Anda di halaman 1dari 19

DISCOVERY LEARNING

KELOMPOK 3

Nama anggota kelompok :

1. Rio Andrian Ferdianto (13310177)


2. Erika Yuli Setiawati (13310186)
3. Fella Elsa Rahmasari (13310201)
4. Siti Nurjanah (13310207)

Kelas : 5F
Model Pembelajaran Discovery Learning

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Discovery Learning

Prinsip Reaksi Model Pembelajaran Discovery Learning

Sistem Sosial Model Pembelajaran Discovery Learning

Sistem Pendukung Model Pembelajaran Discovery Learning

Dampak Pengiring Model Pembelajaran Discovery Learning


Discovery Learning adalah proses belajar yang
di dalamnya tidak disajikan suatu konsep dalam
bentuk jadi (final) tetapi siswa dituntut untuk
mengorganisasi sendiri kemudian
mengorganisasikan atau membentuk (konstruktif)
apa yang mereka ketahui dan mereka pahami
dalam suatu bentuk akhir.
Macam-macam Model Pembelajaran Discovery
Learning

a. Penemuan murni

b. Penemuan terbimbing

c. Penemuan laboratory
Langkah-Langkah Model Pembelajaran
Discovery Learning
Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)

Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah)

Data Collection (Pengumpulan Data)

Data Processing (Pengolahan Data)

Verification (Pembuktian)

Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)


STIMULATION

Pertama-tama pada tahap ini siswa dihadapkan pada


sesuatu yang menimbulkan tanda tanya, kemudian dilanjutkan
untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk
menyelidiki sendiri. Di samping itu guru dapat memulai
kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran
membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah
pada persiapan pemecahan masalah.
Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-
agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya
dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan
masalah) (Syah 2004:244). Permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pernyataan sebagai
jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan.
Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi dan menganalisis
permasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam
membangun siswa agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu masalah.
Data Collection (Pengumpulan Data)
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada
para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang
relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244).
Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan
benar tidaknya hipotesis.
Konsekuensi dari tahap ini adalah siswa belajar secara aktif untuk
menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi,
dengan demikian secara tidak disengaja siswa menghubungkan masalah
dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
Data Processing (Pengolahan Data)
Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan
sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi,
bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada
tingkat kepercayaan tertentu (Djamarah, 2002:22). Data processing
disebut juga dengan pengkodean/kategorisasi yang berfungsi sebagai
pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut siswa
akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/
penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis.
Verification (Pembuktian)

Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara


cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil data processing Berdasarkan
hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada,
pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan
terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau
tidak, apakah terbukti atau tidak.
Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)

Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses


menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan
prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau
masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil
verifikasi
Prinsip Reaksi
GURU SISWA
• Memberikan menstimulasi Terlibat aktif dalam pembelajaran,
• Memberikan dukungan atau motivasi mencerna, mengerti, menggolongkan,
• Fkeksibilitas yaitu memberikan siswa membuat dugaan, menjelaskan,
kesempatan, keluwesan, mengukur, membuat kesimpulan dan
kebersamaan berpendapat, sebagainya.
berinisiatif atau berprakarsa dan
bertindak.
• Mampu mendiagnosis kesulitan atau
permasalahan yang dialami siswa dan
guru membantu mengatasi
permasalahan yang terjadi.
• Mampu mengidentifikasi dan
menggunakan kemampuan mengajar
serta waktu mengajar dengan sebaik-
baiknya.
Sistem Sosial Model Pembelajaran Discovery Learning
Model Discovery Learning disajikan dalam bentuk yang cukup
sederhana, fleksibel dan tidak hanya bergantung pada arahan guru.
Struktur kegiatan belajar mengajar bersifat terbuka. Kemungkinan lain
siswa diberi kesempatan bebas untuk mencari sesuatu sampai
menemukan hasil belajar melalui proses-proses. Tugas guru hanya
memberikan arahan dan bimbingan guna memecahkan masalah atau
persoalan yang dihadapi peserta didik.
Sistem Pendukung Model
Pembelajaran Discovery Learning
• Kurikulum
• Guru
• Siswa
• Metode
• Materi
• Alat Peraga
• Evaluasi
Dampak Instruksional dan Pengiring Model
Pembelajaran Discovery Learning
• Dalam Discovery Learning siswa • Pembelajaran dengan discovery learning
memiliki kesempatan untuk terlibat membantu siswa membentuk cara bekerja
secara aktif dalam pembelajaran. sama yang efektif, saling membagi
Kenyataan menunjukan bahwa informasi, serta mendengarkan dan
menggunakan ide-ide orang lain.
partisipasi banyak siswa dalam
pembelajaran meningkat ketika model • Terdapat beberapa fakta yang
menunjukkan bahwa keterampilan-
discovery learning diterapkan.
keterampilan, konsep-konsep, dan prinsip-
• Melalui pembelajaran discovery prinsip yang dipelajari melalui discovery
learning, siswa belajar menemukan learning.
pola dalam situasi konkrit maupun • Keterampilan yang dipelajari dalam situasi
abstrak. pembelajaran discovery learning dalam
• Siswa belajar merumuskan strategi beberapa kasus, lebih mudah ditransfer
untuk aktifitas baru dan diaplikasikan
tanya jawab yang tidak rancu dan
dalam situasi belajar yang baru.
menggunakan tanya jawab untuk
memperoleh informasi yang
bermanfaat dalam discovery learning.
Dampak Bagi Siswa Dampak Instruksional
• Melalui pembelajaran discovery learning, • Keterampilan dalam proses
potensi intelektual peserta didik akan
semakin meningkat (tekun, ulet, jujur, ilmiah
bertanggung jawab dll), sehingga
menimbulkan harapan baru untuk menuju • Strategi penyelidikan kreatif
kesuksesan.
• Keterampilan dalam
• Dengan menekankan discovery learning,
peserta didik akan belajar mengkaji suatu persoalan
mengorganisasikan dan menghadapi
masalah dengan metode hit and miss. • Berpatisipasi aktif dalam
• Peserta didik akan mencapai kepuasan pembelajaran
karena telah mampu menemukan
pemecahan sendiri maupun berkelompok.
Dengan pengalaman pemecahan masalah
itulah, peserta didik bisa meningkatkan skill
dan teknik dalam pekerjaannya melalui
masalah-masalah nyata di lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai