Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NONA TRI AULIA

NIM : 4191131003

KELAS : PENDIDIKAN KIMIA C 2019

TUGAS SOAL C5-C6

1. Unsur X mempunyai nomor atom 13 dan unsur Y mempunyai nomor atom 9, senyawa
yang dapat dibentuk antara unsur X dan Y adalah……….
a. XY3
b. XY
c. X3Y3
d. X3Y
e. X2Y3

JAWABAN : a. XY3

Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan konfigurasi elektron

Kita akan melakukan konfigurasi elektron kulit.

Untuk unsur X dengan nomor atom 13 = 2    8    3


Untuk unsur Y dengan nomor atom 9 = 2   7

dapat kita lihat bahwa, unsur X mencapai kestabilannya dengan melepaskan 3 elektron
valensinya pada kulit M sehingga membentuk X^3+ unsur Y mencapai kestabilannya
dengan menerima 1 elektron pada kulit L sehingga membentuk Y^-
sehingga dapat kita simpulkan bahwa ikatan yang terbentuk adalah ikatan ion karena ada
nya interaksi serah terima elektron, dan juga interaksi antara ion positif dan ion negatif

X^3+   +     Y^-    ------->   XY3

2. unsur X dengan nomor atom 12 dan unsur Y dengan nomor atom 17 akan membentuk
senyawa dengan rumus dan jenis ikatan adalah………..

Rumus Kimia Jenis Senyawa


a XY Ionik
b XY2 Ionik
c X3Y Ionik
d XY4 Kovalen
E X8Y Ionik

JAWABAN : b. XY2 Ionik


Unsur X bernomor atom 12 memiliki konfigurasi elektron 2 8 2 dan unsur Y dengan
nomor atom 17 memiliki konfigurasi elektron 2 8 7. Unsur X dan Y apabila berikatan
akan membentuk senyawa dengan rumus XY2 dan termasuk ikatan ion.
Penjelasan: :
Suatu unsur cenderung ingin dalam keadaan stabil dengan konfigurasi elektron sesuai
aturan duplet atau oktet. Aturan duplet menyebutkan bahwa konfigurasi elektron valensi
unsur stabil adalah 2 seperti unsur Helium dan aturan. Oktet menyebutkan konfigurasi
elektron valensi unsur yang stabil berjumlah 8 sama halnya seperti unsur-unsur gas
Mulia. Jika suatu unsur ingin mencapai bentuk stabil, maka unsur tersebut harus
membentuk ion untuk berikatan dengan unsur lain.

Suatu unsur dapat membentuk ion dengan dua cara yaitu melepaskan elektron menjadi
kation atau menangkap elektron menjadi anion. Unsur logam seperti golongan IA dan IIA
cenderung akan melepaskan elektronnya untuk mencapai stabil menurut aturan oktet.
Sebagai contoh unsur K nomor atomnya 19 memiliki konfigurasi elektron : 2 8 8 1. Lalu
1 elektron di kulit terluar akan dilepaskan sehingga unsur K berubah menjadi ion K+
(kation).

Unsur-unsur non logam seperti golongan VIIA, VIA, VA dan IVA cenderung akan
menangkap elektron untuk mencapai keadaan stabil sesuai aturan oktet. Sebagai contoh
unsur F golongan VIIA memiliki nomor atom 9 dan konfigurasi elektron unsur F adalah :
2 7. Untuk menjadi stabil sesuai aturan oktet, makan unsur F harus menangkap 1 elektron
sehingga unsur F akan berubah jadi anion F-.

Unsur K dan unsur F dapat membentuk ikatan untuk menjadi keadaan stabil. Ikatan
dalam kimia dibagi menjadi 2 yaitu ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion adalah
ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima atau transfer elektron dari kation ke anion.
Unsur yang kelebihan elektron akan melepaskan elektron terluarnya lalu elektron tersebut
ditangkap oleh unsur yang kekurangan elektron. Sedangkan ikatan kovalen adalah ikatan
yang terjadi karena penggunaan bersama-sama pasangan elektron dari unsur yang sama-
sama kekurangan elektron. Unsur yang sama-sama kekurangan elektron akan saling
menyumbangkan elektronnya untuk saling berikatan.

Unsur X bernomor atom 12 dapat membentuk senyawa dengan unsur bernomor atom 17.
Unsur X dengan nomor atom 12 memiliki konfigurasi elektron : 2 8 2. Elektron
terluarnya (2 elektron) akan dilepaskan sehingga X berubah menjadi ion X2+. Unsur Y
bernomor atom 17 memiliki konfigurasi elektron : 2 8 7. Unsur Y akan menangkap 1
elektron mengikuti aturan oktet sehingga unsur Y berubah menjadi ion Y-. Jika unsur X
dan Y berikatan, maka ikatan yang terjadi adalah ikatan ion dan rumus senyawa yang
dibentuk dari ion X2+ dan Y- adalah XY2.

Anda mungkin juga menyukai