PEMBELAJARAN
OLEH : KELOMPOK 5
03 04
Ciri-ciri Model Macam-macam Model
Pembelajaran Pembelajaran
01
Pengertian Model
Pembelajaran Menurut Ahli
1 2 3
Trianto (2010) Sukmadinata & Syaodih Saefuddin & Berdiati
(2012) (2014)
Suatu perencanaan Suatu rancangan (desain) Kerangka konseptual yang
atau suatu pola yang yang menggambarkan melukiskan prosedur sistematis
digunakan sebagai proses rinci penciptaan dalam mengorganisasikan
pedoman dalam situasi lingkungan yang sistem belajar untuk mencapai
melaksanakan memungkinkan terjadinya tujuan belajar tertentu dan
pembelajaran di kelas interaksi pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi
atau pembelajaran agar terjadi perubahan perancang pembelajaran dan
dalam tutorial. atau perkembangan diri para pengajar dalam
peserta didik. merencanakan dan
melaksanakan aktivitas
pembelajaran
Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau
suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran
mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan pengajaran,
tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran dan pengelolaan kelas.
02
Tujuan dan Fungsi
Model Pembelajaran
Fungsi Model Pembelajaran Tujuan Model Pembelajaran
Fungsi model pembelajaran adalah Tujuan penggunaan model pembelajaran
pedoman dalam perancangan hingga sebagai strategi bagaimana pembelajaran
pelaksanaan pembelajaran. Sejalan yang dilaksanakan dapat membantu
dengan pendapat Trianto (2010) bahwa peserta didik mengembangkan dirinya baik
fungsi model pembelajaran sebagai berupa informasi,gagasan,nilai
pedoman bagi perancang pengajar dan keterampilan dan cara berpikir dalam
para guru dalam melaksanakan meningkatkan kapasitas berpikir secara
pembelajaran. jernih,bijaksana dan membangun
keterampilan sosial serta komitmen.
03
Ciri-ciri
Model Pembelajaran
Ciri-ciri model pembelajaran yang baik digunakan adalah
sebagai berikut:
Kelebihan Kekurangan
Pendapat beberapa ahli yang didukung oleh National Science Educational Standard
(NRC: 2000) mendefinisikan inkuiri sebagai bentuk aktivitas yang melibatkan kegiatan
pengamatan, mengajukan pertanyaan, mencari rujukan atas data yang diperoleh melalui
bukubuku dan sumber informasi lainnya, merencanakan penyelidikan, meninjau ulang apa
yang diketahui dari bukti-bukti hasil percobaan sederhana, menggunakan perangkat-
perangkat untuk mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi data, pengajuan
jawaban, penjelasan dan perkiraan serta mengkomunikasikan hasil.
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Inkuiri
Orientasi Merumuskan Masalah Merumuskan Hipotesis
Pada tahap ini guru Merupakan langkah membawa siswa pada Hipotesis adalah jawaban
melakukan langkah suatu persoalan yang mengandung sementara dari suatu
untuk membina teka-teki. Teka-teki dalam rumusan permasalahan yang
suasana atau iklim masalah tentu ada jawabannya, dan dikaji. Sebagai jawaban
pembelajaran yang siswa didorong untuk mencari jawaban sementara, hipotesis
kondusif. yang tepat. Proses mencari jawaban perlu diuji
itulah yang sangat penting dalam
kebenarannya.
pembelajaran inkuiri.
Mengumpulkan Data Menguji Hipotesis Merumuskan Kesimpulan
Kelebihan Kekurangan
Tidak semua karakteristik dari model pembelajaran tersebut cocok dengan karakteristik
yang dimiliki peserta didik. Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning),
yaitu :
● Peserta didik sebagai pembuat keputusan, dan membuat kerangka kerja.
● Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
● Peserta didik sebagai perancang proses untuk mencapai hasil.
● Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola
informasi yang dikumpulkan.
● Melakukan evaluasi secara kontinue.
● Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
● Hasil akhir berupa produk dan evaluasi kualitasnya.
● Kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
Langkah-Langkah Project Based Learning
Dimulai dengan Membuat jadwal Membuat jadwal
pertanyaan yang esensial aktifitas aktifitas
Diajukan untuk memancing Disusun untuk Dilakukan untuk membantu pendidik dalam
pengetahuan, tanggapan, mengetahui berapa mengukur ketercapaian standar, mengevaluasi
kritik dan ide peserta didik lama waktu yang kemajuan masing-masing peserta didik, memberi
mengenai tema proyek yang dibutuhkan dalam umpan balik, membantu pendidik dalam
akan diangkat pengerjaan proyek. menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
1 2 3 4 5 6
Perencanaan aturan Me-monitoring perkembangan Evaluasi pengalaman
pengerjaan proyek proyek peserta didik belajar peserta didik
Berisi tentang aturan main, Monitoring dilakukan dengan Peserta didik diminta untuk
pemilihan aktivitas yang dapat cara memfasilitasi peserta mengungkapkan perasaan
mendukung dalam menjawab didik pada setiap proses. dan pengalamannya selama
pertanyaan esensial menyelesaikan proyek.
Kelebihan Dan Kekurangan Model Project Based Learning
Kelebihan Kekurangan
1 2 3 4 5
pengorganisasian siswa Guru membantu siswa ketika proses
Setiap siswa dalam kelompoknya akan perencanaan dan penyajian hasil akhir
menyampaikan informasi yang sudah dimiliki Beberapa di antaranya
tentang masalah yang ada. Kemudian, mereka seperti video, model, laporan,
akan berdiskusi untuk membahas informasi dan membagi tugas di antara
faktual, dan juga informasi yang dimiliki setiap anggota dalam kelompok..
siswa.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Kelebihan Kekurangan
1. Positive interdependence
2. Individual accountability
4. Participaation comunication
1 2 3 4
Penjelasan Materi
Belajar kelompok
Penilaian/tes
(orientasi) atau Kuis Pengakuan Tim
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif
Kelebihan Kekurangan
● Guru lebih dapat mengendalikan isi materi dan ● Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara
urutan informasi yang diterima oleh siswa matang, disamping itu memerlukan lebih banyak
● Merupakan cara paling efektif untuk mengajarkan tenaga, pemikiran, dan waktu,
konsep dan keterampilan yang eksplisit kepada ● Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang
siswa yang berprestasi rendah sekalipun. cukup memadai,
● Dapat digunakan untuk membangun model ● Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung,
pembelajaran dalam bidang studi tertentu ada kecenderungan topik permasalahan yang
● Menekankan kegiatan mendengarkan (melalui sedang dibahas meluas sehingga banyak yang
ceramah) dan kegiatan mengamati (melalui tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,
demonstrasi). dan
● Memberikan tantangan untuk mempertimbangkan ● Saat diskusi kelas, teerkadang didominasi
kesenjangan antara teori (hal yang seharusnya) seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain
dan observasi (kenyataan yang terjadi). menjadi pasif.
Daftar Pustaka
● Haerullah, A. H., & Hasan, S. (2017). Model & Pendekatan Pembelajaran Inovatif (Teori dan Aplikasi).
Yogykarta. Lintas Nalar
● Hamiyah, N., Jauhar, M. (2014). Strategi Belajar-Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
● Hunaepi. Samsuri, T. Afrilyana, M. (2014). Model Pembelajaran Langsung “Teori dan Praktik”. Lombok : Duta
Pustaka Ilmu – Gedung Catur FPMIPA IKIP Mataram
● Maulana, D. (2014). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Lampung: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Provinsi Lampung
● Nurdyansyah, N., & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi model pembelajaran sesuai kurikulum 2013. Sidoarjo.
Nizamia Learning Center
● Pritandhari, M. (2017). Implementasi Model Pembelajaran Direct Instruction Untuk Meningkatkan
kemampuan Berfikir Kreatif Mahasiswa. Vol.5. No.1 47-56
● Rusman. (2014). Model-model pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta: Raja
Grafindo Persada
● Saefuddin, A. & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
● Sukmadinata, N.S. & Syaodih, E. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: PT Refika
Aditama
● Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KPS). Jakarta: Bumi Aksara.
● Widya. Pritandhari, M. 2017. Implementasi Model Pembelajaran Direct Instruction Untuk Meningkatkan
kemampuan Berfikir Kreatif Mahasiswa. Vol.5. No.1 47-56
● Zainal A. (2013). Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (inovatif). Bandung: CV Yrama
Terima Kasih !