Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MBTI TEST
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen SDM
Dosen Pengampu:
Bagus Setiawan, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 1

1. Riries Firanti Noor (12209193008)


2. Wiwis Meike (12209193048)
3. Dendy Nurkhosim (12209193052
4. Mirza Qumairoh (1220919359)
5. Elfa Dwi Rahani (12209193066)

KELAS 6A
JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
MARET 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “MBTI Test”.

Terima kasih saya ucapkan kepada Bagus Setiawan, M.Pd yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan
yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa Makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga Makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Tulunggagung, 14 Maret 2021

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................................5
A. Latar Belakang..............................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................7
A. Pengertian MBTI Test...................................................................................................................7
B. Tujuan MBTI Test.........................................................................................................................8
C. Manfaat MBTI Test.......................................................................................................................8
D. Metode MBTI Test........................................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................................14
A. Kesimpulan..................................................................................................................................14
B. Argument Kelompok...................................................................................................................15
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................16

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang artinya tidak bisa hidup sendirian di
bumi ini. Namun seringkali didalam kehidupan sosial terjadi gesekan gesekan yang
menimbulkan ketegangan dari fisik maupun mental atau stress dan membuat hidup menjadi tidak
bahagia yang bisa menjadikan individu tersebut menjadi tidak produktif. Salah satu penyebab
utama stress karena antar individu yang tidak saling memahami kepribadian masing-masing dan
cara menghadapinya.

MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator mengenal tipe kepribadian merupakan sebuah alat
yang memiliki relatif banyak kegunaan. Pekerjaan yang luas mengidentifikasi tipe kepribadian
pada awal 1900-an sang Psikiater Swiss Carl G. Jung menegaskan bahwa individu mempunyai
preferensi mental atau psikologis buat melakukan tugas-tugas tertentu. Banyak proses mental
manusia tidak sadar akan tetapi memiliki aneka macam sifat-sifat langsung & pilihan (misalnya,
pola komunikasi yg disukai, norma belajar, cara relaksasi, stress).

Carl Jung, Katharine Briggs, dan Isabel Myers berhasil merumuskan tipe kepribadian manusia
dengan istilah Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) yaitu extrovert dan introvert, serta
mengemukakan empat fungsi kepribadian manusia, yaitu fungsi berpikir (thinking), fungsi
perasa (feeling), fungsi pengindera (sensing) dan fungsi intuitif (intuition), Judging dan
Perceiving yang merupakan orientasi pada dunia luaryang kemudian lebih dikenal dengan istilah
tipe kepribadian Jung

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian MBTI Test ?
2. Bagaimana Sejarah MBTI Test ?
3. Bagaimana Tujuan dan Manfaat MBTI Test ?
4. Bagaimana Metode MBTI Test ?

5
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami Pengertian MBTI Test
2. Menjelaskan dan Memahami Sejarah MBTI Test
3. Menjelaskan dan Memahami Tujuan dan Manfaat MBTI Test
4. Menjelaskan dan Memahami Metode MBTI Test

6
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian MBTI Test
Dalam memilih program studi ketika akan melanjutkan ke perguruan tinggi yang tidak
didasari oleh minat , dan bakat dan sebuah kemampuan bukanlah tindakan yang tepat. Maka dari
itu akan tidak maksimal jika program studi yang diambil tidak didasari oleh minat dan bakat
serta sebuah kemampuan. Sebab itu dalam mengetahui jenis kepribadian yang ada pada diri
sendiri itu sangatlah penting.

Dengan melakukan tes kepribadian MBTI (myers briggs tpye Indicator) maka seseorang
dapat mengetahui jenis kepribadiannya masing-masing dan dapat mendukung dalam karir terbaik
untuk sebuah perkerjaan. MBTI merupakan sebuah instrumen yang dapat mengukur beberapa
aspek kecerdasan individu, kepribadian , bakar dan lainya. . MBTI dirancang untuk mengukur
tipe kepribadian untuk mengetahui kemampuan individu maupun kelompok, dan dapat
digunakan untuk mencari karir yang sesuai, membentuk tim kerja yang optimal, serta
membuat hubungan tertentu lainnya. Jadi MBTI adalah sebuah metode pengukuran yang
digunakan untuk membaca kepribadian seseorang khusunya untuk memahami bagaimana
seseorang menilai sesuatu dan membuat sebuah keputusan.

Dalam sebuah tes kepribadian tes kepribadian menggunakan empat karakteristik dan
mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari 16 tipe kepribadian. Berdasarkan jawaban
yang diberikan dalam tes tersebut, individu diklasifikasikan kedalam karakteristik ekstrovert atau
introvert, sensitive atauintuitif, pemikir atau perasa, dan memahami atau menilai. Instrument ini
adalah instrument penilai kepribadian yang paling sering digunakan. Menurut teori Menurut Carl
Gustav Jung manusia memiliki 2 tipe kepribadian yakni introvert dan ekstrovert Selain itu
manusia juga memiliki 4 fungsi kepribadian.

a) sensing (fungsi pengindera)


b) intuition (fungsi intuitif)
c) thingking (fungsi berfikir)
d) feeling (fungsi perasa)

7
B. Sejarah MBTI Test
Di tinjau dari segi sejarah, tes kepribadian MBTI diciptakan oleh Katharine Cook Briggs dan
Isabel Briggs Myers. Keduanya terinspirasi dari Carl Jung, yang mengemukakan ada empat
prinsip psikologis manusia. Pada mulanya, Briggs melakukan penelitian mengenai kepribadian
pada tahun 1917. Dalam penelitian tersebut Briggs melihat perbedaan kepribadian dari masing-
masing keluarganya. Guna menunjang penelitiannya, Briggs membaca berbagai biografi. Hingga
saat ini, hasil penelitian Briggs terdapat empat macam tipe tempramen yaitu eksekutif,
spontanitas, mediatif, dan sosial.

Briggs berpedoman pada buku terjemahan dari Carl Jung berjudul Psychological Types
yang dirilis tahun 1923. Ia menyadari bahwa teori ciptaan Jung serupa dan lebih lengkap dari
teori yang dikemukakannya. Akhirnya, usai mendalami teori ciptaan Jung, Briggs memutuskan
memperbarui teori psikologis yang mudah diterapkan orang banyak. Perkembangan selanjutnya,
Isabel Myers turut berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Keduanya sama-sama berlatar
belakang psikologis dan memfokuskan diri pada bidang psikometri. Myers mendalami ilmu
psikometri berasal dari Edward Hay seorang konsultan personalia. Dari mentornya ia
memperlajari cara validasi, skoring, konstruksi, dan metode statistikal alat ukur. Selanjutnya,
terbit buku yang berjudul The Briggs Myers Type Indicator Handbook pada tahun 1956.

Dengan munculnya tes kepribadian MBTI rupanya menarik perhatian masyarakat. Pada
tahun 1962 Myers dan Briggs menerbitkan buku manual pembuatan MBTI. Selama berjalannya
waktu banyak dukungan yang mengalir, seperti berasal dari Michigan, State, UC Berkeley, dan
University of Florida.

Myers wafat pada bulan Mei 1980, akhirnya Mary McCaulley memperbarui pedoman
MBTI Manual. Edisi kedua pedoman tersebut diterbitkan pada tahun 1985. Hingga kini MBTI
digunakan sebagai referensi pada berbagai aspek kehidupan.

8
C. Tujuan dan Manfaat MBTI Test
Tujuan utama tes psikologi adalah memahami pribadi secara obyektif. Disebut obyektif
karena orang yang memberikan feedback maupun hasil kuesioner tersebut, akan mengacu pada
suatu standar tertentu, atau membandingkannya dengan populasi tertentu.

Tujuan utama dari tes MBTI ada dua, yaitu :

a. Kepribadian Yang Jelas


Hasil identifikasi MBTI berbeda dari tes kepribadian lainnya karena lebih jelas.
Terlebih lagi kepribadian seseorang dapat diketahui secara jelas dan mendetail
karena ada 16 jenis tipe kepribadian. Selain itu, tes ini berlaku seumur hidup,
kecuali seseorang yang mampu merubah pemikirannya 36 derajat.
b. Tepat Sasaran
Hasil tes tersebut juga tepat sasaran untuk menentukan kapasitas seseorang.
Selain itu, MBTI dapat menentukan profesi yang tepat sesuai dengan psikologis
seseorang. Jadi sering digunakan dalam proses recruitmen karyawan untuk
menentukan kelayakan seeorang bekerja dalam instansi atau lembaga tertentu.

MBTI berguna untuk mengenali perilaku dalam memperoleh dan memproses informasi,
mengambil keputusan, dan cara berhubungan dengan dunia. MBTI membantu untuk mengenali
rangkaian pilihan atau preferensi. Pilihan-pilihan perilaku ini memberi pemahaman mendalam
tentang gaya kepemimpinan, gaya kerja, dan gaya komunikasi.

MBTI mengukur pilihan, bukan kecakapan, kemampuan atau pengembangan diri yang
dicapai. MBTI bersifat deskriptif, bukan bersifat menentukan. MBTI didasari oleh orientasi
kekal, bukan penekanan yang bersifat sementara.

Manfaat MBTI dalam Organisasi & Individu:

a) Team Building atau Team Synergy

Menganalisa potensi kekuatan serta kelemahan Tim dalam organisasi dengan memetakan
bakat, perilaku serta gaya komunikasi setiap individu.

b) Conflict Resolution atau EmployeeInteraction.

9
Membentuk budaya perusahaan yang kuat, dimana setiap perbedaan individu diterima dan
diappresiasi. Menganalisa penyebab konflik Pimpinan-Bawahan vang terjadi selama ini

c) Leadership Development atau Employee Retention

Mengidentifikasi gava kepemimpinan dan komunikasi para Talent (Karyawan Berprestasi),


mengembangkannva sesuai tipe kcpribadian untuk membuat mereka tetap bersemangat dan
termotivasi.

d) Recreational Interest dan Market Mechanism.

Mengenal kesukaan seseorang terhadap segala sesuatu yang sifatnya rekreasi.


Mengembangkannya menjadi sebuah perputaran imbal balik barang dan jasa yang sehat.
Urutan kognisi pertama yang merupakan fungsi dominan sebagai penyedia, sedangkan kognisi
ke-empat yang merupakan fungsi inferior sebagai konsumen.

Test MBTI memiliki manfaat sebagai berikut:

a) Bimbingan Konseling.

MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa
digunakan sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok
dengan kepribadian.

b) Pengembangan Diri.

Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan
(Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita
sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.

c) Memahami Orang Lain dengan lebih baik.

MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain. Kita
bisa lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir, bersikap dan
berperilaku seperti cara kita berperilaku. Jadi terimalah perbedaan yang ada.

D. Metode MBTI Test


Berdasarkan metode mbti ada 3 dimensi preferensi manusia setiap dimensi menampilkan dua
preferensi yang berpasangan. Referensi ini didasarkan pada hal-hal dibawah ini:

10
1. TIPE Diri Extrovert- Introvet
a. Extrovert
Seseorang ekstrovert dapat dengan mudah dan terbuka mengungkapkan masalah dan
perasaan dalam dirinya kepada siapapun yang dikenalnya. Sebagai contoh dia tidak malu
mengungkapkan kepada temannya mengenai masalah mengapa hutang yang belum
dibayar, tidak segan mengungkapkan keinginannya kepada orang tuanya, atau
mengutarakan isi hatinya kepada kekasih yang dia cintai titik keinginan mengungkapkan
perasaan ini adalah caranya dalam menyikapi persoalan yang sedang dihadapinya.
Pribadi yang tidak suka berdiam diri ini mengutamakan tindakan tanpa banyak
merenungkan. Baginya yang penting didahulukan adalah tindakan, baru memikirkan
resiko yang akan menimpanya. Dia juga senang berbicara, sehingga sangat suka
berkenalan dan menjalin persahabatan titik menurutnya dari persahabatan akan diperoleh
banyak masukan bagi pencerahan diri.
Peran dengan tipe diri ini juga memiliki pandangan hidup luas sehingga mudah
tertarik dengan tuntutan tuntutan dari kondisi-kondisi di luar dirinya selain itu seorang
ekstrovert sangat berminat tinggi terhadap kegiatan-kegiatan yang melibatkan unsur
kebersamaan titik seperti berkemah atau kegiatan lain yang melibatkan dirinya dan
banyak orang baginya pergaulan adalah hal yang berharga. Sebaliknya dia menganggap
orang yang tidak bergerak adalah orang dangkal.
b. Introvert
Seorang introvert cenderung menyimpan banyak rahasia tentang persoalan dirinya
juga banyak menjaga rahasia pertolongan orang lain. Sedangkan introvert juga dikenal
sebagai sosok pendiam dan sukar diduga serta sering menarik diri dari suasana yang
ramai titik ketika ditimpa rasa sedih tidak mudah baginya untuk mencurahkan perasaan
kepada orang lain kesendirian baginya akan mendatangkan ide-ide pengalaman dirinya
adalah kekuatan untuk melakukan sesuatu baginya banyak berinteraksi dengan orang lain
hanya buang waktu saja. Di dalam suasana keramaian sekalipun seperti peserta
pernikahan dia lebih nyaman berbincang hanya dengan dua atau tiga orang ketika
bertemu atau berhadapan dengan orang yang baru dikenal dia cenderung menunggu untuk
disapa daripada menyapa terlebih dahulu.
Seorang introvert juga lebih penting memikirkan resiko yang akan terjadi sebelum
mengambil tindakan dalam menyelesaikan pekerjaan dia lebih suka melakukannya
sendiri daripada berkelompok walaupun penyelesaian pekerjaan itu membutuhkan waktu
yang cukup panjang titik orang dengan tipe dari ini cenderung memiliki prinsip saya
menyendiri lalu saya mengerti.
c. Intuition
Dalam mencermati informasi seorang institution cenderung menghubungkan sesuatu
yang dianggap memiliki keterkaitan atau bersifat relatif. D tidak melihat apa yang terjadi
tetapi cenderung mencari fenomena apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi titik d

11
juga melihat gejala atau kemungkinan yang akan terjadi sehingga selalu mempersiapkan
hal-hal tersebut meski pun kemungkinan tersebut belum tentu akan terjadi.
Sosok yang imajinatif ini berkaitan dengan hal-hal yang abstrak sehingga tidak heran
jika dia sering disebut dengan penghayal. Dalam menafsirkan sesuatu dia cenderung
dramatis pandangan yang bersifat inovatif dengan melompat tanpa mengurut satu persatu
serta ABC dengan ketentuan-ketentuan atau hal-hal yang bersifat mekanis.
Dalam mengerjakan sesuatu seseorang dengan tipe institution tidak mementingkan
dari mana memulainya yang terpenting baginya adalah melakukan terobosan-terobosan
dengan mencari kesempatan kesempatan untuk mendapatkan hal yang baru dia lebih
mementingkan kebutuhan pada masa yang akan datang titik tetapi kurang peduli dengan
proses pencapaian hari ini.
Analogi pengalaman di luar dirinya serta gambaran umum lain terjadi pegangan dalam
menyikapi situasi sehingga dia suka membandingkan informasi yang diterimanya dengan
informasi yang lain. Perbandingan ini dilakukan untuk menemukan hubungan-hubungan
yang menghasilkan ide atau gagasan baru yang belum pernah dia peroleh sebelumnya
tampaknya ide yang membentang baginya lebih menarik sehingga dia senang
berspekulasi.
Baginya fungsi Indra nya media atau pintu untuk menyerap informasi, bukan untuk
resepsi sebuah informasi. Pandangannya terhadap dunia muncul lewat proses
penghayatan d juga kaya akan inspirasi dan ide ide yang kreatif. Tantangan baginya
adalah hal yang menarik sebaliknya dia jemu dengan kegiatan yang rutin dan monoton.
2. Tipe diri thinking- feeling
a. Thinking
Seseorang dengan tipe thinking berdasarkan keputusannya dengan pertimbangan
logika dan nalar tetapi kurang mempedulikan perasaan orang lain orang dengan tipe ini
sangat tegas dalam memutuskan dan memilih pekerjaan dengan alasan alasan yang
rasional. Sifat tegas ini tertanam karena dia termotivasi oleh kebutuhan prestasi dan
pencapaian sasaran dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau ketika menyikapi situasi.
Seseorang dengan tipe thinking juga apik melihat dan menentukan kesalahan dalam
berdiskusi sering menawarkan banyak solusi. Jika ada yang kurang sepakat tanpa
sungkan dia menginstruksi atau mengkritik langsung kepada permasalahan baginya kritik
adalah cara menunjukkan kemajuan titik dalam membuat kesepakatan dia pandai
bernegoisasi selain itu dia juga cermat dalam menghitung logika keuntungan dan
kerugian serta puas dengan hasil yang keputusannya sendiri seseorang dengan tipe
thinking juga memiliki hubungan baik dengan teman yang satu ide dengan dirinya telah
mengambil kesimpulan, dia selalu merangkainya dengan hubungan sebab-akibat melalui
pendekatan objek benar atau salah hal yang salah menurut logika commedia katakan
salah sebaliknya jika dia salah dengan tegas dia mengakuinya.
b. Sifat feeling

12
Mengutamakan bekerja yang didasarkan pada keyakinan diri sendiri daripada kepada
orang dalam memutuskan hal secara feeling sangat memperhatikan perasaan hal ini
dilakukan demi menjaga hubungan baik dengan rekan-rekannya. Ia merasa khawatir jika
dirinya dilukai atau melukai perasaan orang lain. Oleh karena itu dia sangat menunjukkan
rasa empati tinggi kepada orang lain. Dalam pribadinya muncul tindakan-tindakan rasa
peduli terhadap orang lain jika ada orang meminta pertolongan dia tidak menunda-nunda
untuk membantunya baginya memberikan bantuan tidak memerlukan alasan alasan
rasional.
Dalam obrolan cara menentang pendapat orang lain bahkan sangat menghindarinya dia
juga cenderung mengikuti kesepakatan-kesepakatan hasil obrolan. Terkadang dia menjadi
penengah dalam konflik dan perselisihan dua pihak. Dalam bertindak dia termotivasi oleh
kebutuhan untuk dihargai titik dalam mengambil keputusan maupun mengambil
kesimpulan d cenderung subjektif sulit untuk mempertimbangkan dengan dasar benar atau
salah oleh karena itu terkadang dia plin-plan atau bahkan kebingungan dalam mengambil
sikap titik pada diri yang simpati ini selain sensitif, juga selalu apresiatif terhadap orang
lain yang ditunjukkannya dengan sikap memuji-muji ini didasarkan atas suka dan tidak
suka.
3. Tipe diri Judging- Pereiving
a. Judging
Seseorang dengan tipe judging tidak suka dengan kejutan sikap yang ditunjukkan
teratur dia senang dengan keputusan yang pasti dalam melakukan tindakan, dia terencana
dengan jelas cenderung menyukai kategori-kategori dan batasan-batasan yang tegas.
Untuk mengatur kegiatannya dia terkadang memiliki catatan atau jadwal kegiatan yang
sudah direncanakan sebelumnya.
Seseorang judging juga yang terkesan kurang luas tetapi berorientasi kepada aturan
dan hasil saat mengerjakan sesuatu betapa luasnya dia ketika pekerjaannya telah selesai
titik q memiliki prinsip bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian jika diberikan
tugas kemudian selesaikan dengan rapi dan sistematis paginya tugas yang diberikan
adalah tanggung jawab yang harus diselesaikan namun dia cenderung tidak bisa
mengerjakan dua pekerjaan pada waktu yang sama. Ia baru akan mengerjakan tugas lain
jika tugas sebelumnya sudah dikerjakan dengan baik titik keputusan hanya akan diambil
jika memang berkaitan dengan persoalan yang ada atau sedang dihadapi.
b. Perceiving
Dalam menjalani hidup seseorang dengan tipe perceiving menyikapinya dengan
terbuka dan menerima kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dengan begitu dia
mudah menyesuaikan diri memahami orang lain dan mudah beradaptasi dengan
lingkungan pekerjaan titik c cenderung luas karena memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
pada diri yang optimis ini prestasi adalah prioritas dalam hidupnya oleh karena itu dia
berupaya untuk meraih keinginannya dalam situasi apapun dia dapat menerima orang lain

13
apa adanya jika terjadi perbedaan pendapat baginya tidak jadi persoalan. Fleksibilitas
baginya adalah volume untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan.
Pada diri yang spontan ini hal yang sudah dijadwalkan hanya dijadikan sebagai
pengingat saja keteraturan baginya adalah hal yang kaku dia lebih memilih bebas dan
sangat menikmati pada proses yang sedang dia kerjakan baginya keputusan yang sudah
diambil dan ditetapkan bisa ditarik kembali dan diubah keputusan baginya tidaklah
mutlak.
Tidak heran jika dari sisi penampilan dan pekerjaan yang kurang rapi dan tidak
terorganisasi hal ini karena dia lebih tertarik dengan menyesuaikan perubahan terhadap
situasi jika pekerja yang sedang ditangani kurang menyenangkan dia lebih memilih
meninggalkan pekerjaan tersebut sehingga terkesan kurang tanggungjawab baginya,
kekuasaan hanya tampak di awal pekerjaan setelah itu bisa pindah ke pekerjaan yang lain.

14
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
MBTI adalah sebuah metode pengukuran yang digunakan untuk membaca kepribadian
seseorang khusunya untuk memahami bagaimana seseorang menilai sesuatu dan membuat
sebuah keputusan. Dalam sebuah tes kepribadian tes kepribadian menggunakan empat
karakteristik dan mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari 16 tipe kepribadian.
MBTI berguna untuk mengenali perilaku dalam memperoleh dan memproses informasi,
mengambil keputusan, dan cara berhubungan dengan dunia.

Sejarah, tes kepribadian MBTI diciptakan oleh Katharine Cook Briggs dan Isabel Briggs
Myers. Keduanya terinspirasi dari Carl Jung, yang mengemukakan ada empat prinsip psikologis
manusia. Pada mulanya, Briggs melakukan penelitian mengenai kepribadian pada tahun 1917.

Manfaat MBTI dalam Organisasi & Individu:

1. Team Building atau Team Synergy


2. Conflict Resolution atau EmployeeInteraction.
3. Leadership Development atau Employee Retention.
4. Recreational Interest dan Market Mechanism.

Mamfaat Tes MBTI

1. Bimbingan Konseling.
2. Pengembangan Diri.
3. Memahami Orang Lain dengan lebih baik.

Berdasarkan metode MBTI ada dimensi preferensi manusia setiap dimensi menampilkan dua
preferensi yang berpasangan. Referensi ini didasarkan pada hal-hal dibawah ini:
a. Extrovert
b. Introvert
c. Intuition
d. Thinking
e. Sifat feeling

15
f. Judging
g. Perceiving

B. Argument Kelompok
Argument dari kelompok satu tentang MBTI test yaitu kita dapat mengembangkan diri menjadi
lebih baik dan lebih mengenal diri kita sendiri. Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan
(Strength) diri kita sekaligus kelemahan (Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih
fokus mengembangkan kelebihan kita sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita. Dan
dengan MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain.
Kita bisa lebih memahami dan menerima perbedaan.

16
Daftar Pustaka

Dapus: Arif Rahman Zaky. 2019. Success with MBTI. Bekasi: Guepedia.com

Syarif muhammad 2019,’’Perancangan tes kepribadian MBTI sebagai sistem penunjang


keputusan dalam memilih program studi menggunkan metode AHP’’ jurnal teknik
Informatika kaputama (JTIK) Vol 03 No 01 januari 2019.

17

Anda mungkin juga menyukai