Anda di halaman 1dari 38

MODEL

PEMBELAJARAN
OLEH : KELOMPOK 5

MATA KULIAH : PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN FISIKA


D. PENGAMPU : BUDIMAN NASUTION, S.PD., M.SI
KELOMPOK 5
DWITYA AYUHAN 4201121011
NADIYA SAQINAH 4201121002
PUJI NAWAWI 4201121020
RAHMAT HIDAYAT 4203121003
SALSABILA AFANI 4202421003
Topik Pembahasan
01 02
Pengertian Model Tujuan dan Fungsi
Pembelajaran Model Pembelajaran
Menurut Ahli

03 04
Ciri-ciri Model Macam-macam Model
Pembelajaran Pembelajaran
01
Pengertian Model
Pembelajaran Menurut Ahli
1 2 3
Trianto (2010) Sukmadinata & Syaodih Saefuddin & Berdiati
(2012) (2014)
Suatu perencanaan Suatu rancangan (desain) Kerangka konseptual yang
atau suatu pola yang yang menggambarkan melukiskan prosedur sistematis
digunakan sebagai proses rinci penciptaan dalam mengorganisasikan
pedoman dalam situasi lingkungan yang sistem belajar untuk mencapai
melaksanakan memungkinkan terjadinya tujuan belajar tertentu dan
pembelajaran di kelas interaksi pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi
atau pembelajaran agar terjadi perubahan perancang pembelajaran dan
dalam tutorial. atau perkembangan diri para pengajar dalam
peserta didik. merencanakan dan
melaksanakan aktivitas
pembelajaran
Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau
suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran
mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan pengajaran,
tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran dan pengelolaan kelas.
02
Tujuan dan Fungsi
Model Pembelajaran
Fungsi Model Pembelajaran Tujuan Model Pembelajaran
Fungsi model pembelajaran adalah Tujuan penggunaan model pembelajaran
pedoman dalam perancangan hingga sebagai strategi bagaimana pembelajaran
pelaksanaan pembelajaran. Sejalan yang dilaksanakan dapat membantu
dengan pendapat Trianto (2010) bahwa peserta didik mengembangkan dirinya baik
fungsi model pembelajaran sebagai berupa informasi,gagasan,nilai
pedoman bagi perancang pengajar dan keterampilan dan cara berpikir dalam
para guru dalam melaksanakan meningkatkan kapasitas berpikir secara
pembelajaran. jernih,bijaksana dan membangun
keterampilan sosial serta komitmen.
03
Ciri-ciri
Model Pembelajaran
Ciri-ciri model pembelajaran yang baik digunakan adalah
sebagai berikut:

❑ Adanya keterlibatan intelektual-emosional peserta didik


melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan
pembentukan sikap.
❑ Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif
selama pelaksanaan model pembelajaran.
❑ Guru bertindak sebagai fasilisator, coordinator, mediator
dan motivator kegiatan belajar peserta didik.
❑ Penggunaan berbagai metode, alat dan media
pembelajaran.
04
Macam-macam
Model Pembelajaran
A. Model Pembelajaran Discovery Learning
Penemuan (Discovery) merupakan Kemdikbud (2013) menjelaskan bahwa
suatu model pembelajaran yang prinsip belajar yang nampak jelas
dikembangkan berdasarkan Discovery Learning adalah materi atau
pandangan konstruktivisme. bahan pelajaran yang akan
Model ini menekankan pentingnya disampaikan tidak disampaikan dalam
pemahaman struktur atau ide-ide bentuk final akan tetapi siswa
penting terhadap suatu disiplin didorong untuk mengidentifikasi apa
ilmu, melalui keterlibatan siswa yang ingin diketahui dilanjutkan
secara aktif dalam proses dengan mencari informasi sendiri
pembelajaran. kemudian mengorganisasi atau
membentuk (konstruktif) apa yang
mereka ketahui dan mereka pahami
dalam suatu bentuk akhir.
Langkah Persiapan Model Discovery Learning

Berikut langkah-langkah operasional model discovery learning yaitu.


1) Menentukan tujuan pembelajaran.
2) Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan
sebagainya).
3) Memilih materi pelajaran.
4) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh
generalisasi).
5) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan
sebagainya untuk dipelajari siswa.
6) Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke
abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
7) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
Prosedur Aplikasi Model Pembelajaran Discovery Learning
Stimulation Problem Statement Data Collectioin
Peserta didik dihadapkan Guru memberi kesempatan kepada Tahap ini berfungsi untuk
pada sesuatu yang siswa untuk mengidentifikasi sebanyak menjawab pertanyaan
menimbulkan tanda tanya, mungkin agenda-agenda masalah yang atau membuktikan benar
kemudian dilanjutkan untuk relevan dengan bahan pelajaran, tidaknya hipotesis.
tidak memberi generalisasi, kemudian salah satunya dipilih dan
agar timbul keinginan untuk dirumuskan dalam bentuk hipotesis
(jawaban sementara atas pertanyaan
menyelidiki sendiri.
masalah.

Data Processing Verification Generalization


Berfungsi sebagai pembentukan Pada tahap ini siswa melakukan Proses menarik sebuah
konsep dan generalisasi. Dari pemeriksaan secara cermat kesimpulan yang dapat
generalisasi tersebut siswa akan untuk membuktikan benar atau dijadikan prinsip umum dan
mendapatkan pengetahuan baru tidaknya hipotesis yang berlaku untuk semua kejadian
tentang alternatif jawaban / ditetapkan tadi dengan temuan atau masalah yang sama,
penyelesaian yang perlu alternatif, dihubungkan dengan memperhatikan hasil
mendapat pembuktian secara dengan hasil data processing verifikasi
logis.
Kelebihan Dan Kekurangan Model Discovery Learning

Kelebihan Kekurangan

● Membutuhkan kerangka pembelajaran yang


• Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena
solid.
tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
● Membutuhkan alat praktik yang sering kali
• Membantu siswa untuk memperbaiki dan
tidak tersedia.
meningkatkan keterampilan-keterampilan dan
● Instruktur perlu dipersiapkan dengan baik dan
proses-proses kognitif.
mengantisipasi pertanyaan yang mungkin
• Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini
mereka terima, dan mampu memberikan
sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan
jawaban atau pedoman yang benar.
pengertian, ingatan, dan transfer.
● Proses dalam model discovery learning terlalu
• Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-
mementingkan proses pemahaman. Ada
ide lebih baik.
aspek lain yang kurang menjadi perhatian,
• Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas
yakni perkembangan sikap dan keterampilan
inisiatif sendiri.
siswa.
B. Model Pembelajaran Inkuiri
Kata inkuiri berasal dari bahasa inggris “Inquiry” berarti pertanyaan, pemeriksaan, atau
penyelidikan. Dalam bidang sains, Inquiry berarti seni /ilmu bertanya tentang alam dan
menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Pendapat beberapa ahli yang didukung oleh National Science Educational Standard
(NRC: 2000) mendefinisikan inkuiri sebagai bentuk aktivitas yang melibatkan kegiatan
pengamatan, mengajukan pertanyaan, mencari rujukan atas data yang diperoleh melalui
bukubuku dan sumber informasi lainnya, merencanakan penyelidikan, meninjau ulang apa
yang diketahui dari bukti-bukti hasil percobaan sederhana, menggunakan perangkat-
perangkat untuk mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi data, pengajuan
jawaban, penjelasan dan perkiraan serta mengkomunikasikan hasil.
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Inkuiri
Orientasi Merumuskan Masalah Merumuskan Hipotesis
Pada tahap ini guru Merupakan langkah membawa siswa pada Hipotesis adalah jawaban
melakukan langkah suatu persoalan yang mengandung sementara dari suatu
untuk membina teka-teki. Teka-teki dalam rumusan permasalahan yang
suasana atau iklim masalah tentu ada jawabannya, dan dikaji. Sebagai jawaban
pembelajaran yang siswa didorong untuk mencari jawaban sementara, hipotesis
kondusif. yang tepat. Proses mencari jawaban perlu diuji
itulah yang sangat penting dalam
kebenarannya.
pembelajaran inkuiri.
Mengumpulkan Data Menguji Hipotesis Merumuskan Kesimpulan

Dalam pembelajaran inkuiri, Menguji hipotesis adalah Merumuskan kesimpulan adalah


mengumpulkan data menentukan jawaban yang proses mendeskripsikan
merupakan proses mental dianggap diterima sesuai temuan yang diperoleh
yang sangat penting dalam dengan data atau informasi berdasarkan hasil
pengembangan intelektual yang diperoleh berdasarkan pengujian hipotesis.
pengumpulan data.
Jenis-jenis Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri terbimbing Inkuiri bebas Inkuiri bebas yang
(Guided inkuiri) (free inkuiri) dimodifikasi (modified
Inkuiri terbimbing berorientasi free inkuiri)
pada aktivitas kelas yang Siswa harus dapat
Guru memberikan permasalahan
berpusat pada siswa dan mengidentifikasi dan dan kemudian siswa diminta
memungkinkan siswa belajar merumuskan masalah memecahkan permasalahan
memanfaatkan berbagai berbagai topik permasalahan tersebut melalui pengamatan,
sumber belajar yang tidak yang hendak diselidiki mada eksplorasi, dan prosedur pada
hanya menjadikan guru sebagai pembelajaran. Metode yang pembelajaran berbasis inkuiri.
sumber belajar. Siswa secara digunakan adalah inkuiri role Setiap siswa memerlukan bekal
aktif akan terlibat dalam proses approach yang melibatkan pengetahuan dan kecakapan
mentalnya melalui kegiatan agar dapat hidup di masyarakat
siswa dalam kelompok
dan bekal ini diharapkan
pengamatan, pengukuran, dan tertentu, setiap anggota diperoleh melalui pengalaman
pengumpulan data untuk kelompok memiliki tugas belajar di sekolah.
menarik suatu kesimpulan
Kelebihan Dan Kekurangan Model Inkuiri

Kelebihan Kekurangan

• Model pembelajaran yang menekankan ● Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan


kepada pengembangan aspek kognitif, siswa.
afektif, dan psikomotor, secara seimbang. ● Model ini sulit dalam merencanakan
• Model inkuiri memberikan ruang kepada pembelajaran karena terbentur dengan
siswa untuk belajar sesuai dengan gaya kebiasaan siswa dalam belajar.
belajar meraka. ● Dalam mengimplementasikannya,
• Model inkuiri merupakan model yang memerlukan waktu yang Panjang.
dianggap sesuai dengan perkembangan ● Semua kriteria keberhasilan ditentukan
psikologi belajar modern. oleh kemampuan siswa menguasai materi
• Dapat melayani kebutuhan siswa yang pelajaran.
memiliki kemampuan di atas rata-rata.
C. Model Pembelajaran Project Based Learning
Model pembelajaran berbasis proyek (project based
learning) merupakan pembelajaran inovatif yang
berpusat pada peserta didik (student centered) dan
menetapkan guru sebagai motivator dan fasilitator,
dimana peserta didik diberi peluang bekerja secara
otonom mengkontruksi belajarnya. Model pembelajaran
ini melakukan pemberian tugas kepada semua peserta
didik untuk dikerjakan secara individual, peserta didik
dituntut untuk mengamati, membaca dan meneliti.
Karakteristik Model Pembelajaran Project Based Learning

Tidak semua karakteristik dari model pembelajaran tersebut cocok dengan karakteristik
yang dimiliki peserta didik. Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning),
yaitu :
● Peserta didik sebagai pembuat keputusan, dan membuat kerangka kerja.
● Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
● Peserta didik sebagai perancang proses untuk mencapai hasil.
● Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola
informasi yang dikumpulkan.
● Melakukan evaluasi secara kontinue.
● Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
● Hasil akhir berupa produk dan evaluasi kualitasnya.
● Kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
Langkah-Langkah Project Based Learning
Dimulai dengan Membuat jadwal Membuat jadwal
pertanyaan yang esensial aktifitas aktifitas
Diajukan untuk memancing Disusun untuk Dilakukan untuk membantu pendidik dalam
pengetahuan, tanggapan, mengetahui berapa mengukur ketercapaian standar, mengevaluasi
kritik dan ide peserta didik lama waktu yang kemajuan masing-masing peserta didik, memberi
mengenai tema proyek yang dibutuhkan dalam umpan balik, membantu pendidik dalam
akan diangkat pengerjaan proyek. menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

1 2 3 4 5 6
Perencanaan aturan Me-monitoring perkembangan Evaluasi pengalaman
pengerjaan proyek proyek peserta didik belajar peserta didik
Berisi tentang aturan main, Monitoring dilakukan dengan Peserta didik diminta untuk
pemilihan aktivitas yang dapat cara memfasilitasi peserta mengungkapkan perasaan
mendukung dalam menjawab didik pada setiap proses. dan pengalamannya selama
pertanyaan esensial menyelesaikan proyek.
Kelebihan Dan Kekurangan Model Project Based Learning

Kelebihan Kekurangan

● Membutuhkan banyak waktu untuk


• Meningkatkan motivasi, dimana siswa tekun
menyelesaikan masalah dan menghasilkan
dan berusaha keras dalam mencapai proyek.
produk.
• Meningkatkan kemampuan pemecahan
● Membutuhkan biaya yang cukup.
masalah.
● Membutuhkan guru yang terampil dan mau
• Meningkatkan kolaborasi dan mempraktikan
belajar.
keterampilan komunikasi.
● Membutuhkan fasilitas, peralatan, dan bahan
• Meningkatkan ketrampilan peserta didik
yang memadai.
dalam mengelola sumber belajar.
● Tidak sesuai untuk peserta didik yang
• Menyediakan pengalaman belajar yang
mudah menyerah dan tidak memiliki
melibatkan peserta didik kompleks dan
pengetahuan serta ketrampilan yang
dirancang untuk berkembang sesuai dunia
dibutuhkan.
nyata.
● Kesulitan melibatkan semua peserta didik
• Membuat suasana belajar menjadi
dalam kerja kelompok
menyenangkan.
D. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang
berlandaskan konstruktivisme dan mengakomodasikan keterlibatan siswa
dalam belajar serta terlibat dalam pemecahan masalah yang kontekstual.
Untuk memperoleh informasi dan mengembangkan konsep-konsep sains,
siswa belajar tentang bagaimana membangun kerangka masalah,
mencermati, mengumpulkan data, danmengorganisasikan masalah,
menyusun fakta, menganalisis data, dan menyusun argumentasi terkait
pemecahan masalah, baik secara individual maupun dalam kelompok.

Model pembelajaran pengajaran berdasarkan masalah merupakan


suatu model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas peserta
didik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi secara ilmiah.
Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning

♥ Bersifat students-centered atau berpusat pada siswa.


♥ Dapat diselesaikan dalam waktu yang pendek (singkat) atau tidak terlalu
lama.
♥ kegiatan dimulai dengan sajian masalah yang harus dipecahkan atau
dipelajari lebih lanjut oleh siswa. Masalah yang disajikan seringkali
dibingkai dalam skenario atau format studi kasus. Masalah biasanya akan
dirancang dengan meniru kompleksitas permasalahan di kehidupan nyata.
Tugas belajar yang dilakukan siswa pun sangat bervariasi dalam cakupan,
waktu dan kecanggihan.
♥ Hasil akhirnya adalah solusi dari masalah yang diberikan dan tidak harus
dalam bentuk produk khusus. Bisa saja hasil akhirnya berupa tulisan atau
presentasi.
Langkah-Langkah Penerapan Problem Based Learning
Menyampaikan pada siswa Guru melakukan kegiatan Evaluasi dan Refleksi
tentang tujuan pembelajaran pembimbingan Guru dapat mengarahkan siswa untuk
Kemudian, guru menyajikan Pada tahap ini guru dapat melakukan refleksi dan evaluasi dalam
sebuah masalah yang harus memberikan lembar kerja yang setiap proses yang dijalankan dalam
dipecahkan siswa. Masalah ini dapat memandu siswa dalam penyelidikan. Guru membimbing siswa
berguna untuk meningkatkan melakukan investigasi, untuk menganalisis hasil pemecahan
rasa ingin tahu, kemampuan mendalami materi, dan untuk masalah tentang jumlah penduduk dan
analisis, juga inisiatif. menemukan solusi. sampah di lingkungan sekitar.

1 2 3 4 5
pengorganisasian siswa Guru membantu siswa ketika proses
Setiap siswa dalam kelompoknya akan perencanaan dan penyajian hasil akhir
menyampaikan informasi yang sudah dimiliki Beberapa di antaranya
tentang masalah yang ada. Kemudian, mereka seperti video, model, laporan,
akan berdiskusi untuk membahas informasi dan membagi tugas di antara
faktual, dan juga informasi yang dimiliki setiap anggota dalam kelompok..
siswa.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Kelebihan Kekurangan

● Terjadi interaksi yang dinamis diantara


pendidik dengan peserta didik, peserta didik
● Memungkinkan peserta didik menjadi jenuh
dengan pendidik, peserta didik dengan
karena harus berhadapan langsung dengan
peserta didik.
masalah.
● Peserta didik memiliki keterampilan
● Memungkin peserta didik kesulitan dalam
mengatasi masalah.
memperoses sejumlah data dan informasi
● Peserta didik memiliki kemampuan
dalam waktu singkat, sehingga
mempelajari peran orang dewasa.
Pembelajaran Berbasis Masalah ini
● Peserta didik dapat menjadi pembelajar
membutuhkan waktu yang relatif lama.
yang mandiri dan independent.
● Peserta didik memiliki keterampilan berfikir
tingkat tinggi.
E. Model Pembelajaran Kooperatif
▪ Berdasarkan pendapat ahli Kelough & Kelough dalam
Kasihani (2009: 16) dan Menurut Abdulhak dalam
Rusman (2010: 203).
• Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif
adalah bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar
dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai
enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat
heterogen
Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

♥ Siswa-siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari


empat sampai lima orang anggota dengan level dan latar
belakang yang bervariasi.
♥ Siswa-siswa melakukan interaksi sosial satu sama lain dengan
bentuk diskusi, curahan pendapat, dan sejenisnya guna
menggali informasi yang sedang diajarkan.
♥ Tiap-tiap individu memiliki tanggung jawab bagi tujuan belajar
baik tujuan belajar secara individu maupun secara kelompok .
♥ Guru hanya berperan sebagai fasilitator dalam proses
pembelajaran
Prinsip-prinsip Model pembelajaran Kooperatif
Menurut Roger dan David Johnson (Lei, 2008) ada lima unsur dasar
dalam pembelajaran kooperatif, yaitu :

1. Positive interdependence

2. Individual accountability

3. Face to Face promotion interaction

4. Participaation comunication

5. Evaluasi Proses Kelompok


Prosedur /Sintaks dalam Pembelajaran Kooperatif

1 2 3 4
Penjelasan Materi
Belajar kelompok
Penilaian/tes
(orientasi) atau Kuis Pengakuan Tim
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif

Kelebihan Kekurangan

● Saling ketergantungan yang positif, ● Guru harus mempersiapkan pembelajaran


● Adanya pengakuan dalam merespon secara matang, disamping itu memerlukan
perbedaan individu, lebih banyak tenaga, pemikiran, dan waktu,
● Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan ● Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat, dan
pengelolaan kelas, biaya yang cukup memadai,
● Suasana kelas yang rileks dan ● Selama kegiatan diskusi kelompok
menyenangkan, berlangsung, ada kecenderungan topik
● Terjalinnya hubungan yang hangat dan permasalahan yang sedang dibahas meluas
bersahabat antara siswa dengan guru, sehingga banyak yang tidak sesuai dengan
● Memiliki banyak kesempatan untuk waktu yang telah ditentukan, dan
mengekspresikan pengalaman emosi yang ● Saat diskusi kelas, teerkadang didominasi
menyenangkan. seseorang, hal ini mengakibatkan siswa
yang lain menjadi pasif.
F. Model Pembelajaran Direct Instruction
• Daryanto dan Karim (2017:82) : Model pembelajaran langsung atau Direct
intruction merupakan suatu model pembelajaran yang terdiri dari
penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap
peserta didik.
• Menurut Trianto (2007:29)
• Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) merupakan salah satu
model mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari
keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan
selangkah demi selangkah (Arends, 1997: 64).
• Proses belajar mengajar model Direct Instruction dapat berbentuk
ceramah, demontrasi, pelatihan atau praktek dan kerja kelompok.
• Tujuan utama model pembelajaran ini adalah memaksimalkan penggunaan
waktu belajar siswa.
Karakteristik Model Pembelajaran Direct Instructions

♥ Salah satu karakteristik dari suatu model


pembelajaran adalah adanya sintaks atau tahapan
pembelajaran.
♥ Disamping harus memperhatikan sintaks, guru
yang akan menggunkan model pembelajaran
langsung
♥ Harus meperhatikan variable-variabel lingkungan
lainnya, yaitu focus akademik, arahan atau kontrol
guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa,
waktu, dan dampak netral dari pembelajaran.
Tahapan/Sintaks Model Pembelajaran Direct Instructions

♥ Orientasi: 1) kegiatan pendahuluan atau menggali pengrtahuan relevan dengan pengetahuan


yang telah dimiliki siswa, 2) merumuskan atau menjelaskan tujuan pembelajaran, 3)
memberikan penjelasan/arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan, 4) mengimformasikan
materi/konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran,
dan 5) menginformasikan kerangka pelajaran.
♥ Presentasi/Demontrasi :Guru menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-konsep maupun
keterampilan.
♥ Latihan Terstruktur : Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik
terhadap respon siswa dan memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan
mengoreksi siswa yang salah.
♥ Latihan Terbimbing : Latihan terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk mengakses
kemampuan siswa untuk melakukan tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitoring
dan memberikan bimbingan jika diperlukan.
♥ Latihan Mandiri : Fase ini siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui
siswa jika telah menguasai tahapan-tahapan pengerjaan tugas 80%-90% dalam fase bimbingan
latihan
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Direct Instructions
Kelebihan Kekurangan

● Guru lebih dapat mengendalikan isi materi dan ● Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara
urutan informasi yang diterima oleh siswa matang, disamping itu memerlukan lebih banyak
● Merupakan cara paling efektif untuk mengajarkan tenaga, pemikiran, dan waktu,
konsep dan keterampilan yang eksplisit kepada ● Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang
siswa yang berprestasi rendah sekalipun. cukup memadai,
● Dapat digunakan untuk membangun model ● Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung,
pembelajaran dalam bidang studi tertentu ada kecenderungan topik permasalahan yang
● Menekankan kegiatan mendengarkan (melalui sedang dibahas meluas sehingga banyak yang
ceramah) dan kegiatan mengamati (melalui tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,
demonstrasi). dan
● Memberikan tantangan untuk mempertimbangkan ● Saat diskusi kelas, teerkadang didominasi
kesenjangan antara teori (hal yang seharusnya) seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain
dan observasi (kenyataan yang terjadi). menjadi pasif.
Daftar Pustaka
● Haerullah, A. H., & Hasan, S. (2017). Model & Pendekatan Pembelajaran Inovatif (Teori dan Aplikasi).
Yogykarta. Lintas Nalar
● Hamiyah, N., Jauhar, M. (2014). Strategi Belajar-Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
● Hunaepi. Samsuri, T. Afrilyana, M. (2014). Model Pembelajaran Langsung “Teori dan Praktik”. Lombok : Duta
Pustaka Ilmu – Gedung Catur FPMIPA IKIP Mataram
● Maulana, D. (2014). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Lampung: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Provinsi Lampung
● Nurdyansyah, N., & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi model pembelajaran sesuai kurikulum 2013. Sidoarjo.
Nizamia Learning Center
● Pritandhari, M. (2017). Implementasi Model Pembelajaran Direct Instruction Untuk Meningkatkan
kemampuan Berfikir Kreatif Mahasiswa. Vol.5. No.1 47-56
● Rusman. (2014). Model-model pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta: Raja
Grafindo Persada
● Saefuddin, A. & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
● Sukmadinata, N.S. & Syaodih, E. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: PT Refika
Aditama
● Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KPS). Jakarta: Bumi Aksara.
● Widya. Pritandhari, M. 2017. Implementasi Model Pembelajaran Direct Instruction Untuk Meningkatkan
kemampuan Berfikir Kreatif Mahasiswa. Vol.5. No.1 47-56
● Zainal A. (2013). Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (inovatif). Bandung: CV Yrama
Terima Kasih !

Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics and images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai