NIM : 021540010
Psikologi konseling sebagai ilmu pengetahuan (scientific), sangat diperlukan konselor untuk
mengendalikan layanan konselingnya ke pada konseli yaitu individu yang membutuhkan
bantuan konseling. oleh karena itu, keberadaan psikologi konseling harus dikembangkan
sedemikian rupa sejalan dengan dinamika psikososial konseli sebagai individu yang memiliki
keunikan dan sebagai anggota masyarakat. Di pihak lain, dinamika masyarakat sebagai
dampak gelombang globalisasi dewasa ini tak dapat dihindarilagi.semuanya ini berpengaruh
terhadap kompleksitas masalah-masalah konseli.
Pengembangan psikologi konseling secara ilmiah mencakup aktivitas yang dilakukan secara
sistematis tanpa prasangka dan menyusun deskripsi yang cermat dan objektif sehingga orang
mampu memberikan jawaban yang tepercaya dan tepat terhadap tantangan masalah-
masalah teoretis dan praktis.
Metode pengembangan psikologi konseling secara ilmiah mencakup aktifitas yang dilakukan
secara sistematis tanpa prasangka dan menyusun deskripsi yang cermat dan objektif. Dilihat
dari waktu pelaksanaan konseling, metode pengembangan psikologi konseling dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu metode longitudinal dan metode cross-sectional :
1. Metode Longitudinal adalah metode pengembangan yang dilakukan dalam kurun waktu
cukup lama untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan. Aktivitas pengembangan
dilakukan hari demi hari dan seterusnya. Jika ada suatu perubahan dari aspek perjalanan
pengembangan, metode ini digunakan untuk mengembangkan psikologi konseling secara
vertical (kedalaman). Contoh : Konselor hendak mengembangkan penerapan teori-teori
konseling seperti teori gestalt, cognitive behavioral therapy, interaksional, atau
transaksional, untuk membantu pasien yang menderita depresi.
b. Metode Ekstrospeksi
Metode ekstrospeksi adalah pengamatan yang sistematis terhadap kehidupan psikis
orang lain, untuk memahami ciri-ciri khas individu tersebut.metode ini sangat
berguna bila digunakan bersama dengan metode introspeksi.
c. Metode Kuesioner
Kuesioner atau sering disebut angket merupakan pengembangan psikologi konseling
dengan menggunakan daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab secara
tertulis oleh responden dari kegiatan pengembangan tersebut
d. Metode Interview
Metode interview disebut juga metode wawancara, yaitu salah satu metode
pengembangan pikologi konseling yang dilaksanakan dengan melakukan wawancara
kepada sejumlah responden dengan menggunakan pedoman wawancara. Pedoman
wawancara bisa dibuat bentuk terbuka dan bentuk tertutup.
e. Metode Dokumentasi
Secara harfiah dokumentasi artinya pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan
penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan (kamu Besar Bahasa Indonesia,
1990). Metode dokumentasi bisa didefinisikan sebagai suatu teknik untuk
memperoleh informasi dengan cara mempelajari berbagai dokumen yang telah
didokumentasikan. Data-data yang dikumpulkan meliputi ; Aspek Psikologis Konseli
(Inteligent Quotient, Bakat, Minat, Kepribadian), Prestasi, Data hasil konseling dan
lain sebagainya. Berbagai data tersebut sangat bermanfaat bagi kemajuan psikologi
konseling
f. Metode Sosiometri
Sosiometri merupakan metode yang paling tepat untuk memperoleh data mengenai
hubungan social siswa. Dengan tekhnik ini, kita dapat meperoleh data tentang
susunan hubungan antar-individu, struktur hubungan individu, intensitas hubungan,
dan arah hubungan social individu.
g. Metode Biografi
Biografi atau disebut riwayat hidup merupakan metode yang efektif bila digunakan
untuk menggali informasi yang mendalam mengenai berbagai kejadian yang telah
dialami oleh individu konseli.
h. Metode kelompok
Metode kelompok (group method) merupakan pengembangan yang dilakukan
dengan menggunkan dinamika kelompok (group dinamics). Menurut Prayitno (2005)
dinamika kelompok merupakan sinergi dari semua factor yang ada di dalam suatu
kelompok.
i. Metode Tes
Metode tes di era sekarang sangat popular digunakan orang untuk mengumpulkan
data kemampuan individu, baik kemampuan potensial (potential ability) maupun
kemampuan nyata (actual ability).
Sumber :
Hartono, Soedarmadji Boy. Psikologi Konseling (Edisi Revisi). Kencana Prenada Media Group.
2012. Jakarta
http://anismufa.blogspot.com/2015/10/konsep-dasar-psikologi-konseling.html