PENDIDIKAN ANAK
BERBAKAT
Editor :
Dr. Indina Tarjiah, M.Pd.
Citra Ashri Maulidina, M.Pd.
Editor :
Dr. Indina Tarjiah, M.Pd.
Citra Ashri Maulidina, M.Pd.
Penyusun :
Mahasiswa Kelas A Program Studi
Pendidikan Khusus FIP UNJ
Angkatan 2022
i
Daftar Isi
Tentang Penulis…………………………………………..……..…i
Daftar Isi……………………………………………..………….…ii
Kata Pengantar…………………………………………………....vi
BAB 1 Pengertian Anak Berbakat………...………...……………1
1.1 Konsep dan Pegertian Berbakat………………………….1
1.2 Konsep dan Pegertian Keberbakat……………………….8
1.2.1 Konsep Keberbakatan……………………………..9
1.2.2 Konsep Keberbakatan Di Indonesia………………9
1.2.3 Pengertian Keberbakatan………………………...11
1.2.4 Istilah Lain Keberbakatan………………………..12
BAB 2 KONSEP, TEORI OTAK DAN HUBUNGANNYA
DENGAN BERBAKAT DAN KECERDASAN..……….16
2.1 Otak Individu Berbakat………………………………...16
2.2 Hubungan Otak Dengan Keberbakatan………………..17
BAB 3 FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG
MEMPENGARUHI BAKAT DAN
KEBERBAKATAN..…………………………………...20
3.1 Faktor Penyebab Anak Berdasarkan Teori
Beberapa Ahli…………………………………………..20
3.1.1 Menurut Moh Amin……………………………...20
3.1.2 Menurut Albert Bandura…………………………21
3.1.3 Menurut Edward Deci Dan Richard Ryan……….21
3.1.4 Menurut Lev Vygostsky…………………………21
3.2 Faktor Internal Bakat dan Keberbakatan………………22
3.2.1 Faktor Hereditas/Genetik………………………...22
ii
3.2.2 Faktor Gizi dan Pola Makan……………………..23
3.2.3 Faktor Kesehatan………………………………...24
3.2.4 Faktor Kecerdasan/Intelektual dan
Keterampilan……………………………………..25
3.2.5 Faktor Minat dan Motivasi………………………25
3.2.6 Faktor Kepribadian, Kedisiplinan, dan
Kepercayaan Diri………………………………...27
3.3 Faktor Eksternal Bakat dan Keberbakatan……………..28
3.3.1 Faktor Lingkungan Keluarga…………………….28
3.3.2 Faktor Lingkungan Pendidikan…………………..29
3.3.3 Faktor Lingkungan Sosial..………………………31
3.3.4 Faktor Perkembangan Zaman dan
Teknologi………………………………………...32
3.3.5 Faktor Pengalaman……………………………....33
BAB 4 KONSEPNKOGNITIF, AKADEMIK, FISIK,
SOSIAL, DAN EMOSI PADA ANAK BERBAKAT....34
4.1 Konsep Karakteristik Kognitif, Akademik, Fisik,
Sosial, dan Emosi Pada Anak Berbakat………………...34
4.2 Konsep Karakteristik Akademik pada Anak Berbakat….35
4.3 Konsep Karakteristik Fisik pada Anak Berbakat……….38
4.4 Konsep Karakteristik Sosial dan Emosi Pada
Anak Berbakat……………….........................................39
BAB 5 IDENTIFIKASI ANAK BERBAKAT….………………43
5.1 Alasan Diperlukannya Identifikasi Anak Berbakat…….43
5.2 Identifikasi Anak Berbakat……………………………..44
5.3 Tindak Lanjut untuk Mengembangkan Potensi
Anak Berbakat dan Membantu Mencapai
Tujuan Mereka………………………………………….56
5.3.1 Penyediaan Program Khusus Untuk Anak
Berbakat…………………………………………..57
5.3.2 Mendukung Anak Berbakat dalam Kegiatan
Ekstrakurikuler……………………………………57
3
5.3.3 Mendorong Anak Berbakat Untuk Mencapai
Tujuan Mereka…………………………………….57
BAB 6 ASESMEN ANAK BERBAKAT…………..………….....59
6.1 Jenis Asesmen Anak Berbakat………………………….59
6.2 Tahapan Asesmen Anak Berbakat……………………...60
2.3.2 Sumber Referensi Mengenai Asesmen Anak
Berbakat……………………………………………….63
6.1.1 Pendekatan Asesmen Anak Berbakat…………...60
6.1.2 Aspek Penting Asesmen Anak Berbakat………..64
6.1.3 Jurnal Mengenai Asesmen Anak Berbakat……..66
6.1.4 Contoh Instrumen Asesmen Anak Berbakat…....69
BAB 7 LAYANAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT.…......89
7.1 Layanan Pendidikan Anak Berbakat………………….89
7.1.1 Akselerasi……………………………………….89
7.1.2 Homeschooling………………………………….93
7.1.3 Strategi Pembelajaran Anak Berbakat…………..94
7.1.4 Pengelompokkan Pendidikan dalam Anak
Berbakat………………………………………....95
7.1.5 Evaluasi Pembelajaran Anak Berbakat…………99
7.1.6 Peran Guru untuk Anak Berbakat……………..100
BAB 8 KURIKULUM BERDIFERENSIASI ANAK
BERBAKAT…………………………………………..102
8.1 Definisi Kurikulum Anak
Berbakat………………....102
8.2 Jenis-Jenis Kurikulum yang Digunakan Untuk
Anak Berbakat……………………………………….106
8.2.1 Konten…………………………………………106
8.2.2 Proses…………………………………………..106
8.2.3 Produk…………………………………………106
8.3 Dampak Kurikulum Berdiferensiasi…………………111
8.3.1 Pencapaian Prestasi Fisik……………………...111
4
8.3.2 Pencapaian Prestasi Psikologis………………..111
8.3.3 Pencapaian Prestasi Akademik………………...111
BAB 9 KESIMPULAN………..………………………………...112
DAFTAR PUSTAKA……...…………………………………….117
5
Kata Pengantar
Puji Syukur Alhamdulillah kita ucapkan kehadirat Allah SWT.
Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya yang begitu besar,
sehingga memberi kami kekuatan untuk menuntaskan penyusunan
buku berjudul “Pendidikan Anak Berbakat” ini.
Sebelumnya, kami ingin menghaturkan rasa terima kasih yang
begitu besar kepada Ibu Dr. Indina Tarjiah, M.Pd. dan Ibu Citra Ashri
Maulidina, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Anak Berbakat yang telah membersamai kami, memberikan segenap
ilmu dan bimbingan semasa penyusunan buku ini. Selanjutnya kami
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
berjuang bersama-sama memberikan kontribusi dalam penyusunan
buku ini.
Kami menyadari bahwa tentunya buku ini masih jauh darikata
sempurna dengan segala keterbatasan yang ada dalam proses
penyusunan nya. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan dukungan
baik berupakritik maupun saran yang bersifat konstruktif
untukperbaikan di masa yang akan datang.
Penyusun
vi
Bab 1
Pengertian Anak Berbakat
1
umumnya. Munculnya karakteristik dan kebutuhan khas pada anak
berbakat tersebut di samping berdampak positif terhadap berbagai
aspek perkembangan, di sisi lain cenderung melahirkan berbagai
permasalahan psikologis, emosional, sosial, pribadi, akademik,
maupun karir pada mereka. Dalam kaitannya dengan karir,
keberbakatan dengan segala permasalahannya berdampak kuat pada
kebutuhan untuk merumuskan suatu model alternatif layanan
bimbingan, khususnya bimbingan karir yang mampu mengakses
keberbakatan dan permasalahan mereka, sehingga karir mereka dapat
berkembang secara optimal. Dengan demikian, mereka dapat
mengaktualisasikan keberbakatannya dan melalui karirnya yang
mantap mereka dapat memberikan sumbangan besar bagi kemajuan
bangsa. Dengan layanan karir yang tepat, minimal dengan
kelebihannya mereka dapat menguasai karirnya dengan baik, dan
bukannya kewalahan dalam menghadapinya (Karir dalam
SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 2017).
2
1. Intelektual umum;
2. Akademik khusus;
3. Berfikir kreatif-produktif;
4. Kemampuan memimpin;
5. Bidang seni dan pertunjukkan;
6. Kemampuan psikomotor.
Utami Munandar (Fernanda & Sano dalam SCHOULID:
Indonesian Journal of School Counseling, 2019) menyatakan bahwa
siswa unggul atau siswa berbakat adalah mereka yang mampu
mencapai prestasi tinggi dan memiliki kemampuan-kemampuan
yang unggul. Menurut (Jaenudin dalam SCHOULID: Indonesian
Journal of School Counseling, 2019) anak-anak tersebut
membutuhkan program pendidikan yang berbeda dan atau pelayanan
di luar jangkauan program sekolah biasa agar mereka dapat
memahami kontribusi mereka terhadap masyarakat maupun untuk
pengembangan diri sendiri.
3
Adapun pengertian dari masing-masing ciri tersebut adalah
sebagai berikut:
4
tidak diatur oleh aturan yang pasti. Hampir senada dengan
Amabile, Campbell dalam (Nurjan, 2018) mengartikan
kreativitas sebagai kegiatan yang mendatangkan hasil
yang sifatnya baru, berguna dan dapat dimengerti.
5
Giftedness and Talent). Gagne memandang bahwa keberbakatan
sebagai kemampuan intelektual serasi dengan kompetensi (uptitude)
di atas rata-rata dalam berbagai kemampuan manusia, diidentifikasi
melalui tek psikologi. Terbagi atas empat kategori, yaitu: intelektual,
kreatif, sosial afektif, dan sensomotorik. Bakat merupakan herediter.
Sedangkan talenta merupakan produk perkembangan hasil interaksi
antara gifted dan katalisator interpersonal serta katalisator
lingkungan. Talenta ditandai dengan kinerja/pertunjukan tertentu.
Talen terbagi atas kategori: akademik, teknik, artistic, kesenangan,
bisnis, kegiatan sosial, dan olahraga, menurut Hidayah dalam (Baiti,
2021) .
6
1. Kecerdasan linguistik (Linguistic intelligence)
adalah kemampuan untuk menggunakan dan
mengolah kata–kata secara efektif baik secara oral
maupun secara tertulis.
2. Kecerdasan matematis-logis (Logical –
mthematical intelligence) adalah kemampuan
yang berkaitan dengan penggunaan bilangan dan
logika. Jalan pikiran bernalar dengan mudah
mengembangkan pola sebab akibat.
3. Kecerdasan ruang (Spatial intelligence) adalah
kemampuan untuk menangkap dunia ruang visual
secara tepat dan kemampuan untuk mengenal
bentuk dan benda secara tepat serta mempunyai
daya imaginasi secara tepat.
4. Kecerdasan kinestetik-badani (bodily-kinesthetic
intelligence) adalah kemampuan menggunakan
tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan
gagasan dan perasaan.
5. Kecerdasan musikal (Musical intelligence) adalah
kemampuan untuk mengembangkan,
mengekspresikan, dan menikmati bentuk–bentuk
music dan suara, peka terhadap ritme, melodi, dan
intonasi serta kemampuan memainkan alat musik.
7
6. Kecerdasan interpersonal (Interpersonal
intelligence) adalah kemampuan untuk mengerti
dan menjadi peka terhadap perasaan, intensi,
motivasi, watak, temperamen orang lain.
Kemampuan yang menonjol dalam berelasi dan
berkomunikasi dengan berbagai orang.
7. Kecerdasan intrapersonal (Intrapersonal
intelligence) adalah kemampuan yang berkaitan
dengan pengetahuan akan diri sendiri dan
kemampuan untuk bertindak secara adaptif
berdasar pengalaman diri serta mampu berefleksi
dan keseimbangan.
8. Kecerdasan lingkungan/naturalis (Naturalist
intlligence) adalah kemampuan untuk mengerti
flora dan fauna dengan baik, menikmati alam,
mengenal tanaman dan binatang dengan baik.
9. Kecerdasan eksistensial (Exixtentialintlligence)
adalah kemampuan menyangkut kepekaan dan
kemampuan seseorang untuk menjawab
persoalan–persoalan terdalam keberadaan atau
eksistensi manusia.
8
1.2.1 Konsep Keberbakatan
Konsep keberbakatan berkembang melalui 2 pendekatan,
yaitu:
1. Pendekatan Unidimensional
(1). kreativitas,
9
kebudayaan memulai projek rintisan sekolah anak berbakat
intelektual ini di dua lokasi, untuk daerah perkotaan bertempat
di Jakarta dan di daerah pedesaan di Cianjur.
10
adalah dimana seorang anak mampu menyelesaikan
pendidikan untuk jenjang SD 5 tahun, SMP 2 tahun, dan SMA
2 tahun.
11
elektronika, informasi teknologi,
bahasa, olahraga dan berbagai tingkat
kecerdasan di berbagai bidang lainnya yang
kemampuannya jauh di atas rata-rata anak seusianya.
12
memiliki kemampuan akademik tinggi, sedang talented berkaitan
dengan individu dengan kemampuan unggul di bidang seni, musik
dan drama. Istilah lain yaitu bright diartikan oleh Cutts dan Musseley
yaitu individu yang mampu menempuh pendidikan tingkat sekolah
menengah atas (kolese) dan lancar dalam karir yang dipilihnya. Gifted
diartiakan individu yang memiliki potensi yang lebih tinggi dari pada
individu dengan tingkat bright, sedang talented menunjukkan pada
individu yang memiliki kemampuan tidak lazim (luar biasa di bidang
akademik, dan kemampuan yang tergolong superior.
1. Gifted
13
berfikir kognitif yang lebih tinggi dibandingan dengan cara anak-
anak seusianya berfikir. Menurut Gagne, anak gifted adalah anak
yang memiliki kecakapan di atas rata-rata dalam satu domain
bakat seperti intelektual, kreatif, sosio-afektif, dan sensori
motorik.
2. Talented
3. Aptitude
4. Genius
14
5. Bright
15
Bab 2
KONSEP, TEORI OTAK DAN HUBUNGANNYA
DENGAN BERBAKAT DAN KECERDASAN
16
Grey matter bisa menjadi tanda adanya kontrol diri. Grey
matter juga berfungsi untuk pembelajaran tingkat tinggi, termasuk di
dalamnya attention, memory, dan thought. Sedangkan white matter
berfungsi agar sinyal di dalam akson bergerak lebih cepat yang
penting untuk fungsi motorik dan sensorik. Pada anak gifted, bagian
grey matter ditemukan mempunyai luasan ukuran yang lebih besar
dan ukuran yang berbeda dari pada anak yang tidak gifted (Maclntyre,
2008; Miyake, Friedman, Emerson, Witzki, Howerter, Wager, 2000).
17
Peran otak dalam keberbakatan adalah seseorang yang
mempunyai IQ tinggi digolongkan sebagai anak berbakat (salah satu
ciri anak berbakat). Namun tidak hanya individu ber IQ tinggi saja
yang mempunyai bakat. Bakat itu dibawa sejak lahir kemudian digali
pada masih usia dini dan terus menerus dikembangkan. Dalam
mengembangkan bakat ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu
faktor gen dan faktor lingkungan. Ketika faktor gen diketahui
mendukung bakat A, kemudian lingkungan sekitarnya juga
mendukung bakat A, maka bakat nya akan terasah dengan baik.
18
Dalam proses pembelajaran, ketika seorang guru ingin
membantu perkembangan bakat siswa, maka peran guru adalah
sebagai fasilitator atau mengarahkan siswa siswa untuk
menyimbangkan kedua belah otak dan motivasi positif dari guru
untuk menunjang maksimalnya bakat yang dimiliki oleh siswa.
Namun pembelajaran yang sangat dominan adalah mementingkan
pengaktifan otak kanan dan kiri sehingga kreativitas dapat diasah,
tentunya juga didukung faktor lingkungan yang baik. Jadi perlu
penyeimbangan aktifnya otak kanan dan kiri untuk mengasah
kreatifitas. Dengan begitu sangat berkaitan otak mendukung dan
menunjang maksimalnya pengasahan bakat, namun terlepas dari itu
peran lingkungan dalam pengasahan atau perkembangan bakat juga
sangat diperlukan sebagai penyeimbang.
19
Bab 3
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG
MEMPENGARUHI BAKAT DAN
KEBERBAKATAN
20
bahwa keberbakatan bukan hanya karena seseorang
memiliki intelegensi yang tinggi, melainkan juga karena ada
2 faktor, yaitu faktor hereditas dan faktor lingkungan.
21
berpengalaman. Anak yang berinteraksi dengan orang
dewasa atau teman sebaya yang mampu memberikan
dukungan dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan dan
minatnya cenderung lebih berkembang dalam bidang yang
diminatinya.
22
kecerdasan anak menurun dari ibu, karena perempuan
membawa dua kromosom X sedangkan laki-laki hanya
membawa satu kromosom X. Kromosom X ini akan
menentukan bagaimana perkembangan kognitif pada anak.
Hereditas dibawa oleh gen dalam DNA makhluk hidup yang
tersusun atas triliunan sel dengan massa DNA yang saling
berkaitan.
23
mengandung vitamin, mineral, karbohidrat, protein, lemak,
kalsium, serat dan air yang menjamin terpenuhinya
kebutuhan tubuh anak untuk mengembangkan bakat dan
kecerdasannya.
24
3.2.4 Faktor Kecerdasan/Intelektual dan Keterampilan
25
menimbulkan minat untuk belajar.
c. Faktor Emosional
26
tujuan yang berkaitan dengan minat bakat mereka. Anak
berbakat memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar
dan berkembang sehingga mereka dapat memanfaatkan
minat dan bakat dengan lebih efektif. Oleh sebab itu
mindset atau pola pikir yang positif perlu diterapkan
pada anak, karena berperan penting dalam mencapai
keberhasilan dan kesuksesan.
27
3.3 Faktor Eksternal Bakat dan Keberbakatan
28
arahan bila perlu, mengukur kinerja anak dan
mengikuti standar yang ditetapkan
g. Orang tua mencarikan monitor khusus untuk anaknya
h. Orang tua mendorong anaknya buat mengikuti aneka
macam aktivitas positif yang secara terbuka
menampakan kemampuan anaknya.
29
didik dapat mengetahui apa saja minat dan bakat untuk
mereka kembangan. Dan ada pula beberapa sekolah yang
memiliki program akselerasi yang dimana para peserta didik
ini memiliki kemampuan lebih pada bidang akademik yang
mengharuskan mereka lulus dengan jangka waktu lebih
cepat dari teman sebaya nya, Seperti contoh semisal SMA
seharusnya lulus dgn 3 tahun tetapi untuk mereka yang
mengambil program akselerasi dapat menyelesaikan SMA
nya 2,5 tahun bahkan hanya 2 tahun.
30
3.3.3 Faktor Lingkungan Sosial
31
terlalu banyak energi, waktu, dan kesalahan), serta
memuaskan, tanpa disertai perilaku simtomatik atau
gangguan psikosomatik.
32
3.3.5 Faktor Pengalaman
33
Bab 4
Konsep Karakteristik Kognitif, Akademik,
Fisik, Sosial dan Emosi pada Anak Berbakat
34
2. Anak berbakat memiliki daya ingat yang istimewa.
3. Anak berbakat memiliki minat dan rasa ingin tahu yang
kuat.
4. Anak berbakat memiliki tingkat perkembangan yang
tinggi.
5. Anak berbakat memiliki kapasitas yang tinggi
dalam melihat hubungan yang tak lazim dan
berbeda dengan menggunakan metafora dan analog.
6. Anak berbakat memiliki ide-ide yang orisinil.
7. Anak berbakat memiliki intensitas (maksud/ tujuan)
khusus dan terarah (berorientasi pada sasaran).
4.2 Konsep Karakteristik Akademik pada Anak Berbakat
35
2. Anak berbakat menyukai kegiatan membaca
36
Salah satu contoh yang digambarkan oleh Kirk (1986) bahwa
Seorang anak berbakat berusia 10 tahun. ia dapat memiliki
kemampuan akademik dalam hal membaca sama dengan
kemampuan membaca yang dimiliki anak usia 14 tahun. Dan
kemampuan berhitung yang sama dengan anak usia 11 tahun.
39
Munandar (Rahmawati, 2007) bahwa anak berbakat mempunyai ciri-
ciri sosial diantaranya sukar bergaul dengan teman-teman sebaya dan
sukar menyesuaikan diri dalam berbagai bidang.
42
Bab 5
IDENTIFIKASI ANAK BERBAKAT
43
5.2 Identifikasi Anak Berbakat
44
Gambar 2.1 Prosedur Identifikasi Anak Berbakat
45
identifikasi yang didasarkan pada dua teknik tersebut menurut Rapisa
D.R. (2020):
a. Penjaringan (screening)
46
1) Nominasi Guru
Nama Siswa
Karakteristik
1 2 3
Cepat dalam
menguasai pelajaran
Penguasaan dan
penarikan cepat
Kemampuan analisis
yang baik
47
segala sesuatu
Sensitif terhadap
perasaan dan berbagai
persoalan
Kosakata luas
Berpikiran kreatif
Jeli
Kemampuan
memimpin yang baik
dan sangat suka
menjadi dominan
48
Menolak PR atau tugas
lain karena bosan
terhadap tugas-tugas
rutin
49
berikut ini dapat berfungsi sebagai panduan untuk mengenali
siswa yang mungkin berpotensi berbakat.
50
6. Apakah anak sering memperhatikan suatu secara detail,
sangat jeli, dan tidak melewatkan apa pun? Apakah dia/dia
perhatikan persamaan dan perbedaan antara orang,
peristiwa, atau benda?
51
sebaya berdasarkan Rapisa D.R. (2020) adalah sebagai
berikut.
Nama Narasumber:
52
model terbaik dan paling orisinal?
11. Jika guru Anda tidak bisa berada di kelas, siapa yang bisa
mengambil alih?
53
b. Asesmen (assessment)
54
Langkah asesmen Tujuan Alat ukur
- Menentukan - Tes IQ
kebutuhan kelompok
program baru - Tes prestasi
- memperoleh - Pemilihan
- Menetapkan - Portofolio
penempatan - Karakteristik
- Mengumpulka yang
n dan berpedoman
55
Menentukan apa dan - observasi, tes
bagaimana program - inventori,
Merencanakan
pengajaran gaya belajar
program
dan minat
56
5.3.1 Penyediaan Program Khusus Untuk Anak Berbakat.
57
Langkah terakhir dalam menindaklanjuti dalam
pengembangan potensi anak berbakat adalah dengan mendorong
mereka untuk mengejar tujuan mereka. Anak berbakat harus diberi
kesempatan untuk mengejar tujuan mereka sendiri, namun tetap perlu
dipandu dalam proses pencapaian tujuan tersebut. Orang tua, guru,
dan mentor perlu hadir sebagai pembimbing untuk memberikan saran
dan dukungan yang diperlukan untuk membantu anak berbakat dalam
mencapai tujuan mereka
58
Bab 6
ASESMEN ANAK BERBAKAT
3. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati anak-anak
dalam situasi tertentu, seperti di kelas atau di lingkungan
bermain. Observasi ini dapat memberikan informasi tentang
59
minat anak-anak, keterampilan sosial, dan kemampuan
intelektual.
4. Wawancara
Wawancara dengan anak-anak berbakat dan orang tua
mereka dapat memberikan gambaran tentang minat,
kebutuhan, dan harapan mereka. Wawancara ini juga dapat
membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan anak.
60
nonverbal, tes matematika dan sains, serta tes
prestasi akademik lainnya. Tes-tes tersebut dapat
memberikan indikasi awal tentang kemampuan
akademik dan potensi anak berbakat.
● Observasi dan pengamatan oleh orang dewasa
Orang dewasa seperti guru, orang tua, atau
ahli lainnya dapat melakukan observasi dan
pengamatan terhadap perilaku, minat, dan
kegiatan yang dilakukan anak. Observasi dan
pengamatan ini dapat memberikan gambaran
tentang bakat dan minat anak yang tidak terukur
dengan tes formal.
61
minat, bakat, dan kebutuhan anak. Wawancara
juga dapat memberikan kesempatan bagi anak
untuk berbicara tentang kepentingan dan tujuan
mereka.
NAGC (2010) menekankan bahwa asesmen anak berbakat
haruslah dilakukan secara holistik dan komprehensif, dan harus
mempertimbangkan aspek-aspek seperti bakat akademik, seni,
olahraga, kepemimpinan, dan kreativitas. Selain itu, asesmen
haruslah dilakukan secara adil dan objektif, tanpa terpengaruh oleh
faktor gender, ras, atau latar belakang sosial ekonomi.
● Identifikasi
○ Identifikasi adalah tahap awal dalam asesmen anak
berbakat. Ahli mengidentifikasi kemampuan anak
pada bidang tertentu, melalui observasi, pengamatan,
dan wawancara dengan orang tua dan guru.
Identifikasi dilakukan secara komprehensif dan
terstruktur.
● Evaluasi
○ Evaluasi dilakukan untuk mengukur tingkat
kemampuan anak pada bidang tertentu. Ahli
menggunakan alat evaluasi yang standar dan valid,
62
seperti tes IQ, tes psikologis, atau tes prestasi.
Evaluasi harus dilakukan secara objektif dan terukur.
● Verifikasi
○ Verifikasi adalah tahap untuk memastikan bahwa
hasil evaluasi benar dan akurat. Ahli melakukan
verifikasi dengan melakukan pengujian ulang atau
mengadakan diskusi dengan orang tua dan guru anak.
● Pembinaan
○ Pembinaan adalah tahap untuk membimbing anak
dalam mengembangkan kemampuannya. Ahli
memberikan panduan dan dukungan dalam
meningkatkan bakat anak. Pembinaan dilakukan
secara individual dan terarah.
63
identifikasi dan asesmen, serta strategi pembinaan dan
pengembangan anak berbakat.
64
kepekaan sosial. Karakteristik-karakteristik ini
penting dipahami agar dapat mengidentifikasi anak
berbakat dengan lebih akurat.
65
○ Buku ini membahas berbagai program pendidikan dan
pengembangan anak berbakat, termasuk program
kelas khusus, program enrichment, dan program
akselerasi. Buku ini juga membahas strategi untuk
memenuhi kebutuhan belajar dan pengembangan
anak berbakat di dalam dan di luar kelas.
66
Kesimpulan dalam jurnal ini adalah identifikasi dan asesmen
yang tepat dari anak-anak berbakat sangat penting untuk
mengembangkan potensi mereka dan memberikan tantangan yang
memadai. Identifikasi anak-anak berbakat dapat dilakukan melalui tes
standar yang dirancang khusus untuk mengukur kemampuan
intelektual dan kreativitas, serta observasi perilaku dan kinerja
akademik. Namun, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor
lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan anak, seperti lingkungan
keluarga dan kesempatan pendidikan.
67
mengkaji penelitian terkini tentang identifikasi anak-anak berbakat
dan berbakat istimewa.
68
anak-anak berbakat dan berbakat istimewa dan membantu mereka
mencapai potensi mereka.
69
○ Profil Peserta Didik
Nama Lengkap :
Panggilan :
Jenis Kelamin :
Kelas :
Umur :
Riwayat Pendidikan :
Riwayat Kesehatan :
Skor IQ :
No. Telp :
Karakteristik :
Kemampuan Intelektual
70
Mengetahui banyak hal
dibandingkan
teman sekelas lainnya
Kemampuan Kreativitas
71
Spontan dalam mengekspresikan
perasaan atau suasana hati
72
Sangat bekerja keras pada tugas atau
ujian
73
8. Apakah ada kesempatan untuk anak berbakat untuk
berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang terkait
dengan bakat mereka?
9. Apa jenis penghargaan atau pengakuan yang diberikan
kepada anak berbakat di sekolah?
10. Apa saran atau rekomendasi yang Anda miliki untuk
mendukung perkembangan anak berbakat di dalam dan di
luar sekolah?
74
8. Apakah kamu mempunyai kelompok belajar di luar
sekolah?
9. Jika kamu diberikan kepercayaan untuk menjadi
ketua kelompok apa yang akan kamu lakukan?
berikan alasannya
a. Menerima
b. menolak
10. Seberapa sering kamu berbicara di depan kelas?
11. Apakah kamu sering belajar di rumah? Jika iya
apakah dengan kemauan sendiri atau dorongan orang
tua?
12. Apakah mata pelajaran yang paling kamu senangi?
13. Apakah kamu selalu ingin mendapatkan nilai sempurna
pada mata pelajaran tersebut? Jika kamu mendapat tugas
namun pada batas akhir pengumpulan tugasmu belum
selesai sedangkan tugas tersebut merupakan syarat
mengikuti ujian apa yang akan kamu lakukan? Meminta
toleransi tambahan mengumpulkan seadanya Dan
berikan alasannya
14. Jika semua temanmu mencontek apakah kamu akan ikut
mencontek atau tetap pada jawaban mu sendiri? Berikan
alasannya
15. Jika kamu mendapatkan kupon gratis berlibur ke tempat
yang paling ingin kamu kunjungi tetapi disaat yang
bersamaan kamu dipercaya mengikuti lomba pada bidang
yang kamu tekuni. Mana yang akan kamu prioritaskan?
Berikan alasannya.
75
2. Apakah terdapat tes IQ/tes lain untuk mengukur
kemampuan kognitif siswa?
3. Jika ada bagaimana proses tes tersebut
dilakukan?
4. Apakah terdapat tes bakat khusus, seperti seni, musik
maupun olahraga untuk mengukur kemampuan khusus
siswa?
5. Jika ada bagaimana proses tes tersebut dilakukan?
6. Apakah ada tes kepribadian untuk mengukur
sifat dan karakteristik siswa?
7. Jika ada bagaimana proses tes tersebut
dilakukan?
8. Apakah ada wawancara yang dilakukan kepada orang tua
untuk mengetahui kemampuan khusus siswa?
9. Apakah dilakukan observasi secara langsung saat anak
berinteraksi dengan lingkungannya?
10. Apa jenis tugas atau proyek yang diberikan kepada anak
berbakat untuk mengembangkan kemampuan mereka?
11. Bagaimana sekolah memberikan umpan balik kepada anak
berbakat untuk membantu mereka terus berkembang?
12. Bagaimana sekolah menyesuaikan program belajar untuk
menantang anak berbakat yang memerlukan tantangan
lebih besar?
13. Apakah ada program tambahan yang tersedia di sekolah
untuk mendukung pengembangan anak berbakat di luar
kelas?
14. Apa jenis bantuan yang tersedia bagi anak berbakat yang
membutuhkan dukungan tambahan untuk
mengembangkan kemampuan mereka?
15. Bagaimana sekolah memastikan bahwa anak berbakat
76
menerima dukungan yang mereka butuhkan untuk
mencapai potensi mereka?
77
17. Apakah keterampilan khusus tersebut dapat/pernah dipakai
untuk membantu orang lain?
18. Apakah kamu memiliki ide kreatif yang sudah terwujudkan?
19. Apa proyek kreativitas terbesar yang
telah berhasil diwujudkan?
Bagaimana kamu dapat
mewujudkan ide kreatif tersebut?
20. Darimana kamu mendapatkan ide-ide kreatif tersebut?
21. Apakah kamu pernah mendapatkan prestasi dari ide kreatif
yang telah kamu wujudkan?
22. Apakah kamu senang berbicara di depan orang banyak?
23. Apakah kamu senang menyelesaikan masalah yang rumit?
24. Apakah kamu senang memvisualisasikan apa yang sedang
kamu pikirkan?
25. Apakah kamu senang ketika menjadi pemimpin dalam
kelompok?
26. Apakah teman teman kamu selalu mengandalkan kamu di
setiap kegiatan sekolah?
27. Akademik utamanya, seperti pada saat presentasi atau
tugas kelompok lainnya.
28. Apakah teman teman kamu seringkali mengajukan
pertanyaan/ bertanya mengenai pelajaran sekolah kepada
kamu?
29. Ketika mereka bertanya kepada kamu mengenai pelajaran
sekolah, apakah kamu merasa terbebani?
30. Karena kamu merupakan siswa yang berprestasi, apakah
kamu selalu menjadi pusat perhatian di kelas atau bahkan
di sekolah?
31. Jika kamu menjadi pusat perhatian, apakah kamu merasa
terbebani? Atau merasa tidak nyaman dengan hal tersebut?
78
32. Walaupun kamu merupakan siswa berbakat, berprestasi,
apakah di dalam hatimu selalu timbul rasa/daya saing yang
tinggi dengan teman lainnya?
B. LAYANAN PENDIDIKAN
○ Bagaimana kualitas pengajaran yang
diberikan oleh guru di sekolah terhadap anak
akselerasi?
○ Apakah siswa merasa puas dengan layanan
pendidikan yang diberikan oleh sekolah?
○ Bagaimana manajemen sekolah dalam
memastikan kualitas layanan pendidikan di
sekolah?
○ Apa saja program ekstrakurikuler yang
tersedia di sekolah?
○ Bagaimana efektivitas program tersebut
dalam meningkatkan keterampilan dan minat
siswa akselerasi?
○ Bagaimana keadaan fasilitas di sekolah?
○ Apakah fasilitas yang ada mendukung
kegiatan belajar mengajar siswa akselerasi?
○ Bagaimana sekolah dalam mempersiapkan
siswa untuk menghadapi ujian nasional atau
ujian masuk perguruan tinggi?
○ Bagaimana sekolah dalam memfasilitasi
pengembangan karir siswa akselerasi setelah
lulus dari sekolah?
○ Bagaimana program akselerasi di sekolah
memberikan kesempatan bagi siswa untuk
berkolaborasi dan belajar dari siswa lainnya?
79
○ Bagaimana sekolah dalam memastikan
keberlangsungan program akselerasi di
sekolah?
○ Apakah sekolah memiliki kerja sama dengan
institusi lain dalam mengembangkan potensi
berbakat?
○ Apakah ada anggaran khusus yang
dialokasikan untuk program pendidikan
anak berbakat di sekolah?
○ Bagaimana bentuk evaluasi terhadap program
layanan pendidikan anak berbakat di sekolah?
○ Apakah ada pelatihan atau program khusus
untuk guru yang mengajar anak-anak
berbakat?
○ Apa kendala atau kesulitan yang dialami guru
selama ini terhadap layanan pendidikan di
sekolah ?
○ Layanan pendidikan apa saja yang diberikan oleh
sekolah untuk memenuhi kebutuhan anak
berbakat ?
○ Apakah setiap siswa berbakat mendapatkan program
pendidikan yang sama ?
80
○ Bagaimana sekolah menentukan apakah seorang
anak dianggap berbakat dan memenuhi syarat
untuk mengikuti kurikulum khusus?
○ Apa yang dilakukan sekolah untuk memastikan
bahwa anak berbakat terus diuji dan dipantau
kemajuan akademik mereka?
○ Bagaimana kurikulum untuk anak berbakat
mempersiapkan mereka untuk masa depan
mereka, baik akademis maupun profesional?
○ Bagaimana sekolah memastikan bahwa anak
berbakat tidak terlalu ditekan atau dipaksa untuk
terus mengejar prestasi akademik?
○ Apa yang dilakukan sekolah untuk membantu
anak berbakat yang memiliki minat di luar
akademik, seperti seni atau olahraga?
D. PROSES PEMBELAJARAN
○ Peserta Didik
■ Apakah siswanya merasa nyaman selama
proses pembelajaran?
■ Apakah siswa memiliki kendala atau
kesulitan saat belajar? Bagaimana
cara siswa mengatasi kendala
tersebut?
■ Apa metode pembelajaran yang paling efektif
menurut siswa?
■ Apakah siswa lebih suka belajar mandiri atau
kelompok?
■ Materi seperti apa yang paling mudah
81
dipahami?
■ Materi seperti apa yang paling sulit dipahami?
■ Apakah siswa merasa guru memberikan
cukup bantuan untuk membantu
memahami materi?
■ Apakah materi yang diajarkan
relevan dengan kehidupan sehari-
hari?
■ Bagaimana cara siswa
mempersiapkan diri sebelum
pembelajaran?
■ Apakah siswa mendapat cukup
waktu untuk mengerjakan tugas dan
tugas rumah?
■ Apa yang menurut siswa penting
dalam proses pembelajaran?
○ Guru
■ Apakah guru memiliki kendala
atau kesulitan saat mengajar?
Bagaimana guru mengatasi
kendala tersebut
■ Apakah guru senang dalam
menyampaikan materi
pembelajaran?
■ Bagaimana perencanaan kegiatan
pembelajaran pada setiap
pertemuan?
■ Bagaimana guru menyesuaikan
metode pembelajaran dengan
kebutuhan siswa?
82
■ Bagaimana guru memfasilitasi
diskusi dan interaksi antar siswa
selama proses pembelajaran?
■ Bagaimana guru memotivasi siswa dalam
pembelajaran?
■ Apa yang menurut guru penting dalam proses
pembelajaran?
■ Bagaimana menilai
pemahaman siswa
terhadap materi yg
diajarkan?
■ Apa kurikulum yang
dipakai anak berbakat
tersebut?
■ Apakah kurikulum yang dipakai
memenuhi kebutuhan anak berbakat ?
■ Bagaimana kurikulum itu bisa
memfasilitasi dan memberikan sarana
dan prasarana yang dibutuhkan siswa?
■ Apa kelebihan dan kelemahannya dari
kurikulum tersebut?
■ Apa saja sumber pembelajaran
yang digunakan dalam
mengajar?
■ Bagaimana cara ketika ada siswa
yang tidak tertib saat kegiatan
pembelajaran berlangsung?
■ Apakah dalam proses pembelajaran
menggunakan alat peraga?
■ Bagaimana hasil belajar siswa setiap ulangan?
83
E. PENILAIAN OBSERVASI
○ Apakah anak suka melawan
aturan, petunjuk dari prosedur
tertentu?
○ Apakah anak berbakat percaya
diri?
○ Bagaimana posisi kelas tersebut?
○ Bagaimana kemampuan mengingat anak dalam
pembelajaran?
○ Apakah anak saling membantu, peduli satu sama lain?
○ Bagaimana kondisi anak ketika mengikuti proses
pembelajaran?
○ Apakah anak sering mengajukan pertanyaan?
○ Apakah anak dapat bekerja sama satu sama lain?
○ Apakah di kelas anak tidak dapat bersaing dalam
pembelajaran?
○ Apakah anak memiliki kemampuan berbahasa yang
tinggi?
○ Apakah anak cepat merespon guru saat pembelajaran?
○ Apakah anak memiliki inisiatif kepada teman dan
guru?
○ Apakah anak memiliki rasa ingin tahu yang dalam?
○ Apakah anak dapat menyatakan pendapat secara
spontan?
○ Bagaimana evaluasi pembelajaran anak berbakat?
○ Bagaimana kemampuan membaca, menulis mereka?
○ Apakah anak berbakat aktif (mempunyai banyak
energi)?
○ Bagaimana pertemanan mereka di kelas?
○ Bagaimana media pembelajaran anak berbakat?
84
○ Bagaimana pandangan anak berbakat ketika
dalam pembelajaran?
○ Apakah strategi pembelajaran harus sesuai
dengan perkembangan intelektual dan sosial
anak?
○ Apakah anak memiliki penampilan yang rapih?
○ Apakah anak tanggung jawab terhadap tugas?
○ Apa saja media yang digunakan
anak dalam proses
pembelajaran?
○ Apakah anak antusias dalam
mengikuti pembelajaran?
○ Apakah guru memantau kemajuan belajar siswa?
○ Apakah guru mengaitkan materi
pembahasan dengan pengetahuan lain yang
relevan?
○ Apakah guru mengaitkan materi
dengan realitas kehidupan?
○ Apakah setiap anak terdapat
bimbingan khusus oleh guru saat
belajar?
○ Bagaimana pandangan anak ketika
guru sedang mengajar di kelas?
F. EVALUASI
85
INDIKATOR Y/T KETERANGAN
86
Tugas yang diberikan berupa
pembuatan karya atau program.
Proses pembelajaran
menggunakan media
pembelajaran.
87
telah disampaikan.
88
Bab 7
LAYANAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT
7.1.1 Akselerasi
Akselerasi adalah istilah yang dikenal untuk program
percepatan belajar. Akselerasi merupakan pelayanan pendidikan
yang disesuaikan pada potensi kecerdasan serta bakat istimewa
yang dimiliki oleh siswa.
89
2. Menurut Mimin Haryati (2006:95), akselerasi adalah
percepatan belajar sebagai implikasi dari sistem belajar tuntas
juga menunjukkan adanya siswa yang memiliki kecerdasan
luar biasa dan mampu mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan jauh lebih cepat dan mempunyai nilai yang amat
baik. Akselerasi adalah pencapaian target yang jauh lebih
cepat dalam hal waktu dengan hasil yang baik dan sesuai.
3. Menurut Cambridge Dictionary, akselerasi adalah
peningkatan kecepatan sesuatu, atau kemampuannya untuk
melaju lebih cepat. Serta peningkatan kecepatan di mana
sesuatu terjadi.
● Tujuan Akselerasi
Akselerasi memiliki tujuan yang didasarkan pada
penyelenggaraan program akselerasi bagi anak berbakat. Berikut
adalah tujuan dari akselerasi:
90
a. Memberikan layanan kepada siswa yang memiliki
karakteristik khsusus dari segi kognitif dan efektifnya.
b. Memenuhi hak asasi siswa sesuai dengan kebutuhan
pendidikannya.
c. Memenuhi minat intelektual dan perspektif masa depan
siswa.
d. Menyiapkan peserta didik menjadi pemimpin masa
depan.
• Tujuan Khusus Akselerasi
a. Menghargai siswa yang memiliki bakat dan kecerdasan
luar biasa agar dapat menyelesaikan pendidikan lebih
cepat,
b. Memacu kualitas siswa dalam meningkatkan kecerdasan
spritual, intelektual, dan emosional secara berimbang.
c. Meningkatkan aktivitas dan efesiensi proses pembajaran
siswa.
• Kelebihan dan Kekekurangan Akselerasi
Tidak dapat dipungkiri bahwa semua program mempunyai
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Begitu juga
dengan program akselerasi dalam dunia pendidikan yang
memiliki kelebihan dan kekurangan.
91
2. Efektivitas belajar meningkat.
3. Rekognisi terhadap prestasi.
4. Produktivitas meningkat.
B. Kekurangan Program Akselerasi
1. Kelemahan dalam Bidang Akademis
1) Kurang matang secara sosial, fisik, dan
emosional untuk berada pada tempat yang
lebih tinggi meskipun memenuhi
kualifikasi akademis,
2) Pengetahuan siswa dikembangkan dengan
cepat, tapi tidak sesuai dengan waktunya
karena belum memiliki pengalaman yang
cukup.
3) Siswa akselerasi dituntut untuk
memutuskan kariernya lebih cepat.
4) Tuntutan untuk program akselerasi sangat
besar sehingga kemampuan kreativitas
berpikir divergen kurang mendapat
perhatian.
2. Kelemahan dalam Bidang Sosial
92
2) Kehilangan aktivitas dan masa-masa
hubungan sosial pada seusianya.
3. Kelemahan dalam Bidang Emosional
7.1.2 Homeschooling
Homeschooling merupakan salah satu alternatif yang
digunakan sebagai layanan khusus untuk anak berbakat. Menurut
Sumardiono (2007), homeschooling merupakan sebuah keluarga yang
memilih untuk bertanggungjawab atas pendidikan sang anak dengan
berbasis rumah. Namun meski begitu, orang tua juga bisa
mengundang guru privat, mendaftarkan anak pada kursus, dan
sebagainya. Homeschooling bisa dijadikan sebagai alternatif belajar
selain di sekolah.
● Klasifikasi Homeschooling
1. Homeschooling Tunggal
Homeschooling ini dilakukan oleh orang tua dalam
satu keluarga tanpa adanya campur tangan orang lain.
2. Homeschooling Majemuk
93
Homeschooling ini dilakukan oleh dua keluarga atau
lebih untuk kegiatan tertentu, namun untuk kegiatan
pokok tetap dilakukan oleh orang tua masing-masing.
3. Komunitas Homeschooling
Homeschooling ini merupakan gabungan dari
beberapa homeschooling majemuk.
94
1. Strategi Anak Berbakat harus berfokus pada belajar,
bagaimana belajar (learning how to learn)
2. Strategi pembelajaran harus disesuaikan tingkat
perkembangan intelektual dan sosial siswa
3. Strategi pembelajaran harus menekankan pada
perkembangan kemampuan intelektual tingkat tinggi (
kemampuan berpikir analisa, sintesa, dan evaluasi)
4. Strategi pembelajaran harus memiliki kepekaan terhadap
kemajuan belajar dan tingkat konseptual yang rendah kepada
tingkat konseptual tinggi.
1. Sekolah Khusus
95
Utami Munandar (1996) mengemukakan bahwa
alternatif lingkungan belajar/tempat belajar anak berbakat
dapat berupa sekolah unggulan yang dapat menampung anak-
anak berprestasi tinggi dari daerah sekitarnya. Di sekolah
unggulan itu mereka dihadapkan dengan program yang
memungkinkan akselerasi dan pengayaan.
96
serta kebutuhan siswa berbakat. Dengan melihat
karakteristik, tingkat kecerdasan, serta gaya belajar.
3. Kelas Khusus
Suatu survei menyatakan bahwa hampir dari 100%
guru, koordinator guru, serta pengelola sekolah telah
bersepakat untuk kelas khusus sangat menguntungkan secara
akademis kepada siswa yang berbakat. Namun, hal negatif
nya yaitu beberapa siswa yang termasuk berbakat mereka
tidak ingin dipisahkan dari siswa lainnya. Dan siswa yang lain
juga tidak menyukai pemberlakuan khusus, misalnya dalam
hal sikap diam atau ejekan yang dapat menganggu.
➢ Pengelompokan Homogen
97
• Keuntungan akademis dari pengelompokan Homogen
berupa tantangan lebih besar, berkecepatan lebih
tinggi, lebih banyak diskusi, kompetensi guru yang
lebih tinggi, serta tidak ada pengulangan.
• Kerugian akademis berupa teman terlalu cerdas, dan
beban jadi lebih berat.
➢ Kemampuan Campuran
• Keuntungan akademis dalam pengelompokan
kemampuan campuran yaitu siswa merasa kelas ini
lebih mudah dan lebih santai, serta lebih banyak
analisis dan lebih banyak waktu luang.
• Kerugian akademisnya yaitu kecepatan yang terlalu
lambat, terasa bosan, adanya pengulangan, dan
motivasi yang didapat nya lebih rendah.
4. Kelas Integrasi
Karena Anak Berbakat mengikuti secara penuh acara
yang disekolah kemudian setelah itu mereka akan
mendapatkan pelajaran tambahan dikelas yang khusus.
Misalnya, waktu belajarnya bertambah serta mata pelajaran
98
dasar yang berhubungan pada kemampuan khusus juga
ditambah.
99
2. Pelaksanaan norm reference atau pendekatan norma,
penilaian yang dilaksanakan dengan membandingkan hasil
belajar siswa dengan hasil belajar dari teman sekelompoknya.
3. Pelaksanaan criteria reference atau pendekatan kriteria,
penilaian yang dilaksanakan dengan membandingkan hasil
belajar siswa dengan target atau tujuan yang sudah ditetapkan.
4. Siswa mendapatkan kesempatan untuk menilai serta
mengkritik hasil kinerjanya sendiri.
5. Soal penilaian yang diberikan ditingkatkan level kesulitannya
sebagai indikator dari kedalaman dan keluasan materi
pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
6. Soal penilaian bisa diberikan dalam bentuk problem solving
atau pertanyaan divergen sebagai indikator proses
pembelajaran kreatif.
7.1.6 Peran Guru untuk Anak Berbakat
Berdasarkan kebutuhan dalam anak berbakat terhadap
strategi pembelajaran yang dikembangkan, maka dalam hal ini guru
memiliki peran dalam pembelajaran untuk anak berbakat yang harus
diarahkan pada kondisi sesuai berikut:
100
Oleh karena itu, guru sangat dituntut untuk mempunyai
pengetahuan, pengamahan, dan pengalaman dalam hal
aktivitas pembelajaran siswa berbakat.
101
Bab 8
KURIKULUM BERDIFERENSIASI ANAK
BERBAKAT
102
kurikulum yang dibuat tidak untuk membandingkan siswa, tetapi
untuk menciptakan kebersamaan antar siswa. Penerapan kurikulum
bagi ABK dibuat sesuai dengan ketidakmampuan yang dimiliki oleh
anak tersebut. Menurut Delphie (Aslan) Anak Berkebutuhan Khusus
juga memiliki kesempatan yang sama dalam pendidikan dengan
anak normal lainnya.
103
dengan anak-anak seusianya dari segi perilaku, sifat dan aspek-
aspek lainnya. Kemudian dalam komponen desain konten kurikulum
sendiri dibuat untuk memenuhi kebutuhan anak berbakat dengan
menggunakan matra.
104
Pada diferensiasi ini bukan percepatan
dalam materi pembelajaran tetapi
ditingkatkannya materi yang diberikan
pada siswa berbakat. Cara ini disebut
Eskalasi.
● Diferensiasi berupa perluasan materi
atau pengalaman belajar: Diberikannya
materi-materi dari guru yang tidak
terdapat didalam kurikulum umum,
seperti filsafat, psikologi sosial,
antropologi dan lainnya. cara ini disebut
dengan Aumentaional.
105
Dalam memenuhi komponen diatas kita perlu
melakukan berbagai langkah identifikasi yang sesuai
dengan kebutuhan anak tersebut. Identifikasi bisa
dilakukan dengan assesment yang dapat memberikan
gambaran mengenai kemampuan dan kelemahan siswa
tersebut, dan juga dapat membantu dalam melihat
kecenderungan dan kemampuan siswa berbakat dalam
proses belajarnya.
106
membantu siswa dalam mewujudkan suatu materi yang
telah dipelajari sebelumnya.
● Teacher-Differentiated Curriculum
107
siswa memiliki pilihan sesuai kebutuhan
untuk memenuhi kebutuhan kognitif anak
berbakat yang dibedakan.
● Learner-Differentiated Curriculum
108
pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran
berbasis inkuiri, instruksi individual untuk
mengembangkan pemikiran tingkat tinggi dan
keterampilan abad ke-21, dan lingkungan yang
diperkaya berdasarkan praktik terbaik dalam
pendidikan berbakat. memenuhi kebutuhan
individu dan gaya belajar setiap anak yang
berbakat.
2. Kurikulum Ignited
Kurikulum Ignited diperuntukkan untuk siswa
kelas 1 hingga kelas 12 yang mencari
kesenangan dalam belajar, terlepas dari
pengaturan sekolah tradisional, mampu belajar
secara mandiri dan mencari integrasi teknologi
yang ideal ke dalam pembelajaran. Setiap anak
berhak mendapatkan pendidikan yang layak
yang sangat penting di dunia yang berubah
dengan cepat ini di mana transformasi digital
mengatur banyak hal seperti pendidikan,
bisnis, dll. Kurikulum yang tercerahkan selaras
dengan Standar Nasional AS (CCSS dan
NGSS), memberikan siswa kegiatan yang
menyenangkan dan menarik. semangat untuk
109
belajar. Siswa dilatih untuk mandiri dan
menguasai keterampilan yang dibutuhkan di
pasar abad ke-21, seperti pemikiran kritis,
kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi.
Dengan jalinan teknologi dan kurikulum, siswa
dibimbing untuk mempersiapkan masa depan.
3. Kurikulum Bijak
Kurikulum Bijak dirancang untuk kelas 1-12
yang ingin mengembangkan pemikiran kritis
dan kreatif, menemukan pembelajaran yang
menarik dan menantang, dan
mengintegrasikan teknologi ke dalam
kurikulum untuk menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan.
4. Kursus Tunggal
110
Noble Academy menawarkan kursus
individual dalam berbagai mata pelajaran
umum dan khusus untuk memenuhi minat dan
potensi siswa sambil belajar dengan cara yang
inovatif dan menyenangkan. Bagi siswa dari
luar Noble Academy, Ini juga mendapat
kesempatan besar untuk merasakan bagaimana
rasanya belajar di Noble Academy.
111
Bab 9
KESIMPULAN
Berdasarkan apa yang sudah kami susun pada bab-bab
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa anak berbakat adalah individu
yang memiliki karakteristik unik dan kebutuhan yang berbeda dengan
anak biasa. Mereka memiliki kemampuan intelektual dan kreativitas
yang luar biasa, serta sering mencapai prestasi yang memuaskan.
Bakat seseorang tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik, tetapi
juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Peran otak dalam
keberbakatan dapat terlihat dari individu dengan IQ tinggi, meskipun
bakat tidak hanya terbatas pada individu dengan IQ tinggi. Bakat
membutuhkan kesempatan untuk berkembang dan diperoleh melalui
latihan dan pengalaman.
112
anak berbakat, seperti memberikan kesempatan untuk
mengeksplorasi bidang yang diminati dan memberikan lingkungan
yang mendukung, sangat penting dalam mengembangkan bakat anak.
113
anak yang memiliki karakteristik unggul dalam hal intelegensi,
kreativitas, dan dedikasi terhadap tugas. Proses ini melibatkan tahap
penjaringan dan penyaringan untuk menemukan anak-anak yang
pantas menerima layanan khusus. Setelah identifikasi dilakukan,
proses asesmen harus dilanjutkan untuk mendapatkan pemahaman
yang lebih mendalam tentang keberbakatan anak tersebut. Hasil
asesmen tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan
layanan pendidikan yang tepat agar anak berbakat dapat
mengoptimalkan potensi mereka.
114
untuk melanjutkan dengan asesmen dan memberikan layanan
pendidikan yang tepat agar anak berbakat dapat memaksimalkan
potensinya. Anak berbakat memiliki kelebihan dalam hal kecerdasan
dan perkembangan kepribadian yang cepat. Mereka memiliki
kemampuan untuk memperoleh pembelajaran dengan cepat tanpa
memerlukan pengulangan yang berulang. Namun, anak berbakat juga
memerlukan penanganan khusus karena kecerdasan tinggi mereka
dapat membuat mereka sulit dalam bersosialisasi dan berinteraksi
dengan teman sebaya.
115
memiliki daya tahan tubuh yang baik dan koordinasi gerak fisik yang
optimal.
116
Daftar Pustaka
(n.d.). Noble Academy - Gifted and Talented Education. Retrieved
March 12, 2023, from https://noble.sch.id/
117
talented students. Corwin Press, 2009.
118
E. D., & R. R. (2020). Self-determination theory: Basic
psychological needs in motivation, development, and
wellness. Retrieved from APA PsycNet:
https://psycnet.apa.org/record/2017-04680-000
119
Helmi Supriyatno. (2020). Pentingnya Gizi Seimbang untuk Tumbuh
Kembang Anak. Harian Bhirawa. Surabaya, Indonesia
120
Munandar, U. (1995). Dasar–Dasar Pengembangan Kreativitas
Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
121
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA
BALIKPAPAN.” eJournal Ilmu Pemerintahan.
122
Jurnal Studi Islam.
123
Berbakat Akademik (Gifted). Jakarta, Lembaga
Pengembangan Pendidikan Universitas Negeri Jakarta,
2015.
Taufani, (2008). Minat dan faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta, hlm. 38.
124
125