Disusun oleh :
Kelompok 7
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ‘Myres-Briggs Type Indicator’ guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Teknik Asessmen Tes
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas pada mata kuliah Teknik
Asessmen Tes Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan
kepada pembaca tentang ‘Myress-Briggs Type Indicator’.
Akhir kata kami berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal
kepada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah. Aamiiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Myers Briggs Type Indicator atau MBTI adalah alat yang digunakan sebagai tes
psikologi untuk memahami kepribadian manusia yang bersumber dari teori psikologi
analitik. MBTI telah menarik perhatian banyak perusahaan Amerika untuk
menggunakannya sebagai solusi bagi banyak masalah dalam hubungan antar manusia.
Pengguna MBTI meningkat tajam dari tahun ke tahun. MBTI merupakan tes psikometri
yang paling banyak digunakan di dunia, dan diperkirakan 3,5 juta tes MBTI diberikan
setiap tahun di Amerika Serikat saja, dan secara rutin telah digunakan di Kanada,
Inggris, Australia, Selandia Baru, Jepang, Jerman, italy, singapura, korea dan banyak
negara lain.
Pekerjaan yang luas mengidentifikasi tipe kepribadian di awal 1900-an oleh
Psikiater Swiss Carl G. Jung menegaskan bahwa individu memiliki preferensi mental
atau psikologis untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Banyak proses mental proses
mental manusia tidak manusia tidak sadar tapi sadar tapi tetap mendikte tetap mendikte
berbagai sifat-s berbagai sifat-sifat pribadi ifat pribadi dan pilihan dan pilihan
(misalnya, pola komunikasi yang disukai, kebiasaan belajar, cara relaksasi, stress). Jung
menggunakan pengetahuan ini dalam menangani pasien, siswa dan orang-orang dengan
siapa ia datang ke dalam kontak, dan ia menulis dan berceramah tentang teori preferensi
kepribadian. Selanjutnya, sebagai hasil dari penelitian dan pengembangan, Myers dan
Briggs (1943/1976).
Tujuan mereka adalah satu: untuk membantu orang memahami diri mereka
sendiri dan satu sama lain s sendiri dan satu sama lain sehingga mereka mungkin
ehingga mereka mungkin bekerja di bidang pekerjaan bekerja di bidang pekerjaan yang
cocok yang cocok dengan jenis kepribadian mereka.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih lanjut tentang MBTI dan bagaimana
pengaplikasian nya serta kelebihan dan kekurangannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian MBTI
B. Sejarah MBTI
Berawal dari Carl Gustav Jung (1875-1961) sebagai orang pertama yang
merumuskan tipe kepribadian manusia dengan istilah Extravertion dan
Introvertion, serta mengemukakan empat fungsi kepribadian manusia empat fungsi
kepribadian manusia yang disebut sebagai Thinking, Feeling, Sensing dan Intuition.
Dalam penelitiannya, Jung menemukan bahwa manusia memiliki dua orientasi atau
kecenderungan dasar dalam menyalurkan perhatian, tenaga dan seluruh
kemampuannya.
Kecenderungan mengarahkan dan menyalurkan perhatian keluar diri disebut
Extraver dan sebaliknya kecenderungan untuk mengarahkan dan menyalurkan
perhatian ke dalam diri sendiri disebut Introver. Kedua orientasi sekaligus
kecenderungan dasar ini saling bertolak belakang. Sikap belakang. Sikap Extraver
Extraver berorientasi berorientasi keluar, keluar, pada dunia obyektif; obyektif;
sedangkan si sedangkan sikap Introver Introver berorientasi ke dalam, pada dunia
subyektif.
Tahun 1962, Isabel Myers meringkas buku tipe psikologi dari Jung dan bersama
ibunya Katharyn Briggs membaharui tes: Myers-Briggs Type Indocator (MBTI)
yang bertujuan untuk membuat sebuah psikotes yang dapat menggolongkan
manusia sesuai dengan teori Jung sekaligus merumuskan teori Jung untuk
penggunaan praktis. Teori Jung ini di rumuskan dalam setiap pertanyaan dan dalam
setiap perkembangan dari tes Myers-Briggs Type Indicator (MBTI).
Dalam rumusan itu mereka memperluas sekaligus merumuskannya secara
eksplisit sikap penilai dan pengamat, yang oleh Jung disinggung secara implisit.
Mereka merasa penting untuk merumuskan preferensi ini karena dua hal, pertama:
untuk menjelaskan identitas sikap dan tingkah laku bagi dunia luar. Kedua: sebagai
penghubung Extraver dan Introver, sekaligus untuk mengidentifikasi fungsi
dominan dan pembantu dari kedua orientasi dasar tersebut.
Kelompok garis keras aliran Jung, tidak setuju dengan adanya tafsiran tambahan
yang dibuat di atas, namun MBTI tetap diterima, diakui, dan digunakan secara luas
sebagai salah satu psiko-test terbaik.
Tujuan dari adanya tes MBTI yaitu sering digunakan untuk membantu individu
memahami preferensi komunikasi mereka sendiri dan bagaimana mereka
berinteraksi dengan orang lain. Memiliki kesadaran tentang apa itu MBTI dapat
membantu kita sebagai manusia dan mahluk sosial menyesuaikan pendekatan
interpersonal dengan situasi dan audiens yang berbeda.
a. Konsep MBTI
b. Instrumen MBTI
Indek E-I dirancang untuk mengetahui energy yang ada pada diri seseorang;
ekstrovert atau introvert. Energi ekstrovert tampak dari orientasi seseorang pada
lingkungan diluar dirinya, sedangkan energy introvert tampak dari orientasi
seseorang pada dunia dalam diri sendiri.
Indek J-P dirancang untuk mengetahui gaya dan proses seseorang dalam
berhubungan dengan dunia luar dirinya. Ditemukan gaya J disukai oleh
preferensi T dan F, sedangkan gaya P disukai oleh preferensi S dan N.
E. Tipe-tipe MBTI
Berikut merupakan 16 tipe kepribadian MBTI (The Myers & Briggs Foundation,
2015):
a. ISTJ: tenang, serius, mendapatkan kesuksesan dengan ketelitian, dapat
diandalkan. practical, mempentingkan fakta, realistis, dan bertanggung jawab.
Memutuskan segala sesutau secara logis. Disiplin dalam mengatur dan
mengorganisasikan pekerjaan mereka, tatanan rumah mereka dan hidup mereka
agar tertata.
b. ISFJ: tenang, ramah, bertanggung jawab, dan teliti. Berkomitmen dan mantap
dalam memenuhi kewajibannya . Menyeluruh, telaten, dan akurat. Loyal,
perhatian, mudah menyadari dan ingat kepada seseorang yang terpenting bagi
mereka, peduli akan perasaan orang lain. Berusaha untuk menciptakan
lingkungan yang tertib dan harmonis di tempat kerja maupun di rumah.
c. INFJ: teliti dan sangat memegang teguh nilai-nilai yang dipercaya oleh
perusahaan. Memiliki pandangan yang jelas dan mengorganisasikan pandangan
tersebut dengan baik. Ingin mengerti apa yang memotivasi seseorang dan ingin
memotivasi orang tersebut.
d. INTJ: memiliki pemikiran yang unik, handal dalam pengeksekusian ide, agar
ide yang dimiliki dapat terealisasi. Cepat dalam melihat pola dalam suatu
kejadian dan memberikan arti atas kejadian tersebut. Independen, dan memiliki
standard yang tinggi atas komptensi dan performa untuk diri sendiri maupun
orang lain.
e. ISTP: toleran dan fleksibel, cukup mengamati sesuatu sampai masalah muncul,
kemudian bertindak cepat untuk menemukan solusi yang terbaik. Menganalisis
sesuatu agar dapat berjalan dengan lancar agar dapat menyelesaikan masalah
secara keseluruhan. Tertarik pada sebab dan akibat, mengatur fakta-fakta
dengan menggunakan prinsip-prinsip logis, menitik beratkan pada efisiensi.
f. ISFP: tenang, ramah, sensitif, dan baik. Menikmati segala sesuatu yang terjadi
sekarang ini. Ingin memiliki ruang mereka sendiri dan bekerja dalam kerangka
waktu mereka sendiri. Loyal dan berkomitmen pada apa yang mereka percaya
dan untuk orangorang yang penting bagi mereka. Tidak suka perbedaan
pendapat dan konflik, tidak memaksakan pendapat atau nilai-nilai mereka pada
orang lain.
g. INFP: berpikiran ideal, loyal dengan kepercayaan yang mereka anut dan
kepada orang yang penting bagi mereka. Ingin memiliki kehidupan yang sesuai
dengan kepercayaan yang dianut. Keingintahuan tinggi, cepat dalam melihat
kesempatan. Suka berempati kepada seseorang dan menolong mereka dalam
mencapai kebutuhan. Mudah adaptasi, fleksibel dan biasanya mudah terancam
dengan nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai yang dianut.
h. INTP: mencari penjelasan yang jelas atas segala hal yang berhubungan dengan
minat mereka. Teoritik, abstrak dan lebih tertarik dengan menggali ide dari pada
bersosialisasi dengan sekitar. Pendiam, fleksibel dan mudah adaptasi. Memiliki
kemampuan yang tidak biasa dalam memecahkan suatu masalah. Cocok
menjadi analitik yang kritis.
i. ESTP: fleksibel dan toleran. Teori dan penjelasan akan membuat bosan bagi
kepribadian ini. Spontan, pragmatis dan menikmati apa yang mereka rasakan
pada saat ini.
j. ESFP: bersahabat, spontan, mudah beradaptasi dengan orang baru pada
lingkungan yang berbeda. Sangat menikmati bekerja dengan orang lain, dan
mencapai suatu hal bersama-sama. Tipe kepribadian ini suka membuat
pekerjaan menjadi suatu yang menyenangkan.
k. ENFP: imaginative, selalu melihat kehidupan penuh dengan kemungkinan.
Dapat menemukan hubungan antara suatu kejadian dengan suatu informasi
dengan cepat. Spontan dan fleksible. Mudah memberikan apresiasi dan
dukungan pada orang lain.
l. ENTP: cerdas dan blak-blakan. Bersemangat dalam memecahkan masalah
yang susah dan masalah yang menatang bagi mereka. Tidak suka akan rutinitas.
Selalu membentuk suatu model konseptual dan menganalisis konsep tersebut
secara detail dan strategis. Baik dalam menilai seseorang.
m. ESTJ: praktisi, realistis, melakukan sesuatu berdasarkan fakta. Pengambilan
keputusan yang baikm cepat beradapati dengan keputusan yang telah diambil.
Mengorganisasikan projek dan orang dengan baik agar projek berjalan dengan
baik. Fokus terhadap hasil yang paling efisien. Fokus pada hal detail. Memiliki
level standard pola berpikir, dan memaksa yang lain untuk mengikutinya. Tipe
ini suka memaksa yang lain untuk menjalankan suatu hal.
n. ESFJ: kooperatif, teliti, berhati baik. Ingin menciptakan lingkungan yang
harmonis dengan sesama. Bekerja dengan penuh tekad yang bulat. Ingin
menyelesaikan tugas dengan yang lain secara benar dan tepat waktu. Peka
terhadap sekitar dan ingin diakui jadi dirinya dan kontribusi yang telah
dilakukan kepada yang lain.
o. ENFJ: berempati tinggi, responsive dan bertangung jawab. Dapa
menyelaraskan emosi, kebutuhan dan motivasi dengan baik. Dapat menemukan
sisi potensial dari seseorang, dan membantu orang tersebut untuk mencapainya.
Loyal, memiliki respon baik dengan pujian maupun kritik seseorang. Pandai
bersosialisasi, dan biasanya menginspirasi seseorang untuk berkembang.
p. ENTJ: pengambil keputusan yang baik, baik dalam hal kepemimpinan. Dapat
secara cepat menyadari prosedur yang tidak efisien. Cepat dalam membentuk
suatu system komplek yang dapat digunakan menyelesaikan permasalahan
suatu organisasi. Menyukai perencanaan jangka panjang berdasarkan tujuan
utama. Mudah untuk diajari, pembaca yang baik, suka membagi ilmu kepada
yang lain dan suka memaksa pada saat mengutarakan ide.
Namun dari 16 type kepribadian tipe kepribadian INFJ adalah yang paling langka
di dunia dengan presentase sekitar 1-3% dari populasi, sedangkan yang paling
banyak adalah ISTJ sekitar 11–14% di dunia.
F. Pengaplikasian Tes MBTI
Tes MBTI ini sangat diperlukan, karena banyak hal-hal yang dapat
diaplikasikan pada kehidupan individu maupun klasikal. Mengapa sangat
diperlukan? karena dengan tes ini kita (khususnya diri pribadi) dapat mengetahui
tipe kepribadian yang dimiliki, bagaimana karakteristik kepribadian itu sendiri.
Karena dengan mengetahuinya, hal tersebut akan memudahkan diri untuk
mendapatkan nilai hidup (life value) dalam diri sendiri.
Serta disamping hal itu, tes MBTI ini tentu dapat dijadikan sebagai acuan untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masing-maisng ind potensi yang
dimiliki oleh masing-maisng individu.
Psikotes ini dirancang untuk mengukur preferensi psikologis seseorang dalam
melihat dunia dan membuat keputusan. Tes ini juga dapat memudahkan untuk
mengetahui karakter kepribadian seorang karyawan dalam suatu perusahaan baik
dibidang industri maupun akademik. Agar dapat ditempatkan pada bidang-bidang
yang membuat potensi yang dimiliki oleh karyawan tersebut menjadi lebih optimal.
a. Kekurangan MBTI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran diatas, Myers-Briggs Type Indicator adalah instrumen
kepribadian dengan berbagai aplikasi. Tipe ini di manfaatkan dalam proses konseling
karir. Di lain sisi MBTI (Myers Briggs Theory Indicator) sangat berguna dalam dunia
pendidikan dan pengembangan pengembangan karir.
MBTI bisa digunakan digunakan sebagai sebagai panduan panduan untuk
memilih memilih jurusan jurusan kuliah sampai dengan profesi sampai pada pemilihan
pekerjaan yang cocok dengan kepribadian. Dengan ini, kita Dengan ini, kita dapat
berkembang menjadi lebih baik dan lebih mengenal diri kita iri kita sendiri.
Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus
kelemahan (Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus
mengembangkan kelebihan kita sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.
Dan dengan MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap
orang lain. Kita bisa lebih memahami dan menerima perbedaan.
DAFTAR PUSTAKA
Dzilhaq.N.C. Mengenal MBTI: Asal usul dan Dasar Teori. 2021. Tersedia:
https://kampuspsikologi.com/mengenal-mbti-asal-usul-dan-dasar-teori/ [diakses pada 29
November 2022 pukul 03.00]
Furnham, A. (1996). The big five versus the big four: the relationship between the Myers-Briggs
Type Indicator (MBTI) and NEO-PI five factor model of personality. Personality and
individual differences, 21(2), 303-307.
Myers, I. B., & McCaulley, M. H. (1988). Myers-Briggs type indicator: MBTI. Palo Alto:
Consulting Psychologists Press.
Pittenger, D. J. (1993). Measuring the MBTI… and coming up short. Journal of Career Planning
and Employment, 54(1), 48-52.
Sari, I. R. (2016). Pengaruh Bimbingan Konseling Karier dengan Pendekatan Myers Briggs Type
Indicator terhadap Kemampuan Memilih Keputusan Karier Siswa Kelas 9 di Desa Ngembung
Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
Setiawati, F. A., Triyanto, A., & Gunawan, N. E. (2015). Implementasi MBTI untuk
pengembangan karir mahasiswa: studi perbedaan tipe kepribadian pada mahasiswa bimbingan
konseling. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 8(2).
Pittenger, D. J. (1993). Measuring the MBTI… and coming up short. Journal of Career Planning
and Employment, 54(1), 48-52.
Myers, I. B., & McCaulley, M. H. (1988). Myers-Briggs type indicator: MBTI. Palo Alto:
Consulting Psychologists Press.