Anda di halaman 1dari 18

SMA ADABIAH PADANG Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/ Semeste : X / Genap / 2020-2021


RPP KIMIA Materi Pokok : KD. 3.9 REDOKS
Alokasi Waktu : 9 x 45 Menit/ 3 x Pertemuan

KD PENGETAHUAN KD KETERAMPILAN
3.9. Mengidentifikasi reaksi reduksi dan 4. 9 Menganalisis beberapa reaksi berdasarkan perubahan bilangan
oksidasi menggunakan konsep bilangan oksidasi yang diperoleh dari data hasil percobaan dan/atau
oksidasi unsur melalui percobaan
INDIKATOR PENGETAHUAN (Pertemuan 1) INDIKATOR KETERAMPILAN ( Petemuan 1)
3.9.1. Menjelaskan perkembangan konsep reaksi 4.9.1. Melakukan percobaan berupa reaksi antara logam Mg dengan
reduksi-oksidasi HCl dan reaksi antara padatan NaOH dengan HCl
3.9.2. Menjelaskan aturan bilangan oksidasi 4.9.2. Membuktikan hasil percobaan yang membedakan reaksi
unsur dalam senyawa atau ion redoks dan bukan redoks berdasarkan data Percobaan.
3.9.3. Menentukan bilangan oksidasi unsur
dalam senyawa atau ion

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui model pembelajaran dengan menggunakan Discovery Learning, peserta didik diharapkan mampu :
Mengidentifikasi reaksi reduksi dan oksidasi menggunakan konsep bilangan oksidasi unsur serta Menganalisis beberapa
reaksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi yang diperoleh dari data hasil percbaan dan/atau melalui percobaan den
gan penuh rasa ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab, displin selama proses
pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis)
dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.dengan mengembangkan nilai
karakter berpikir kritis , kreatif (kemandirian), kerjasama (gotongroyong) dan kejujuran (integritas) .

PERTEMUAN 1 (3 x 45 menit)
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam dan doa (Budaya Sekolah Religius)
(10 Menit)  Peserta didik menyanyikan Asmaul Husna(Budaya Sekolah Religius), menyanyikan lagu Indonesia
 Persiapan Raya (Budaya Sekolah Nasionalisme), kegiatan Literasi (Budaya Sekolah Literasi)
 Apperseps  Guru memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi
i materi ajar dalam kehidupan sehari-hari
 Motivasi  Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakup materi yang akan di ajarkan
 Peserta didik membaca surat Az-Zariat ayat 49 dan surat Al-Qomar 49 beserta artinya
Kegiatan Inti  Stimulation/ pemberian rangsangan
(70 Menit) Memberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi yang akan di
Sintak Sintak pelajari dengan cara Mengamati lembar kerja, Foto/Video dari media interaktif, ( literasi)
Pembelajaran  Problem Statement/ identifikasi masalah
Peserta didik memahami masalah yang disajikan yaitu mengidentifikasi apa yang mereka
ketahui, apa yang mereka perlu ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan
masalah terkait materi konsep reaksi reduksi dan oksidasi, bilangan oksidasi unsur dalam senyawa
atau ion, perkembangan reaksi reduksi dan oksidasi serta tata nama senyawa (Cirtical thinking,
kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs)
 Data Collection/ Pengumpulan data
Mengumpulkan informasi yang relevan secara berkelompok tentang perkembangan konsep
reaksi oksidasi-reduksi, aturan bilangan oksidasi, penentuan bilangan oksidasu unsur dalam senyawa
dan melakukan eksperimen dalam mengumpulkan data melalui percobaan reaksi antara logam Mg
dengan larutan HCl dan reaksi antara padatan NaOH dengan larutan HCl (Cirtical thinking,
kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
 Data Processing/ Pengolahan Data
Menyampaikan dan Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang perkembangan konsep
reaksi oksidasi-reduksi, aturan bilangan oksidasi, penentuan bilangan oksidasu unsur dalam senyawa
dan mengolah data dari hasil percobaan yang dilakukan untuk membedakan reaksi redoks dengan
reaksi bukan redoks (Critical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
 Verification/ Pembuktian
Membandingkan hasil diskusi dengan yang sebenarnya dan membandingkan hasil pengolahan data
percobaan yang dilakukan dengan hasil yang sebenarnya (Critical thinking, kolaborasi, literasi
komunikasi)
 Generalization/ Menarik kesimpulan
Menganalisa dan menyimpulkan masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran
yang telah dilakukan tentang perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi, aturan bilangan
oksidasi, penentuan bilangan oksidasu unsur dalam senyawa dan membedakan reaksi redoks dengan
reaksi bukan redoks (Critical thinking, kolaborasi, komunikasi)
Penutup  Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat kesimpulan serta kaitannya dengan falsafah
(10 Menit) Minangkabau “Lamak diawak katuju diurang, awak mandapek urang indak ka hilangan, baso elok budi
katuju “ dan Surat Az-Zariat 49: dan segala sesuatu kami ciptakan secara berpasang pasangan dan
Surat Al-Qomar 49 : Sungguh kami menciptakan menurut ukurannya
 Guru melakukan refleksi hasil proses belajar yang telah dilaksanakan..
 Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah bekerjasama dengan baik
dalam kelompok.
 Guru memberikan evaluasi untuk mengukur ketuntasan PBM.
 Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya
 Berdoa dan memberi salam
Peniliaian Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
Keterampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentasi

INDIKATOR PENGETAHUAN (Pertemuan 2) INDIKATOR KETERAMPILAN (Pertemuan 2)


3.9.4. Mengidentifikasi reaksi reduksi dan
oksidasi berdasarkan perubahan bilangan
oksidasi
3.9.5. Menentukan zat yang bertindak sebagai
reduktor atau oksidator dalam suatu reaksi
redoks.
3.9.6. Menentukan nama rumus kimia dari
senyawa

PERTEMUAN 2 (3 x 45 menit)
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam dan doa (Budaya Sekolah Religius)
(10 Menit)  Peserta didik menyanyikan Asmaul Husna(Budaya Sekolah Religius), menyanyikan lagu
 Persiapan Indonesia Raya (Budaya Sekolah Nasionalisme), kegiatan Literasi (Budaya Sekolah
 Appersepsi Literasi)
 Motivasi  Guru memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari
 Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakup materi yang akan di ajarkan
 Peserta didik membaca surat Az-Zariat ayat 49 dan surat Al-Qomar 49 beserta artinya

Kegiatan Inti  Stimulation/ pemberian rangsangan


(70 Menit) Memberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi yang
Sintak Sintak akan di pelajari dengan cara Mengamati Video animasi perbedaan oksidator dan
Pembelajaran reduktor ( literasi)
 Problem Statement/ identifikasi masalah
Peserta didik memahami masalah yang disajikan yaitu mengidentifikasi apa yang
mereka ketahui, apa yang mereka perlu ketahui, dan apa yang perlu dilakukan
untuk menyelesaikan masalah terkait materi perbedaan antara oksidator dan reduktor,
menentukan zat yang bertindak sebagai oksidator atau reduktor (Cirtical thinking,
kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs)
 Data Collection/ Pengumpulan data
Mengumpulkan informasi yang relevan secara berkelompok tentang perbedaan
antara oksidator dan reduktor, menentukan zat yang bertindak sebagai oksidator atau
reduktor, tata nama senyawa (Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi,
kreatif, HOTs)
 Data Processing/ Pengolahan Data
Menyampaikan dan Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang
perbedaan antara oksidator dan reduktor, menentukan zat yang bertindak sebagai
oksidator atau reduktor, tata nama senyawa(Critical thinking, kolaborasi,
komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
 Verification/ Pembuktian
Membandingkan hasil diskusi dengan hasil yang sebenarnya (Critical thinking,
kolaborasi, literasi komunikasi)
 Generalization/ Menarik kesimpulan
Menganalisa dan menyimpulkan masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait
pembelajaran yang telah dilakukan tentang perbedaan antara oksidator dan reduktor,
menentukan zat yang bertindak sebagai oksidator atau reduktor, tata nama
senyawa(Critical thinking, kolaborasi, komunikasi)
Penutup (10 Menit)  Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat kesimpulan serta kaitannya dengan
falsafah Minangkabau “Lamak diawak katuju diurang, awak mandapek urang indak ka
hilangan, baso elok budi katuju “ dan Surat Az-Zariat 49: dan segala sesuatu kami
ciptakan secara berpasang pasangan dan Surat Al-Qomar 49 : Sungguh kami
menciptakan menurut ukurannya
 Guru melakukan refleksi hasil proses belajar yang telah dilaksanakan.
 Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah bekerjasama
dengan baik dalam kelompok.
 Guru memberikan evaluasi untuk mengukur ketuntasan PBM.
 Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya
 Berdoa dan memberi salam
Penilaian Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
Keterampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentasi

INDIKATOR PENGETAHUAN (Pertemuan 3) INDIKATOR KETERAMPILAN (Pertemuan 3)


3.9.8 Menggolongkan senyawa ke dalam 4.9.3 Menuliskan nama senyawa sesuai aturan IUPAC
senyawa ionik biner, senyawa kovalen 4.9.4 Menuliskan rumus kimia senyawa sesuai aturan IUPAC
biner dan senyawa ion poliatomik
3.9.9 Menentukan nama senyawa sesuai aturan
IUPAC
3.9.10 Menyimpulkan tata nama senyawa
berdasarkan aturan IUPAC

PERTEMUAN 3 (3 x 45 Menit)
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam dan doa (Budaya Sekolah Religius)
(10 Menit)  Peserta didik menyanyikan Asmaul Husna(Budaya Sekolah Religius), menyanyikan lagu
 Persiapan Indonesia Raya (Budaya Sekolah Nasionalisme), kegiatan Literasi (Budaya Sekolah
 Appersepsi Literasi)
 Motivasi  Guru memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari
 Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakup materi yang akan di ajarkan
 Peserta didik membaca surat Az-Zariat ayat 49 dan surat Al-Qomar 49 beserta artinya
Kegiatan Inti  Stimulation/ pemberian rangsangan
(70 Menit) Memberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi yang
Sintak Sintak akan di pelajari dengan cara Mengamati beberapa contoh rumus kimia dan nama
Pembelajaran senyawanya pada tabel di LKPD ( literasi)
 Problem Statement/ identifikasi masalah
Peserta didik memahami masalah yang disajikan yaitu mengidentifikasi apa yang
mereka ketahui, apa yang mereka perlu ketahui, dan apa yang perlu dilakukan
untuk menyelesaikan masalah terkait materi konsep reaksi reduksi dan oksidasi,
bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion, perkembangan reaksi reduksi dan
oksidasi serta tata nama senyawa (Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi,
HOTs)
 Data Collection/ Pengumpulan data
Mengumpulkan informasi yang relevan secara berkelompok tentang perkembangan
konsep reaksi oksidasi-reduksi, aturan bilangan oksidasi, penentuan bilangan oksidasu
unsur dalam senyawa dan melakukan eksperimen dalam mengumpulkan data melalui
percobaan reaksi antara logam Mg dengan larutan HCl dan reaksi antara padatan NaOH
dengan larutan HCl (Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
 Data Processing/ Pengolahan Data
Menyampaikan dan Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang
perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi, aturan bilangan oksidasi, penentuan
bilangan oksidasu unsur dalam senyawa dan mengolah data dari hasil percobaan yang
dilakukan untuk membedakan reaksi redoks dengan reaksi bukan redoks (Critical
thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
 Verification/ Pembuktian
Membandingkan hasil diskusi dengan yang sebenarnya dan membandingkan hasil
pengolahan data percobaan yang dilakukan dengan hasil yang sebenarnya (Critical
thinking, kolaborasi, literasi komunikasi)
 Generalization/ Menarik kesimpulan
Menganalisa dan menyimpulkan masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait
pembelajaran yang telah dilakukan tentang perkembangan konsep reaksi oksidasi-
reduksi, aturan bilangan oksidasi, penentuan bilangan oksidasu unsur dalam senyawa dan
membedakan reaksi redoks dengan reaksi bukan redoks (Critical thinking, kolaborasi,
komunikasi)
Penutup  Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat kesimpulan serta kaitannya dengan
falsafah Minangkabau “Lamak diawak katuju diurang, awak mandapek urang indak ka
hilangan, baso elok budi katuju “ dan Surat Az-Zariat 49: dan segala sesuatu kami ciptakan
secara berpasang pasangan dan Surat Al-Qomar 49 : Sungguh kami menciptakan menurut
ukurannya
 Guru melakukan refleksi hasil proses belajar yang telah dilaksanakan.
 Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah bekerjasama
dengan baik dalam kelompok.
 Guru memberikan evaluasi untuk mengukur ketuntasan PBM.
 Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya
 Berdoa dan memberi salam
Penilaian Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
Keterampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentasi

Padang, Juli 2020


Kepala SMA Adabiah Padang, Guru Mata Pelajaran Kimia

Hj. Siti Bahari, S.Pd, MM Rini Safitri, S.Pd.,Gr


NIP. 196202281986012001

Lampiran

BAHAN AJAR
Dalil Al-qur’an:
Qs Az-Zariat 49:
Artinya “dan segala sesuatu kami ciptakan secara berpasang pasangan supaya kamu mengingat
kebesaran Allah”
Qs Al-Qomar 49 :
Artinya “Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”

Nilai Budaya
“Lamak diawak katuju diurang, awak mandapek urang indak ka hilangan, baso elok budi katuju “

Redoks (singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan berubahnya
bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia. Hal ini dapat berupa
proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau
reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana(CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang
kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit.
reaksi redoks adalah suatu reaksi yang didalamnya terjadi oksidasi dan reduksi.
Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan dengan mudah
sebagai berikut
Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.

KONSEP REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

konsep reaksi rdoks terdiri dari tiga, yaitu:


oksidasi dan reduksi sebagai pengikatan dan pelepasan oksigen.
oksidasi dan reduksi sebagai pelepasan dan penerimaan electron.
oksidasi dan reduksi sebagai pertambahan dan penurunan bilangan oksidasi.

BILANGAN OKSIDASI UNSUR DALAM SENYAWA ATAU ATOM

bilangan oksidasi senyawa adalah jumlah muatan listrik yang dimilikiatom-atom suatu
senyawa, dimana electron ikatan didistribusikan ke atom yang lebih elektronegatif.
Bilangan oksidasi atom adalah muatan listrik yang dimiliki suatu atom dalam sebuah senyawa.
Contohnya: biloks HCl adalah 0, biloks Mg2+ adalah +2 dan biloks F- adalah -1

Aturan penentuan bilangan oksidasi (biloks)


PERKEMBANGAN REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

Perkembangan konsep reaksi redoks terbagi menjadi 3 macam.


Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen dari suatu senyawa.
Reduktor adalah:
a. Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi.
b. Zat yang mengalami reaksi oksidasi.
Contoh:
1) Reduksi Fe2O3 oleh CO
Fe2O3 + 3CO → 2Fe + 3CO2
2) Reduksi Cr2O3 oleh Al
Cr2O3 + 2Al → 2Cr + Al2O3
Oksidasi adalah reaksi pengikatan (penggabungan) oksigen oleh suatu zat.
Oksidator adalah:
a. Sumber oksigen pada reaksi oksidasi.
b. Zat yang mengalami reduksi.
Contoh:
1) Oksidasi Fe oleh O2
4Fe + 3O2 → 2Fe2O3
2) Pemanggangan ZnS
2ZnS + 3O2 → 2ZnO + 2SO2
Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Pelepasan dan Penerimaan Elektron
Reduksi adalah reaksi pengikatan elektron.
Reduktor adalah:
a. Zat yang melepaskan elektron.
b. Zat yang mengalami oksidasi.
Contoh:
1) Cl2 + 2e− → 2Cl−
2) Ca2+ + 2e− → Ca
Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron.
Oksidator adalah:
a. Zat yang mengikat elektron.
b. Zat yang mengalami reduksi.
Contoh:
1) K → K+ + e−
2) Cu → Cu2+ + 2e−
Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Pertambahan dan Penurunan Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi atau biloks adalah muatan yang dimiliki oleh atom jika elektron valensinya
cenderung tertarik ke atom lain yang berikatan dengannya dan memiliki keelektronegatifan
lebih besar. Aturan penentuan bilangan oksidasi antara lain sebagai berikut.
Bilangan oksidasi atom dalam unsur bebas sama dengan 0 (nol).
Contoh:
Bilangan oksidasi atom dalam unsur Na, Fe, H2, P4, dan S8 sama dengan 0 (nol).
● Bilangan oksidasi ion monoatom sama dengan muatan ionnya.
Contoh:
(a) Bilangan oksidasi ion Na+ sama dengan +1.
(b) Bilangan oksidasi ion Mg2+ sama dengan +2.
(c) Bilangan oksidasi ion Fe3+ sama dengan +3.
(d) Bilangan oksidasi ion Br– sama dengan –1.
(e) Bilangan oksidasi ion S2– sama dengan –2.
● Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam senyawa netral sama dengan 0 (nol).
Contoh:
Senyawa NaCl mempunyai muatan = 0.
Jumlah biloks Na + biloks Cl = (+1) + (–1) = 0.
● Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam ion poliatomik sama dengan muatan ionnya.
Contoh:
Ion NO3– bermuatan = –1, maka biloks N = –1 dan biloks O = –1.
● Bilangan oksidasi Fluor dalam senyawanya = –1.
Contoh:
Bilangan oksidasi F dalam NaF dan ClF3 sama dengan –1.
● Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawanya sama dengan –2, kecuali dalam senyawa biner
fluorid, peroksida, dan superoksida
Contoh:
(a) Bilangan oksidasi O dalam H2O, CO2, dan SO2 sama dengan –2.
(b) Bilangan oksidasi O dalam senyawa peroksida, H2O2 dan Na2O2 sama dengan –1.
(c) Bilangan oksidasi O dalam senyawa fluorida, OF2 sama dengan +2.
(d) Bilangan oksidasi O dalam senyawa superoksida KO2 dan CsO2 sama dengan –1/2.
● Bilangan oksidasi hidrogen (H) jika berikatan dengan non-logam sama dengan +1. Bilangan oksidasi
H jika berikatan dengan logam alkali dan alkali tanah sama dengan –1.
Contoh:
(a) Bilangan oksidasi H dalam HF dan H2O sama dengan +1.
(b) Bilangan oksidasi H dalam NaH dan CaH2 sama dengan –1.
● Bilangan oksidasi logam golongan IA (alkali) dalam senyawanya sama dengan +1.
Contoh:
Na, K memiliki bilangan oksidasi = +1.
● Bilangan oksidasi logam golongan IIA (alkali tanah) dalam senyawanya dengan +2.
Contoh:
Ba, Mg, memiliki bilangan oksidasi = +2.
● Bilangan oksidasi logam transisi dalam senyawanya dapat lebih dari satu.
Contoh:
Fe mempunyai bilangan oksidasi +2 dalam FeO; +3 dalam Fe2O3, dan seterusnya.

Reduksi adalah reaksi penurunan bilanga oksidasi.


Reduktor adalah:
1) Zat yang mereduksi zat lain dalam reaksi redoks.
2) Zat yang mengalami oksidasi.
Contoh:
2SO3 → 2SO2 + O2
Bilangan oksidasi S dalam SO3 adalah +6 sedangkan pada SO 2 adalah +4. Karena unsur S mengalami
penurunan bilangan oksidasi, yaitu dari +6 menjadi +4, maka SO 3 mengalami reaksi reduksi.
Oksidatornya adalah SO3 dan zat hasil reduksi adalah SO2. Bagaimana caranya menentukan bilangan
oksidasi S dalam SO3 dan SO2? Perhatikan penjelasan berikut.
Menentukan biloks S dalam SO3
Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam senyawa netral sama dengan 0 dan bilangan oksidasi O =
-2 maka:
⇒ b.o S + (3 × b.o O) = 0
⇒ b.o S + (3 × -2) = 0
⇒ b.o S + (-6) = 0
⇒ b.o S = 0 + 6
⇒ b.o S = 6
Jadi, bilangan oksidasi S dalam SO3 adalah 6.

Menentukan biloks S dalam SO2


Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam senyawa netral sama dengan 0 dan bilangan oksidasi O =
-2 maka:
⇒ b.o S + (2 × b.o O) = 0
⇒ b.o S + (2 × -2) = 0
⇒ b.o S + (-4) = 0
⇒ b.o S = 0 + 4
⇒ b.o S = 4
Jadi, bilangan oksidasi S dalam SO2 adalah 4.
Oksidasi adalah reaksi pertambahan bilangan oksidasi.
Oksidator adalah:
1) Zat yang mengoksidasi zat lain dalam reaksi redoks.
2) Zat yang mengalami reaksi reduksi.
Contoh:
4FeO + O2 → 2Fe2O3
Bilangan oksidasi Fe dalam FeO adalah +2, sedangkan dalam Fe 2O3 adalah +3. Karena unsur Fe
mengalami kenaikan bilangan oksidasi, yaitu dari +2 menjadi +3, maka FeO mengalami reaksi oksidasi.
Reduktornya adalah FeO dan zat hasil oksidasi adalah Fe 2O3. Bagaimana caranya menetukan bilangan
oksidasi Fe dalam FeO dan Fe2O3? Perhatikan penjelasan berikut.
Menentukan biloks F dalam FeO
Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam senyawa netral sama dengan 0 dan bilangan oksidasi O =
-2 maka:
⇒ b.o F + (1 × b.o O) = 0
⇒ b.o F + (1 × -2) = 0
⇒ b.o F + (-2) = 0
⇒ b.o F = 0 + 2
⇒ b.o F = 2
Jadi, bilangan oksidasi F adalam FeO adalah 2.
Menentukan biloks F dalam Fe2O3
Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam senyawa netral sama dengan 0 dan bilangan oksidasi O =
-2 maka:
⇒ (2 × b.o F) + (3 × b.o O) = 0
⇒ (2 × b.o F) + (3 × -2) = 0
⇒ (2 × b.o F) + (-6) = 0
⇒ (2 × b.o F) = 0 + 6
⇒ (2 × b.o F) = 6
⇒ b.o F = 6/2
⇒ b.o F = 3
Jadi, bilangan oksidasi F adalam Fe2O3 adalah 3.
Jika suatu reaksi kimia mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus dalam satu reaksi, maka
reaksi tersebut disebut reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks.
Contoh:
(1) 4FeO + O2 → 2Fe2O3 (bukan reaksi redoks)
(2) Fe2O3 + 3CO → 2Fe + 3CO2 (reaksi redoks)

TATA NAMA SENYAWA

Tata nama Senyawa Anorganik


Tata Nama Senyawa Anorganik yang dipelajari pada pokok bahasan ini adalah:
Tata nama senyawa Biner
Tata nama senyawa Ion
Tata nama senyawa Terner
Tata nama senyawa biner
1. Logam + Non Logam
a. Penaman senyawa biner mengikuti urutan berikut :
                Bi – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – T
b. Tuliskan nama unsur logam tanpa modifikasi apa pun, kemudian diikuti nama unsur non logam
dengan akhiran “ida”.
Contoh : NaCl = Natrium klorida
c. Unsur – unsur logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis, maka bilangan oksidasinya
ditulis dengan angka romawi.
Contoh : CrO = Kromium (II) oksida
2. Non Logam + Non Logam
a. Satu Jenis Senyawa
Cara penulisan rumus dan senyawanya yaitu dengan menuliskan terlebih dahulu unsur dengan
bilangan oksidasi positif baru kemudian diikuti unsur dengan bilangan oksidasi negatif + ida.
Contoh : HCl = Hidrogen klorida
H2S = Hidrogen sulfida
b. Lebih dari Satu Jenis Senyawa
Cara penulisan rumus dan senyawanya yaitu dengan menuliskan terlebih dahulu unsur dengan
bilangan oksidasi positif diikuti unsur dengan awalan mono / di / tri…../ deka dan akhiran “ida”.
Contoh : CO2 = Karbon dioksida
NO2 = Nitrogen dioksida
Tata Nama Senyawa Ion
Senyawa ion terdiri atas suatu kation dan suatu anion. Kation umumnya adalah ion logam
sedangkan anion dapat berupa anion non logam. Berikut ini beberapa contoh senyawa ion.
Tata nama senyawa terner
Senyawa terner sederhana meliputi asam, basa, dan garam. Asam, basa, dan garam adalah tiga
kelompok senyawa yang paling terkait satu dengan yang lain. Reaksi asam dengan basa
menghasilkan garam.
1. Tata Nama Asam
Rumus asam terdiri atas atom hidrogen dan suatu anion yang di sebut sisa asam. Akan tetapi perlu
diingat bahwa asam adalah senyawa molekul, bukan senyawa ion.
Contoh : H3PO4
Nama asam : asam fosfat
Rumus sisa asam : PO43-
2. Tata Nama Basa
Basa adalah zat yang didalam air dapat menghasilkan ion OH–. Pada umumnya basa adalah senyawa
ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH–. Nama basa sama dengan nama kationnya yang
diikuti kata hidroksida.
Contoh : NaOH (Natrium Hidroksida)
Ca(OH)2 (Kalsium Hidroksida)
     3. Tata Nama Garam
Garam adalah senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam. Rumus dan
penamaannya sama dengan senyawa ion. Berikut tabel tata nama garam:
Lampiran 2
LEMBAR EVALUASI
Pertemuan 1

1. Di antara reaksi-reaksi di bawah ini yang merupakan reaksi redoks adalah….

CuO + 2HCl → CuCl2 + H2O Fe2O3 +3H2SO4→ Fe2(SO4)3 +H2O


CuO + H2 → Cu +H2O ZnO +2HCl → ZnCl2 +H2
NaOH + Ag+→ AgOH +Na+
Manakah yang merupakan contoh reaksi oksidasi...
A. Cu2+ → Cu D. Cr2O72+ →  CrO42-
B. F2 →  F- E. H2O  → H+
C. Cl- →  Cl2

2. Senyawa yang bilangan oksidasi unsur hidrogen-nya = –1 adalah....

A. NH3 D. H2O
B. HNO3 E. PH3
C. NaH

3. Pada reaksi berikut:


Cl2(aq) + 2KOH(aq)  →  KCl(aq) + KClO(aq) + H2O(l)
perubahan bilangan oksidasi unsur klor adalah…
A. -1 menjadi +1 dan 0 D. -2 menjadi 0 dan +1
B. +1 menjadi -1 dan 0 E. 0 menjadi -1 dan +1
C. 0 menjadi -1 dan -2

4. Dari beberapa reaksi berikut yang bukan reaksi redoks adalah…


A. 2I-  + Cl2 → I2  + 2Cl- D. FeO + CO → Fe + CO2
B. NaOH + HCl  → NaCl  + H2O E. 2Pb + O2  →  2PbO
C. 2KI + Cl2 → I2 + 2KCl

Kunci Jawaban soal Evaluasi:


1. B
2. C
3. C
4. E
5. B

LEMBAR EVALUASI
Pertemuan 2

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan redoks, reduktor dan oksidator?


2. Tentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalm senyawa berikut!
A. bilangan oksidasi S (sulfur) dalam senyawa H2SO4 (asam sulfat)
B. bilangan oksidasi Al (aluminium) dalam senyawa Al 2O3
3. Jelaskan pengertian oksidasi dan reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi?
4. Tentukan bilangan oksidasi unsur-unsur pada senyawa dengan rumus kimia:
A. BaF2
B. MgH2
C. Na2O2
D. Al2O3
E. P2S3
5. Gunakanlah bilangan oksidasi untuk menentukan proses yang termasuk oksidasi dan
reduksi berikut ini :
A. HNO3(aq)→NO2(g)
B. NH3(g)→N2(g)
C. SO2(g)→SO42-(aq)

Kunci soal dan skor


1. reaksi redoks adalah suatu reaksi yang didalamnya terjadi oksidasi dan reduksi.
Reduktor adalah zat yang melakukan reduksi atau menambahkan elektron ke atom lain.
Oksidator adalah zat yang menyebabkan oksidasi pada zat lain, mengalami reduksi pada
dirinya dan berkurang bilangan oksidasinya.
2. a. menentukan bilangan oksidasi S dalam senyawa H2SO4
biloks H = +1(aturan biloks)
biloks O = -2 (aturan biloks)

b. menentukan bilangan oksidasi Al dalam senyawa Al2O3


biloks total Al2O3 adalah 0 ( aturan biloks )
biloks O adalah -2 ( aturan biloks )

Biloks Al2O3= 0
(jumlah atom Al x biloks atom Al) + (jumlah atom O x biloks atom O) = 0
(2 x biloks Al) + ( 3 x (-2)) = 0
2 Biloks Al - 6 = 0
2 Biloks Al = 6-0
Biloks Al = 6 / 2
Biloks Al = +3
konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang disertai dengan kenaikan bilangan oksidasi
Reaksi reduksi adalah reaksi yang disertai dengan penurunan bilangan oksidasi

bilangan oksidasi unsur-unsur pada senyawa dengan rumus kimia:


BaF2
Biloks Ba = +2 dan biloks F2 =-1
MgH2
biloks Mg =-2 dan biloks H2 =+1
Na2O2
biloks Na2=+2 dan biloks O2 =-2
Al2O3
biloks Al2 =+3 dan biloks O3 =-2
P2S3
biloks P2 =+3 dan biloks S3 =-2
5.
LEMBAR EVALUASI
Pertemuan 3
Objektif
Bilangan oksidasi klorin dalam kalium klorat adalah ....
–1 +7
+5 +3
+1
Di antara senyawa-senyawa mangan di bawah ini, yang manakah mangan mempunyai
bilangan oksidasi tertinggi adalah ....
MnO2 MnO
KMnO4 MnCl2
K2MnO4

Manakah senyawa klor yang bertindak sebagai reduktor?


ClO2– → ClO3– ClO4– →Cl–
- –
Cl →ClO2 Cl2 →2ClO3–
ClO– →ClO4 –

Pernyataan yang salah mengenai reaksi reduksi adalah....


pelepasan oksigen zat oksidator
pengurangan bilangan oksidasi. zat reduktor
penerimaan elektron
Menurut IUPAC, senyawa dengan rumus kimia N2O3 mempunyai nama ....
dinitrogen oksida dinitrogen monoksida
nitrogen oksida(III) nitrogen trioksida
nitrogen(III) oksida
Apabila suatu unsur menerima elektron, maka ....
bilangan oksidasinya akan turun unsur tersebut mengalami oksidasi
bilangan oksidasinya akan naik menghasilkan bilangan oksidasi positif
reaktivitasnya akan meningkat
Unsur mangan yang mempunyai bilangan oksidasi sama dengan krom dalam K 2Cr2O7
adalah ... .
KMnO4
MnO
K2MnO4
MnO2
MnSO4
Essay
1. Sesuai dengan perkembangannya, ada berapakah konsep untuk menjelaskan reaksi oksidasi reduksi
(redoks)?
Tentukan bilangan oksidasi pada atom yang berbeda pada masing-masing berikut :
Cl2
P4
SO2
H2S
Tentukan bilangan oksidasi unsur yang digaris bawahi!
HNO3
Ag2O
CuCl2
CaCO3
Periksalah reaksi berikut ini tergolong reaksi redoks atau bukan.
Fe2O3+ 3 H2SO4 → Fe2(SO4)3+ 3 H2O
2 K2CrO4+ H2SO4 → K2SO4+ K2Cr2O7+ H2O
Tulislah nama IUPAC senyawa-senyawa berikut!
HClO
HClO2
HClO4
K2Cr2O7
NaClO2

KUNCI JAWABAN EVALUASI


Objektif
D
B
E
D
C
A
C

Essay
Perkembangan konsep reaksi redoks terbagi menjadi 3 macam.
Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Pelepasan dan Penerimaan Elektron
Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Pertambahan dan Penurunan Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi dari :
Cl2 = 0
P4 = 0
SO2
biloks S+2 dan biloks O = -2
H2S
Biloks H2 =+1 dan biloks S +2
Tentukan bilangan oksidasi unsur yang digaris bawahi!
HNO3 = biloks N adalah +5
Ag2O = biloks Ag2 adalah +1
CuCl2 = biloks Cu adalah +2
CaCO3 = biloks C adalah +4
Menentukan reaksi redoks atau bukan.
Fe2O3+ 3 H2SO4 → Fe2(SO4)3+ 3 H2O
+3 +6 +3 +6
Karena tidak ada unsur yang mengalami perubahan biloks maka reaksi tersebut bukan reaksi redoks
2 K2CrO4+ H2SO4 → K2SO4+ K2Cr2O7+ H2O
Karena tidak ada unsur yang mengalami perubahan biloks maka reaksi tersebut bukan reaksi redoks
nama IUPAC dari senyawa-senyawa berikut ini adalah
HClO = asam klorat (I)
HClO2 = asam klorat (III)
HClO4 = asam klorat (VII)
K2Cr2O7 = kalium dikromat (VI)
NaClO2 = natrium klorat (I)
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMA ADABIAH PADANG
Tahun pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : X / Semester 2
Mata Pelajaran : Kimia
KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK
NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR

Satuan Pendidikan : SMA ADABIAH PADANG


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X
Kompetensi dasar : Menganalisis beberapa reaksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi
yang diperoleh dari data hasil percobaan dan atau melalui percobaan

Materi : Reaksi Reduksi dan Oksidasi

Rubrik Penilaian

Nama peserta didik/kelompok : …………………………………………………


Kelas : ………………………………………………….
Tanggal Pengumpulan : .................................................................

No Kategori Skor Alasan


1. 1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan
sesuai dengan tanggal pengumpulan yang
telah disepakati?
2. Melakukan analisa sesuai peragaan
3. Apakah laporan yang dikerjakan sesuai
dengan konsep yang telah dipelajari?
4. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah

Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
skor maksimal

Anda mungkin juga menyukai