Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Konfigurasi elektron dan diagram
orbital
Alokasi Waktu : 18 x 45 JP (6 pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.3. Memahami cara penulisan 3.3.1. Menjelaskan pengertian
konfigurasi elektron dan konfigurasi electron
pola konfigurasi elektron 3.3.2. Menjelaskan mekanika
terluar untuk setiap gelombang
golongan dalam tabel 3.3.3. Menjelaskan bilangan kauntum
periodic 3.3.4. Menentukan bilangan kuantum
suatu unsure
3.3.5. Menerangkan macam-macam
bentuk orbital
3.3.6. Menggambarkan macam-macam
bentuk orbital
3.3.7. Menjelaskan aturan Aufbau,
Hund dan larangan pauli
3.3.8. Menuliskan konfigurasi electron
dari suatu unsure berdasarkan
prinsip Aufbau, Hund dan
larangan pauli
4.3. Menentukan letak suatu 4.3.1. Menyimpulkan letak unsur
unsur dalam tabel periodik dalam tabel periodik
dan sifat-sifatnya berdasarkan konfigurasi elektron
berdasarkan konfigurasi dan memperkirakan sifat fisik
electron dan sifat kimia unsur tersebut.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat
1. Menjelaskan pengertian konfigurasi electron
2. Menjelaskan mekanika gelombang
3. Menjelaskan bilangan kauntum
4. Menentukan bilangan kuantum suatu unsur
5. Menerangkan macam-macam bentuk orbital
6. Menggambarkan macam-macam bentuk orbital
7. Menjelaskan aturan Aufbau
8. Menjelaskan aturan Hund
9. Menjelaskan aturan larangan pauli
10. Menuliskan konfigurasi electron dari suatu unsure berdasarkan prinsip Aufbau,
Hund dan larangan pauli
11. Menyimpulkan letak unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektron
dan memperkirakan sifat fisik dan sifat kimia unsur tersebut.

D. Materi Pembelajaran
Konfigurasi elektron yang pertama kali dipikirkan adalah berdasarkan pada
model atom model Bohr. Niels Bohr adalah orang yang pertama kali (1923)
mengajukan bahwa periodisitas pada sifat-sifat unsur kimia dapat dijelaskan oleh
struktur elektronik atom tersebut.
Suatu cara penulisan yang menunjukkan distribusi elektron dalam orbital-
orbital pada kulit utama dan subkulit disebut konfigurasi elektron. Pada penulisan
konfigurasi elektron perlu dipertimbangkan tiga aturan (asas), yaitu prinsip Aufbau,
asas larangan Pauli, dan kaidah Hund.
a. Prinsip Aufbau
Elektron-elektron dalam suatu atom berusaha untuk menempati subkulit-
subkulit yang berenergi rendah, kemudian baru ke tingkat energi yang lebih
tinggi. Dengan demikian, atom berada pada tingkat energi minimum. Inilah yang
disebut prinsip Aufbau.
Urutan-urutan tingkat energi ditunjukkan pada gambar 1. Jadi, pengisian
orbital dimulai dari orbital 1s, 2s, 2p, dan seterusnya. Pada gambar dapat dilihat
bahwa subkulit 3d mempunyai energi lebih tinggi daripada subkulit 4s. Oleh
karena itu, setelah 3p terisi penuh maka elektron berikutnya akan mengisi subkulit
4s, baru kemudian akan mengisi subkulit 3d.

Gambar 1. Diagram urutan tingkat energi orbital


Subkulit atau orbital-orbital elektron mempunyai tingkat energi yang berbeda.
Tingkat-tingkat energi dan subkulit elektron dari periode ke-1 sampai ke-7 seperti
pada gambar 2.

Gambar 2. Perbedaan tingkat Energi Subkulit suatu unsur

b. Kaidah Hund
Untuk menyatakan distribusi elektron-elektron pada orbital-orbital dalam
suatu subkulit, konfigurasi elektron dapat dituliskan dalam bentuk diagram
orbital. Suatu orbital dilambangkan dengan strip, sedangkan dua elektron yang
menghuni satu orbital dilambangkan dengan dua anak panah yang berlawanan
arah. Jika orbital hanya mengandung satu elektron, anak panah dituliskan
mengarah ke atas.
Dalam kaidah Hund, dikemukakan oleh Friedrich Hund (1894 – 1968) pada
tahun 1930, disebutkan bahwa elektron-elektron dalam orbital-orbital suatu
subkulit cenderung untuk tidak berpasangan. Elektron-elektron baru berpasangan
apabila pada subkulit itu sudah tidak ada lagi orbital kosong.

 

Orbital kosong Orbital setengah Orbital penuh


(tidak penuh (mengandung (mengandung
Mengandung elektron yang tidak pasangan elektron)
elektron) berpasangan)
Gambar 1.2. Pengisian orbital dalam suatu atom

Subkulit s

Subkulit p

Subkulit d
Gambar 1.3. Subkulit yang dilambangkan dengan kotak

c. Larangan Pauli
Pada tahun 1928, Wolfgang Pauli (1900 – 1958) mengemukakan bahwa
tidak ada dua elektron dalam satu atom yang boleh mempunyai keempat bilangan
kuantum yang sama. Dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama,
azimuth, dan magnetik yang sama dalam satu orbital, harus mempunyai spin yang
berbeda. Kedua elektron tersebut berpasangan.



Setiap orbital mampu menampung maksimum dua elektron. Untuk


mengimbangi gaya tolak-menolak di antara elektron-elektron tersebut, dua
elektron dalam satu orbital selalu berotasi dalam arah yang berlawanan.
 Subkulit s (1 orbital) maksimum 2 elektron
 Subkulit p (3 orbital) maksimum 6 elektron
 Subkulit d (5 orbital) maksimum 10 elektron
 Subkulit f (7 orbital) maksimum 14 elektron

d. Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Letaknya dalam Sistem Periodik


Sistem periodik bentuk panjang disusun berdasarkan kenaikan nomor atom
Sistem periodik bentuk panjang dibagi dalam periode dan golongan
Periode : merupakan lajur horizontal ditunjukkan oleh nomor kulit yang
paling luar
Golongan : merupakan lajur vertikal yang dibagi dalam golongan utama dan
golongan transisi. Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki kemiripan sifat
karena adanya kesamaan konfigurasi elektron kulit terluarnya.
Hubungan konfigurasi elektron dan golongan unsur
1. Golongan Nama Golongan Elektron Konfigurasi elektron
Valensi kulit terluar
IA Alkali 1 ns1
II A Alkali tanah 2 ns2
III A Alumunium 3 ns2 np1
IV A Karbon 4 ns2 np2
VA Nitrogen 5 ns2 np3
VI A Oksigen 6 ns2 np4
VII A Halogen 7 ns2 np5
VIII A Gas mulia 8 ns2 np6
2 Golongan Konfigurasi elektron kulit terluar
III B (n-1) d1 ns2
IV B (n-1) d2 ns2
VB (n-1) d3 ns2
VI B (n-1) d5 ns1
VII B (n-1) d5 ns2
VIII B (n-1) d6 ns2
VIII B (n-1) d7 ns2
VIII B (n-1) d8 ns2
IB (n-1) d10 ns1
II B (n-1) d10 ns2

3. Unsur Lantanida
Konfigurasi elektron subkulit terluar : 4f1-14, 5s2 5p6, 6s2
4. Unsur Aktinida
Konfigurasi elektron subkulit terluar : 5f1-14, 6s2 6p6, 7s2.
E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Model Pembelajaran : Diskoveri Terbimbing
Metode Pembelajaran : Diskusi dan ceramah

F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran


Media : Power Point
Alat Pembelajaran : Laptop, LCD

G. Sumber Belajar
1. Buku teks kimia SMA
 Sudarmo, Unggul.2013.Kimia untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum
2013.Jakarta:Erlangga
2. Video dan gambar animasi konfigurasi elektron
3. Internet
4. Lembar kerja peserta didik (LKPD)

Anda mungkin juga menyukai