Anda di halaman 1dari 17

ModulKimia

TEORI MEKANIKA KUANTUM,


BILANGAN KUANTUM DAN
BENTUK ORBITAL

Kimia SMA Kelas X Semester 1

Biologi SMA Kelas X Semester 2


Affan Salaffudin, S. Pd.
Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 9
TEORI MEKANIKA KUANTUM, BILANGAN KUANTUM

DAN BENTUK ORBITAL

PETA KONSEP

Atom
terdiri dari

Inti Atom mendasari Teori Mekanika


elektron
Kuantum
tersusun dari
mempunyai

proton neutron tingkat energi

bilangan bilangan bilangan kuantum bilangan


kuantum utama kuantum azimuth magnetik kuantum spin
menunjukkan menunjukkan menunjukkan menunjukkan

Kulit elektron Sub Kulit orbital Arah ruang


orbital

Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 10


A. Petunjuk Belajar
Agar lebih efektif dan efisien dalam mempelajari modul ini, hendaknya peserta
didik memperhatikan petunjuk belajar berikut:
1. Bacalah dan pelajarilah setiap uraian kegiatan belajar dalammodul ini secara runtut,
cermat dan teliti.
2. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan suatu
pekerjaan dengan membaca secara teliti.
3. Bilamana terdapat soal latihan maka kerjakan soal tersebut sebagai sarana latihan.
4. Catatlah atau tandailah hal-hal yang Anda anggap penting.
5. Apabila ada yang kurang jelas, coba diskusikan dengan teman-teman atautanyakan
kepada guru atau carilahsumber lain yang sesuai.
6. Setelah Anda memahami uraian materi dalam setiap kegiatanbelajar, jawablah soal-soal
tes formatif yang tersedia.
7. Baca referensi lain yang ada hubungan dengan materi agar mendapat pengetahuan
tambahan.
B. Materi Pembelajaran
Teori Mekanika Kuantum, Bilangan Kuantum dan Bentuk Orbital

Pada pelajaran sebelumnya Anda sudah mempelajari tentang perkembangan teori


dan model-model atom dari beberapa ahli. Anda tentu masih ingat dengan model atom
yang dikemukakan oleh Ernest Rutherford dan dilengkapi oleh Niels Bohr yang
menerangkan bahwa elektron-elektron mengelilingi inti atom pada tingkat-tingkat energi
tertentu yang disebut kulit atom. Pada bab ini, kita akan mempelajari pengembangan
model atom modern berdasarkan konsep mekanika gelombang/mekanika kuantum.
Model atom Bohr merupakan model atom yang mudah dipahami, namun Bohr
hanya dapat menjelaskan untuk atom berelektron sedikit dan tidak dapat menjelaskan
bagaimana adanya sub lintasan-lintasan yang tebentuk diantara lintasan-lintasan elektron.
Karena itu dalam perkembangan selanjutnya, teori atom dikaji dengan menggambarkan
pendekatan teori atom mekanika kuantum.
Perkembangan teori mekanika kuantum:

Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 11


A. Teori Mekanika Kuantum
 Teori kuantum Max Planck
Teori kuantum dari Max Planck mencoba menerangkan radiasi karakteristik
yang dipancarkan oleh benda mampat. Radiasi inilah yang menunjukan sifat
partikel dari gelombang. Radiasi yang dipancarkan setiap benda terjadi secara
tidak kontinyu (discontinue) dipancarkan dalam satuan kecil yang disebut kuanta
(energi kuantum).Planck berpendapat bahwa kuanta yang berbanding lurus
dengan frekuensi tertentu dari cahaya, semuanya harus berenergi sama dan energi
berbanding lurus. Jadi:
E=h E = energi kuantum
h = Tetapan Planck = 6,626 × 10-34J.s
 = Frekuensi
Usul Planck bahwa benda memancarkan cahaya dalam bentuk kuanta
tidakbertentangan dengan penjalaran cahaya sebagai gelombang. Sementara
Einstein menyatakan cahaya bergerak melalui ruang dalam bentuk foton.
 Louis de Broglie
Louis de Broglie meneliti keberadaan gelombang melalui eksperimen
difraksi berkas elektron. Dari hasil penelitiannya inilah diusulkan “materi
mempunyai sifat gelombang di samping partikel”, yang dikenal dengan prinsip
dualitas. Sifat partikel dan gelombang suatu materi tidak tampak sekaligus, sifat
yang tampak jelas tergantung pada perbandingan panjang gelombang de Broglie
dengan dimensinya serta dimensi sesuatu yang berinteraksi dengannya. Partikel
yang bergerak memiliki sifat gelombang.
Prinsip dualitas inilah menjadi titik pangkal berkembangnya mekanika
kuantumoleh Erwin Schrodinger.
 Werner Heisenberg
Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip
ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum
suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”. Daerah
ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut
orbital.

Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 12


 Erwin Schrodinger
Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.
Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi
gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron
dalam tiga dimensi.
Persamaan Schrodinger:

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern
ataumodel atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat
padagambar berikut ini.

Awan elektron disekitar inti atau yang biasa disebut orbital menunjukan
tempat kebolehjadian akan ditemukan elektron.Orbital-orbital dengan
tingkatenergi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa
sub kulitbergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa
sub kulit dan subkulit terdiri daribeberapa orbital.
Satu kulit tersusun dari subkulit-subkulit
Satu subkulit tersusun dari orbital-orbital
Satu orbital menampung maksimal dua elektron

B. Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan elektron dalam suatu
atom, meliputi orbital, kulit dan subkulit. Bilangan kuantum terdiri atas empat macam
bilangan, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth (l), bilangan
kuantum magnetik (m), dan bilangan kuantum spin (s).

Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 13


1. Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan kuantum yang menunjukkan tingkat energi/kulit tempat elektron berada.
Elektron di kulit K (ke-1) memiliki n= 1
Elektron di kulit L(ke-2) memiliki n=2
Elektron di kulit M(ke-3) memiliki n=3
Elektron di kulit N(ke-4) memiliki n=4, dan seterusnya.
2. Bilangan kuantum azimut (l)
Bilangan kuantum yang menunjukkan jenis subkulit tempat elektron berada dan
bentuk orbital, nilainya bergantung pada bilangan kuantum utama.Nilai ldari 0
sampai dengan (n-1).
Tabel 1. Hubungan subkulit dan kulit atom
Kulit Nilai n Nilai l Jenis Subkulit
K 1 0 1s
0 2s
L 2
1 2p
0 3s
M 3 1 3p
2 3d
0 4s
1 4p
N 4
2 4d
3 4f
Lambang s, p, d, f diambil dari nama spektrum yang dihasilkan oleh logam
alkali dari Li sampai dengan Cs yang terdiri dari empat deret, yaitu tajam
(sharp), utama (principal), kabur (diffuse), dan dasar (fundamental). Sampai saat
ini, elektron-elektron baru menempati subkulit-subkulit s, p, d, dan f. Sedangkan
subkulit g, h, dan i belum terisi elektron.

Tabel 2. Hubungan jenis subkulit dengan jumlah orbital dan elektron maksimum.

Jenis subkulit Jumlah Orbital Elektron Maksimum


Subkulit s 1 orbital 2 elektron
Subkulit p 3 orbital 6 elektron
Subkulit d 5 orbital 10 elektron
Subkulit f 7 orbital 14 elektron
Subkulit g 9 orbital 18 elektron
Subkulit h 11 orbital 22 elektron
Subkulit i 13 orbital 26 elektron

Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 14


3. Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan kuantum yang menunjukkan orbital tempat ditemukannya elektron pada
subkulit tertentu, nilainya bergantung bilangan kuantum azimut (l). Nilai bilangan
kuantum magnetk antara –lsampai +l.

Tabel 3. Hubungan bilangan kuantum azimut dengan bilangan kuantum magnetik


Tanda Jumlah
Nilai l Nilai m Gambaran Orbital
Orbital Orbital
0 s 0 1
1 p -1, 0, +1 3
2 d -2, -1, 0, +1, +2 5
3 F -3,-2, -1, 0, +1, +2, +3 7

4. Bilangan kuantum spin (s)


Menunjukkan arah rotasi elektron dalam orbital. Dua buah elektron dalam satu
orbital masing-masing memiliki harga s =  dan harga s = -

 harga s =  (tanda panah ke atas ↑)

jika rotasi searah dengan putaran jarum jam


 s = - (tanda panah ke bawah ↓)

jika rotasi berlawan arah dengan putaran jarum jam.

Tabel 4. Hubungan ke empat bilangan kuantum


Utama azimut Magnetik Jumlah Jumlah elektron
subkulit
(n) (l) (m) orbital Subkulit Kulit
1 0 1s 0 1 2 2
0 2s 0 1 2
2 8
1 2p -1, 0, +1 3 6
0 3s 0 1 2
3 1 3p -1, 0, +1 3 6 18
2 3d -2, -1, 0, +1, +2 5 10
0 4s 0 1 2
1 4p -1, 0, +1 3 6
4 32
2 4d -2, -1, 0, +1, +2 5 10
3 4f -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3 7 14

C. Bentuk Orbital
Setiap orbital mempunyai ukuran, bentuk, dan arah orientasi ruang yang
ditentukan oleh bilangan kuantum n, l, dan m. Orbital-orbital tersebut bergabung

Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 15


membentuk suatu subkulit dan subkulit bergabung membentuk kulit atau tingkat
energi
1. Sub kulit s (l = 0) l = 0, maka m = 0
Sub kulit s terdiri dari 1 orbital saja. Oleh karena berbentuk simetris bola, maka
tidak ada orientasi khusus untuk orbital s. Orbital s yang berbentuk bola tidak
menunjukkan arah ruang tertentu karena kebolehjadian ditemukan elektron dengan
bentuk ini berjarak sama jauhnya ke segala arah dari inti atom.

2. Sub kulit p (l = 1) l = 1, maka m = -1, 0 dan +1.


Sub kulit p terdiri dari 3 orbital. Ketiga orbital ini mempunyai tingkat energi yang
sama tetapi arah ruangnya masing-masing berbeda. Ketiga orbital p ditandai dengan
px, py, dan pz sesuai dengan orientasinya menurut sumbu x, y dan z. Akan
tetapi,perlu disebutkan bahwa kita tidak boleh menghubungkan nilai m dengan
orientasi orbital p.

3. Sub kulit d (l = 2) l = 5, maka m =-2,-1, 0, +1, +2.


Seperti halnya orbital p, orbital d juga memiliki tingkat energi yang sama tetapi arah
ruangnya masing-masing berbeda. Masing-masing orbital dinyatakan sebagai dxy,
dxz, dyz, dx2y2dan dz2.
Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 16
Sub kulit d terdiri dari 5 orbital. Kelima orbital d ditandai sebagai berikut:
a. Orbital dx2y2 : cuping-cupingnya terletak pada sumbu x dan
sumbu y.
b. Orbital dz2 : terdiri dari satu balon terpilin yang terletak pada sumbu z dan
satu daerah berbentuk donat yang terletak pada bidang xy.
c. Orbital dxy : cuping-cupingnya terletak pada sumbu x dan sumbu y.
d. Orbital dxz : cuping-cupingnya terletak pada sumbu x dan sumbu z.
e. Orbital dyz : cuping-cupingnya terletak pada sumbu y dan sumbu z.

Salah satu orbital d, yaitu orbital dz2, mempunyai bentuk yang berbeda dari 4
orbital d lainya. Meski bentuknya berbeda, kelima orbital d tersebut mempunyai
tingkat energi yang sama

Subkulit dengan nilai l yang lebih besar, yaitu subkulit f, g, dan seterusnya,
mempunyai jumlah, bentuk serta orientasi orbital yang lebih rumit. Namun demikian,
hal tersebut tidak terlalu penting untuk dipahami, antara lain karena orbital-orbital
tersebut jarang digunakan dalam pembentukan ikatan kimia.

Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 17


Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 18
RANGKUMAN
1. Teori kuantum adalah teori yang didasarkan pada pernyataan bahwa energi
beradadalam satuan yang sangat kecil, yang nilainya tertentu yang disebut kuanta.
Jika terjadi pengalihan energi, seluruh kuantum terlibat.
2. Spektrum atom (spektrum garis) adalah spektrum yang dihasilkan oleh sinar
yangdipancarkan oleh atom yang tereksitasi. Spektrum ini hanya mempunyai sederet
garis(warna) dengan panjang gelombang tertentu.
3. Energi dan bentuk orbital diturunkan dari persamaan gelombang (Ψ = psi),
sedangkanbesaran pangkat dua (Ψ2) dari persamaan gelombang menyatakan rapatan
muatanatau peluang menemukan elektron pada suatu titik pada suatu jarak tertentu
dari inti.
4. Kulit atom adalah lintasan elektron di mana elektron dapat beredar tanpa
pemancaranatau penyerapan energi dan berupa lingkaran dengan jari-jari tertentu.
5. Bilangan kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan elektron dalam suatu
atom, meliputi orbital, kulit dan subkulit.
6. Untuk menyatakan kedudukan (tingkat energi, bentuk, serta orientasi) suatu elektron
dapat menggunakan empat bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama (n),
bilangan kuantum azimuth (l), bilangan kuantum magnetik (ml atau m), dan bilangan
kuantum spin (s).
7. Bilangan kuantum utama (n) menyatakan tingkat energi utama atau kulit atom.
Bilangan kuantum utama mempunyai harga mulai dari 1, 2, 3, dan seterusnya
(bilanganbulat positif).
8. Bilangan kuantum azimut (l) menunjukkan jenis subkulit tempat elektron berada dan
bentuk orbital. Nilai ldari 0 sampai dengan (n-1).
9. Bilangan kuantum magnetik (m) menunjukkan orbital tempat ditemukannya elektron
pada subkulit tertentu. Nilai bilangan kuantum magnetk antara –lsampai +l.
10. Arah rotasielektron searah atau berlawanan arah jarum jam. Kedua arah yang
berbeda itudinyatakan dengan bilangan kuantum spin (s), yang mempunyai nilai s =
+ ½ ataus = –½.
11. Orbital 1s, 2s, dan 3s akan mempunyai bentuk yang sama, tetapi ukuran atau tingkat
energinya berbeda.

Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 19


TES FORMATIF

I. Pilihlah Jawaban yang paling tepat!


1. Pandangan yang menjadi dasar timbulnya model atom mekanika kuantum adalah dari
….
A. Rutherford, Neils Bohr, dan Broglie
B. Pauli, Neils Bohr, dan de Broglie
C. Rutherford, de Broglie, dan Hund
D. Schrodinger, de Broglie, dan Heisenberg
E. Dalton, de Broglie, dan Heisenberg
2. Definisi yang tepat tentang orbital adalah ….
A. lintasan elektron dalam mengelilingi inti atom
B. kebolehjadian ditemukannya elektron dalam atom
C. tempat elektron dalam mengelilingi inti atom
D. bentuk lintasan elektron mengelilingi inti atom
E. jenis-jenis elektron dalam suatu atom
3. Bilangan kuantum utama menurut teori atom mekanika kuantum menyatakan ….
A. energi atom hidrogen
B. tingkat energi elektron dalam atom
C. kecepatan pergerakan elektron
D. kedudukan elektron terhadap elektron lain
E. keadaan elektron tereksitasi
4. Untuk n = 3, memiliki bilangan kuantum azimut dan subkulit ….
A. 0(s) B. 1(p) C. 2(d) D. 0(s), 1(p) E. 0(s), 1(p),
5. Jumlah orbital dalam suatu atom yang memiliki empat kulit (n = 4) adalah ….
A. 8 B. 12 C. 16 D. 20 E. 32
6. Jumlah maksimum elektron yang dapat menghuni orbital dengan n = 3 adalah ….
A. 8 B. 9 C. 10 D. 18 E. 32
7. Jumlah maksimum elektron dalam subkulit f adalah ….
A. 2 B. 6 C. 10 D. 14 E. 18
8. Bilangan kuantum yang tidak diizinkan menurut aturan Pauli adalah ….
A. n = 3, l= 0, m= 0, dan s =+ ½
B. n = 3, l= 1, m = 1, dan s = –½
C. n = 3, l= 2, m = –1, dan s =+½
D. n = 3, l=1, m = 2, dan s = –½
E. n = 3, l = 2, m = 2, dan s = +½
9. Orbital-s berbentuk bola. Hal ini disebabkan oleh ….
A. bentuk kerapatan elektron di dalam atom
B. aturan dalam teori atom mekanika kuantum
C. subkulit berharga nol
D. bilangan kuantum magnetik nol
E. bilangan kuantum spin berharga ½

Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 20


10. Bilangan kuantum yang diizinkan menurut aturan Pauli adalah ….
A. n = 2, l = 0, m = 0, dan s = +½
B. n = 2, l = 1, m = 2, dan s = –½
C. n = 2, l = 2, m = –1, dan s = +½
D. n = 2, l = 1, m = 2, dan s = +½
E. n = 2, l = 2, m = 2, dan s = +½

II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar.


1. Dalam hal apakah model atom bohr berbeda dengan model atom mekanika
kuantum?
2. Tuliskan keempat bilangan kuantum yang digunakan dalam model atom mekanika
kuantum dan berikan uraiannya!
3. Tuliskan semua set keempat bilangan kuantum yang mungkin untuk elektron
dalam orbital 3p!
4. Berapakah jenis orbital yang dihuni oleh elektron dengan bilangan kuantum n = 4,
l = 1? Berapakah jumlah orbital yang ditemukan di dalam sub kulit d?
5. Gambarkan bentuk orbital p!

Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 21


KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

I. Pilihan Ganda
1. D 6. D
2. B 7. D
3. B 8. D
4. E 9. C
5. C 10. A

II. Esai
No Langkah-langkah penyelesaian Bobot
1. Bohr menyatakan posisi elektron dalam atom mengelilingi
inti dengan jarak tertentu, sedangkan Teori mekanika 2
kuantum menyatakan posisi elektron dalam atom tidak dapat
dipastikan, yang dapat diketahui hanya daerah kebolehjadian
menemukan elektron.
2.  Bilangan kuantum utama (n)

Menunjukkan tingkat energi/nomor kulit tempat elektron


berada
4
 Bilangan kuantum azimut (l)

Menunjukkan jenis subkulit tempat elektron berada,


nilainya bergantung pada bilangan kuantum utama.

 Bilangan kuantum magnetik (m)

Menunjukkan orbital tempat elektron berada

 Bilangan kuantum spin (s)

Menunjukkan arah rotasi electron dalam orbital

3. n = 3, l = 1, m = +1, s = +½ 4

4.  Jenis orbital yang dihuni ada tiga (4px, 4py, dan 4pz) 4

 Jumlah orbital yang ditemukan di dalam sub kulit d

Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 22


5. Gambarkan bentuk orbital p

Jumlah Skor Maksimum 17

Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 23


GLOSARIUM

bilangan kuantum: bilangan yang menyatakan kedudukan elektron dalam suatu atom,
meliputi orbital, kulit dan subkulit.
bilangan kuantum utama (n): bilangan yang menyatakan tingkat energi utama ataukulit atom.
bilangan kuantum azimuth (l): bilangan yang menyatakan subkulit tempat elektron berada dan
bentuk orbital.
bilangan kuantum magnetik (m): bilangan yang menyatakan orbital tempat ditemukannya
elektron.
bilangan kuantum spin (s): bilangan yang menyatakan spin atau arah rotasinya.
excited state (keadaan tereksitasi): keadaan di mana ada elektron yang menempati tingkat
energi yang lebih tinggi.
ground state (tingkat dasar): keadaan di mana elektron mengisi kulit-kulit dengan tingkat
energi terendah.
model atom mekanika gelombang: elektron dalam atom tidak dapat dipastikan tempatnya,
hanya dapat ditemukan kebolehjadian (kemungkinan) terbesar elektron berada.
orbital: daerah dengan probabilitas terbesar menemukan elektron.

Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 24


DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E, (Sukmariah Maun), 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Edisi
Kelima Jilid Satu. Jakarta: Binarupa Aksara.

Brady, James E, (Sukmariah Maun), 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Edisi
Kelima Jilid Dua. Jakarta: Binarupa Aksara.

Petruci, Ralph. H – Suminar. 1989. Kimia Dasar, Prinsip dan Terapan Modern Jilid 1 ,
Edisi keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Petruci, Ralph. H – Suminar. 1989. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2 ,
Edisi keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Purba, M. 2004. Kimia 1A untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Soedjono, 2002, Evaluasi Mandiri Kimia SMA Kelas 1. Jakarta : Erlangga.

Sudarmo, U. 2016. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Sunarya, Yayan & Setiabudi, Agus. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia Kelas X
SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Bahan Ajar Kimia SMA Kelas X Semester Ganjil | 25

Anda mungkin juga menyukai