Anda di halaman 1dari 56

Kristal Ionik

• Terjadi akibat ikatan ionik antara ion-ion


dalam zat padat.
• Ikatan ionik terjadi karena gaya tarik
elektrostatik antara ion positif dan ion negatif.
• Tiap ion dikelilingi oleh ion-ion yang lain.
Contoh : kristal NaCl , ion Na+ dikelilingi oleh 6
ion Cl-.
Struktur NaCl
Kristal Ionik
• Susunan ion dalam kristal ion yang paling
stabil adalah susunan dengan jumlah kontak
antara partikel bermuatan berlawanan
terbesar, atau dengan kata lain, bilangan
koordinasinya terbesar.
• Ukuran kation berbeda dengan ukuran anion
sehingga anion yang lebih besar akan tersusun
terjejal, dan kation yang lebih kecil akan
berada di celah antar anion
Kristal Ionik
• Dalam kasus natrium khlorida, anion khlorida (jari-jari
0,181 nm) akan membentuk susunan kisi berpusat muka
dengan jarak antar atom yang agak panjang sehingga
kation natrium yang lebih kecil (0,098 nm) dapat dengan
mudah diakomodasi dalam ruangannya. Setiap ion
natrium dikelilingi oleh enam ion khlorida (bilangan
koordinasi = 6). Demikian juga, setiap ion khlorida
dikelilingi oleh enam ion natrium (bilangan koordinasi =
6)
• Jadi, dicapai koordinasi 6:6.
Kristal Ionik
• Dalam cesium khlorida, ion cesium yang lebih
besar (0,168nm) dari ion natrium dikelilingi
oleh 8 ion khlorida membentuk koordinasi 8:8.
• Ion cesium maupun khlorida seolah secara
independen membentuk kisi kubus
sederhana, dan satu ion cesium terletak di
pusat kubus yang dibentuk oleh 8 ion khlorida
Struktur CsCl
Struktur CsCl
Kristal Ionik
• Jelas bahwa struktur kristal garam bergantung
pada rasio ukuran kation dan anion.
• Bila rasio (jari-jari kation)/(jari-jari anion)
(rC/rA) lebih kecil dari nilai rasio di natrium
khlorida, bilangan koordinasinya akan lebih
kecil dari enam.
• Dalam zink sulfida, ion zink dikelilingi hanya
oleh empat ion sulfida
ZnS sebagai sfalerit
Rasio jari-jari kation rC dan anion rA dan bilangan koordinasi.

Rasio jari-jari Bilangan contoh


rC/rA koordinasi
0,225-0,414 4 ZnS
0,414-0,732 6 Sebagian besar halida
logam alkali
>0,732 8 CsCl, CsBr, CsI
Penyusunan dalam kristal ion dengan menggunakan jari-jari
ion (nm) di bawah ini, ramalkan struktur litium fluorida LiF
dan rubidium bromida RbBr. Li+ = 0,074, Rb+ = 0,149; F- =
0,131; Br- = 0,196

Jawab
Untuk LiF, rC/rA = 0,074/0,131 = 0,565.
sehingga LiF berkoordinasi 6, bertipe NaCl.
Untuk RbBr, rC/rA = 0,149/0,196 = 0,760,
yang termasuk daerah berkoordinasi 8, bertipe CsCl.
Karakteristik Struktur Padatan Ionik
Struktur Kristal Contoh

Antifluorite K2O, K2S, Li2O, Na2O, Na2Se, Na2S


Fluorite CaF2, UO2, BaCl2, HgF2, PbO2
Cesium chloride CsCl, CaS, TiSb, CsCN, CuZn
Nickel arsenide NiAs, NiS, FeS, PtS, CoS
Perovskite CaTiO3, BaTiO3, SrTiO3
Rock salt NaCl, LiCl, KBr, RbI, AgCl, AgBr, MgO, CaO, TiO,
FeO, NiO, SnAs, UC, ScN

Rutile TiO2, MnO2, SnO2, WO2, MgF2, NF2


Sphalerite ZnS, CuCl, CdS, HgS, GaP, InAs
(zinc blende)
Wurtzite ZnS, ZnO, BeO, MnS, AgI, SiC, NH4F
Struktur Rock-Salt
• FCC
Struktur Rock-Salt
Kation menempati oktahedral hole

Rkation / Ranion = 0.414


Bila rasion rC/rA lebih kecil dari

nilai ini, tidak akan ada kontak


antara kation dan anion.
CN (6,6)
6 pertama untuk kation
6 kedua untuk anion
Struktur Cesium-Chloride

• Radius Cs+ = 1,74 nm; Cl- = 1,81 nm


• Radius ratio = 0,960 Struktur kubus
• Rcation/Ranion = 0,225 0,414 0,73

tetrahedral oktahedral kubus

• Setiap sudut ditempati oleh anion halida


• Pusat sel ditempati oleh kation logam
• CN (8,8)
Struktur Sfalerite
• Radius Zn2+ = 0,60 nm
• Radius S2- = 1,84 nm
• Rasio radius = 0,330 FCC
• CN 4:4
• Dikenal sebagai struktur zinc-blende
• CN (4,4)
• ZnS
Struktur Wurtzite
• Merupakan polimorfis dari zinc-blende
• Kation menempati tetrahedral hole
• CN (4,4)
• HCP
• ZnS
Zink blende dan wurtzit merupakan dua alotro dari ZnS.
Alotrop merupakan kristal dari senyawa yang sama
namun memiliki struktur yang berbeda. Suatu gejala
dimana suatu senyawa memiliki lebih dari satu struktur
disebut alotropi.

• Meskipun sink blende merupakan senyawa kovalen


tetapi ada senyawa ionik seperti CuF yang memiliki kisi
kristal sama dengan ZnS zink blende. Pada kristal CuF,
ion Cu+ menempati posisi atom Zn sedangkan ion F–
menempati posisi atom S.

• Struktur senyawa ionik yang mengadopsi struktur ZnS


wurtzit diantaranya adalah BeO dan NH4F. Pada kristal
BeO ion Be2+ menempati posisi atom Zn sedangkan ion
O2- menempati posisi atom S.
Struktur fluorite dan antifluorite

• Fluorite
• Anion menempati tetrahedral hole, CN (8,4)
• Fluorite (CaF2) mempunyai m.p. 1423 0C
• Struktur antifluorite kebalikan fluorite
• Kation menempati tetrahedral hole, CN (4,8)
kisi kristal antifluorit K2S (kalium sulfida).
Warna ungu adalah ion Ca2+ dan warna kuning adalah ion F–
Pada struktur K2S, ion-ion S2- menempati posisi ion-ion Ca2+
pada struktur fluorit
Struktur nickel-arsenide
• NiAs, NiS, FeS
• HCP terdistorsi
• Ni menempati oktahedral hole
• As menempati trigonal prisma dari Ni
• Bilangan koordinasi (6,6)
Struktur Rutile
TiO2
Kisi anion HCP
½ oktahedral hole ditempati kation
CN (6,3)

Keelektronegatifan atom Ti dan atom O dalam skala Pauling adalah


1,54 dan 3,44. Perbedaan keelektronegatifan antara kedua atom
tersebut adalah 1,90. Dengan demikian senyawa TiO2 adalah
senyawa ionik yang dibentuk dari ion-ion Ti4+ dan ion O2-
Perbedaan keleelektronegativan 0 – 0.5 kovalen non polar
0.5 – 1.6 kovalen polar
>2 ikatan ionik
1.6 – 2 jika ada logam ikatan ionik
Jika hanya non logam ikatan
kovalen non polar
• Pada kisi kristal TiO2, setiap ion Ti4+ dikelilingi oleh 6 ion O2-
dengan geometri oktahedral.
• Dan setiap ion O2- dikelilingi oleh 3 ion Ti4+ dengan geometri
trigonal planar.
• Dengan demikian bilangan koordinasi ion Ti4+ adalah 6,
sedangkan bilangan koordinasi ion O2- adalah 3
Struktur Perovskite

SrTiO3

Keeletronegatifan atom Sr, Ti dan O dalam skala Pauling


berturut-turut adalah 0,95, 1,54 dan 3,44. Perbedaan
keelektronegatifan antara atom Sr dan atom O adalah 2,49,
sedangkan perbedaan keelektronegatifan antara atom Ti dan
atom O adalah 1,90. Dengan demikian senyawa SrTiO3 adalah
senyawa ionik yang tersusun dari ion-ion Sr2+, Ti4+ dan O2-.
Kisi kristal dari perovskit adalah kubus primitif
• kisi kristal perovskit (SrTiO3). Setiap ion Ti4+
(warna hitam dikelilingi) oleh 6 ion O2- (putih)
terdekat dengan geometri oktahedral
• Kisi perovskit adalah kisi primitif karena ion Ti4+
hanya menempati pojok-pojok kubus. Bilangan
koordinasi Sr2+ adalah 12, bilangan koordinasi Ti4+
adalah 6
• Senyawaan dengan struktur perovskite ABX3
• CaTiO3, ABX3
• Kubus dengan A atom dikelilingi 12 atom O, dan B
dikelilingi oleh 6 atom O.
• Jumlah muatan A dan B harus 6
• Superkonduktor pada temperatur tinggi
Rasionalisasi Struktur

• JARI-JARI IONIK

1. Jari-jari ion dalam satu golongan dari atas ke bawah


semakin bertambah. Li+ < Na+ < K+ < Rb+ < Cs+
2. Dalam satu periode, untuk muatan sama berkurang dari
kiri ke kanan. Ca2+ > Mn2+ > Zn2+
3. Untuk ion yang sama, semakin besar bilangan koordinasi
semakin bertambah jari-jarinya. 4<6<8<10<12
4. Unsur yang sama, semakin besar muatan semakin kecil
jari-jarinya. Fe2+ > Fe3+
5. Kation biasanya lebih kecil daripada anion
Perbandingan Jari-Jari

•  = r< / r>
• Perbandingan jari-jari dapat digunakan untuk
memperkirakan strukturnya
Peta Struktur
• Didasarkan pada perbedaan elektronegatifitas dari anion dan kation
dengan rata-rata bilangan kuantumnya
• Peta struktur menunjukkan struktur dari molekul
• Bagaimana tipe struktur kristal magnesium sulfida,
MgS?
• Jawab
• Elektronegatifitas magnesium 1,3;
elektronegatifitas sulfur 2,6; jadi selisih
elektronegatifitas adalah 1,3.
• Rata-rata bilangan kuantum 3 (kedua unsur berada
di periode 3)
• Jika dimasukkan ke peta struktur maka MgS berada
di struktur rock-salt (NaCl) CN = 6
ENTALPHI KISI
• Merupakan kriteria kestabilan kisi kristal pada kondisi
temperatur dan tekanan konstan
• Energi bebas Gibbs dari kisi adalah

M+(g) + X-(g) → MX(s) ΔGθ = ΔHθ - TΔSθ

• Entalpi kisi (ΔHθL) merupakan perubahan entalpi


standar yang menyertai perubahan dari padat
menjadi ion gas

MX(s) → M+(g) + X-(g) ΔHθL


• Energi kisi dari suatu senyawa ionik dapat ditentukan secara
eksperimental maupun dengan perhitungan

• Dengan metoda perhitungan, apabila struktur kristal senyawa


ionik dan jarak antara kation dan anion telah diketahui maka
energi kisi kristal dapat dihitung dengan persamaan Born – Landé.

• Apabila struktur kristal senyawa ionik tidak diketahui maka energi


kisi kristal dihitung berdasarkan persamaan yang disarankan oleh
Kapustinskii.

• Sedangkan secara eksperimental, energi kisi kristal ditentukan


dengan menggunakan daur Born – Haber.
• Persamaan Born – Lande
U0 = A N Z+ Z- e2 (1 – 1 )
40r0 n
A = tetapan Madelung (tabel)
N = bilangan Avogadro = 6,022.1023
Z+ = muatan kation ; Z- = muatan anion
e = muatan elektron = 1,6021.10-19 C
e0 = permitivitas vakum = 8,854185.10-12 C2/J.m
r0 = jarak antara kation dan anion (A) = r+ + r-
n = harga eksponen Born (tabel)
• Harga eksponen Born (n) tergantung pada ukuran ion.
• Semakin besar ukuran ion, semakin besar nilai n. Harga
eksponen Born yang diusulkan Pauling menghasilkan Uo dgn
ketelitian yang tinggi, yaitu :

Konfigurasi e- Nilai n
He 5
Ne 7
Ar, Cu+ 9
Kr, Ag+ 10
Xe, Au+ 12
• Informasi tentang interaksi tolak menolak antara semua ion–
ion yang terdapat dalam suatu kisi kristal dinyatakan dengan
Tetapan Madelung (A)

Struktur Bilangan Koordinasi A


kation : anion

Natrium klorida (NaCl) 6:6 1,74756


Sesium klorida (CsCl) 8:8 1,76267
Zink blend (ZnS) 4:4 1,63805
Wurtzit (ZnS) 4:4 1,64132
Fluorit (CaF2) 8:4 2,51939
Rutil (TiO2) 6:3 2,40800
• Berdasarkan persamaan Born – Lande , harga Uo kristal NaCl
adalah:
• (1,74756).(6,022.1023).(+1).(-1).(1,6021.10-19)2 x (1 – 1/8)
4.(3,14159).(8,854185.10-12).(2,814.10-10)
• Uo = -755 kJ/mol …(eksperimen = -770 kJ/mol)
• Persamaan Kapustinskii

Z+ = muatan kation
Z- = muatan anion
v = jumlah ion per molekul senyawa ionik
r0 = jumlah jari - jari kation dan anion (pm)
= r+ + r-
• Berdasarkan persamaan Kapustinskii, harga Uo Kristal CaO (BK
kation : anion = 6 : 6) adalah:
• (120200).(2).(+2).(-2) x (1 – 34,5/240)
(114 + 126)
• Uo = – 3430,7 kJ/mol
• Berdasarkan persamaan Kapustinskii, harga Uo kristal BaF2
(BK kation : anion = 8 : 4) adalah:
• (120200).(3).(+2).(-1) x (1 – 34,5/240)
(156 + 117)
Uo = – 2307,9 kJ/mol
• Entalpi kisi ditentukan dari data entalpi menggunakan siklus
Born-Haber

- Formation of KCl(s) 438


+

438 + 89 + 425 + 122 – 355 = -∆HL = 719

Jadi entalpi kisinya -719 kJ/mol


Konfigurasi stabil

• Konfigurasi yang stabil adalah konfigurasi dimana ada kontak


antara kation dan anion

Rkation/Ranion Rkation / R anion R kation / R anion


> ideal = ideal < ideal
Stabil Stabil Tidak Stabil
Tolakan antar anion
Stabilitas Termal Padatan Ionik

• Makin besar ukuran kation dan makin besar ukuran anion


maka temperatur dekomposisi makin besar
• MgCO3 terdekomposisi pada 300 0C
• CaCO3 terdekomposisi pada 800 0C
G (-) spontan Entropi konstan krn sama2
menghasilkan gas CO2
Makin besar entalpi reaksi maka makin tinggi temperatur
dekomposisinya
MCO3
Large Cation
Stabilize
Large Anion

Small Cation
Stabilize
Small Anion
MO

Perbedaan skala kisi dari molekul dengan anion yang sama

Jika molekul terdekomposisi maka (a) kation besar akan menghasilkan


Perbedaan skala kisi yang kecil. Maka lebih sukar terdekomposisi

(b) Kation kecil maka menghasilkan perbedaan skala kisi yang besar.
Lebih mudah terdekomposisi
• Pada saat Li dan Na dibakar dengan oksigen
maka Li akan menghasilkan Li2O, sedangkan Na
akan menghasilkan peroksida Na2O2.
• Li+ adl ion kecil shg lebih menyukai dengan
entalpi kisi Li2O dibanding Na2O (entalpi kisi
Li2O lbh besar dibanding entalpi kisi Na2O)
• Sedang reaksi dekomposisi M2O2 → M2O + ½ O2
secara termodinamika lbh menyukai
dekomposisi Li2O2 dibanding Na2O2
• Sehingga oksida dari Li dan Na adl Li2O dan
Na2O2.
Bilangan oksidasi besar dan anion kecil
• Kation dengan bilangan oksidasi yang besar akan
lebih stabil dengan anion kecil
• AgF2, CoF3, MnF6 adalah eksis
• CuI2, FeI3 terdekomposisi pada temperatur ruang
• KELARUTAN
• Senyawa dengan perbedaan jari-jari besar akan
mudah larut dibanding senyawa dengan perbedaan
jari-jari kecil
• Kelarutan alkali tanah sulfat berkurang dari MgSO4 ke
BaSO4
• Kelarutan hidroksida bertambah dari Mg(OH)2 ke
Ba(OH)2
• Besarnya energi solvasi dan energi kisi
dipengaruhi oleh nilai jari – jari ionnya,
sehingga apabila:
1. r+ dan r- memiliki perbedaan yang kecil
U >> dan H << sulit / tidak larut
2. r+ dan r- memiliki perbedaan yang besar
U << dan H >> mudah larut
MX (s) → M+(aq) + X- (aq)
• Bagaimana trend kelarutan logam alkali tanah
karbonat?
• Jawab.
• Anion CO32- mempunyai radius besar.
• Jari2 dari Mg2+ ke Ra2+ makin besar
• Dari rumus maka yg mempunyai entalpi hidrasi besar
adl karbonat dengan kation kecil shg magnesium
karbonat lbh mudah larut dibanding radium
karbonat.
Factors affecting solubility
(1) the energy change, ΔEdissolve, that occurs when the ionic
solid goes into solution as hydrated ions
(2) the effect of the hydrated ions on the arrangement of the
surrounding water molecules, measured by the organization
energy, ΔEorg

ΔEtotal = ΔEdissolve + ΔEorg

• ΔEtotal < 0, the ionic solid is soluble.


• ΔEtotal > 0, the ionic solid is insoluble
• ΔEdissolve = ΔEhydration + ΔElattice

lattice energy, ΔElattice, the energy required to break the


ionic solid apart into separated ions,
hydration energy, ΔEhydration, the energy released when
the separated ions become surrounded by water
molecules

• if more energy is released on hydration than is stored


in the ionic solid lattice, then solubility is favored
• if less energy is released on hydration than is stored in
the ionic solid lattice, then solubility is unfavored
• Organization energy, ΔEorg

• The effect of the hydrated ions on the


arrangement of the surrounding water
molecules can be quantified in terms of the
dissolving organization energy, ΔEorg

• ΔEorg is negative and solubility favored


• ΔEorg is positive and solubility unfavored
Predicting solubility from dissolving energy and
organization energy
• If both the dissolving energy and the organization
energy are both negative, that is, if solution
formation is exothermic and if energy is more
dispersed in the solution than in the solid, then the
solubility will be high.
• If both the dissolving energy and the organization
energy are both positive, that is, if solution formation
is endothermic and if energy is less dispersed in the
solution than in the solid, then the solubility will be
low
• NaCl
ΔEdissolve = ΔEhydration(NaCl) + ΔElattice(NaCl)
= (-784 kJ / mol) + (+787 kJ / mol) = +3 kJ / mol,
• which favors insolubility.
• Using the ion organization energies, the organization energy
evaluates to the exothermic value
ΔEorg = ΔEorg(Na+) + ΔEorg(Cl-)
= (-1.3 kJ / mol) + (-12 kJ / mol) = -13 kJ / mol,
• which favors solubility. The organization energy is sufficiently
exothermic that the total energy of dissolving is also exothermic,
• ΔEtotal = ΔEdissolve + ΔEorg = +3 kJ/mol - 13 kJ/mol = -10 kJ/mol.
• This means the solubility of sodium chloride is due to energy being
more dispersed in the solution than in the solid

Anda mungkin juga menyukai