Kelompok 1
Chanthika Putri
Indah Septianingsih
Nadiya Saqinah
Puji Nawawi
Rini Nurpadilla
Siti Zuhra
Prof.Dr.Nurdin Bukit,M.Si
Sub Materi
Jika membayangkan kubus dengan sisi L yang mengandung elektron, maka kita
memperoleh energi dengan cara yang sama
nx ; ny ; nz = 0 , ±1 , ±2 , ±3 , ...
MODEL ELEKTRON BEBAS
TERKUANTISASI
K
y
k
Namun dlm penurunan sebelumnya, x
kita belum
memperha-tikan spin elektron ( dan ), dengan demikian
jumlah “electron state” menjadi:
MODEL ELEKTRON BEBAS
TERKUANTISASI
Namun
g(ω) ≃ E
½
ω E
sedangkan rapat energi pada elektron pada suhu T,maka dapat dihasilkan
Sumbangan Elektron Bebas pada Harga Cv
Untuk penyelesaian integral dari persamaan rapat energi elektron diatas dapat
menggunakan integral
Karena bentuk [(πkT)2 /EF2 (0)] sangat kecil dibandingkan dengan satu, maka EF
selalu dapat diganti dengan EF(0). Dengan memakai bentuk persamaan asymtotik
untuk yo besar dan berharga positif, energi Fermi sebagai fungsi suhu dan deret
binomial (1+x)p, serta memperhatikan rapat elektron pada suhu T=0K dan dan rapat
energi pada suhu T=0K di atas dapat dihitung dan hasilnya adalah
Sumbangan Elektron Bebas pada Harga Cv
sehingga kapasitas panas elektron bebas
Apabila kapasitas panas elektron bebas model klasik (Cv ) maka persamaan kapasitas panas
electron bebas untuk satu mol zat menjadi
Sumbangan Elektron Bebas pada Harga Cv
Ketika kita memanaskan suatu bahan dari nol absolut, tidak semua elektron mendapat energi ~k0T
seperti yang diharapkan secara klasik, tetapi hanya elektron-elektron dalam orbital-orbital dapat
dieksitasi secara termal pada temperatur T dan elektron-elektron ini mendapat tambahan energi
sebesar k0T, seperti terlihat pada Jika N adalah jumlah total elektron, hanya beberapa elektron dalam
orde T/TF dapat dirangsang secara termal pada temperatur T, karena hanya ini yang berada di dalam
daerah energi dalam orde k0T pada bagian atas dari distribusi energi. Setiap fraksi NT/TF ini elektron
mempunyai energi termal sebesar k0T. Energi kinetik termal elektronik total U adalah dalam orde:
untuk gas elektron bebas dengan k0TF F. Selanjutnya, Persamaan (5.34) menjadi
Temperatur Fermi, TF sesungguhnya bukanlah temperatur yang nyata tetapi hanya notasi dari
temperatur referensi.
Konduktivitas Listrik dalam Logam
Elektron yang mempunyai mobilitas
besar untuk pindah ke keadaan elektron. Bila terdapat medan listrik, misalnya, εX searah
yang lain adalah elektron yang berenergisumbu-X, maka distribusi elektron berubah berubah
E sedemikian sehingga f(E)<1 menjadi menjadi n(v) . Perubahan ini mempunyai
komponen posisi dan waktu. Dalam hal ini bola
Fermi Dalam hal ini bola Fermi bergese bergeser ke
Hubungan rapat arus J dan medan listrik arah ( r ke arah (-X), seperti ditunjukkan oleh gambar
ε dinyatakan oleh hukum Ohm 1 -X), seperti ditunjukkan oleh gambar berikut
Hukum Matthiessen
Elektron mengalami suatu tumbukan hanya karena
ketidaksempurnaan keteraturan kisi. Ketidaksempurnaan
tersebut dapat berupa
a) Vibrasi kisi (fonon) dari ion di sekitar titik setimbang karena
eksitasi termalnya
b) Semua ketidaksempurnaan statik, seperti ketidakmurnian
atau cacat kristal
Jika mekanisme keduanya dianggap saling bebas satu sama lain, maka
dapatlah diungkapkan
dimana suku pertama ruas kanan disebabkan oleh fonon dan suku kedua
oleh ketakmurnian ketakmurnian. Dengan demikian menghasilkan ungkap
Dengan demikian menghasilkan ungkapan resistivitas
Ungkapan ini disebut hukum Matthiessen. Tampak bahwa ρ terdiri dari
dua bentuk, yai bentuk, yaitu
a) Resistivitas ideal ρf(T) karena hamburan elektron oleh fonon,
sehingga bergantung pada suhu, dan
b) Resistivitas residual ρi karena hamburan elektron oleh
ketakmurnian (yang tidak bergantung pada suhu).
Efek Hall
Dalam keadaan setimbang resultan gaya yang bekerja pada elektron (gaya Coulomb
dan Lorentz) sama dengan nol
rapat arus dalam arah εX