Dosen Pengampu:
Eny S. Rosyidatun, MA.
Disusun Oleh:
Andi Mahmuddin (11150161000008)
Nurul Rihsa Novtianti (11150161000043)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
dan Taufik sehingga kami dapat menyelesaikan laporan PLP (Pengenalan
Lapangan Persekolahan) yang pertama ini dengan tepat waktu. Laporan PLP ini
berisikan segala aspek yang telah kami amati, diantaranya yakni kultur sekolah,
visi dan misi, struktur organisasi dan tata kerja sekolah, kokurikuler dan
ekstrakulikuler, dan sarana dan prasarana laboratorium biologi.
Tidak sedikit kendala yang kami hadapi dalam penyususnan laporan ini.
Namun, kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan ini berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan dari semua warga SMAN 10 Kota Tangerang
Selatan khususnya para guru dan Ibu Eny S. Rosyidatun, MA selaku dosen
pembimbing kami.
Laporan ini disusun untuk memenuhi mata kuliah PLP 1 dan juga sebagai
bahan evaluasi bagi pihak sekolah. Kami menyadari banyak terdapat kekurangan
dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami perlukan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................3
C. Manfaat..................................................................................................................3
BAB II ISI..........................................................................................................................4
A. Deskripsi Sekolah...................................................................................................4
1. Identitas SMAN 10 Kota Tangerang Selatan......................................................4
2. Sejarah SMAN 10 Kota Tangerang Selatan.......................................................5
B. Pegamatan Visi dan Misi Sekolah.........................................................................6
1. Visi.....................................................................................................................6
2. Misi....................................................................................................................6
3. Motto..................................................................................................................7
4. Slogan................................................................................................................7
C. Pengamatan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)....................................12
D. Pengamatan Budaya Sekolah................................................................................14
E. Pengamatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler......................................................20
F. Pengamatan Laboratorium Biologi.......................................................................22
BAB III PENUTUP..........................................................................................................25
A. Kesimpulan..........................................................................................................25
B. Saran....................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................26
LAMPIRAN.....................................................................................................................28
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto
Lampiran 2. Lembar Wawancara
Lampiran 3. Lembar Tabel Pengamatan
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan pendidikan adalah banyak cakupannya dan sangat berkaitan
dengan perkembangan manusia muda, mulai dari perkembangan jasmaniah
dan rohaniah, antara lain: perkembangan fisik, pikiran, perasaan, kemauan,
kesehatan, keterampilan, sosial, hati nurani, kasih sayang. Pendidikan
adalah kegiatan membudayakan manusia muda atau membuat orang muda
ini hidup berbudaya sesuai standar yang diterima oleh masyarakat.
Pengertian Pendidikan meurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
No.20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.1
Tujuan pendidikan yaitu membina intelektualitas, mengembangkan
keterampilan, atau membina manusia secara utuh yang didalamnya
membina tanggung jawab dengan Sang Pencipta, dan juga membina
tanggung jawab kepada masyarakat. Sehingga terbina suasana dan
hubungan yang harmonis di antara masyarakat yang berbudaya.2 Selaras
dengan pernyataan tersebut maka sekolah tidak hanya menjadi lembaga
pendidikan formal yang terfokus dalam memberikan pendidikan akademik
saja, tetapi juga turut membina kepribadian, mengembangkan kemandirian
dan keterampilan serta kreativitas peserta didik dalam bidang non akademik.
Salah satunya yakni kegiatan ekstrakurikuler.
Setiap sekolah pastinya memiliki sebuah budaya. Budaya sekolah
sangat dipengaruhi oleh sistem manajemen, roda organisasi, hingga fasilitas
sekolah yang mendukung. Semuanya harus dikombinasikan sehingga
1
Amos Neolaka, Metode Penelitian dan Statistik, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017),
h. 21-22.
2
Jusuf Amir, Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Gema Insani, 1995), h. 214.
1
menjadi semacam sistem yang berlaku dan dijalankan oleh sekolah. Budaya
sekolah tidak hanya berpengaruh terhadap semua tindakan civitas
akademika sekolah, tetapi juga mempengaruhi jiwa dan semangat para guru
dan siswanya. Budaya sekolah adalah konteks di belakang layar sebuah
sekolah yang menunjukkan nilai, norma, tradisi, bahkan ritual yang telah
dibangun dalam waktu yang lama oleh semua komunitas sekolah. Dalam
konsep sekolah efektif, budaya sekolah dimaknai sebagai sebagai suasana
sekolah. Budaya sekolah ini menjadi roh bagi terciptanya iklim sekolah
yang kondusif.3
Budaya adalah nilai-nilai hidup yang sudah direalisasikan, bukan
semata nilai-nilai hidup yang dipampang di tembok, atau baru menjadi
slogan pidato atau baru dijadikan moto profil sekolah. Budaya adalah apa
yang kita lakukan, sedangkan nilai-nilai adalah apa yang kita pahami dan
yakini. Secara teori, budaya di suatu lembaga itu lahir dari nilai-nilai dan
perilaku yang dianut oleh kelompok pendiri atau orang-orang senior
dilembaga itu, yang kemudian berhasil ditransfer secara alamiah dan ilmiah
kepada yang lain sehingga membentuk perilaku kolektif. Dalam praktiknya,
budaya ini kemudian dikelompokkan menjadi dua, yaitu budaya kuat dan
budaya lemah. Disebut budaya kuat apabila nilai-nilai, pedoman hidup, atau
aturan suatu lembaga itu benar-benar direalisasikan dalam kehidupan nyata,
bukan sebuah rumusan atau tulisan. Sebaliknya, disebut budaya lemah
apabila nilai-nilai, pedoman, aturan, atau prosedur itu tidak dijalankan
secara kolektif atau hanya dijalankan separuhnya.4
Jabatan dapat diartikan sebagai pekerjaan atau tugas dalam
pemerintahan atau dalam organisasi. Ada beberapa konsep yang terkait
dengan kata jabatan, yang biasa muncul dalam dunia pendidikan, antara lain
jabatan fungsional, jabatan akademik, jabatan struktural, dan jabatan
profesional.
Jabatan fungsional, adalah jabatan yang ditinjau dari fungsinya di
satuan organisasi,. Misalnya dokter, guru/dosen, wartawan, apoteker, dan
lain-lain. Jabatan akademik, adalah jabatan yang ditinjau dari kompetensi
3
Ahmad Baedowi, Potret Pendidikan Kita, (Jakarta: Alfabeta, 2015), h. 145
4
Latuconsina, Pendidikan Kreatif, (Jakarta: Gramedia, 2014), h. 139-140.
2
akademik atau keilmuan yang dimiliki, misalnya asisten dosen, dosen,
lector, guru besar. Jabatan struktural, adalah jabatan yang terkait dengan
struktur atau susunan dalam organisasi atau lembaga, misalnya rektor,
pembantu rektor, wakil rektor, dekan, pembantu, wakil dekan, ketua
jurusan, ketua program, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan lain-lain.
Jabatan profesi adalah jabatan yang ditinjau dari profesinya.5
B. TUJUAN
1. Memahami budaya sekolah di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan.
2. Memahami visi dan misi di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan.
3. Memahami struktur organisasi dan tata kerja di SMAN 10 Kota
Tangerang Selatan.
4. Memahami kegiatan kokurikuler dan ekstrakulikuler di SMAN 10 Kota
Tangerang Selatan.
5. Memahami sarana dan prasarana laboratorium biologi di SMAN 10 Kota
Tangerang Selatan.
C. MANFAAT
1. Memberikan gambaran sejak dini mengenai lingkungan persekolahan.
2. Memenuhi tugas akhir mata kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP).
5
Sihomin. Excellent Teacher, (Semarang: Dahara Prize, 2013), h. 3.
3
BAB II
ISI
A. DESKRIPSI SEKOLAH
6
Panitia Masa Orientasi Peserta Didik Baru. Buku Panduan Masa Orientasi Peserta Didik Baru
(MOP) Tahun Pelajaran 2013/2014, (Kota Tangerang Selatan: SMAN 10 Kota Tangerang Selatan, 2013), h.
7-8.
10) Menyelenggarakan program bimbingan belajar dan pemantapan materi
pembelajaran.
11) Menyelenggarakan program pengembangan bimbingan penyuluhan dan
pelayanan siswa.
12) Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat.
13) Menjalin hubungan yang baik antara warga sekolah, stakeholder, dan
masyarakat dengan semangat kekeluargaan.
14) Memanfaatkan ligkungan sebagai media pembelajaran.
15) Mengembangkan seni budaya bangsa khususnya budaya local
16) Melakukan penghematan sumber daya alam.
3. Motto
“Jadi orang penting itu baik, tetapi jauh lebih penting menjadi orang baik”
“Disiplin adalah jiwaku dan semangat adalah tekadku”
4. Slogan
“Berdo’a, berbuat, berkarya, berhasil, Alhamdulillah”
“Together we can”
Visi misi sekolah merupakan tujuan jauh yang harus dicapai oleh sekolah/
madrasah dalam kurun waktu tertentu. Dengan ditetapkannya tujuan jauh tersebut,
maka seluruh komponen lembaga akan diarahkan ke arah tujuan tersebut. 7 Visi
sekolah yaitu tujuan sekolah jangka panjang, lima atau sepuluh tahun ke depan.
Untuk mewujudkan visinya, sekolah menysuun misi yang berisi sejumlah
program dan kegiatan jangka pendek dan menengah. Visi disusun sesuai
kemampuan sekolah, kemajuan IPTEK, dan tuntutan masyarakat. Secara bertahap
visi sekolah harus mengalami kemajuan dan peningkatan sebagai bukti bahwa
sekolah bergerak maju bukan stagnan apalagi mundur.8
Kepala sekolah dengan kemampuan dalam kepemimpinannya harus
menyamakan visi setiap komponen tersebut. Jika seluruh komponen sekolah
sudah memiliki kesamaan visi, maka lembaga mulai memasuki tahap berkembang
7
Muhaimin, manajemen pendidikan (Aplikasinya dalam penyusunan rencana
pengembangan sekolah/ madrasah), (Jakarta : Prenada media, 2015).
8
Musfah, Jejen, Manajemen Pendidikan Teori, Kebijakan, dan Praktik, (Jakarta : Prenada
Media, 2015).
sampai pada akhirnya seluruh komponen menuju arah yang sama. Hal ini dapat
mendorong organisasi untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini disebabkan karena
dengan mengarahnya komponen sekolah maka sekolah tersebut akan memiliki
orientasi yang jelas dalam proses pengembangannya.
Visi dan misi sekolah harus dipahami dengan baik oleh setiap warga
sekolah. Pimpinan harus menjelaskan kepada warga sekolah visi dan misi sekolah
dan bagaimana cara mencapainya. Pimpinan mengeaskan bahwa ia sendiri tidak
akan mampu mewujudkan visi sekolah, melainkan memerlukan kerja sama
seluruh unit yang ada di sekolah.
Jika sekolah mampu membuat program dan melaksanakannya menuju
suatu tujuan yang dikembangkan dari visi sekolah maka visi sekolah akan dapat
dicapai. Pencapaian tersebut akan mendorong sekolah untuk mengembangkan
rencana jangka panjang berikutnya. Demikian seterusnya sehingga sekolah
tersebut mampu melaksanankan pengembangan secara terus-menerus.
SMAN 10 Kota Tangerang Selatan memiliki visi-misi sekolah yang
dipampang di dekat mading sekolah. Terwujudnya visi-misi di sekolah ini diawasi
langsung oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, kurikulum dan pembina
OSIS. Disekolah ini terdapat 4 wakil kepala sekolah yaitu bidang kurikulum,
bidang kesiswaan, bidang sarana dan prasarana, dan bidang humas. Semua tugas
dan tanggung jawab wakil kepala sekolah tercantum dalam satu file yang
dipegang oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum sekaligus penanggung
jawab di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan. Dimana tugas dan tanggung jawab
yang tercantum, mengarah kepada visi dan misi sekolah.
Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, beliau
menjelaskan misi yang dilakukan sekolah untuk mencapai visi. Misi yang pertama
yaitu meningkatkan pembinaan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.
Kegiatan yang mendukung tercapainya misi tersebut selain pembelajaran
pendidikan agama adalah kegiatan mengaji yang dilakukan sebelum pembelajaran
dimulai dan kegiatan tausiyah serta membaca Al-Qur’an bagi yang beragama
islam dan membaca al-kitab bagi yang beragama nasrani yang dilaksanakan dua
minggu sekali setiap hari Jum’at. Kegiatan tersebut dilakukan bersama-sama di
lapangan sekolah bersama dengan para dewan guru dan staff sekolah lainnya.
Misi yang kedua yaitu meningkatkan budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam,
Sopan, dan Santun). Cara yang dilakukan sekolah untuk mewujudkan misi ini
adalah budaya 5S ini sudah mulai diperkenalkan ke siswa semenjak MPLS (Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah), jadi semenjak awal memang budaya ini telah
diterapkan. Terbukti dengan sikap-sikap siswa yang ramah dan terdapat pula
papan-papan poster yang mengingatkan siswa tentang budaya 5S ini.
Misi yang ketiga yaitu menerapkan kedisiplinan dalam menegakkan
peraturan dan tata tertib. Papan tata tertib di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan
tidak tersedia dan tidak terpampang di lingkungan sekolah hanya berbentuk kertas
yang ditempel di mading sekolah. Penerapan yang terlihat hanya ketika siswa
datang terlambat ke sekolah. Sesuai dengan tata tertib sekolah yaitu kegiatan
belajar mengajar dimulai pukul 06.50 WIB, dan jika ada siswa yang terlambat
tidak diperkenankan masuk ke sekolah. Misi yang keempat yaitu menumbuh-
kembangkan kepekaan sosial dan solidaritas. Penerapan visi dan misi keempat ini
diwujudkan dengan adanya kegiatan bakti sosial yang dinaungi oleh OSIS. OSIS
SMAN 10 Kota Tangerang Selatan belum lama ini melakukan kegiatan bakti
sosial di daerah Banten yang menjadi korban bencana alam tsunami.
Misi yang kelima yaitu menumbuh kembangkan budaya gemar membaca,
belajar dan meneliti. Menumbuh kembangkan budaya membaca diwadahi dengan
adanya kelompok siswa yang aktif di perpustakaan, yang memiliki tugas
merapihkan buku-buku yang ada di perpustakaan dan menghidupkan
perpustakaan, dimana kegiatan tersebut sangat membantu pengelola perpustakaan
karena di sekolah ini tidak ada pustakawan. Belum ada kegiatan yang melibatkan
seluruh siswa-siswi dalam penerapan misi ini. Misi yang keenam yaitu menumbuh
kembangkan budaya demokrasi dalam setiap aspek kehidupan sekolah. Penerapan
misi ini dilakukan ketika pemilihan ketua OSIS karena pemilihan dilakukan
secara demokrasi, dimana seluruh siswa wajib memberikan pilihannya dalam
menentukan ketua OSIS dan terdapat pula kegiatan debat antar kadidat calon
ketua OSIS yang disaksikan oleh seluruh siswa dan guru. Misi yang ketujuh yaitu
menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman untuk belajar dan
bekerja. Hal ini diwujudkan dengan penerapan tata tertib yang ada dan harus
dipatuhi oleh seluruh warga sekolah.
Misi yang kedelapan yaitu menyelenggarakan program pembelajaran
berbasis Information and Communication Technology (ICT) dan Enterpreneur. Di
sekolah ini penerapan tersebut dapat di lihat dengan adanya penggunaan proyektor
dan LCD yang tersedia di setiap kelas. Penerapan ini dapat membantu guru dalam
proses mengajar, dimana dapat memudahkan guru dalam proses penyampaian
suatu informasi kepada siswa. Guru dapat memberikan suatu gambaran seperti
adanya tampilan slide yang diisi oleh informasi, gambar, video, dan lain-lain. Hal
ini dapat memberikan nuansa berbeda dalam belajar dan diharapkan dapar
meningkatkan minat siswa untuk belajar. Sekolah sudah menyediakan alat
tersebut disetiap kelas sehingga menciptakan rasa nyaman dalam proses belajar
mengajar. Karena masih banyak sekolah lain yang tidak menyediakannya di
semua kelas, sehingga siswa harus mengambilnya terlebih dahulu di kantor Tata
Usaha guna belajar mengajar di kelas. Untuk enterpreneur sendiri terdapat mata
pelajaran kewirausahaan dimana dalam pelajaran tersebut siswa diajarkan untuk
membuat berbagai macam produk, pengemasan produk dan pemasarannya yang
nantinya produk tersebut dapat memiliki nilai jual. OSIS di sekolah ini sendiri
memiliki program kerja yaitu menghidupkan koperasi, dimana koperasi tersebut
akan menjadi wadah bagi siswa-siswi yang memiliki dagangan dan akan dikelola
oleh OSIS dan pihak sekolah.
Misi yang kesembilan yaitu menyelenggarakan program pembelajaran
pengembangan bahasa inggris dan bahasa jepang. Di SMAN 10 Kota Tangerang
Selatan sendiri program pengembangan bahasa inggris dilakukan dengan
terdapatnya ekstrakulikuler English Club yang menjadi wadah bagi siswa-siswi
untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggirsnya. Selain itu, setiap hari
Senin saat dilaksanakannya upacara bendera, terdapat pidato yang disampaikan
oleh siswa/siswi yang menjadi petugas upacara. Pembacaan pidato dilakukan
setelah penyampaian amanat oleh pembina upacara. Menurut wakasek bidang
kesiswaan sendiri, hal tersebut dilakukan untuk mengasah percaya diri siswa
ketika berbicara didepan umum dan mengembangkan kemampuan berbahasa
Inggrisnya. Pengembangan bahasa Jepang sendiri dilakukan dengan mata
pelajaran mulok yang berupa bahasa jepang yang diterapkan di kelas X-XII agar
semua siswa-siswi di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan memiliki kemampuan
bahasa asing selain bahasa inggris yaitu bahasa jepang.
Misi yang kesepuluh dan kesebelas saling berhubungan yaitu
menyelenggarakan program bimbingan belajar dan pemantapan materi
pembelajaran dan menyelenggarakan program pengembangan bimbingan
penyuluhan dan pelayanan siswa. Untuk mewujudkan misi ini terdapat guru
Bimbingan Konseling dan Bimbingan Penyuluhan yang siap untuk melayani
konsultasi peserta didik setiap saat. Selain itu Guru BP dan BK juga memiliki 1
jam pelajaran untuk memberikan bimbingan konseling atau penyuluhan kedalam
kelas. Untuk mewujudkan misi memantapkan materi pembelajaran yaitu
dilaksanakannya program pendalaman materi bagi kelas XII.
Misi ke dua belas yaitu membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Untuk mewujudkan misi ini terbukti dengan disediakannya wastafel di setiap
koridor kelas. Selain itu, terdapat peraturan untuk tidak menggunakan plastik
sebagai kemasan makanan di kantin. Untuk menguatkan misi ini didukung dengan
poster-poster ujaran untuk melakukan hidup bersih dan sehat yang terpampang di
korodor kelas dan kantin.
Misi ketigabelas yaitu Menjalin hubungan yang baik antara warga sekolah,
stakeholder, dan masyarakat dengan semangat kekeluargaan. Untuk menguatkan
misi ini kepala sekolah dan guru-guru berupaya untuk membangun semangat
kerjasama kepada peserta didik guna menjalin hubungan kekeluargaan antar
warga sekolah.
Misi keempatbelas adalah memanfaatkan lingkungan sebagai media
pembelajaran. Misi ini didukung dengan sekolah yang mengikuti program
Adiwiyata dari kementrian lingkungan hidup. Hal tersebut terbukti dengan
lingkungan sekolah yang asri dan nyaman untuk dijadikan tempat belajar. Selama
observasi dilakukan terlihat guru biologi sering membawa peserta didiknya untuk
belajar di lingkungan. begitu pula guru seni budaya menjadikan lingkungan
sekolah untuk belajar seni.
Misi yang kelimabelas yaitu mengembangkan seni budaya bangsa
khususnya budaya lokal. Untuk merealisasikan misi ini sekolah mengadakan
ekstrakurikuler rampak bedung sebagai kesenian khas kota Tangerang Selatan.
Selain itu, untuk melestarikan budaya daerah, setiap upacara ada sesi pidato
peserta didik, selain berpidato dengan bahasa asing, terkadang dengan
menggunakan bahasa Jawa, Sunda, Padang dan lain sebagainya.
Misi yang terakhir yaitu melakukan penghematan sumber daya alam.
Usaha untuk merealisasikan misi ini terus digalakan oleh guru kepada peserta
didiknya. Namun, kesadaran peserta didik belum terlalu tinggi untuk mewujudkan
misi tersebut.
10
Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. (Jakarta : UIN Press, 2009), h. 163.
ruang kelas tambahan, maka ruang tersebut dijadikan ruang kelas oleh pihak
sekolah.
Penyediaan alat-alat laboratorium IPA di SMAN 10 Kota Tangerang
Selatan tetap ada walaupun tidak tersedianya laboratorium di sekolah tersebut.
Penyimpanan alat-alat laboratorium IPA disimpan tersebar dibeberapa ruang,
diantaranya di gudang, di ruang kelas XI IPS 5, dan di perpustakaan. Kondisi alat-
alat tersebut baik dan ada beberapa yang berbedu dan rusak karena sudah lama
tidak digunakan dan tidak dilakukan perawatan. Terdapat dua lemari
penyimpanan yang terbuat dari kayu untuk menyimpan alat-alat gelas seperti labu
ukur, gelas ukur, gelas kimia, pipet tetes, dan tabung reaksi. Lemari untuk
menyimpan bahan-bahan kimia masih disatukan dengan lemari alat. Lemari
tersebut tidak mudah berkarat tetutup dan dapat dikunci. Di ruang yang terpisah
terdapat pula lemari penyimpanan untuk mikroskop dan microcam.
Sarana lain berupa peralatan pendidikan seperti alat peraga, sudah baik
tersedia dalam bentuk torso manusia dan preparat. Untuk alat peraga lainnya
seperti model RNA, alat pencernaan dan lain-lain tidak dapat diobservasi karena
disimpan di gudang sekolah. Bahan-bahan laboratorium juga hanya terdapat
sedikit karena penyimpanannya di ruang kelas.
Kegiatan praktikum tetap berjalan walaupun tidak tersedianya ruang
laboratorium. Cara mensiasati kegiatan praktikum yang tidak dilakukan di
laboratorium adalah di ruang kelas. Ketika pembelajaran menuntut kegiatan
praktikum maka praktikum dapat dilakukan di kelas, dan alat dan bahan yang
dibutuhkan dibawa ke ruangan kelas. Jika tidak terdapat alat dan bahan yang
dibutuhkan dapat menggunakan alat dan bahan yang sederhana dan mudah
didapatkan. Pengelolaan administrasi dan inventarisasi sendiri tetap dilakukan,
dengan cara penyediaan buku peminjaman ketika alat dan bahan laboratorium
tersebut digunakan untuk pembelajaran di dalam kelas.
Keterbatasan sarana dan prasarana mengenai laboratorium IPA khusunya
biologi sendiri sedikit menjadi kendala, karena pengenalan mengenai bagaimana
keberadaan laboratorium seharusnya dilakukan di sekolah tetapi dalam proses
pembelajaran sendiri tentunya hal tersebut menjadi tantangan bagi guru dalam
mensiasatinya dan tetap menjalankan proses praktikum walaupun hanya di ruang
kelas. Penyimpan alat-alat dan bahan-bahan biologi sendiri perlu dikelompokkan
menurut cara yang logis sehingga mudah ditemukan dan tidak membahayakan
pemakai dan tidak menimbulkan kerusakan pada alat dan bahan itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama 2 bulan di SMAN 10
Kota Tangerang Selatan dan laporan yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan
bahwa; 1) SMAN 10 Kota Tangerang Selatan memiliki Visi dan Misi yang
digunakan sebagai pedoman untuk mengembangkan tujuan sekolah, 2) SMAN 10
Kota Tangerang Selatan telah memiliki struktur organisasi yang baik yang
merangkum unsur-unsur pengelola, baik dari anggota internal organisasi maupun
badan yang mewadahi peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan yang berfungsi sebagai pemberi
pertimbangan, pendukung, pengontrol, dan mediator dalam berbagai kegiatan
sekolah. Struktur organisasi SMAN 10 Kota Tangerang Selatan dinilai dapat
mendukung program yang telah ditetapkan. 3) SMAN 10 Kota Tangerang Selatan
memiliki kultur yang beragam yang dapat dikategorikan menjadi kultur
kedisiplinan dan keteladanan, kultur keagamaan, kultur kebangsaan, dan kultur
kesehatan dan kebersihan lingkungan., 4) SMAN 10 Kota Tangerang Selatan
menyelenggarakan Filedtrip dan Goes To Campus sebagai bentuk kegiatan
kokurikuler. Adapun kegiatan ekstrakurikuler di sekolah tersebut dibagi menjadi 2
kategori yaitu ekskul wajib (Pramuka) dan Ekskul pilihan yang sangat beragam
yang berjumlah 22 jenis ekskul, 5) SMAN 10 Kota Tangerang Selatan belum
memiliki ruang Laboratorium IPA. Namun, untuk alat dan bahan tersedia dengan
lengkap.
B. SARAN
Sebagai mahasiswa yang tengah menjalani kegiatan PLP 1 sebagiknya
sebelum melakukan observasi telah dibekali dengan pedoman observasi dan
wawancara yang sudah matang, sehingga ketika melakukan observasi akan
berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Panitia Masa Orientasi Peserta Didik Baru. Buku Panduan Masa Orientasi
Peserta Didik Baru (MOP) Tahun Pelajaran 2013/2014, Kota
Tangerang Selatan: SMAN 10 Kota Tangerang Selatan, 2013.
Narasumber
Wakasek Bidang Sarana dan Prasarana
M : “Apakah anda telah memahami visi dan misi dari sekolah ini? Bagaimana
cara anda sendiri sebagai ketua OSIS membantu mewujudkan visi dan misi
sekolah?”
N : “Sejauh yang saya pahami mengenai visi dan misi sekolah, salah satu
misi yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Salah satu cara yang dilakukan untuk mewujudkannya yaitu,
pertama untuk program OSIS sendiri, ketika sholat zuhur terdapat absen
yang harus dipertanggung jawabkan oleh diri sendiri dan dibawah
pemantauan oleh OSIS. Untuk mewujudkan budaya 5S (Senyum, Sapa,
Salam, Sopan, Santun) sudah diterapkan sejak MPLS Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah agar berlanjut hingga seterusnya untuk menjadikan
pribadi yang santun baik ketika di sekolah maupun diluar sekolah.
Selanjutnya, mengenai kedisiplinan untuk anggota OSIS sendiri harus
mencontohkan perilaku yang baik dan disiplin sesuai dengan aturan
sekolah. Untuk demokrasi sendiri, diwujudkan dengan pemilihan ketua
OSIS yang dilakukan dengan cara semua siswa mempunyai hak suara
dalam menentukan ketua OSIS lewat pemilihan langsung, dan sebelumnya
juga terdapat debat antar kadidat calon ketua OSIS”.
M : “Berapa jumlah seksi bidang dalam struktur OSIS dan MPK? Tolong
jelaskan tugas dari masing-masing seksi bidang!”.
N : “Untuk OSIS sendiri terdapat seksi bidang bela negara, ketaqwaan,
olahraga, kewirausahaan, IT dan humas, serta apresiasi seni. Untuk seksi
bidang bela negara memiliki tugas pokok, yaitu membantu proses
pelaksanaan dan berjalannya upacara bendera setiap hari senin, mengatur
mekanisme pembagian tugas dalam upacara dan melatih petugas upacara.
Untuk bidang olahraga tugas pokoknya melaksanakan class meting,
mengadakan senam disetiap hari Jumat pada minggu ketiga yang
dinamakan Jumat sehat. Untuk bidang apresiasi seni tugasnya menjadi
pengonsep acara pada setiap kegiatan yang diadakan oleh OSIS, dan untuk
tugas pokok IT dan humas yaitu mendokumentasikan setiap acara yang
diadakan di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan ini. Bidang kewirausahaan,
memiliki program yaitu pengadaan warung OSIS yang mewadahi siswa-
siswi untuk berjualan, dan untuk keuntungannya bisa dibagi antara siswa
yang menjual dan OSIS. Untuk program OSIS yang mendukung
terlaksananya visi dan misi sekolah salah satunya, sekitar bulan Agustus
nanti kami akan memperingati hari Teknologi Nasional berbarengan
dengan 17 Agustus”.
M : “Bagaimana penilaian anda terhadap kinerja OSIS untuk periode ini?”
N : “Untuk kekeluargaan dan solidaritas sudah sangat baik, tetapi kurang
menunjukkan potensi terbaik yang ada dalam diri masing-masing setiap
anggota OSIS karena sebagai anggota OSIS sendiri tidak hanya harus
memiliki kemampuan akademik tetapi non-akademik pun harus ada.”
Narasumber
Ketua OSIS Periode 2018-2019
Aby Pryoga
LAMPIRAN WAWANCARA
VISI - MISI, KULTUR SEKOLAH, DAN EKSTRAKURIKULER
N INDIKATOR HASIL
O
1. Basket putra
2. Basket putri
3. Mading
4. Marawis
5. Paskibra
6. Pencak silat
7. PMR
8. Rohis
9. English Club
10. Saman Volly
11. Futsal Putri
12. Futsal Putra
13. Badminton
14. Pramuka (wajib)
15. KIR
16. Paduan suara
17. Hand Ball
18. Karate
19. Atletik
20. Catur
21. Taekwondo
22. Sinematografi
23. Band
Ekskul yang paling menonjol yaitu ekskul
badminton yang telah menjuarai kejuaraan
Nasional. Sarana prasarana ekskul yang kurang
mendukung terkadang menghambat kegiatan
ekskul. Dana untuk kegiatan ekskul tidak ada
sehingga menggunakan dana iuran anggota ekskul.
Kegiatan ekskul sangat memberi manfaat berupa
melatih kepercayaan diri, melatih berani tampil,
dan dapat meningkatkan minat dan bakat.
LAMPIRAN WAWANCARA
EKSTRAKURIKULER DAN ORGANISASI SISWA
Drs. Undang
LEMBAR PENGAMATAN
LABORATORIUM BIOLOGI SEKOLAH
Petunjuk:
1. Lembar ini untuk mencatat hasil kerja kelompok setelah melaksanakan PLP I,
pada Topik Pengamatan Laboratorium Biologi Sekolah.
2. Lembar ini untuk mendeskripsikan Laboratorium Biologi di sekolah tempat
PLP.
3. Mohon memberi tanda centang (√) pada kolom di bawah Ya atau Tidak (Jika
Ya termasuk Baik atau Kurang).
4. Masing-masing kegiatan yang ada dapat ditambah keterangan untuk
mendeskrip-sikannya lebih baik.
Aspek Keterlaksanaan
No Rasio Deskripsi
Pengamatan Ya Tidak
1. Kursi - - √ -
2. Meja Kerja - - √ -
3. Meja demonstrasi - - √ -
4. Meja Persiapan - - √ -
5. Lemari alat 1 √ - Ukuran memadai untuk
buah/kelas menampung alat-alat gelas.
Tertutup dan dapat dikunci.
6. Lemari bahan 1 √ - Ukuran memadai untuk
buah/kelas menampung semua bahan.
Tidak mudah berkarat.
Tertutup dan dapat dikunci.
7. Bak cuci - - √ -
8. Model kerangka 1 √ - Tinggi minimum 150 cm.
manusia buah/perpus
9. Model tubuh - - √ -
manusia
10. Preparat mitosis - - √ -
11. Preparat meiosis - - √ -
12. Preparat anatomi Berupa irisan melintang
tumbuhan akar, batang, daun, dikotil,
dan monokotil.
13. Preparat anatomi Berupa irisan otot rangka,
hewan otot jantung, otot polos,
tulang keras, tulang rawan,
ginjal, testis, ovarium,
hepar, dan syaraf.
14. Gambar - - √ -
kromosom
15. Gambar DNA - - √ -
16. Gambar RNA - - √ -
17. Gambar - - √ -
pewarisan Mendel
18. Gambar contoh- - - √ -
contoh tumbuhan
dari berbagai
divisi
19. Gambar contoh- - - √ -
contoh hewan
dari berbagai
filum
20. Gambar/model - - √ -
sistem pencernaan
manusia
21. Gambar/model - - √ -
sistem pernapasan
manusia
22. Gambar/model - - √ -
sistem peredaran
darah manusia
23. Gambar/model - - √ -
sistem
pengeluaran
manusia
24. Gambar/model - - √ -
sistem reproduksi
manusia
25. Gambar/model - - √ -
sistem syaraf
manusia
26. Gambar sistem - - √ -
pencernaan
burung, reptil,
ampibi, ikan, dan
cacing tanah
27. Gambar sistem - - √ -
pernapasan
burung, reptil,
ampibi, ikan, dan
cacing tanah
28. Gambar sistem - - √ -
peredaran darah
burung, reptil,
ampibi, ikan, dan
cacing tanah
29. Gambar sistem - - √ -
pengeluaran
burung, reptil,
ampibi, ikan, dan
cacing tanah
30. Gambar sistem - - √ -
reproduksi
burung, reptil,
ampibi, ikan, dan
cacing tanah.
31. Gambar sistem - - √ -
syaraf burung,
reptil, ampibi,
ikan, dan cacing
tanah.
32. Gambar pohon - - √ -
evolusi
OBSERVASI SEKOLAH/MADRASAH*
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) I
Petunjuk:
1. Lembar ini untuk mencatat hasil kerja kelompok setelah melaksanakan PLP
I, pada Topik Kultur Sekolah.
2. Lembar ini untuk mengidentifikasi kegiatan-kegiatan pembiasaan yang
terjadi di sekolah tempat PLP, yang dapat membangun sikap (karakter) baik
warga sekolah.
3. Mohon memberi tanda centang (√) pada kolom di bawah Ya atau Tidak
(Jika Ya termasuk Baik atau Kurang).
4. Masing-masing kegiatan yang ada dapat ditambah uraian untuk
mendeskripsikannya lebih baik.
Keterlaksanaan
No. Aspek Pengamatan Ya Deskripsi
Tdk
Bk Kr
1 Kegiatan 5S (Senyum, Sapa, √ Kegiatan 5S (senyum, sapa,
Salam, Sopan, dan Santun) salam, sopan, dan santun) ini
sudah cukup baik diterapkan
disekolah. Dan kegiatan tersebut
juga termaktub ke dalalm visi
dan misi sekolah yang juga
terpampang besar di selasar
sekolah.
Keterangan
Bk : Baik, Kr : Kurang
Kelompok: SMAN 10 Tangerang Selatan Nama Mahasiswa
1. Andi Mahmuddin
OBSERVASI SEKOLAH/MADRASAH*
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) I
Petunjuk:
Keterlaksanaan
Struktur Organisasi dan
No. Ya Keterangan
Tata Kerja Tdk
Bk Kr
1 Ada bagan struktur √ Tidak ada bagan struktur
organisasi sekolah organisasi di sekolah ini
mungkin dikarenakan status
kepala sekolah di sekolah ini
yang merangkap 2 sekolahan
lainnya.
Keterangan
Bk : Baik
Kr : Kurang
1. Andi Mahmuddin
OBSERVASI SEKOLAH/MADRASAH*
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) I
Petunjuk:
1. Andi Mahmuddin
2. Nurul Rihsa Novtianti
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-LABF-214
OBSERVASI SEKOLAH/MADRASAH*
LEMBAR PENGAMATAN
VISI MISI SEKOLAH
Petunjuk:
1. Lembar ini untuk mencatat hasil kerja kelompok setelah melaksanakan PLP I,
pada Topik Visi dan Misi Sekolah
2. Lembar ini untuk mendeskripsikan Visi dan Misi Sekolah di sekolah tempat
PLP
3. Mohon memberi tanda centang (✓) pada kolom di bawah Ya atau Tidak (Jika
Ya termasuk Baik atau Kurang)
4. Masing-masing kegiatan yang ada dapat ditambah uraian untuk
mendeskripsikannya lebih baik
Tanggal Pengamatan : 14-24 Januari 2019
Nama Sekolah : SMAN 11 Kota Tangerang Selatan
Ya Tdk
Bk Kr
1. Ada visi dan misi sekolah √ Ada visi misi sekolah yang
tertulis dan terpampang.
Misi:
Nama Mahasiswa :
1. Andi Mahmuddin
2. Nurul Rihsa Novtianti