Anda di halaman 1dari 10

Scaffolding

Dhanella Pranidya 1771016


Gabriyella Gosal 1871001
Definisi
• Scaffolding dikemukakan oleh Vygotsky yang menekankan pada dukungan atau bantuan tahap
demi tahap dalam belajar dan memecahkann masalah.

• Scaffolding berarti memberikan dukungan kepada peserta didik selama tahap-tahap awal
pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan serta memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengambil tanggung jawab yang semakin besar setelah anak tersebut
mampu melakukan tugas tersebut secara mandiri.

• Scaffolding merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik untuk belajar dan
memecahkan masalah. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, dorongan, peringatan,
menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan, memberikan contoh, serta
tindakan-tindakan lain yang memungkinkan peserta didik belajar secara mandiri.
• Scaffolding berarti memberikan dukungan kepada peserta didik selama tahap-tahap awal
pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan serta memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengambil tanggung jawab yang semakin besar setelah peserta didik
tersebut mampu melakukan tugas tersebut secara mandiri.

2
▧ Dalam teori belajar Vygotsky mengemukakan tentang Zona
Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development) atau ZPD.
Dimana perkembangan seseorang dapat dibedakan ke dalam dua
tingkat, yaitu tingkat perkembangan aktual dan tingkat perkembangan
potensial. Tingkat perkembangan aktual tampak dari kemampuan
seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan berbagai
masalah secara sendiri.
▧ Sedangkan tingkat perkembangan potensial tampak dari kemampuan
seseorang untuk menyelesaikan tugas- tugas dan memecahkan masalah
ketika dibimbing orang dewasa atau ketika berkolaborasi dengan teman
sebaya yang lebih mampu atau kompeten

3
Tujuan Penerapan Scaffolding
• Memotivasi minat peserta didik dengan tugas yang dianggapnya sulit.
• Menyederhanakan tugas sehingga lebih mudah dipahami dan bisa dicapai oleh
• peserta didik.
• Menyediakan beberapa arahan/petunjuk untuk membantu peserta didik fokus
• pada pencapaian tujuan.
• Secara jelas menunjukkan perbedaan antara pekerjaan peserta didik dan solusi
• yang diharapkan.
• Mengurangi frustasi dan resiko peserta didik akibat tidak memahami.

4
Lange (Lipscomb,2004) mengatakan bahwa ada dua
tahap utama scaffolding dalam pembelajaran, yaitu :
1. Pengembangan rencana pembelajaran untuk membimbing peserta didik dalam
memahami materi baru
2. Pelaksanaan rencana, guru memberikan bantuan kepada peserta didik di setiap
langkah dari proses pembelajaran.

5
Fungsi Scaffolding
1.Scaffolding konseptual : bertujuan untuk membantu siswa dalam hal-hal
pertimbangan pemecahan masalah.
2.Scaffolding strategi : merupakan strategi yang digunakan untuk memecahkan
masalah pemilihan, strategi ini disesuaikan dari suatu teori.
3.Scaffolding metakognitif : bertujuan untuk mengundang serta membantu peserta
didik untuk mengevaluasi pemikiraannya sendiri, Scaffolding ini digunakan pada
eksperimen atau penyelidikan suatu masalah hal ini sangat penting karena
Scaffolding metakognitif dapat membantu peserta didik untuk mendefinisikan,
merencankan, mengatur dan merefleksi suatu tugas tertentu.
4.Scaffolding motivasi : Scaffolding motivasi merupakan upaya untuk mengarahkan
melaksanakan tugas atau masalah yang ada, bertujuan untuk meningkatkan
motivasi akademik peserta didik terhadap target suatu konten.
6
Bentuk Scaffolding
▧ Questioning (memberikan pertanyaan) tujuannya yaitu untuk
mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah
dipelajari.
▧ Prompting (memberikan dorongan) bertujuan untuk memfasilitasi
proses kognitif peserta didik.
▧ Cueing (memberikan isyarat) bertujuan untuk mengalihkan perhatian
peserta didik menjadi fokus pada informasi yang disampaikan.
▧ Explaning (menjelaskan) bertujuan untuk peserta didik yang belum
memiliki pengetahuan yang cukup untuk menyelesaikan tugas.

7
Scaffolding dalam teori belajar kognitif
• Salah satu teori belajar kognitif adalah konstruktivis. Piaget
menyatakan bahwa pengetahuan seseorang adalah bentukan orang itu
sendiri. Tanpa keaktifan seseorang dalam mencerna dan
membentuknya seseorang tidak akan mempunyai pengetahuan.
Pendapat Piaget lebih bersifat individual.

8
Perpaduan antara pendapat Piaget dan Vygotsky mendapatkan garis besar prinsip-prinsip
konstruktivis sosial dengan pendekatan scaffolding yang diterapkan dalam pembelajaran
adalah sebagai berikut:
• Pengetahuan dibangun oleh peserta didik sendiri.
• Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari pembelajar ke peserta didik, kecuali hanya
dengan keaktifan peserta didik sendiri untuk menalar.
• Peserta didik aktif mengkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan
konsep ilmiah.
• Guru sekedar memberi bantuan dan menyediakan saran serta situasi agar proses kontruksi
belajar lancar.
• Menghadapi masalah yang relevan dengan peserta didik.
• Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan.
• Mencari dan menilai pendapat peserta didik.
• Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan peserta didik.

9
Menurut Anghileri (2006) terdapat 3 tingkat scaffolding sebagai serangkaian strategi yang
efektif, yaitu:
• Enviromental provisions yaitu penataan lingkungan belajar. Siswa diberikan dukungan untuk
dapat belajar mandiri. Guru hanya menyediakan lingkungan belajar misalnya dengan
menentukan kelompok belajar. Selain itu, guru dapat memberikan tugas terstruktur.
• Explaining, reviewing, and restructuring yang artinya interaksi guru untuk mendukung siswa
belajar. Pada tahap ini, terdapat 3 infraksi, yaitu:
1. menjelaskan (explaining) yaitu cara menyampaikan konsep yang dipelajari
2. meninjau (reviewing) yaitu mengidentifikasi aspek-aspek yang penting berkaitan
dengan konsep matematika atau masalah yang akan dipecahkan
3. restrukturasi (restructuring) yaitu merestrukturasi jawaban siswa yang telah dibuat.
• Developing conceptual thingking yaitu interaksi guru untuk pengembangan pemikiran
konseptual

10

Anda mungkin juga menyukai