Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TEKNIK ASESSMEN TES

MYRES-BRIGGS TYPE INDICATOR (MBTI)


Diajukan untuk memenuhi tugas Teknik Asessmen Tes
Dosen pengampu : Reza Pahlevi,M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 7

Putri Shyarsheina A 21010077

Sifa Salsabilla 21010156

Tiara Nuri Zahira 21010123

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP SILIWANGI
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ‘Myres-Briggs Type Indicator’ guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Teknik Asessmen Tes

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas pada mata kuliah Teknik
Asessmen Tes Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan
kepada pembaca tentang ‘Myress-Briggs Type Indicator’.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan


baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki
kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal
kepada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah. Aamiiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.

Bandung, 29 November 2022

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 5
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 5
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 6
C. Tujuan ............................................................................................................................. 6
BAB II........................................................................................................................................ 7
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 7
A. Pengertian MBTI ............................................................................................................ 7
B. Sejarah MBTI.................................................................................................................. 7
C. Tujuan Test MBTI .......................................................................................................... 8
D. Konsep dan Instrument MBTI ........................................................................................ 8
a. Konsep MBTI.............................................................................................................. 8
b. Instrumen MBTI........................................................................................................ 10
E. Tipe-tipe MBTI ............................................................................................................. 11
F. Pengaplikasian Tes MBTI............................................................................................. 14
G. Kekurangan dan Kelebihan MBTI ................................................................................ 14
a. Kekurangan MBTI .................................................................................................... 14
b. Kelebihan MBTI ....................................................................................................... 15
BAB III .................................................................................................................................... 16
KESIMPULAN ........................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Myers Briggs Type Indicator atau MBTI adalah alat yang digunakan sebagai tes
psikologi untuk memahami kepribadian manusia yang bersumber dari teori psikologi
analitik. MBTI telah menarik perhatian banyak perusahaan Amerika untuk
menggunakannya sebagai solusi bagi banyak masalah dalam hubungan antar manusia.
Pengguna MBTI meningkat tajam dari tahun ke tahun. MBTI merupakan tes psikometri
yang paling banyak digunakan di dunia, dan diperkirakan 3,5 juta tes MBTI diberikan
setiap tahun di Amerika Serikat saja, dan secara rutin telah digunakan di Kanada,
Inggris, Australia, Selandia Baru, Jepang, Jerman, italy, singapura, korea dan banyak
negara lain.
Pekerjaan yang luas mengidentifikasi tipe kepribadian di awal 1900-an oleh
Psikiater Swiss Carl G. Jung menegaskan bahwa individu memiliki preferensi mental
atau psikologis untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Banyak proses mental proses
mental manusia tidak manusia tidak sadar tapi sadar tapi tetap mendikte tetap mendikte
berbagai sifat-s berbagai sifat-sifat pribadi ifat pribadi dan pilihan dan pilihan
(misalnya, pola komunikasi yang disukai, kebiasaan belajar, cara relaksasi, stress). Jung
menggunakan pengetahuan ini dalam menangani pasien, siswa dan orang-orang dengan
siapa ia datang ke dalam kontak, dan ia menulis dan berceramah tentang teori preferensi
kepribadian. Selanjutnya, sebagai hasil dari penelitian dan pengembangan, Myers dan
Briggs (1943/1976).
Tujuan mereka adalah satu: untuk membantu orang memahami diri mereka
sendiri dan satu sama lain s sendiri dan satu sama lain sehingga mereka mungkin
ehingga mereka mungkin bekerja di bidang pekerjaan bekerja di bidang pekerjaan yang
cocok yang cocok dengan jenis kepribadian mereka.
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu MBTI?


2. Bagaimana sejarah MBTI?
3. Apa tujuan dari test MBTI?
4. Bagaimana konsep dan instrument MBTI?
5. Apa saja tipe-tipe MBTI?
6. Bagaimana cara mengaplikasikan tes MBTI?
7. Apa kelemahan dan kelebihan tes MBTI?

C. Tujuan

Makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih lanjut tentang MBTI dan bagaimana
pengaplikasian nya serta kelebihan dan kekurangannya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian MBTI

Myers-Birggs Type Indicator (MBTI) adalah psikotes yang dirancang untuk


mengukur kecerdasan individu, bakat dan tipe kepribadian seseorang. Psikotes ini
dibentuk bertujuan untuk menjelaskan teori Carl Gustav Jung yang dirasa susah
untuk dimengerti, dan digunakan.
Tes MBTI ini juga merupakan tes kepribadian yang paling banyak dipakai di
dunia sekarang ini. Selain itu, tes ini juga sering digunakan beberapa perusahaan
untuk mengetahui kepribadian karyawan perusahaan agar dapat ditempatkan pada
bidang-bidang yang membuat potensi karyawan meningkat.

B. Sejarah MBTI

Berawal dari Carl Gustav Jung (1875-1961) sebagai orang pertama yang
merumuskan tipe kepribadian manusia dengan istilah Extravertion dan
Introvertion, serta mengemukakan empat fungsi kepribadian manusia empat fungsi
kepribadian manusia yang disebut sebagai Thinking, Feeling, Sensing dan Intuition.
Dalam penelitiannya, Jung menemukan bahwa manusia memiliki dua orientasi atau
kecenderungan dasar dalam menyalurkan perhatian, tenaga dan seluruh
kemampuannya.
Kecenderungan mengarahkan dan menyalurkan perhatian keluar diri disebut
Extraver dan sebaliknya kecenderungan untuk mengarahkan dan menyalurkan
perhatian ke dalam diri sendiri disebut Introver. Kedua orientasi sekaligus
kecenderungan dasar ini saling bertolak belakang. Sikap belakang. Sikap Extraver
Extraver berorientasi berorientasi keluar, keluar, pada dunia obyektif; obyektif;
sedangkan si sedangkan sikap Introver Introver berorientasi ke dalam, pada dunia
subyektif.
Tahun 1962, Isabel Myers meringkas buku tipe psikologi dari Jung dan bersama
ibunya Katharyn Briggs membaharui tes: Myers-Briggs Type Indocator (MBTI)
yang bertujuan untuk membuat sebuah psikotes yang dapat menggolongkan
manusia sesuai dengan teori Jung sekaligus merumuskan teori Jung untuk
penggunaan praktis. Teori Jung ini di rumuskan dalam setiap pertanyaan dan dalam
setiap perkembangan dari tes Myers-Briggs Type Indicator (MBTI).
Dalam rumusan itu mereka memperluas sekaligus merumuskannya secara
eksplisit sikap penilai dan pengamat, yang oleh Jung disinggung secara implisit.
Mereka merasa penting untuk merumuskan preferensi ini karena dua hal, pertama:
untuk menjelaskan identitas sikap dan tingkah laku bagi dunia luar. Kedua: sebagai
penghubung Extraver dan Introver, sekaligus untuk mengidentifikasi fungsi
dominan dan pembantu dari kedua orientasi dasar tersebut.
Kelompok garis keras aliran Jung, tidak setuju dengan adanya tafsiran tambahan
yang dibuat di atas, namun MBTI tetap diterima, diakui, dan digunakan secara luas
sebagai salah satu psiko-test terbaik.

C. Tujuan Test MBTI

Tujuan dari adanya tes MBTI yaitu sering digunakan untuk membantu individu
memahami preferensi komunikasi mereka sendiri dan bagaimana mereka
berinteraksi dengan orang lain. Memiliki kesadaran tentang apa itu MBTI dapat
membantu kita sebagai manusia dan mahluk sosial menyesuaikan pendekatan
interpersonal dengan situasi dan audiens yang berbeda.

D. Konsep dan Instrument MBTI

a. Konsep MBTI

MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan


(dikotomis). Walaupun berlawanan sebetulnya kita memiliki semuanya, hanya
saja kita lebih cenderung / nyaman pada salah satu arah tertentu. Seperti es krim
dan coklat panas, mungkin kita mau dua-duanya tetapi cenderung lebih
menyukai salah satunya. Masing-masing ada sisi positifnya tapi ada pula sisi
negatifnya. Nah, seperti itu pula dalam skala kecenderungan MBTI berikut
empat skala kecenderungan MBTI:
1) Extrovert (E) vs. Introvert (I).
Dimensi EI melihat orientasi energi individu ke dalam atau ke luar.
Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka dunia luar. Individu suka
bergaul, menyenangi interaksi sosial, beraktifitas dengan orang lain,
serta berfokus pada dunia luar dan action oriented. Mereka bagus
dalam hal berurusan dengan orang dan hal operasional.
Sebaliknya, tipe introvert adalah mereka yang suka dunia dalam (diri
sendiri). Mereka senang menyendiri, merenung, membaca, menulis
dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Mereka mampu
bekerja sendiri, penuh konsentrasi dan focus. Mereka bagus dalam
pengolahan data secara internal dan pekerjaan back office.
2) Sensing (S) vs. Intuition (N)
Dimensi SN melihat bagaimana individu memproses data. Sensing
memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit,
praktis, realistis dan melihat data apa adanya. Mereka menggunakan
pedoman pengalaman dan data konkrit serta memilih cara-cara yang
sudah terbukti. Mereka fokus pada masa kini (apa yang bisa
diperbaiki sekarang). Mereka bagus dalam perencanaan teknis dan
detail aplikatif. Sementara tipe intuition memproses data dengan
melihat pola dan hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta
melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Mereka
berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan berfokus pada masa
depan (apa yang mungkin dicapai di masa mendatang). Mereka
inovatif, penuh inspirasi dan ide unik. Mereka bagus dalam
penyusunan konsep, ide, dan visi jangka panjang.
3) Thinking (T) vs. Feeling (F)
Dimensi ini dilihat bagaimana orang mengambil keputusan.
Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan
kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Mereka cenderung
berorientasi pada tugas dan objektif. Terkesan kaku dan keras
kepala. Mereka menerapkan prinsip dengan konsisten. Bagus dalam
melakukan analisa dan menjaga prosedur/standar.
Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati
serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan.
Mereka berorientasi pada hubungan dan subjektif. Mereka
akomodatif tapi sering terkesan memihak,mereka empatik dan
menginginkan harmoni. Bagus dalam menjaga keharmonisan dan
memelihara hubungan.
4) Judging (J) vs. Perceiving (P).
Dimensi terakhir ini melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging
di sini bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging diartikan
sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang
sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak teratur (tidak
melompat-lompat). Mereka tidak suka hal-hal mendadak dan di luar
perencanaan. Mereka ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti
rencana itu. Mereka bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur,
dan perencanaan step by step.
Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel,
spontan, adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat beragam
peluang yang muncul. Perubahan mendadak tidak masalah dan
ketidakpastian membuat mereka bergairah. Bagus dalam
menghadapi perubahan dan situasi mendadak

b. Instrumen MBTI

Instrumen MBTI memiliki perbedaan mendasar dengan instrument


kepribadian lainnya adalah bahwa Instrumen MBTI dirancang untuk
menerapkan teori dasar psikologi Jung. Sehingga untuk memahaminya, kita
juga harus memahami teorinya. Instrumen MBTI mengandung 4 indek utama
yang bersumber dari preferensi psikologi Jung, yaitu:
1. Extraversion – Introversion (E – I)
2. Sensing – Intuiting (S – N)
3. Thinking – Feeling (T – F)
4. Judging – Perceiving (J – P)

Indek E-I dirancang untuk mengetahui energy yang ada pada diri seseorang;
ekstrovert atau introvert. Energi ekstrovert tampak dari orientasi seseorang pada
lingkungan diluar dirinya, sedangkan energy introvert tampak dari orientasi
seseorang pada dunia dalam diri sendiri.

Indek S-N dirancang untuk mengetahui preferensi seseorang dalam


menyerap informasi dari luar; sensing atau intuiting. Preferensi sensing
menyerap informasi melalui kekuatan pancainderanya baik melalui penglihatan,
pendengaran, penciuman, perabaan maupun perasa. Sedangkan preferensi
intuiting menyerap informasi melalui kekuatan intuisi yang lebih abstrak
dengan menemukan makna atau hubungan atau suatu kemungkinan yang bisa
terjadi dibalik sebuah peristiwa yang dilihat.

Indek T-F dirancang untuk mengetahui preferensi seseorang dalam


memutuskan atau menilai sesuatu diluar dirinya; thinking atau feeling.
Preferensi thinking memutuskan sesuatu lebih mengandalkan logika dan
hubungan sebab akibat. Sedangkan preferensi feeling memutuskan sesuatu
mengandalkan subjektifitas diri berdasarkan pertimbangan nilai-nilai dan
kemanusiaan.

Indek J-P dirancang untuk mengetahui gaya dan proses seseorang dalam
berhubungan dengan dunia luar dirinya. Ditemukan gaya J disukai oleh
preferensi T dan F, sedangkan gaya P disukai oleh preferensi S dan N.

E. Tipe-tipe MBTI

Berikut merupakan 16 tipe kepribadian MBTI (The Myers & Briggs Foundation,
2015):
a. ISTJ: tenang, serius, mendapatkan kesuksesan dengan ketelitian, dapat
diandalkan. practical, mempentingkan fakta, realistis, dan bertanggung jawab.
Memutuskan segala sesutau secara logis. Disiplin dalam mengatur dan
mengorganisasikan pekerjaan mereka, tatanan rumah mereka dan hidup mereka
agar tertata.
b. ISFJ: tenang, ramah, bertanggung jawab, dan teliti. Berkomitmen dan mantap
dalam memenuhi kewajibannya . Menyeluruh, telaten, dan akurat. Loyal,
perhatian, mudah menyadari dan ingat kepada seseorang yang terpenting bagi
mereka, peduli akan perasaan orang lain. Berusaha untuk menciptakan
lingkungan yang tertib dan harmonis di tempat kerja maupun di rumah.
c. INFJ: teliti dan sangat memegang teguh nilai-nilai yang dipercaya oleh
perusahaan. Memiliki pandangan yang jelas dan mengorganisasikan pandangan
tersebut dengan baik. Ingin mengerti apa yang memotivasi seseorang dan ingin
memotivasi orang tersebut.
d. INTJ: memiliki pemikiran yang unik, handal dalam pengeksekusian ide, agar
ide yang dimiliki dapat terealisasi. Cepat dalam melihat pola dalam suatu
kejadian dan memberikan arti atas kejadian tersebut. Independen, dan memiliki
standard yang tinggi atas komptensi dan performa untuk diri sendiri maupun
orang lain.
e. ISTP: toleran dan fleksibel, cukup mengamati sesuatu sampai masalah muncul,
kemudian bertindak cepat untuk menemukan solusi yang terbaik. Menganalisis
sesuatu agar dapat berjalan dengan lancar agar dapat menyelesaikan masalah
secara keseluruhan. Tertarik pada sebab dan akibat, mengatur fakta-fakta
dengan menggunakan prinsip-prinsip logis, menitik beratkan pada efisiensi.
f. ISFP: tenang, ramah, sensitif, dan baik. Menikmati segala sesuatu yang terjadi
sekarang ini. Ingin memiliki ruang mereka sendiri dan bekerja dalam kerangka
waktu mereka sendiri. Loyal dan berkomitmen pada apa yang mereka percaya
dan untuk orangorang yang penting bagi mereka. Tidak suka perbedaan
pendapat dan konflik, tidak memaksakan pendapat atau nilai-nilai mereka pada
orang lain.
g. INFP: berpikiran ideal, loyal dengan kepercayaan yang mereka anut dan
kepada orang yang penting bagi mereka. Ingin memiliki kehidupan yang sesuai
dengan kepercayaan yang dianut. Keingintahuan tinggi, cepat dalam melihat
kesempatan. Suka berempati kepada seseorang dan menolong mereka dalam
mencapai kebutuhan. Mudah adaptasi, fleksibel dan biasanya mudah terancam
dengan nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai yang dianut.
h. INTP: mencari penjelasan yang jelas atas segala hal yang berhubungan dengan
minat mereka. Teoritik, abstrak dan lebih tertarik dengan menggali ide dari pada
bersosialisasi dengan sekitar. Pendiam, fleksibel dan mudah adaptasi. Memiliki
kemampuan yang tidak biasa dalam memecahkan suatu masalah. Cocok
menjadi analitik yang kritis.
i. ESTP: fleksibel dan toleran. Teori dan penjelasan akan membuat bosan bagi
kepribadian ini. Spontan, pragmatis dan menikmati apa yang mereka rasakan
pada saat ini.
j. ESFP: bersahabat, spontan, mudah beradaptasi dengan orang baru pada
lingkungan yang berbeda. Sangat menikmati bekerja dengan orang lain, dan
mencapai suatu hal bersama-sama. Tipe kepribadian ini suka membuat
pekerjaan menjadi suatu yang menyenangkan.
k. ENFP: imaginative, selalu melihat kehidupan penuh dengan kemungkinan.
Dapat menemukan hubungan antara suatu kejadian dengan suatu informasi
dengan cepat. Spontan dan fleksible. Mudah memberikan apresiasi dan
dukungan pada orang lain.
l. ENTP: cerdas dan blak-blakan. Bersemangat dalam memecahkan masalah
yang susah dan masalah yang menatang bagi mereka. Tidak suka akan rutinitas.
Selalu membentuk suatu model konseptual dan menganalisis konsep tersebut
secara detail dan strategis. Baik dalam menilai seseorang.
m. ESTJ: praktisi, realistis, melakukan sesuatu berdasarkan fakta. Pengambilan
keputusan yang baikm cepat beradapati dengan keputusan yang telah diambil.
Mengorganisasikan projek dan orang dengan baik agar projek berjalan dengan
baik. Fokus terhadap hasil yang paling efisien. Fokus pada hal detail. Memiliki
level standard pola berpikir, dan memaksa yang lain untuk mengikutinya. Tipe
ini suka memaksa yang lain untuk menjalankan suatu hal.
n. ESFJ: kooperatif, teliti, berhati baik. Ingin menciptakan lingkungan yang
harmonis dengan sesama. Bekerja dengan penuh tekad yang bulat. Ingin
menyelesaikan tugas dengan yang lain secara benar dan tepat waktu. Peka
terhadap sekitar dan ingin diakui jadi dirinya dan kontribusi yang telah
dilakukan kepada yang lain.
o. ENFJ: berempati tinggi, responsive dan bertangung jawab. Dapa
menyelaraskan emosi, kebutuhan dan motivasi dengan baik. Dapat menemukan
sisi potensial dari seseorang, dan membantu orang tersebut untuk mencapainya.
Loyal, memiliki respon baik dengan pujian maupun kritik seseorang. Pandai
bersosialisasi, dan biasanya menginspirasi seseorang untuk berkembang.
p. ENTJ: pengambil keputusan yang baik, baik dalam hal kepemimpinan. Dapat
secara cepat menyadari prosedur yang tidak efisien. Cepat dalam membentuk
suatu system komplek yang dapat digunakan menyelesaikan permasalahan
suatu organisasi. Menyukai perencanaan jangka panjang berdasarkan tujuan
utama. Mudah untuk diajari, pembaca yang baik, suka membagi ilmu kepada
yang lain dan suka memaksa pada saat mengutarakan ide.

Namun dari 16 type kepribadian tipe kepribadian INFJ adalah yang paling langka
di dunia dengan presentase sekitar 1-3% dari populasi, sedangkan yang paling
banyak adalah ISTJ sekitar 11–14% di dunia.
F. Pengaplikasian Tes MBTI

Tes MBTI ini sangat diperlukan, karena banyak hal-hal yang dapat
diaplikasikan pada kehidupan individu maupun klasikal. Mengapa sangat
diperlukan? karena dengan tes ini kita (khususnya diri pribadi) dapat mengetahui
tipe kepribadian yang dimiliki, bagaimana karakteristik kepribadian itu sendiri.
Karena dengan mengetahuinya, hal tersebut akan memudahkan diri untuk
mendapatkan nilai hidup (life value) dalam diri sendiri.
Serta disamping hal itu, tes MBTI ini tentu dapat dijadikan sebagai acuan untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masing-maisng ind potensi yang
dimiliki oleh masing-maisng individu.
Psikotes ini dirancang untuk mengukur preferensi psikologis seseorang dalam
melihat dunia dan membuat keputusan. Tes ini juga dapat memudahkan untuk
mengetahui karakter kepribadian seorang karyawan dalam suatu perusahaan baik
dibidang industri maupun akademik. Agar dapat ditempatkan pada bidang-bidang
yang membuat potensi yang dimiliki oleh karyawan tersebut menjadi lebih optimal.

G. Kekurangan dan Kelebihan MBTI

a. Kekurangan MBTI

Kekurangan utama dari MBTI adalah mungkin tidak terlalu dapat di


jadikan patokan utama menilai seseorang. Orang cenderung mendapatkan hasil
yang berbeda jika mereka mengikuti tes lebih dari satu kali. Ini terjadi 75 persen
dari waktu pertama tes, menurut review dari National Academy of Sciences.
Selain itu, MBTI tampaknya tidak sesuai dengan hasil tes kepribadian lainnya
kecuali di bidang introversi dan ekstroversi.
Oleh karena itu, patut dipertanyakan bahwa MBTI mampu menilai tipe
seseorang secara akurat. Banyak ilmuwan menganggap MBTI sebagai
pseudoscientific, dan karena validitasnya yang dapat diperdebatkan, bahkan
mungkin tidak sah menggunakan tes untuk tujuan perekrutan seperti yang
dilakukan banyak perusahaan.
b. Kelebihan MBTI

Keunggulan utama MBTI adalah sebagai alat pengenalan diri dan


toleransi terhadap orang lain. Ini dapat diterapkan dalam beberapa cara
misalnya jika tes menunjukkan bahwa Anda memiliki tipe kepribadian INFP
atau "pemimpi", Anda mungkin tidak terlalu efektif atau bahagia dalam
pekerjaan yang membutuhkan ESTP atau "persuasi".
Dengan mengetahui tipe diri Anda sendiri, Anda dapat mengetahui karir
mana yang masuk akal untuk Anda kejar dan mana yang lebih baik untuk Anda
hindari. Jika Anda mengetahui tipe MBTI orang lain, Anda akan lebih bisa
memahami mengapa Anda berdua tidak selalu sependapat.
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran diatas, Myers-Briggs Type Indicator adalah instrumen
kepribadian dengan berbagai aplikasi. Tipe ini di manfaatkan dalam proses konseling
karir. Di lain sisi MBTI (Myers Briggs Theory Indicator) sangat berguna dalam dunia
pendidikan dan pengembangan pengembangan karir.
MBTI bisa digunakan digunakan sebagai sebagai panduan panduan untuk
memilih memilih jurusan jurusan kuliah sampai dengan profesi sampai pada pemilihan
pekerjaan yang cocok dengan kepribadian. Dengan ini, kita Dengan ini, kita dapat
berkembang menjadi lebih baik dan lebih mengenal diri kita iri kita sendiri.
Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus
kelemahan (Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus
mengembangkan kelebihan kita sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.
Dan dengan MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap
orang lain. Kita bisa lebih memahami dan menerima perbedaan.
DAFTAR PUSTAKA

Dzilhaq.N.C. Mengenal MBTI: Asal usul dan Dasar Teori. 2021. Tersedia:
https://kampuspsikologi.com/mengenal-mbti-asal-usul-dan-dasar-teori/ [diakses pada 29
November 2022 pukul 03.00]

Furnham, A. (1996). The big five versus the big four: the relationship between the Myers-Briggs
Type Indicator (MBTI) and NEO-PI five factor model of personality. Personality and
individual differences, 21(2), 303-307.

Myers, I. B., & McCaulley, M. H. (1988). Myers-Briggs type indicator: MBTI. Palo Alto:
Consulting Psychologists Press.

Pittenger, D. J. (1993). Measuring the MBTI… and coming up short. Journal of Career Planning
and Employment, 54(1), 48-52.

Sari, I. R. (2016). Pengaruh Bimbingan Konseling Karier dengan Pendekatan Myers Briggs Type
Indicator terhadap Kemampuan Memilih Keputusan Karier Siswa Kelas 9 di Desa Ngembung
Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Setiawati, F. A., Triyanto, A., & Gunawan, N. E. (2015). Implementasi MBTI untuk
pengembangan karir mahasiswa: studi perbedaan tipe kepribadian pada mahasiswa bimbingan
konseling. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 8(2).

Thompson,Scoot. Advantages & Disadvantages of Jungian Personality Assesment. 2019.


Tersedia: https://www.theclassroom.com/advantages-disadvantages-of-jungian-personality-
assessment-12084176.html [diakses pada 29 November 2022 pukul 04.00]

Pittenger, D. J. (1993). Measuring the MBTI… and coming up short. Journal of Career Planning
and Employment, 54(1), 48-52.

YAYANG SETIAWAN, H. E. N. D. R. Y. K. (2016). PENGARUH LINGKUNGAN KERJA


ALAMI PADA PERFORMA DAN TINGKAT STRESS SOFTWARE ENGINEER, STUDI
KASUS DI BALI CAMP (Doctoral dissertation, UAJY).

Myers, I. B., & McCaulley, M. H. (1988). Myers-Briggs type indicator: MBTI. Palo Alto:
Consulting Psychologists Press.

Anda mungkin juga menyukai