Anda di halaman 1dari 15

Communication

Disorder
Wilhelmus F. Jaya 1671005
Ezra Lewi 1771002
Fritchard Felix 1771015
Dhanella Pranidya 1771016
Definisi
● Gangguan komunikasi (communication disorder) adalah gangguan psikologis yang
ditandai dengan kesulitan-kesulitan dalam pemahaman dan penggunaan bahasa.
● Gangguan komunikasi meliputi lingkup masalah, yaitu gangguan bicara, bahasa,
dan mendengar.
● Gangguan bahasa dan bicara melingkupi gangguan artikulasi, gangguan
mengeluarkan suara, afasia (kesulitan menggunakan kata–kata, biasanya karena
memar atau luka pada otak), keterlambatan berbicara atau berbahasa, dan
sebagainya.

2
Ciri-ciri Gangguan Komunikasi
● Anak yang mengalami gangguan komunikasi yaitu anak yang tidak memiliki
perhatian untuk berkomunikasi dengan orang-orang dilingkungannya dengan
tujuan bersosial.
● Sewaktu kecil, gumaman yang biasa muncul saat anak sudah mulai atau
sebelum dapat bicara tidak muncul.
● Berbicara tetapi ada suatu hal yang abnormal dari segi intonasi, rate, volume,
dan isi bahasa.
● Tidak memahami ucapan yang ditujukan kepada mereka. Sulit memahami
bahwa satu kata memiliki makna atau arti yang banyak.

3
• Menggunakan kata-kata yang aneh
• Sering mengulang kata yang baru atau pernah anak dengar
tanpa ada maksud untuk berkomunikasi sama sekali.
Kadang anak yang mengalami gangguan komunikasi
menggunakan bahasanya sendiri untuk berbicara dengan
benda yang disukainya
• Menarik diri dari lingkungan dimana anak tersebut tinggal
dan juga tidak memahami dengan pembicaraan yang
didengarnya serta sulit dalam mengolah kata-kata.

4
Penyebab Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi pada anak dapat disebabkan karena adanya
gangguan pada masalah memproduksi kata-kata karena motorik
mulut, gangguan sistem pernapasan, gangguan pendengaran
sehingga tidak dapat mendengar, juga lingkungan yang tidak
mendukung anak untuk termotivasi berbicara atau mengembangkan
kemampuan bicaranya.

5
Secara fisiologis gangguan yang mengakibatkan tidak lancarnya
komunikasi yaitu:
● Kondisi organ bicara yang mengalami kerusakan (bibir, gigi,
pita suara, langit-langit keras atau lunak, rongga mulut, hidung-
tenggorokan)
● Indera pendengaran yang berfungsi untuk transmisi rangsang
bunyi dari lingkungan dan diteruskan ke otak untuk menerima
pesan tidak berfungsi dengan baik

6
Secara psikologis gangguan yang mengakibatkan tidak lancarnya
berkomunikasi yaitu:
• Kecerdasan yang rendah yang mengakibatkan keterlambatan dalam
perkembangan bahasa.
• Minat yang kurang pada lingkungan yang dilihat dan didengarnya
• Tidak adanya dukungan dari lingkungan yang mengakibatkan tidak
adanya stimulus untuk berinteraksi dan mengakibatkan gangguan dalam
berinteraksi dan berkomunikasi.
• Masalah emosi anak, seperti anak yang menghadapi perceraian orang
tuanya.

7
Jenis-jenis Gangguan Komunikasi
1. Gangguan bahasa
Gangguan bahasa merupakan salah satu jenis gangguan dalam komunikasi. Adapun
bentuk gangguan bahasa yaitu:
• Keterlambatan dalam bahasa, ditandai dengan kegagalan anak dalam mencapai
tahapan perkembangan sesuai dengan perkembangan bahasa anak normal
seusianya. Keterlambatan perkembangan bahasa disebabkan karena
keterlambatan mental intelektual, tunarungu, congenital aphasia, autisme,
disfungsi neurologis, dan kesubel.
• Afasia disebabkan oleh adanya kerusakan pada pusat bahasa di cortex cerebri.
Kerusakan pada pusat yang dialami oleh anak disebut afasia anak dan kerusakan
pusat yang dialami oleh orang dewasa disebut afasia dewasa.

8
2. Gangguan bicara
Gangguan bicara merupakan gangguan perilaku komunikasi yang ditandai dengan adanya kesalahan proses produksi
bunyi bicara. Gangguan bicara dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Disaudia, disebabkan oleh gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran tsb menyebabkan kesulitan dalam
menerima dan mengolah nada dan bunyi bicara. sehingga pesan yg tidak sempurna dan mungkin salah arti.
b. Dislogia, disebabkan oleh kemampuan kapasitas berpikir atau kecerdasan dibawah normal. Adanya kesalahan
pengucapan yang terjadi disebabkan oleh bunyi-bunyi yang hampir sama.
c. Disartria, terjadi akibat adanya kekakuan, kelemahan, ketidakmampuan atau gangguan koordinasi otot dengan organ
bicara karena adanya kerusakan susunan syaraf pusat.
Distratia terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

9
- Spastic Disartria yaitu ketidakmampuan berbicara akibat kekakuan otot-otot organ bicara yang
ditandai dengan bicara lambat dengan terputus-putus, karena tidak mampu melakukan gerakan
bicara secara biasa.
- Flaksid Disartria yaitu ketidakmampuan bicara akibat lemahnya otot-otot organ bicara
sehingga tidak mampu berbicara seperti biasa.
- Ataksia Disartria merupakan ketidakmampuan bicara karena adanya gangguan koordinasi
gerakan-gerakan fonasi, artikulasi dan resonansi terutama pada saat memulai kata atau kalimat.
- Hipokinetik Disartria yaitu ketidakmampuan dalam memproduksi bunyi bicara akibat
penurunan gerak dari otot-otot organ bicara terhadap rangsangan dari pusat/cortex. Ditandai

dengan tekanan nada yang monoton.

10
d. Disglosia, terjadi karena adanya kelainan bentuk struktur dari
organ bicara.
e. Dislalia, karena ketidakmampuan dalam memperhatikan bunyi-
bunyi bicara yang diterima, sehingga tidak mampu membentuk
konsep bahasa. (Misal: makan menjadi kaman atau nakan).

11
3. Gangguan suara
Gangguan suara merupakan gangguan pada produksi suara dan salah satu jenis gangguan komunikasi. Gangguan
tersebut meliputi:
a. Gangguan Nada, merupakan gangguan pada getaran frekuensi pita suara yang berakibat pada gangguan nada yang
diucapkan yaitu nada tinggi, nada rendah, nada datar, dan suara pubertas.
b. Gangguan kualitas suara, merupakan gangguan suara yang terjadi karena adanya ketidaksempurnaan kontak
antara pita suara pada saat aduksi, sehingga suara yang dihasilkan tidak sama dengan suara yang semestinya.
c. Afonia, merupakan gangguan suara yang diakibatkan ketidakmampuan dalam memproduksi suara atau tidak dapat
bersuara sama sekali akibat kelumpuhan pita suara, pertumbuhan yang tidak sempurna, atau karena suatu penyakit.

12
4. Gangguan Irama
Gangguan irama merupakan gangguan bicara yang ditandai dengan ketidakselarasan
pada saat berbicara, yang meliputi:
a. Stuttering atau gagap merupakan gangguan dalam kelancaran berbicara berupa
pengulangan bunyi atau suku kata, dan ketidakmampuan untuk memulai pengucapan
kata.
b. Cluttering yaitu gangguan kelancaran bicara yang ditandai dengan bicara yang
sangat cepat sehingga terjadi kesalahan artikulasi dan mengakibatkan sulit
dimengerti.
c. Palilalia gangguan ini jarang terjadi, tetapi biasanya terjadi pada usia dewasa.

13
Penanganan
Menangani anak dengan gangguan komunikasi, yaitu:
• Doronglah komunikasi lisan yang teratur. Ajak anak untuk mulai berbicara baik di lingkungannya maupun di depan orang
tuanya. Hal tsb dapat membuat anak berlatih bicara komunikasi
• Menjadi pendengar yang baik, jangan tergoda untuk membentuk anak dengan menyelesaikan kalimat yang sedang
mereka buat. Biarkan anak menuangkan pikiran secara mandiri dan berikanlah waktu ekstra sebagai pendengar
• Manfaatkan kepandaian anak dalam meniru. Anak memiliki kemampuan meniru dengan sangat baik. Manfaatkan
kemampuan ini dengan memberikan model bahasa atau kata-kata yang sesuai. Ajak juga anak untuk berbicara berdua
dengan berbagai kalimat dalam suasana yang nyaman sesering mungkin sehingga anak terdorong untuk mengingat dan
meniru kata-kata.
• Beri apresiasi positif atau inisiatif anak bercerita. Ketika anak menceritakan sesuatu baik itu mengenai dirinya atau
tentang mainannya, sempatkan memberikan tanggapan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang
dipakai sehari-hari. Beri apresiasi atas apa yang diceritakan anak sehingga anak termotivasi untuk bercerita di kemudian
hari.

14
Daftar Pustaka
Azizah, U. (2017). Keterlambatan Bicara dan Implikasinya
Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini. HIKMAH: Jurnal
Pendidikan Islam. Vol. 6, No. 2. Hal. 281-297.
Greene B., Rathus. A., & Nevid, S. (2005). Psikologi Abnormal
Jilid 2. PT. Gelora Aksara Pratama: ERLANGGA.

Anda mungkin juga menyukai