Anda di halaman 1dari 36

Sifat Senyawa ionik dan

Struktur Kristal Senyawa Ionik

1
Apakah reaksi antara kation dan anion akan
selalu menghasilkan senyawa ionik?

Gambar 1. Pembagian ion dan contoh-contohnya

Ada 4 kemungkinan reaksi antara kation dan anion

2
Apakah reaksi antara kation dan anion akan
selalu menghasilkan senyawa ionik?

Ada 4 kemungkinan reaksi antara kation dan anion


1. Reaksi antara kation sederhana dengan anion
sederhana  senyawa biner
Senyawa biner yang terbentuk merupakan
a) Senyawa kovalen bila hanya tersusun oleh atom-atom
non logam misal HCl, H2O, NH3.
b) Senyawa kovalen bila tersusun atas atom logam dan
atom non logam dengan perbedaan keelektronegatifan
antara kedua atom < 1.7 skala Pauling. Contoh: BeCl2,
AlBr3, AgCl
c) Senyawa ionik bila bila tersusun atas atom logam dan
atom non logam dengan perbedaan
keelektronegatifan antara kedua atom ≥ 1.7 skala
Pauling. Contoh: NaCl, MgO, BaCl2
3
Apakah reaksi antara kation dan anion akan
selalu menghasilkan senyawa ionik?

Ada 4 kemungkinan reaksi antara kation dan anion


2. Reaksi antara kation sederhana dengan anion
poliatomik.
Ada 2 kemungkinan:
a) Menghasilkan senyawa kovalen bila kationnya
adalah H+ . Contohnya HNO3, H2SO4, H3PO4.
b) Menghasilkan senyawa ionik bila kationnya adalah
kation logam. Contohnya KNO3, K2SO4, MgSO4

4
Apakah reaksi antara kation dan anion akan
selalu menghasilkan senyawa ionik?

Ada 4 kemungkinan reaksi antara kation dan anion


3. Reaksi antara kation poliatomik dengan anion
sederhana menghasilkan senyawa ionik. Contohnya
NH4Cl, NH4Br, PH4Cl, PH4Br.

4. Reaksi antara kation poliatomik dan anion


poliatomik menghasilkan senyawa ionik. Contohnya
NH4NO3, (NH4)2SO4, PH4NO3

5
Penggolongan Senyawa Ionik

• Senyawa ionik dapat dibagi menjadi empat bagian:


1. Senyawa ionik sederhana yaitu senyawa ionik yang
mengandung ion-ion yang terdiri dari satu atom.
Contoh: NaCl, MgO, KCl, MgCl2
2. Senyawa ionik yang mengandung kation sederhana
dan anion poliatomik. Contohnya K2SO4, NaNO3,
K2[HgI2]
3. Senyawa ionik yang mengandung kation polatomik
dan anion sederhana. Contohnya: NH4Cl, [Ag(NH3)2]Cl
4. Senyawa ionik yang mengandung anion dan kation
poliatomik, NH4NO3, (NH4)2SO4
6
Karakter Ionik Senyawa Biner

• Menurut Pauling, tidak ada senyawa ionik biner


yang karakter ioniknya 100%
• Untuk senyawa biner AB dengan keelektronegatifan
atom B lebih besar dibandingkan keeletronegatifan
A, karakter ionik diperkirakan dengan persamaan
berikut:
1
Karakter ionik = 1 −𝑒 −4 𝑋𝐵 − 𝑋𝐴
𝑋𝐴 = keeletronegatifan atom A
𝑋𝐵 = keeletronegatifan atom B

7
Karakter Ionik Senyawa Biner
Presentase Karakter Ionik dalam Senyawa Biner (Data dikutip dari Stark dan Wallace 1975:25)

Senyawa Biner yang


tersusun dari atom
Logam dan
nonlogam bila
presentase karakter
ionik > 50%
dianggap sebagai
senyawa ionik

Bila < 50% dianggap


sebagai senyawa
kovalen

8
Struktur Lewis Senyawa Ionik
• Gabungan dari Lambang Lewis kation dan anion dalam senyawa ionik
merupakan struktu Lewis dari senyawa ionik tersebut.
• Contoh struktur Lewis senyawa ionik yang terdiri dari kation dan anion
sederhana sebagai berikut.

• Contoh struktur Lewis Senyawa ionik yang terdiri dari kation sederhana
dan anion poliatomik

• Contoh struktur Lewis Senyawa ionik yang terdiri dari kation poliatomik
dan anion sederhana

9
Keberadaan Senyawa Ionik
• Senyawa Ionik dapat berada dalam fase gas,
cair dan fase padat.
• Senyawa ionik dalam fase gas terdiri
daripasangan-pasangan ion.
• Senyawa ionik dalam fase cair terdiri dari
ion-ion positif dan ion-ion negatif yang
tersusun acak.
• Senyawa ionik dalam bentuk padat terdiri
dari ion-ion positif dan ion-ion negatif yang
tersusun secara teratur, berulang dan
bergantian.
10
•Dalam fase padat, NaCl tersusun atas ion-ion Na+ dan ion-ion
Cl- yang tersusun secara teratur, berulang dan bergantian
•Banyak anion yang mengelilingi suatu kation dengan jarak
yang sama merupakan bilangan koordinasi dari kation, juga
pada anion.
•Pada Kristal NaCl, bilangan koordinasi ion-ion Na+ dan ion-ion
Cl- adalah 6
•Energi elektrostatik dari interaksi antara dua partikel
bermuatan sebanding dengan produk muatan pada partikel
dan berbanding terbalik dengan jarak di antara mereka:
Energi eletrostatik ∝ Q1Q2/ r

Dalam Kristal senyawa ionik, ion-ion tersusun secara teratur, berulang dan bergantian
11
Pembentukan NaCl
• Tahap-tahap pembentukan NaCl dalam fase gas dari atom-
atomnya dalam fase gas ditunjukkan sebagaii berikut
Na (g)  Na+(g) + e (Pembentukan kation)
Cl (g) + e  Cl- (g) (Pembentukan anion)
Na+(g) + Cl-(g)  NaCl(g) (Pembentukan ikatan ionik)
Na(g) + Cl (g)  NaCl (g)
• Perubahan konfigurasi elektron pada pembentukan NaCl
dalam fase gas dari atom-atomnya dalam fase gas sebagai
berikut.

12
Sifat-sifat Senyawa Ionik
• Senyawa ionik umumnya meleleh pada suhu tinggi (lebih dari
150 °C). Senyawa ionik berbentuk padatan ionik keras dan
rapuh. Padatan ion meleleh untuk membentuk cairan yang
merupakan konduktor listrik karena ion-ionnya bebas
bergerak
• Padatan ionik yang larut dalam air, larut untuk
membentuk larutan yang merupakan konduktor listrik.
• Dalam keadaan padat, ion-ion dalam senyawa ionik
terikat secara kuat dalam kisi Kristal dan tidak bebas
bergerarak di bawah pengaruh medan listrik sehingga
daya hantar rendah.

13
Sifat-sifat Senyawa Ionik
• Senyawa ionik cenderung memiliki titik lebur dan
titik didih yang tinggi.
• Adanya ikatan ion yang umumnya kuat dan bersifat
omnidireksional, gaya Tarik antara kation-kation
dengan anion-anion mengarah ke segala arah.
• Meskipun demikian, bukan berarti bahwa ikatan
ionik selalu lebih kuat daripada ikatan kovalen.
• Fakta menunjukkan, zat-zat yang memiliki ikatan
kovalen multidireksional yang kuat seperti intan juga
punya titik lebur dan titik didih tinggi.

14
• Senyawa ionik mudah larut dalam pelarut polar yang
mempunyai tetapan dielektrik (εo) yang tinggi
• Senyawa ionik umumnya keras tetapi rapuh.
Jarak antara kation dan kation dilambangkan dengan a

Terpecah menjadi 2
Senyawa ionik tidak stabil

Karena pergeseran Ion-ion yang bermuatan sama akan bersinggungan,


gaya tarik menarik antara ion-ion yang bermuatan berlawanan akan menurun15
Struktur Kristal Senyawa Ionik

16
Kisi Kristal dan Sel Satuan (Cell
Unit)
• Struktur teratur dan berulang suatu objek dalam 3D
akan menghasilkan kisi 3D
• Dari kisi 3D dapat digambar sel satuan/unit cell.
• Unit cell/sel satuan adalah satuan perulangan
terkecil yang menunjukkan semua simetri yang
terdapat dalam struktur kristal.
• Struktur zat padat kristal ditentukan oleh
–Ukuran dan bentuk sel unit.
–Lokasi atom dalam sel unit.

17
Titik Kisi (Lattice Points)
• Sel satuan terdiri dari titik kisi yang mewakili lokasi atom
atau ion. Seluruh struktur padatan Kristal kemudian terdiri
dari unit sel yang berulang dalam tiga dimensi

18
Kisi Primitif vs. Terpusat
• Kisi kubus Primitif/sederhana
(simple cubic, SC) memiliki atom-atom
hanya pada titik-titik kisi.
• Kisi kubus Terpusat memiliki atom-
atom pada lokasi yang reguler, paling
umum pada bagian pusat badan
(body center cubic, BCC) dan pusat
muka (face center cubic, FCC).

19
Kisi Primitif
• Dalam Kisi kubus Primitif/sederhana
(simple cubic, SC) ,unit sel berulang
adalah kubus yang ditentukan oleh pusat
delapan atom.
• Unit sel hanya berisi bagian-bagian atom
yang ada di dalamnya.
• Karena atom di sudut simple cubic (kubik
sederhana) berisi total delapan sel
satuan, hanya 1/8 atom yang berada di
dalam sel satuan tertentu.
• Setiap sel satuan simple cubic (kubik
sederhana) memiliki satu atom di setiap
delapan "sudut" nya, ada 8 × 1/8 = 1
atom dalam satu sel satuan kubik
sederhana.

20
Kisi Terpusat
• Dalam Kisi kubus pusat badan (body
center cubic, BCC)
• Atom di sudut sel satuan BCC tidak
saling bersentuhan dengan atom di
tengah.
• Unit sel BCC berisi dua atom: 1/8
atom di masing-masing dari delapan
sudut (8 × 1/8 = 1 atom dari sudut)
ditambah satu atom dari pusat.

21
Kisi Terpusat
• Dalam Kisi kubus pusat muka (face
center cubic, fCC)
• Unit sel FCC berisi empat atom:
seperdelapan atom di masing-masing
dari delapan sudut (8 × 1/8 = 1 atom
dari sudut) dan 1/2 atom di masing-
masing dari enam sisi (6 × 1/2 = 3
atom dari wajah).
• Atom-atom di sudut-sudut
menyentuh atom-atom di tengah-
tengah permukaan yang berdekatan
sepanjang diagonal muka kubus.

22
Kisi Kristal Senyawa Ionik penting
1. Natrium Klorida,
NaCl
Beda elektronegatifan
atom Na dan Cl dalam
skala Pauling adalah
2.23 (Na = 0.93 dan Cl
= 3.16)
• Kisi kristal NaCl
adalah kubus
berpusat muka
(FCC)

23
Kisi Kristal Senyawa Ionik penting
1. Natrium Klorida, NaCl
Pada sel satuan (slide 23 (a)
Jumlah ion Na+ dalam sel satuan = ¼ x 12 ion + 1 ion = 4 ion
Jumlah ion Cl- dalam sel satuan = 1/8 x 8 ion + ½ x 6 ion = 4 ion
Jumlah spesies NaCl dalam sel satuan adalah empat buah.

Pada sel satuan (slide 23 (b)


Jumlah ion Na+ dalam sel satuan = 1/8 x 8 ion + ½ x 6 ion = 4 ion
Jumlah ion Cl- dalam sel satuan = ¼ x 12 ion + 1 ion = 4 ion
Jumlah spesies NaCl dalam sel satuan adalah empat buah.

24
Kisi Kristal Senyawa Ionik penting
1. Natrium Klorida, NaCl
Di dalam kristaal ionik, banyak anion yang mengelilingi suatu kation
dengan jarak yang sama merupakan bilangan koordinasi dari
kation, juga sebaliknya banyaknya kation yang mengelilingi anion
pada jarak yang sama merupakan bilangan koordinasi dari anion.

Pada gambar, setiap ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl- seperti pada
geometri octahedral, setiap ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+ seperti
pada geometri octahedral.
Bilangan koordinasi ion Na+ dan ion Cl- adalah 6.

25
Kisi Kristal Senyawa Ionik penting
1. Natrium Klorida, NaCl

Beberapa senyawa yang mengkristal dengan struktur NaCl

26
Kisi Kristal Senyawa Ionik penting
2. Sesium Klorida, CsCl
Beda elektronegatifan atom Cs dan Cl dalam skala Pauling adalah 2.37 (Cs = 0.79
dan Cl = 3.16)
• Kisi kristal CsCl adalah kubus sederhana/primitive
• Kisi CsCl bukan BCC karena ion yang terdapat pada pusat kubus berbeda
dengan ion-ion yang ada di pojok-pojok kubus.
• Pada Gambar (a), Cs+ yang dikelilingi oleh 8 ion Cl- seharga dgn geometri kubus
sederhana, ion Cl- dikelilingi oleh 8 ion Cs+ seharga dgn geometri kubus
sederhana
• Bilangan koordinasi ion Cs+ dan ion Cl- adalah 8.
• Dalam satu sel satuan kristal CsCl terdapat 1 spesies CsCl

27
Kisi Kristal Senyawa Ionik penting
2. Sesium Klorida, CsCl

Beberapa senyawa yang mengkristal dengan struktur CsCl

28
Kisi Kristal Senyawa Ionik penting
3. Zink sulfide (ZnS), zink blende, wurtzit
• Beda elektronegatifan atom Zn dan S dalam skala Pauling adalah 0.93 (Zn =
1.65 dan Cl = 2.58). Ikatan antara atom Zn dan S adalah ikatan kovalen.
• ZnS merupakan senyawa kovalen yang tersusun dari atom-atom Zn dan atom-
atom S.
• Zink sulfide mengkristal dalam dua kisi kristal yaitu FCC untuk zink blende (a)
dan heksagonal primitif untuk wurtzit (b)

FCC untuk zink blende (a) heksagonal primitif untuk wurtzit (b)
Atom Zn dikelilingi 4 atom S dengan geometri Atom Zn dikelilingi 4 atom S dengan
tetrahedral. Atom S juga demikian geometri tetrahedral. Atom S juga
29
demikian
Kisi Kristal Senyawa Ionik penting
3. Zink sulfide (ZnS), zink blende, wurtzit

30
Kisi Kristal Senyawa Ionik penting
4. Fluorit, CaF2
• Beda elektronegatifan atom Ca dan F dalam skala Pauling adalah 2.98 (Ca =
1.00 dan F = 3.98). CaF2 merupakan senyawa ionik terdiri dari ion-ion Ca2+ dan
F-
• Kisi kalsium fluorida atau fluorit adalah FCC atau kubus berpusat muka

31
Kisi Kristal Senyawa Ionik penting
4. Fluorit, CaF2

32
Kisi Kristal Senyawa Ionik penting
5. Rutil, TiO2
• Beda elektronegatifan atom Ti dan O dalam skala Pauling adalah 1.90 (Ti = 1.54
dan F = 3.44). TiO2 merupakan senyawa ionik terdiri dari ion-ion Ti4+ dan O2-
• Kisi kristal dari rutil adalah tetragonal primitif
• Bilangan koordinasi ion Ti4+ adalah 6, bilangan koordinasi O2- adalah 3

33
Kisi Kristal Senyawa Ionik penting
5. Rutil, TiO2

34
Kisi Kristal Senyawa Ionik penting
6. Perovskite, SrTiO3
• Kelektronegatifan atom Sr, Ti dan O dalam skala Pauling adalah 0.95, 1.54,
3.44.
• Perbedaan kelektronegatifan antara atom Sr dan atom O adalah 2.49,
sedangkan keeltronegatifan antara atom Ti dan atom O adalah 1.9
• SrTiO3 merupakan senyawa ionik terdiri dari ion-ion Sr2+ Ti4+ dan O2-
• Kisi kristal dari perovskite adalah kubus primitif.

35
Kisi Kristal Senyawa Ionik penting
6. Perovskite, SrTiO3

36

Anda mungkin juga menyukai