Anda di halaman 1dari 17

Kode Etik Profesi

Guru
Disusun Oleh:
KELOMPOK II

AYU MAULIRA : 15061030400


ANISA ASTIKA : 1506103040042
MAILY RIZKI : 1506103040048
MUZAIMAH : 1506103040043
PENGERTIAN
KODE ETIK

KODE ETIK
sistem nilai-nilai yang berasal dari bahasa
dikaji dalam etik Yunani, ethos yang
berarti watak, adab atau
cara hidup. Dapat
diartikan bahwa etik itu
menunjukkan cara
berbuat yang menjadi
adat,karena persetujuan
dari kelompok manusia
Pengertian Kode Etik

ETIKA KODE ETIK

sekumpulan azas atau nilai yang himpunan nilai-nilai dan norma-


berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, norma profesi guru yang tersusun
sopan santun) nilai mengenai benar dan dengan baik dan sistematis dalam
salah tentang hak dan kewajiban yang suatu sistem yang utuh dan bulat.
dianut oleh suatu golongan atau
masyarakat. Etika, pada hakikatnya
merupakan dasar pertimbangan dalam
pembuatan keputusan tentang moral
manusia dalam interaksi dengan
lingkungannya
Rumusan Kode
Etik Guru

Kode etik guru pertama dalam kongres XIII di Jakarta tahun


1973 kemudian di sempurnakan dalam kongres PGRI XVI
tahun 1989 juga dijakarta.
Bunyi
Indonesia menyadari, bahwa pendidikan adalah bidang
pengabdian terhadap Tuhan YME, bangsa dan negara,
serta kemanusiaan pada umumnya. Guru indonesia yang
berjiwa pancasila dan setia pada undang undanh dasar
1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita cita
proklamasi kemerdekaan republik indonesia 17 agustus
1945.
Tujuan Rumusan Kode
Etik Guru
R.Hermawan (1979) tujuan mengadakan kode etik adalah:
a. Untuk menjunjung tinggi martabat profesinya.
b. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggotanya.
c. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesinya.
d. Untuk meningkatkan mutu profesi.
e. Untuk menuningkatkan mutu organisasi profesi.
f. Untuk menjunjung tinggi martabat profesinya.
g. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggotanya.
h. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesinya.
i. Untuk meningkatkan mutu profesi.
j. Untuk menuningkatkan mutu organisasi profesi.
Beberapa kode etika guru di Indonesia

Guru berbakti membimbing peserta didik untuk


membentuk manusia indonesia seutuhnya berjiwa
Pancasila.
Guru memiliki dan melaksanakan kewjujuran professional
Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta
didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan
Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang
menunjang berhasilnya proses belajar mengajar
Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua
murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran
serta dan tanggung jawab bersama terhadap
pendidikan 1
LANJUTAN...

Guru secara pribadi dan secara bersama-sama


mengembangkan dan meningkatkan mutu da
martabat profesinya
Guru memelihara hubungan profesi semangat
kekeluargaan dan kesetiakawanan nasional
Guru secara bersama-sama memelihara dan
meningkatkan mutu organiosasi PGRI sebagai
sarana perjuangan dan pengabdian
Guru melaksanaakn segala kebijakan pemerintah
dalam bidang pendidikan
FUNGSI KODE
ETIK SECARA
UMUM
landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru warga
PGRI dalam menunaikan tugas pengabdianya sebagai guru, baik
di dalam maupun di luar sekolah serta dalam kehidupan sehari
hari di masyarakat.
seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi
pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam
hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah
dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai
dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan
kemanusiaan.
FUNGSI KODE ETIK MENURUT AHLI

Gibson dan Michel

Biggs dan Blocher

Oteng Sutisna

Sutan Zahri dan


Syahmiar Syahrun
Gibson dan
Michel

Fungsi dari kode etik sebagai pedoman pelaksanaan


tugas professional dan pedoman bagi masyarakat sebagai
seorang professional.
Biggs dan Blocher

Melindungi suatu profesi dari campur tangan


pemerintah.
Mencegah terjadinya pertentangan internal
dalam suatu profesi.
Melindungi para praktisi dari kesalahan
praktik suatu profesi.
Oteng Sutisna

pentingnya kode etik guru dengan teman kerjanya


difungsikan sebagai penghubung serta saling
mendukung dalam bidang mensukseskan misi dalam
mendidik peserta didik.
Sutan Zahri
dan
Syahmiar Syahrun

Agar guru terhindar dari penyimpangan tugas yang


menjadi tanggung jawabnya.
Untuk mengatur hubungan guru dengan murid, teman
sekerja, masyarakat dan pemerintah.
Sebagai pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar
lebih bertanggung jawab pada profesinya.
Pemberi arah dan petunjuk yang benar kepada mereka
yang menggunakan profesinya dalam melaksanakan
tugas.
PENTINGNYA KODE ETIK

Melindungi pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan


kebijakan yang telah ditetapkan berdasarkan
perundangan-undangan yang berlaku.
Mengontrol terjadinya ketidakpuasan dan persengketaan
dari para pelaksana, sehingga dapat menjaga dan
meningatkan stabilitas internal dan eksternal pekerjaan.
Melindungi para praktisi di masyarakat, terutama dalam
hal adanya kasus-kasus penyimpangan tindakan.
Melindungi anggota masyarakat dari praktek-praktek
yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
Upaya Mewujudkan Kode
Etik Guru

Upaya mewujudkan kode etik guru Indonesia, perlu


memperhatikan sejumlah faktor yang hingga saat ini
masih di rasakan sebagai kendala. Faktor-faktor
tersebut adalah:
Kualitas pribadi guru
Pendidikan guru
Sarana dan prasarana pendidikan
Sistem pendidikan
Kedudukan, karier dan kesejahteraan guru
Kebijakan pemerintah
Sanksi Pelanggaran Kode
Etik Guru

Aturan yang mulanya sebagai landasan moral dan


pedoman tingkah laku meningkat menjadi aturan
yang memberikan sanksi-sanksi hukum yang sifatnya
memaksa, baik berupa sanksi perdata maupun sanksi
pidana.
Contohnya jika seseorang anggota profesi bersaing
secara tidak jujur atau curang dengan sesama
anggota profesinya, dan jika dianggpakecurangan itu
serius ia dapat dituntut di muka pengadilan.
Sanksi Pelanggaran Kode
Etik Guru

Aturan yang mulanya sebagai landasan moral dan


pedoman tingkah laku meningkat menjadi aturan
yang memberikan sanksi-sanksi hukum yang sifatnya
memaksa, baik berupa sanksi perdata maupun sanksi
pidana.
Contohnya jika seseorang anggota profesi bersaing
secara tidak jujur atau curang dengan sesama
anggota profesinya, dan jika dianggpakecurangan
itu serius ia dapat dituntut di muka pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai