Anda di halaman 1dari 36

DESAIN INSTRUKSIONAL

Latar belakang

Guru dalam era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini bukan hanya sekedar mengajar
(transfer of knowledge) melainkan harus mampu menjadi manager, bahkan lebih dari itu guru harus
mampu merancang atau mendesain pembelajaran dengan kondisi yang menantang kreativitas dan
aktivitas siswa, memotivasi siswa, menggunakan multimedia, multimetode, dan multisumber agar
tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, sebelum
melakukan kegiatan pembelajaran, seorang guru terlebih dahulu membuat desain instruksional.

Desain instruksional atau disebut juga sebagai desain pembelajaran. Terdapat sepuluh langkah dalam
melakukan desain pembelajaran yang dimulai dari :

1. Pemilihan model pengembangan instruksional yang sesuai dengan kondisi belajar,

2. Mengidentifikasi kebutuhan instruksional,

3. Menulis tujuan instruksional umum (Standar Kompetensi),

4. Analisis instruksional,

5. Identifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa,

6. Menentukan tujuan instrusional khusus (kompetensi dasar),

7. Menyusun tes acuan patokan

8. Mengembangkan strategi instruksional

9. Mengembangkan bahan instruksional

10. Mendesain dan melaksanakan evaluasi

Dengan demikian maka pada pembelajaran kimia di kelas sepuluh dilakukan desain pembelajaran
dengan mengikuti kesepuluh langkah di atas dimulai dengan pemilihan model dan diakhiri dengan
evaluasi.

1. Pemilihan model pengembangan instruksional

Gagne dalam Lukmanul Hakim (2008: 77) menjelaskan bahwa desain pembelajaran disusun untuk
membantu proses belajar siswa yang diterapkan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Gentry dalam
Wina Sanjaya (2012: 67) mengungkapkan pendapat yang lebih sepsifik, bahwa desain pembelajaran
berkenaan dengan proses menentukan tujuan pembelajaran, startegi dan teknik untuk mencapai tujuan
serta merancang media yang dapat digunakan untuk efektivitas pencapaian tujuan.

Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam model berorientasi kelas,
model berorientasi sistem, model berorientasi produk, model prosedural dan model melingkar.
Beberapa model pembelajaran yaitu Model Jerold kemp, Model Bela Banathy, Model Dick dan Carey,
Model R. Glasser dan Model Gerlach dan Ely. Setiap pengembang desain pembelajaran memilih model
pembelajaran sesuai kondisi yang dihadapinya. Karena setiap model yang ada mempunyai orientasi dan
alur kerja dengan spesifikasi yang berbeda.

Menurut Agus Sachari (2005: 7) ada lima kcriteria yang dapat dipakai sebagai pedoman dalam memilih
model desain pembelajaran, yaitu:

a) Bentuk yang sederhana mempermudah untuk memahami, mengikuti dan menggunakannya.

b) terdiri tiga unsur pokok: identifikasi, pengembangan dan evaluasi

c) Dapat diterapkan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.

d) Luas jangkauan modelnya dari pola belajar mengajar yang konvensional, proses belajar mengajar
baik yang menghendaki kehadiran guru secara fisik maupun yang tidak.

e) Teruji memberikan hasil yang terbaik.

Mempertimbangkan kelima kriteria di atas maka model pembelajaran yang saya gunakan untuk
pembelajaran kimia kelas X adalah desain pembelajaran model Jerold E. Kemp. Karena model ini
dirancang untuk menjawab tiga pertanyaan, yaitu:

a. Apa yang harus harus dipelajari siswa

b. Bagaimana kegiatan, media , dan sumber-sumber belajar yang tepat untuk mencapai hasil belajar
yang diinginkan.

c. Bagaimana cara mengetahui bahwa hasil belajar yang diharapkan telah tercapai (evaluasi).

Ada delapan langkah dalam pengembangan desain pembelajaran model Kemp, langkah tersebut
adalah sebagai berikut:

1) Menentukan tujuan instruksional umum atau kompetensi dasar, yaitu tujuan umum yang ingin
dicapai dalam mengajarkan masing-masing pokok bahasan.

2) Membuat analisa tentang karakteristik siswa diantaranya latar belakang pendidikan,sosial budaya
siswa yang mengikuti program, serta langkag-langkah apa yang diambil
3) Menentukan tujuan instruksional secara spesifik, operasional, dan terukur (indikator) mengetahui
bagaimana siswa mengerjakannya dan tahu apa ukurannya berhasil mencapai tujuan. Guru juga dapat
menyusun tes kemampuan/keberhasilan dan pemilihan materi/bahan belajar yang sesuai.

4) Menentukan materi/bahan ajar yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus (indikator) yang
telah dirumuskan.

5) Menetapkan tes awal (peassesment) untuk mengetahui kemampuan awal siswa untuk menyusun
langkah berikutnya.

6) Menentukan strategi belajar mengajar, media, dan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan
instruksional khusus tersebut dengan prinsip efisiensi, efektif, ekonomis, kepraktisan, melalui suatu
analisa alternatif.

7) Mengkoordinasikan sarana penunjang yang diperlukan meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu,
dan tenaga.

8) Mengadakan evaluasi untuk mengontrol dan mengkaji keberhasilan program secara keseluruhan,
yaitu siswa, program pembelajaran, alat evaluasi (tes), dan metode/strategi yang digunakan.

2. Analisis Kebutuhan Instruksional

Menurut prof. Djuju Sudjana kebutuhan instruksional dapat diartikan sebagai suatu jarak antara tingkat
pengetahuan, keterampilan, dan atau sikap yang dimiliki pada suatu saat dengan tingkat pengetahuan,
keterampilan, dan/atau sikap yang ingin diperoleh seseorang, kelompok, lembaga, danatau masyarakat
yang hanya dapat dicapai melalui kegiatan belajar.

( http://harisnst33.blogspot.com ).

Analisis kebutuhan instruksional untuk pembelajaran kimia di kelas X awal semester satu akan
mendapat pokok bahasan seputar struktur atom, system periodic dan ikatan kimia. Materi-materi
tersebut selalu ada pada soal-soal UN (ujian nasional setiap tahunnya). Materi ini juga terdapat di
standar lulusan dan standar isi.

Dengan demikian perlu disusun desain pembelajaran kimia untuk topic bahasan tersebut dengan
keefektifan dan efisien pencapaian keberhasilan untuk menunjang keberhasilan UN kimia.

3. Menuliskan Tujuan Instruksional Umum

Menurut Harjanto (2004 : 208) tujuan instruksional umum adalah hasil belajar yang diharapkan dicapai
siswa setelah mengikuti suatu program pengajaran. Hasil suatu program pengajaran dapat berupa
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Ada tiga fungsi dasar tujuan instruksional :

1. Membantu mendefinisikan arah instruksional secara umum dan sebagai dan sebagai petunjuk
tentang materi pelajaran yang perlu dicakup.

2. Memberikan pengarahan tentang metode yang sebaiknya diterapkan.

3. Membantu dan mempermudah pengukuran hasil belajar yang dituangkan dalam prosedur
perencanaan dan penilaian.

Pada pokok bahasan struktur atom di kelas X tujuan instruksional umumnya adalah “Memahami
struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia”

4. Analisis Instruksional

Analisis instruksional ini dilakukan setelah melakukan pemilihan model instruksional pengembangan
instruksional yang sesuai dengan kondisi belajar, mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis
tujuan instruksional umum (Standar Kompetensi) dan sebelum melakukan identifikasi perilaku dan
karakteristik awal siswa. Pengertian Analisis Instruksional adalah proses penjabaran perilaku umum
menjadi perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis (Suparman, 2001). Analisis
instruksional merupakan proses identifikasi perilaku umum menjadi perilaku khusus yang lebih spesifik.

Analisis Instruksional ini dimulai dengan menanalisis tujuan pembelajaran yaitu “Memahami struktur
atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia”. Tujuan ini harus dicapai dalam 18 kali pertemuan
dengan 1 kali pertemuan ada yang 2 jam pelajaran sebanding dengan 2 X 45 menit dan ada yang 1 kali
pertemuan sama dengan 1 jam pelajaran atau 45 menit. Terdapat tiga tujuan yang terkandung dalam
tujuan instruksional umum yaitu :

a. Memahami struktur atom

b. Memahami sifat periodik unsur

c. Memahami ikatan kimia

Tujuan memahami sifat keperiodikan unsur tidak banyak bergantung pada pemahaman siswa di struktur
atom tetapi pemahaman siswa pada struktur atom adalah pengetahuan prasyarat untuk dapat
memahami ikatan kimia.

Untuk menjabarkan tujuan instruksional umum “Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur,
dan ikatan kimia” maka perilaku khusus yang lebih spesifik harus dikuasai siswa diantaranya :

1. Dapat menjelaskan perkembangan teori atom dari Dalton, Thomson, Rutherford, Niels Bohr

2. Dapat menyebutkan partikel dasar atom (electron, proton dan neutron)


3. Dapat mengklasifikasikan atom ke dalam isotop, isobar dan isoton.

4. Dapat membuat konfigurasi elektron

5. Menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur dalam sistem periodik

6. Menganalisis tabel, grafik untuk menentukan keteraturan jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas
elektron dan keelektronegatifan

7. Menentukan massa atam relatif dan massa molekul relatif.

8. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.

9. Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan bukan gas mulia
dalam struktur Lewis.

10. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion

11. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dan rangkap tiga.

12. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi.

13. Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam

14. Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan

Struktur Perilaku Hirarkial

Struktur ini adalah kedudukan dua perilaku yang menunjukkan bahwa salah satu perilaku hanya dapat
dilakukan bila telah dikuasai perilaku yang lain sebagai prasyarat.

menjelaskan perkembangan teori atom dari Dalton, Thomson, Rutherford, Niels Bohr
Dapat membuat konfigurasi

elektron

Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya


Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan bukan gas mulia dalam
struktur Lewis

Menjelaskan proses

terbentuknya ikatan kovalen koordinasi


Struktur Perilaku Prosedural

Struktur ini adalah kedudukan beberapa perilaku yang menunjukkan bahwa salah satu seri urutan
penampilan perilaku tetapi ada yang menjadi perilaku prasyarat untuk yang lain
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen

Dapat membuat

konfigurasi elektron

Dapat membuat

Struktur lewis

Struktur Perilaku Pengelompokan


Struktur ini adalah perilaku-perilaku khusus yang tidak mempunyai ketergantungan antara satu dengan
yang lainnya. walaupun semuanya berhubungan.

Misalnya pada pengelompokan sistem periodik

· Menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur dalam sistem periodik

· Menganalisis tabel, grafik untuk menentukan keteraturan jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas
elektron dan keelektronegatifan

Atau pada pengelompokan ikatan kimia :

1. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion

2. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dan rangkap tiga.

3. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi.

4. Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam

5. Identifikafi Karakteristik dan Perilaku Awal

Karakteristik peserta didik kelas X di SMAN 1 Cinangka yang akan mengikuti pembelajaran kimia di
semester 1 berjumlah 196 siswa terdiri dari 76 siswa dan 120 orang siswi. Peserta didik 196 siwa
tersebar dalam 7 kelas parallel sehingga tiap kelas rata-rata 28 orang dan 29 orang. Peserta didik
tersebut rata-rata dari keluarga dengan penghasilan ekonomi lemah sehingga kemampuan menyediakan
sarana pendukung pendidikan seperti buku paket sangat rendah.

Kemampuan awal di bidang IPA dari nilai ijasah dan UN rata-rata kurang dari 6. Kemampuan membaca,
menulis dan berhitung pada tingkatan menengah atas cukup. Minat membaca buku dari perpustakaan
kurang dari data pengunjung perpustakan untuk siswa kelas X dibandingkan kelas di atasnya.

6. Menuliskan Tujuan Instruksional Khusus

Tujuan instruksional khusus (TIK) adalah tujuan pengajaran dimana perubahan prilaku telah dapat dilihat
dan diukur. Kata kerja yang menggambarkan perubahan prilaku telah spesifik sehingga memungkinkan
dilakukan pengukuran tanpa menimbulkan lagi berbagai perberdaan penafsiran.

Dari tujuan instruksional umum melalui analisis instruksional dijabarkan sehingga kita dapat
merumuskan tujuan instruksional khusus. Untuk tujuan instruksional umum “Memahami struktur atom,
sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia” mempunyai tujuan instruksional khusus :
1. Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan
sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman
konfigurasi elektron.

2. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat dan
ikatan logam, serta hubungannnya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk

7. Menyusun Tes Acuan Patokan

Tes acuan patokan adalah mengukur penguasaain siswa setelah mengikuti proses pembelajaran apakah
sudah mencapai tujuan instruksional khusus. Skor tes yang telah dicapai siswa setelah mengikuti
kegiatan instruksional dibandingkan dengan suatu patokan tertentu.

Tes acuan patokan ini disusun bukan setelah proses instruksional berlangsung, namun sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan agar penilaian pencapaian keberhasilan sesuai dengan
tujuan instruksional yang telah ditetapkan .

Untuk tujuan instruksional “Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia”
mempunyai tujuan instruksional khusus :

1. Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan
sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman
konfigurasi elektron.

2. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat dan
ikatan logam, serta hubungannnya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk

Tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran berupa tes uraian : dengan
jumlah 10 nomor sesuai dengan peraturan yang ditetapkan di SMA Negeri 1 Cinangka. Acuan patokan
yang digunakan untuk tes ini adalah KKM (criteria ketuntasan minimal) sebesar 71.

Penentuan nilai KKM sebagai patokan pencapaian hasil tes berdasarkan analisis indicator yang
dilampirkan.

8. Mengembangkan Strategi Instruksional


Dick dan Carey (1985) mengatakan bahwa suatu strategi instruksional menjelaskan komponen-
komponen umum dari suatu set bahan instruksional dan prosedur-prosedur yang akan digunakan
bersama bahan-bahan tersebut untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada siswa. Ada lima
komponen umum dari strategi instruksional, yaitu:

1. Kegiatan prainstruksional

2. Penyajian informasi

3. Partisipasi siswa

4. Tes

5. Tindak lanjut

Gagne dan Briggs (1979) menyebutkan ada sembilan urutan kegiatan instruksional, yaitu:

1. Memberi motivasi atau menarik perhatian

2. Menjelaskan tujuan instruksional

3. Mengingatkan kompetensi prasyarat

4. Memberi stimulus (masalah, topik, konsep)

5. Memberi petunjuk belajar

6. Menimbulkan penampilan siswa

7. Memberi umpan balik

8. Menilai penampilan

9. Menyimpulkan

Pada pembelajaran kimia untuk tujuan instruksional umum “Memahami struktur atom, sifat-sifat
periodik unsur, dan ikatan kimia” mempunyai strategi :

Kompetensi dasar : 1.1. Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr,

sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat

periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari

keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.


I. Indikator Pencapaian Kompetensi:

1) Menjelaskan perkembangan teori atom Dalton, Thomson, Rutherford, Niels Bohr

2) Menyebutkan partikel dasar

3) Mengklasifikasikan atom ke dalam isotop, isobar dan isoton.

4) Menentukan konfigurasi elektron

5) Menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur dalam sistem periodik

6) Menganalisis tabel, grafik untuk menentukan keteraturan jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas
elektron dan keelektronegatifan

7) Menentukan massa atam relatif dan massa molekul relatif.

II. Tujuan:

Siswa dapat,

1) Menjelaskan perkembangan teori atom Dalton, Thomson, Rutherford, Niels Bohr

2) Menyebutkan partikel dasar dan mengklasifikasikan atom ke dalam isotop, isobar dan isoton.

3) Menentukan konfigurasi elektron

4) Menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur dalam sistem periodik

5) Menganalisis tabel, grafik untuk menentukan keteraturan jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas
elektron dan keelektronegatifan

6) Menentukan massa atam relatif dan massa molekul relatif.

III. Metode pendekatan:

v Ceramah

v Diskusi

v Penugasan

v Praktikum

IV. Skenario Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (2 jam pelajaran)


Indikator yang ingi dicapai :

· Menjelaskan Perkembangan Teori Atom mulai dari Dalton sampai dengan Teori Niels Bohr

Materi : Perkembang-an Teori Atom

Kegiatan awal

v Salam pembuka

v Perkenalan

v Menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

v Eksplorasi : Siswa mempelajari perkembangan teori atom dari slide yang ditampilkan

v Elaborasi : Mengerjakan tugas perkembangan teori atom

v Konfirmasi : Membahas tugas perkembangan teori atom

Kegiatan Akhir

v Menyimpulkan pokok pembelajaran hari ini

Tugas yang diberikan :

No.

Model Atom

Gambar atom

Teori yang mendasari


2. Pertemuan Kedua: (1 jam pelajaran)

Indikator yang ingi dicapai :

· Menjelaskan Perkembangan Teori Atom mulai dari Dalton sampai dengan Teori Niels

Bohr

Materi : Perkembang-an Teori Atom

Kegiatan awal

v Salam pembuka

v Pengecekan absensi

v Menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

v Eksplorasi : Siswa mempelajari perkembangan teori atom dari literatur

v Elaborasi : Mencari kelebihan dan kekurangan setiap teori

v Konfirmasi : Mendiskusi kelemahan dan kelebihan setiap teori atom


Kegiatan Akhir

v Menyimpulkan pokok pembelajaran hari ini

3. Pertemuan Ketiga: (2 jam pelajaran)

Indikator yang ingin dicapai :

· Menentukan partikel dasar (proton, elektron dan netron) dan mengklasifikasikan unsur ke dalam
isotop, isobar dan isoton

· Menentukan konfigurasi elektron

Materi : Struktur atom

Kegiatan awal

v Salam pembuka

v Memeriksa kehadiran siswa

v Menjelaskan tujuan pembelajaran

v Apersepsi:

Mengingatkan kembali tentang teori atom Niels Bohr

Kegiatan Inti

v Eksplorasi : Siswa mempelajari komposisi atom (Nomor atom, Nomor Massa) dan konfigurasi elektron

v Elaborasi : Mengerjakan soal latihan

v Konfirmasi : Diskusi dengan teman sekelas pembahasan latihan soal

Kegiatan Akhir

v Menyimpulkan inti pembahasan

v Memberi tugas pada pertemuan berikutnya untuk mencari informasi dari literatur tentang Isotop,
Isobar dan Isoton

latihan soal yang dikerjakan :

Tuliskan lambang notasi unsur

a. C (A=12, Z=6) b. N (A=15, Z=7) c. O (A=18, Z=8)


d. N (A=14, Z=7) e. C (A=14, Z=6) f. O (A=16, Z=8)

Tentukan berapa jumlah elekron, proton dan neutron dari unsur-unsur di bawah ini :

a. C (A=12, Z=6) b. N (A=15, Z=7) c. O (A=18, Z=8)

d. N (A=14, Z=7) e. C (A=14, Z=6) f. O (A=16, Z=8)

Konfigurasikan unsur-unsur di bawah ini :

a. C (A=12, Z=6) b. N (A=15, Z=7) c. O (A=18, Z=8)

4. Pertemuan Keempat: (1 jam pelajaran)

Indikator yang ingin dicapai :

· Menentukan partikel dasar (proton, elektron dan netron) dan mengklasifikasikan unsur ke dalam
isotop, isobar dan isoton

Materi : Struktur atom

Kegiatan awal

v Salam pembuka

v Memeriksa kehadiran siswa

v Menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

v Eksplorasi : Siswa bertanya jawab tentang pengertian Isotop, Isobar dan Isoton

v Elaborasi : Mengerjakan soal latihan

v Konfirmasi : Diskusi dengan teman sekelas pembahasan latihan soal

Kegiatan Akhir

v Menyimpulkan inti pembahasan

v Memberi tugas pada pertemuan berikutnya untuk mencari informasi dari literatur tentang sistem
periodik unsur

latihan soal yang dikerjakan :

Kelompokkan atom berikut ke dalam isotop, isobar atau isoton


a. C (A=12, Z=6) b. N (A=15, Z=7) c. O (A=18, Z=8)

d. N (A=14, Z=7) e. C (A=14, Z=6) f. O (A=16, Z=8)

5. Pertemuan Kelima : (2 jam pelajaran)

Ulangan Blok I

6. Pertemuan Keenam : (2jam pelajaran)

Indikator yang ingin dicapai :

Menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur dalam sistem periodik

Menganalisis tabel, grafik untuk menentukan keteraturan jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron
dan keelektronegatifan

Materi : perkembangan sistem periodik unsur

Kegiatan awal

v Salam pembuka

v Memeriksa kehadiran siswa

v Menjelaskan tujuan pembelajaran

Apersepsi : Menanyakan pada siswa tentang unsur

Motivasi : Mengajak siswa mencermati sistem periodik unsure yang ada

Kegiatan Inti.

v Eksplorasi : Membaca literatur tentang perkembangan sistem periodik unsure

v Elaborasi : Mengerjakan penugasan secara berkelompok

v Konfirmasi : Mendiskusikan dengan teman sekelas tentang sifat keperiodikan unsure

Kegiatan Akhir

v Menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini

v Memberikan PR membuat gambar table sistem periodki unsur modern di kertas F4

Lembar penugasan terstruktur :

Lengkapi tabel perkembangan penyusunan periodik unsur

No.
Tabel periodik unsur

Teori yang mendasari

Lengkapi tabel sifat keperiodikan unsur

sifat

Pengertian sifat

Kecenderungan dalam satu golongan

Kecenderungan dalam satu periode

Jari-jari atom
energi ionisasi

afinitas

keelektronegatifan

7. Pertemuan Ketujuh : (1 jam pelajaran)

Indikator yang ingin dicapai :

· Menentukan konfigurasi elektron

Materi : Struktur atom

Kegiatan awal

v Salam pembuka

v Memeriksa kehadiran siswa.

v Memeriksa PR

Kegiatan Inti

v Pembahasan PR di depan

Kegiatan Akhir
· Menyimpulkan partikel penyusun inti atom dan konfigurasi elektron

8. Pertemuan Kedelapan : (2jam pelajaran)

Kegiatan awal

v Salam pembuka

v Memeriksa kehadiran siswa.

v Memeriksa PR

Kegiatan Inti

v Eksplorasi : Guru memberikan pengantar kegiatan praktikum

Membaca literatur dan lembar praktikum

v Elaborasi : Melakukan kegiatan praktikum untuk menentukan konfigurasi elektron pada beberapa
unsur

Mendiskusikan dengan kelompok praktikum

v Konfirmasi : Siswa mendiskusikan hasil praktikum dengan teman sekelas

Kegiatan Akhir

· Menyimpulkan partikel penyusun inti atom dan konfigurasi elektron

9. Pertemuan Keenam : (2 jam pelajaran)

Indikator yang ingin dicapai :

· Mempelajari cara menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif

Materi : struktur atom

Kegiatan awal

v Salam pembuka

v Memeriksa kehadiran siswa.

v Menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti
v Eksplorasi : Mempelajari cara menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif

v Elaborasi : Menentukan massa atom relatif unsur C dan massa molekul relatif dari Na2CO3

v Konfirmasi : Siswa mendiskusikan hasil perhitungan

Kegiatan Akhir

· Menyimpulkan partikel penyusun inti atom dan konfigurasi elektron

Kompetensi Dasar : 1.2. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
kovalen koordinat dan ikatan logam, serta hubungannnya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.

I. Indikator Pencapaian Kompetensi:

(1) Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.

(2) Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan bukan gas mulia
dalam struktur Lewis.

(3) Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion

(4) Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dan rangkap tiga.

(5) Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi.

(6) Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam

(7) Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan

II. Tujuan:

Siswa dapat,

(1) Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.

(2) Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan bukan gas mulia
dalam struktur Lewis.

(3) Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion, ikatan kovalen tunggal, rangkap dan rangkap tiga,
dan ikatan kovalen koordinasi.

(4) Menjelaskan ikatan logam

(5) Memahami kepolaran ikatan

III. Metode pendekatan:


v Ceramah / penyampaian informasi.

v Diskusi

v Penugasan

IV. Skenario Pembelajaran

1. Pertemuan pertama : (2 jam pelajaran).

Indikator yang ingin dicapai ;

Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan

Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan bukan gas mulia dalam
struktur Lewis

Materi :

Kestabilan unsur

Struktur Lewis

Kegiatan awal (5 menit)

v Salam pembuka

v Memeriksa kehadiran siswa.

v Apersepsi:

Mengingatkan kembali konfigurasi elektron dan elektron valensi

Kegiatan Inti

v Eksplorasi : Siswa mempelajari dari literatur tentang kestabilan unsur dan pembentukan ion

v Elaborasi : Menuliskan konfigurasi gas mulia

Menuliskan konfigurasi unsur Na dan Cl

Menggambarkan pembentukan ion pada Na dan Cl.

v Konfirmasi : Siswa mengulang langkah-langkah pembentukkan ikatan ion pada Na dan Cl

Kegiatan Akhir

v Menyimpulkan proses pembentukkan ikatan ion


v Memberi tugas untuk mereview kembali pembelajaran di rumah

Tugas yang diberikan :

1. Lengkapi table untuk unsure-unsur gas mulia

Nama unsur

Lambang unsur

No. atom

konfigurasi
2. Lengkapi tabel berikut !

Nama unsur

Lambang unsur

No. atom

konfigurasi

Natrium

klorin

kalium

flourin
2. Pertemuan kedua: (1 jam pelajaran).

Indikator yang ingin dicapai :

· Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion

Materi :ikatan ion

Kegiatan awal (5 menit)

v Salam pembuka

v Memeriksa kehadiran siswa.

v Apersepsi : Mengingatkan kembali pembentukan ion

Kegiatan Inti

v Eksplorasi : Siswa mempelajari literature tentang ikatan ion

v Elaborasi : Mempelajari ikatan kimia yang terbentuk antara Na dan Cl.

v Konfirmasi : Siswa mengulang langkah-langkah pembentukkan ikatan ion pada Natrium dan Cl (klor)

Siswa menentukan pembentukan ikatan kimia yang terjadi pada unsur Kalium dan Flour

Kegiatan Akhir

v Menyimpulkan proses pembentukkan ikatan ion

v Memberi tugas untuk mereview kembali pembelajaran di rumah

3. Pertemuan Ketiga: (2 jam pelajaran)

Indikator yang ingin dicapai :

· Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga

Materi : Ikatan kovalen

Kegiatan awal (5 menit)

v Salam pembuka

v Memeriksa kehadiran siswa.

v Apersepsi: Mengingatkan kembali tentang kestabilan unsur

Kegiatan Inti
v Eksplorasi : Mengamati pembentukkan ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, rangkap tiga dan kovalen
koordinasi dari slide power point

v Elaborasi : Mempelajari pembentukan ikatan kovalen pada senyawa HCl,O2 dan N2

v Konfirmasi : Merangkum pembentukkan ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, rangkap tiga

Kegiatan Akhir

v Menyimpulkan kegiatan inti

v Mengingatkan siswa untuk mengulang pembelajaran di rumah

4. Pertemuan Keempat: (1 jam pelajaran)

Indikator yang ingin dicapai :

Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi pada beberapa senyawa

Materi : Ikatan kovalen koordinasi

Kegiatan awal (5 menit)

v Salam pembuka

v Memeriksa kehadiran siswa.

Kegiatan Inti

v Eksplorasi : Mempelajari kembali tentang ikatan kovalen koordinasi

v Elaborasi : Menguraikan pembentukan ikatan kovalen koordinasi pada senyawa NH4+

v Konfirmasi : Merangkum pembentukkan ikatan kovalen koordinasi

Menyebutkan perbedaan kovlen dan kovalen koordinasi

Kegiatan Akhir

v Menyimpulkan kegiatan inti

v Mengingatkan siswa untuk mengulang pembelajaran di rumah

5. Pertemuan Kelima : (2 jam pelajaran)

Indikator yang ingin dicapai :

· Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga

· Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi pada beberapa senyawa


· Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion

Materi : Ikatan kovalen, Ikatan Kovalen koordinasi, Ikatan ion

Kegiatan awal

· Salam pembuka

· Memeriksa kehadiran siswa

· Menjelaskan tujuan pembelajaran

· Apersepsi:

· Mengingatkan kembali tentang ikatan ion, kovalen dan kovalen koordinasi

Kegiatan Inti

v Eksplorasi : Siswa mempelajari ikatan kimia dari buku atau literature yang ada

v Elaborasi : Mengerjakan soal latihan

v Konfirmasi : Diskusi dengan teman sekelas pembahasan latihan soal

Kegiatan Akhir

v Menyimpulkan kegiatan inti

Latihan soal yang dikerjakan :

1. Gambarkan struktur Lewis untuk: 11Na, 12Mg, 13Al, 14Si, 15P, 16S, 17Cl, dan 18Ar

2. Apa pengertian ikatan ion dan kovalen?

3. Apa perbedaan ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasi?

4. Jelaskan ikatan ion yang terbentuk antara:

a. kalsium dan Fluorin

b. Magnesium dan Chlorin

5. Jelaskan ikatan kovalen yang terjadi pada senyawa F2 dan CO2!

6. Pertemuan Keenam : (1 jam pelajaran)

Indikator yang ingin dicapai ; Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan
keelektronegatifan
Materi : kepolaran ikatan

Kegiatan awal

· Salam pembuka

· Memeriksa kehadiran siswa

· Menjelaskan tujuan pembelajaran

· Apersepsi:

Mengingatkan kembali tentang ikatan kovalen

Kegiatan Inti

v Eksplorasi : Siswa mempelajari kepolaran ikatan kovalen

v Elaborasi : Mengerjakan soal latihan untuk menentukan kepolaran ikatan beberapa senyawa

v Konfirmasi : Diskusi dengan teman sekelas pembahasan latihan soal

Kegiatan Akhir

v Menyimpulkan kegiatan inti

v PR dari buku LKS

Latihan soal yang dikerjakan :

Manakah dari senyawa-senyawa berikut yang bersifat kovalen non polar dan manakah yang polar : NH3,
Cl2, HBr, BeCl2, CCl4, H2O

7. Pertemuan Ketujuh : (2 jam pelajaran)

Indikator yang ingin dicapai :

Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam

Materi : ikatan logam

Kegiatan awal

· Salam pembuka

· Memeriksa kehadiran siswa

· Memeriksa PR
· Menjelaskan tujuan pembelajaran

· Apersepsi:

· Mengingatkan kembali tentang unsure logam dalam tabel sistem periodik unsure

Kegiatan Inti

v Eksplorasi : Siswa mempelajari ikatan logam

v Elaborasi : Latihan soal

v Konfirmasi : Diskusi dengan teman sekelas pembahasan latihan soal

Kegiatan Akhir

v Menyimpulkan kegiatan inti

v PR dari buku LKS

Latihan soal yang dikerjakan :

Jelaskan ikatan kimia yang terjadi pada :

a. Sepotong besi

b. Senyawa H2O

c. Garam NaBr

8. Pertemuan Kedelapan : (1 jam pelajaran)

Indikator yang ingin dicapai :

Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam

Materi : ikatan logam

Kegiatan awal

· Salam pembuka

· Memeriksa kehadiran siswa

· Memeriksa PR

· Menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti
v Eksplorasi : Siswa mempelajari ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam

v Elaborasi : Latihan soal

v Konfirmasi :Diskusi dengan teman sekelas pembahasan latihan soal

Kegiatan Akhir

v Menyimpulkan kegiatan inti

9.Pertemuan Kesembilan : (2 jam pelajaran)

Ulangan blok ke 2

9.Bahan Instruksional

Bahan instruksional adalah bahan ajar yang akan diberikan kepada peserta didik berdasarkan strategi
instruksional dan tes yang telah disusun sebelumnya. Mulyasa (2006) juga menjelaskan bahwa bahan
ajar merupakan salah satu bagian dari sumber belajar yang dapat diartikan sesuatu yang mengandung
pesan pembelajaran, baik yang diniatkan secara khusus maupun bersifat umum yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran. Bahan instruksional atau bahan ajar ini dapat
berbentuk media teks, audio, visual, audiovisual dan multi media. Didalamnya terkandung juga materi
pelajaran yang disiapkan secara sistematis.

Pada pembelajaran kimia ini materi yang disiapkan perkembangan teori atom, struktur atom,
perkembangan tabel periodik unsure, sifat keperiodikan unsure, aturan oktet, lambang lewis, ikatan
ion, ikatan kovalen (tunggal, rangkap dan rangkap tiga), ikatan kovalen koordinasi serta ikatan logam.

Sumber belajar yang digunakan Buku kimia, Tabel periodik, Kartu unsur, LKS dan Bahan lembar Kerja
Praktikum, Peraga atom unsure untuk praktikum. Sedangkan alat yang dipakai dalam pembelajaran ini
LCD proyektor, dan netbook.

10.Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif

Evaluasi formatif mempunyai tujuan untuk merevisi produk instruksional sehingga terjadi peningkatan
produk instruksional. Evaluasi formatif ini dapat dilakukan satu persatu siswa, kelompok siswa kemudian
uji coba lapangan.

Soal untuk evaluasi formatif tujuan instruksional harus mengacu pada keinginan untuk melihat
pencapaian pembelajaran sesuai dengan tujuan instruksional khusus. Pada tujuan instruksional umum
“Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia” digunakan instrumen sebagai
berikut :
1. Gambar dan jelaskan model atom :

a. Rutherford

b. Niels Bohr

2. Tuliskan kelemahan dan kelebihan model atom John Dalton

3. Tiga partikel penyusun atom adalah…………..

4. Unsur 19K39 mempunyai jumlah :

a. Elektron = …………….

b. Proton = ………………

c. Neutron = …………….

5. Jelaskan pengertian dan beri 1 contoh untuk :

a. Isobar

b. Isotop

c. Isoton

6. Perkembangan system periodic unsure dari :

a. ……………………………………………………….

b. ……………………………………………………….

c. ……………………………………………………….

d. ………………………………………………………

7. Sifat keperiodikan unsur :

a. …………………………………………………………

b. …………………………………………………………..

c. ………………………………………………………….

d. …………………………………………………………

8. Unsur dengan nomor atom 37 mempunyai :

a. Konfigurasi : ………………………………………………………………………………….
b. Electron valensi : ……………………………………………………………………………..

c. Berada di golongan ………………………………………………………………………….

d. Berada di periode ……………………………………………………………………………..

9. Jelaskan ikatan kovalen pada CO2

10. Jelaskan ikatan yang terbentuk antara unsure Ca dengan O

Jawaban :

1. A. atom Rutherford sudah bukan lagi bola pejal. Atom mempunyai inti atom

yang bermuatan positif dengan elektron bermuatan negatif yang bergerak

di lintsan mengelilingi inti atom

http://www.quimicaweb.net/grupo_trabajo_fyq3/tema4/imagenes/rfmodel.gif

gambar atom Rutherford

B. Atom Niels Bohr

model_atom_bohr

Atom Niels Bohr mempunyai inti atom bermuatan positif dengan elektron bermuatan negatif
mengelilingi inti pada lintasan atau orbit elektron dengan energi lintasan yang tertentu.

2. Kelebihan model atom Dalton : mendorong penelitian model atom selanjutnya

Kekurangan model atom Dalton : tidak dapat menjelaskan daya hantar aliran listrik pada suatu senyawa

3. Tiga partikel penyusun atom adalah proton,neutron dan electron

4. Unsur 19K39 mempunyai jumlah :

a. Elektron = 19

b. Proton = 19

c. Neutron = 20

5. a. isobar adalah unsure-unsur yang mempunyai nomor massa yang sama,

contoh : 7N14 dengan 6C14

b. isotop adalah unsure-unsur yang mempunyai nomor atom yang sama,

contoh : 6C12 dengan 6C13


c. isoton adalah unsure-unsur yang mempunyai jumlah neutron yang sama,

contoh : 6C13 dengan 7N14

6. Perkembangan system periodic unsure dari :

a. Triad Dobereiner

b. Oktaf Newlands

c. Sistem periodik unsur Mendeleyev

d. Sistem periodik unsur Modern

7. Sifat keperiodikan unsure adalah :

a. Jari-jari atom

b. Keelektronegatifan

c. Energi ionisasi

d. Afinitas elektron

8. No. atom unsure = 37

a. Konfigurasi : K L M N O

2 8 18 8 1

b. Electron valensi : 1

c. Golongan : I A (karena electron valensi 1)

d. Periode : ke 5 (karena mempunyai 5 kulit)

9. Ikatan kovalen pada CO2 dimulai dari konfigurasi electron dari unsur :

6C: K L 8O : K L

2 4 2 6

Struktur lewisnya : :O: C :O:

Ikatan kovalennya : O═C═O


10. Ikatan yang terbentuk antara unsure Ca dan O dimulai dari konfigurasi electron dari :

20Ca : K L M N supaya stabil Ca melepas 2 elektron valensinya dan menjadi

2 8 8 2 ion Ca2+

8O : K L supaya stabil O mengikat 2 elektron sehingga electron valensi

2 6 menjadi 8 dan terbentuk ion O2-

ion Ca2+ membentuk ikatan ionic dengan ion O2- sehingga terbentuk senyawa CaO

Anda mungkin juga menyukai