A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur
molekul, dan sifat-sifat senyawa.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan
konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel
periodik.
C. INDIKATOR
Kognitif
i. Produk
- Menggunakan prinsip Aufbau, aturan Hund dan asas larangan Pauli untuk
menuliskan konfigurasi elektron.
- Menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi dan
bilangan kuantum dengan metode Team Games Tournament (TGT).
ii. Proses
a. Religius
b. Teliti f. Percaya diri
c. Jujur g. Memiliki rasa ingin tahu yang
d. Disiplin besar
e. Tanggung jawab h. Menghargai prestasi
ii. Ketrampilan Sosial
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kognitif
i. Produk
- Siswa dapat menggunakan prinsip Aufbau, aturan Hund dan asas larangan Pauli
untuk menuliskan konfigurasi elektron dengan metode Team Games
Tournament (TGT).
- Siswa dapat menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodik berdasarkan
konfigurasi dan bilangan kuantum dengan metode Team Games Tournament
(TGT).
ii. Proses
Afektif
i. Karakter
Siswa dapat memiliki karakter :
E. MATERI PELAJARAN
Konfigurasi elektron yang pertama kali dipikirkan adalah berdasarkan pada
model atom model Bohr. Niels Bohr adalah orang yang pertama kali (1923)
mengajukan bahwa periodisitas pada sifat-sifat unsur kimia dapat dijelaskan oleh
struktur elektronik atom tersebut.
Suatu cara penulisan yang menunjukkan distribusi elektron dalam orbital-
orbital pada kulit utama dan subkulit disebut konfigurasi elektron. Pada penulisan
konfigurasi elektron perlu dipertimbangkan tiga aturan (asas), yaitu prinsip Aufbau,
asas larangan Pauli, dan kaidah Hund.
a. Prinsip Aufbau
Elektron-elektron dalam suatu atom berusaha untuk menempati subkulit-
subkulit yang berenergi rendah, kemudian baru ke tingkat energi yang lebih
tinggi. Dengan demikian, atom berada pada tingkat energi minimum. Inilah yang
disebut prinsip Aufbau.
Urutan-urutan tingkat energi ditunjukkan pada gambar 1. Jadi, pengisian
orbital dimulai dari orbital 1s, 2s, 2p, dan seterusnya. Pada gambar dapat dilihat
bahwa subkulit 3d mempunyai energi lebih tinggi daripada subkulit 4s. Oleh
karena itu, setelah 3p terisi penuh maka elektron berikutnya akan mengisi
subkulit 4s, baru kemudian akan mengisi subkulit 3d.
b. Kaidah Hund
Untuk menyatakan distribusi elektron-elektron pada orbital-orbital dalam
suatu subkulit, konfigurasi elektron dapat dituliskan dalam bentuk diagram
orbital. Suatu orbital dilambangkan dengan strip, sedangkan dua elektron yang
menghuni satu orbital dilambangkan dengan dua anak panah yang berlawanan
arah. Jika orbital hanya mengandung satu elektron, anak panah dituliskan
mengarah ke atas.
Dalam kaidah Hund, dikemukakan oleh Friedrich Hund (1894 – 1968) pada
tahun 1930, disebutkan bahwa elektron-elektron dalam orbital-orbital suatu
subkulit cenderung untuk tidak berpasangan. Elektron-elektron baru berpasangan
apabila pada subkulit itu sudah tidak ada lagi orbital kosong.
Subkulit p
Subkulit d
Gambar 1.3. Subkulit yang dilambangkan dengan kotak
c. Larangan Pauli
Pada tahun 1928, Wolfgang Pauli (1900 – 1958) mengemukakan bahwa
tidak ada dua elektron dalam satu atom yang boleh mempunyai keempat bilangan
kuantum yang sama. Dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama,
azimuth, dan magnetik yang sama dalam satu orbital, harus mempunyai spin
yang berbeda. Kedua elektron tersebut berpasangan.
3. Unsur Lantanida
Konfigurasi elektron subkulit terluar : 4f1-14, 5s2 5p6, 6s2
4. Unsur Aktinida
Konfigurasi elektron subkulit terluar : 5f1-14, 6s2 6p6, 7s2.
F. METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT)
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Waktu Ket.
Kegiatan 1. Guru mengucapkan salam kepada siswa. 3 menit
Awal 2. Guru memeriksa kehadiran siswa.
a. Apersepsi 1. Guru mereview pelajaran sebelumnya tentang 6 menit
bilangan kuantum
“Ada berapa bilangan kuantum dan apa
fungsinya?”
2. Siswa menjawab pertanyaan guru.
“Ada 4 macam. Bilangan kuantum utama (n)
menyatakan kulit utamanya. Bilangan kuantum
azimuth (l) menyatakan subkulitnya. Bilangan
kuantum magnetik (m) menyatakan orientasi
subkulit dalam kulit. Bilangan kuantum spin
(s) menyatakan spin atau arah rotasinya.”
b. Orientasi 1. Guru memberi tahu materi yang akan
dipelajari hari ini.
“Dalam pertemuan kali ini, kita akan belajar
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
berdasarkan teori tumbukan.
2. Menyampaikan indikator dan tujuan
pembelajaran.
( hal 18-25)
b. Media Belajar
- Presentasi power point
- Kartu Soal
- Laptop dan LCD
c. Bahan Belajar
- Soal games
- Soal post test
I. PENILAIAN
Skor Hasil Team Games Tournament
Penilaian Kognitif
Penilaian Afektif
(__________________) (__________________)
Lampiran 1
SOAL GAMES
SOAL JAWABAN
Tuliskan konfigurasi elektron unsur 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
35 Br !
11 Na !
Nomor
No. Indikator Soal Jenjang
Soal