PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Logam memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, misalnya besi
dalam produksi
BAB II
ISI
Pada bab ini, giliran elektron yang mendapat bagian untuk dibahas secara
khusus, mengingat gerakan elektron dalam zat padat sangat berbeda dari gerakan
atom-atom dalam kristal. Secara umum setiap jenis bahan padat yang disusun oleh
atom-atom selalu mengandung elektron-elektron. Namun demikian, elektron-elektron
tersebut ada yang terikat erat pada ikatan atom-atom dan ada juga yang bebas.
Elektron dikatakan bebas bilamana elektron tersebut dapat bergerak secara bebas dari
satu titik ke titik lain di seluruh kristal. Dengan kata lain elektron bebas didefinisikan
sebagai elektron yang dapat bergerak bebas tanpa adanya gaya luar yang
mempengaruhi, dan memiliki energi potensial nol V (r ) 0 . Elektron yang bersifat
demikian disebut elektron bebas. Sedangkan elektron yang tidak dapat bergerak
bebas, yaitu elektron yang terikat dalam atom maupun ikatan antar atom, disebut
elektron terikat. Struktur ikatan pada bahan loham memungkinkan zat padat jenis ini
mengandung elektron bebas. Sedangkan bahan bukan logam lainnya, yaitu bahanbahan yang mempunyai ikatan ionik atau kovalen, tidak memiliki elektron bebas.
Dengan adanya elektron bebas ini logam mempunyai sifat-sifat yang khas, antara lain
merupakan penghantar listrik dan penghantar panas yang baik serta permukaannya
mengkilat (sifat pantulnya baik).
2.1 Tingkat energi
Berbagai orbit yang diijinkan berkaitan dengan energi electron yang
berbeda-beda. Energi elektron E n dinyatakan dalam jari-jari orbit rn diberikan
pada persamaan berikut ini :
En
me 4
8 0
1 E1
2 2
h n n
2
dengan n = 1, 2, 3, ...
Energi yang ditentukan oleh persamaan diatas disebut tingkat energi. Tingkat
energi ini semuanya negatif , hal ini menyatakan bahwa elektron tidak memiliki
energi yang cukup untuk melarikan diri dari inti.
Tingkat energi yang terendah E1 disebut keadaan dasar (status dasar) dari
atom itu dan tingkat energi yang lebih tinggi E 2 , E3 , E 4 ,... di sebut keadaan
eksitasi (status eksitasi). Ketika bilangan kuantum n bertambah, energi E n yang
bersesuaian mendekati nol; dalam limit n = , E 0 dan elektronnya tidak lagi
terikat pada inti untuk membentuk atom. Energi positif untuk kombinasi inti
elektron berarti behwa elektronnya tidak terikat pada inti dan tidak ada syarat
kuantum yang harus dipenuhinya; kombinasi yang seperti itu tidak membentuk
atom.
2.2 Energi fermi
Pengertian Energi Fermi
Energi Fermi adalah tingkat energi tertinggi yang ditempati elektron
pada suhu T 0 K (pada keadaan dasar). Energi Fermi merupakan suatu
kuantitas yang sangat penting dalam sistem fermion (elektron adalah fermion).
Fermion adalah sistem partikel dengan fungsi gelombang yang saling
1 3 5
bertumpangan, yang memiliki spin setengah bilangan bulat-ganjil ( , , ... ).
2 2 2
Fermion memenuhi prinsip ekslusi Pauli, dan fungsi gelombang sistem fermion
berubah tanda terhadap pertukaran setiap pasangan partikel. Fungsi gelombang
semacam ini disebut antisimetrik. Hanya satu fermion yang diperbolehkan
terdapat pada keadaan kuantum tertentu dari sistem tersebut.
* Sistem dua partikel yang terbedakan
Terdapat dua partikel, partikel 1 dan 2, yang berada dalam keadaan a dan
keadaan b. Jika kedua partikel tersebut terbedakan, maka terdapat dua
kemungkinan terisinya keadaan yang diperoleh oleh fungsi gelombang:
1 a (1)b (2)
11 a (2)b (1)
Untuk fermion, kemungkinan untuk mendapatkan kedua partikel tersebut
dalam keadaan yang sama (misal pada keadaan a) adalah:
F
1
2
1
2
1
2
(daerah
yang
membatasi
gerak
V (x 0)
V ( x L)
0 V (0 x L ) 0
* Untuk 1 dimensi
Besarnya harga E (x) adalah
2 d 2
2 V ( x) ( x) E ( x)
P.S :
2m dx
2 d 2
E ( x) ............................................(1)
2m dx 2
dan solusinya adalah:
A sin kx B cos kx
dan
cos 0 1 , agar (0) 0 maka B 0
( x) A sin kx ........................................(2)
(k 2 ) A sin kx E A sin kx
2m
2 2
E
k
2m
bila
2
...............k(1)
Karena ( x 0) ( x L) 0 , maka:
( x L) 0 A sin kL
sin kL 0 kL n
n
...........................................................k(2)
L
2
Ln3
3
Ln2
2L n 1
= tingkat energi
= fungsi gelombang
2 n
n
L
2
2 n
Bila E
N
, dimana N adalah jumlah elektron dan angka 2
2
2 N
2 n
EF
2m 2 L
2m L
T 0K
f (E)
E / kBT
Keterangan :
=potensial kimia
f(E)=peluang suatu pertikel untuk berada ditingkat energi E.
* UntukT = 0
E<Ef
f(E)=1
E>Ef
f(E)=0
dengan kata lain, pada suhu T=0 K semua tingkat energi E<Ef(0) terisi penuh
elektron dan E>Ef(0) kosong.
* Untuk T>0 berlaku untuk :
E< EF
f(E)<1
E= EF
f(E)=1/2
E> EF
f(E)>0
hal ini berarti tingkat energi diatas EF sudah terisi sebagian dan dibawah EF
menjadi kosong sebagaian.
Atau dari grafik dapat pula dijelaskan bahwa grafik tersebut menunjukan
bahwa tingkat energi (E) makin tinggi maka peluang untuk tetap diam
semakin kecil sehingga peluang untuk loncat akan makin besar. sehingga
tingkat energi yang lebih tinggi dari Ef juga ada yang terisi (memiliki
peluang),
Sehingga ( E ) k B T
f (E )
1
e
( E ) / k BT
e ( E ) / k BT
10
2 d 2
d2
d2
( x, y, z ) E ( x, y, z )
Persamaan schrodenger :
2m dx 2 dy 2 dz 2
2
( x, y , z ) f ( x ) f ( y ) f ( z )
Untuk menentukan ( x, y, z ) kita gunakan metoda pemisahan variabel (x,y,z)
Sehingga :
Ef ( x) f ( y ) f ( z )
1 d2
1 d2
2 1 d 2
(
)
(
)
f
(
z
)
f
y
f
x
2m f ( x) dx 2
f ( x) f ( y ) f ( z )
f ( z ) dz 2
f ( y ) dy 2
f ( x) Ax e ik x x
Solusinya :
f ( y ) Ay e ik x x
f ( z ) Az e ik x x
( x , y , z ) A e
( r ) A e i ( k r )
i(k x x k y y k z z )
r xi yj zk
k k x i k y j k z k
2 4 2n
;
...
Syarat : k x k y k z k 0;
L L
L
Dengan n = 0,1,2,3,...
E
2 2 2 2
k
k x k y2 k z2
2m
2m
11
2 2
E
kf
2m
2m 2
kf 2 Ef
kZ
kF
kf
2 n
L
n=0,1,2,3,
kX
kf merupakan vektor gelombang fermi.
2.4 Kecepatan fermi diract
Elektron yang berada dalam posisi (k ) bergerak melewati kristal
dengan kecepatan yang berhubungan terhadap energi dari posisi tersebut.
Kecepatan elektron pada tingkat Fermi (vF) dapat diperoleh dari energi fermi
seperti berikut:
2 2
EF =
kF
2m
1
2m
2
maka: kF = 2 E F .................(1)
12
k =
kx2
ky2
kz2
2
2
2
2
=
nx n y nz
L
nx = ny = nz = 0, 1,2,.......
o
kF
ky
kX
kF =
2 n
L
2
L , yaitu masing-masing untuk n x = n y = n z = 1, maka harus
dipenuhi:
3
2
2
2
2
k2 = kx2 + ky2 + kz2 = n x n y n z
L
13
Pada suhu 0 k tidak ada titik di luar bola, artinya bahwa kecepatan
elektron maksimum adalah vF, maka elemen volume dari ruang tersebut adalah,
2
k = Ve =
L
2V
Ve
4
( kf )3
3
maka,
4
2 (k F ) 3
V
3
3
kF
N=
=
2
3
3
2
V
3
kF
3 2
3
V (2m.E F ) 2
N=
3 2
3
3
2 2
3
2
2
N (3 ) = V 2 m EF 2
2
6
N2 (3 )2 = V2 8 m3 EF3
EF3
N 2 (3 2 ) 2 6
=
V 2 8m 3
14
2
3
EF =
N (3 2 ) 2 6
2
V 3 2m
3 N
2m V
2
EF =
Bila:
2
3
N
= n = konsentrasi elektron
V
k F
3 2 N 3
VF =
m
m V
2.5 Rapat keadaan
Rapat keadaan dapat didefinisikan sebagai :
D( E )
dN E
, jumlah orbital per satu satuan rentang energi, dimana satuan
dE
rentang energi merupakan jumlah energi yang terdapat dalam ruang. Untuk
menentukan nilai E, maka kita harus mengetahui nilai probabilitasnya, dan nilai
probabilitas berhubungan dengan kerapatan partikel dalam ruangnya.
Untuk menentukan rapat keadaan, maka harus dicari nilai N terlebih dahulu
dengan menggunakan rumus Energi Fermi.
1
dengan nilai
3 2 N 3
k
V
2
1
2
2
3
3
N
N
3
3 2
maka k 2
N
V
15
2 2 2 2 N 3
E
k
3
2m
2m
V
2
3
2
3
2m V
2
3 2
2
3
2mE 2 V
N 2
2
3
jadi...
3
2m 2 2
d V
.
D( E )
E
dE 3 2 2
V 2m 2 2
.
D( E )
E
2 2 2
D(E)
E
Ef
16
V 2m 2 2
N
.E
3 2 2
karena :
3
V 2m 2
C
3 2 2
maka
3
N C.E 2
3
ln N ln C.E 2
3
ln N ln E ln C
2
dN 3 dE
N
2 E
dN 3 N
dE 2 E
maka :
dN 3 N
D( E )
dE 2 E
1
k BT
2
1
3
k BT = k BT
2
2
17
Bila :
2
2
EF =
k F k B TF
2m
Maka
TF =
EF
kB
Pada suhu yang lebih besar dari 0 K, bahan logam selain mengandung
elektron juga terdapat fonon di dalamnya. Elektron dan fonon inilah yang
berperan dalam menentukan nilai baik kapasitas panas.
Kapasitas panas logam dengan adanya elektron dan fonon dapat ditulis
sebagai berikut : Clogam= Cfonon + Celektron
Dengan menggunakan model elektron bebas klasik, energi rata-rata
3
3
elektron pada suhu T, sebagaimana gas ideal adalah : E N A k B T RT
2
2
dE 3
R
dT 2
18
Sehingga : C elektron 2 R
k BT 2
EF
EF
kB
T
TF
2 Rk B T
2EF
Kapasitas Panas
Distribusi Fermi Dirac f (E) =
1
(E EF )
1
k BT
e
T=0
E EF
f (E) = 1
E EF
f (E) = 0
19
dimana U (T) adalah energi setelah elektron pindah dari keadaan dasar.
U=
EF
D( E ) f ( E ) EdE D( E ) f ( E )dE
EF
Bila : N =
D( E ) fE ) EdE
0
EF
D
(
E
)
f
(
E
)
E
dE
D( E ) f ( E ) E F dE
F
0
0 EF
N.EF =
EF
EF
U=
CV =
D( E ) f ( E )( E E F )dE
dU
dT
D( E )( E
E )(1 f ( E )dE
dU
d
CV =
D( E ) f ( E )( E E F )dE D( E )( E E F ) f ( E )dE
dT dT E F
d
df
CV =
D( E ) f ( E )( E E F )dE = k B D( E )( E E F )
dE
dT 0
dk B T
0
f (E) =
e
( E EF )
k BT
1
df
df ( E EF )
e
1
dk B T d
( E EF )
E EF
e
df
d
2 ( E EF ) 2
e 1
20
Untuk T :
C = k B D( E F ) =
( E EF )
E EF
e
dE
2
2
( E EF )
e
1
E E F
Misal : x =
E=0
x=
E=
EF
x=
ex
C = kBD(EF) x x
dx
e 1
EF
2
C=
kB
D(EF)
T
CV =
2
x
EF
ex
dx
ex 1
2 2
k B TD ( E F )
3
dimana D(E) =
3N
2E
2 2 3N
kb T
CV =
3
2E F
CV = 2 k B
D(E F )
3N
2E F
EF = kBTF
T
2 k B TF
2
T
CV
kB N
2
TF
21
dan kapasitas panas total yang dimiliki oleh sebuah elektron adalah :
Cv total e = Cv fonon + Cv bebas
Cv 234
T
NkB 3 2
kB N
T
3
2
TF
22
BAB III
KESIMPULAN
Elektron atau fermion dalam sebuah atom memiliki tingkatantingkatan energi yang dapat diserap atau dipancarkan. Elektron ini memenuhi
prinsip eksklusi Pauli, yang menyebutkan bahwa tidak ada elektron yang
memiliki bilangan kuantum yang sama, kehadiran partikel dalam keadaan
kuantum tertentu dapat mencegah partikel lain untuk berada dalam keadaan itu.
Peluang elektron untuk menempati tingkat energi tertentu (loncat ke tingkat
energi tertentu) dapat dinyatakan melalu distribusi Fermi-Diract, yang memiliki
persamaan :
f ( E)
E / k BT
k F
3 2 N 3
VF =
m
m V
Sedangkan rapat keadaan elektron dalam atom adalah :
1
V 2m 2 2
D( E )
E
2 2 2
Temperatur Fermi pada T 0 K adalah :
TF =
EF
kB
T
NkB 3 2
T
kB N
3
2
TF
23
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga
Parno. 2002. Pendidikan Fisika Zat Padat. Malang : Jurusan Pendidikan Fisika
Setia, Utari & Suhendi endi. Fisika statistik. 2005. Bandung:Jurusan Pendidikan
FPMIPA. Institut Pendidikan Indonesia
24