Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 2 Palembang


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Hidrokarbon dan Minyak Bumi
Alokasi Waktu : 12 JP x 45 menit (6 x Pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Sikap :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, serta
menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia

KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi


pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

KI-4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI

KD3 KD4
3.1 Menganalisis struktur dan sifat 4.1 Membuat model visual
senyawa hidrokarbon berbagai struktur
berdasarkan kekhasan atom molekul hidrokarbon
karbon dan golongan yang memiliki rumus
senyawanya molekul yang sama
3.2 Menjelaskan proses 4.2 Menyajikan karya
pembentukan fraksi-fraksi tentang proses
minyak bumi, teknik pemisahan pembentukan dan teknik
serta kegunaannya pemisahan fraksi-fraksi
3.3 Mengidentifikasi reaksi minyak bumi beserta
pembakaran hidrokarbon yang kegunaannya
sempurna dan tidak sempurna 4.3 Menyusun gagasan cara
serta sifat zat hasil pembakaran mengatasi dampak
(CO2, CO, partikulat karbon) pembakaran senyawa
karbon terhadap
lingkungan dan
kesehatan
IPK IPK
3.1.1 Menyebutkan sumber senyawa 4.1.1 Menentukan rumus
karbon dan hidrokarbon dalam umum alkana, alkena,
kehidupan sehari-hari. dan alkuna
3.1.2 Mengidentifikasi atom C dan H berdasarkan analisis
pada senyawa hidrokarbon rumus strukturnya.
berdasarkan hasil pengamatan. 4.1.2 Menuliskan nama
3.1.3 Menganalisis kekhasan atom senyawa alkana,
karbon. alkena, dan alkuna
3.1.4 Menganalisis jenis atom C menurut aturan
berdasarkan jumlah atom C yang IUPAC.
terikat dari rantai atom karbon 4.1.3 Membuat struktur
(atom C primer, sekunder, senyawa hidrokarbon
tersier, dan kuarterner). (alkana, alkena, dan
3.1.5 Mengemukakan pengertian alkuna) menggunakan
isomer (isomer rangka, posisi, molymod.
fungsi, geometri). 4.1.4 Memprediksi isomer
3.1.6 Mengklasifikasikan alkana, dari suatu senyawa
alkena, dan alkuna berdasarkan hidrokarbon.
rumus strukturnya. 4.1.5 Menganalisis reaksi
3.1.7 Menganalisis proses penyulingan yang terjadi pada
bertingkat sebagai proses senyawa hidrokarbon.
pembentukan dan teknik 4.1.6 Mengaitkan rumus
pemisahan fraksi-fraksi minyak struktur alkana, alkena,
bumi beserta kegunaannya. dan alkuna dengan
3.1.8 Membedakan kualitas bensin sifat fisiknya.
berdasarkan bilangan oktan. 4.1.7 Menyimpulkan proses
3.1.9 Menyusun gagasan tentang pembentukan dan
bahan bakar alternatif selain dari teknik pemisahan
minyak bumi dan gas alam. fraksi-fraksi minyak
3.1.10 Menganalisis dampak bumi beserta
pembakaran senyawa kegunaannya.
hidrokarbon terhadap lingkungan 4.1.8 Mempresentasikan
dan kesehatan. gagasan tentang bahan
3.1.11 Menyusun gagasan tentang cara bakar alternatif selain
mengatasi dampak pembakaran dari minyak bumi dan
senyawa hidrokarbon terhadap gas alam.
lingkungan dan kesehatan. 4.1.9 Menyimpulkan
dampak pembakaran
hidrokarbon terhadap
lingkungan dan
kesehatan.
4.1.10 Mempresentasikan
gagasan tentang cara
mengatasi dampak
pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap
lingkungan dan
kesehatan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali


informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah
informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar
berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan
dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik, Menganalisis struktur dan sifat
senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon dan golongan
senyawanya, menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi,
teknik pemisahan serta kegunaannya,mengidentifikasi reaksi pembakaran
hidrokarbon yang sempurna dan tidak sempurna serta sifat zat hasil
pembakaran (CO2, CO, partikulat karbon), Membuat model visual berbagai
struktur molekul hidrokarbon yang memiliki rumus molekul yang sama,
menyajikan karya tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-
fraksi minyak bumi beserta kegunaannya , dan menyusun gagasan cara
mengatasi dampak pembakaran senyawa karbon terhadap lingkungan dan
kesehatan.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Fakta
1. Atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner
2. Alkana, alkena, alkuna
3. Sifat-sifat fisik alkana, alkena dan alkuna
4. Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari
Konsep
1. Isomer
2. Mutu bensin
3. Reaksi senyawa hidrokarbon
Prinsip
1. Kekhasan atom karbon
2. Teknik pemisahan minyak bumi
3. Dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya
Prosedur
1. Identifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon
2. Tata nama senyawa hidrokarbon

E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model : Discovery learning
3. Metode : Diskusi , tanya jawab, dan penugasan

F. MEDIA/ALAT/BAHAN
1. White board dan spidol
2. Laptop
3. PPT
G. SUMBER BELAJAR

 Watoni, A. H., Kurniawati, D., & Juniastri, M. (2016). Kimia untuk


SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu
Alam. Bandung: Yrama Widya.
 Internet

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam, melihat 10’
kondisi ruang kelas
 Salah satu siswa memimpin doa untuk
menciptakan suasana religius di dalam
kelas (religius)
 Menyanyikan lagu wajib nasional
 Guru mengabsen siswa
 Guru menanya pelajaran sebelumnya
 Guru menyampaikan kompentesi dasar
dan tujuan materi yang akan di pelajari
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
 Guru menyampaikan cakupan materi
yang akan di sampaikan
2 Inti  Stimulus 60’
Peserta didik diberikan rangsangan
untuk memusatkan pada materi seperti
membaca buku yang berhubungan
dengan identifikasi senyawa karbon
dan klasifikasi hidrokarbon (literasi),
lalu guru memberikan stimulus berupa
tayangan gambar (disiplin)

Sate yang sedang di


bakar
 Identifikasi masalah
Jika anda perhatikan, di beberapa
bagian daging sate tersebut biasanya
terbentuk kerak hitam. Menurut anda,
apa yang menyebabkan timbulnya
kerak hitam tersebut? Apa sebenarnya
kerak hitam tersebut? (rasa ingin
tahu)
 Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dari membaca
literatur, internet dan mengamati objek
tentang identifikasi hidrokarbon dan
klasifikasi hidrokarbon (literasi).
 Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar
(literasi), mengerjakan soal yang
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
berkaitan dengan identifikasi
hidrokarbon, dan klasifikasi
hidrokarbon
 Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan
untuk membuktikan benar atau
tidaknya jawaban mengenai
identifikasi hidrokarbon dan
klasifikasi hidrokarbon
3 Penutup  Pendidik menanyakan kembali kepada 20’
peserta didik tentang kejelasan materi
yang telah dipelajari.
 Evaluasi
 Pendidik memberikan pesan untuk
mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya
yaitu tata nama hidrokarbon dan
isomer hidrokarbon
 Berdoa dan memberi salam

Pertemuan Kedua

N Tahap Kegiatan Estima


o si
Waktu
1 Pendahulua  Guru mengucapkan salam, melihat 10’
n kondisi ruang kelas
 Salah satu siswa memimpin doa untuk
menciptakan suasana religius di dalam
kelas (religius)
 Menyanyikan lagu wajib nasional
 Guru mengabsen siswa
 Guru menanya pelajaran sebelumnya
 Guru menyampaikan kompentesi dasar
dan tujuan materi yang akan di pelajari
 Guru menyampaikan cakupan materi yang
akan di sampaikan
2 Inti  Memberi stimulus 60’
Peserta didik diberikan rangsangan untuk
N Tahap Kegiatan Estima
o si
Waktu
memusatkan pada materi seperti
membaca buku yang berhubungan
dengan tata nama hidrokarbon dan isomer
hidrokarbon dan menayangkan gambar
(disiplin)

 Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk menanyakan yang berkaitan
dari gambar-gambar yang ditayangkan
(rasa ingin tahu)
 Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang relevan tentang tata nama
hidrokarbon dan isomer hidrokarbon
(literasi)
 Pengolahan data
Peserta didik menuliskan hasil kerja
tentang tata nama hidrokarbon dan
isomer hidrokarbon
 Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan
untuk membuktikan benar atau tidaknya
N Tahap Kegiatan Estima
o si
Waktu
jawaban mengenai tata nama hidrokarbon
dan isomer hidrokarbon (kreatif).
 Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan tentang tata nama
hidrokarbon dan isomer hidrokarbon
3 Penutup  Pendidik menanyakan kembali kepada 20’
peserta didik tentang kejelasan materi
yang telah dipelajari.
 Evaluasi
 Pendidik memberikan pesan untuk
mempelajari materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya yaitu sifat
fisik alkana, alkena, dan alkuna, sumber-
sumber dan kegunaan alkana, alkena, dan
alkuna
 Berdoa dan memberi salam

Pertemuan Ketiga

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam, melihat 10’
kondisi ruang kelas
 Salah satu siswa memimpin doa untuk
menciptakan suasana religius di dalam
kelas (religius)
 Menyanyikan lagu wajib nasional
 Guru mengabsen siswa
 Guru menanya pelajaran sebelumnya
 Guru menyampaikan kompentesi dasar
dan tujuan materi yang akan di pelajari
 Guru menyampaikan cakupan materi
yang akan di sampaikan
2 Inti  Memberi stimulus 60’
Peserta didik diberikan rangsangan
untuk memusatkan pada materi seperti
membaca buku yang berhubungan
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
dengan sifat fisik alkana, alkena, dan
alkuna, sumber-sumber dan kegunaan
alkana, alkena, dan alkuna (literasi),
lalu guru memberikan stimulus berupa
tayangan gambar (disiplin)

 Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk menanyakan tentang
gambar yang ditayangkan (rasa ingin
tahu)
 Pengumpulan data :
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dari membaca
literatur (literasi) tentang sifat fisik
alkana, alkena, dan alkuna, sumber-
sumber dan kegunaan alkana, alkena,
dan alkuna
 Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar
(literasi), mengerjakan soal yang
berkaitan dengan sifat fisik alkana,
alkena, dan alkuna, sumber-sumber
dan kegunaan alkana, alkena, dan
alkuna
 Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan
untuk membuktikan benar atau
tidaknya jawaban mengenai sifat fisik
alkana, alkena, dan alkuna, sumber-
sumber dan kegunaan alkana, alkena,
dan alkuna (komunikasi)
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
 Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan tentang sifat fisik
alkana, alkena, dan alkuna, sumber-
sumber dan kegunaan alkana, alkena,
dan alkuna
3 Penutup  Pendidik menanyakan kembali kepada 20’
peserta didik tentang kejelasan materi
yang telah dipelajari.
 Evaluasi
 Pendidik memberikan pesan untuk
mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya
yaitu reaksi-reaksi utama hidrokarbon,
dan reaksi-reaksi alkana
 Berdoa dan memberi salam

Pertemuan KeEmpat

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam, melihat 10’
kondisi ruang kelas
 Salah satu siswa memimpin doa untuk
menciptakan suasana religius di dalam
kelas (religius)
 Menyanyikan lagu wajib nasional
 Guru mengabsen siswa
 Guru menanya pelajaran sebelumnya
 Guru menyampaikan kompentesi dasar
dan tujuan materi yang akan di pelajari
 Guru menyampaikan cakupan materi
yang akan di sampaikan
2 Inti  Memberi stimulus 60’
Peserta didik diberikan rangsangan
untuk memusatkan pada materi seperti
membaca buku yang berhubungan
dengan reaksi-reaksi utama
hidrokarbon, dan reaksi-reaksi alkana
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
(literasi), lalu guru memberikan
stimulus berupa tayangan gambar
(disiplin)

 Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk menanyakan tentang
gambar yang ditayangkan (rasa ingin
tahu)
 Pengumpulan data :
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dari membaca
literatur (literasi) tentang reaksi-reaksi
utama hidrokarbon, dan reaksi-reaksi
alkana
 Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar
(literasi), mengerjakan soal yang
berkaitan dengan reaksi-reaksi utama
hidrokarbon, dan reaksi-reaksi alkana
 Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan
untuk membuktikan benar atau tidaknya
jawaban mengenai reaksi-reaksi utama
hidrokarbon, dan reaksi-reaksi alkana
(komunikasi)
 Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan tentang reaksi-reaksi
utama hidrokarbon, dan reaksi-reaksi
alkana
3 Penutup  Pendidik menanyakan kembali kepada 20’
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
peserta didik tentang kejelasan materi
yang telah dipelajari.
 Evaluasi
 Pendidik memberikan pesan untuk
mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya
yaitu reaksi-reaksi alkena sederhana
dan reaksi-reaksi alkuna sederhana
 Berdoa dan memberi salam

Pertemuan KeLima

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam, melihat 10’
kondisi ruang kelas
 Salah satu siswa memimpin doa untuk
menciptakan suasana religius di dalam
kelas (religius)
 Menyanyikan lagu wajib nasional
 Guru mengabsen siswa
 Guru menanya pelajaran sebelumnya
 Guru menyampaikan kompentesi dasar
dan tujuan materi yang akan di pelajari
 Guru menyampaikan cakupan materi
yang akan di sampaikan
2 Inti  Memberi stimulus 60’
Peserta didik diberikan rangsangan
untuk memusatkan pada materi seperti
membaca buku yang berhubungan
dengan reaksi-reaksi alkena sederhana
dan reaksi-reaksi alkuna sederhana
(literasi), lalu guru memberikan
stimulus berupa tayangan gambar
(disiplin)
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu

 Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk menanyakan tentang
gambar yang ditayangkan (rasa ingin
tahu)
 Pengumpulan data :
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dari membaca
literatur (literasi) tentang reaksi-
reaksi alkena sederhana dan reaksi-
reaksi alkuna sederhana
 Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar
(literasi), mengerjakan soal yang
berkaitan dengan reaksi-reaksi alkena
sederhana dan reaksi-reaksi alkuna
sederhana
 Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan
untuk membuktikan benar atau
tidaknya jawaban mengenai reaksi-
reaksi alkena sederhana dan reaksi-
reaksi alkuna sederhana (komunikasi)
 Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan tentang reaksi-reaksi
alkena sederhana dan reaksi-reaksi
alkuna sederhana
3 Penutup  Pendidik menanyakan kembali kepada 20’
peserta didik tentang kejelasan materi
yang telah dipelajari.
 Evaluasi
 Pendidik memberikan pesan untuk
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya
yaitu bahan bakar fosil, beberapa
daerah pertambahan minyak di
Indonesia
 Berdoa dan memberi salam

Pertemuan KeEnam

No Tahap Kegiatan Estimasi


Waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam, melihat 10’
kondisi ruang kelas
 Salah satu siswa memimpin doa untuk
menciptakan suasana religius di dalam
kelas (religius)
 Menyanyikan lagu wajib nasional
 Guru mengabsen siswa
 Guru menanya pelajaran sebelumnya
 Guru menyampaikan kompentesi dasar
dan tujuan materi yang akan di pelajari
 Guru menyampaikan cakupan materi
yang akan di sampaikan
2 Inti  Memberi stimulus 60’
Peserta didik diberikan rangsangan
untuk memusatkan pada materi seperti
membaca buku yang berhubungan
dengan bahan bakar fosil, beberapa
daerah pertambahan minyak di
Indonesia (literasi), lalu guru
memberikan stimulus berupa tayangan
gambar (disiplin)
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu

 Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk menanyakan tentang
gambar yang ditayangkan (rasa ingin
tahu)
 Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dari membaca
literatur (literasi) tentang bahan bakar
fosil, beberapa daerah pertambahan
minyak di Indonesia
 Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar
(literasi), mengerjakan soal yang
berkaitan dengan bahan bakar fosil,
beberapa daerah pertambahan minyak
di Indonesia
 Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan
untuk membuktikan benar atau tidaknya
jawaban mengenai bahan bakar fosil,
beberapa daerah pertambahan minyak
di Indonesia (komunikasi)
 Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan tentang bahan bakar
fosil, beberapa daerah pertambahan
minyak di Indonesia
3 Penutup  Pendidik menanyakan kembali kepada 20’
peserta didik tentang kejelasan materi
yang telah dipelajari.
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
 Evaluasi
 Pendidik memberikan pesan untuk
mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya
yaitu termokimia
 Berdoa dan memberi salam

I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/Lisan/Penugasan
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Produk/Portofolio/Projek

2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta
didik
b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : Lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : Penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD
nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial
teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan
tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali (sesuai peraturan akademik
sekolah) dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes
tertulis kembali.
5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
 Siwa yang mencapai nilai n( ketuntasan )<n< n( maksimum )
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan
 Siwa yang mencapai nilai n>n ( maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.
Palembang, November 2017

Lampiran 1

BAHAN AJAR
SENYAWA HIDROKARBON

A.   ALKANA
Alkana adalah senyawa Hidrokarbon yang seluruh ikatannya Jenuh dan semua ikatan
karbonya merupakan ikatan tunggal.
Senyawa Alkena disebut juga deret parafin yang kahirnya senyawa kurang reaktif,
setiap senyawa yang merupakan anggota alkana disebut suku alkana.
Beberapa Suku alkana :
Suku Ke Nama Rumus
1 Metana CH4
2 Etana C2H6
3 Propana C3H8
4 Butana C4H10
5 Pentana C5H12
6 Heksana C6H14
7 Heptana C7H16
8 Oktana C8H18
9 Nonana C9H20
10 Dekana C10H22
11 Undekana C11H24
12 Dodekana C12H26
14 Tetradekana C14H30
18 Oktadekana C18H38
20 Eikosana C20H42
21 Henekosana C21H44
30 Trikontana C30H62
Senyawa alkena mempunyai Rumus : CnH2n +2
Jika alkena kehilangan satu atom H, maka sisa alkana disebut gugusan Alkil, sesuai
nama alkana, akhiran “ana” diganti “IL”
Rumus gugus alkil :

Rumus Nama Alkel


CH3 - Metil
C2H5 - Etil
C3H7 - Propil
C4H9 - Butil

1)      Tata Nama Alkana


         Nama alkana diambil berdasarkan jumlah atom karbon yang menyusunnya
dan diakhiri dengan akhiran “ana”.
          Bila strukturnya telah diketahui dan rantai karbon tak bercabang, maka
didepan nama tersebut diberi huruf n (dari kata normal)
Misalnya : CH3 – CH2 – CH2 – CH3 = n – butana.
         Gugus cabang pada alkana umumnya merupakan Alkil, jika rantai cabang
lebih dari satu, dan berbeda nama diurutkan sesuai dengan abjad misalnya : butil, etil,
isopropil, metil, dset.
2)      Sifat Alkana
 SIFAT FISIS
Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas; pentena sampai
heptadekana (C17H36) berwujud cair; sedangan oktadekana (C18H38) dan
seterusnya berwujud padat. Alkana tidak larut dalam air. Pelarut yang baik untuk
alkana yaitu benzena, karbontetraklorida, dan alkana lainnya.
Semakin banyak atom C yang dikandungnya (semakin besar nilai Mr), maka:
      titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi (alkana yang tidak bercabang titik
didihnya lebih tinggi; makin banyak cabang, titik didihnya semakin rendah).
      kerapatannya makin besar.
      viskositas alkana makin naik.
      volatilitas alkana makin berkurang.

SIFAT KIMIA
Komponen utama elpiji yang digunakan pada kompor gas adalah propana.
Jika elpiji dialirkan ke kompor gas tanpa diberi panas oleh emantik api, maka tidak
terjadi apa-apa. Sebaliknya , jika diberi pemantik api, maka diperoleh nyala ap yang
ditimbulkan oleh reaksi kimia propana dengan oksigen di udara. adi dapat dikatakan
alkana bersifat kurang reaktif kecuali jika diberi panas. Bagaimana kempauan alkana
bereaksi atau sifat kimia alkana dapat dijelaskan ?
ada dasarnya, reaksi kimia melibatkan pemutusan dan pembentukkan ikatan
kimia zat-zat dalam reaksi. Untuk alkana ada dua hal yang menentukan sifat
kimianya, yaitu:
Alkana memiliki 2 jenis ikatan kimia, yakni ikatan C-C dan C-H . katan C-C dan C-H
tergolong kuat karena untuk memutuskan kedua ikatan tersebut diperlukan energi
masingmasing sebesar 347 kJ/mol untuk C-C dan 413 kJ/mol untuk H-H. Energi
tersebut dapat diperoleh dari panas seperti dari pemantik api pada pembakaran elpiji
di atas.
Alkana memiliki ikatan C-C yang bersifat non polar dan C-H yang dapat
dianggap non polar karena beda keelektronegatifanny yang kecil. Ini yang
menyebabkan alkana dapat bereaksi dengan pereaksi non polar seperti oksigen dan
halogen.Sebaliknya, alkana sulit bereaksi dengn perekasi polar/ionik seperti asam
kuat , basa kuat dan oksidator permanganat.
Reaksi alkana dengan oksigen diatas merupakan salah satu dari tiga reaksi alkana
akan dibahas di sini, yakni: pembakaran alkana, perengkahan (craking)/eliminasi
alkana, dan reaksi substitusi alkana oleh halogen.
1. Pembakaran Alkana
2. Perengkahan ( Reaksi Eliminasi ) Alkana
3. Reaksi Substitusi Alkana oleh Halogen
Isomeri adalah peristiwa dimana senyawa-senyawa karbon mempunyai rumus
molekul ynag sama, tapi berbeda dalam strukturnya. Dlaam deret alkana isomerisasi
mulai terdapat pada suku ke-4 butana.
Contoh :
Senyawa dengan rumus molekul C4 H10, mempunyai dua struktur yang berbeda yaitu :
CH3 – CH2 – CH2 – CH3 dan CH3
                                                   |
                                      CH3 – CH – CH3

3)      Kegunaan Alkana


Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak bumi. Kegunaan
alkana dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut:
1 Bahan bakar, misalnya elpiji, kerosin, bensin, dan solar.
2 Pelarut. Berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleum eter dan nafta,
digunakan sebagai pelarut dalam industri dan pencucian kering (dry cleaning).
3 Sumber hidrogen. Gas alam dan gas petroleum merupakan sumber hidrogen
dalam industri, misalnya industri amonia dan pupuk.
4 Pelumas. Pelumas adalah alakana suku tinggi (jumlah atom karbon tiap
molekulnya cukup besar, misalnya C18H38).
5 Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas alam
merupakan bahan baku utama untuk sintesis berbagai senyawa organik seperti
alkohol, asam cuka, dll.
6 Bahan baku industri. Berbagai produk industri seperti plastik, deterjen, karet
sintetis, minyak rambut, dan obat gosok dibuat dari minyak bumi atau gas
alam.

4)      Sumber-sumber Alkana


Sumber Alkana yang terdapat didalam adalah bahan bakar fasil yang
meliputi : gas alam, minyak bumi dan batu bara.

Gas Alam
Mengandung sekitar 90 – 95% metena, 5 – 10% etana dari campuran alkana
yang mempunyai titik rendah, terutama propona, butana, dan 2 metil propana.

Minyak Bumi
Suatu zat cair ayng kental dan merupakan campuran dari ribuan senyawa (terutama
Hidrokarbon) komponen hidrokarbon yang terdapat dalam minyak bumi dipisahkan
dengan teknik distilaksi fraksional.

Bensin
Adalah campuran Hidrokarbon yang mempunyai 6 – 12 atom karbon, kualitas bensin
sebagai bahan dasar mesin ditunjukkan dengan angka oktana.

5)      SIKLOALKANA
Sikloalkana adalah golongan senyawa hidrokarbon jenuh yang rantai atom
karbonnya tertutup. Sehingga termasuk hidrokarbon siklik, karena sifatnya siklo
alkana sangat mirip dengan golongan alkana (hidrokarbon alifatik), maka sikloalkana
dikategorikan sebagai hidrokarbon alisiklik. Kamus umum sikloalkana adalah CnH2n.
Struktur siklo alkana biasanya di gambarkan dalam bentuk segi banyak (poligon),
titik sudut pada poligon tersebut merupakan atom-atom karbon yang membentuk
cincin, dan garis-garis merupakan C-C.
a)        Tata nama siklo alkana
1 Pemberian nama siklo alkana di lakukan dengan menambah awalan siklo
pada nama alkana yang bersesuaian, jika terdapat cabang (sustituen), maka
nama cabang tersebut disebut labih dulu.
2 Jika sustituen hanya sebuah tidak perlu diberi nomor, tetapi jika subrituennya
lebih dari satu, setiap subrituen diberi nomor untuk menunjukkan posisi
dalam cincin.
b)        Kegunaan Siklo Alkana
Pada umumnya Siklo Alkana digunakan sebagai bahan bakar misalnya : Gas
alam, minyak bumi, bensin,dll.
c)        Teori Regangan Baeyer
Pada tahun 1885 seorang ahli kimia jerman, Adolf Von Baeyer
mangemukakan senyawa-senyawa siklik membentuk cincin-cincin datar. Menurut
Baeyer semua senyawa siklik (kecuali siklopetana) mengalami ragangan karena
terjadinya penyimpangan dari sudut ikatan tetrahedal. Makin besar penyimpangan
dari sudut iaktan tetrahedalmakin besar ragangannya, yang berakibat makin reaktif
pula. Akibatnya sikli propana yang mempunyai sudut ikatan 60 dan siklo butana 90
lebih reaktif dari pada propana dan butana. Menurut baeyer siklo prapana adalah
sistem yang paling stabil karena sudut ikatannya 108, yang hampir sama dengan
sudut tetrahedal dan kemudian reaktifitasnya maningkat lagi mulai siklo hetsana.
Namun teori Baeyer tidak seluruhnya benar, karena kenyataan bahwa siklo heksana
dan cincin yang lebih besar tidak lebih reaktif dari siklo petana. Siklo heksana
ternyata bukan merupakan cincin datar dengan sudut ikatan 120 melinkan suatu
cincin yang agak terlipat dengan sudut ikatan 109, yang berarti hampir sama dengan
sudut tetrahedal.   
d)       Sifat-sifat siklo alkana
Sifat-sifat fisika kimia siklo alkana hampir sama dengan alkana, yaitu bersifat
nonpolasi, relatif inert, titik didih, dan titik leburnya sebanding dengan berat
molekulnya, siklo alkana tersusun lebih rapat,sehingga sifat-sifat fisikanya lebih
menyerupai alkana bercabang. 
e)        Sumber siklo alkana
Siklo alkana terdapat bersama-sama dengan alkana dalam minyak bumi,
minyak bumi dari daerah tertentu banyak mengandung siklo alkana,misalnya
sikloheksana, metilsikloheksana, dan 1,2 desimetilsiklopentana.
Pembuatan siklo alkana dari senyawa rantai terbuka disebut reaksi siklisasi,
reaksi ini menggunakan bahan dasar senyawa diholidi.  

B.   ALKENA
Alkena merupakan Hidrokarbon alifatik tak Jenuh dengan ikatan rangkap 2
pada rantai karbonnya (C = C). Dengan menggunakan model molekul (molymood).
Kita bisa melihat bahwa paling sedikit dibutuhkan dua atom karbon untuk menyususn
sebuah molekul alkena, senyawa hidrokarbon yang dibentuk mempunyai rumus
molekul C2H4.  

                      H                H

                             C = C                     atau CH2 = CH2


           
                         H                H
                       
Alkena disebut juga olefin (pembentukan minyak). Nama Alkena sesuai
dengan nama alkuna dengan mengganti akhiran ana dengan “ena”.

Rumus Molekul Rumus Struktur Nama


C2H4 H2C = CH – H2 Etana
C3H6 H2C = CH – CH3         Propena
C4H8 H3C – HC = CH – CH3 Butena
C5H10 H2C = CH – H2 – CH2 – CH3 Petana

Cn H2n adalah rumus umum dari Alkena

1)      Tata Nama Alkena


a Rantai utama diambil dari rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
b Penomoran atom karbon dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan
rangkap.
c Ikatan Rangkap diberi no. untuk menunjukkan letak ikatan rangkap.
d Cara Penulisan dan penamaan cabang sama dengan alkena
e Urutan penamaan ;
Nomor cabang – nama cabang – no. Ikatan rangkap – nama rantai utama.

Contoh : CH3 – C – CH = CH2 = 3-metil-1-butena

                 CH3
2)      Isomer Alkena
Senyawa alkena memiliki Isomer posisi dan isomer geometri, serta Isomer Rantai.
 Isomer Posisi  : senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tapiposisi
ikatan rangkap berbeda.
 Isomer Geometri : senyawa alkena dengan rumus molekul sama dengan
posisi ikatan rangkap sama, tapi memiliki ruang yang berbeda (atom Isomer
Rantai).
3)      Sifat-sifat Alkena
  Sifat fisikannya sama dengan alkena
  Suku empat terendah berwujud gas
  C5 -  C17 berwujud cair
  C17 ke atas berwujud padat
  Dapat mengalami oksidasi
  Mudah terbakar
  Alkena lebih reatif dari alkena
4)      Kegunaan Alkena
Alkena banyak digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan
sintesis, misalnya : plastik alkena alami yang banyak dimanfaatkan, yaitu getah perca
dan juga karet.
5)      Sumber Alkena
 Dalam industri, alkena dibuat dari alkana melalui pemanasan dengan katalis,
yaitu dengan proses yang disebut perengkahan atau cracking. Alkena,
khususnya suku-suku rendah, adalah bahan baku industri yang sangat penting,
misalnya untuk membuat plastik, karet sintetis, dan alkohol.
 Di alam, sumber alkena berada dalam jumlah yang kecil, sehingga alkena
harus disintesis dari gas alam dan minyak bumi melalui reaksi perekahan.
 Kegunaan alkena sebagai bahan baku untuk sintesis senyawa organik di
industri, seperti plastik, farmasi dan insektisida.

C.   ALKUNA
Alkuna merupakan senyawa Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap
tiga antar atom karbonnya untuk menyusun suatu alkuna minimal diperlukan dua
atom dan dengan menggunakan model molekul dapat di gambarkan sebagai berikut :
H – C  =  C – H atau CH  =  CH
Nama alkuna sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhiran ana menjadi
“una”.
Rumus molekul Rumus struktur Nama
C2H2 Hc = CH Etuna/Asetilena
C3H4 H = C – CH 3   Propuna
C4H6 H3C – C = C – CH3     Butuna
C5H8 H3C – C = C – H2C – CH3 Pentuna
CnH2n – 2 adalah rumus umum dari Alkuna.
1)      Tata nama Alkuna
Alkuna diberi nama seperti pada Alkena, akhiran “ena” diganti dengan “Una”,
tata cara pemberian nomor ikatan dan cabang sama dengan alkena.
2)      Isomer Alkuna
Pada alkuan tidak terdapat Isomeri geometri aeperti alkena, tetapi hanya
terjadi Isomeri Rantai dan Isomeri Posisi.
Alkuna jaga berisomerisasi dengan alkadiena, yaitu senyawa hidrokarbon dengan 2
buah ikatan Rangkap.
3)      Sifat-sifat Alkuna
Alkuan suhu rendah pada temperetur kamar berwujud gas, sedangkan yang
mengandung lima/lebih berwujud cair. Alkuna mempunyai senyawa yang nonpolar,
tidaklarut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik yang nonpolar.
Misalnya : eter, benzena dan karbon tetraklorida.
4)      Kegunaan Alkena
Alkuna sama dengan alkena juga merupakan bahan baku untuk pembuatan
bahan-bahan sintesis, ex : Plastik salah satu anggota alkuna yaitu asehlena (Butana)
merupakan gas yang dihasilkan jika karbid direaksikan dengan air yang berfungsi
sebagai bahan bakar untuk proses pengelasan.
5)      Pembuatan Alkuna
Pembuatan alkuna dapat ditempuh dengan 2 arah yaitu :
  Pembentukan Rantai yang mengandung ikatan ganda tiga karbon.
  Perpanjangan rantai karbon yang telah memiliki ikatan ganda tiga.
6)      Sumber Alkuna
Nama lain etuna adalah asetilena. Dalam industri asetilena dibuat dari metana
melalui pembakaran tak sempurna. Dalam jumlah sedikit, asetilena dapat dibuat dari
reaksi batu karbid (kalsium karbida) dengan air. Pembuatan gas karbid dari batu
karbid ini digunakan oleh tukang las (las karbid). Jika diperhatikan, gas karbid berbau
tidak sedap. Namun sebenarnya gas asetilena murni tidaklah berbau busuk bahkan
sedikit harum. Bau busuk itu terjadi karena gas asetilena yang dibuat dari batu karbid
tidak murni, tetapi mengandung campuran. Perlu diketahui bahwa gas forfin juga
bersifat racun. Jadi ada untungnya gas ini berbau tidak sedap, sehingga orang akan
menghindarinya.
Alkuna ditemukan dalam gas rawa, batu=bara, dan minyak bumi. Tetapi
dalam jumlah yang sedikit. Jadi industri harus mensintesis alkuna. Satu alkuna
sintetis yang penting adalah etuna(asetilena).
Lampiran 2

Penilaian

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 2 Palembang


Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XI / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Palembang, November 2017

Anda mungkin juga menyukai