Anda di halaman 1dari 25

PITA ENERGI

A. Pendahuluan
Model elektron bebas dari logam memberikan pengetahuan tentang konduktivitas
panas, konduktivitas listrik, suseptibilitas magnet dan elektrodinamika dari logam. Tapi
model tersebut gagal untuk membantu pertanyaan lain yang besar, yaitu perbedaan
antara logam, semilogam, semikonduktor, isolator, harga positif koefisien hall,
hubungan elektron konduksi dari logam sampai elektron valensi atom bebas, dan
beberapa pergerakan yang dimilikinya terutama pergerakan magnet.

Konduktor yang baik dengan isolator yang baik memiliki sifat yang sangat berbeda.
Hambatan listrik suatu logam murni kira-kira sebesar
10
10

cm pada suhu 1K, selain


dari kemungkinan superkonduktivitas, hambatan dari sebuah isolator yang baik adalah
sebesar
22
10 cm O .
Setiap zat padat mengandung elektron. Hal yang penting untuk daya hantar listrik
adalah respon elektron jika di tempatkan pada medan listrik. Dapat terlihat bahwa
elektron pada kristal menyusun pita energi (gambar 1) yang dipisahkan oleh daerah
dalam energi dimana orbital elektron itu berada yang disebut celah energi atau celah
pita, dan hasil interaksi gelombang elektron konduksi dengan inti ion dari kristal.


Gambar 1. Skema pita energi untuk isolator, logam, dan
semikonduktor. Pita yang diarsir berarti terisi elektron.
P.V = Pita Valensi = pita energi yang terisi oleh elektron valensi
P.K = Pita Konduksi = pita energi diatas pita valensi,yang akan terisi elektron konduksi
E.g = celah energi = energi yang diperlukan elektron untuk loncat ke pita konduksi

Kristal berkelakuan sebagai isolator jika pita energi terisi penuh atau kosong oleh
elektron, sehingga tidak ada elektron yang berpindah akibat adanya medan listrik.
Kristal berkelakuan sebagai logam jika satu atau lebih pita terisi sebagian oleh elektron,
pita energinya terisi antara (10-90)% oleh elektron. Kristal berkelakuan sebagai
semikonduktor atau semilogam jika satu atau dua pita terisi sedikit penuh atau sedikit
kosong.

Untuk memahami perbedaan antara isolator dengan konduktor, kita harus memberikan
model elektron bebas untuk menjelaskan kisi periodik zat padat. Kemungkinan celah
pita sangat penting untuk menjelaskan adanya konduktor, semikonduktor, dan isolator.

Kita akan menemukan sifat lain pada elektron yang sangat luar biasa pada kristal,
sebagai contoh respon elektron pada medan listrik atau medan magnet jika elektron
dibantu dengan massa efektif m*, dimana bisa lebih besar atau kecil dari massa elektron
bebasnya atau bisa jadi negatif. Elektron dalam kristal dapat bergerak jika diberikan
medan listrik.
B. Pendekatan Model Elektron Bebas
Model elektron bebas memberikan harga energi yang terdistribusi secara
terus menerus dari nol sampai tak hingga, seperti pada bab 6 diketahui bahwa

( )
2
2 2 2
(1)
2
k x y z
k k k
m
e = + +

dimana untuk kondisi batas yang periodik pada sebuah kubus yang sisi-sisinya L

2 4
, , 0; ; ; (2)
x y z
k k k
L L
t t
=
Fungsi gelombang elektron bebas berbentuk:
( ) ( ) exp (3)
k
r ik r =
Persamaan ini mewakili gelombang berjalan dan momentum =. Struktur pita kristal
dapat dijelaskan dengan pendekatan model electron bebas, dimana pita elektron
diperlakukan sebagai potensial periodik pada inti ion. Model ini menjelaskan semua
pertanyaan kualitatif tentang perilaku elektron pada logam. Kita ketahui bahwa refleksi
Bragg merupakan karakteristik dari pertambahan gelombang dalam kristal. Refleksi
Bragg dari gelombang electron pada kristal merupakan penyebab adanya celah energi
(pada refleksi Bragg, solusi persamaan gelombang dari persamaan Schrodinger tidak
ada, seperti pada gambar 2). Celah energi ini merupakan penentu suatu bahan termasuk
isolator atau konduktor.

Kita dapat menjelaskan secara fisis asal mula dari celah energi yang merupakan
persoalan sederhana pada sebuah kisi zat padat yang linier untuk sebuah konstanta a .
Pada energi rendah bagian dari struktur pita dapat dilihat secara kualitatif seperti pada
gambar (2) dengan ( a ) untuk seluruh elektron bebas dan (b) untuk elektron yang
hampir bebas. Tetapi dengan celah energi pada k=
a
t
, kondisi Bragg (k + G)2 = k2.
Untuk difraksi dari gelombang pada vektor gelombang k dalam 1 dimensi,
1
(4)
2
n
k G
a
t
= =
dimana a G=2 / n a t yaitu vektor kisi resiprok dan n adalah bilangan bulat. Refleksi
pertama dan celah energi pertama terjadi pada k / t a , daerah k diantara / a t dan
/ a t merupakan daerah Brillouin pertama dari kisi ini. Celah energi lain terjadi untuk
harga lainnya dari bilangan bulat n.
Model Elektron Bebas (V=0)


Gambar2. Grafik energi terhadap vektor gelombang k untuk
sebuah electron bebas.
Makna:
Energi yang boleh dimiliki oleh elektron sembarang mulai dari nol sampai tak hingga
untuk setiap nilai k

Gagal digunakan sebagai teori untuk menjelaskan perbedaan antara konduktor,
semikonduktor, isolator, dan superkonduktor, karena energi yang dimiliki elektron
kontinu sehingga tidak ada energi gap (celah energi).


Model elektron yang hampir bebas:
E : Tidak boleh ditempati oleh elektron (celah terlarang)



Gambar2.b Grafik energi terhadap vektor gelombang untuk
sebuah elektron dalam kisi monoatomik linier
dengan konstanta kisi a .
Sehingga model yang berlaku adalah model elektron yang hampir bebas ( V
<< ; V 0 )

Fungsi gelombang dengan k= / a t merupakan gelombang berjalan adalah
/ i x a
e
t
atau
/ i x a
e
t
dari elektron bebas tetapi nilai k fungsi gelombang itu dibuat sama oleh bagian
gelombang yang menjalar ke kanan dan ke kiri. Ketika kondisi refleksi Bragg k= / a t
dipenuhi sebagai vektor gelombang, sebuah gelombang yang menjalar ke kanan adalah
refleksi Bragg untuk gelombang yang menjalar ke kiri. Masing-masing refleksi Bragg
akan mengembalikan secara langsung dari penjalaran gelombang berjalan. Sebuah
gelombang yang penjalaran gelombangnya tidak ke kanan atau tidak ke kiri disebut
gelombang berdiri.

Gelombang berdiri tidak tergantung pada waktu. Kita bisa mendapatkan dua bentuk
gelombang berdiri yang berbeda dari dua gelombang berjalan ditulis:

( )
( )
exp cos sin
exp exp 2cos ;
exp exp 2 sin (5)
i x x x
i
a a a
i x i x x
a a a
i x i x x
i
a a a
t t t
t t t

t t t

| | | | | |
=
| | |
\ . \ . \ .
| | | | | |
+ = + =
| | |
\ . \ . \ .
| | | | | |
= =
| | |
\ . \ . \ .

Gelombang berdiri disimbolkan (+) atau () berdasarkan perubahan tanda ketika (x)
disubstitusikan ke (x). Kedua gelombang berdiri dibentuk oleh bagian yang sama antara
kiri dan kanan dari sebuah gelombang berjalan.

C. Asal Mula Adanya Celah Energi
Dua gelombang berdiri ( ) + dan ( ) ditempati elektron pada daerah yang berbeda
dan kedua gelombang itu mempunyai nilai energi potensial yang berbeda. Hal ini
merupakan asal mula dari celah energi. Kemungkinan kerapatan dari suatu partikel
adalah
| |
2
* = . Untuk gelombang berjalan eikx , kita mempunyai = exp(-ikx)
exp(ikx)=1 dengan demikian kerapatannya adalah konstan. Nilai kerapatan tidak
konstan untuk perpaduan gelombang datar. Dengan menggunakan gelombang berdiri
untuk ( ) + pada persamaan (5), maka :
( ) ( )
2
2
cos
x
a
t
o + = +

ini merupakan fungsi pengisian elektron (pengisian yang negatif) dalam inti ion positip
pada x = 0, a, 2a,... seperti gambar (3), dimana energi potensialnya sangat rendah.


Gambar 3a menggambarkan variasi dari energi potensial elektrostatik, sebuah elektron
konduksi dalam medan ion positip. Inti ion membawa muatan positif, karena atom-
atom diionisasi dalam logam dengan elektron valensi, kemudian diberikan pada pita
konduksi. Energi potensial dari sebuah electron dalam medan ion positif adalah negatif.
Sehingga gaya antara keduanya adalah tarik-menarik.

Untuk gelombang berdiri ( ) kemungkinan kerapatannya adalah
( ) ( )
2
2
sin
x
a
t
o =

dengan konsentrasi elektron jauh dari inti ion.


Gambar 3b menunjukkan konsentrasi elektron untuk gelombang berdiri ( ) + , ( )
dan untuk gelombang berjalan. Ternyata kedua solusi untuk
( ) + dan
( ) ini
menumpuk electron pada daerah berlainan relatif terhadap kedudukan ion-ionnya
sehingga energy potensialnya berbeda, hal inilah yang menimbulkan loncatan energi
sehingga timbul celah energi pada k = / a t .

Ketika kita menghitung nilai rata-rata atau nilai ekspektasi dari energy potensial yang
melebihi ketiga distribusi muatannya, kita menemukan bahwa energi potensial
( ) +
lebih rendah daripada gelombang berjalan dan energy potensial dari
( ) lebih besar
daripada gelombang berjalannya. Kita mempunyai celah energi dengan lebar Eg jika
energi dari
( ) + dan
( ) berbeda dari Eg. Dengan memperhatikan celah energy pada
point A dalam gambar 2 fungsi gelombangnya adalah ( ) + dan celah energi pada point
B dalam gambar 2 fungsi gelombangnya adalah ( ) .

D. Besar Dari Celah Energi
Fungsi gelombang dari daerah Brillouin dengan batas k = / a t adalah 2 cos / x a t dan
2 sin / x a t dinormalisasi melebihi garis batas. Kita dapat menuliskan energi potensial
dari elektron dalam kristal pada titik x adalah
( )
2
cos
x
U x U
a
t
=
Perbedaan energi pertama antara dua gelombang berdiri adalah
( ) ( ) ( )
1 2 2
0
2 2
2 cos2 cos sin (6)
g
E dxU x
x x x
dxU U
a a a

t t t
(
= +

| |
= =
|
\ .
}
}

Kita dapat melihat celah adalah komponen Fourier yang sama pada potensial kristal.


E. Fungsi Bloch
Fungsi Bloch merupakan teorema yang sangat penting untuk menyelesaikan persamaan
Schrodinger pada potensial periodik, yang memiliki bentuk
( ) ( ) ( ) exp (7)
k k
r U r ik r =
dimana Uk(r) mempunyai perioda dari kisi kristal dengan Uk(r) = Uk(r + T). Hasil
persamaan 7 tersebut merupakan teorema Bloch :
Fungsi eigen dari persamaan gelombang untuk sebuah potensial periodic adalah hasil
kali antara gelombang sejajar eik.r dengan fungsi uk(r )pada sebuah kisi kristal yang
periodik.

Sebuah fungsi gelombang dari elektron pada bentuk 7 disebut fungsi Bloch dapat
dipisahkan dalam penjumlahan gelombang berjalan. Fungsi Bloch dapat dikumpulkan
dalam paket-paket gelombang untuk mewakili elektron yang menyebar secara bebas
sampai medan potensial dari inti ion. Teorema Bloch akan berlaku ketika
k
nya tidak
berkurang. Hal tersebut terjadi ketika tidak ada satupun fungsi gelombang dengan
energi sama dan vector gelombang sebagai
k
. Kita menganggap N sebagai titik kisi
dalam sebuah cincin dengan panjang Na. Energi potensial adalah periodik dalam a
dengan ( ) ( ) U x U x sa = + dimana s adalah bilangan bulat.

Kita menggunakan cincin yang simetri untuk menyelesaikan persamaan gelombang
sebagai berikut :
( ) ( ) (8) x a C x + =

dimana C adalah sebuah konstanta. Kemudian dengan meninjau sebagian kecil daerah
cincin, yaitu :
( ) ( ) ( )
N
x Na x C x + = =
karena
x
harus berharga tunggal. Hal itu ditunjukkan bahwa C adalah salah satu
bagian dari akar N, atau

2
exp ; 0,1, 2 , 1; (9)
i s
C s N
N
t | |
= =
|
\ .

Kita melihat bahwa :
( ) ( )
2
exp (10)
k
i sx
x U x
Na
t

| |
=
|
\ .

Dipenuhi pada persamaan (8), yang ditunjukkan bahwa ( )
k
U x mempunyai periodik a,
kita mempunyai ( ) ( )
k k
U x U x a = + hasil dari persamaan (7).

F. Model Kronig-Penney
Sebuah potensial periodik untuk fungsi gelombang dapat diselesaikan dalam bentuk
sumur potensial pada gambar (4). Dengan fungsi gelombang adalah:

( )
2 2
2
(11)
2
d
U x
m dx

+ =e
dimana U(x) adalah energi potensial dan adalah nilai energi eigen.

Pada daerah 0<x<a yang U=0, fungsi eigennya adalah kombinasi linier,

(12)
x x
ik ik
Ae Be

= +
dari gelombang datar yang menjalar ke kanan dan ke kiri dengan energi,

2 2
(13)
2
K
m
e=
Pada daerah yang dibatasi b<x<0 , maka solusinya

(14)
x x
Q Q
Ce De

= +
Dengan

2 2
0
(15)
2
Q
U
m
e=

Gambar 4. sumber potensial periodik yang diperbolehkan oleh
Kroning dan Penney.

Kita ingin melengkapi solusi Bloch bentuk (7). Dengan demikian solusi pada daerah
a x a b < < + harus dihubungkan dengan solusi (14) pada daerah 0 b x < < oleh
teorema Bloch :

( ) ( )
( )
0 (16)
ik a b
a x a b b x e
+
< < + = < <
Dengan mendefinisikan vektor gelombang k yang digunakan sebagai simbol pada
penyelesaian tersebut. Konstanta A, B, C, D yang dipilih sehingga dan
d
dx

kontinu
pada x = 0 dan x = a. Hal ini ada dalam permasalahan mekanika kuantum pada daerah
yang dibatasi seperti pada sumur potensial. Pada x = 0

(17) A B C D + = +
( ) (C ) (18) iK A B Q D =
pada x =a , dengan menggunakan persamaan (16) untuk
a
dibawah ini adalah bentuk
dari
( ) b




( )
( )
Ae e e e ; (19)
a a b b
iK a b iK iK Q Q
B C D e
+
+ = +
( ) ( )
( )
Ae e e e (20)
a a b b
iK a b iK iK Q Q
iK B Q C D e
+
+ =
Keempat persamaan dari persamaan (17) sampai (20) akan mempunyai solusi jika
determinan dari koefesien A, B, C, D dihilangkan atau jika

( )
( ) ( )
2 2
sin sin cos cos cos 21
2
Q K
Qb Ka Qb Ka k a b a
QK
(

( + = +
(


Persamaan yang dihasilkan akan lebih sederhana jika dapat mewakili potensial dari
fungsi delta periodik yang diperoleh ketika memasukan batas b = 0 dan
0
U = dengan
demikian Q2ba/2 = P sebuah kuantitas terbatas. Dalam batas Q k dan 1
b
Q .
Kemudian persamaan (21a) direduksi menjadi
sin cos cos (21 )
P
Ka Ka Ka b
Ka
| |
+ =
|
\ .



Nilai K dari persamaan tersebut mempunyai solusi dalam gambar 5 Dengan 3 / 2 P t = .
Nilai yang bersesuaian dari energi dipetakan dalam gambar (6). Dimana celah energinya
pada daerah yang dibatasi. Vektor gelombang k dari fungsi Bloch adalah petunjuk
penting, bukan K dalam persamaan (12), yang dihubungkan pada energi dari
persamaan (13).

G. Persamaan Gelombang Dari Elektron Dalam Sebuah Potensial Periodik

Kita memandang gambar 3 mendekati bentuk persamaan gelombang Schrodinger jika
vektor gelombang pada syarat batas adalah / k a t = . Kita jabarkan persamaan
gelombang untuk potensial umum, pada nilai umumdari k.
x
U sebagai simbol dari
energi potensial dari elektron dalam kisi linier dengan konstanta kisi a . Kita tahu
bahwa energi potensial tidak berubah-ubah di bawah translasi kisi kristal
( ) ( ) U x U x a = + . Sebuah fungsi dibawah translasi kisi Kristal dapat ditambahkan deret
Fourier dalam vektor kisi resiprok G. Kita tuliskan deret Fourier dari energi potensial
sebagai :

( ) (22)
iGx
G
G
U x U e =


Nilai dari koefisien G U untuk potensial kristal akan berkurang kecepatan dengan
menambah besarnya G. Untuk pengurangan potensial
g
U sebesar
2
1
G
.
.
Kita menginginkan energi potensial
x
U menjadi fungsi real :

( )
0 0
( ) 2 cos (23)
iGx iGx
G G
G G
U x U e e U Gx

> >
= + =



Agar berfungsi riil, kita asumsikan kristal simetris pada x = 0 sehingga U0 = 0.
Persamaan gelombang dari elektron pada kristal adalah H =e dimana H adalah
fungsi Hamilton dan adalah nilai energi Eigen. Solusi disebut fungsi Eigen atau
orbital atau fungsi Bloch. Secara eksplisit persamaan gelombang adalah :

( ) ( )
2 2
1 1
( ) ( ) (24)
2 2
iGx
G
G
p U x x p U e x x
m m

| | | |
+ = + =e
| |
\ . \ .


Persamaan (24) dituliskan dengan pendekatan satu elektron yang orbitalnya ( ) x
digambarkan dengan gerakan satu elektron dalam potensial pusat ion dan dalam
potensial rata-rata lainnya pada elektron konduksi. Fungsi gelombang ( ) x dapat
ditulis sebagai penjumlahan deret Fourier untuk semua nilai vektor gelombang dalam
kondisi batas, maka :

( ) (25)
iGx
k
C k e =


dimana k real. (Kita dapat menuliskan indeks k dalam C menjadi Ck).

Nilai k mempunyai bentuk, 2 / n L t karena nilai tersebut ada sepanjang syarat batas L.
Dengan n adalah bilangan bulat positif atau negatif. Kita tidak bisa mengasumsikan
bahwa pernyataan itu umumnya benar, ( ) x itu sendiri adalah periodik di kisi tranlasi
dasar a . Translasinya mengandung ( ) x yang ditentukan oleh Teorema Bloch (7).

Tidak semua vektor gelombang 2 / n L t dimasukkan ke Deret Fourier pada berbagai
Fungsi Bloch. Jika vektor gelombang k terkandung di , kemudian vector
gelombangnya dimasukkan ke deret Fourier maka akan mempunyai bentuk k+ G,
dimana G adalah vektor kisi resiprok. Kita membuktikan hasil ini di persamaan 29.

Kita dapat menuliskan sebuah fungsi gelombang yang mengandung komponen k
sebagai
k
atau sebagai
k G

+
, karena jika k disubstitusikan ke deret Fourier, maka
k G + juga disubstitusi. Vektor gelombang k G + yang melebihi G dan dibatasi 2 / n L t
ditunjukkan dalam gambar 7.

Kita biasanya memiliki simbol untuk fungsi Bloch adalah k yang terletak pada daerah
Brillouin pertama. Jika konvensi lain digunakan, biasanya mendapatkan bentuk itu juga.
Namun situasi berbeda untuk masalah phonon, dimana tidak ada komponen gerakan
ion diluar daerah pertama. Masalah electron adalah pada masalah difraksi karena
medan elektromagnetnya ada di setiap tempat dalam kristal, tidak hanya pada ion.



Untuk memecahkan persamaan gelombangnya, substitusi persamaan (25) ke
persamaan (24) untuk mendapatkan persamaan aljabar yang linier untuk koefisien
Fourier. Bentuk energi kinetiknya adalah :

( ) ( ) ( )
2
2 2 2
2 2
2
1 1
2 2 2 2
x
ik
k
d d
p x i x k C k e
m m dx m dx m


| |
= = =
|
\ .


Dan bentuk energi potensialnya :

( ) ( )
iGx iGx ikx
G G
G G k
U e x U e C k e
| |
=
|
\ .


Persamaan gelombang diperoleh dengan menjumlahkan energi kinetik dan energi
potensialnya:

( ) ( )
( )
( )
2
2
(26)
2
i k G x ikx ikx
G
k G k k
k C k e U C k e C k e
m
+
+ =e


Masing-masing komponen Fourier harus mempunyai koefisien sama di kedua bagian
persamaan, yaitu :

( ) ( ) ( ) 0 (27)
k G
G
C k U C k G e + =


dengan notasi

2 2
(28)
2
k
k
m
=

Persamaan (27) adalah bentuk persamaan gelombang yang berguna di sebuah kisi
periodik dan disebut sebagai persamaan sentral.

H. Uraian Baru dari Teorema Bloch

Setelah kita menentukan Cs dari persamaan (27), maka kita menuliskan pesamaan
gelombang (25) sebagai berikut:
( ) ( )
( )
(29)
i k G x
k
G
x C k G e

=


yang di susun kembali:
( ) ( )
( )
( )
i k G x ikx ikx
k k
G
x C k G e e e U x

| |
= =
|
\ .


Yang di definisikan:
( ) ( )
iGx
k
G
U x C k G e =


Karena ( )
k
u x merupakan vector dalam kisi resiprok, itu merupakan varian kisi translasi
kristal T, jadi ( ) ( )
k k
u x u x T = + . Kita ubah dengan memperhatikan ( )
k
u x T + :
( ) ( ) ( ) ( )
( ) iG x T iGT iGx iGT
k k
U x T C k G e e C k G e e U x
+
( + = = =



Karena exp( ) 1 iGT = dari (2.17), juga memperhatikan ( ) ( )
k k
u x T u x + = , sehingga
terlihat periodic oleh
k
u . Ini merupakan bukti alternative dan tepat dari teorema Bloch
dan berlaku ketika
k
mengalami degenerasi.

I. Momentum Kristal Dari Sebuah Elektron
Apa arti dari vektor gelombang k digunakan untuk label fungsi bloch? Ia memiliki
beberapa fungsi.
1. Dengan kisi kristal translasi yang bersal dari r mejadi r+T, kita mlihat:
( ) ( ) ( ) (30)
ik T ik r ik T
k k k
r T e e U r T e r

+ = + =
Karena ( ) ( )
k k
u r T u r + = . Dengan exp( . ) ik T adalah faktor fase dimana fungsi
bloch dikalikan ketika kita mentranslasika kisi kristal T.
2. Jika potensial kisi hilang, maka persamaan sental (27) direduksi menjadi
( ) ( ) 0
k
C k e = , jadi sehingga semua ( ) C k G adalah nol kecuali ( ) C k , dan
( )
k
u r adalah konstan. Kita melihat bahwa
.
( )
ik r
k
r e = hanya untuk electron
bebas.
3. Jumlah k masuk dalam hukum konservasi yang mengatur proses tumbukan
dalam kristal. (Hukum konservasi benar-benar aturan seleksi untuk transisi.)
Jadi fik disebut momentum kristal elektron. Jika k electron menyerap dalam
tumbukan phonon vektor gelombang q, aturan seleksi k + q = k '+ G. Dalam
proses ini elektron tersebar dari k keadaan ke keadaan kt, dengan G vektor kisi
resiprokal. Setiap kesembarangan dalam label fungsi Bloch dapat diserap dalam
G tanpa mengubah fisik dari proses.

J. Solusi Persamaan Sentral

Persamaan (27) disebut sebagai persamaan sentral :

( ) ( ) ( ) 0 (31)
k
G
C k C k G e + =


Persamaan ini mewakili persamaan linier dengan menghubungkan koefisien C (k G)
untuk semua vektor kisi resiprok G. Persamaan ini dibentuk karena disana ada
persamaan yang mengandung koefisien C. Persamaan ini tetap jika determinan
koefisien hilang.
Kita tuliskan persamaan untuk masalah eksplisit. Kita simbolkan g yang mendekati G.
Kita misalkan energi potensial U(x) hanya mengandung sebuah komponen fourier
Ug=U-g, dinotasikan dengan U. Maka determinan dari koefisiennya adalah:
2
2
0 0 0
0 0
0 0 (32)
0 0
0 0 0
k g
k g
k
k g
k g
U
U U
U U
U U
U

+
+
e | |
|
e
|
|
e
|
e
|
|
e
\ .




Dari sini dapat dilihat lima persamaan berturut-turut dari (31). Pada prinsipnya
determinan bernilai tak berhingga, tetapi sering juga menghasilkan nol.

Dari nilai k, tiap-tiap akar e atau
k
e menunjukkan pita energi yang berbeda, kecuali
pada keadaan khusus. Solusi dari faktor (32) menunjukkan energy nilai Eigen
nk
e ,
dimana n adalah indeks untuk mengoperasikan energi dan k adalah vektor gelombang
dengan lambang Ck.
Sebagian besar sering kali k digunakan dalam zona pertama., untuk megurangi
kemungkinan kebingungan dalam pemberian lambang. Jika kita memilih k berbeda dari
yang sebenarnya dengan menghitung perbandingan kisi vektor, kita dapatkan
persamaan yang sama dalam urutan yang berbeda tetapi memiliki spektrum energi
yang sama.

K. Model Kroning-Penney Model in Resiprok Space

Sebagai contoh penggunaan persamaan sental (31) untuk masalah yang sama
dipecahkan, kita menggunakan model Kronig-Penney dari periodik fungsi-delta
potensial:
( ) ( )
0
2 cos (33)
G
G
U x U Gx Aa x a
o
o o
>
= =


di mana A adalah konstanta dan jarak kisi. Jumlahnya lebih dari semua bilangan bulat s
antara 0 dan l/a. Kondisi batas periodik disekitar cincin yang panjang, yang berarti lebih
1/a atom. Dengan demikian koefisien Fourier dari potensial:
( )
1 1
0 0
( ) cos cos (34)
cos
G
U dxU x Gx Aa dx x a Gx
Aa G a A
o
o
o o
o
= =
= =

} }


Semua
G
U , adalah sama untuk fungsi-delta potensial.
Kita menulis persamaan sentral dengan k sebagai indeks Bloch. Jadi (31) menjadi:
( )
2
( ) 0 (35)
k
n
n
C k A C k
a
t

| |
e + =
|
\ .


dimana
2 2
/ 2
k
h k m = dan rangkuman atas semua bilangan bulat n. kita ingin
menyelesaikan (35) untuk ( ) k e .
Mendefinisikan:
( )
2
(36)
n
n
f k C k
a
t | |
=
|
\ .


Sehingga (35) menjadi:
( )
( )
( )
2
2
2
2
( ) (37)
2
mA
f k
C k
m
k
=
e


Karena jumlah (36) di atas semua koefisien C, yang kita miliki, untuk setiap n;
( )
( )
2
(38)
n
f k f k
a
t
=
Hubungan ini memungkinkan kita menulis
( )
( )
( )
( )
1
2
2 2
2 2 2
2 (39)
mA n m
C k n a f k k
a
t
t

(
e
=
(


kita jumlah kedua sisinya seluruh n untuk mendapatkan, menggunakan (36) dan
menghilangkan f (k) dari kedua sisi,
( ) ( )
1
2
2
2
2 2
(40)
2
n
n m
k
mA a
t

(
e
=
(


Penjumlahan ini dapat dilakukan dengan bantuan hubungan baku
1
(41)
n
ctnx
n x t
=
+


Setelah manipulasi trigonometri di mana kita menggunakan hubungan untuk perbedaan
dua cotangen dan produk dari dua sinus, jumlah itu di (40) menjadi
( )
2
sin
(42)
4 cos cos
a Ka
Ka ka Ka

di mana kita menulis
2 2
2 / K m = e seperti pada (13)
Hasil akhir untuk (40) adalah
( )( )
1
2 2
2 sin cos cos (43) mAa Ka Ka Ka ka

+ =
yang sama dengan hasil Kronig-Penney (21b) dengan P ditulis untuk
2 2
/ 2 mAa
L. Aprosimaksi Kisi
Struktur pita sebenarnya biasanya diperlihatkan sebagai plot energi dibandingkan
Dengan gelombang vektor di zona Brillonin pertama. Ketika vektor gelombang harus
diberikan di luar zona pertama, maka dilakukan terjangan ke zona pertama dengan
mengurangi vektor kisi resiprokal. Seperti keadaan yang selalu dapat ditemukan. Itu
operasi membantu dalam visualisasi.

Ketika energi pita didekati oleh garis energi elektron
2 2
/ 2
k
K m e = , disarankan untuk
memulai perhitungan dengan membawa energi elektron bebas kembali ke zona
pertama. Prosedur ini cukup sederhana selama salah satu mendapat memahami itu. Kita
membuat G sedemikian rupa sehingga k 'dapat memenuhi zona pertama.
' k G k + =
di mana k adalah terbatas dan benar vektor gelombang elektron bebas dalam kisi
kosong. (Setelah gelombang pesawat dimodulasi oleh kisi-kisi, tidak ada gelombang
vektor dengn keadaan )
Jika kita menurunkan k menjadi bentuk lain, maka persamaan electron bebas dapat di
tuliskan sebagai:
( )
( )
( )
2
2
, ,
2
x y z
k k k k G
m
e = +
( )
( ) ( ) ( )
2 2
2 2
2
x x y y z z
k G k G k G
m
(
= + + + + +
(


Dengan k berada pada zona pertama dan G diperbolehkan untuk ada selama sesuai
dengan titik-titik kisi resiprokal.
Sebagai contoh pita electron yang memiliki letak di bawah pada suatu kubik sederhana.
Misalkan kita ingin menunjukkan suatu fungsi k dalam bidang [1 0 0]. Untuk
memepermudah pilih unit
2
/ 2 1 m = . Maka kita dapat menunjukan pada sisi bawah
kubus sederhana (000) e at k=0 dan ( 00)
x
k e dimana
x
k merupakan kisi resiprok pada
zona pertama.




Pada gambar 8 merupakan contoh pita energy bebas. Sebagai latihan yang sederhana
maka dapat dilakukan plot yang sejajar dalam arah k pada bidang [ 1 1 1 ] sehingga
menghasilkan vector gelombang.

M. Solusi Aproximasi Dekat Batas Zona
kita menganggap bahwa komponen Fourier
G
U dari energi potensial kecil
dibandingkan dengan energi kinetik dari elektron bebas pada batas zona. Pertama-tama
kita mempertimbangkan vektor gelombang tepat pada batas zona pada
1
2
G yaitu, pada
/ a t . di sini
( )
2 2 2
2
2
1 1 1
;
8 2 2
k G k G G G G
| | | | | |
= = =
| | |
\ . \ . \ .

sehingga pada zona batas energi kinetik dari dua gelombang komponen
1
2
k G =
adalah sama.
Jika
1
( )
2
C G adalah koefisien penting dalam orbital (29) pada batas zona, maka
1
( )
2
C G juga merupakan koefisien yang penting. Hasil ini juga mengikuti dari
pembahasan (5). Kita mempertahankan hanya persamaan dalam persamaan sentral
yang mengandung kedua koefisien
1
( )
2
C G dan
1
( )
2
C G dan mengabaikan semua
koefisien lainnya.

Salah satu persamaan (31) menjadi, dengan
1
2
k G = dan
2
2
1
/ 2
2
G m
| |
=
|
\ .

( )
1 1
0 (44)
2 2
C G UC G
| | | |
e + =
| |
\ . \ .

Persamaan lain (31) menjadi. dengan
1
2
k G =
( )
1 1
0 (45)
2 2
C G UC G
| | | |
e + =
| |
\ . \ .

Kedua persamaan memiliki solusi trivial untuk dua koefisien jika memenuhi energi E
0 (46)
U
U

e
=
e

Dimana:
( )
2
2
2
2
1
; (47)
2 2
U U G U
m

| |
e = e= =
|
\ .

Energi yang memiliki dua akar, satu lebih rendah dari elektron bebas energi kinetik oleh
U, dan satu lebih tinggi oleh U. Dengan demikian potensi 2U energi cos Gx telah
menciptakan kesenjangan energi 2U pada batas zona.
Rasio C dapat ditemukan dari (44) atau (45)
1
2
1 (48)
1
2
C G
U
C G

| |

|
e
\ .
= =
| |
|
\ .

di mana penggunaan langkah terakhir (47). Dengan demikian ekspansi Fourier
( ) x di
zona batas memiliki dua solusi:
( )
( ) ( )
exp exp
2 2
iGx iGx
x =
Orbital ini identik dengan (5).
Salah satu solusi memberikan fungsi gelombang di bagian bawah celah energi, yang lain
memberikan fungsi gelombang di bagian atas celah. Solusi yang memiliki energi rendah
tergantung pada tanda U.
Kita sekarang memecahkan orbital dengan vektor gelombang k dekat zona perbatasan
G. Kita menggunakan pendekatan dua komponen yang sama, sekarang dengan fungsi
gelombang bentuk:
( ) ( ) ( )
( )
(49)
i k G x ikx
x C k e C k G e

= +
Sebagaimana diarahkan oleh persamaan sental (31), kita memecahkan sepasang
persamaan.
( ) ( ) ( ) 0;
( ) ( ) ( ) 0
k
k G
C k UC k G
C k G UC k


e + =
e + =

dengan
k
didefinisikan sebagai
2 2
/ 2 k m. Persamaan ini memiliki solusi jika energy e
memenuhi:
0
U
U

e
=
e

dimana
2 2
( ) 0
k G k k G k
U

e e + + =
Energi yang memiliki dua akar:
( )
1
2
2 2
1 1
( ) (50)
2 4
k G k k G k
U

(
e= + +
(


dan setiap akar menggambarkan pita energi, diplot pada Gambar. 9. Hal ini mudah
untuk memperluas energi dalam hal kuantitas K (tanda atas K disebut tilde), yang
mengukur perbedaan
1
2
k k G = dalam gelombang vektor antara k dan batas zona:

( )( ) ( )
1
2 2 2 2
2 2 2

1
4
2 4 2
k
K
G K U
m m

(
e = + +
(


( )( )
( )( )
2 2 2
2 2
2
1
1 2 (51)
2 4 2
K
G K U
m m
U

(
= + +
(


di wilayah
2
/ 2 GK m U . Berikut
( )
2
2
1
/ 2
2
h m G
| |
=
|
\ .
seperti semula.
Menulis dua akar batas zona (47) sebagai
( ) e , kita dapat menulis (51) sebagai
( ) ( )
2 2 2
1 (52)
2
k
K
m
U
| |
e =e +
|
\ .

Ini adalah akar untuk energi ketika vektor gelombang sangat dekat dengan batas zona
di N. Catatan ketergantungan kuadrat energi pada vektor gelombang K. Untuk i negatif,
solusi E (-) sesuai dengan atas dari dua pita, dan e (+) untuk lebih rendah dari dua pita.
Dua C diplot pada Gambar. 10.

N. Banyaknya Orbital Sebuah Pita
Andaikan kristal linear terbuat dari sejumlah N sel primitif konstan kisi a. maka untuk
menghitung bagiannya kita menerapkan kondisi batas periodik dengan fungsi
gelombang lebih panjang dari kristal. Nilai-nilai yang memungkinkan elektron
gelombang vektor k di zona Brillouin pertama diberikan oleh (2):
2 4
0; ; ; ; (53)
N
k
L L L
t t t
=
Kita mengurangi nilai dari di / / N L a t t = , karena ini adalah batas zona. Titik
/ / N L a t t = tidak akan dihitung sebagai titik independen karena terhubung dengan
kisi vektor timbal balik dengan / a t . Jumlah total poin itulah N, jumlah sel primitif.

Setiap sel primitif berkontribusi tepat satu nilai tergantung k untuk setiap pita energi.
Hasil ini membawa lebih ke dalam tiga dimensi. Dengan pertimbangan dua orientasi
independen dari spin elektron, ada orbital independen 2N di setiap pita energi. Jika ada
satu atom valensi, satu di setiap sel primitif, pita dapat separo terisi elektron. Jika setiap
atom kontribusi dua elektron valensi band, pita dapat diisi dengan tepat. Jika ada dua
atom valensi, satu di setiap sel primitif, pita juga dapat diisi dengan tepat.

O. Logam dan Isolator

Jika elektron valensi persis mengisi satu atau lebih pita, meninggalkan yang lain hampa,
kristal akan menjadi isolator. Medan listrik eksternal tidak akan menyebabkan aliran
arus dalam isolator. (Kita menganggap bahwa medan listrik tidak cukup kuat untuk
mengganggu struktur elektronik.) Asalkan pita diisi dipisahkan oleh celah energi dari
pita berikutnya yang lebih tinggi, tidak ada cara terus menerus untuk mengubah total
momentum elektron jika setiap kondisi dapat diakses diisi. Tidak ada yang berubah
ketika bidang diaplikasikan. Hal ini cukup berbeda dengan situasi bagi elektron bebas
yang k meningkat seragam di lapangan (Bab 6).

Sebuah kristal dapat menjadi isolator hanya jika jumlah elektron valensi dalam sel
primitif dari kristal adalah bahkan bulat. (Pengecualian harus dibuat untuk elektron
dalam terikat erat kulit dalam yang tidak dapat dianggap oleh teori pita.) Jika kristal
memiliki bahkan jumlah elektron valensi per sel primitif, perlu untuk
mempertimbangkan apakah atau tidak pita tumpang tindih dalam energi. Jika pita
tumpang tindih dalam energi, maka bukan satu pita diisi memberi isolator, kita dapat
memiliki dua pita sebagian diisi memberikan logam (Gambar 11).

Logam alkali dan logam-logam mulia memiliki satu elektron valensi per sel primitif,
sehingga mereka harus logam. Logam alkali tanah memiliki dua elektron valensi per sel
primitif, mereka bisa menjadi isolator, namun pita tumpang tindih dalam energi untuk
memberikan logam, namun tidak logam sangat baik. Diamond, silikon, dan germanium
masing-masing memiliki dua atom valensi empat, sehingga ada delapan elektron valensi
per sel, pita tidak tumpang tindih, dan kristal murni merupakan isolator pada nol
mutlak.




RINGKASAN

1. Solusi dari persamaan gelombang dalam kisi periodik dari Bloch bentuk
( ) ( )
ikr
k k
r e u r = , di mana
( )
k
u r adalah invarian dalam terjemahan kisi cystal.

2. Ada daerah energi yang tidak ada solusi Bloch fungsi persamaan gelombang yang ada
(lihat Soal 5). Energi ini membentuk daerah terlarang di mana fungsi gelombang yang
teredam dalam ruang dan nilai-nilai k adalah kompleks, seperti yang digambarkan pada
Gambar. 12. Adanya daerah terlarang energi adalah prasyarat untuk keberadaan
isolator.

3. Pita energi mungkin sering didekati oleh satu atau dua gelombang pesawat: misalnya,
( )
( )
( )
ikx i k G x
k
G k e G k G e

~ + dekat batas zona di
1
2
G.

4. Jumlah orbital dalam sebuah pita adalah 2N, dimana N adalah jumlah sel primitif
dalam spesimen.

Anda mungkin juga menyukai