Anda di halaman 1dari 16

DINAMIKA ELEKTRON

BEBAS
KELOMPOK I :
 ADELIN HASUGIAN (4173240001)

 ADRY ELY E. S (4173540002)

 ANGGI PRATIWI (4173540003)

 NAOMI SIRAIT (4173540012) Get Started


 PUTRI YANI
Get Started
(4173540015)

 SONITA BR SEMBIRING (4173240012)


ELEKTRON DALAM
LOGAM
Secara umum setiap jenis bahan padat yang disusun oleh atom-
atom selalu mengandung elektron-elektron. Elektron-elektron
tersebut ada yang terikat erat pada ikatan atom-atom dan ada juga
yang bebas. Elektron dikatakan bebas bilamana elektron tersebut
dapat bergerak oleh karena suatu hal (misalnya medan listrik)
secara bebas dari satu titik ke titik lain di seluruh kristal. Elektron
yang bersifat demikian disebut elektron bebas. Sedangkan
elektron yang tidak dapat bergerak bebas, yaitu elektron yang
terikat dalam atom maupun ikatan antar atom, disebut elektron
terikat.
Teori Drude tentang
Elektron Bebas dalam
Logam
Pada tahun 1900 Drude berpostulat bahwa
logam adalah terdiri atas pusat-pusat (cores) ion
positif dengan elektron valensi yang bebas
bergerak di antara pusat-pusat ion tersebut.
Elektron-elektron valensi tersebut dibatasi untuk
bergerak di dalam logam akibat adanya gaya
tarik elektrostatis antara pusat-pusat ion positif
dengan elektron-elektron valensi tersebut.
Medan listrik di seluruh bagian dalam logam ini
dianggap konstan, dan gaya tolak antara elektron
elektron tersebut diabaikan
Tingkah laku elektron-elektron yang
bergerak di dalam logam dianggap
sama dengan tingkah laku atom atau
molekul di dalam gas mulia. Karena
itu,elektron-elektron ini juga dianggap
bebas dan sering disebut gas elektron
bebas. Dan teori yang membahas gas
elektron bebas ini sering disebut model
gas elektron bebas. Namun,
sesungguhnya gas elektron bebas
dalam beberapa hal berbeda dengan gas
biasa

Page 4\
Kehadiran medan listrik ε dalam logam hanya
mempengaruhi gerak keseluruhan electron karena ion-
ion tertata berjajar dan bervibrasi di sekitar titik kisi
sehingga tidak memiliki neto gerak translasi. Misalnya,
terdapat medan listrik ε dalam arah sumbu-X. Percepatan
elektron yang timbul.

dengan e dan m*, masing-masing adalah muatan dan


massa efektif elektron.
Elektron bergerak dipercepat ke arah kanan
sebagai akibat penerapan medan listrik ke arah
kiri. Dalam gerakannya elektron menumbuk dan
dihamburkan oleh atom-atom. Tumbukan dengan
atom-atom ini menimbulkan “daya hambat” yang
dialami elektron, yang akan mengimbangi gaya
medan listrik pada elektron
Jika waktu rata-rata antara dua tumbukan elektron dan
ion adalah Vo , maka kecepatan hanyut dalam selang
waktu tersebut
Oleh karena itu rapat arus yang terjadi :

τ = waktu relaksasi
tumbukan

Elektron bergerak secara acak, sehingga


∑vo=0. Oleh sebab itu menjadi
dengan K adalah konduktivitas
termal. Dalam isolator, panas
dialirkan sepenuhnya oleh fonon.
Sedangkan dalam logam dialirkan
Karena hubungan Jx=σε, oleh fonon dan elektron
maka konduktivitas listrik
menjadi dalam arah sumbu-X.
Percepatan elektron yang timbul.

Berdasarkan eksperimen arus


kalor Qe tersebut sebanding
dengan gradien suhu ∂T/∂x.

Qe = -K ∂T/∂x
Dari pendekatan teori kinetik
gas diperoleh ungkapan
konduktivitas termal

dimana Cv, v dan masing-masing adalah kapasitas panas


elektron persatuan volume, kecepatan partikel rata-rata
dan lintas bebas rata-rata partikel. Karena Cv =(3/2)nk,
(1/2)mv2=(3/2)kT dan kecepatan = v, maka konduktivitas
menjadi perbandingan konduktivitas termal dan listrik
adalah
Hal ini sesuai dengan penemuan
empirik oleh Wiedemann-Frans (1853).
Kadang-kadang perbandingan di atas
dinyatakan sebagai bilangan Lorentz.
ELEKTRON BEBAS KUANTUM
Elektron sebagai partikel kuantum harus memenuhi :
 Prinsip eksklusi (larangan) Pauli, yaitu setiap keadaan
elektron dengan energi tertentu hanya dapat ditempati
oleh dua buah elektron dengan spin yang berlawanan

 Probabilitas menempati suatu keadaan tertentu sesuai


dengan statistik Fermi-Dirac
Pada keadaan dasar (T = 00K) semua tingkat energi yang terletak di
bawah energi Fermi dan energi Fermi itu sendiri akan diisi penuh oleh
elektron. Artinya, pada keadaan dasar peluang untuk menemukan elektron
di tingkat-tingkat energi tersebut adalah 1 atau 100 %. Sebaliknya tidak
satu pun tingkat energi yang terletak di atas energi Fermi akan diisi
elektron, sehingga peluang untuk menemukan elektron di tingkat energi
yang lebih besar dari energi Fermi adalah 0 atau 0%
Pada teori ini, sebuah elektron elektron bebas diperlakukan dengan
menggunakan stastik fermi-dirrac. Misalkan Sebuah elektron yang
bermassa m bebas bergerak di dalam kristal satu dimensi yang panjangnya
L. Elektron tersebut tidak dapat meninggalkan kristal akibat adanya
potensial penghalang yang sangat tinggi pada permukaan kristal. Dengan
demikian, masalahnya menjadi adalah sama dengan sebuah elektron yang
bergerak di dalam kotak energi potensial satu dimensi yang biasa
digambarkan oleh sebuah garis yang dibatasi oleh energi potensial
penghalang yang tingginya tak-hingga
KAPASITAS PANAS ELEKTRON

Kontribusi elektronik pada temperatur kamar biasaya kurang dari 0,01


dari nilai sesungguhnya bila,

Rumus dibawah merupakan temperatur fermi untuk T >> K

Pada suhu rendah (kBT << EF) , distribusi fermi dirac

Bila perubahan energi adalah U → U (T) – U(0) , dimana U (T) = Energi


setelah elektron pindah dari keadaan dasar.
Jadi kapasitas panas elektron adalah :

Dari percobaan kapasitas panas pada temperatur rendah


seperti pada temperatur Debye dan temperatur Fermi dapat
ditulis dalam bentuk :
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai