Anda di halaman 1dari 30

INDIUM

Marvin Fachry (2016620032)


Robertus Belarminus Alffin Hendrawan (2017620085)
Viandi Heryawan (2017620027)
Stephen Lim (2017620113)
Pendahuluan

 Suatu senyawa kimia yang berada di golongan IIIA.


 Logam berwarna silver, yang sangat lunak dan elastis pada suhu ruang.
 Tidak teroksidasi oleh udara, namun dapat terbakar oleh trioksida.
 Dapat bereaksi dengan metaloid (arsen, antimon, selenium), halogen, sulfur, dan fosfor.
 Sifat Indium :
Kelimpahan Indium di Alam

 Di alam, terdapat sekitar 0,1 - 0,24 ppm di kerak bumi.


 Cenderung sering ditemukan bersamaan dengan logam lainnya, seperti Cu, Pb, Sn, Zi, Bi,
Cd, dan Au. Oleh karena itu, indium sangat jarang ditemukan dalam bentuk mineralnya.
 Dalam bentuk mineralnya, indium dapat ditemukan sebagai dzhalindite (In(OH)3), indite
(FeIn2S4), laforetite (AgInS2) dan roquesite (CuInS2).
 Roquesite adalah mineral indium yang paling banyak ditemukan apabila dibandingkan
dengan mineral yang lain. Roquesite selalu terbentuk di dalam bornite dan kalkopirit.
 Jumlah indium dalam roquesite berkisar 34-47%wt. Mineral yang lain, dzhalindite, memiliki
kelimpahan indium 61-66%wt. Selain mineral murni, indium juga ditemukan di sphalerite
(ZnS), dengan konsentrasi 0,0001-0,01%wt.
Sfalerit (ZnS)

 Sfalerit ((Zn, Fe) S) adalah sulfida zinc umum yang


terdapat dalam batu kapur. Sfalerit banyak
ditemukan dalam batuan beku, metamorf
dan sedimen. Sfalerit adalah bijih utama
dari seng dan sering ditambang untuk campuran
kadmium, indium, gallium atau
germanium (pengganti untuk seng dalam
struktur sfalerit).
Cara Memperoleh Indium

 Terdapat 4 Langkah untuk mendapatkan Indium :


1. Comminution (penumbukan bongkahan sfalerit untuk memperkecil ukuran partikel.)
2. Benefication (proses dimana bijih yang diekstraksi dari pertambangan dipisahkan menjadi mineral)
3. Smelting
4. Refining
 Indium dapat dijuga diperoleh dari recycling suatu produk yang mengandung Indium
Smelting

 4 Tahap :
(1) Kalsinasi atau Proses Waelz. Campuran konsentrat seng dan batubara dipanaskan pada suhu
tinggi untuk menghasilkan kalsium oksida seng tidak murni.
(2) Pencucian. Kalsin kemudian dilindi dengan asam sulfat baik dalam proses tunggal atau ganda
untuk menghasilkan larutan seng sulfat.
(3) Pemurnian. Larutan dimurnikan dengan debu seng untuk mengendapkan kotoran dalam
larutan. Selama tahap ini indium dan elemen lain seperti tembaga atau kadmium dapat
dipulihkan.
(4) Electrowinning. Larutan seng berair terkandung dalam sel elektrolitik dan arus listrik dari anoda
paduan timah-perak digunakan untuk menyimpan seng ke katoda aluminium. Seng kemudian
dapat dilepas dari katoda aluminium dan dilebur dan dimasukkan ke dalam batangan.
 Dari hasil pemurnian tersebut, didapatkan 0,4%wt Indium.
Refining

 Pada tahap ini, dilakukan proses leaching dengan H2SO4, HCl, dan NaOH. Lalu dilakukan
sementasi dengan Alumunium sehingga didapatkan indium cement. Setelah itu dilakukan
proses pembakaran dengan klorida untuk membentuk batangan Indium (Indium ingots).
PFD
ITO ( Indium Tin Oxide )

 Merupakan komposisi 3 bagian dari indium, timah dan oksigen dalam proporsi yang
berbeda-beda.
 Biasanya ditemukan sebagai komposisi jenuh oksigen dengan formulasi 74% In, 18%
O2, dan 8% Sn berat. Komposisi-komposisi jenuh oksigen sangat khas, sehingga
komposisi-komposisi tidak jenuh disebut ITO yang kekurangan oksigen.
 Di alam, biasanya ditemukan dalam campuran antara Indium (III) Oxide (90%) dan Tin
(IV) Oxide (10%). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
2 In + 3 O2 => 2 In2O3
Sn + O2 => SnO2
ITO ( Indium Tin Oxide )
 InCl3¨4H2O dan SnCl4 dilarutkan dalam etanol
 Triton X-100 ditambahkan ke dalam larutan dan diaduk selama 30 menit
 Larutan amonia (NH4OH) dicampurkan ke larutan awal dengan pengadukan
 gelombang ultrasonik dipancarkan selama 30 menit
 Larutan dipanaskan pada suhu 75 ° C selama 72 jam.
 Larutan difiltrasi
 Filtrat dicuci dengan air distilasi dan alkohol tiga kali.
 Didiamkan dalam suhu kamar semalam
 prekursor dikalsinasi pada 400 ° C selama satu jam
 Nanopartikel ITO didapat setelah proses pendinginan
ITO ( Indium Tin Oxide )

 Film tipis ITO dibuat dengan metode deposisi berkas elektron pada substrat kaca.
 Sebelum deposisi, kaca dibersihkan secara dengan aseton, air suling dan etanol,
berturut-turut selama 15 menit. Akhirnya, mereka dikeringkan dengan gas nitrogen.
Pemilihan Proses

 Perolehan rendah
 Investasi lebih murah
 Material Handling mudah
Liquid Crystal Display (LCD)

 media display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk
menghasilkan gambar yang terlihat.
 Aplikasi LCD biasa ditemukan pada :Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator, layar Jam
Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Thermometer
 Prinsip: : Backlight LCD yang berwarna putih akan memberikan pencahayaan pada
Kristal Cair atau Liquid Crystal. Kristal cair tersebut akan menyaring backlight yang
diterimanya dan merefleksikannya sesuai dengan sudut yang diinginkan sehingga
menghasilkan warna yang dibutuhkan.
Komponen LCD

 Struktur dasar LCD:


 Backlight
 Liquid Crystal
 Bagian dalam LCD:
 Lapisan Terpolarisasi 1 (Polarizing Film 1)
 Elektroda Positif (Positive Electrode)
 Lapisan Kristal Cair (Liquid Crystal Layer)
 Elektroda Negatif (Negative Electrode)
 Lapisan Terpolarisasi 2 (Polarizing film 2)
 Backlight atau Cermin (Backlight or Mirror)
Kaca ITO dicuci dengan air deterjen
dan deionisasi (air DI) untuk

Pembuatan Layar LCD menghilangkan pengotor. Kemudian


Kaca ITO dikeringkan.
 Pembersihan dan Pengeringan
 Plating
 Pemanggangan
 Radiasi
 Dekomposisi
 Pemanasan
 ETSA
 Rinse
 Pembersihan dan Pengeringan
Pembersihan dan Pengeringan

 Kaca ITO dicuci dengan air deterjen dan deionisasi (air DI) untuk menghilangkan
pengotor. Kemudian Kaca ITO dikeringkan.
 Teknologi yang digunakan : Ultrasonic Cleaning
Plating

 Lapisan konduktif kaca ITO dilapisi secara merata dengan lapisan photoresist.
Pemanggangan

 Kaca berlapis photoresist dipanggang untuk jangka waktu tertentu untuk mengoksidasi
pelarut di photoresist untuk meningkatkan adhesi dengan permukaan kaca
Radiasi

 Permukaan photoresist diiradiasi dengan UV oleh masker pola elektroda preformed


sehingga membuat lapisan photoresist bereaksi.
 Kaca berlapis photoresist ditutupi dengan reticle photolithographic dalam lampu UV
Photoresist diekspos secara selektif.
 Teknologi yang digunakan: photolithography
Dekomposisi

 Permukaan kaca diperlakukan dengan larutan yang berkembang untuk menghilangkan


lapisan photoresist foto-dekomposisi, dan bagian lapisan photoresist yang tidak terpakai
dicadangkan.
Pemanasan

 Kaca dipanaskan dalam suhu tinggi agar photoresist lebih padat.


ETSA

 Dengan larutan etsa asam yang sesuai didapatkan pola elektroda ITO yang dibutuhkan.
 Teknologi yang digunakan
 Dry ETSA Machine : menguraikan dan menghapus film insulasi serta film semikonduktor
 Wet ETSA Machine: melarutkan film logam.
Rinse

 Dengan konsentrasi larutan alkali (larutan NaOH) yang tinggi untuk larutan pengupasan,
photoresist kaca yang tersisa dilucuti, sehingga kaca ITO dan fotokopi melapisi bentuk
pola ITO yang sama.
 Teknologi yang digunakan : Resist Stripping Machine
Pembersihan dan Pengeringan

 Bilas sisa zat cair, sisa photoresist, dan kotoran lainnya dengan air dengan kemurnian
tinggi dan kemudian dikeringkan.
Kesimpulan

Rancangan proses pembuatan LCD dapat diterapkan di Indonesia karena di Indonesia


sendiri terdapat Indium yang bisa didapatkan dari mineral logam yang ada di Indonesia
contohnya dzhalindite (In(OH)3), indite (FeIn2S4), laforetite (AgInS2), dan roquesite (CuInS2).
Selain itu sudah banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi LCD di Indonesia
contohnya SHARP.

Anda mungkin juga menyukai