Efisiensi pemisahan terhadap dua logam pada pH dan konsentrasi reagen tertentu dapat
𝑛
[𝐻𝑅]
0
diprediksi dari rumus D = K 𝑛
+
[𝐻 ]
𝑎
Faktor pemisahan β, sama dengan perbandingan distribusi dari dua kompleks logam khelat
yang terbentuk dari suau reagen yang telah ditentukan.
Faktor pemisahan dapat ditulis rumusnya sebagai berikut:
𝐷1 𝐾𝑓(1) 𝐾𝐷 𝑀𝑅𝑛(1)
β= =
𝐷2 𝐾𝑓(2) 𝐾𝐷 𝑀𝑅𝑛(2)
Menurut rumus diatas efisiensi pemisahan tergantung kepada harga relatif Kf dan KD
dari kompleks logam khelat. urutan kestabilan kompleks logam khelat untuk sejumlah logam-logam
divalen adalah sebagai berikut:
Urutan ekstraksi mungkin dapat berubah dari urutan tersebut oleh perbedaan kelarutan
kompleks logam khelat. Demikian juga adanya hambatan sterik karena terikatnya gugus fungsi
tertentu pada molekul reagen dapat menghambat reaksinya dengan ion logam, sehingga
mempengaruhi kespesifikan ekstraksi. Contohnya adalah 8-hidroksi kuinolin dapat
membentuk kompleks khelat dengan banyak logam termasuk aluminium, dengan rumus
aluminium (III) oksinat:
Al OH
O CH3
N N
Dari gambar dapat dilihat bahwa raksa (II) dapat dipisahkan dari semua logam kecuali
perak dan tembaga, bila diekstraksi pada pH=1. sebaliknya pada pH=10 semua logam dapat di
ekstrak, dan dipisahkan dari Cd. Pemisahan tambahan mungkin dapat dilakukan dengan cara
ekstraksi kembali. Contohnya adalah ada suatu campuran terdiri dari raksa, bismut, timah,
timbal, dan kadmium. Dari campuran ini ingin dipisahkan timah dari unsur-unsur lainnya. Pada
pH=6, tiga unsur pertama dapat diekstrak dan dipisahkan dari dua unsur yang terakhir. Setelah
ekstraksi timah dapat diekstraksi kembali ke dalam fasa air pada pH 3,5 meninggalkan raksa
dan sebagian besar bismut pada fase organik. Kedudukan kurva sendiri tergantung pada
konsentrasi ditizon.