Anda di halaman 1dari 20

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Mata Pelajaran: KIMIA
Program: IPA
Satuan Pendidikan: SMA / MA
Kelas/Semester: XII / 1

Nama Guru: Sulistina Saputri, S.pd


NIP/NIK: —
Sekolah: —
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
REAKSI OKSIDASI (REDOKS)

Mata Pelajaran : Kimia


Satuan Pendidikan :-
Kelas/ semester : XII/1
Materi pokok : Sel Volta
Alokasi Waktu : 90 menit
Pertemuan ke- : 3 (ketiga)

A. Standar Kompetensi :
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan
kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar :
2.1 Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang
melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam
industri

C. Indikator :
 Menjelaskan prinsip kerja sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan
(baterai, aki, dll).

D. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat,
1. Menjelaskan prinsip kerja sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan (baterai,
aki, dll)
 Karakter siswa yang diharapkan :
 Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

E. Materi Pembelajaran :
 Sel Volta dalam kehidupan (sel Volta komersial)
F. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan proses
G. Model Pembelajaran : Numbered Heads Together (NHT)
H. Metode pembelajaran : Tanya jawab, diskusi dan permainan.
I. Sumber Pembelajaran
 Media : LCD, Kartu Pernyataan, Spidol
 Buku : Buku Kimia; LKS, multimedia
 Internet :-
J. Uraian Materi :
SEL VOLTA
1. Pengertian Sel Volta

Sel volta lahir dari gagasan seorang ilmuwan berkebangsaan Italia yaitu

Alessandro Giuseppe Volta ( 1745-1827) dan Lugini Galvani (1737-1798). Sel volta

adalah sebuah alat yang dapat mengubah cairan kimia menjadi energi listrik. Alat ini

dikenal dengan istilah sel elektrokimia. Nah, sel volta terdiri dari 4 bagian yaitu:

Voltmeter, Jembatan Garam, Anoda, dan Katoda.

a. Voltmeter: komponen yang berfungsi menentukan besarnya potensial pistrik atau

tegangan listrik yang dihasilkan.

b. Jembatan Garam (Salt Bridge): komponen yang berfungsi untuk menjaga

kenetralan muatan listrik pada larutan. Jembatan garam terdiri dari senyawa

Na2SO4.

c. Anoda (Elektroda Negatif): tempat terjadinya reaksi oksidasi (penglepasan

elektron). Logam yang dipakai pada anoda di gambar adalah Zn (seng).

d. Katoda (Elektroda Positif) : tempat terjadinya reaksi reduksi (penangkapan

elektron). Logam yang dipakai pada katoda di gambar adalah Cu (tembaga).

Sumber: https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id
Reaksi Kimia yang terjadi pada sel volta adalah sebagai berikut:

(anoda) Zn → Zn2+ + 2e-


(Katoda) Cu2+ + 2e- → Cu

Pada sel volta terjadi perubahan dari energi kimia menjadi energi listrik. Hal

ini dapat disebut juga reaksi spontan atau reaksi redoks (Reduksi-Oksidasi). Syarat

terjadinya reaksi spontan adalah Nilai Potensial Elektroda Standar (E0) pada

Voltmeter harus bernilai positif. Apabila Nilai Potensial Elektroda Standar (E 0)pada

Voltmeter bernilai negatif maka tidak terjadi reaksi spontan. Prinsip kerja dari sel

volta adalah sebagai berikut: Ketika logam Zn dimasukkan ke dalam larutan yang

mengandung ion Zn2+dan logam Cu dimasukkan ke dalam larutan Cu 2+, atom-atom

logam Zn akan teroksidasi melepaskan 2 elektron dan larut di dalam larutan tersebut,

karena bersifat lebih reaktif dibanding dengan atom Cu. Elektron-elektron yang

dibebaskan oleh logam Zn melewati kawat dan masuk ke arah logam Cu dan

tereduksi ion Cu2+, sehingga jumlah ion Cu2+ akan berkurang dalam larutan.

Elektroda/kawat mengalirkan arus listrik (elektron) masuk atau keluar dari suatu

larutan, sehingga muncul suatu tegangan listrik yang dapat dilihat dari tampilan

Voltmeter. Secara umum Reaksi Spontan yang terjadi pada sel volta adalah sebagai
2+ ¿+Cu ¿
berikut: Zn+ Cu2 +¿→ Zn ¿

2. Bagian-bagian Sel Volta


Sel volta dibagi menjadi tiga bagian yaitu sel volta primer, sel volta sekunder,

dan sel bahan bakar.

a. Sel Volta Primer

Sel volta primer adalah komponen naterai atau sering disebut sel

Lenchanche. Sel volta primer adalah baterai yang dayanya langsung habis

apabila selesai dipakai artinya komponen baterai ini tidak dapat diisi ulang.

Baterai ini dibagi menjadi beberapa jenis yaitu sel kering seng-sarbon, baterai

merkuri dan baterai perak oksida.

 Sel Kering Seng-Karbon

Sel kering seng-karbon terdiri dari suatu silinder zink berisi pasta dari

campuran batu kawi (MnO2), Salmiak (NH4Cl), karbon (C), dan sedikit air.

Bagian anoda dari baterai ini adalah logam seng (Zn), sedangkan bagian

katoda dari baterai ini adalah grafit yang dicelupkan di tengah-tengah pasta.

Persamaan redoks pada baterai kering adalah sebagai berikut:

Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e- (anoda)


2MnO2(s) + 2NH4+ 2e- → Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l) (katoda).

Sel ini sering dipakai pada komponen elektronika seperti lampu,

senter, radio, jam, dan lainnya.

 Baterai Perak Oksida


Baterai ini mempunyai komponen yang sangat tipis. Anoda dari

baterai ini adalah seng (Zn), sedangkan katoda dari baterai ini adalah perak

oksida (Ag2O). Besar tegangan pada baterai ini adalah 1,5 V.  Reaksi yang

terjadi pada baterai ini adalah sebagai berikut:

Zn(s) +2OH-(aq) → Zn(OH)2(s) + 2e- (anoda)


Ag2O(s) + H2O + 2e- → 2Ag(s) + 2OH-(aq) (katoda)

Baterai ini biasa digunakan pada komponen jam, kamera, dan kalkulator

elektronik dan biasanya harganya lebih mahal.

b. Sel Volta Sekunder

Sel volta sekunder adalah komponen sel volta yang daya nya dapat diisi

ulan. Contohnya aki timbal, baterai lithium, dan sel perang seng.

 Aki Timbal

Aki timbal adalah baterai yang digunakan untuk kendaraan bermotor

atau mobil. Komponen dari aki terdiri dari PbO 2 sebagai katoda dan Pb (timah

hitam) sebagai anodanya. Komponen tersebut dicelupkan ke dalam larutan

asam sulfat (H2SO4). Reaksi yang terjadi dalam aki adalah sebagai berikut:

Pb(s) + SO42-(aq) → PbSO4(s) + 2e- (anoda)

PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) + 2e- → PbSO4(s) + 2H2O (katoda)

Pada pengisian daya dalam aki dilakukan dengan cara

menghubungkan elektroda timbal ke kutub negatif sumber arus sehingga

Pb2SO4yang terdapat pada elektroda timbal itu direduksi. Berikut reaksi

pengisian pada aki:

PbSO4(s) + H+(aq) + 2e- → Pb(s) + HSO4-(aq) (elektroda Pb sebagai katoda)

PbSO4(s) + 2H2O(l) → PbO2(s) + HSO4-(aq) + 3H+(aq) 2e-


(elektroda PbO2 sebagai anoda)

 Baterai Litium
Komponen anoda dari baterai ini adalah litium, sedangkan katodanya

adalah MnO2.  Baterai ini dapat menghasilkan arus listrik yang lebih besar

dan daya tahannya lebih lama.

Li ¿

Baterai litium merupakan sumber bahan energi untuk mobil listrik.

Mobil listrik adalah kendaraan yang sumber tenaganya tidak menggunakan

bensin namun menggunakan baterai litium yang dapat diisi ulang sehingga

kendaraan ini akan ramah lingkungan dan lebih irit.

 Sel Perak Seng

Komponen anoda dari  sel ini adalah Zn (seng) sedangkan katodanya

adalah Ag (Perak). Katoda dan anoda dari komponen ini dihubungkan larutan

elektrolit KOH. Komponen ini lebih ringan daripada aki timbal dan memiliki

daya yang lebih besar, sehingga baterai ini digunakan pada kendaraan di

arena balap seperti mobil Formula 1 agar kendaraan mempunyai kecepatan

yang lebih besar.

c. Sel Bahan Bakar

Sel ini menggunakan campuran bahan bakar sebagai sumber energinya.

Sumber bahan bakarnya seperti campuran Hidrogen (H2) dengan Oksigen (O2)

atau campuran gas alam dengan oksigen. Komponen katoda dari sel ini adalah gas

oksigen dan anodanya adalah gas hidrogen. Reaksi kimia dari sel ini adalah

sebagai berikut:

Katoda: menghasilkan ion OH-


O2(g) + 2H2O(l) + 4e- → 4OH-(aq)
Anoda: daro katode bereaksi dengan gas H2
H2(g) + 2OH-(aq) → 2H2O(l) + 2e-
Reaksi selnya adalah: O2(g) + 2H2(g) → 2H2O(l)
Sel bahan bakar biasanya digunakan untuk pesawat guna menjelajahi luar
angkasa seperti pesawat ulang-alik, pesawat challenger, dan pesawat columbia.

K. Langkah-langkah Kegiatan :
Alokasi waktu
No. Kegiatan
(menit)
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru mengarahkan salah satu siswa untuk
memimpin kegiatan doa bersama
3. Guru mengabsen siswa
10
4. Guru menyampaikan apersepsi: memberikan
beberapa contoh sel volta.
5. Guru menyampaikan motivasi
6. Guru menyampaikan indikator dan tujuan
pembelajaran yang perlu dicapai.
B. Kegiatan Inti
 Eksplorasi
1. Guru mengulas kembali materi yang telah 70
dipelajari oleh siswa pada pertemuan
sebelumnya dengan cara bertanya kepada
beberapa siswa.
2. Guru menyampaikan materi tentang sel
volta dan bukan larutan penyangga yang
disertai dengan contoh.
3. Guru memberikan beberapa contoh lain
mengenai sel volta, serta menunjuk
beberapa siswa untuk menjawab contoh
tersebut yang disertai dengan penjelasan
atas jawaban tersebut.
4. Guru menanyakan kepada siswa mengenai
pemahaman terhadap materi yang telah
dijelaskan. Jika masih terdapat materi
yang belum dipahami, guru menanyakan
bagian materi mana yang belum dipahami.
 Elaborasi
1. Guru membagi siswa di dalam kelas
menjadi 2 (dua) kelompok secara
heterogen (tiap kelompok terdiri atas 5-6
siswa).
2. Guru menjelaskan aturan kegiatan
selanjutnya (permainan kartu
mencocokkan).
3. Guru membagikan LKS (lembar Kerja
Siswa) dan kartu yang akan digunakan
dalam permainan “kartu mencocokkan”
4. Guru mengamati kegiatan siswa tiap
kelompok.
5. Guru mengatur jalannnya diskusi dengan
cara memperingatkan kepada siswa batas
waktu mengerjakan tugas diskusi
 Konfirmasi
1. Tiap kelompok mempresentasikan hasil
kelompoknya, tiap kelompok diwakili oleh
satu orang siswa yang akan ditunjuk oleh
guru untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya.
2. Guru mengarahkan siswa untuk
berpendapat terhadap jawaban kelompok
lain jika terdapat jawaban kelompok
tersebut yang kurang tepat.
C. Kegiatan Penutup
1. Guru
mengarahkan siswa untuk menyimpulkan
materi yang telah dipelajari pada pertemuan
ini. Siswa yang akan menyimpulkan tersebut
akan ditujuk oleh guru.
2. Guru dan 10
siswa menyimpulkan materi pada pertemuan
ini secara lengkap.
3. Guru
memberikan tugas rumah yang tercantum pada
LKS (lembar Kerja Siswa).
4. Guru
menyampaikan motivasi:
5. Guru
menyampaikan nasehat:
untuk selalu belajar dan tetap semangat
6. Guru menutup
pembelajaran dengan salam

L. Penilaian
Aspek Penilaian Keterangan
Nilai diperoleh dari hasil uji kemampuan (pretest), hasil
Penilaian Kognitif diskusi dalam memahami materi dan mengerjakan LKS,
dan hasil evaluasi masing-masing siswa setelah
pembelajaran.
Penilaian Afektif Nilai didapat dari pengamatan guru terhadap siswa dalam
proses pembelajaran berlangsung.
Penilaian psikomotor Nilai didapat dari pengamatan guru terhadap cara siswa
dalam melakukan percobaan.

Kendari, April 2020


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri Guru Mata Pelajaran,

NIP. NIP.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran I
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1

SEL VOLTA

A. URAIAN MATERI

1. Pengertian Sel Volta

Sel volta lahir dari gagasan seorang ilmuwan berkebangsaan Italia yaitu

Alessandro Giuseppe Volta ( 1745-1827) dan Lugini Galvani (1737-1798). Sel volta

adalah sebuah alat yang dapat mengubah cairan kimia menjadi energi listrik. Alat ini

dikenal dengan istilah sel elektrokimia. Nah, sel volta terdiri dari 4 bagian yaitu:

Voltmeter, Jembatan Garam, Anoda, dan Katoda.

a. Voltmeter: komponen yang berfungsi menentukan besarnya potensial pistrik atau

tegangan listrik yang dihasilkan.

b. Jembatan Garam (Salt Bridge): komponen yang berfungsi untuk menjaga

kenetralan muatan listrik pada larutan. Jembatan garam terdiri dari senyawa

Na2SO4.

c. Anoda (Elektroda Negatif): tempat terjadinya reaksi oksidasi (penglepasan

elektron). Logam yang dipakai pada anoda di gambar adalah Zn (seng).

d. Katoda (Elektroda Positif) : tempat terjadinya reaksi reduksi (penangkapan

elektron). Logam yang dipakai pada katoda di gambar adalah Cu (tembaga).


Sumber: https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

Reaksi Kimia yang terjadi pada sel volta adalah sebagai berikut:

(anoda) Zn → Zn2+ + 2e-


(Katoda) Cu2+ + 2e- → Cu

Pada sel volta terjadi perubahan dari energi kimia menjadi energi listrik. Hal

ini dapat disebut juga reaksi spontan atau reaksi redoks (Reduksi-Oksidasi). Syarat

terjadinya reaksi spontan adalah Nilai Potensial Elektroda Standar (E0) pada

Voltmeter harus bernilai positif. Apabila Nilai Potensial Elektroda Standar (E 0)pada

Voltmeter bernilai negatif maka tidak terjadi reaksi spontan. Prinsip kerja dari sel

volta adalah sebagai berikut: Ketika logam Zn dimasukkan ke dalam larutan yang

mengandung ion Zn2+dan logam Cu dimasukkan ke dalam larutan Cu 2+, atom-atom

logam Zn akan teroksidasi melepaskan 2 elektron dan larut di dalam larutan tersebut,

karena bersifat lebih reaktif dibanding dengan atom Cu. Elektron-elektron yang

dibebaskan oleh logam Zn melewati kawat dan masuk ke arah logam Cu dan

tereduksi ion Cu2+, sehingga jumlah ion Cu2+ akan berkurang dalam larutan.

Elektroda/kawat mengalirkan arus listrik (elektron) masuk atau keluar dari suatu

larutan, sehingga muncul suatu tegangan listrik yang dapat dilihat dari tampilan
Voltmeter. Secara umum Reaksi Spontan yang terjadi pada sel volta adalah sebagai
2+ ¿+Cu ¿
berikut: Zn+ Cu2 +¿→ Zn ¿

 Bagian-bagian Sel Volta

Sel volta dibagi menjadi tiga bagian yaitu sel volta primer, sel volta sekunder,

dan sel bahan bakar.

a. Sel Volta Primer

Sel volta primer adalah komponen naterai atau sering disebut sel

Lenchanche. Sel volta primer adalah baterai yang dayanya langsung habis

apabila selesai dipakai artinya komponen baterai ini tidak dapat diisi ulang.

Baterai ini dibagi menjadi beberapa jenis yaitu sel kering seng-sarbon, baterai

merkuri dan baterai perak oksida.

 Sel Kering Seng-Karbon

Sel kering seng-karbon terdiri dari suatu silinder zink berisi pasta dari

campuran batu kawi (MnO2), Salmiak (NH4Cl), karbon (C), dan sedikit air.

Bagian anoda dari baterai ini adalah logam seng (Zn), sedangkan bagian

katoda dari baterai ini adalah grafit yang dicelupkan di tengah-tengah pasta.

Persamaan redoks pada baterai kering adalah sebagai berikut:

Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e- (anoda)


2MnO2(s) + 2NH4+ 2e- → Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l) (katoda).
Sel ini sering dipakai pada komponen elektronika seperti lampu,

senter, radio, jam, dan lainnya.

 Baterai Perak Oksida

Baterai ini mempunyai komponen yang sangat tipis. Anoda dari

baterai ini adalah seng (Zn), sedangkan katoda dari baterai ini adalah perak

oksida (Ag2O). Besar tegangan pada baterai ini adalah 1,5 V.  Reaksi yang

terjadi pada baterai ini adalah sebagai berikut:

Zn(s) +2OH-(aq) → Zn(OH)2(s) + 2e- (anoda)


Ag2O(s) + H2O + 2e- → 2Ag(s) + 2OH-(aq) (katoda)

Baterai ini biasa digunakan pada komponen jam, kamera, dan

kalkulator elektronik dan biasanya harganya lebih mahal.

b. Sel Volta Sekunder

Sel volta sekunder adalah komponen sel volta yang daya nya dapat diisi

ulan. Contohnya aki timbal, baterai lithium, dan sel perang seng.

 Aki Timbal

Aki timbal adalah baterai yang digunakan untuk kendaraan bermotor

atau mobil. Komponen dari aki terdiri dari PbO 2 sebagai katoda dan Pb (timah

hitam) sebagai anodanya. Komponen tersebut dicelupkan ke dalam larutan

asam sulfat (H2SO4). Reaksi yang terjadi dalam aki adalah sebagai berikut:

Pb(s) + SO42-(aq) → PbSO4(s) + 2e- (anoda)

PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) + 2e- → PbSO4(s) + 2H2O (katoda)

Pada pengisian daya dalam aki dilakukan dengan cara

menghubungkan elektroda timbal ke kutub negatif sumber arus sehingga

Pb2SO4yang terdapat pada elektroda timbal itu direduksi. Berikut reaksi

pengisian pada aki:

PbSO4(s) + H+(aq) + 2e- → Pb(s) + HSO4-(aq) (elektroda Pb sebagai katoda)


PbSO4(s) + 2H2O(l) → PbO2(s) + HSO4-(aq) + 3H+(aq) 2e-
(elektroda PbO2 sebagai anoda)

 Baterai Litium

Komponen anoda dari baterai ini adalah litium, sedangkan katodanya

adalah MnO2.  Baterai ini dapat menghasilkan arus listrik yang lebih besar

dan daya tahannya lebih lama.

Li ¿

Baterai litium merupakan sumber bahan energi untuk mobil listrik.

Mobil listrik adalah kendaraan yang sumber tenaganya tidak menggunakan

bensin namun menggunakan baterai litium yang dapat diisi ulang sehingga

kendaraan ini akan ramah lingkungan dan lebih irit.

 Sel Perak Seng

Komponen anoda dari  sel ini adalah Zn (seng) sedangkan katodanya

adalah Ag (Perak). Katoda dan anoda dari komponen ini dihubungkan larutan

elektrolit KOH. Komponen ini lebih ringan daripada aki timbal dan memiliki

daya yang lebih besar, sehingga baterai ini digunakan pada kendaraan di

arena balap seperti mobil Formula 1 agar kendaraan mempunyai kecepatan

yang lebih besar.

c. Sel Bahan Bakar

Sel ini menggunakan campuran bahan bakar sebagai sumber energinya.

Sumber bahan bakarnya seperti campuran Hidrogen (H2) dengan Oksigen (O2)

atau campuran gas alam dengan oksigen. Komponen katoda dari sel ini adalah gas

oksigen dan anodanya adalah gas hidrogen. Reaksi kimia dari sel ini adalah

sebagai berikut:

Katoda: menghasilkan ion OH-


O2(g) + 2H2O(l) + 4e- → 4OH-(aq)
Anoda: daro katode bereaksi dengan gas H2
H2(g) + 2OH-(aq) → 2H2O(l) + 2e-
Reaksi selnya adalah: O2(g) + 2H2(g) → 2H2O(l)
Sel bahan bakar biasanya digunakan untuk pesawat guna menjelajahi luar
angkasa seperti pesawat ulang-alik, pesawat challenger, dan pesawat columbia.

B. PERTANYAAN
1. Apakah yang dimaksud dengan sel volta ?
2. Apakah yang dimaksud dengan potensial elektrode ?
Jawab :
Potensial elektrode merupakan ukuran besarnya kecenderungan suatu unsur untuk
menyerap atau melepaskan elektron.
3. Apakah yang dimaksud dengan jembatan garam ?
4. Diketahui potensial elektrode Seng dan tembaga sebagai berikut :
Zn2+  +  2e → Zn   E͒ = -0,76 V
Cu2+  +  2e → Cu   E͒ = +0,34 V
a. Tulislah notasi sel volta yang dapat disusun dari kedua elektrode tersebut!
b. Tentukan potensial standar sel itu!
c. Tuliskan pula reaksi sel nya!
5. Diketahui data potensial reduksi standar dari logam besi dan timah ialah sebagai berikut:
Fe2+  +  2e → Fe  Eo = -0,44 V
Sn2+  +  2e → Sn  Eo = -0,14 V
a. Tulislah notasi sel volta dari kedua elektrode tersebut!
b. Berapakah potensial elektrode standar yang dihasilkan dari sel tersebut?
c. Buatlah reaksi sel dari kedua elektrode tersebut!
Lampiran 2
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Mata Pelajaran : Kimia


Satuan Pendidikan :-
Kelas/ semester : XII/1
Materi pokok : Larutan Penyangga
Tahun Ajaran : 2016/2017
Waktu Pengamatan : 15 menit

Indikator perkembangan sikap religius, tanggung jawab, responsif dan santun


1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sunggguh dalam
menyelsaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sunggguh dalam
menyelsaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sunggguh dalam
menyelsaikan tugas yang cukup sering dan mulai konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sunggguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan belum konsisten

Berikan tanda V pada kolom-kolom sesuai dengan hasil pengamatan .


Tanggung
Religius Peduli Responsif Santun
Nama Jawab
No
siswa B M M M B M M M B M M M B M M M B M M M
T T B K T T B K T T B K T T B K T T B K
1
2
3
...
Keterangan
1 BT= kurang
2 MT= sedang
3 MB= baik
4 MK= sangat baik  

Lampiran 3
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Kimia


Satuan Pendidikan :-
Kelas/ semester : XII/1
Materi pokok : Larutan Penyangga
Tahun Ajaran : 2016/2017
Waktu Pengamatan : 15 menit

Indikator Terampil menerapkan konsep dan strategi pemecahan masalah yang relevan pada
meteri sel volta
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan.
2. Terampil jika menunjukkan sudah ada  usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan
strategi pemecahan masalah yang relevan.
3. Sangat terampill, jika menunjukkan adanya  usaha untuk menerapkan konsep/prinsip
dan strategi pemecahan masalah yang relevan.

 Bubuhkan tanda centang (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


Keterampilan
No. Nama Siswa Menerapkan konsep/prinsip dan strateri pemecahan masalah
KT T ST
1
2
3
....
Keterangan:
KT       : Kurang terampil skor (bernilai 1)
T          : Terampil skor (bernilai 2)
ST        : Sangat terampil skor (bernilai 3)
skor=nilai yang diperoleh× 100 %

Lampiran 4
KUNCI JAWABAN
1. Apakah yang dimaksud dengan sel volta ?
Jawab :
Sel volta merupakan suatu perangkat yang dapat mengubah energi dari suatu reaksi redoks
menjadi energi listrik.
2. Apakah yang dimaksud dengan potensial elektrode ?
Jawab :
Potensial elektrode merupakan ukuran besarnya kecenderungan suatu unsur untuk
menyerap atau melepaskan elektron.
3. Apakah yang dimaksud dengan jembatan garam ?
Jawab :
Jembatan garam merupakan suatu alat yang berfungsi untuk melengkapi rangkaian listrik
sebagai penghantar elektrolit (menghantarakan ion-ion dari satu elektrode ke elektrode lain
) guna mengimbangi arah elektron dari anoda ke katoda.
4. Diketahui potensial elektrode Seng dan tembaga sebagai berikut :
Zn2+  +  2e → Zn   E͒ = -0,76 V
Cu2+  +  2e → Cu   E͒ = +0,34 V
a. Tulislah notasi sel volta yang dapat disusun dari kedua elektrode tersebut!
b. Tentukan potensial standar sel itu!
c. Tuliskan pula reaksi sel nya!
Jawab :
a. Notasi sel volta kita buat berdasarkan format berikut ini:
Anoda |Ion ||Ion | Katoda
Logam yang memiliki harga Eo yang lebih negatif diletakan di anoda sedangkan logam
yang memiliki Eo yang lebih positif diletakan di katoda. Maka notasi sel dari reaksi
diatas adalah :
Zn |Zn2+ ||Cu2+ |Cu
b. Rumus untuk menentukan potensial standar dari reaksi sel ialah sebagai berikut:
Esel = Ereduksi – Eoksidasi
Logam yang memiliki Eo paling negatif akan mengalami oksidasi sedangkan logam
yang memiliki Eo yang paling positif akan mengalami reduksi. Maka logam Zn akan
mengalami oksidasi sedangkan logam Cu akan mengalami reduksi. Maka Esel nya:
Esel = ECu - EZn = 0,34 + 0,76 = 1,1 V
Jadi potensial standar yang dihasilkan ialah sebesar 1,1 V
c. Untuk menulis reaksi sel, silahkan perhatikan penjelasan dibawah ini:
Anoda = Zn → Zn2+  +  2e
Katoda = Cu2+  +  2e → Cu
Reaksi Sel keseluruhan = Zn  +  Cu2+ → Zn2+  +  Cu  
Esel = 1,1 V
5. Diketahui data potensial reduksi standar dari logam besi dan timah ialah sebagai berikut:
Fe2+  +  2e → Fe  Eo = -0,44 V
Sn2+  +  2e → Sn  Eo = -0,14 V
a. Tulislah notasi sel volta dari kedua elektrode tersebut!
b. Berapakah potensial elektrode standar yang dihasilkan dari sel tersebut?
c. Buatlah reaksi sel dari kedua elektrode tersebut!
Jawab :
a. Ingat, seperti yang sudah mas dennis sampaikan sebelumnya bahwa untuk membuat
notasi sel volta, kita harus mengikuti format berikut :
Anoda |Ion ||Ion | Katoda
Maka notasi sel voltanya ialah :
Fe |Fe2+ ||Sn2+ |Sn
b. Ingat lagi, untuk menghitung potensial elektroda dari sel, maka kita gunakan rumus :
Esel = Ereduksi - Eoksidasi, maka
Esel = ESn – EFe
Esel = -0,14 + 0,44 = 0,30 V
Jadi potensial elektroda yang dihasilkan ialah sebesar 0,3 V
c. Untuk menulis reaksi sel, silahkan perhatikan penjelasan dibawah ini:
Anoda = Fe → Fe2+  +  2e
Katoda = Sn2+  +  2e → Sn
Reaksi Sel keseluruhan = Fe  +  Sn2+ → Fe2+  +  Sn  
Esel = 0,3 V

Anda mungkin juga menyukai