpartisipasi dalam mendapatkan pendidikan
melalui PKBM

C. Bentuk Kegiatan

Adapun dalam observasi ini bentuk kegiatan yang kami lakukan adalah silaturahmi dan
wawancara dengan pengelola lembaga dan beberapa warga belajar di PKBM An-Nur Ibun.

D. Pelaksanaan Kegiatan

Hari : Selasa, 27 November 2017

Waktu : 08.45-20.00

1
E. Waktu dan Tempat

Kami melaksanakan kegiatan pada:

1. Hari : Selasa, 27 November 2017

Waktu : 08.45-10.30

Tempat : Bank BJB Naripan

2. Hari : Selasa, 27 November 2017


Waktu : 10.30-20.00
Tempat : PKBM An-Nur Ibun

F. Peserta Mahasiswa dan Anggotanya

Berikut adalah anggota-anggota yang melaksanakan kegiatan observasi ini, yaitu:

1. Bunga Permata Hati


2. Istiqillah
3. Jeva R.
4. Mentari Linera Z.
5. M. Rama Utomo
6. Shifa Zeniputri Amatullah

2
BAB II
KEGIATAN OBSERVASI

A. Keunggulan PKBM An-Nur Ibun

Keunggulan dari PKBM An-Nur Ibun ini program-program yang ada diselenggarakan sangat
lengkap. Mulai dari kesetaraan, keaksaraan fungsional, hingga keaksaraan usaha mandiri. Selain
itu ada juga taman bacaan masyarakat, paud, kober, kursus menjahit, juga kesenian. Berdirinya
PKBM An-Nur ini benar-benar berawal dari nol, bahkan pada awal pertama diadakannya
pembelajaran di garasi rumah Dra. Tjitjih Rukaesih. Namun seiring berjalannya waktu, karena
warga belajar di PKBM An-Nur Ibun ini terus bertambah. Maka fasilitas belajar di PKBM inipun
harus terus ditingkatkan. Berawal dari biaya yang dihasilkan dari usaha sendiri, yayasan ini terus
berkembang dan semakin dikenal masyarakat luas. Hingga akhirnya banyak bantuan-bantuan yang
di dapatkan oleh PKBM An-Nur yang hingga saat ini menjadi mitra PKBM An-Nur.

1. Sarana dan Prasarana Pendidikan


a) Luas Lahan dan Kepemilikan

Luas tanah yang ada di lingkungan PKBM An-Nur Ibun adalah 1500 m dengan luas bangunan
permanen 500 m. Bangunan berstatus milik sendiri.

b) Rincian Bangunan
- Ruang tamu 1 Ruang
- Ruang Sekretariat 1 Ruang
- Ruang Kantor Pengurus 1 Ruang
- Ruang Belajar Teori 5 Ruang
- Ruang Praktek Keterampilan 3 Ruang
- Ruang Bermain/Belajar 1 Ruang
- Ruang Serbaguna 1 Ruang
- Ruang Usaha/Produksi 1 Ruang
- Ruang Perpustakaan/TBM 1 Ruang
- Ruang Dapur 1 Ruang
- Toilet/MCK 1 Ruang

3
c) Sarana/Fasilitas Pembelajaran dan Pelatihan, antara lain:
- Kursi Tamu 1 Set
- Lemari Sekretariat 10 Buah
- Meja/Kursi/Lemari Kantor 1 Set
- Meja/Kursi Ruang Belajar Teori 100 Set
- Meja/Kursi Ruang Keterampilan 10 Set
- Lemari/Rak Buku 6 Buah
- Komputer 25 Unit
- Printer 5 Buah
- Mesin Faksimile/telepon 1 Set
- Alat Keterampilan Menjahit 25 Buah
- Alat Keterampilan Tenun Kesed 10 Paket
- Papan Tulis 6 Buah
- Buku/Modul/Bahan Belajar Lainnya 3000 Eks

B. Profil PKBM An-Nur Ibun


1. Yayasan Penyelenggara
Nama Yayasan : YAYASAN AN-NUR

Alamat Yayasan : Jl. Oma Anggawisastra RT 02/05 Ds. Lampegan


Kec. Ibun Kab. Bandung

Akta Pendirian : Nomor : 01


Tanggal : 02 Maret 2004
Notaris : Nunung Sri H, S.H
Nama Ketua Yayasan : Dra. Hj. Tjitjih Rukaesih
2. Identitas Lembaga
a. Nama Lembaga : PKBM An-Nur Ibun
b. Alamat Lembaga : Jl. Oma Anggawisastra No. 177 Ds. Lampegan Kec.
Ibun Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat
c. Nomor Telepon : (022) 84221623
d. Nama Ketua : Dra. Hj. Tjitjih Rukaesih

4
e. Nama Bank : Bank Rakyat Indonesia (BRI)
f. Cabang : Majayalaya
g. A.n Rekening : PKBM An-Nur Ibun
h. No. Rek Lembaga : 0132-01-016240-50-0
i. NPWP : 02.564.374-444.000
j. Program Yang dilaksanakan Saat ini :
1) Program Paket B;
2) Program Paket C
3) Keaksaraan Fungsional (KF)
4) KUM
5) Life Skill
6) Kesenian

C. Visi dan Misi PKBM An-Nur Ibun


1. Visi

Terciptanya masyarakat yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur, kreatif,
inovatif, berjiwa wirausha, berdaya saing dan gemar belajar.

2. Misi
- Menciptakan program-program pendidikan luar sekolah yang berbasis pada masyarakat,
beorientasi kecakapan-kecakapan hidup dan kesehatan lingkungan.
- Memasyarakatkan paradigm belajar seumur hidup dan membelajarkan masyarakat
3. Tujuan
- Untuk membentuk warga belajar yang mengikuti baik program paket B dan C maupun
paket lainnya mengedepankan akhlak dalam menjalani kehidupan sehari-harinya
- Membantu warga masyarakat yang tidak mampu untuk memasukkan anaknya melanjutkan
sekolah ke jenjang yang lebih tinggi
- Mendidikan dan melatih warga belajar untuk dapat hidup mandiri, kreatif, inovatif dan
tawakal
- Membekali warga belajar dengan keterampilan praktis yang langsung diaplikasikan di
masyarakat

5
D. Sasaran Program PKBM An-Nur Ibun

Sasaran program PKBM An-Nur Ibun ini tentunya adalah masyarakat yang berada di
lingkungan Kecamatan Ibun. Masyarakat belajar yang ingin meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya melalui pendidikan nonformal dan informal di PKBM.

E. Pembiayaan

Sumber dana yang diperoleh pengelola PKBM pada awalnya bermula dari usaha pendiri
PKBM An-Nur Ibun sendiri. Namun seiring berjalannya waktu, pengelola PKBM melakukan
kerjasama dengan berbagai pihak, diantaranya:

1. PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang


2. PT. Bank BJB
3. PP-PAUD dan DIKMAS Jawa Barat
4. LAZNAS BSM (Bank Syariah Mandiri)
5. BNI Syariah
6. Puspa Iptek Kota Baru, Padalarang
7. PT. Asuransi BUMDA
8. Universitas Pendidikan Indonesia

6
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Tujuan PKBM

Berbicara tentang penyelenggaraan pendidikan melalui jalur pendidikan Nonformal,


pemerintah membuat kebijakan yang tujuannya untuk memberikan kemudahan kepada
masyarakat/warga negara yang karena sesuatu hal sehingga tidak dapat mengikuti serta
menikmati proses pendidikan yang diselenggarakan melalui jalur pendidikan di sekolah.
Umumnya masyarakat tidak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah lebih
disebabkan oleh adanya keterbatasan-keterbatasan ekonomi dan fisik. Sehingga dapat dikatakan
bahwasanya fungsi penyelenggaraan pendidikan melalui jalur Nonformal adalah sebagai
pengganti, melengkapi, dan menambah terhadap penyelenggaraan pendidikan pada jalur
pendidikan di sekolah (Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1991 tentang Pendidikan Luar
Sekolah).

Salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan nasional melalui jalur pendidikan Nonformal
adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Diselenggarakannya PKBM adalah sebagai
tempat bagi warga untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dengan memanfaatkan
sarana prasarana dan segala potensi yang ada di sekitar lingkungan kehidupan masyarakat
dalam rangka untuk meningkatkan taraf hidupnya. Dikatakan sebagai pusat kegiatan belajar
masyarakat, karena di dalamnya menyediakan berbagai macam jenis pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, seperti: Kejar Paket A, Kejar Paket B, Kejar Paket C, Kursus-
kursus, KBU, dan jenis pendidikan lainnya. Pada umumnya pengelola dan penyelenggara PKBM
adalah masyarakat, tetapi juga difasilitasi oleh pemerintah (Departemen Pendidikan Nasional,
melalui Subdin Pendidikan Luar Sekolah (PNF) di tingkat propinsi atau kabupaten/kota).

Sebagaimana diketahui bahwa PKBM adalah wadah berbagai kegiatan pembelajaran


masyarakat yang diarahkan pada pemberdayaan potensi masyarakat untuk menggerak-kan
pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya. PKBM dibentuk oleh masyara-kat, milik
masyarakat dan dikelola oleh masyarakat untuk memperluas pelayanan kebutuhan belajar
masyarakat. Pembentukan PKBM dilakukan dengan memperhatikan sumber-sumber potensi yang

7
terdapat pada daerah yang bersangkutan terutama jumlah kelompok sasaran dan jenis
usaha/keterampilan yang secara ekonomi, sosial dan budaya dapat dikembangkan untuk
meningkatkan kesejahteraan warga belajar khususnya dan warga masyarakat sekitarnya.

PKBM sebagai institusi atau lembaga adalah suatu kelompok yang menampung aspirasi
masyarakat, baik yang mempunyai aturan secara tertulis maupun tidak tertulis, tumbuh dalam
masyarakat serta bertujuan untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Wursanto (2003:11),
“institusi atau lembaga adalah suatu kelompok yang menampung aspirasi masyarakat, baik yang
mempunyai aturan secara tertulis maupun tidak tertulis, tumbuh dalam masyarakat serta bertujuan
untuk mencapai tujuan bersama”. Sedangkan institusi atau lembaga swasta ialah lembaga yang
dibentuk oleh masyarakat karena adanya motivasi atau dorongan tertentu yang didasarkan atas
suatu peraturan perundang-undangan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Institusi atau
lembaga ini secara sadar dan ikhlas melakukan kegiatan untuk ikut serta memberikan pelayanan
masyarakat dalam bidang tertentu sebagai upaya meningkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan
masyarakat.

Pusat kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang merupakan tindak lanjut dari gagasan
Community Learning Center telah dikenal di Indonesia sejak tahun enam uluhan. Secara
kelembagaan, perintisannya di Indonesia dengan nama PKBM baru dimulai pada tahun 1998
sejalan dengan upaya untuk memperluas kesempatan masyarakat memperoleh layanan pendidikan
(Sudjana, 2003, 2).

Manfaat kehadirannya telah banyak dirasakan oleh masyarakat. Dengan motto PKBM yaitu
dari, oleh, dan untuk masyarakat maka masyarakat tidak lagi hanya mengikuti program-program
pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah melainkan juga mereka dapat
merencanakan, membiayai, melaksanakan, dan menilai hasil, dan dampak program pendidikan
yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan potensi-potensi yang terdapat di lingkungannya,
sehingga masyarakatpun bertanggung jawab terhadap kegiatan PKBM tersebut. Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM) adalah tempat pembelajaran dalam bentuk berbagai macam
keterampilan dengan memanfaatkan sarana, prasarana, dan segala potensi yang ada di sekitar
lingkungan kehidupan masyarakat, agar masyarakat memiliki keterampilan dan pengetahuan
yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan dan memperbaiki taraf hidupnya (BPKB Jatim,
2000, 6).

8
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ini merupakan salah satu alternatif yang dipilih dan
dijadikan sebagai ajang proses pemberdayaan masyarakat. Hal ini selaras dengan adanya
pemikiran bahwa dengan melembagakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, maka akan banyak
potensi yang dimiliki oleh masyarakat yang selama ini belum dikembangkan secara maksimal.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat diarahkan untuk dapat mengembangkan potensi-potensi
tersebut menjadi bermanfaat bagi kehidupannya. Agar mampu mengembangkan potensi-potensi
tersebut, maka diupayakan kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di PKBM bervariasi
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat sebagai basis
pendidikan bagi masyarakat perlu dikembangkan secara komprehensif, fleksibel, dan beraneka
ragam serta terbuka bagi semua kelompok usia dan anggota masyarakat sesuai dengan peranan,
hasrat, kepentingan, dan kebutuhan belajar masyarakat.

B. Proses Belajar Mengajar di PKBM An-Nur Ibun


1. Program Pendidikan Kesetaraan Paket B Setara SMP

Program Pendidikan Kesetaraan Paket B Setara SMP adalah program pertama yang dirintis oleh
Dra. Hj. Tjitjih Rukaesih dengan jumlah siswa pada awalnya hanya 15 orang, berkat ketekunan
beliau siswa-siswi yang ada di PKBM An-Nur Ibun meningkat di setiap tahunnya. Jadwal
pembelajaran Paket B ini dilaksanakan setiap hari seperti halnya sekolah formal. Begitupula
dengan pembelajarannya, selain itu pakaian yang digunakan pun sudah seperti sekolah formal
menggunakan seragam SMP. Saat ini Paket B juga telah dielngkapi dengan sistem pembelajaran
online/daring menggunakan jaringan internet yang bekerja sama dengan PP-PAUD dan DIKMAS.

2. Program Pendidikan Kesetaraan Paket C Setara SMA

Pada beberapa tahun lalu, kebanyakan anak dan orangtua di lingkungan Ibun berpikir bahwa
pendidikan tidak memiliki manfaat yang kuat baginya. Selain itu, orangtua juga memilih untuk
tidak menyekolahkan anak mereka karena kendala biaya. Mereka lebih memilih anak-anaknya
bekerja dibandingkan harus melanjutkan sekolah. Berangkat dari permasalahan tersebut Dra. Hj.
Tjitjih Rukaesih membuka program Paket C Setara SMA untuk dapat membantu anak-anak agar
dapat melanjutkan sekolah mereka tanpa dipungut biaya sepeserpun. Dari situlah perlahan anak-
anak di daerah Ibun mulai tertarik untuk melanjutkan sekolahnya. Semenjak itu dari tahun ke tahun
siswa-siswi Paket C Setara SMA terus meningkat. Paket C ini dilaksanakan setiap hari seperti

9
halnya sekolah formal. Kegiatan dan bahan ajar yang ada di dalamnya pun sudah seperti sekolah
formal.

3. Program Keaksaraan Fungsional

Keaksaraan fungsional merupakan suatu pendekatan atau cara untuk mengembangkan


kemampuan seseorang dalam menguasai dan menggunakan keterampilan menulis, membaca,
berhitung, mengamati, dan menganalisa yang berorientasi pada kehidupan sehari-hari serta
memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitarnya (Buku Pedoman tutor KF, 1998:2).
Tujuan program keaksaraan fungsional adalah diharapkan peserta didik untuk:

a. Bisa meningkatkan pengetahuan membaca, menulis dan berhitung serta keterampilan


fungsional untuk meningkatkan taraf hidupnya;
b. Menggali potensi dan sumber-sumber kehidupan yang ada di lingkungan sekitar peserta
didik, untuk memecahkan keaksaraan.

Sistem pembelajaran keaksaraan fungsional di PKBM An-Nur Ibun ini terbagi menjadi beberapa
kelompok belajar yang terdiri dari 25 orang peserta didik dengan usia 30 tahun keatas.
Pembelajarannya dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu pada pukul 09.00-16.00.

4. Program Keaksaraan Usaha Mandiri

Program ini merupakan kegiatan peningkatan kemampuan keberaksaraan bagi warga belajar yang
telah mengikuti dan atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar, melalui pembelajaran
keterampilan usaha (kewirausahaan) yang dapat meningkatkan produktivitas warga belajar, baik
secara peorangan maupun kelompok sehingga diharapkan dapat memiliki mata pencaharian dan
penghasilan dalam rangka peningkatan taraf hidupnya.

Program KUM ini merupakan program lanjutan dari KF (Keaksaraan Fungsional). Dalam KUM
ini terdapat program kursus menjahit yang saat ini telah menghasilkan berbagai kerajinan dari
potensi daerah Ibun sendiri, yaitu, sarung. Dari sarung kemudian diolah menjadi blazer yang
akhirnya dipasarkan hingga ke luar negeri.

“Its Blazer Ibun” merupakan brand yang dimiliki oleh Ibu Yanti selaku pengelola PKBM An-Nur
Ibun yang ditujukan untuk program pemberdayaan masyarakat. Pada awalnya, Ibu Yanti melihat
banyaknya warga yang tidak memiliki pekerjaan, warga yang setelah menyelesaikan KF namun

10
tidak ada kelanjutannya, dan warga yang pandai menjahit namun tidak tersalurkan
keterampilannya. Dari situlah Ibu Yanti kemudian mengajak warga untuk sama-sama
memanfaatkan bakatnya agar dapat menghasilkan uang yang dapat membantu memenuhi
kebutuhan mereka.

5. Produk-Produk PKBM

Bukan hanya Blazer saja, namun masih banyak lagi produk-produk yang dihasilkan dari KUM.
Selain bergelut di dunia pendidikan, PKBM An-Nur juga mengajarkan warga belajarnya untuk
dapat berwirausaha. Pada bulan Juli 2016 PKBM An-Nur Ibun membuka divisi pelatihan yang
bernama “AN-NUR BOUTIQUE” disini warga belajar dapat membuat produk-produk untuk
kemudian dipasarkan, produk-produk tersebut antara lain:

a. Sarung
b. Sarung Bantal
c. Parcel
d. Kaligrafi

Hal yang menarik dari kaligrafi ini adalah ternyata kaligrafi ini merupakan hasil kerajinan dari
tukang ojek di daerah Ibun tersebut. Kaligrafi ini terbuat dari pelepah pisang yang disulap menjadi
hiasan yang cantic.

e. Kotak Tisu

Sisa-sisa kain dari pembuatan blazer tentunya saying jika hanya dibuang begitu saja. Warga belajar
PKBM Ibun pun kemudian menyulapnya menjadi sebuah kotak tisu yang berdaya jual.

f. Tas Kosmetik
g. Sandal Hias
h. Bros
i. Serbet
j. Mukena

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah suatu tempat kegiatan yang
diselenggarakan untuk pembelajaran masyarakat dan bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat.
Program-program yang ada di PKBM diantaranya: Program Kesetaraan, Program Keaksaraan,
Program Keaksaraan Usaha Mandiri, Taman Bacaan Masyarakat, dll. Adanya Lembaga PKBM
ini dapat membantu mencerdaskan masyarakat lewat pendidikan, dan membisniskan masyarakat
setelah dibekali lifeskill.

B. Saran

C. Lampiran Foto Observasi

12

Anda mungkin juga menyukai