A. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Sikap :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, serta
menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
KI-4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KD3 KD4
3.1 Menganalisis struktur dan sifat 4.1 Membuat model visual
senyawa hidrokarbon berbagai struktur
berdasarkan kekhasan atom molekul hidrokarbon
karbon dan golongan yang memiliki rumus
senyawanya molekul yang sama
3.2 Menjelaskan proses 4.2 Menyajikan karya
pembentukan fraksi-fraksi tentang proses
minyak bumi, teknik pemisahan pembentukan dan teknik
serta kegunaannya pemisahan fraksi-fraksi
3.3 Mengidentifikasi reaksi minyak bumi beserta
pembakaran hidrokarbon yang kegunaannya
sempurna dan tidak sempurna 4.3 Menyusun gagasan cara
serta sifat zat hasil pembakaran mengatasi dampak
(CO2, CO, partikulat karbon) pembakaran senyawa
karbon terhadap
lingkungan dan
kesehatan
IPK IPK
3.1.1 Menyebutkan sumber senyawa 4.1.1 Menentukan rumus
karbon dan hidrokarbon dalam umum alkana, alkena,
kehidupan sehari-hari. dan alkuna
3.1.2 Mengidentifikasi atom C dan H berdasarkan analisis
pada senyawa hidrokarbon rumus strukturnya.
berdasarkan hasil pengamatan. 4.1.2 Menuliskan nama
3.1.3 Menganalisis kekhasan atom senyawa alkana,
karbon. alkena, dan alkuna
3.1.4 Menganalisis jenis atom C menurut aturan
berdasarkan jumlah atom C yang IUPAC.
terikat dari rantai atom karbon 4.1.3 Membuat struktur
(atom C primer, sekunder, senyawa hidrokarbon
tersier, dan kuarterner). (alkana, alkena, dan
3.1.5 Mengemukakan pengertian alkuna) menggunakan
isomer (isomer rangka, posisi, molymod.
fungsi, geometri). 4.1.4 Memprediksi isomer
3.1.6 Mengklasifikasikan alkana, dari suatu senyawa
alkena, dan alkuna berdasarkan hidrokarbon.
rumus strukturnya. 4.1.5 Menganalisis reaksi
3.1.7 Menganalisis proses penyulingan yang terjadi pada
bertingkat sebagai proses senyawa hidrokarbon.
pembentukan dan teknik 4.1.6 Mengaitkan rumus
pemisahan fraksi-fraksi minyak struktur alkana, alkena,
bumi beserta kegunaannya. dan alkuna dengan
3.1.8 Membedakan kualitas bensin sifat fisiknya.
berdasarkan bilangan oktan. 4.1.7 Menyimpulkan proses
3.1.9 Menyusun gagasan tentang pembentukan dan
bahan bakar alternatif selain dari teknik pemisahan
minyak bumi dan gas alam. fraksi-fraksi minyak
3.1.10 Menganalisis dampak bumi beserta
pembakaran senyawa kegunaannya.
hidrokarbon terhadap lingkungan 4.1.8 Mempresentasikan
dan kesehatan. gagasan tentang bahan
3.1.11 Menyusun gagasan tentang cara bakar alternatif selain
mengatasi dampak pembakaran dari minyak bumi dan
senyawa hidrokarbon terhadap gas alam.
lingkungan dan kesehatan. 4.1.9 Menyimpulkan
dampak pembakaran
hidrokarbon terhadap
lingkungan dan
kesehatan.
4.1.10 Mempresentasikan
gagasan tentang cara
mengatasi dampak
pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap
lingkungan dan
kesehatan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
1. Atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner
2. Alkana, alkena, alkuna
3. Sifat-sifat fisik alkana, alkena dan alkuna
4. Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari
Konsep
1. Isomer
2. Mutu bensin
3. Reaksi senyawa hidrokarbon
Prinsip
1. Kekhasan atom karbon
2. Teknik pemisahan minyak bumi
3. Dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya
Prosedur
1. Identifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon
2. Tata nama senyawa hidrokarbon
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model : Discovery learning
3. Metode : Diskusi , tanya jawab, dan penugasan
F. MEDIA/ALAT/BAHAN
1. White board dan spidol
2. Laptop
3. PPT
G. SUMBER BELAJAR
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Pertemuan Kedua
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk menanyakan yang berkaitan
dari gambar-gambar yang ditayangkan
(rasa ingin tahu)
Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang relevan tentang tata nama
hidrokarbon dan isomer hidrokarbon
(literasi)
Pengolahan data
Peserta didik menuliskan hasil kerja
tentang tata nama hidrokarbon dan
isomer hidrokarbon
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan
untuk membuktikan benar atau tidaknya
N Tahap Kegiatan Estima
o si
Waktu
jawaban mengenai tata nama hidrokarbon
dan isomer hidrokarbon (kreatif).
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan tentang tata nama
hidrokarbon dan isomer hidrokarbon
3 Penutup Pendidik menanyakan kembali kepada 20’
peserta didik tentang kejelasan materi
yang telah dipelajari.
Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk
mempelajari materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya yaitu sifat
fisik alkana, alkena, dan alkuna, sumber-
sumber dan kegunaan alkana, alkena, dan
alkuna
Berdoa dan memberi salam
Pertemuan Ketiga
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk menanyakan tentang
gambar yang ditayangkan (rasa ingin
tahu)
Pengumpulan data :
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dari membaca
literatur (literasi) tentang sifat fisik
alkana, alkena, dan alkuna, sumber-
sumber dan kegunaan alkana, alkena,
dan alkuna
Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar
(literasi), mengerjakan soal yang
berkaitan dengan sifat fisik alkana,
alkena, dan alkuna, sumber-sumber
dan kegunaan alkana, alkena, dan
alkuna
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan
untuk membuktikan benar atau
tidaknya jawaban mengenai sifat fisik
alkana, alkena, dan alkuna, sumber-
sumber dan kegunaan alkana, alkena,
dan alkuna (komunikasi)
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan tentang sifat fisik
alkana, alkena, dan alkuna, sumber-
sumber dan kegunaan alkana, alkena,
dan alkuna
3 Penutup Pendidik menanyakan kembali kepada 20’
peserta didik tentang kejelasan materi
yang telah dipelajari.
Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk
mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya
yaitu reaksi-reaksi utama hidrokarbon,
dan reaksi-reaksi alkana
Berdoa dan memberi salam
Pertemuan KeEmpat
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk menanyakan tentang
gambar yang ditayangkan (rasa ingin
tahu)
Pengumpulan data :
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dari membaca
literatur (literasi) tentang reaksi-reaksi
utama hidrokarbon, dan reaksi-reaksi
alkana
Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar
(literasi), mengerjakan soal yang
berkaitan dengan reaksi-reaksi utama
hidrokarbon, dan reaksi-reaksi alkana
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan
untuk membuktikan benar atau tidaknya
jawaban mengenai reaksi-reaksi utama
hidrokarbon, dan reaksi-reaksi alkana
(komunikasi)
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan tentang reaksi-reaksi
utama hidrokarbon, dan reaksi-reaksi
alkana
3 Penutup Pendidik menanyakan kembali kepada 20’
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
peserta didik tentang kejelasan materi
yang telah dipelajari.
Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk
mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya
yaitu reaksi-reaksi alkena sederhana
dan reaksi-reaksi alkuna sederhana
Berdoa dan memberi salam
Pertemuan KeLima
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk menanyakan tentang
gambar yang ditayangkan (rasa ingin
tahu)
Pengumpulan data :
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dari membaca
literatur (literasi) tentang reaksi-
reaksi alkena sederhana dan reaksi-
reaksi alkuna sederhana
Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar
(literasi), mengerjakan soal yang
berkaitan dengan reaksi-reaksi alkena
sederhana dan reaksi-reaksi alkuna
sederhana
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan
untuk membuktikan benar atau
tidaknya jawaban mengenai reaksi-
reaksi alkena sederhana dan reaksi-
reaksi alkuna sederhana (komunikasi)
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan tentang reaksi-reaksi
alkena sederhana dan reaksi-reaksi
alkuna sederhana
3 Penutup Pendidik menanyakan kembali kepada 20’
peserta didik tentang kejelasan materi
yang telah dipelajari.
Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya
yaitu bahan bakar fosil, beberapa
daerah pertambahan minyak di
Indonesia
Berdoa dan memberi salam
Pertemuan KeEnam
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk menanyakan tentang
gambar yang ditayangkan (rasa ingin
tahu)
Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dari membaca
literatur (literasi) tentang bahan bakar
fosil, beberapa daerah pertambahan
minyak di Indonesia
Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar
(literasi), mengerjakan soal yang
berkaitan dengan bahan bakar fosil,
beberapa daerah pertambahan minyak
di Indonesia
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan
untuk membuktikan benar atau tidaknya
jawaban mengenai bahan bakar fosil,
beberapa daerah pertambahan minyak
di Indonesia (komunikasi)
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan tentang bahan bakar
fosil, beberapa daerah pertambahan
minyak di Indonesia
3 Penutup Pendidik menanyakan kembali kepada 20’
peserta didik tentang kejelasan materi
yang telah dipelajari.
No Tahap Kegiatan Estimasi
Waktu
Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk
mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya
yaitu termokimia
Berdoa dan memberi salam
I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/Lisan/Penugasan
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Produk/Portofolio/Projek
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta
didik
b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : Lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : Penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD
nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial
teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan
tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali (sesuai peraturan akademik
sekolah) dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes
tertulis kembali.
5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
Siwa yang mencapai nilai n( ketuntasan )<n< n( maksimum )
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan
Siwa yang mencapai nilai n>n ( maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.
Palembang, November 2017
Lampiran 1
BAHAN AJAR
SENYAWA HIDROKARBON
A. ALKANA
Alkana adalah senyawa Hidrokarbon yang seluruh ikatannya Jenuh dan semua ikatan
karbonya merupakan ikatan tunggal.
Senyawa Alkena disebut juga deret parafin yang kahirnya senyawa kurang reaktif,
setiap senyawa yang merupakan anggota alkana disebut suku alkana.
Beberapa Suku alkana :
Suku Ke Nama Rumus
1 Metana CH4
2 Etana C2H6
3 Propana C3H8
4 Butana C4H10
5 Pentana C5H12
6 Heksana C6H14
7 Heptana C7H16
8 Oktana C8H18
9 Nonana C9H20
10 Dekana C10H22
11 Undekana C11H24
12 Dodekana C12H26
14 Tetradekana C14H30
18 Oktadekana C18H38
20 Eikosana C20H42
21 Henekosana C21H44
30 Trikontana C30H62
Senyawa alkena mempunyai Rumus : CnH2n +2
Jika alkena kehilangan satu atom H, maka sisa alkana disebut gugusan Alkil, sesuai
nama alkana, akhiran “ana” diganti “IL”
Rumus gugus alkil :
SIFAT KIMIA
Komponen utama elpiji yang digunakan pada kompor gas adalah propana.
Jika elpiji dialirkan ke kompor gas tanpa diberi panas oleh emantik api, maka tidak
terjadi apa-apa. Sebaliknya , jika diberi pemantik api, maka diperoleh nyala ap yang
ditimbulkan oleh reaksi kimia propana dengan oksigen di udara. adi dapat dikatakan
alkana bersifat kurang reaktif kecuali jika diberi panas. Bagaimana kempauan alkana
bereaksi atau sifat kimia alkana dapat dijelaskan ?
ada dasarnya, reaksi kimia melibatkan pemutusan dan pembentukkan ikatan
kimia zat-zat dalam reaksi. Untuk alkana ada dua hal yang menentukan sifat
kimianya, yaitu:
Alkana memiliki 2 jenis ikatan kimia, yakni ikatan C-C dan C-H . katan C-C dan C-H
tergolong kuat karena untuk memutuskan kedua ikatan tersebut diperlukan energi
masingmasing sebesar 347 kJ/mol untuk C-C dan 413 kJ/mol untuk H-H. Energi
tersebut dapat diperoleh dari panas seperti dari pemantik api pada pembakaran elpiji
di atas.
Alkana memiliki ikatan C-C yang bersifat non polar dan C-H yang dapat
dianggap non polar karena beda keelektronegatifanny yang kecil. Ini yang
menyebabkan alkana dapat bereaksi dengan pereaksi non polar seperti oksigen dan
halogen.Sebaliknya, alkana sulit bereaksi dengn perekasi polar/ionik seperti asam
kuat , basa kuat dan oksidator permanganat.
Reaksi alkana dengan oksigen diatas merupakan salah satu dari tiga reaksi alkana
akan dibahas di sini, yakni: pembakaran alkana, perengkahan (craking)/eliminasi
alkana, dan reaksi substitusi alkana oleh halogen.
1. Pembakaran Alkana
2. Perengkahan ( Reaksi Eliminasi ) Alkana
3. Reaksi Substitusi Alkana oleh Halogen
Isomeri adalah peristiwa dimana senyawa-senyawa karbon mempunyai rumus
molekul ynag sama, tapi berbeda dalam strukturnya. Dlaam deret alkana isomerisasi
mulai terdapat pada suku ke-4 butana.
Contoh :
Senyawa dengan rumus molekul C4 H10, mempunyai dua struktur yang berbeda yaitu :
CH3 – CH2 – CH2 – CH3 dan CH3
|
CH3 – CH – CH3
Gas Alam
Mengandung sekitar 90 – 95% metena, 5 – 10% etana dari campuran alkana
yang mempunyai titik rendah, terutama propona, butana, dan 2 metil propana.
Minyak Bumi
Suatu zat cair ayng kental dan merupakan campuran dari ribuan senyawa (terutama
Hidrokarbon) komponen hidrokarbon yang terdapat dalam minyak bumi dipisahkan
dengan teknik distilaksi fraksional.
Bensin
Adalah campuran Hidrokarbon yang mempunyai 6 – 12 atom karbon, kualitas bensin
sebagai bahan dasar mesin ditunjukkan dengan angka oktana.
5) SIKLOALKANA
Sikloalkana adalah golongan senyawa hidrokarbon jenuh yang rantai atom
karbonnya tertutup. Sehingga termasuk hidrokarbon siklik, karena sifatnya siklo
alkana sangat mirip dengan golongan alkana (hidrokarbon alifatik), maka sikloalkana
dikategorikan sebagai hidrokarbon alisiklik. Kamus umum sikloalkana adalah CnH2n.
Struktur siklo alkana biasanya di gambarkan dalam bentuk segi banyak (poligon),
titik sudut pada poligon tersebut merupakan atom-atom karbon yang membentuk
cincin, dan garis-garis merupakan C-C.
a) Tata nama siklo alkana
1 Pemberian nama siklo alkana di lakukan dengan menambah awalan siklo
pada nama alkana yang bersesuaian, jika terdapat cabang (sustituen), maka
nama cabang tersebut disebut labih dulu.
2 Jika sustituen hanya sebuah tidak perlu diberi nomor, tetapi jika subrituennya
lebih dari satu, setiap subrituen diberi nomor untuk menunjukkan posisi
dalam cincin.
b) Kegunaan Siklo Alkana
Pada umumnya Siklo Alkana digunakan sebagai bahan bakar misalnya : Gas
alam, minyak bumi, bensin,dll.
c) Teori Regangan Baeyer
Pada tahun 1885 seorang ahli kimia jerman, Adolf Von Baeyer
mangemukakan senyawa-senyawa siklik membentuk cincin-cincin datar. Menurut
Baeyer semua senyawa siklik (kecuali siklopetana) mengalami ragangan karena
terjadinya penyimpangan dari sudut ikatan tetrahedal. Makin besar penyimpangan
dari sudut iaktan tetrahedalmakin besar ragangannya, yang berakibat makin reaktif
pula. Akibatnya sikli propana yang mempunyai sudut ikatan 60 dan siklo butana 90
lebih reaktif dari pada propana dan butana. Menurut baeyer siklo prapana adalah
sistem yang paling stabil karena sudut ikatannya 108, yang hampir sama dengan
sudut tetrahedal dan kemudian reaktifitasnya maningkat lagi mulai siklo hetsana.
Namun teori Baeyer tidak seluruhnya benar, karena kenyataan bahwa siklo heksana
dan cincin yang lebih besar tidak lebih reaktif dari siklo petana. Siklo heksana
ternyata bukan merupakan cincin datar dengan sudut ikatan 120 melinkan suatu
cincin yang agak terlipat dengan sudut ikatan 109, yang berarti hampir sama dengan
sudut tetrahedal.
d) Sifat-sifat siklo alkana
Sifat-sifat fisika kimia siklo alkana hampir sama dengan alkana, yaitu bersifat
nonpolasi, relatif inert, titik didih, dan titik leburnya sebanding dengan berat
molekulnya, siklo alkana tersusun lebih rapat,sehingga sifat-sifat fisikanya lebih
menyerupai alkana bercabang.
e) Sumber siklo alkana
Siklo alkana terdapat bersama-sama dengan alkana dalam minyak bumi,
minyak bumi dari daerah tertentu banyak mengandung siklo alkana,misalnya
sikloheksana, metilsikloheksana, dan 1,2 desimetilsiklopentana.
Pembuatan siklo alkana dari senyawa rantai terbuka disebut reaksi siklisasi,
reaksi ini menggunakan bahan dasar senyawa diholidi.
B. ALKENA
Alkena merupakan Hidrokarbon alifatik tak Jenuh dengan ikatan rangkap 2
pada rantai karbonnya (C = C). Dengan menggunakan model molekul (molymood).
Kita bisa melihat bahwa paling sedikit dibutuhkan dua atom karbon untuk menyususn
sebuah molekul alkena, senyawa hidrokarbon yang dibentuk mempunyai rumus
molekul C2H4.
CH3
2) Isomer Alkena
Senyawa alkena memiliki Isomer posisi dan isomer geometri, serta Isomer Rantai.
Isomer Posisi : senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tapiposisi
ikatan rangkap berbeda.
Isomer Geometri : senyawa alkena dengan rumus molekul sama dengan
posisi ikatan rangkap sama, tapi memiliki ruang yang berbeda (atom Isomer
Rantai).
3) Sifat-sifat Alkena
Sifat fisikannya sama dengan alkena
Suku empat terendah berwujud gas
C5 - C17 berwujud cair
C17 ke atas berwujud padat
Dapat mengalami oksidasi
Mudah terbakar
Alkena lebih reatif dari alkena
4) Kegunaan Alkena
Alkena banyak digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan
sintesis, misalnya : plastik alkena alami yang banyak dimanfaatkan, yaitu getah perca
dan juga karet.
5) Sumber Alkena
Dalam industri, alkena dibuat dari alkana melalui pemanasan dengan katalis,
yaitu dengan proses yang disebut perengkahan atau cracking. Alkena,
khususnya suku-suku rendah, adalah bahan baku industri yang sangat penting,
misalnya untuk membuat plastik, karet sintetis, dan alkohol.
Di alam, sumber alkena berada dalam jumlah yang kecil, sehingga alkena
harus disintesis dari gas alam dan minyak bumi melalui reaksi perekahan.
Kegunaan alkena sebagai bahan baku untuk sintesis senyawa organik di
industri, seperti plastik, farmasi dan insektisida.
C. ALKUNA
Alkuna merupakan senyawa Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap
tiga antar atom karbonnya untuk menyusun suatu alkuna minimal diperlukan dua
atom dan dengan menggunakan model molekul dapat di gambarkan sebagai berikut :
H – C = C – H atau CH = CH
Nama alkuna sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhiran ana menjadi
“una”.
Rumus molekul Rumus struktur Nama
C2H2 Hc = CH Etuna/Asetilena
C3H4 H = C – CH 3 Propuna
C4H6 H3C – C = C – CH3 Butuna
C5H8 H3C – C = C – H2C – CH3 Pentuna
CnH2n – 2 adalah rumus umum dari Alkuna.
1) Tata nama Alkuna
Alkuna diberi nama seperti pada Alkena, akhiran “ena” diganti dengan “Una”,
tata cara pemberian nomor ikatan dan cabang sama dengan alkena.
2) Isomer Alkuna
Pada alkuan tidak terdapat Isomeri geometri aeperti alkena, tetapi hanya
terjadi Isomeri Rantai dan Isomeri Posisi.
Alkuna jaga berisomerisasi dengan alkadiena, yaitu senyawa hidrokarbon dengan 2
buah ikatan Rangkap.
3) Sifat-sifat Alkuna
Alkuan suhu rendah pada temperetur kamar berwujud gas, sedangkan yang
mengandung lima/lebih berwujud cair. Alkuna mempunyai senyawa yang nonpolar,
tidaklarut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik yang nonpolar.
Misalnya : eter, benzena dan karbon tetraklorida.
4) Kegunaan Alkena
Alkuna sama dengan alkena juga merupakan bahan baku untuk pembuatan
bahan-bahan sintesis, ex : Plastik salah satu anggota alkuna yaitu asehlena (Butana)
merupakan gas yang dihasilkan jika karbid direaksikan dengan air yang berfungsi
sebagai bahan bakar untuk proses pengelasan.
5) Pembuatan Alkuna
Pembuatan alkuna dapat ditempuh dengan 2 arah yaitu :
Pembentukan Rantai yang mengandung ikatan ganda tiga karbon.
Perpanjangan rantai karbon yang telah memiliki ikatan ganda tiga.
6) Sumber Alkuna
Nama lain etuna adalah asetilena. Dalam industri asetilena dibuat dari metana
melalui pembakaran tak sempurna. Dalam jumlah sedikit, asetilena dapat dibuat dari
reaksi batu karbid (kalsium karbida) dengan air. Pembuatan gas karbid dari batu
karbid ini digunakan oleh tukang las (las karbid). Jika diperhatikan, gas karbid berbau
tidak sedap. Namun sebenarnya gas asetilena murni tidaklah berbau busuk bahkan
sedikit harum. Bau busuk itu terjadi karena gas asetilena yang dibuat dari batu karbid
tidak murni, tetapi mengandung campuran. Perlu diketahui bahwa gas forfin juga
bersifat racun. Jadi ada untungnya gas ini berbau tidak sedap, sehingga orang akan
menghindarinya.
Alkuna ditemukan dalam gas rawa, batu=bara, dan minyak bumi. Tetapi
dalam jumlah yang sedikit. Jadi industri harus mensintesis alkuna. Satu alkuna
sintetis yang penting adalah etuna(asetilena).
Lampiran 2
Penilaian