Anda di halaman 1dari 3

Meningkatkan Love of Learning Siswa dengan Metode Pembelajaran SERSAN

(Serius Tetapi Santai)

“Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup
menahan perihnya kebodohan” . Demikian nasihat dari seorang Mufti besar Sunni Islam dan
pendiri Mazhab Syafi’i. Nasihat inilah yang menunjukan bahwa pentingnya belajar bagi
manusia, khususnya para pelajar yang masih memiliki kemampuan yang baik dalam
menyerap pelajaran. Pelajar diumpamakan sebagai batu yang jika diukir diatasnya terdapat
bekas ukiranya, artinya para pelajar jika diberikan ilmu pengetahuan akan cepat dipahami dan
diingat sampai kapanpun. Menurut Peterson & Seligman (2004) Pandangan lain memandang
kecintaan belajar tersebut berbeda dalam konteks apa seseorang merasa tertarik, setiap
individu memiliki ketertaikan yang berbeda dengan satu dan lainnya, dalam konteks
kecintaan belajar sebagai sebuah kekuatan karakter, seseorang yang memiliki sifat umum
cinta belajar termotivasi secara positif untuk memperoleh keterampilan baru atau
pengetahuan atau membangun keterampilan yang ada dengan pengetahuan dengan kriteria
bahwa kecintaan akan belajar tersebut bersifat pasti..

Para pelajar memiliki kemampuan yang berbeda-beda satu sama lain, sementara di
sekolah para pelajar dituntut untuk dapat memahami berbagai materi seperti : ilmu agama,
sosial, sains, bahasa dan lain-lain. Sehingga beberapa siswa mengeluh karena merasa kurang
mampu untuk memahaminya, khususnya materi yang perlu pemahaman tinggi seperti mata
pelajajaran sains (matematika, fisika, kimia, biologi). Hal tersebut menyebabkan siswa malas
untuk belajar mata pelajaran tersebut. Selain karena kurangnya atau berbedanya kemampuan
para siswa, terdapat hal lain yang juga mempengaruhi keberhasilan pembelajaran yaitu guru
(pengajar). Seorang guru selain harus memiliki pemahaman dan penguasaan materi yang
baik, juga harus memiliki kemampuan menyampaikan materi dengan baik dan benar agar
siswa dapat mengerti apa yang disampaikan oleh gurunya. Oleh karena itu guru harus kreatif
dalam mencari metode pembelajaran yang menarik, menyenangkan, efektif dan efisien.

Metode pembelajaran yang terlalu serius membuat para siswa tegang, kaku, takut,
gagal fokus, cepat ngantuk dan lain-lain. Hal itu yang membuat siswa sulit untuk menyerap
pelajaran. Maka dari itu, diperlukan metode sersan (serius tetapi santai) dalam
menyampaikan materi perlu ada sedikit humor agar suasana kelas tidak terlalu tegang dan
kaku. Misalnya disela-sela pembelajaran guru memasukan hal-hal menarik seperti gambar
kartun, animasi, video inspirasi, atau guru membuat lelucon yang menarik. Selain itu, cara
lain agar siswa tidak cepat bosan adalah dengan membuat game atau permainan dalam proses
pembelajaran. Misalnya game yang saya buat adalah game “Maju terus pantang mundur”,
cara memainkan game tersebut adalah pertama guru menyampaikan materi, guru menyiapkan
pertanyaan di PPT (Power Point Presentation) yang sudah dibuat, lalu membagi siswa
kedalam empat kelompok, kemudian setiap kelompok memiliki notula yang mencatat hasil
skor pertanyaan yang dapat dijawab dengan benar, setalah itu siswa berkumpul perkelompok
menanyakan materi apa yang belum dipahami di kelompok tersebut dan anggota kelompok
membahas kembali materi tersebut, karena pada saat game di mulai setiap anggota kelompok
yang sudah menjawab pertanyaan, tidak boleh menjawab pertanyaan sebelum semua anggota
kelompok menjawab pertanyaan tersebut. Maka, masing-masing anggota kelompok lainya
berusaha mensuport temannya untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut. Adapun sistem
penilaianya adalah kelompok yang kalah mendapatkan nilai 80, dua kelompok yang banyak
menjawab benar akan melanjutkan game tersebut dan mendapatkan nilai 90 untuk juara 2
,dan nilai 100 untuk kelompok yang mendapatkan juara 1. Sementara menunggu kedua
kelompok yang sedang melanjutkan game tersebut, kelompok yang kalah harus merangkum
materi yang telah disampaikan oleh guru. Pada penerapan game ini siswa mendapatkan rasa
senang, membangkitkan kooperatif antar siswa, saling mensuport, meningkatkan motivasi
belajar, dan mengingat serta memahami materi dengan mudah dan cepat.

Metode sersan (serius tetapi santai) lainya adalah dengan bernyanyi, misalnya siswa
mengahafal unsur periodik dengan mengumpulkan kata-kata yang ada dalam unsur periodik
dan menjadikannya sebuah lagu. Selanjutnya metode sersan (serius tetapi santai) lainya
adalah dengan membuat organ tubuh dari barang-barang bekas, misalnya organ pernafasan
dengan menggunakan balon dan botol bekas yang dirancang sehingga menjadi seperti paru-
paru yang kembang kempis ketika botol dimainkan, atau membuat peta daerah dengan
miniatur dan lain-lain. Kemudian metode sersan lainya adalah dengan membagi siswa
kedalam beberapa kelompok sesuai bakatnya misalnya, kelompok siswa yang aktif dalam
gerakan (kinestetis) , kelompok siswa yang cenderung mengandalkan (visualnya), kelompok
siswa yang cenderung suka mendengarkan (audio), maka siswa tersebut dapat menjelaskan
kembali materi yang disampaikan oleh guru dengan menggunakan gerakan, gambar, ataupun
lagu.

Sebetulnya masih banyak metode yang dapat membangkitkan semangat belajar para
siswa dalam menuntut ilmu, hal itu pun harus didukung dari keterampilan guru dalam
memahami, menyampaikan materi dengan efektif dan menarik. Sehingga dapat
meningkatkan pretasi belajar siswa yang akan berdampak pada maju nya negara, khususnya
negara kita Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai