HANDOUT
SMAN 1 MEULABOH
ANOKSIDASI Jalan Imam Bonjol, No. 1,
Pertemuan ke-1
Kecamatan Johan Pahlawan
Kabupaten Aceh Barat
KompetensiDasar:
3.9
Mengidentifikasireaksireduksidanoksidasimenggunakankonsepbilanganoksidasiun
sur
Indikator:
3.9.1
Menjelaskankonsepreduksidanoksidasiberdasarkanpengikatandanpelepasanoksig
en, pelepasandanpengikatanelektron, sertakenaikandanpenurunanbiloks.
3.9.3 Menjelaskankonsepdanaturanpenentuanbilanganoksidasi
3.9.2 Menentukanbilanganoksidasisuatuunsurdalamsenyawaatau ion.
A. PerkembanganKonsepReduksidanOksidasi
Reaksiredokssebagaireaksipengikatandanpelepasanoksigen
Rahayu (2009) mengemukakan bahwa pada peristiwa pengaratan besi, logam
Fe bereaksi dengan oksigen membentuk karat besi (Fe2O3). Artinya, pada reaksi ini
logam Fe mengikat oksigen agar membentuk Fe2O3. Perkaratan logam besi
merupakan contoh reaksi oksidasi. Berdasarkan hal tersebut, reaksi oksidasi adalah
reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat.
Sedangkan pada peristiwa isolasi bijih besi menjadi logam, bijih besi
melepaskan oksigen. Artinya, bijih besi kehilangan oksigen. Mengacu pada fakta ini,
reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat.
1).Oksidasiadalahreaksipengikatanoksigen.
Contoh:
Perkaratanbesi(Fe).
4Fe(s)+3O2(g) 2Fe2O3(s)
2).Reduksiadalahreaksipelepasanataupenguranganoksigen.
Contoh:
ReduksibijihbesidenganCO
Fe2O3(s)+3CO(g) 2Fe(s)+3CO2(g)
Reaksiredokssebagaireaksipelepasandanpengikatan/
penerimaanelektron
Pemahaman para ahli tentang ikatan kimia, yakni ikatan ion, mendorong
dikembangkannya konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan pelepasan dan
penerimaan elektron. Reaksi oksidasi terkait dengan pelepasan elektron, sedangkan
reaksi reduksi terkait dengan penerimaan elektron. Ditinjau dari pelepasan dan
penerimaan elektron, reaksi oksidasi dan reduksi ternyata selalu terjadi bersama-
sama. Artinya, ada zat yang melepas elektron dan ada zat yang menerima elektron.
Zat yang melepas elektron dikatakan mengalami oksidasi dan zat yang menerima
elektron mengalami reduksi. Oleh karena terjadi bersama-sama, reaksi oksidasi dan
REAKSIREDUKSIDA
HANDOUT
SMAN 1 MEULABOH
NOKSIDASI Jalan Imam Bonjol, No. 1,
Pertemuan ke-1
Kecamatan Johan Pahlawan
Kabupaten Aceh Barat
reduksi ternyata selalu terjadi bersama-sama. Artinya, ada zat yang melepas elektron
dan ada zat yang menerima elektron. Zat yang melepas elektron dikatakan mengalami
oksidasi dan zat yang menerima elektron mengalami reduksi. Oleh karena terjadi
bersama-sama, reaksi oksidasi dan reduksi disebut juga reaksi oksidasi-reduksi atau
reaksi redoks (Johari dan Rachmawati, 2006)
1).Oksidasiadalah:reaksipelepasanelektron.
Zatyangmelepaselektrondisebutreduktor(mengalamioksidasi)
Pelepasandanpenangkapanelektronterjadisecarasimultanartinyajikaadasuatus
pesiyang melepaselektronberartiadaspesilain yang
menerimaelektron.Haliniberarti:bahwasetiapoksidasidisertaireduksi.
Reaksiyang melibatkanoksidasireduksi, disebutreaksiredoks,
sedangkanreaksireduksisajaatauoksidasisajadisebutsetengahreaksi.
Contoh:(setengahreaksioksidasi)
KK++e
Mg Mg2++2e
2).Reduksiadalah:reaksipengikatanataupenerimaanelektron.
Zatyangmengikat/menerimaelektrondisebutoksidator(mengalamireduksi).
Contoh:(setengahreaksireduksi)
Cl2+2e 2Cl-
O2+4e 2O2-
Contoh:reaksiredoks(gabunganoksidasidanreduksi)
Oksidasi : Ca Ca2+ + 2e
Reduksi : S +2e S2-
+
Redoks : Ca + S Ca + S2-
2+
Keterangan:
2e
oksidasireduksi
Reaksiredokssebagaireaksipeningkatandanpenurunanbilanganoksidasi
Rahmawati dan Jauhari (2006) menyatakan bahwa konsep reaksi redoks
berdasarkan perubahan bilangan oksidasi merupakan pengembangan konsep reaksi
redoks yang berdasarkan pada pelepasan dan penerimaan elektron, agar berlaku tidak
hanya pada senyawa ion tetapi juga pada senyawa kovalen.
1).Oksidasiadalah:reaksidenganpeningkatanbilanganoksidasi
Zatyangmengalamikenaikanbilanganoksidasidisebutreduktor.
Contoh:
K K+ + e
0 +1
b.onaik
Mg Mg2+ + 2e
0 2+
b. o naik
2).Reduksiadalah:reaksidenganpenurunanbilanganoksidasi(b.o).
Zatyangmengalamipenurunanbilanganoksidasidisebutoksidator.
Contoh:
Cl2 2Cl- + 2e
0 -2
b.otur
un
O2 2 O2- + 4e
0 -4
b.oturun
REAKSIREDUKSIDA
HANDOUT
SMAN 1 MEULABOH
NOKSIDASI Jalan Imam Bonjol, No. 1,
Pertemuan ke-1
Kecamatan Johan Pahlawan
Kabupaten Aceh Barat
B. PenentuanBilanganOksidasisuatuUnsur
KompetensiDasar:
3.9
Mengidentifikasireaksireduksidanoksidasimenggunakankonsepbilanganoksidasiun
sur
Indikator:
3.9.3 Menentukanoksidatordanreduktordalamreaksiredoks.
3.9.4 Membedakanreaksiredoksdanbukanredoks
C. OksidatordanReduktordalamReaksiRedoks
biloks Cr berkurang
Jadi, Cr pada K2Cr2O7 mengalami reaksi reduksi, berarti sebagai pengoksidasi
(oksidator)
RR EE AAKKS SI RI R
E DEUD
KUS IK
DSA HANDOUT
SMAN 1 MEULABOH
NOKSIDASI
Pertemuan ke-2
Jalan Imam Bonjol, No. 1,
IDANOKSIDASI Kecamatan Johan Pahlawan
Kabupaten Aceh Barat
0 = +1 + X
0=1+X
X = -1
Biloks Br2 = 0
NaBr Br2
-1 0
biloks Br bertambah
Jadi, Br pada NaBr mengalami reaksi oksidasi berarti sebagai pereduksi (reduktor)
D. ReaksiRedoksdanBukanRedoks
Suatu reaksi redoks terjadi jika pada reaksi tersebut terjadi kenaikan dan
penurunan bilangan oksidasi atom-atom unsur yang terlibat di dalam reaksi. Dengan
kata lain, reaksi redoks terjadi jika pada reaksi tersebut terdapat perubahan bilangan
oksidasi.
Perhatikan reaksi berikut.
4Na + O2 2Na2O
KompetensiDasar:
3.9
Mengidentifikasireaksireduksidanoksidasimenggunakankonsepbilanganoksidasiun
sur
Indikator:
3.9.5 Membedakanreaksidisproporsionasidankonproporsionasi
Dalam suatu reaksi kimia, suatu unsur dapat bereaksi dengan unsur lain
menghasilkan suatu senyawa yang tereduksi maupun teroksidasi. Dengan demikian,
unsur tersebut bertindak sebagai pereduksi dan pengoksidasi sekaligus. Reaksi yang
seperti ini dinamakan autoredoks (disproporsionasi)
Contoh:
2 Cl2 + 2 H2O 2 HClO + 2 HCl
Jawab:
H dan O adalah biloks yang umum berarti tidak mengalami perubahan biloks.
Perhatikan diruas kiri hanya ada Cl2, sedangkan diruas kanan ada Cl dalam dua
senyawa, yaitu pada HClO dan HCl. Berarti reaksi ini adalah autoredoks
(disproporsionasi), yaitu suatu zat (Cl2) akan mengalami reaksi reduksi dan reaksi
oksidasi
Biloks Cl2 = 0
Biloks Cl pada HClO :
Biloks HClO = biloks H + biloks Cl + biloks O
0 = +1 + X +(-2)
0=1+X–2
X = +1
Biloks Cl pada HCl :
Biloks HCl = biloks H + biloks Cl
0 = +1 + X
X = -1
Reaksi untuk Cl2 dibuat 2 menjadi :
Biloks Cl berkurang
0 -1
Cl2 + Cl2 + 2 H2O 2 HClO + 2 HCl
0 +1
Biloks bertambah
Jadi, Cl2 mengalami reaksi reduksi dan reaksi oksidasi atau atau disebut reaksi
autoredoks (reaksi disproporsionasi)
REAKSIREDUKSIDA HANDOUT
SMAN 1 MEULABOH
NOKSIDASI Jalan Imam Bonjol, No. 1,
Pertemuan ke-3
Kecamatan Johan Pahlawan
Kabupaten Aceh Barat
ReaksiKonproporsionasiadalahreaksiredoks yang
hasilreduksidanoksidasinyaadalahzat yang sama
Contoh:
Reaksiantarahidrogensulfidadenganbelerangdioksidamenghasilkanbelerangdan air.
-2 +4 0
2H2S + SO2 3S + 2H2O
oksidasi
reduksi
Salah satupenerapankonsepreaksiredoksdalamkehidupansehari-
hariadalahdalambidangpengolahanlimbah.Prinsipdasar yang
dipergunakanadalahteroksidasinyabahan-bahanorganikmaupunanorganik,
sehinggalebihmudahdiolahlebihlanjut.Limbahmerupakansalahsatupencemarli
ngkungan yang perludipikirkancara-
caramengatasinya.Berbagaitipepenangananlimbahcairdenganmelibatkanmikr
oorganismetelahdikerjakan di Indonesia,
salahsatutekniknyayaitutekniklumpuraktif (activated sludge).
Proses lumpuraktif (activated sludge) merupakansistem yang
banyakdipakaiuntukpenangananlimbahcairsecaraaerobik. Lumpur
aktifmerupakanmetode yang paling efektifuntukmenyingkirkanbahan-
bahantersuspensimaupunterlarutdari air limbah.Lumpur
aktifmengandungmikroorganismeaerobik yang
dapatmencernalimbahmentah.Setelahlimbahcairdidiamkan di
dalamtangkisedimentasi, limbahdialirkanketangkiaerasi.Di
dalamtangkiaerasi,
bakteriheterotrofikberkembangdenganpesatnya.Bakteritersebutdiaktifkande
nganadanyaaliranudara (oksigen) untukmelakukanoksidasibahan-
bahanorganik.Bakteri yang aktifdalamtangkiaerasiadalah Escherichia coli,
Enterobacter, Sphaerotilusnatans, Beggatoa, Achromobacter,
Flavobacterium, dan Pseudomonas.Bakter-
bakteritersebutmembentukgumpalan –
gumpalanatauflocs.Gumpalantersebutmelayang yang kemudianmengapung di
permukaaanlimbah.
TATANAMA
HANDOUT
SMAN 1 MEULABOH
SENAYAWA ORGANIK Jalan Imam Bonjol, No. 1,
DAN ANORGANIK Kecamatan Johan Pahlawan
Pertemuan ke-3
Kabupaten Aceh Barat
KompetensiDasar:
3.9
Mengidentifikasireaksireduksidanoksidasimenggunakankonsepbilanganoksidasiun
sur
Indikator:
3.9.6 Menentukantatanamasenyawaorganikdananorganikberdasarkanaturan IUPAC
F. TatanamaSenyawaAnorganikdanOrganik
Tata
namasenyawakovalenbineradalahsenyawayangterbentukdariduaunsursajadalamikata
nkovalen.
Aturandalampemberiannamasenyawakovalenbiner:
1) Penulisanunsurpadasenyawakovalenbinerdiurutkanberdasarkanurutantertentu.
B – Si– C–Sb – As–P–N– H– S– I –Br– Cl– O– F
Angka Angka
Nama Nama
Indeks Indeks
1 mono 6 heksa
2 di 7 hepta/septa
3 tri 8 okta
4 tetra 9 nona
5 penta 10 deka
Penulisanangkaindeks1tidakdipakaipadanamadepan,
dantidakwajibpadanamabelakang.
Contoh:
CO(karbonmonoksida), NO(nitrogen oksida), CO2(karbondioksida),
N2O3(dinitrogentrioksida), NO5(nitrogen pentaoksida).
Tata
namasenyawaionadalahpemberiannamapadasenyawayangterbentukdalamikatankatio
ndananion (ion).
Aturandalampemberiannamasenyawaion:
1) Penulisankationdidahulukandarianion, tanpamenggunakanangkaindeks.
2) Perbandinganmuatankeduaunsuryang membentuksenyawaharusnetral.
3) Kationlogamtransisiyang memilikilebihdarisatubilanganoksidasi(biloks) atau
muatandiberiangkaRomawidalamkurungsetelahnamaumumnya.
Caralainadalahdengandiberiakhirano (muatanlebihrendah)danakhirani
(muatanlebihtinggi) setelahnamaLatinnya.
Beberapajeniskation (ion positif) ditulismenggunakannamaaslinya
Biloks Unsur Biloks Unsur
golIA +1dan
+1 +2 Cu, Hg
(H, Na,K)
golIIA
+1dan
+2 (Mg, Ca, +3
Au
Sr, Ba)
+2dan
+1 Ag +3 Fe, Co
+2dan Sn,Pb,
+2 Ni,Zn, Cd +4 Pt
+3 Al
golonganVIIA+ida
-1
(F,Cl,Br,I)
golonganVIA+ida
-2
(O,S,Se)
Nama Nama
Rumus Rumus
Organik Organik
CH4 metana C2H4 etena
C2H6 etana C3H6 propena
C3H8 propana C2H2 etuna
C4H10 butana C3H4 propuna
CHI3 iodoform CHCl3 kloroform
CH3OH metanol CH3CH2OH etanol
formaldehida asetaldehida
CH2O (asam CH3CHO (asam
format asetat)
) asam
C6H6 benzena C6H6COOH
benzoat
hidroksi metil
C6H5OH benzena C6H5CH3 benzena
(fenol) (toluena)