Anda di halaman 1dari 29

KIMIA DASAR

negatif. Kelemahan model atom Niels


Struktur Atom Bohr: Hanya dapat menerangkan
spektrum dari atom atau ion yang
mengandung satu elektron dan tidak
A. Perkembangan Teori Atom sesuai dengan spektrum atom atau ion
1. Model Atom Dalton yang berelektron banyak.
Atom digambarkan sebagai bola pejal 5. Model Atom Modern
yang sangat kecil. Atom merupakan Atom terdiri dari inti atom yang
partikel terkecil yang tidak dapat mengandung proton dan neutron
dipecah lagi. Kelemahan model atom sedangkan elektron-elektron bergerak
Dalton: mengitari inti atom dan berada
a. Tidak dapat menjelaskan perbe- pada orbital-orbital tertentu yang
daan antara atom unsur yang satu membentuk kulit atom.
dengan Kulit atom di lambangkan K, L, M,
b. Tidak dapat menjelaskan cara N. Jumlah elektron maksimum yang
atom-atom saling berikatan. menempati masing-masing kulit
2. Model Atom Thomson adalah:
Atom terdiri dari materi bermuatan K = 2, L = 8, M = 18, N = 32.
positif dan di dalamnya tersebar
elektron (bagaikan kismis dalam roti B. Partikel Penyusun Atom
kismis). Atom bersifat netral, yaitu A
muatan positif dan muatan negatif ZX

yang jumlahnya sama. X = lambang atom


3. Model Atom Rutherford A = nomor massa
Dalam atom terdapat inti atom yang Z = nomor atom
bermuatan positif. Atom terdiri dari 1. Susunan Ion
inti atom yang bermuatan positif dan Atom yang melepaskan elektron akan
berada pada pusat atom serta elektron menjadi ion positif (kation). Atom
bergerak melintasi inti. yang menerima elektron akan menjadi
Kelemahan model atom Rutherford: ion negatif (anion).
tidak mampu menjelaskan mengapa 2. Isotop, Isobar, dan Isoton
elektron tidak jatuh ke inti atom akibat a. Isotop: atom-atom yang memiliki
gaya tarik elektrostatis inti terhadap jumlah proton yang sama.
elektron. Contoh: 126 C dan 146 C
4. Model Atom Niels Bohr b. Isobar: atom-atom yang memiliki
Atom terdiri dari inti yang bermuatan nomor massa sama.
positif dan di sekitarnya beredar
14 14
elektron-elektron yang bermuatan Contoh: 6C dan 6N

1
c. Isoton: atom-atom yang memiliki
jumlah neutron yang sama.
Sistem
31 32
Contoh: 15 P dan 6 S Periodik Unsur

Contoh Soal A. Sistem Periodik Unsur


1. Bilangan kuantum
a. Bilangan kuantum utama (n) me-
1. Partikel dasar penyusun atom terdiri nyatakan nomor kulit. K (n = 1),
atas proton, neutron, dan elektron. L (n = 2), M (n = 3), N (n = 4).
Muatan listrik partikel dasar tersebut b. Bilangan kuantum azimut (l).
berturut-turut adalah … - Jika elektron berakhir di subkulit
A. -1; +1; 0 s, maka l = 0.
B. +1; -1; 0 - Jika elektron berakhir di subkulit
C. +1; 0; -1 p, maka l = 1.
D. -1; 0; +1
- Jika elektron berakhir di subkulit
E. 0; -1; +1
d, maka l = 2.
- jika elektron berakhir di subkulit
Jawaban: C
Pembahasan: di f, maka l = 3.
Proton bermuatan positif (+1), neutron c. Bilangan kuantum magnetik (m)
bermuatan netral (0), dan elektron menyatakan orbital tempat ter-
bermuatan negatif (-1). dapatnya elektron.
d. Bilangan kuantum spin (s) menya-
takan arah elektron dalam orbital.
2. Isotop 27
13 A terdiri dari ...
A. 13 proton, 14 elektron, dan 27 Ke atas + 1 , ke bawah - 1 .
2 2
neutron
B. 13 proton, 13 elektron, dan 27 2. Konfigurasi elektron
neutron Jumlah Jumlah Maksimal
C. 13 proton, 13 elektron, dan 14 Subkulit
Orbital Elektron
neutron s 1 2 elektron
D. 14 proton, 14 elektron, dan 13
p 3 6 elektron
neutron
d 5 10 elektron
E. 27 proton, 27 elektron, dan 14
f 7 14 elektron
neutron
n = menunjukkan kulit atomnya
l = menunjukkan subkulitnya
Jawaban: C
m = menunjukkan orbitalnya
Pembahasan:
s = menunjukkan spinnya
Atom 2713 A adalah atom netral sehingga:
jumlah proton = nomor atom = 13 B. Sifat-Sifat Periodik Unsur
Jumlah elektron = jumlah proton = 13 1. Jari-Jari Atom
Jumlah neutron: a. Dalam satu golongan (dari atas ke
= massa atom – jumlah proton bawah), jari-jari atomnya semakin
= 27 – 13 = 14 besar.
b. Dalam satu periode (dari kiri ke
kanan), jari-jari atomnya semakin
kecil.

2
2. Energi Ionisasi (EI) Jawaban: C
a. Dalam satu golongan (dari atas ke Pembahasan:
28
bawah), energi ionisasi semakin Konfigurasi elektron atom 14 Si :
kecil. = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
b. Dalam satu periode (dari kiri ke Elektron terakhir terletak pada subkulit
kanan), energi ionisasi semakin 3p dengan diagram orbital sebagai
besar. berikut.
3. Afinitas Elektron
a. Dalam satu golongan (dari atas ke
-1 0 +1
bawah), harga afinitas elektronnya
semakin kecil. Harga keempat bilangan kuantum ter-
b. Dalam satu periode (dari kiri ke akhir sebagai berikut.
kanan), harga afinitas elektronnya n = 3; l = 1; m = 0; s = +1/2
semakin besar.
4. Keelektronegatifan 2. Disajikan data keelektronegatifan bebe-
a. Dalam satu golongan (dari atas ke rapa unsur sebagai berikut.
bawah), harga keelektronegatifan Unsur Keelektronegatifan
semakin kecil. K 1,2
b. Dalam satu periode (dari kiri ke L 4,0
kanan), harga keelektronegatifan M 2,5
semakin besar. N 3,5
5. Sifat Logam dan Nonlogam O 3,0
a. Dalam satu periode (dari kiri ke Unsur yang paling mudah menarik elek-
kanan), sifat logam berkurang se- tron dalam ikatannya adalah …
dangkan sifat nonlogam bertam- A. K
bah. B. L
b. Dalam satu golongan (dari atas ke C. M
bawah), sifat logam bertambah se- D. N
dangkan sifat nonlogam berkurang. E. O
6. Kereaktifan
a. Dalam satu periode (dari kiri ke Jawaban: B
kanan), mula-mula kereaktifan me- Pembahasan:
nurun, kemudian semakin bertam- Keelektronegatifan adalah kemampuan
suatu atom untuk menarik elektron
bah hingga golongan VIIA.
dalam ikatannya. Semakin besar harga
b. Golongan VIIIA merupakan unsur
keelektronegatifannya, maka semakin
yang paling tidak reaktif.
mudah unsur tersebut menarik
elektron dalam ikatannya. Jadi, unsur
Contoh Soal yang paling mudah menarik elektron
dalam ikatannya adalah unsur L.

1. Harga keempat bilangan kuantum


28
elektron terakhir atom 14 Si adalah … Ikatan Kimia
A. n = 3; l = 1; m = -1; s = -1/2
B. n = 3; l = 1; m = 0; s = -1/2 A. Ikatan Ion (Elektrovalen)
C. n = 3; l = 1; m = 0; s = +1/2 Ikatan antara atom logam dengan atom
D. n = 3; l = 1; m = +1; s = -1/2 nonlogam. Ion-ion yang diikat oleh ikatan
kimia ini adalah kation (bermuatan +)
E. n = 3; l = 1; m = +1; s = +1/2
dan anion (bermuatan -).

3
B. Ikatan Kovalen
Ikatan antara unsur nonlogam dengan Contoh Soal
nonlogam.
1. Ikatan Kovalen Tunggal
Contoh: 1. Suatu senyawa mempunyai sifat:
Ikatan yang terjadi antara atom H 1) larut dalam air;
dengan atom F membentuk molekul 2) lelehannya dapat menghantarkan
HF. listrik; dan
2. Ikatan Kovalen Rangkap Dua 3) terionisasi sempurna dalam air.
Contoh: Jenis ikatan dalam senyawa tersebut
Ikatan yang terjadi antara atom O adalah ikatan …
dengan O membentuk molekul O2. A. kovalen polar
3. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga B. kovalen nonpolar
Contoh: C. hidrogen
D. ion
Ikatan yang terjadi antara atom N
E. logam
dengan N membentuk molekul .
Jawaban: D
C. Ikatan Kovalen Koordinasi Pembahasan:
Ikatan yang terbentuk dengan cara peng- Sifat senyawa ion antara lain:
gunaan bersama pasangan elektron yang - larut dalam pelarut polar (air)
berasal dari salah satu atom yang berikat- - titik didih dan titik leleh tinggi
an, sedangkan atom yang lain hanya me- - dapat menghantarkan listrik dalam
nerima pasangan elektron yang digunakan bentuk cairan dan lelehan
bersama. - terionisasi semprna dalam air
Berdasarkan perbedaan keelektronegatifan karena terdiri dari ion-ion
(momen dipol) terdapat dua jenis ikatan
2. Berdasarkan sifat periodik unsur-unsur
kovalen, yaitu:
halogen, HF diharapkan mempunyai
1. Kovalen Polar
titik didih paling rendah dibandingkan
Terdapat perbedaan keelektronegatifan dengan HCl, HBr, dan HI. Namun pada
(momen dipol), tidak simetris, punya kenyataannya, HF mempunyai titik
PEB, dan menghantarkan arus listrik. didih paling tinggi, hal ini disebabkan
2. Kovalen Nonpolar HF memiliki ikatan …
Tidak terdapat perbedaan keelektro- A. ion
negatifan, simetris, tidak punya PEB, B. hidrogen
dan tidak menghantarkan arus listrik. C. kovalen
D. Van der Walls
D. Ikatan Logam E. kovalen- ion
Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk
Jawaban: B
akibat adanya gaya tarik-menarik yang
Pembahasan:
terjadi antara muatan positif dari ion- Senyawa yang memiliki titik didih paling
ion logam dengan muatan negatif dari tinggi adalah yang mempunyai ikatan
elektron-elektron yang bebas bergerak. hidrogen. Ikatan hidrogen adalah ikat-
an antara atom H dengan (N, O, F) an-
E. Ikatan Hidrogen tarsenyawa. Karena HF dapat memben-
Ikatan ini terbentuk antara atom H dari tuk ikatan hidrogen sehingga gaya tarik
molekul yang satu dengan atom lain antarmolekul sesamanya menjadi kuat.
yang sangat elektronegatif (dari molekul Karena itu HF memiliki titik didih yg tinggi
lainnya), yaitu atom N, O, dan F. jika dibandingkan dengan HCl, HBr, dan
HI yang hanya berikatan secara ionik.

4
(Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Sifat
Kimia Unsur alkali tanah:
1. Dalam satu golongan semakin ke
bawah, jari-jari dan kereaktifan
A. Gas Mulia semakin besar. Sedangkan energi
Gas mulia merupakan golongan VIII A, ionisasi, afinitas elektron, titik didih,
yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), titik leleh dan keelektronegatifan
Kripton (Kr), Ksenon (Xe), dan Radon (Rn). semakin kecil
Sifat umum gas mulia: 2. Reaktif, tetapi tidak lebih reaktif
1. Gas-gas mulia memiliki harga energi daripada alkali.
ionisasi yang besar. 3. Tingkat oksidasi +2.
2. Dari atas ke bawah energi ionisasi
mengalami penurunan. E. Unsur Periode Ketiga
3. Makin ke bawah letaknya, gas mulia Unsur periode ketiga terdiri dari natrium
memiliki harga kerapatan, titik didih, (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al),
dan titik leleh yang makin besar. silika (Si), fosfor (P), belerang (S), klor (Cl),
argon (Ar). Unsur-unsur periode ketiga di
B. Halogen alam:
Golongan halogen meliputi Flourin (F),
Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), dan Unsur Senyawa Unsur
Astatin (At). Sifat-sifat halogen:
Na NaNO3 Senyawa
1. Dalam satu golongan semakin ke atas
NaCl chili
keelektronegatifan, sifat oksidator,
air laut
kekuatan ikatan HX, makin besar.
Sedangkan jari-jari, titik didih dan titik Mg MgCO3 Magnesit
leleh (kecuali HF), kekuatan asam, dan MgSO4.7H2O Garam
gaya Van der Walls makin kecil. Inggris
2. Membentuk molekul diatomik. Al Al2O3.2SiO2.2H2O Kaolin
C. Unsur Alkali Al2O3. n H2O Bauksit
Unsur-unsur alkali terdiri dari logam litium Si SiO2 Pasir
(Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium Al2O3.2SiO2.2H2O Tanah Liat
(Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Sifat
unsur alkali: P Ca3(PO4)2 Fosfit
1. Dalam satu golongan jari-jari atom dan S FeS2 Pirit
kereaktifan semakin ke bawah sema- CaSO4.2H2O Gips
kin besar, energi ionisasi, keelektro-
negatifan, titik leleh, titik didih, daya Cl NaCl Air laut
hantar listrik, dan afinitas elektron se-
makin kecil. F. Unsur Periode Keempat
2. Tingkat oksidasi +1, yang menunjukkan Terdiri dari candium (Sc), Titanium (Ti),
bahwa untuk mencapai kestabilan, Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan
logam-logam alkali melepas satu elek- (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni),
tronnya. Tembaga, (Cu), dan Zink (Zn). Sifat unsur
3. Memberi warna nyala yang khas, yaitu periode keempat:
Li = merah, Na = kuning, K = ungu, Rb = 1. Paramagnetik, kecuali Zn.
merah, Cs = biru/ungu. 2. Bersifat katalik
3. Senyawanya berwarna
D. Unsur Alkali Tanah 4. Memiliki lebih dari satu bilangan
Logam alkali tanah meliputi berilium (Be), oksidasi kecuali Sc dan Zn.
magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium 5. Titik cair dan titik didih rendah.

5
Unsur-unsur periode keempat di alam: D. keelektronegatifan berkurang
Logam Nama E. nomor atom berkurang
Rumus
Mineral
Jawaban: A
Ti rutile TiO2 Pembahasan:
Cr kromit Cr2O3.FeO Dari kiri ke kanan, sifat unsur periode
Mn pirolutis MnO2 ketiga adalah keelektronegatifan
manganit Mn2O3.H2O semakin besar, jari-jari atom makin
kecil, nomor atom semakin besar, energi
Fe hematit Fe2O3 ionisasi semakin besar, afinitas elektron
magnetit Fe3O4 semakin besar, sifat asam semakin kuat,
pirit FeS2 dan sifat oksidator semakin bertambah.
siderit FeCO3
limonit Fe2O3.H2O
Co kobaltit CoAsS 2. Warna nyala dari unsur natrium adalah

Ni pentlandit FeNiS
A. biru
B. merah
C. kuning
Contoh Soal D. hijau
E. ungu

Jawaban: C
1. Dari kiri ke kanan dalam satu periode,
Pembahasan:
sifat unsur periode ketiga adalah …
Warna nyala unsur alkali: Na (kuning), Li
A. sifat oksidator bertambah
(merah), K (ungu), Rb (merah), dan Cs
B. energi ionisasi berkurang
(biru/ungu).
C. jari-jari atom bertambah

6
KIMIA ANALITIK

Contoh:
Daya Hantar larutan gula, larutan alkohol, bensin,
Listrik Larutan larutan urea.
Kekuatan ionisasi suatu zat dinyatakan
sebagai tetapan ionisasi .
A. Larutan Elektrolit
larutan yang dapat menghantarkan arus jumlahmol zat yang terionisasi
α= ×100%
listrik. jumlahmol zat mula -mula
1. Elektrolit kuat
Karakteristiknya:
a. Menghasilkan banyak ion. Contoh Soal
b. Terionisasi sempurna atau sebagian
besar terionisasi sempurna.
c. Gelembung gas yang dihasilkan 1. Perhatikan data percobaan uji larutan
banyak dan lampu menyala. berikut!
d. Derajat ionisasi = 1 atau mendekati 1. Pengamatan
No.
Contoh: Elektroda Lampu
asam kuat (HCl, H2SO4, H3PO4,); basa
Tidak ada
kuat (NaOH, Mg(OH)2, Li(OH)2), garam 1 Padam
gelembung
(NaCl dan KCl).
2 Sedikit gelembung Padam
2. Elektrolit lemah
Karakteristiknya: 3 Sedikit gelembung Redup
a. Menghasilkan sedikit ion. 4 Banyak gelembung Redup
b. Terionisasi hanya sebagian kecil. 5 Banyak gelembung Menyala
c. Gelembung gas yang dihasilkan Yang merupakan larutan elektrolit
sedikit dan lampu tidak menyala. kuat dan nonelektrolit berturut-turut
d. Derajat ionisasi mendekati 0. ditunjukkan oleh larutan nomor …
Contoh: A. 1 dan 3
asam lemah (cuka, asam semut); basa B. 2 dan 5
lemah (Al(OH)3); garam (NH4CN). C. 4 dan 5
D. 5 dan 1
B. Larutan Nonelektrolit E. 5 dan 3
Larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik. Karakteristiknya: Jawaban: D
1. Tidak menghasilkan ion. Pembahasan:
2. Tidak terionisasi. Sifat elektrolit kuat: lampu menyala
3. Tidak menghasilkan gelembung dan terang dan terdapat banyak gelembung
lampu tidak menyala. gas.
4. Derajat ionisasi = 0

7
Sifat elektrolit lemah: lampu menyala A. Derajat Keasaman
redup atau tidak menyala dan terdapat pH = -log [H+]
sedikit gelembung gas. dari rumus pH di atas didapat:
Sifat nonelektrolit: lampu tidak menyala pOH = -log [OH- ]
(padam) dan tidak ada gelembung gas.
pKw = -log Kw
Jadi, yang merupakan larutan elektrolit
kuat dan nonelektrolit berturut-turut Kw = H+  [OH- ]
adalah nomor 5 dan 1.
p Kw = pH + pOH = 14
2. Berikut hasil percobaan larutan. p Ka = -log Ka
Larutan Lampu Perubahan p Kb = -log Kb
CaCl2  Nyala 1. Menghitung [H+] antara asam lemah
Banyak gas
0,10 M terang dan asam kuat.
CH3COOH Asam kuat: [H+] = a x Ma
Redup Sedikit gas
0,10 M
Asam lemah: H+  = Ka × Ma
C2H5OH Keterangan:
Padam Tidak ada gas
0,10 M a = jumlah ion H+ dalam asam
NaOH Nyala Ma = molaritas asam
Banyak gas
0,10 M terang Ka = tetapan asam lemah
NH4OH 2. Menghitung [OH-] antara basa lemah
Padam Sedikit gas
0,10 M dan basa kuat.
Yang termasuk elektrolit kuat adalah … basa kuat: [OH- ] = b × Mb
A. CaCl2 dan   basa lemah: [OH- ] = Kb × Mb
B. CH3COOH dan CaCl2  Keterangan:
C. CH3COOH dan C2H5OH b = jumlah ion OH- dalam basa
D. CH3COOH dan NH4OH Mb = molaritas basa
E. C2H5OH dan NH4OH Kb = tetapan asam basa
Jawaban: A
B. Trayek pH
Pembahasan:
Ciri larutan elektrolit kuat adalah nyala Indikator Trayek pH Warna
lampu terang dan terdapat banyak Metil merah 4,2 - 6,3 Merah-
gelembung gas. Jadi, yang termasuk kuning
elektrolit kuat adalah CaCl2 dan NaOH. Metil jingga 3,1 - 4,4 Merah-
kuning
Fenolftalein 8,3 - 10,0 Tidak ber-
warna merah
Larutan Bromtimol 6,0 - 7,6 Kuning-biru
Asam Basa biru
Timol hijau 1,2 - 2,8 Kuning-biru
Asam adalah spesi yang di dalam air mele- Lakmus 4,5 - 8,3 Merah-biru
paskan ion H+. Bromkresol 3,8 - 5,4 Kuning-biru
Contoh: HCl H+ + Cl– hijau
CH3COOH CH3COO– + H+ Bromkresol 5,2 - 6,8 Kuning-ungu
Basa adalah spesi yang di dalam air mele- ungu
paskan ion OH–. Alizarin 10,1 - 12,0 Kuning-
Contoh: NaOH Na+ + OH– kuning merah

8
Contoh Soal Titrasi
Asam Basa
1. Dalam 1 liter akuades dilarutkan 0,49
gram H2SO4. Jika Ar H = 1; S = 32; dan O A. Netralisasi
= 16, maka pH larutan yang terbentuk a × Ma × Va = b × Mb × Vb
adalah …
Keterangan:
A. 2
a = jumlah H+ pada asam
B. 3 – log 5
C. 3 + log 5 Ma = molaritas asam
D. 11 + log 5 Va = volume rata-rata asam
E. 12 + log 5 b = jumlah OH-pada basa
Mb = molaritas basa
Jawaban: A Vb = volume rata-rata basa
Pembahasan: - Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat
massa
n H2 SO4 =
Mr
0,49 gram
n H2 SO4 =
98
n H2 SO4 = 0,005 mol
M H2 SO4 = n × v
M H2 SO4 = 0,005 mol × 1 liter
M H2 SO4 = 0,005 M
[ H+ ] = a × Ma = 2 × 0,005 = 10-2M
pH larutan = -log H+  = -log10-2 = 2 - Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat

2. Sebanyak 10 liter larutan yang mengan-


dung 0,1 mol H2SO4 memiliki pH sebesar

A. 2 + log 2
B. 2 + log 1
C. 2 - log 2
D. 1 + log 1
E. 1 - log 2

Jawaban: C - Kurva Titrasi Basa Lemah dan Asam Kuat


Pembahasan:
n
[H2 SO4 ] =
V
0,1 mol
[H2 SO4 ] = = 0,01 M
10 L
H2SO4 2H+ SO42-
0,01 M 0,02 M 0,01 M
pH = -log[H+ ]
pH = -log2 × 10-2 = 2 - log2

9
B. Pengenceran 2. Perhatikan grafik titrasi asam basa
Pengenceran dirumuskan dengan persa- berikut!
maan: pH
M1 V1 = M2 V2 14
Keterangan: 12
M1 = molaritas mula-mula 10
V1 = Volume mula-mula 8
M2 = molaritas akhir 6

V2 = volume akhir (volume total) 4


2

5 10 15 20 25 30 15 35 40
Contoh Soal V.LOH (mL) 0,1 M
Jika volume larutan yang dititrasi
sebanyak 20 mL, maka konsentrasi
1. Perhatikan data titrasi 10 mL larutan
larutan asam HX tersebut adalah …
Ca(OH)2 0,1 M dengan larutan HCN
A. 0,080 M
berikut.
B. 0,100 M
Volume Volume C. 0,125 M
No
Ca(OH)2 (mL) HCN (mL) D. 0,815 M
1 10 19 E. 1,250 M
2 10 20
Jawaban: C
3 10 21 Pembahasan:
Massa HCN yang bereaksi dengan Titrasi larutan dengan merupakan reak-
larutan Ca(OH)2 adalah ... (Mr HCN = 27) si titrasi penetralan.
A. 0,054 gram a × Ma × Va = b × Mb × Vb
B. 2,70 gram 1 × Ma × 20mL = 1 × 0,1M × 25mL
C. 6,40 gram
1 × 0,1M × 25mL
D. 8,10 gram Ma = = 0,1250 M
E. 27,0 gram 1 × 20 mL
Jawaban: A
Pembahasan:
VCa(OH) =
(10 + 10+ 10)mL = 10mL Larutan
2 3 Penyangga
VHCN =
(19 + 20 + 21)mL = 20mL
3 A. Larutan Penyangga (Buffer)
MHCN ×VHCN = MCa(OH) × VCa(OH) Merupakan larutan yang berfungsi mem-
2 2

×valensi basa pertahankan pH pada penambahan sedi-


kit asam, sedikit basa, atau sedikit air.
MHCN × 20mL= 0,1M × 10mL × 2
1. Buffer Asam
massa HCN 1.000 - Campuran asam lemah dan basa
MHCN = ×
Mr HCN V kuat, sisa asam lemah.
massa HCN 1.000 mol asam lemah
0,1= × H+  = Ka ×
  mol basa konjugasi
27 20
0,1 × 27 × 20 pH = -log [H+ ]
massaHCN =
1.000 - Campuran asam lemah dan garam-
massaHCN = 0,054 gram nya.

10
[asam lemah] 2. Perhatikan data uji pH beberapa larutan
H+  = Ka × berikut.
  n[ basa konjugasi]
pH Setelah
pH = -log[H+ ]
pH Penambahan
Larutan
2. Buffer Basa Awal Sedikit Sedikit
- Campuran basa lemah dan asam Asam Basa
kuat, sisa basa lemah. P 3,0 1,0 4,0
mol basa lemah
OH-  = Kb × Q 5,0 4,9 5,1
  mol asam konjugasi
R 8,0 7,9 8,1
pOH = -log[OH- ]
S 9,0 8,5 10,5
pH = 14 - pOH
T 10,0 8,5 11,0
- Campuran basa lemah dan garam- Larutan yang merupakan larutan pe-
nya. nyangga adalah …
[ basa lemah] A. P dan Q
OH-  = Kb ×
  n [asam konjugasi] B. Q dan R
n = indeks basa lemah pada garam C. R dan S
Contoh: campuran basa lemah D. R dan T
E. S dan T
B. Fungsi Larutan Penyangga
- 2-
Jawaban: B
- Penyangga fosfat (H2PO4 /HPO4 ) Pembahasan:
mengatur pH darah di cairan intrasel. Larutan penyangga adalah larutan yang
- Penyangga karbonat (H2CO3 /HCO3- ) berfungsi untuk menjaga pH agar ketika
terjadi penambahan sedikit asam,
sedikit basa, atau air pH-nya relatif
tidak berubah. Jadi, larutan Q dan R
Contoh Soal merupakan larutan penyangga karena
perubahan pH-nya sangat kecil ketika
ditambah sedikit asam atau sedikit
1. Pada campuran larutan dan NaF mem- basa.
punyai derajat keasaman ...
A. > 7
B. < 7
C. = 7 Hidrolisis
D. 6 – 10
E. 5 – 11 Garam

Jawaban: B Hidrolisis garam adalah peristiwa penguraian


Pembahasan: garam oleh air. Garam dapat terurai menjadi
HF dan NaF merupakan asam lemah kation dan anion. Kation atau anion yang
dan garamnya, maka akan membentuk berasal dari asam lemah atau basa lemah
penyangga asam dan akan memiliki pH dapat terhidrolisis. Sedangkan yang berasal
di bawah 7. dari asam kuat atau basa kuat tidak dapat
terhidrolisis.

A. Garam yang Berasal dari Asam Kuat dan


Basa Kuat
Contoh: NaCl tidak mengalami hidrolisis,
pH = 7.

11
B. Garam yang Berasal dari Asam Kuat dan
Basa Lemah Contoh Soal
Contoh:
NH4Cl terurai menjadi NH+4 + Cl- Terhidro-
lisis sebagian (parsial). 1. Dari garam berikut, yang mengalami
Reaksi hidrolisis: hidrolisis total adalah …
A. NH4Br
NH4 + + H2O → NH4 OH + H+
B. K2CO3
pH > 7 atau bersifat asam. C. BaCO3
Kw D. AlCl3
H+  =
  [bk ] atau E. Al2(CO3)3
Kb
H+  = Kh × [bk] Jawaban: E
 
Pembahasan:
Kw = 10-14 Garam yang mengalami hidrolisis total
Kb = tetapan basa lemah adalah garam yang berasal dari asam
[bk] = konsentrasi basa konjugasinya lemah dan basa lemah. Al2(CO3)3 meru-
pakan garam yang berasal dari asam
C. Garam yang Berasal dari Basa Kuat dan lemah H2CO3 dan basa lemah AL(OH)3.
Asam Lemah
Contoh:
CH3COONa yang terurai menjadi CH3COO– 2. Garam amonium klorida NH4Cl dapat
+ Na+. Terhidrolisis sebagian (parsial). dibuat dengan mereaksikan 50 mL
Reaksi hidrolisis: larutan 0,2 M dan 50 mL larutan HCl
CH3COO- + H2O → CH3COOH + OH- pH < 7 0,2 M, menurut reaksi:
NH3( aq) + HCl( aq) → NH4 Cl( aq)
Kw
OH-  = [ak] Senyawa tersebut dalam air mengalami
  Ka hidrolisis dengan pH larutan sebesar …
OH-  = Kh × [ak]
  ( )
Kb NH3 = 10-5 , Kw = 10-14
Kw = 10-14 A. 1 – log 5
Ka = tetapan asam lemah B. 1 + log 5
[ak] = konsentrasi asam konjugasinya C. 5 + log 1
D. 9 + log 1
D. Garam yang Berasal dari Asam Lemah E. 9 + log 5
dan Basa Lemah
Jawaban: C
Contoh:
Pembahasan:
CH3COONH4 → CH3COO- + NH4 + Mol NH3: = M x v
Mengalami hidrolisis total. = 0,2 M x 50 mL
Reaksi hidrolisis: = 10 mmol
CH3COO− + H2O → CH3COOH + OH− Mol HCl = M x v
= 0,2 M x 50 mL
NH4 + + H2O → NH4 OH + H+ = 10 mmol
Jika ka = kb, maka pH = 7 Reaksi:
Jika ka < kb, maka pH > 7 NH3 + HCl NH4 Cl
Jika ka > kb, maka pH > 7 M 10 mmol 10 mmol
Ka R 10 mmol 10 mmol 10 mmol
[H+ ] = × Kw
Kb S - - 10 mmol
Karena masa pereaksi habis, maka reak-
si tersebut merupakan reaksi hidrolisis.
NH4Cl merupakan garam yang bersifat

12
asam karena terbentuk dari reaksi an- 3) Mg(OH)2
tara basa lemah dan asam kuat serta 4) Ag2S
mengalami hidrolisis parsial. 5) Al(OH)3
Kw Rumus Ksp = 27s4 dimiliki oleh senyawa
[H+ ] = × (NH+4 ) pada nomor …
Ka
A. 1 dan 2
10-14 10 mmol B. 1 dan 3
[H+ ] = ×
10-5 100 ml C. 2 dan 4
D. 2 dan 5
[H+ ] = 10-9 × 10-1 = 10-10 = 10-5 E. 3 dan 4
pH = -log H+  = -log10-5 = 5
Jawaban: D
Jadi, pH larutan yang terjadi adalah Pembahasan:
5 + log 1 (log 1 = 0). Rumus kelarutan 27s4 dimiliki oleh
senyawa yang apabila terurai menjadi 4
ion, yaitu Ag3PO4 dan Al(OH)3.

Kelarutan dan
2. Berikut ini beberapa garam dan Ksp-nya:
Hasil Kali Kelarutan 1) NiCO3 , Ksp = 1,4 × 10-7
2) MnCO3 , Ksp = 2,2 × 10-13
A. Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Kelarutan (s) adalah jumlah maksimum 3) CdCO3 , Ksp = 6,2 × 10-12
zat yang dapat larut dalam jumlah ter- 4) CaCO3 , Ksp = 3,8 × 10-9
tentu pelarut atau pada suhu tertentu. Urutan kelarutan senyawa tersebut dari
Konstanta hasil kali kelarutan (Ksp) adalah yang kecil ke besar adalah …
hasil kali dari konsentrasi ion-ion dipang- A. 1, 2, 3, dan 4
katkan koefisien yang menentukan kece- B. 1, 4, 3, dan 2
patan reaksi. C. 2, 3, 4, dan 1
AmBn( s ) ↔ mAn( aq
+ m-
) + nB( aq) D. 3, 4, 1, dan 2
m n E. 4, 1, 3, dan 2
Ksp AmBn =  An+  Bm- 
Jawaban: C
Ksp = mm ×nn × sm+n Pembahasan:
Senyawa-senyawa di atas digolongkan
B. Pengaruh Ion Senama dalam senyawa dua ion, maka rumus:
Penambahan larutan yang mengandung Ksp = s2 , maka: s = Ksp
ion senama akan memperkecil kelarutan.
-7 -3,5
 s NiCO3 = 1,4 × 10 = 1,4 × 10
C. Pengendapan Larutan
- Qsp < Ksp, tidak terjadi endapan s MnCO3 = 2,2 × 10-13
- Qsp = Ksp, mulai mengendap (tepat 
s MnCO3 = 2,2 × 10-6,5
jenuh)
- Qsp > Ksp, terjadi endapan, (lewat jenuh) s CdCO3 = 6,2 × 10-12

s CdCO3 = 6,2 × 10-6
Contoh Soal
s CaCO3 = 3,8 × 10-9

1. Diketahui beberapa basa dan garam s CaCO3 = 3,8 × 10-4,5
sukar larut dalam air:
Jadi, urutan kelarutan dari yang kecil ke
1) BaCO3
besar adalah (2), (3), (4), dan (1).
2) Ag3PO4

13
KIMIA FISIK

Termokimia 2. Perubahan Entalpi Penguraian Standar


(∆Hdo)
Perubahan entalpi yang terjadi pada
A. Reaksi Endoterm dan Eksoterm penguraian satu mol senyawa menjadi
Reaksi endoterm adalah reaksi yang diser- unsur-unsur penyusunnya pada
tai dengan perpindahan kalor dari lingkung- keadaan standar.
an ke sistem ditandai dengan adanya penu- 3. Perubahan Entalpi Pembakaran
runan suhu lingkungan di sekitar sistem. Standar (∆Hco)
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang diser- Perubahan entalpi yang terjadi pada
tai dengan perpindahan kalor dari sistem pembakaran 1 mol suatu zat secara
ke lingkungan ditandai dengan adanya ke- sempurna pada keadaan standar.
naikan suhu lingkungan di sekitar sistem. 4. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar
1. Pada reaksi endoterm: (∆Hno)
∆H = Hp – Hr > 0 Perubahan entalpi yang terjadi pada
2. Pada reaksi eksoterm: penetralan 1 mol asam oleh basa atau
∆H = Hp – Hr < 0 1 mol basa oleh asam pada keadaan
B. Persamaan Termokimia standar.
Beberapa hal yang harus diperhatikan da-
lam menuliskan persamaan termokimia: D. Penentuan Perubahan Entalpi ( ∆H )
1. Koefisien reaksi menunjukkan jumlah 1. Kalorimetri
mol zat yang terlibat dalam reaksi. Kalorimeter adalah suatu sistem ter-
2. Ketika persamaan reaksinya dibalik isolasi. Rumus yang digunakan:
(mengubah letak reaktan dengan q = m x c x ∆T
produknya), maka nilai ∆H tetap sama, qkalorimeter = C x ∆T
tetapi tandanya berlawanan. qreaksi = - (qlarutan + qkalorimeter )
3. Jika kita menggandakan kedua sisi 2. Hukum Hess
persamaan termokimia dengan faktor a. Perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi
y, maka nilai ∆H juga harus dikalikan dihitung melalui penjumlahan dari
dengan faktor y tersebut. perubahan entalpi beberapa reaksi
4. Ketika menuliskan persamaan reaksi yang berhubungan.
termokimia, fase reaktan dan produk- Contoh:
nya harus dituliskan. Reaksi pembakaran gas hidrogen
akan menghasilkan air, menurut
C. Jenis-Jenis Perubahan Entalpi
persamaan reaksi:
1. Perubahan Entalpi Pembentukan
1
Standar (∆Hfo) H2( g ) + O2g → H2O(l)
Perubahan entalpi yang terjadi pada 2
pembentukan 1 mol senyawa dari un- ∆H = -287, 3kJ
sur-unsurnya pada suhu dan tekanan b. Perubahan entalpi (∆H) berdasar-
standar. kan selisih entalpi pembentukan

14
(∆Hf o) antara produk dan reaktan. A. -242 kJ
Secara umum untuk reaksi: B. -43 kJ
m AB + n CD → p AD + q CB C. +43 kJ
D. +242 kJ
∆H°= ∑∆Hf°(produk ) E. +285 kJ
-∑∆Hf° (pereaksi)
Jawaban: B
Pembahasan:
Contoh Soal Entalpi penguapan 1 mol H2O artinya
entalpi perubahan dari:
H2O(l) H2O(g)
1. Perhatikan peristiwa yang terjadi dalam ∆H = -285 – (-242)kJ = -43 kJ
kehidupan sehari-hari berikut!
1) Bensin (C8H18) dibakar dalam
karburator
2) Fotosintesis pada tanaman
3) Besi berkarat Laju Reaksi
4) Air keringat menguap ketika berolah-
raga
Peristiwa yang merupakan proses endo- Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah
term adalah pasangan ... konsentrasi pereaksi untuk setiap satuan
A. 1 dan 2 waktu atau bertambahnya jumlah konsentrasi
B. 1 dan 3 hasil reaksi untuk setiap satuan waktu. Laju
C. 2 dan 3 reaksi dinyatakan dengan satuan mol/ L.detik.
D. 2 dan 4 Misalnya pada reaksi:
E. 3 dan 4
A → B
Jawaban: D
Pembahasan: maka:
Contoh reaksi eksoterm dan endoterm ∆[A] ∆ [B]
Lajureaksi ( v ) = - atau v = +
dalam kehidupan sehari-hari: ∆t ∆t
 Reaksi endoterm: fotosintesis,
cracking alkane, dekomposisi ter- (−) konsentrasi zat A berkurang
mal, es batu meleleh, air keringat (+) konsentrasi zat B bertambah.
menguap ketika berolahraga (air
berubah menjadi uap = menyerap A. Persamaan Laju Reaksi
panas). Secara umum, laju reaksi dapat dinyatakan
 Reaksi eksoterm: pembakaran, ne- dengan rumus:
tralisasi, korosi, respirasi.
mA + nB pC + qD
v = k.[ A ] [B]
x y
2. Perhatikan diagram tingkat energi beri-
kut! v = laju reaksi
k = konstanta laju reaksi
x = orde atau tingkat reaksi terhadap
reaktan A
y = orde atau tingkat reaksi terhadap
reaktan B
x + y = orde atau tingkat reaksi total/
keseluruhan
Penguapan 1 mol memiliki harga
entalpi sebesar …

15
B. Makna Orde Reaksi 3. Tekanan
1. Orde Reaksi Nol Pada reaksi yang reaktannya berwujud
gas, peningkatan tekanan dapat me-
v = k . [X ] = k
0
ningkatkan laju reaksi.
4. Suhu
Suhu yang semakin tinggi akan semakin
mempercepat reaksi.
5. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang dapat
mempercepat laju reaksi.
6. Pengadukan
2. Orde Reaksi Satu Akibat adanya pengadukan reaksi akan
berlangsung lebih cepat karena peng-
v = k . [ X ] = k . [X]
1
adukan dapat memperbesar luas per-
mukaan dan mempercepat terjadinya
tumbukan.

Contoh Soal

3. Orde Reaksi Dua 1. Kenaikkan suhu akan mempercepat


reaksi karena ...
v = k . [X ]
2
A. kenaikkan suhu akan menaikkan
energi pengaktifan zat yang bereaksi
B. kenaikkan suhu memperbesar kon-
sentrasi zat yang bereaksi
C. kenaikkan suhu memperbesar ener-
gi kinetik molekul pereaksi
D. kenaikkan suhu memperbesar te-
kanan
E. kenaikkan suhu memperbesar luas
4. Orde Reaksi Negatif permukaan
Jawaban: C
Pembahasan:
Kenaikan suhu akan memperbesar ener-
gi kinetik molekul pereaksi sehingga
kemungkinan untuk terjadi tumbukan
juga semakin tinggi.

2. Data percobaan laju reaksi


C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Laju 2 CO (g) + O2 (g) → 2 CO2 (g)
Reaksi Sebagai berikut:
1. Luas Permukaan Bidang Sentuh
Semakin luas permukaan bidang [CO] [O2] Laju reaksi
sentuh zat padat, maka laju reaksi
akan semakin meningkat. 0,2 0,1 X
2. Konsentrasi Reaktan 0,2 0,3 3x
Semakin tinggi konsentrasinya, maka 0,4 0,1 4x
reaksi berlangsung lebih cepat.

16
Jika [CO] = 0,3 M dan [O2] = 0,2 M, maka A. Keadaan Setimbang
laju reaksi di atas adalah ... Reaksi yang setimbang dapat terjadi jika:
A. K [0,3] [0,2]2 1. Reaksinya bolak-balik
B. K [0,3]2 [0,2] Jika laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke
C. K [0,3] [0,2] kiri.
D. K [0,3] 2. Sistemnya tertutup
E. K [0,2] Suatu keadaan di mana reaktan dan
produk reaksinya tidak dapat mening-
Jawaban: B galkan sistem.
Pembahasan: 3. Bersifat dinamis
Orde reaksi CO = x Dinamis artinya reaksi berlangsung
Orde reaksi O2 = y
terus-menerus dalam dua arah.
Mencari orde reaksi [CO]:
4. Terjadi perubahan mikroskopis
v1 k ([CO]1 ) ([O2 ]1 )
x y
Perubahan yang terjadi bersifat mikros-
=
kopis artinya tidak dapat diamati de-
(
v 3 k [CO] x [O ] y
3 )(
2 3 ) ngan mata telanjang.
k ( 0,2 ) ( 0,1)
x y
x Kesetimbangan kimia dapat dibedakan
=
4x k ( 0,4 )x ( 0,1)y menjadi:
x 1. Kesetimbangan homogen
1 1 Seluruh zat yang terlibat dalam reaksi
= 
4 2 tersebut berada pada fase yang sama.
x=2 2. Kesetimbangan heterogen
Mencari orde reaksi [O2]: Seluruh zat yang terlibat dalam reaksi
tersebut berada pada fase yang ber-
v1 k ([CO]1 ) ([O2 ]1 )
x y

= beda.
v 3 k ([CO] )x ([O ] )y
2 2 2
B. Hukum Kesetimbangan dan Tetapan
k ( 0,2 ) ( 0,1)
x y
x Kesetimbangan (K)
=
3x k ( 0,2 )x ( 0,3)y Jila suatu reaksi dalam keadaan setim-
bang, maka hasil kali konsentrasi produk
y
1 1 dipangkatkan koefisiennya dibagi dengan
= 
3 3 hasil kali konsentrasi reaktan dipangkat-
x=1 kan koefisiennya akan mempunyai harga
yang tetap.
Persamaan laju reaksi:
v = k [CO]x [O2]y C. Persamaan Tetapan Kesetimbangan
v = k [CO]2 [O2]
Jadi, laju reaksinya adalah: mA + nB  pC + qD
v = k [0,3]2 [0,2] tetapan kesetimbangannya:

Kc =
[C]p .[D]q
[ A ]m .[B]n
Kesetimbangan
Kimia D. Tetapan Kesetimbangan untuk Gas

m A ( g ) + n B( g )  pC( g ) + q D( g )
Reaksi dikatakan setimbang jika laju reaksi p
ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri (laju (PC ) .(PD )q
Kp =
pembentukan sama dengan laju penguraian).
(PA )m .(PB )n

17
E. Hubungan Kc dan Kp D. bergeser ke kiri karena harga K
KP = KC . (RT )
(p+q)-(m+n) bertambah
E. tidak bergeser karena harga K tetap
atau
KP = KC . (RT )
Än Jawaban: B
Pembahasan:
R = konstanta gas ideal Pada pergeseran kesetimbangan, jika
= 0,082 L.atm/mol.K tekanan diperbesar, maka reaksi akan
bergeser ke sisi yang memiliki jumlah
F. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kese- molekul lebih kecil. Jika tekanan
timbangan Reaksi diperkecil, maka reaksi akan bergeser
1. Pengaruh Tekanan dan Volume ke sisi yang memiliki jumlah molekul
a. Jika volume diperbesar, maka kese- lebih besar.
timbangan bergeser ke jumlah ko-
efisien besar.
2. Perhatikan reaksi kesetimbangan beri-
b. Jika volume diperkecil, maka kese-
kut!
timbangan bergeser ke jumlah ko-
efisien kecil. N2(g) + 3H2(g) → 2NH3 ∆H = -92 kJ
c. Jika tekanan diperbesar, maka ke- Jika pada kesetimbangan tersebut di-
setimbangan bergeser ke jumlah perbesar, maka kesetimbangan akan
koefisien kecil. bergeser ke ...
d. Jika tekanan diperkecil, maka kese- A. kanan, [NH3] berkurang
timbangan bergeser ke jumlah ko- B. kanan, [NH3] bertambah
efisien besar. C. kiri, [NH3] berkurang
2. Pengaruh Suhu D. kiri, [N2] bertambah
a. Jika suhu dinaikkan, maka kese- E. kiri, [N2] berkurang
timbangan akan bergeser ke arah
Jawaban: B
reaksi endoterm.
Pembahasan:
b. Jika suhu diturunkan, maka kese-
Pergeseran kesetimbangan (Kc) hanya
timbangan akan bergeser ke arah
dipengaruhi fase (g) dan (aq), sedangkan
reaksi eksoterm. fase (s) dan (l) tidak memengaruhi.
3. Pengaruh Katalis - Jika volume diperbesar, maka
Katalis hanya mempercepat tercapai- kesetimbangan bergeser ke arah
nya keadaan yang setimbang. koefisien besar.
- Jika tekanan diperbesar, maka
kesetimbangan bergeser ke arah
koefisien kecil.
Contoh Soal
- Jika konsentrasi pereaksi ditambah,
maka kesetimbangan bergeser ke
arah hasil reaksi, begitu sebaliknya.
1. Diketahui reaksi kesetimbangan:
- Jika suhu dinaikkan, maka
PCl5 (g) ⇄ PCl3 (g) + Cl2 (g) ∆H = - 106 kJ
kesetimbangan bergeser ke arah
Jika pada suhu tetap tekanan diperbesar,
endoterm, dan jika suhu diturunkan,
maka arah kesetimbangan akan ...
kesetimbangan bergeser ke arah
A. bergeser ke kanan karena harga K
eksoterm.
tetap
B. bergeser ke kiri karena jumlah Jadi, pada reaksi tersebut jika tekanan
molekulnya lebih sedikit diperbesar, maka kesetimbangan
C. bergeser ke kanan karena reaksinya bergeser ke NH3 karena koefisien
eksoterm produk < koefisien pereaksi.

18
2. Penurunan Titik Beku (∆Tf)
Kognitif Larutan Zat nonelektrolit:
DTf = m x Kf
Zat elektrolit:
A. Konsentrasi Larutan DTf = m x Kf x i
1. Molalitas (m) 3. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)
Molalitas adalah jumlah mol zat Zat nonelektrolit:
terlarut dalam 1.000 gram pelarut. DTb = m x Kb
massa 1.000 Zat elektrolit:
m= ×
Mr p DTb = m x Kb x i
2. Molaritas (M) 4. Tekanan Osmotik (π)
Molaritas adalah jumlah mol zat Larutan noneletrolit:
terlarut dalam 1 liter larutan. π=MxRxT
massa n Larutan elektrolit:
n= dan M = π=MxRxTxi
Mr V
atau
massa 1.000 Contoh Soal
M= ×
Mr v
atau
1. Berikut beberapa contoh penerapan
ρ× %×10
M= sifat koligatif larutan dalam kehidupan
Mr sehari-hari.
3. Fraksi Mol 1) desalinasi air laut
Fraksi mol adalah jumlah mol zat 2) penggunaan etilen glikol pada radi-
terlarut atau jumlah mol pelarut dalam ator mobil
jumlah mol total larutan. 3) cairan infus yang dimasukkan ke
nt dalam darah
Xt = 4) proses merambatnya air pada akar
nt + np tanaman
np 5) penggunaan garam pada pembuatan
Xp = es putar
np + nt
Contoh penerapan sifat koligatif yang
X t + Xp = 1 merupakan proses penurunan titik
Xt = fraksi mol zat terlarut beku adalah nomor …
Xp = fraksi mol pelarut A. 1 dan 2 D. 2 dan 5
nt = mol zat terlarut B. 1 dan 3 E. 3 dan 4
np = mol pelarut C. 2 dan 3
Jawaban: D
B. Sifat Koligatif Larutan Pembahasan:
Sifat koligatif larutan nonelektrolit dan Data penerapan sifat koligatif larutan:
elektrolit meliputi: - desalinasi air laut  osmosis balik
1. Penurunan Tekanan Uap (∆p) - penggunaan etilen glikol pada radi-
Karena adanya suatu zat terlarut, maka ator mobil  penurunan titik beku
tekanan uap suatu larutan menjadi - cairan infus yang masuk ke dalam
turun. darah  tekanan osmotik
p = p° ⋅ Xp - proses merambatnya air pada akar
tanaman  tekanan ostmotik
∆p = p° ⋅ X t
- Penggunaan garam pada pembuatan
∆p = p°- p es putar  penurunan titik beku

19
2. Sebanyak 20 gram zat A nonelektrolit
dilarutkan ke dalam 250 gram air Koloid
membeku pada suhu -2,48C. Massa
molekul zat A adalah … (Kf = 1,86)
A. 60 A. Larutan, Suspensi, dan Koloid
B. 90 1. Suspensi: sistem dispersi dengan
C. 120 ukuran partikel yang relatif besar
D. 180 dan tersebar merata dalam medium
E. 240 pendispersinya.
Jawaban: A 2. Koloid: sistem dispersi yang ukuran
Pembahasan: partikelnya lebih besar dari larutan
massa 1.000 sejati sehingga dapat diamati dengan
∆Tf = × ×Kf mikroskop ultra.
Mr b
20 1.000 3. Larutan sejati: sistem dispersi yang
2,48 = × ×1,86 ukuran partikel-partikelnya sangat
Mr 250 kecil sehingga sulit diamati meski
Mr = 60 memakai mikroskop ultra.

B. Jenis-Jenis Koloid
Berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi yang menyusun koloid, koloid dapat
dibagi menjadi 8 jenis, yaitu:
Terdispersi Pendispersi Jenis Koloid Contoh
Gas Cair Buih/busa Busa sabun, krim kocok
Gas Padat Busa padat Batu apung, karet busa
Cair Gas Aerosol cair Kabut, awan, hairspray
Cair Cair Emulsi cair Susu, santan, mayones
Cair Padat Emulsi padat Keju, mentega, jeli
Padat Gas Aerosol padat Asap, debu
Padat Cair Sol (gel) Tinta, cat
Padat Padat Sol padat Paduan logam, kaca berwarna

C. Sifat-Sifat Koloid 3. Elektroforesis


1. Efek Tyndall Pergerakan koloid dalam muatan
Terjadinya penghamburan berkas listrik sehingga koloid yang bermuatan
sinar (cahaya) oleh partikel-partikel positif akan bergerak ke kutub negatif,
koloid yang disebabkan karena ukuran sedangkan koloid negatif akan ber-
molekul koloid yang cukup besar. Efek gerak ke kutub positif sehingga terjadi
Tyndall dalam kehidupan sehari-hari: penetralan akibatnya koloid akan
a. Sorot lampu proyektor dalam mengendap.
gedung bioskop yang berasap. 4. Adsorpsi
b. Pada malam hari, sorot lampu Pemanfaatan adsorpsi dalam kehidupan
mobil terlihat lebih jelas. sehari-hari antara lain:
2. Gerak Brown a. Proses pemutihan gula pasir.
Gerak zig-zag dari partikel koloid b. Penyembuhan sakit perut dengan
disebabkan adanya tumbukan dari serbuk karbon atau norit.
partikel medium pendispersi dengan c. Penjernihan air keruh dengan
partikel koloid yang terdispersi. menggunakan tawas.

20
5. Koagulasi Contoh penerapan sifat adsorbsi adalah
Koagulasi adalah penggumpalan par- …
tikel koloid. Contoh koagulasi dalam A. 1
kehidupan sehari-hari: B. 2
a. Pembentukan delta di muara C. 3
sungai. D. 4
b. Asap atau debu dari pabrik dapat E. 5
digumpalkan dengan alat koagula- Jawaban: B
si listrik Cottrel. Pembahasan:
c. Karet dalam lateks digumpalkan de- Yang merupakan adsorbsi adalah
ngan menambahkan asam formiat. pembuatan obat norit yang berfungsi
6. Koloid Pelindung menyerap racun pada saat diare.
Kemampuan koloid untuk melindungi Sedangkan sorot lampu bioskop adalah
koloid lain dengan membentuk lapisan efek Tyndall, penggumpalan karet
luar sehingga koloid tidak mudah dalam lateks dan pembentukan delta
mengendap. Contohnya gelatin yang di muara sungai adalah koagulasi, dan
proses cuci darah adalah dialisis.
digunakan pada pembuatan es krim
untuk mencegah pembentukan kristal
2. Data yang berhubungan dengan tepat
es yang keras dan kasar.
adalah …
7. Dialisis
Sifat-sifat Penerapan dalam
Dialisis adalah pemisahan koloid dari
koloid kehidupan sehari-hari
ion-ion pengganggu (pemurnian kolo-
id). Contohnya, proses cuci darah di A. Adsorbsi Gelatin pada es krim
rumah sakit menggunakan prinsip dia- Menghilangkan bau
B. Koagulasi
lisis dengan alat dialisator. badan
C. Dialisis Proses cuci darah
D. Cara Pembuatan Koloid
Efek Penyaringan asap
1. Cara Kondensasi D.
Tyndall pabrik
yaitu memperbesar ukuran partikel
dari partikel larutan menjadi koloid. Elektro- Sorot lampu di malam
E.
- Reaksi redoks: reaksi yang disertai foresis hari
perubahan bilangan oksidasi.
- Hidrolisis: reaksi suatu zat dengan Jawaban: C
air. Pembahasan:
Pasangan data yang berhubungan
2. Cara Dispersi
dengan tepat adalah:
Dispersi merupakan pemecahan par-
tikel kasar menjadi partikel koloid. Sifat-sifat Penerapan dalam
koloid kehidupan sehari-hari
Koloid
Contoh Soal Gelatin pada es krim
Pelindung
Menghilangkan bau
Adsorbsi
badan
1. Sifat koloid dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari antara lain: Dialisis Proses cuci darah
1) sorot lampu bioskop Elektro- Penyaringan asap
2) pembuatan obat norit foresis pabrik
3) penggumpalan karet dalam lateks Sorot lampu di malam
4) proses cuci darah Efek Tyndall
hari
5) pembentukan delta di muara sungai

21
KIMIA ORGANIK

Kegunaan alkana sebagai bahan bakar,


Senyawa Karbon pelarut, sumber hidrogen, pelumas,
bahan baku untuk senyawa organik lain,
dan bahan baku industri.
A. Senyawa Organik
Ciri-ciri senyawa organik: D. Alkena (Ikatan Rangkap Dua)
1. kebanyakan berasal dari makhluk hidup Rumus umum alkena: CnH2n
2. reaksi berlangsung lambat Tata nama alkena:
3. titik didih dan titik lebur rendah 1. Nama alkena diturunkan dari nama
4. larut dalam pelarut nonpolar alkana yang sesuai, dengan mengganti
5. berikatan kovalen akhiran –ana menjadi –ena.
6. nonelektrolit 2. Rantai induk adalah rantai terpanjang
7. mudah terbakar yang mempunyai ikatan rangkap.
3. Penomoran dimulai dari dari yang
B. Hidrokarbon paling dekat dengan ikatan rangkap.
1. Hidrokarbon jenuh  memiliki ikatan 4. Posisi ikatan rangkap ditunjukkan
tunggal (alkana). dengan awalan angka yaitu nomor dari
2. Hidrokarbon tak jenuh  memiliki atom C berikatan rangkap yang paling
ikatan rangkap (alkena dan alkuna). tepi/pinggir (nomor terkecil).
Berdasarkan bentuk rantai karbon 5. Penulisan cabang-cabang, sama seperti
1. Hidrokarbon alifatik  rantai terbuka. pada alkana.
2. Hidrokarbon alisiklik  rantai tertutup. Alkena digunakan sebagai bahan baku
3. Hidrokarbon aromatik  rantai industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.
tertutup dengan ikatan rangkap dan Sifat-sifat alkena: dapat mengalami reaksi
tunggal saling bergantian. adisi, polimerisasi, dan dapat ditentukan
letak ikatan rangkapnya.
C. Alkana (Ikatan Tunggal)
Rumus umum alkana: CnH2n+2 E. Alkuna (Ikatan Rangkap Tiga)
Tata nama alkana: Rumus umum alkuna: CnH2n-2
Nama cabang + rantai induk alkana Tata nama alkuna:
Cara penamaan alkana: - Nama alkuna diturunkan dari nama
1. Cari rantai terpanjang dari alkana. alkana yang sesuai dengan mengganti
2. Tentukan cabang dari alkana. akhiran –ana menjadi –una.
3. Beri nomor rantai utama dari yang - Tata nama alkuna bercabang sama
paling dekat dengan cabang. seperti penamaan alkena.
4. Gunakan kapital untuk huruf pertama Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis
saja. penting hanyalah etuna (asetilena), C2H2.
5. Tuliskan dengan tanda koma dan Gas asetilena digunakan untuk mengelas
hypen(-) sesuai kebutuhan besi dan baja.

22
F. Senyawa Turunan Alkana propanal dengan dimetil keton
Gugus fungsi merupakan atom yang paling 1-butanol dengan metil propil eter.
menentukan sifat suatu senyawa. 4. Isomer Geometris
Disebut juga isomer cis (sepihak) trans
Golongan (berseberangan).
Gugus fungsi
Senyawa 5. Isomer Optis Aktif
Terjadi pada senyawa karbon yang
OH Alkohol mempunyai atom C asimetris/kiral,
yaitu atom C yang mengikat 4 atom
O Eter atau gugus atom yang berbeda.
O H. Reaksi-Reaksi Organik
1. Substitusi atau Pergantian
C H Aldehid Atom H dari alkana dapat digantikan
oleh atom lain, khususnya golongan
O halogen.
2. Adisi
Keton
C Mengubah ikatan tunggal menjadi
rangkap.
O 3. Polimerisasi
Asam
karboksilat Polimerisasi adalah reaksi pengga-
C OH bungan molekul-molekul sederhana
menjadi molekul yang besar.
O 4. Oksidasi Alkohol
Ester Alkohol primer dapat dioksidasi men-
jadi aldehid dan jika oksidasi dilan-
C O
jutkan terbentuk asam karboksilat.
Alkil halida Alkohol sekunder dapat dioksidasi
R X membentuk keton. Alkohol tersier ti-
dak dapat dioksidasi.

G. Keisomeran Contoh Soal


1. Isomer Kerangka/Rantai
Karena perbedaan kerangka atom
karbon, sedangkan rumus molekul 1. Senyawa CH2 = CH – CH2 – CH = CH2
sama dan panjang rantai berbeda. dikenal dengan nama …
Contoh: keisomeran antara butana A. pentena
dengan 2-metilpropana. B. 2,4-pentena
2. Isomer Posisi C. 1,4-dipentena
Terjadi karena perbedaan letak (posisi) D. 1,4-pentena
gugus tertentu dalam senyawa- E. 1,4-pentadiena
senyawa dengan rumus molekul
dan kerangka yang sama. Contoh: Jawaban: E
keisomeran antara 1-butena dengan Pembahasan:
2-butena. Karena terdapat dua ikatan rangkap,
3. Isomer fungsional maka namanya = diena. Tata nama:
Senyawa yang memiliki rumus molekul nomor posisi ikatan rangkap-jumlah
yang sama tetapi berbeda gugus rantai utama-diena. Jadi, nama yang
fungsional yang dimiliki. Contoh: tepat adalah 1,4-pentadiena.

23
2. Suatu senyawa dengan rumus umum B. Karbohidrat
CnH2nO dapat dioksidasi menjadi asam Karbohidrat adalah suatu polihidroksi
karboksilat dan membentuk endapan keton/aldehid.
merah bata jika direaksikan dengan 1. Penggolongan Karbohidrat
pereaksi fehling. Senyawa tersebut
memiliki gugus fungsi … a. Monosakarida
- Aldosa: glukosa dan galaktosa
A. – O –
- Ketosa: fruktosa
B. – OH
Sifat:
C. – CHO
D. – COOH - Rasanya manis: fruktosa >
E. – CO – glukosa > galaktosa
- Larut dalam air
Jawaban: C b. Disakarida
Pembahasan: - Maltosa = glukosa + glukosa
Rumus CnH2nO adalah rumus struktur - Sukrosa = glukosa + fruktosa
senyawa golongan aldehid (-CHO) - Laktosa = glukosa + galaktosa
dan keton (-CO). Senyawa yang dapat - Rasanya manis: sukrosa >
dioksidasi menjadi asam karboksilat maltosa > galaktosa
dan membentuk warna merah bata
- Larut dalam air
pada pereaksi fehling adalah aldehid.
c. Polisakarida
- Amilum
- Glikogen
Senyawa Karbon - Selulosa
- Sifat: rasanya tawar dan tidak
A. Polimer larut dalam air
Proses penggabungan beberapa molekul 2. Sifat Khas Karbohidrat
sederhana menjadi molekul besar. a. Uji umum karbohidrat menggu-
Jenis polimer berdasarkan asalnya: nakan uji Molisch dengan ditun-
1. Polimer alam: terdapat di alam. jukkannya warna merah ungu pada
Contoh: karet alam (poliisoprena), bidang batas kedua lapisan.
protein, pati, selulosa, dan glikogen. b. Uji amilum menggunakan pereak-
2. Polimer buatan: dibuat di laboratorium si iodin dengan memberikan hasil
atau industri. Contoh: karet buatan, warna biru ungu.
nilon, teflon, plastik, dan PVC. 3. Kegunaan Karbohidrat
a. Termoplastik a. Sumber energi utama tubuh
Contoh: polietena, polipropena, PVC. b. Menjaga keseimbangan asam basa
b. Termosetting tubuh
Contoh: bakelit, melamin, uretan. c. Membantu penyerapan kalsium
Berdasarkan reaksi pembentukan: d. Melancarkan pencernaan
1. Polimer adisi: penggabungan mono-
mer menjadi polimer yang massa C. Protein
molekulnya merupakan kelipatan dari Protein adalah kopolimer yang terdiri dari
massa molekul monomernya. Contoh: sekitar 20 jenis asam amino. Kegunaan
plistirena, polietena, PVC, teflon. protein:
2. Polimer kondensasi: penggabungan 1. Sebagai biokatalis
monomer yang satu dengan monomer 2. Pengangkut oksigen ke sel
yang lain disertai pelepasan molekul 3. Cadangan makanan
kecil. Contoh: poliester, protein, ami- 4. Zat pembangun
lum, selulosa, dan asam nukleat. 5. Menjaga keseimbangan pH cairan

24
D. Lemak Jawaban: C
Lemak merupakan ester dari asam lemak Pembahasan:
dan gliserol. Jenis asam lemak: Nama polimer dari gambar tersebut
1. Asam lemak jenuh = lemak yang titik adalah PVC (polivinil klorida). PVC
cairnya relatif tinggi. Contoh: asam dihasilkan dari dua jenis bahan utama,
palmitat (C15H31COOH) . yaitu minyak bumi dan garam dapur.
PVC banyak digunakan untuk bahan
2. Asam lemak tak jenuh = minyak, titik pembuat botol kemasan, mainan,
cairnya relatif rendah. Contoh: asam bahan konstruksi.
oleat (C17H31COOH).
Kegunaan lemak: 2. Beberapa manfaat makromolekul dalam
1. Cadangan energi tubuh berikut:
2. Pelarut vitamin dan hormon 1) sebagai sumber energi utama bagi
3. Menjaga suhu tubuh tubuh kita
2) mengatalis berbagai reaksi kimia
3) mengganti sel-sel yang rusak
4) biokatalis pada proses metabolisme
Contoh Soal 5) menjaga keseimbangan asam basa
Kegunaan protein ditunjukkan oleh
pernyataan nomor …
1. Rumus struktur suatu polimer sebagai A. 1 dan 2
berikut. B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
H D. 3 dan 4
H2 E. 4 dan 5
C C

Jawaban: D
Cl n
Pembahasan:
Fungsi protein di antaranya:
Nama polimer dan kegunaannya adalah - Mengganti sel-sel yang rusak
… - Biokatalis pada proses metabolisme
A. orlon, kaos kaki - Alat angkut pada tubuh, misalnya
B. bakolit, alat listrik hemoglobin yang mengangkut O2
C. PVC, pipa air dalam eritrosit
D. nilon, karpet plastik - Sebagai antibodi
E. dakron, serat tekstil - Sebagai cadangan makanan

25
KIMIA ANORGANIK

2. Cara Setengah reaksi


Reaksi Redoks a. Tuliskan senyawa/ion yang meng-
alami reduksi dan oksidasi dalam
setengah reaksi ion yang terpisah.
Reaksi oksidasi merupakan reaksi pengikatan b. Setarakan atom yang mengalami per-
oksigen oleh suatu zat. Contoh: ubahan bilangan oksidasi dengan
mengubah koefisien reaksi.
C(s) + O2(g) → CO2(g)
c. Setarakan jumlah atom O dengan
H2(g) + O2(g) → H2O(l) menambah H2O.
Reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan d. Setarakan jumlah atom H dengan
oksigen oleh suatu zat. Contoh: menambah H+ (jika asam).
HgO(s) → Hg(l) + O2(g) e. Setimbangkan muatan dengan
menambah elektron.
FeO(s) + CO(g) → Fe(s) + CO2(g)
f. Setimbangkan elektron yang diteri-
Setiap reaksi oksidasi selalu disertai dengan ma dan dilepaskan dengan men-
reaksi reduksi. Reaksi keseluruhannya disebut jumlahkan kedua setengah reaksi.
sebagai reaksi redoks. g. Tuliskan reaksi molekulnya.

A. Penyetaraan Reaksi Redoks


1. Cara Bilangan Oksidasi Contoh Soal
a. Tuliskan senyawa/ion yang meng-
alami perubahan bilangan oksidasi
dalam satu persamaan reaksi ion. 1. Perhatikan persamaan reaksi redoks
b. Setarakan atom yang mengalami per- berikut!
ubahan bilangan oksidasi dengan 2 HBr + H2SO4 Br2 + SO2 + 2 H2O
Zat yang merupakan oksidator adalah ...
mengubah koefisien reaksi.
A. HBr
c. Tentukan perubahan bilangan oksi-
B. H2SO4
dasi tersebut dengan mengalikan
C. Br2
koefisien reaksi. D. SO2
d. Setarakan jumlah atom O dengan E. H2O
menambah H2O.
e. Setarakan jumlah atom H dengan Jawaban: B
menambah H+ (jika asam) atau Pembahasan:
pasangan H2O/OH- (basa). Mencari biloks masing-masing unsur.
f. Tuliskan reaksi molekulnya. 2 HBr + H2SO4 → Br2 + SO2 + 2 H2O
+1 -1 +1 +6 -2 0 +4 -2 +1 -2
Contoh: Oksidator adalah zat yang mengalami
KmnO4 + Na2S2O3 + H2SO4  MnSO4 + penurunan bilangan oksidasi, yaitu
Na2S4O6 + H2O H2SO4.

26
2. Persamaan reaksi redoks : kedua unsur yang bersangkutan,
Cu + a NO3- + b H+ → c Cu2+ + d NO + 4 H2O diberi akhiran –ida.
Harga koefisien reaksi a, b, c, dan d 1) Atom nonlogam yang hanya
adalah ... membentuk satu senyawa
A. 2, 8, 3, dan 2 dengan atom lain.
B. 2, 8, 3, dan 4 Nonlogam + nonlogam + ida
C. 2, 8, 2, dan 3 Contoh: H2S = asam sulfida
D. 2, 8, 2, dan 5 2) Pasangan atom yang bersenyawa
E. 2, 8, 2, dan 6 membentuk lebih dari satu jenis
Jawaban: A senyawa diberi nama dengan
Pembahasan: menyatakan jumlah atom tiap
Cu + a NO3- + b H+ → c Cu2+ + d NO + 4 H2O unsur dan diakhiri dengan –ida.
Penyelesaian dengan cara setengah 1 = mono 6 = heksa
reaksi 2 = di 7 = hepta
Oksidasi : Cu  Cu2+ + 2e (x3) 3 = tri 8 = okta
Reduksi : 3e + 4H+ + NO3-  NO + 4 = tetra 9 = nona
2H2O (×2) 5 = penta 10 = deka
Oksidasi : 3Cu  3Cu2+ + 6e Jumlah atom nonlogam + jumlah
Reduksi : 6e + 8H+ + 2NO3-  2NO + atom nonlogam + ida.
4H2O Contoh:
Reaksi seluruhnya: N2O5 = dinitrogen pentaoksida
3Cu + 2NO3- + 8H+ → 3Cu2+ + 2NO + 4H2O 2. Tata Nama Senyawa Asam dan Basa
a. Tata nama asam
Rumus asam terdiri atas atom H
dan suatu anion yang disebut sisa
Tata Nama asam. Contoh: H3PO4 = asam fosfat,
HCl = Asam Klorida.
Senyawa dan b. Tata nama basa
Persamaan Reaksi Basa adalah zat yang jika di dalam
air dapat menghasilkan ion OH-.
Nama basa = nama kationnya yang
A. Tata Nama Senyawa diikuti kata hidroksida. Contoh:
1. Tata Nama Senyawa Biner NaOH = Natrium hidroksida,
Senyawa biner adalah senyawa yang Fe(OH)3 = Besi (III) hidroksida
hanya terdiri dari dua jenis unsur. 3. Tata Nama Senyawa Organik
a. Tata nama senyawa biner logam- Senyawa organik mempunyai tata
nonlogam nama khusus, nama lazim, atau nama
1) Logam memiliki satu biloks dagang (nama trivial).
Nama logam + nama nonlogam Contoh: CHCl3 = kloroform
+ ida CH3COOH = asam astat
Contoh: NaCl = Natrium klorida
2) Logam memiliki lebih dari satu 4. Tata Nama Senyawa Hidrat
biloks Kation + anion + jumlah air + hidrat
Nama logam + biloks + nama Contoh:
nonlogam + ida CuSO4.H2O = Tembaga (II) sulfat
Contoh: Fe2O3 = Besi (III) oksida. monohidrat
b. Tata nama senyawa biner nonlogam- B. Persamaan Reaksi
nonlogam Cara menyetarakan reaksi:
Senyawa dari dua jenis unsur non- 1. Pilihlah rumus kimia yang paling rumit
logam diberi nama sesuai nama lalu tetapkan koefisiennya = 1.

27
2. Zat-zat lain tetapkan koefisiennya Jawaban: C
sementara dengan huruf. Pembahasan:
3. Setarakan dahulu unsur yang terkait Na2S: natrium sulfida 
langsung dengan zat yang tadi diberi [pernyataan 1 salah]
koefisien 1. K2O: kalium oksida
4. Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan [pernyataan 2 benar]
membantu jika atom O disetarakan
paling akhir. Al2O3: aluminium oksida
[pernyataan 3 salah]
Sedangkan NaCl2, penulisan rumus se-
Contoh Soal nyawanya salah. Seharusnya NaCl karena
Na golongan IA (bilangan oksidasinya 1).
NaCl : natrium klorida 
1. Jika kapur tohor dimasukkan ke dalam [pernyataan 5 salah]
air akan terasa panas dan terjadi reaksi
sebagai berikut : Adapun N2O3 tersusun dari unsur non-
logam dan nonlogam serta mempunyai
CaO (s) + H2O (l) → Ca(OH)2 (aq) lebih dari satu bentuk senyawa.
Sehingga penamaannya mengikuti jum-
Nama zat hasil reaksinya adalah ... lah unsur dalam senyawa tersebut.
A. kalium hidroksida NO : nitrogen monoksida
B. dikalsium hidroksida NO2 : nitrogen dioksida
C. kalsium dihidroksida N2O : dinitrogen monoksida
D. kalsium hidroksida N2O3 : dinitrogen trioksida
E. kalsium hidrida [pernyataan 4 benar]
N2O5 : dinitrogen pentaoksida
Jawaban: D
Pembahasan: Jadi, pasangan rumus dan nama senyawa
Ca(OH)2 memiliki nama IUPAC kalsium yang benar adalah 2 dan 4.
hidroksida.

2. Perhatikan tabel berikut!


Hukum Dasar
No
Rumus
Nama senyawa
Kimia dan
senyawa Stoikiometri
1. Na2S Dinatrium sulfida
2. K2O Kalium oksida A. Hukum Lavoiser (Kekekalan Massa)
“Massa zat sebelum reaksi sama dengan
Dialuminium
3. Al2O3 massa zat setelah reaksi.”
trioksida
4. N2O3 Dinitrogen trioksida B. Hukum Proust (Ketetapan Perbandingan)
“Dalam suatu senyawa, perbandingan
5. NaCl2 Natrium klorida massa unsur-unsur penyusunnya selalu
tetap.”
Pasangan rumus dan nama senyawa
yang benar adalah ... C. Hukum Dalton
A. 1 dan 2 Jika unsur A dan unsur B membentuk
B. 2 dan 3 lebih dari satu macam senyawa, maka
C. 2 dan 4 untuk massa unsur A tetap, massa unsur
D. 3 dan 4 B dalam senyawa berbanding sebagai
E. 4 dan 5 bilangan bulat.”

28
D. Hukum Gay Lussac persentase unsur S dan O pada senyawa
V1 V2 I dan II berikut:
= , P dan T tetap Senyawa I = 50 : 50 = 1 : 1
n1 n2
3
Senyawa II= 40 : 40 =1 :
2
E. Hukum Avogadro
Sehingga perbandingan massa unsur O
koefisien gas A ngas A Vgas A dalam senyawa I dan II adalah:
= =
koefisien gas A ngas A Vgas A 3
1: =2:3
2
F. Rumus Gas dalam Berbagai Keadaan
- Dalam keadaan standar
1 mol gas = 22,4 liter 2. Gas metana dibakar dengan oksigen
- Dalam suhu ruang (25°C, 1 atm) menurut reaksi belum setara:
1 mol gas = 24 liter CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
- Rumus Gas Ideal:
PV = nRT Perbandingan volume gas-gas yang
n = mol gas (mol) terlibat dalam reaksi adalah …
R = 0,08205 liter.atm/K.mol Volume Gas (Liter)
T = 273K
CH4 O2 CO2 H2O
A. 2 3 3 2
Contoh Soal
B. 1 2 2 1
C. 2 4 3 1
1. Unsur belerang (S) dan oksigen (O) D. 3 6 3 6
dapat membentuk dua macam senyawa.
Persentase unsur penyusun senyawa E. 3 8 6 8
disajikan dalam tabel berikut.
Jawaban: D
Senyawa Persentase Pembahasan:
S O Hukum Gay Lussac menyatakan bahwa
volume gas-gas dalam suatu reaksi ber-
I 50 50
banding lurus dengan koefisien reaksinya.
II 40 60 Jadi, kita tinggal menyetarakan reaksi
Perbandingan massa unsur oksigen di atas menjadi:
dalam dua senyawa tersebut sesuai CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
hukum Dalton adalah ... Berdasarkan reaksi setara di atas,
A. 1 : 1 diperoleh perbandingan koefisien 1 : 2
B. 1 : 2 : 1 : 2.
C. 2 : 1 Perbandingan koefisien tersebut sama
D. 2 : 3 dengan perbandingan volumenya. Kita
E. 3 : 2 tinggal mencari pada pilihan jawaban,
opsi mana yang sebanding dengan
Jawaban: D perbandingan koefisien di atas. Ternyata
Pembahasan: opsi D yang mempunyai perbandingan
Hukum Dalton: “Jika dua jenis unsur tersebut.
bergabung membentuk lebih dari satu 3:6:3:6≅1:2:1:2
macam senyawa, maka perbandingan
massa unsur dalam senyawa-senyawa Jadi, perbandingan volume gas-gas yang
tersebut merupakan bilangan bulat terlibat dalam reaksi di atas adalah
sederhana.” Perhatikan perbandingan 3 : 6 : 3 : 6.

29

Anda mungkin juga menyukai