(RPP)
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Konfigurasi elektron dan diagram
orbital
Alokasi Waktu : 18 x 45 JP (6 pertemuan)
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat
1. Menjelaskan pengertian konfigurasi electron
2. Menjelaskan mekanika gelombang
3. Menjelaskan bilangan kauntum
4. Menentukan bilangan kuantum suatu unsur
5. Menerangkan macam-macam bentuk orbital
6. Menggambarkan macam-macam bentuk orbital
7. Menjelaskan aturan Aufbau
8. Menjelaskan aturan Hund
9. Menjelaskan aturan larangan pauli
10. Menuliskan konfigurasi electron dari suatu unsure berdasarkan prinsip Aufbau,
Hund dan larangan pauli
11. Menyimpulkan letak unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektron
dan memperkirakan sifat fisik dan sifat kimia unsur tersebut.
D. Materi Pembelajaran
Konfigurasi elektron yang pertama kali dipikirkan adalah berdasarkan pada
model atom model Bohr. Niels Bohr adalah orang yang pertama kali (1923)
mengajukan bahwa periodisitas pada sifat-sifat unsur kimia dapat dijelaskan oleh
struktur elektronik atom tersebut.
Suatu cara penulisan yang menunjukkan distribusi elektron dalam orbital-
orbital pada kulit utama dan subkulit disebut konfigurasi elektron. Pada penulisan
konfigurasi elektron perlu dipertimbangkan tiga aturan (asas), yaitu prinsip Aufbau,
asas larangan Pauli, dan kaidah Hund.
a. Prinsip Aufbau
Elektron-elektron dalam suatu atom berusaha untuk menempati subkulit-
subkulit yang berenergi rendah, kemudian baru ke tingkat energi yang lebih
tinggi. Dengan demikian, atom berada pada tingkat energi minimum. Inilah yang
disebut prinsip Aufbau.
Urutan-urutan tingkat energi ditunjukkan pada gambar 1. Jadi, pengisian
orbital dimulai dari orbital 1s, 2s, 2p, dan seterusnya. Pada gambar dapat dilihat
bahwa subkulit 3d mempunyai energi lebih tinggi daripada subkulit 4s. Oleh
karena itu, setelah 3p terisi penuh maka elektron berikutnya akan mengisi subkulit
4s, baru kemudian akan mengisi subkulit 3d.
b. Kaidah Hund
Untuk menyatakan distribusi elektron-elektron pada orbital-orbital dalam
suatu subkulit, konfigurasi elektron dapat dituliskan dalam bentuk diagram
orbital. Suatu orbital dilambangkan dengan strip, sedangkan dua elektron yang
menghuni satu orbital dilambangkan dengan dua anak panah yang berlawanan
arah. Jika orbital hanya mengandung satu elektron, anak panah dituliskan
mengarah ke atas.
Dalam kaidah Hund, dikemukakan oleh Friedrich Hund (1894 – 1968) pada
tahun 1930, disebutkan bahwa elektron-elektron dalam orbital-orbital suatu
subkulit cenderung untuk tidak berpasangan. Elektron-elektron baru berpasangan
apabila pada subkulit itu sudah tidak ada lagi orbital kosong.
Subkulit s
Subkulit p
Subkulit d
Gambar 1.3. Subkulit yang dilambangkan dengan kotak
c. Larangan Pauli
Pada tahun 1928, Wolfgang Pauli (1900 – 1958) mengemukakan bahwa
tidak ada dua elektron dalam satu atom yang boleh mempunyai keempat bilangan
kuantum yang sama. Dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama,
azimuth, dan magnetik yang sama dalam satu orbital, harus mempunyai spin yang
berbeda. Kedua elektron tersebut berpasangan.
3. Unsur Lantanida
Konfigurasi elektron subkulit terluar : 4f1-14, 5s2 5p6, 6s2
4. Unsur Aktinida
Konfigurasi elektron subkulit terluar : 5f1-14, 6s2 6p6, 7s2.
E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Model Pembelajaran : Diskoveri Terbimbing
Metode Pembelajaran : Diskusi dan ceramah
G. Sumber Belajar
1. Buku teks kimia SMA
Sudarmo, Unggul.2013.Kimia untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum
2013.Jakarta:Erlangga
2. Video dan gambar animasi konfigurasi elektron
3. Internet
4. Lembar kerja peserta didik (LKPD)